• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

2.2 Kajian Empiris

Berikut penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya tentang kompetensi pedagogik guru, motivasi belajar siswa dan hasil belajar. Pertama, penelitian dilakukan oleh Rifma tahun 2013 dengan judul Problematika Kompetensi

Pedagogik Guru Sekolah Dasar”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

terdapat beberapa problem/masalah dalam kompetensi pedagogik guru. Permasalahan tersebut ditemukan pada setiap kemampuan mengelola pembelajaran. Problematika kompetensi pedagogik guru dalam merencanakan pembelajaran ditemukan masih banyak guru yang belum menyusun perencanaan pengajaran. Pembelajaran yang dilakukan masih didominasi oleh guru, tidak menggunakan media, metoda mengajar kurang bervariasi, dan belum banyak melibatkan siswa dalam pembelajaran. Evaluasi yang dilakukan guru kebanyakan menggunakan soal-soal yang ada dalam buku teks siswa. Tindak lanjut pembelajaran pada umumnya dilakukan dalam bentuk pengajaran perbaikan dengan cara membahas soal secara bersama dan dilanjutkan dengan mengerjakan kembali soal-soal sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa masih terdapat permasalahan kompetensi pedagogik guru. (Rifma, PEDAGOGI Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. XIII No.1 Tahun 2013)

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Khofiatun, Sa’dun Akbar, dan

Pembelajaran Tematik Di Sekolah Dasar.” Penelitian tersebut menunjukkan bahwaperan kompetensi pedagogik guru dalam proses pembelajaran berpengaruh terhadap hasil pembelajaran tematik dikelasnya. Peran guru dalam mengelola pembelajaran membutuhkan kreativitas yang tinggi. Misalnya dalam penggunaan model, media, dan sumber yang terkait dengan pembelajaran tematik dikelasnya. Guru yang memiliki kompetensi pedagogik bagus cenderung berhasil dalam pembelajaran tematik di kelasnya. Sedangkan guru yang memiliki kompetensi pedagogik rendah cenderung tidak berhasil dalam pembelajaran tematiknya. Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui bahwa kompetensi pedagogik guru atau kemampuan mengelola pembelajaran oleh guru berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. (Khofiatun dkk, Jurnal Pendidikan, Vol.1 No. 5 Tahun 2016)

Ketiga, penelitian dilakukan oleh Sri Handayani tahun 2014 dengan judul

Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru IPS Sekolah Dasar melalui

Penerapan Keterampilan Mengajar”. Penelitian tersebut menyebutkan bahwa

pada kompetensi pedagogik, guru harus mampu mengimplementasikan kemampuan dasar mengajar sebagai kemampuan untuk aksi nyata, mengkoordinasikan pembelajaran untuk mencapai tujuan utama belajar. Kemampuan dasar mengajar harus diaplikasikan sebgagai: (1) keahlian untuk membuka dan menutup pelajaran; (2) menjelaskan; (3) bertanya; (4) memvariasikan; (5) memberikan penguatan; (6) membimbing diskusi kelompok kecil; dan (7) mengelola kelas. Penelitian ini juga menyatakan bahwa kemampuan mengelola kelas harus dimiliki guru, karena guru adalah pihak yang berhubungan secara langsung dengan peserta didik. Pembelajaran IPS akan dapat

berhasil apabila guru memiliki bekal pengetahuan dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui bahwa keberhasilan pembelajaran IPS dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran (kompetensi pedagogik) yang baik. (Handayani,S. Jurnal Ilmu Pendidikan Sekolah Dasar Vol. 2 No. 1 Tahun 2014)

Keempat, penelitian dilakukan oleh Ikha Primaningtyas pada tahun 2014

dengan judul “Pengaruh Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Siswa terhadap

Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII pada Mata Pelajaran IPS Terpadu SMP Negeri 6

Semarang Tahun 2012/2013”. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda

diperoleh persamaan Y= 65,622 + 0,000 X1 + 0,044 X2. Besarnya pengaruh secara simultan dari kompetensi guru dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS terpadu yaitu sebesar 1%. Diantara kompetensi guru dan motivasi belajar yang memberikan pengaruh paling besar terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS Terpadu secara parsial adalah motivasi belajar yaitu sebesar 3%, sedangkan kompetensi guru berpengaruh lebih kecil sebesar 1,7%. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kompetensi guru dan motivasi belajar terhadap prestasi hasil belajar siswa. (Primaningtyas, Economic Education Analysis Journal Vol. 2 No. 3 Tahun 2014)

Kelima, penelitian dilakukan oleh Dearlina Sinaga dengan judul “Pengaruh

Cara Belajar dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa dan Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi

Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tanjung Beringin Tahun Ajaran 2013/2014”.

terhadap prestasi belajar (Y), diperoleh thitung (4,303) >ttabel (1,66) dengan α = 0,05

yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi guru (X2) terhadap prestasi belajar (Y). Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kompetensi termasuk didalamnya kompetensi pedagogik berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. (Dearlina Sinaga, Jurnal Suluh Pendidikan FKIP-UHN Vol.1 No. 1 Tahun 2014)

Keenam, penelitian dilakukan oleh Denik Wulandari pada tahun 2012 berjudul “Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru terdapat Economic Literacy melalui Prestasi Belajar Siswa Kelas XII IPS di SMA Kota Malang”. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa hasil analisis yang telah dilakukan diketahui terdapat pengaruh yang kuat dari kompetensi pedagogik guru (X1) terhadap prestasi belajar siswa (X3) dengan nilai standardized beta 0,194 dan tingkat signifikansi sebesar 0,049. Nilai koefisien regresi yang diperoleh untuk X1 sebesar 1,579 yang dapat diartikan bahwa X1 mengalami kenaikan sebesar satu satuan skala maka X3 akan mengalami kenaikan sebesar 15,79%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kompetensi pedagogik guru berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi belajar. (Wulandari, Jurnal Pendidikan Humaniora Vol. 1 No. 1 Tahun 2013)

Ketujuh, penelitian dilakukan oleh MA Violeta Panev pada tahun 2015 dengan judul “The Need of Strengthening the Pedagogical Competencies in Teaching from the English Teachers’ Perspective”. Berdasarkan penelitian tersebut disimpulkan bahwa guru memerlukan kompetensi pedagogik dalam mengajar sehingga guru diharapkan selalu mempelajari kompetensi pedagogik

(Panev, (IJCRSEE) International Journal of Cognitive Research in Science, Engineering and Education Vol. 3 No. 1 Tahun 2015).

Kedelapan, penelitian yang dilakukan oleh Elis Warti pada tahun 2016

dengan judul “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa di SD Angkasa 10 Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur”. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara motivasi belajar siswa dengan hasil belajar matematika siswa. Dengan persamaan regresi Y = a + bx =29,65 + 0,605x. Koefisien korelasi (r) = 0,974 signifikan pada 0,05. Jadi berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara motivasi belajar siswa dengan hasil belajar. (Warti, Jurnal Pendidikan Matematika STKIP Garut. Vol. 8 no. 3 Tahun 2016)

Kesembilan, penelitian motivasi belajar dilakukan oleh Anis Susanti dan

Siti Nuriyatin pada tahun 2015 dengan judul “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara: (1) faktor motivasi intrinsik siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa (2) faktor motivasi ekstrinsik siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa (3) faktor motivasi intrinsik dan ekstrinsik siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa (4) faktor motivasi intrinsik siswa yang lebih dominan berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa. Hubungan antara variabel dapat diformulasikan dengan rumus Y= 21,353 + 1,474 X1 + 0,485 X2. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa. (Anis Susanti, Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 3 No. 2 Tahun 2015)

Kesepuluh, penelitian dilakukan olehAmir Hossein Khoshnam, Mohammad Ghamari, dan Arezou Ghamari Gendavani pada tahun 2013 dengan judul The Relationship between Intrinsic Motivation and Happinness with Academic

Achievement in High School Students. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa

terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi intrinsik dan kebahagiaan dengan prestasi akademik. Selain itu hasil analisis regresi menunjukkan bahwa hanya motivasi internal yang dapat memprediksi prestasi akademik (Khosnam dkk, International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences Vol. 3 No. 11 Tahun 2013).

Dokumen terkait