• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Kompetensi Pedagogik Guru

2.1.1.1 Pengertian Kompetensi

Kompetensi berasal dari bahasa Inggris competency yang berarti kecakapan, kemampuan dan wewenang. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.14 tahun 2006 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat (10), kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berikut adalah pendapat para ahli tentang pengertian kompetensi.

1. Djumiran (2009:3.4) berpendapat bahwa kompetensi adalah kemampuan untuk kerja (ability to do) yang dilatarbelakangi oleh penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan.

2. Nana Syaodih dalam (Satori 2008:2.2) menyatakan bahwa kompetensi adalah performan yang mengarah pada pencapaian tujuan secara tuntas menuju kondisi yang diinginkan.

3. Mulyasa (2013:26) berpendapat bahwa kompetensi mengacu pada kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan.

4. Piet dan Ida Sahertian dalam (Kunandar 2014:52) mengatakan bahwa kompetensi adalah kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang bersifat kognitif, afektif dan performen.

Berdasarkan pengertian kompetensi menurut Undang-Undang dan para ahli, dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah kemampuan untuk bertindak belandaskan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan untuk mencapai tujuan tertentu.

2.1.1.2 Pengertian Pedagogik

Secara etimologis, pedagogik berasal dari kata Yunani “paedos”yang berarti

anak laki-laki dan “agogos” artinya mengantar, membimbing (Irwantoro 2016:3). Liem dalam (Rasyidin 2014:1) menyatakan bahwa pedagogik merupakan sebagian dari ilmu-ilmu pendidikan yang berurusan dengan upaya pendidikan anak untuk anak-anak yang belum dewasa oleh orang-orang dewasa secara bertanggung jawab.

Panitia Istilah dalam (Rasyidin 2014:5) menyatakan bahwa pedagogik ialah kepandaian mendidik. Hal serupa juga dinyatakan oleh Sadulloh dalam (Irwantoro 2016:3) bahwa pedagogik adalah ilmu mendidik anak. Dipertegas Hoogveld dalam (Irwantoro 2016:3) menyatakan bahwa pedagogik adalah ilmu yang mempelajari masalah membimbing anak ke arah tujuan tertentu yaitu supaya ia kelak secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya. Berdasarkan pengertian pedagogik menurut para ahli, dapat dikemukakan kembali bahwa pedagogik adalah ilmu untuk membimbing dan mendidik anak untuk mencapai tujuan seperti dewasa, mandiri dan bertanggungjawab.

2.1.1.3 Pengertian Profesi

Satori (2008:1.3) profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (expertise) dari para anggotanya. Djumiran dkk (2009:1.8) menyatakan bahwa profesi adalah bidang pekerjaan yang dalam pelaksanaan tugasnya menuntut keahlian, penggunaan teknik-teknik ilmiah dan dedikasi yang tinggi. Berdasarkan pengertian ahli, dapat dijelaskan bahwa profesi adalah sebuah pekerjaan atau jabatan dengan keahlian yang diperoleh dari pendidikan dan pelatihan.

2.1.1.4 Pengertian Guru

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 4 menjelaskan guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Menurut Kunandar (2014:54) guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dijelaskan bahwa guru adalah komponen dalam pendidikan yang berperan sebagai pendidik profesional sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.

2.1.1.5 Pengertian Profesi Guru

Kunandar (2014:46) menyatakan bahwa profesi guru adalah keahlian dan kewenangan khusus dalam bidang pendidikan, pengajaran dan pelatihan yang ditekuni untuk menjadi mata pencaharian dalam memenuhi kebutuhan hidup yang bersangkutan.

Menurut National Education Association (NEA) dalam (Satori 2008:1.20) menyatakan profesi guru memiliki ciri sebagai berikut.

1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual.

2. Jabatan yang menggeluti batang tubuh ilmu yang khusus. 3. Jabatan yang memerlukan persiapan latihan yang lama.

4. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan. 5. Jabatan yang menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen. 6. Jabatan yang menentukan bakunya sendiri.

7. Jabatan yang menentukan layanan di atas kepentingan pribadi.

Profesi guru adalah jabatan dalam dunia pendidikan yang memiliki ciri-ciri memerlukan persiapan, latihan, melibatkan kegiatan intelektual, dan menjanjikan karir hidup.

2.1.1.6Pengertian Kompetensi Guru

Surya dalam Djumiran (2009:3.4) menjelaskan bahwa kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan penampilan unjuk kerja sebagai guru secara tepat. Mulyasa (2013:26) menyatakan bahwa kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme. Kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif (Kunandar 2014:55). Berdasarkan pengertian tersebut,

dapat dijelaskan bahwa kompetensi guru adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh guru untuk melaksanakan tugasnya sebagai guru profesional. 2.1.1.7 Jenis Kompetensi Guru

Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 10 Ayat (1) dalam (Irwantoro 2016:2) bahwa kompetensi yang wajib dikuasai oleh guru minimal meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Dijelaskan lebih lanjut pada buku yang sama, berikut keempat kompetensi yang wajib dimiliki oleh guru.

1. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik.

2. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. 3. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran

secara luas dan mendalam.

4. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua, atau wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Djumiran (2009:3.12) menjelaskan terkait sub kompetensi dari empat kompetensi utama sebagai berikut.

1. Kompetensi pedagogik, meliputi: a. menata ruang kelas;

c. memotivasi siswa agar bergairah belajar; d. memberi penguatan verbal maupun non verbal;

e. memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas pada siswa; f. tanggap terhadap gangguan kelas; dan

g. menyegarkan kelas jika mulai lelah. 2. Kompetensi kepribadian, meliputi:

a. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. memahami tujuan pendidikan dan pembelajaran;

c. memahami diri (mengetahui kelebihan dan kekurangan dirinya); d. mengembangkan diri;

e. menunjukkan keteladanan kepada peserta didik; dan

f. menunjukkan siap demokratis, toleran, tenggang rasa, jujur, adil, tanggung jawab, disiplin, santun, bijaksana dan kreatif.

3. Kompetensi sosial, meliputi:

a. luwes bergaul dengan siswa, sejawat dan masyarakat;

b. bersikap ramah, akrab, dan hangat terhadap kepada siswa sejwat dan masyarakat;

c. bersikap simpatik dan empatik;

d. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial;

Menurut Dirjen Dikti dalam (Djumiran,dkk 2009:3.14) menyatakan sosok utuh kompetensi profesional guru sebagai berikut.

1. Mengenal secara mendalam peserta didik yang hendak dilayani.

3. Menyelenggarakan pembelajaran peserta didik.

4. Mengembangkan kemampuan profesional secara berelanjutan.

Jadi terdapat empat kompetensi yang wajib dimiliki guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.

2.1.1.8 Kompetensi Pedagogik Guru

Irwantoro (2016:3) menyatakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai kompetensi yang dimilikinya (PP RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan penjelasan Pasal 28 Ayat (3) Butir a. Lebih lanjut Mulyasa (2013:75) menjelaskan bahwa kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik sekurang-kurangnya meliputi: a. pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;

b. pemahaman terhadap peserta didik; c. pengembangan kurikulum/silabus; d. perancangan pembelajaran;

e. pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; f. pemanfaatan teknologi pembelajaran;

g. evaluasi hasil belajar;

h. pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Irwantoro (2016:3) menjelaskan bahwa kompetensi pedagogik merupakan kompetensi intruksional-edukatif (mengajar dan mendidik) yang sesensial dan fundamental bagi guru dalam pelaksanaan tugas keprofesionalannya, terutama tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik guru adalah kemampuan guru untuk mengelola pembelajaran meliputi penguasaan terhadap karakteristik peserta didik, penguasaan teori belajar, pengembangan kurikulum, peyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang mendidik, pemahaman dan pengembangan potensi peserta didik, komunikasi dengan peserta didik, dan pelaksanaan penilaian serta evaluasi demi mencapai tujuan pembelajaran.

2.1.1.9Indikator Kompetensi Pedagogik Guru

Indikator kompetensi pedagogik guru yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan tujuh sub kompetensi pedagogik yang dikemukakan oleh Irwantoro (2016) sebagai berikut.

1. Menguasai karakteristik peserta didik, dengan indikator sebagai berikut.

a. Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya.

b. Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.

c. Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda.

d. Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tidak terulang kembali.

e. Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik.

f. Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tertentu tidak termarginalkan (tersisihkan, diolok-olok, minder, dsb)

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, dengan indikator sebagai berikut.

a. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi.

b. Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman tersebut.

c. Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang dilakukannya baik yang sesuai maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran.

d. Guru menggunakan berbagai teknik memotivasi kemauan belajar peserta didik.

e. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses belajar peserta didik.

f. Guru memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang memahami materi pembelajaran yang diajarkan dan menggunakannya untuk memperbaiki rancangan pembelajaran berikutnya.

3. Pengembangan kurikulum, dengan indikator sebagai berikut. a. Guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum.

b. Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas materi ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan.

c. Guru mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran.

d. Guru memilih materi pembelajaran yang sesuai.

4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik, dengan indikator sebagai berikut. a. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang

telah disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengidentifikasi bahwa guru mengerti tentang tujuannya.

b. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik bukan untuk menguji sehingga membuat peserta didik merasa tertekan.

c. Guru mengkomunikasikan informasi baru sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar pesera didik.

d. Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai tahapan proses pembelajaran.

e. Guru melaksanakan proses pembelajaran mengaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari.

f. Guru melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi dengan waktu yang cukup, sesuai usia, tingkat kemampuan belajar, dan mempertahankan perhatian peserta didik.

g. Guru mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk dengan kegiatan sendiri agar waktu peserta didik dapat termanfaatkan dengan produktif.

h. Guru mampu menyesuaikan aktivitas pembelajaran yang dirancang dengan kondisi kelas.

i. Guru memberi banyak kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya. j. Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara sistematis untuk

membantu proses belajar peserta didik.

k. Guru menggunakan alat bantu mengajar dan/atau audio-visual (termasuk TIK) untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.

5. Pemahaman dan pengembangan potensi peserta didik, dengan indikator sebagai berikut.

a. Guru menganalisis hasil belajar berdasarkan segala bentuk penilaian terhadap setiap peserta didik untuk mengetahui tingkat kemajuan masing-masing.

b. Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecakapan dan pola belajar masing-masing.

c. Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran untuk memunculkan daya kreativitas dan kemampuan berpikir kritis peserta didik.

d. Guru secara aktif membantu peserta didik dalam proses pembelajaran dengan memberikan perhatian terhadap setiap individu.

e. Guru dapat mengidentifikasi dengan benar tentang bakat, minat, potensi, dan kesulitan belajar masing-masing peserta didik.

f. Guru memberikan kesempatan belajar bagi peserta didik sesuai dengan cara belajarnya masing-masing.

g. Guru memusatkan perhatian pada interaksi dengan peserta didik dan mendorongnya untuk memahami dan menggunakan informasi yang disampaikan.

6. Komunikasi dengan peserta didik, dengan indikator sebagai berikut.

a. Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisispasi peserta didik termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk menjawab dengan ide dan pengetahuan mereka.

b. Guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik.

c. Guru menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat, benar dan mutakhir sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum tanpa mempermalukannya. d. Guru menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerja

sama yang baik antar peserta didik.

e. Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban peserta didik.

f. Guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara lengkap dan relevan untuk menghilangkan kebingungan pada peserta didik.

7. Penilaian dan Evaluasi

a. Guru menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu seperti yang tertulis pada RPP.

b. Guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian. c. Guru menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topik/

Kompetensi Dasar yang sulit sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan masing-masing peserta didik untuk keperluan remedial dan pengayakan. d. Guru memanfaatkan masukan dari peserta didik dan merefleksikannya

untuk meningkatkan pembelajaran.

e. Guru memanfaatkan hasil penilaian sebagai penyusunan RPP yang akan dilakukan selanjutnya.

Dokumen terkait