• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program dan Kriteria Kesiapan, serta Skema Kebijakan Pendanaan Penyediaan

21 Klewonan Wates Triharjo

6.3 Penyediaan Air Minum

6.3.4 Program dan Kriteria Kesiapan, serta Skema Kebijakan Pendanaan Penyediaan

A. Program dan Kegiatan

Program SPAM yang dikembangkan oleh Pemerintah Pusat sebagai berikut: 1) Program SPAM IKK

Kriteria Program SPAM IKK adalah:

• Sasaran: IKK yang belum memiliki SPAM • Kegiatan:

o Pembangunan SPAM (unit air baku, unit produksi dan unit distribusi utama) o Jaringan distribusi untuk maksimal 40% target Sambungan Rumah (SR) total • Indikator:

o Peningkatan kapasitas (liter/detik)

o Penambahan jumlah kawasan/IKK yang terlayani SPAM 2) Program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)

Kriteria Program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) adalah: • Sasaran: Optimalisasi SPAM IKK

• Kegiatan: Stimulan jaringan pipa distribusi maksimal 40% dari target total SR untuk MBR

• Indikator:

o Peningkatan kapasitas (liter/detik)

o Penambahan jumlah kawasan kumuh/nelayan yang terlayani SPAM 3) Program Perdesaan Pola Pamsimas

Kriteria Program Perdesaan Pola Pamsimas adalah: • Sasaran: IKK yang belum memiliki SPAM

• Kegiatan:

o Pembangunan SPAM (unit air baku, unit produksi dan unit distribusi utama) o Jaringan distribusi untuk maksimal 40% target Sambungan Rumah (SR) total • Indikator:

o Peningkatan kapasitas (liter/detik)

o Penambahan jumlah kawasan/IKK yang terlayani SPAM 4) Program Desa Rawan Air/Terpencil

Kriteria Program SPAM IKK adalah:

• Sasaran: Desa rawan air, desa miskin dan daerah terpencil (sumber air baku relatif sulit)

• Kegiatan: Pembangunan unit air baku, unit produksi dan unit distribusi utama • Indikator: Penambahan jumlah desa yang terlayani SPAM

Selanjutnya pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) mengacu pada Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) yang disusun berdasarkan:

1. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota; 2. Rencana pengelolaan Sumber Daya Air;

3. Kebijakan dan Strategi Pengembangan SPAM;

5. Kondisi Kota dan Rencana Pengembangan SPAM. B. Kriteria Kesiapan

Kelengkapan (readiness criteria) usulan kegiatan Pengembangan SPAM pemerintahkabupaten/kota adalah sebagai berikut:

1. Tersedia Rencana Induk Pengembangan SPAM (sesuai PP No. 16 /2005 Pasal 26 ayat 1 s.d 8 dan Pasal 27 tentang Rencana Induk Pengembangan SPAM.

2. Tersedia dokumen RPIJM

3. Tersedia studi kelayakan/justifikasi teknis dan biaya

– Studi Kelayakan Lengkap: Penambahan kapasitas ≥ 20 l/detik atau diameter pipa JDU terbesar ≥ 250 mm

– Studi Kelayakan Sederhana: Penambahan kapasitas 15-20 l/detik atau diameter pipa JDU terbesar 200 mm;

– Justifikasi Teknis dan Biaya: Penambahan kapasitas ≤ 10 l/det ik atau diameter pipa JDU terbesar ≤ 150 mm;

4. Tersedia DED/Rencana Teknis (sesuai Permen No. 18/2007 pasal 21) 5. Ada indikator kinerja untuk monitoring

– Indikator Output: 100 % pekerjaan fisik

– Indikator Outcome: Jumlah SR/HU yang dimanfaatkan oleh masyarakat pada tahun yang sama

6. Tersedia lahan/ada jaminan ketersediaan lahan

7. Tersedia Dana Daerah Untuk Urusan Bersama (DDUB) sesuai kebutuhan fungsional dan rencana pemanfaatan sistem yang akan dibangun

8. Institusi pengelola pasca konstruksi sudah jelas (PDAM/PDAB, UPTD atau BLUD)

9. Dinyatakan dalam surat pernyataan Kepala Daerah tentang kesanggupan/kesiapan menyediakan syarat-syarat di atas.

C. Skema Kebijakan Pendanaan Pengembangan SPAM

Adapun skema kebijakan pendanaan pengembangan SPAM adalah tergambar dalam tabel berikut ini.

Tabel 6.28Skema Kebijakan Pendananaan Pengembangan SPAM

Catatan:

• Semua sistem yang sudah ada (sudah jadi) di kelola oleh Pemda/PDAM/Masyarakat; • Keikutsertaan Pemda/PDAM/Masyarakat dalam proses pembangunan adalah keharusan; RPI2-JM KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2015-2019

• HU = Hidran Umum; • SR = Sambungan rumah;

• MBR = Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Gambar 6.6Pembagian Kewenangan Pengembangan SPAM D. Pendekatan Pembiayaan APBN

1) Non Cost-Recovery

• Fasilitasi pengembangan SPAM (unit air baku dan unit produksi) pada IKK,kawasan perbatasan/ pulau terdepan;

• Fasilitasi pengembangan SPAM (unit air baku dan unit produksi) bagi kawasankawasantertinggal (kawasan kumuh, kawasan nelayan, dan ibu kota kabupaten pemekaran;

• Fasilitasi pengembangan SPAM bagi perdesaan (desa rawan air) melalui pemicuan perubahan perilaku menjadi hidup bersih dan sehat, pembangunan modal sosial, capacitu building bagi masyarakat, serta pembangunan dan pengelolaan SPAM berbasis masyarakat; dan

• pengembangan SPAM skala kecil (perdesaan) pembiayaannya didorong melalui DAK.

2) Cost recovery

• Fasilitasi penyediaan air baku untuk air minum melalui kerjasama dengan DitjenSumber Daya Air; dan

• Fasilitasi penyediaan air minum (PDAM) di kawasan strategis (PKN, PKW, PKL, dll) dengan pendanaan melalui perbankan, Pemda/PDAM, serta KPS.

• Equity adalah merupakan sumber pendanaan dari internal cash PDAM dan Pemda untuk program penambahan sambungan rumah (SR). Dilaksanakan oleh PDAM yang memiliki kecukupan dana untuk memenuhi sebagian kebutuhan investasi;

• Pinjaman Bank Komersial adalah merupakan sumber pembiayaan dari pinjaman bank komersial dengan jumlah equity tertentu sebagai pendamping pinjaman. Dilaksanakan oleh PDAM yang memiliki kecukupan dana pendamping dan menerapkan tarif minimal diatas harga pokok produksi (tariff dasar);

• Trade Credit adalah merupakan sumber pembiayaan dari pinjaman bank komersial melalui pihak ke tiga (kontraktor/supplier) dan dibayar dengan angsuran dari pendapatan PDAM dalam masa tertentu (10 tahun atau lebih).Dilaksanakan oleh PDAM yang diperkirakan dapat mengangsur sesuai dengan perjanjian;

• Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) merupakan sumber pembiayaan dari badan usaha swasta (BUS) berdasarkan kontrak kerjasama antara BUS dengan pemerintah (BOT/Konsesi). Dilaksanakan di kabupaten/kota yang memiliki pasar potensial (captive market) dan telah dilengkapi dengan studi pra- FS dan kesiapan pemerintah daerah;

• Obligasi adalah merupakan sumber dana dari penerbitan surat utang yang akan dibayar dari pendapatan PDAM. Dilaksanakan oleh PDAM yang telah memiliki rating minimal BBB;

• CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan yang dilakukan suatu perusahaan sebagai bentuk tanggungjawab terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.

6.3.5 Usulan Program dan Kegiatan

Usulan prioritas program dan kegiatan berikut pembiayaan yang dibutuhkan diuraikandalam tabel berikut ini.

Kegiatan Detail Lokasi Vol. Sat. Tahun

SUMBER PENDANAAN (RP. JUTA) APBN APBD PROV. APBD KAB/KOTA PERUSAHAAN DAERAH SWASTA/ MASYARA-KAT CSR DAK RM PHLN

Pengembangan SPAM Regional (1.200 L/det)

SPAM Kapet Kulon Progo dan

Kws.Industri Pajangan 1 Kws 2015 77.000 34.000 12.000 15 SPAM Kapet Kulon Progo dan

Kws.Industri Pajangan 2 Kws 2016 256.000 30.000 15 SPAM Kapet Kulon Progo dan

Kws.Industri Pajangan 3 Kws 2017 18.000 15 SPAM Kapet Kulon Progo dan

Kws.Industri Pajangan 4 Kws 2018 60.000 20.000 26.000 15 SPAM Kapet Kulon Progo dan

Kws.Industri Pajangan 5 Kws 2019 26.000 15

Optimalisasi SPAM IKK

IKK Wates, Desa Kulwaru, Kec.

Wates 1 Kws 2016 500 100 15 Optimalisasi SPAM IKK IKK Clereng, Kec. Pengasih 1 Kws 2017 500 100 15

Pengembangan SPAM MBR Kws. Wates 1 Kws 2016 300 50

Pengembangan SPAM MBR Kws. Wates 1 Kws 2017 300 50

Pengembangan SPAM MBR Kws. Wates 1 Kws 2018 300 50

Pengembangan SPAM MBR Kws. Wates 1 Kws 2019 300 50

Pengembangan SPAM Kawasan Khusus Karangmuni 1 Kws 2015 800

- 100 200

Pengembangan SPAM Kawasan Khusus Giripeni 1 Kws 2016 800

- 100 200 Pengembangan SPAM MBR Banaran, Karangsewu, Kranggan 1 Kws 2015 800

- 100 200 Optimalisasi SPAM IKK IKK Sentolo 1 Kws 2015 10.000 100 15 Optimalisasi SPAM IKK IKK Sentolo 1 Kws 2016 500 100 15 Optimalisasi SPAM IKK IKK Sentolo 1 Kws 2017 500 100 15 Optimalisasi SPAM IKK IKK Sentolo 1 Kws 2018 500 100 15 Optimalisasi SPAM IKK IKK Sentolo 1 Kws 2019 500 100 15 Pengembangan SPAM MBR Ngentakrejo, Bumirejo 1 Kws 2015 800

- 100 200 Pengembangan SPAM MBR Desa Srikayang, Kec. Lendah 1 Kws 2016 500 500 Pembangunan SPAM IKK IKK Samigaluh Kap. 30 lt/det 1 IKK 2015 18.000 15 Optimalisasi SPAM IKK IKK Kalibawang 1 Kws 2015 1.000 200 15 Optimalisasi SPAM IKK IKK Kalibawang 1 Kws 2016 1.500 200 15 Optimalisasi SPAM IKK IKK Samigaluh Kap. 30 lt/det 1 Kws 2016 500 100 15

PROV. KAB/KOTA DAERAH MASYARA-KAT

CSR DAK

RM PHLN

Optimalisasi SPAM IKK IKK Samigaluh Kap. 30 lt/det 1 Kws 2017 500 100 15 Optimalisasi SPAM IKK IKK Samigaluh Kap. 30 lt/det 1 Kws 2018 500 100 15 Optimalisasi SPAM IKK IKK Samigaluh Kap. 30 lt/det 1 Kws 2019 500 100 15 Optimalisasi SPAM IKK SPAM MBR Banjarharjo, Banjarasri, Banjarraya 1 Kws 2019 800 - 100 200 15

Pembangunan SPAM IKK

IKK Nanggulan 1 IKK 2016 10.000

- 100 200 15 Pembangunan SPAM IKK IKK Girimulyo, Desa Giripurwo 1 IKK 2017 10.000 100 15

Optimalisasi SPAM IKK SPAM MBR Nanggulan 1 Kws 2016 800

- 100 200 15 Optimalisasi SPAM IKK IKK Nanggulan 1 Kws 2017 1.500 100 15 Optimalisasi SPAM IKK IKK Nanggulan 1 Kws 2018 1.500 100 15 Optimalisasi SPAM IKK IKK Nanggulan 1 Kws 2019 1.500 100 15 Optimalisasi SPAM IKK IKK Girimulyo, Desa Giripurwo 1 Kws 2017 1.500 100 15 Optimalisasi SPAM IKK IKK Girimulyo, Desa Giripurwo 1 Kws 2018 1.500 100 15 Optimalisasi SPAM IKK IKK Girimulyo, Desa Giripurwo 1 Kws 2019 1.500 100 15 Pengembangan SPAM Perdesaan Kab. Kulon Progo 1 Desa 2015 400 500 50 Pengembangan SPAM Perdesaan Kab. Kulon Progo 15 Desa 2016 15.000 400 500 50 Pengembangan SPAM Perdesaan Kab. Kulon Progo 15 Desa 2017 15.000 400 500 50 Pengembangan SPAM Perdesaan Kab. Kulon Progo 15 Desa 2018 15.000 400 500 50 Pengembangan SPAM Perdesaan Kab. Kulon Progo 15 Desa 2019 15.000 400 500 50

Pamsimas (DAK) Kab. Kulon Progo

4 Lokasi 2015 200

25 2.000

Pamsimas (DAK) Kab. Kulon Progo

4 Lokasi 2016 200

25 2.000

Pamsimas (DAK) Kab. Kulon Progo

4 Lokasi 2017 200

25 2.000

Pamsimas (DAK) Kab. Kulon Progo

4 Lokasi 2018 200

25 2.000

Pamsimas (DAK) Kab. Kulon Progo

4 Lokasi 2019 200 25 2.000 Total 2015 108.400 - 34.700 13.600 60 50 25 2.000 Total 2016 286.400 - 700 32.350 105 50 25 2.000 Total 2017 29.800 - 400 19.350 105 50 25 2.000

PROV. KAB/KOTA DAERAH MASYARA-KAT CSR DAK RM PHLN Total 2018 79.300 - 20.400 27.150 75 50 25 2.000 Total 2019 20.100 - 500 27.350 90 50 25 2.000 TOTAL 524.000 - 56.700 119.800 435 250 125 10.000

Dokumen terkait