• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

STRUKTUR ORGANISASI BGPOM-

2.3.2. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

Tenaga kerja yang digunakan dalam menjalankan seluruh aktivitas kerja baik office maupun factory di PT.PP London Sumatera Indonesia, Begerpang POM adalah warga Negara Indonesia yang diangkat dan menduduki jabtan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan memenuhi kriteria yang berlaku perusahaan. Jumlah tenaga kerja yang terdapat pada PT.PP London Sumatera Indonesia, Begerpang POM adalah sebagai berikut:

a. Manager : 1 orang

b. Staf : 4 orang

c. Daily rate personal : 45 orang d. Monthly rate personal : 82 orang e. Pekerja harian lepas : 12 orang

Jam kerja yang tedapat pada perusahaan ini dibagi atas tiga bagian yaitu 1. Waktu Kerja Security

Jadwal kerja security di Begerpang POM dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Waktu Kerja Security

Hari Jam Kerja

Shift 1 Shift 2 Shift 3

Senin 07.00 – 14.00 14.00 – 22.00 22.00 – 06.00 Selasa 07.00 – 14.00 14.00 – 22.00 22.00 – 06.00 Rabu 07.00 – 14.00 14.00 – 22.00 22.00 – 06.00 Kamis 07.00 – 14.00 14.00 – 22.00 22.00 – 06.00 Jumat 07.00 – 14.00 14.00 – 22.00 22.00 – 06.00 Sabtu 07.00 – 14.00 14.00 – 22.00 22.00 – 06.00 Minggu 07.00 – 14.00 14.00 – 22.00 22.0 – 06.00

2. Waktu Kerja Proses

Waktu kerja proses di Begerpang POM tergantung pada ketersediaan bahan baku tandan buah segar, sisa tandan buah segar sehari sebelumnya, dan program pemeliharaan pabrik.

3. Waktu Kerja Kantor

Jadwal kerja kantor di Begerpang POM dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Waktu Kerja Kantor

Jam Kerja Kantor (WIB) Keterangan

07.00 – 09.30 Kerja

09.30 – 10.00 Istirahat

10.00 – 14.30 Kerja

2.4. SupplierApproval

Pada PT. PP. Lonsum Bagerpang POM telah ditetapkan prosedur ketentuan untuk tiap supplier. Prosedur ini disusun agar dalam pemilihan supplier untuk pemasokan barang yang dibutuhkan oleh PT. PP. Lonsum Bagerpang POM dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu. Rincian prosedur ketentuan tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. PT. PP. Lonsum Bagerpang POM membagi kriteria supplier menjadi supplier lokal dan supplier eksternal.

a. Supplier lokal adalah supplier yang menyuplai barang consumable.Produk yang disuplai oleh supplier lokal adalah pallet, obat- obatan, alat-alat dapur, alat-alat kebersihan, dan alat tulis kantor.

b. Supplier eksternal adalah supplier yang menyuplai/memasok barang atau material yang berhubungan dengan proses produksi. Produk yang disupplai supplier eksternal adalah sebagai berikut:

1) Raw material (TBS untuk Departemen PKS, CPO untuk Departemen Refrenary, dan PK untuk Departemen Palm Kernel Plant).

2) Chemical (CaCO3, Bleaching Earth, Phosporic Acis, Activate Carbon)

3) Ingredient (antioxidant, anti crystal, anti foaming, vitamin) 4) Packaging Material.

2. Syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi supplier yaitu: a. Harga yang bersaing

b. Mutu/quality barang yang disupplai c. Food safety

d. Ketepatan waktu dalam pengiriman barang

e. Untuk TBS, supplier harus memiliki kebun dan bukan merupakan hasil buah curian maupun reject dari sortasi PKS lain.

2. Supplier harus memenuhi kriteria perusahaan yang memperhatikan aspek: a. Keselamatan dan kesehatan kerja

b. Pencegahan pencemaran c. Sosial

3. Supplier yang ingin menjalin kontrak dengan PT. PP. Lonsum Bagerpang POM wajib membuat surat perjanjian supplai barang dalam kop surat yang

bermaterai Rp6000,- serta surat pernyataan Bank dalam kop surat bermaterai Rp6000,-.

4. Khusus suppliermaterial ingredient, chemical, dan packaging material harus dilengkapi dengan data-data berikut:

a. CoA (Certificate of Analysis) untuk setiap pengiriman barang semua jenis material tersebut. CoA adalah surat yang berisikan hasil test/pengujian terhadap spesifikasi material/barang yang disuplai.

b. MSDS (Material Safety Data Sheet) untuk setiap jenis material yang disupplai. MSDS adalah lembar data keamanan bahan atau dokumen yang berisi penjelasan secara detail mengenai identifikasi produk, identifikasi bahaya, dan penanganan produk tersebut.

c. LoG(Letter of Guarantee) untuk setiap supplier. LoG adalah surat yang berisikan bahwa supplier bersedia memberikan garansi baik berupa after sales service atas spesifikasi barang yang disuplai sesuai dengan yang tercantum pada Purchasing Order (PO).

d. Certificate of Halal untuk setiap supplieringredient dan chemical. e. Certificate of Khoser untuk setiap supplieringredient dan chemical.

5. Evaluasi terhadap supplier ingredient untuk seluruh ingredient, baik pengemas (baik food contact dan non-food contact) dan tambahan proses yang digunakan dalam ingredient dan packaging untuk produk Yum Brands. Evaluasi yang dilakukan mencakup:

b. Identifikasi dan allergen yang diproses pada jalur yang sama, dan/atau pabrik.

c. Food safety audit yang dilaksanakan pada pabrik supplieringredient yang mencakup elemen minimum yang terdapat dalam food safety audit (pest control, sanitation, operation and facility, good manufacturing practice, product protection, dan security).

d. Quality Assurance contact.

e. Program untuk mengendalikan ingredient dan produk yang tidak sesuai. f. Vendor risk assessment.

g. Program preventive maintenance. h. Program recall.

6. Supplier membuat daftar klasifikasi ingredient dan packaging material (baik food contact dan non-food contact). Klasifikasi yang dibuat berdasarkan: a. High food safety risk (untuk anti oxidant, anti foam dan plastic) b. Low food safety risk (untuk chemical dan karton)

Daftar klasifikasi tersebut harus diberi tanggal dan dikendalikan.

7. PT. PP. Lonsum Bagerpang POM melakukan monitoring dan telusur performancesupplier serta tindakan koreksi untuk masalah performance sebagai berikut:

a. Laporan pemenuhan spesifikasi barang. Untuk supplier kontrak, apabila barang yang dikirim tidak sesuai dengan spesifikasi yang tercantumkan dalam Purchase Order (PO), maka akan dibuat laporan return barang dan tindakan koreksi yang diambil adalah barang akan dikembalikan 100%.

b. Laporan keterlambatan pengiriman barang oleh supplier.

1) Untuk supplier kontrak, apabila supplier terlambat mengirimkan barang dalam jangka waktu yang telah dicantumkan dalam Purchase Order maka supplier akan dikenakan denda sebesar 0,1% per hari dari harga barang yang dipesan atau 0,3% jika melewati 50 hari dari jangka waktu yang telah ditentukan atau yang tertulis dalam Purchase Order (PO), surat pernyataan supplai barang dan kontrak perjanjian jual beli. 2) Untuk supplier yang belum/tidak menandatangani surat pernyataan

supplai barang (supplier tambahan), apabila terlambat mengirimkan barang maka pembayaran tagihan supplier akan ditunda, sesuai dengan lamanya keterlambatan pengirimannya.

8. PT. PP. Lonsum Bagerpang POM membuat daftar supplier yang disetujui untuk kontrak:

a. Daftar/list supplier harus diberi tanggal dan ditandatangani.

b. Update daftar/list supplier kontrak dilakukan setiap setahun sekali.

c. Khusus untuk supplier kontrak TBS, pihak PKS turut serta mengontrol kebun supplier demi kelancaran bahan baku yang masuk.

9. Supplier kontrak akan didiskualifikasi apabila:

a. Terlambat melakukan pengiriman barang berulang kali dalam setahun. b. Supplier melakukan kecurangan/kesengajaan dalam melakukan

pengiriman barang out specification.

10. PT. PP. Lonsum Bagerpang POM melakukan food safety audit terhadap supplieringredient dan packaging material (baik food contact maupun non-

food contact) minimal satu tahun sekali. Food safety audit yang dilaksanakan harus mencakup elemen dasar dari Yum Brands Safety Audit (pest control, sanitation, operation and facility, good manufacturing practice, product protection, product recovery, dan security). Audit supplier dilakukan dengan visit supplier atau meminta supplier mengisi Questioner AuditSupplier.

11. PT. PP. Lonsum Bagerpang POM melakukan review terhadap audit supplier dan mencatat masalah kritis yang ditemukan selama audit.

12. Supplier yang mengirimkan barang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan selama setahun, dipakai sebagai supplier kontrak untuk satu tahun kedepannya (ditentukan saat audit).

13. Untuk supplier kontrak yang tidak melakukan supplai barang lagi dalam jangka waktu evaluasi maka supplier tersebut dinilai mengundurkan diri dari perusahaan.

14. Semua rekaman dari pihak pembelian harus didokumentasikan dengan baik dan mengacu kepada Prosedur Pengendalian Catatan Mutu (QP/MNA-00- 004).

Dokumen terkait