• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. METODE DAN PERLAKUAN PENJEMURAN

2. Kadar Air Bah Pengukura

popcorn. Kad penjemuran at kadar air popc a. Kadar Air Kadar dimana ala kadar air mengukur terlebih dahul Berdas Hal ini bera air biji jagun Diagram al dapat diliha

Gam ahan

ukuran kadar air bahan meliputi kadar air bi adar air biji jagung diukur pada awal da n atau tepat pada saat akan dimulai proses puff popcorn diukur pada akhir proses puffing.

ir Biji Jagung

dar air biji jagung diukur dengan menggunakan lat ini mengkonversikan kadar air biji jagung r basis basah. Sebelum moisture tester di

r kadar air biji jagung maka moisture tester h dahulu dengan drying oven.

asarkan hasil perhitungan diperoleh nilai kor berarti moisture tester dapat digunakan sebagai

gung. Data kalibrasi kadar air dapat dilihat pa alir pengukuran kadar air biji jagung dengan ihat pada Gambar 19.

ambar 19. Diagram alir pengukuran kadar air bi

34 biji jagung dan dan akhir proses puffing. Sedangkan

an moisture tester ung menjadi persen

digunakan untuk perlu dikalibrasi

korelasinya 95,2%. gai pengukur kadar pada Lampiran 3. ngan moisture tester

b. Kadar Air Kadar a air ditentuka menggunaka air popcorn %bb = %bk = Gamba 3. Suhu dan RH a. Metode Flav Pada me penjemuran titik pengukur ir Produk Puffing

dar air popcorn diukur dengan menggunakan dry ntukan dengan perhitungan berat popcorn ya akan persamaan (1) dan (2). Diagram alir pe orn (ISO, 1968) dapat dilihat pada Gambar 20.

= [{( B – A ) – ( C – A )} / ( B – A )] x 100 % = [{( B – A ) – ( C – A )} / ( C – A )] x 100 %

bar 20. Diagram alir pengukuran kadar air produk

lavo-Rite

etode pertama, pengukuran suhu meliputi suhu n dan suhu selama proses puffing biji jagung ukuran suhu pada alat puffing dapat dilihat pada

35 drying oven. Kadar yang dikeringkan pengukuran kadar

% …..…...(1) %..…..…...(2)

oduk puffing

uhu selama proses ung. Lokasi titik -

Ga Ketereranga T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 a.1. Penguku Pada diukur s C/C yan di monit Sedangk diukur de yang dil Sela penguku Intensita dan digi

ambar 21. Lokasi termokopel pada metode Fla ngan :

= Suhu di dasar wajan Flavo – Rite

= Suhu di wajan dalam bagian kanan Flavo – R

= Suhu di wajan dalam bagian kiri Flavo – Rite

= Suhu di pinggiran wajan bagian kiri Flavo – R

= Suhu di pinggiran wajan bagian kanan Flavo

= Suhu di dinding penutup bagian kiri Flavo – R

= Suhu di dinding penutup bagian kanan Flavo

= Suhu di tengah – tengah ruangan Flavo – Rite

= Suhu di bagian atas penutup Flavo – Rite

= Suhu pusat biji

kuran Suhu Selama Proses Penjemuran ada proses penjemuran, biji jagung yang dil ukur suhu bagian dalamnya dengan menggunakan ang ditancapkan di pusat biji. Data suhu biji j onitor hybrid recorder, kemudian dicatat pada ta ngkan suhu bola basah dan bola kering rua ukur dengan menggunakan termometer bola basah

diletakkan di sekitar area penjemuran.

elain itu, selama proses penjemuran j ukuran intensitas radiasi matahari dan ke itas radiasi matahari diukur dengan menggunaka digital multimeter. Sedangkan kecepatan angin

36 lavo-Rite Rite ite Rite o – Rite Rite o – Rite ite diletakkan di tray n termokopel tipe ji jagung disajikan tabel pengukuran. ruang penjemuran ah dan bola kering

juga dilakukan kecepatan angin. nakan pyranometer

menggun penjemur a.2. Penguku Peng kelompok perekam Diagram menggun Gambar 22. Gam b. Metode Micr Pada m penjemuran, Pengukuran proses pereka

unakan anemomaster. Pengambilan seluruh da uran dilakukan setiap selang waktu 15 menit. kuran Suhu Selama Proses Puffing

engukuran suhu puffing dilakukan pada ma pok popcorn. Hal ini dilakukan dengan m

man suhu pada hybrid recorder setiap selang am alir pengukuran suhu puffing biji

unakan termokopel dan hybrid recorder da bar 22.

ambar 22. Diagram alir pengukuran suhu puffing

icrowave

metode kedua, pengukuran suhu meliputi suhu n, suhu selama proses puffing, dan suhu setelah n suhu hanya dilakukan sesaat sehingga ti ekaman suhu.

37 h data pada proses

it.

masing – masing mengatur waktu ng waktu 1 detik. jagung dengan dapat dilihat pada

puffing biji jagung

suhu saat proses lah proses puffing. tidak diperlukan

38 b.1. Pengukuran Suhu Selama Proses Penjemuran

Pada proses penjemuran, biji jagung yang diletakkan di tray diukur suhu permukaannya dengan menggunakan termokopel tipe C/C yang diletakkan di bagian tengah - tengah dari tumpukan biji. Pengambilan data suhu permukaan biji dilakukan pada akhir proses penjemuran atau tepat pada saat proses puffing. Sedangkan pengambilan data intensitas radiasi matahari, kecepatan angin, suhu bola basah dan suhu bola kering dilakukan setiap selang waktu 15 menit.

b.2. Pengukuran Suhu Selama Proses Puffing

Pengukuran suhu selama proses puffing meliputi suhu ruangan microwave oven, suhu ruang kemasan popcorn dan suhu permukaan popcorn. Sebenarnya suhu selama proses puffing tidak dapat diukur selama microwave oven beroperasi. Hal ini dikarenakan gelombang mikro yang diberikan ketika microwave oven sedang beroperasi akan diserap oleh termokopel yang bersifat logam sehingga dapat menimbulkan percikan api atau ledakan di dalam ruang microwave oven dan menyebabkan kerusakan permanen bagi microwave oven tersebut.

Namun, pengukuran suhu selama proses puffing dapat didekati dengan membuat tabel pendekatan suhu puffing biji jagung terhadap waktu yang dapat dilihat pada Tabel 8. Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan 13 sampel biji jagung dimana masing – masing sampel berjumlah 100 butir biji jagung. Sampel pertama mengalami proses puffing selama 5 detik, kemudian suhu ruangan microwave oven, suhu ruang kemasan popcorn dan suhu permukaan popcorn diukur. Pada sampel kedua, proses puffing yang dialami adalah 10 detik, kemudian suhu – suhu diukur. Cara ini dilakukan hingga sampel ke-13 sehingga didapatkan suhu pendekatan selama proses puffing.

39 Tabel 8. Suhu pendekatan selama proses puffing

Waktu (detik) Ruangan Microwave (oC) Ruang Kemasan (oC) Permukaan Biji (oC) 5 38,30 39,87 40,83 10 38,63 35,47 47,30 15 40,07 37,37 52,97 20 41,87 39,23 58,73 25 42,57 41,13 64,47 30 43,27 43,03 70,23 35 43,97 44,47 80,53 40 44,67 44,97 83,33 45 44,90 45,50 86,03 50 51,40 46,00 88,77 55 57,80 46,53 91,53 60 64,27 47,02 94,27 65 70,70 47,53 97,07

b.3. Pengukuran Suhu Setelah Proses Puffing

Pengukuran suhu setelah proses puffing meliputi suhu bola basah dan bola kering ruangan microwave oven, suhu ruang kemasan popcorn dan suhu permukaan popcorn. Pengukuran suhu bola basah dan suhu bola kering ruangan microwave oven didekati dengan meletakkan termometer bola basah dan bola kering di tempat keluarnya uap dari microwave oven.

Pengukuran suhu ruang kemasan popcorn dan suhu permukaan popcorn diukur dengan memasukkan ujung – ujung termokopel ke dalam kemasan dan meletakkannya diantara tumpukan popcorn segera setelah lampu microwave oven padam. Agar permukaan suhu tepat, maka digunakan 3 termokopel dimana satu termokopel diletakkan di tengah ruang kemasan dan dua termokopel diletakkan di bagian kanan dan kiri dari tumpukkan popcorn. Setiap hasil pengukuran suhu ditambah 50C sebagai perubahan suhu yang hilang

saat pint biji jagun . G Keterera T1 T2 T3 4. Rendemen Prod Rendemen Penghitungan d pengukuran ka kemudian dima container. Pengelompoka puffing biji ja popcorn yang b untuk memuda popcorn. Produk puf yaitu kelompok

pintu microwave oven dibuka. Lokasi termokope gung dapat dilihat pada Gambar 23.

Gambar 23. Lokasi termokopel pada metode M rangan :

T1 = Suhu di tengah – tengah ruang kemasan T2 = Suhu di bagian kanan tumpukkan popcorn T3 = Suhu di bagian kiri tumpukkan popcorn

roduk Puffing

n popcorn dihitung dan diklasifikasikan n dan pengelompokan rendemen popcorn di

kadar air popcorn. Popcorn yang telah asukkan ke dalam plastik klip dan disimpan

pokan produk puffing biji jagung dilakukan jagung unggul nasional tidak semuanya m berkualitas baik.Oleh karena itu, diperlukan udahkan penghitungan rendemen dan penilaian

puffing biji jagung diklasifikasikan menjadi em pok A, B, C, dan D. Proses klasifikasi produk puf

40 opel pada kemasan

Microwave

orn

n secara manual. dilakukan setelah h dikelompokkan pan dalam air tight

kukan karena produk memiliki bentuk n pengelompokan ian kualitas mutu

empat kelompok, puffing dilakukan

41 berdasarkan ukuran diameter dan bentuknya. Ukuran diameter popcorn menunjukkan volume pengembangannya. Semakin besar ukuran diameter popcorn maka volume pengembangannya akan semakin besar dan kualitasnya pun semakin baik. Sedangkan bentuk popcorn dapat dilihat dari banyaknya bagian popcorn yang berwarna putih. Semakin banyak bagian popcorn yang berwarna putih maka biji jagung dapat dikatakan telah puffing dengan sempurna. Kriteria pengklasifikasian popcorn untuk masing – masing kelompok dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Kriteria pengelompokkan popcorn

Kriteria A B C D

Diameter

Popcorn X > 2 cm 1,5 < X < 2 cm 1 < X < 1,5 cm X < 1 cm

Bentuk

5. Volume Bahan

Pengukuran volume bahan meliputi volume biji jagung dan popcorn. Pengukuran volume dilakukan dengan menggunakan silinder ukur 50 ml dan pasir. Jenis pasir yang digunakan adalah pasir hitam yang telah dibersihkan dan disaring sehingga menghasilkan pasir yang halus. Massa jenis pasir hitam adalah 1.388 g/ml. Volume popcorn per butirnya diukur dengan menggunakan persamaan berikut.

…..………...(3) Dimana: Vp = volume popcorn n = jumlah popcorn

V1 = volume popcorn dan pasir

V2 = volume pasir

Diagram alir pengukuran volume popcorn dan biji jagung dapat dilihat pada Gambar 24.

Gambar 24. D 6. Kerenyahan Pr Kerenyahan rheometer. Uji terhadap jarum bidang tekanny popcorn akan t 25.

24. Diagram alir pengukuran volume popcorn

Produk Puffing

han popcorn dapat diukur dengan uji tekan yan ji tekan diukur berdasarkan tingkat keta um rheometer. Pemilihan jarum penekan b nnya. Semakin luas bidang tekannya maka selur

n terukur. Bentuk jarum rheometer dapat diliha

Gambar 25. Jarum rheometer

42 dan biji jagung

ang menggunakan tahanan popcorn

berdasarkan luas eluruh permukaan ihat pada Gambar

Uji tekstur bahan yang di dikarenakan jum sedikit sehingga Bahan untuk uj setiap perlakua dapat dilihat pada

Gam

7. Uji Organolept