BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN
C. Kajian Penelitian yang Relevan
Irmawati dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Metode Pemberian Tugas Membuat Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa”, memberikan kesimpulan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen sebesar 71,23 sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 60,73 dari pengujian prasyarat analisis diperoleh data terdistribusi normal dan homogen maka dapat dilakukan uji-t dan taraf signifikan α = 0,05, diperoleh data thitung > ttabel yaitu 4,25 > 2,00, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian penggunaan metode pemberian tugas membuat peta konsep dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar biologi siswa.40
Mia Aina mengemukakan dari hasil penelitian bahwa pada siklus I hasil belajar siswa belum tuntas, karena hasil belajar siswa masih rendah yaitu dengan rata-rata kelas 5,24. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I dan II dengan menerapkan penggunaan teknik peta konsep hasil belajar siswa meningkat dengan rata-rata 6,39 pada siklus II dan pada siklus III meningkat menjadi 7,16. Jumlah siswa yang memperoleh nilai < 6,5 pada siklus III
40
Irmawati. Pengaruh Penggunaan Metode Pemberian Tugas Membuat Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa, Skripsi, (Jakarta: Program Studi Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, 2010), hal. 63.
29
sebanyak 6 orang dan yang memperoleh nilai > 6,5 sebanyak 39 orang yang artinya secara klasikal proses pembelajaran telah mencapai ketuntasan.41
Jufri mengemukakan bahwa bentuk pembelajaran menggunakan peta konsep dengan pembentukan kelompok belajar, dan waktu yang cukup dapat membantu siswa MAN 3 Malang memahami konsep Lingkungan dan Pelestarian SDAH. Hasil belajar siswa dengan menggunakan peta konsep dapat meningkat nyata, dengan rata-rata nilai 66,72 pada siklus I, 72,43 pada siklus II, dan 82,4 pada siklus III. Secara umum respon siswa terhadap strategi pembelajaran dengan peta konsep dalam pembelajaran konsep Lingkungan dan Pelestarian SDAHberada pada skala sikap setuju (3,73) untuk pertanyaan positif. Sedangkan untuk pertanyaan negatif sebesar 2,27 atau berada pada skala sikap ragu-ragu.42
Yustini Yusuf dkk mengemukakan bahwa terjadi peningkatan presentase aktifitas yaitu 72,42% (baik) siklus I menjadi 81,05% (baik sekali) pada siklus II. Rata-rata hasil belajar siswa dari nilai posttest pada siklus pertama pokok bahasan sistem pencernaan yaitu 79,18% (tinggi) dan siklus kedua pokok bahasan sistem pernafasan yaitu 84,04% (tinggi). Sedangkan rata-rata ketuntasan belajar siswa dari nilai ulangan harian mengalami peningkatan, pada siklus pertama 82,05% (tidak tuntas) dan siklus kedua yaitu 92,31 (tuntas).43
Suhirman mengemukakan bahwa pembelajaran IPA biologi dengan menggunakan pendekatan peta konsep dan penerapan handout dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sekaligus dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 1 SMPN 4 Mataram. Peningkatan kualitas proses belajar mengajar tersebut dilihat dari hasil evaluasi pada kelas perlakuan dan
41
Mia Aina. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Invertebrata Dengan Menggunakan Teknik Peta Konsep Di Kelas 1E SMA Negeri 3 Sungai Penuh, (Percikan: Vol. 87, Edisi April 2008), hal. 39.
42
Jufri, Penggunaan Peta Konsep Dalam Pembelajaran Lingkungan Dan Pelestarian Sumber Daya Alam Hayati Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 1 MAN 3 Malang,
(Jurnal Penelitian Kependidikan, TH. 14, No. 1, Juni 2004), hal. 36.
43
Yustini Yusuf, dkk. Upaya Peningkatan Aktifitas Dan Hasil Belajar Biologi Melalui Penggunaan Peta Konsep Pada Siswa Kelas II4 SMP Negeri 2 Pekanbaru Tahun Ajaran 2004/2005, (JurnalBiogenesis Vol. 2(2):59-63, 2006. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau .ISSN : 1829-5460), hal. 63.
kontrol dimana kelas perlakuan mempunyai niali rata-rata kelas 74, nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 95. Sedangkan kelas kontrol mempunyai nilai rata-rata kelas 61, nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 85.44
Agus Adiarta dan Ni Ketut Rapi mengemukakan bahwa penelitiannya bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi, hasil belajar, aktifitas, dan respon siswa sebagai implementasi pembelajaran dengan strategi siklus belajar hipotesis-deduktif dengan peta konsep. Miskonsepsi siswa yang berkaitan dengan konsep fisika dikumpulkan melalui tes tulis bentuk uraian dan wawancara klinis dan dianalisis secara deskriptif. Data tentang hasil belajar siswa dikumpulkan melalui tes dan dianalisis dengan metode konversi skor. Hasil analisis data menunjukkan bahwa (1) pembelajaran dengan strategi siklus belajar hipotesis-deduktif dengan peta konsep dapat menurunkan proporsi miskonsepsi siswa, (2) pembelajaran dengan strategi siklus belajar hipotesis-deduktif dengan peta konsep dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, dan (3) respon siswa terhadap pembelajaran fisika dengan strategi siklus belajar hipotesis-deduktif dengan peta konsep termasuk kategori baik.45
Tahmidah Rahmi dalam skripsi yang berjudul “Peningkatan Pemahaman Konsep Ekosistem Berbasis Nilai Melalui Strategi Pembelajaran
Peta Konsep”, memberikan kesimpulan bahwa terdapat peningkatan
pemahaman konsep siswa setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan strategi peta konsep pada konsep ekosistem berbasis nilai. Sebagian besar siswa bersikap positif terhadap konsep ekosistem berbasis nilai.46
Rahmat Nauli mengemukakan bahwa dari hasil penelitiannya bahwa interaksi dan hasil belajar siswa SMA dalam pokok bahasan struktur atom
44
Suhirman. Penerapan Model Pembelajaran Dengan Pendekatan Peta Konsep Dan Penggunaan Handout Untuk Meningkatkan Kualitas Belajar Mengajar Biologi Di SLTP Negeri 4 Mataram, (Jurnal Kependidikan, Mei 2005, Volume 4, Nomor 1), hal. 11.
45
Agus Adiarta dan Ni Ketut Rapi. Implementasi Strategi Siklus Belajar Hipotesis-Deduktif Dengan Peta Konsep Dalam Pengubahan Konseptual Pada Pembelajaran Fisika, (Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 3 tahun XXXVII, Juli 2004), hal. 71.
46
Tahmidah Rahmi. Peningkatan Pemahaman Konsep Ekosistem Berbasis Nilai Melalui Strategi Pembelajaran Peta Konsep, Skripsi, (Jakarta: Program Studi Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, 2010), hal. 58.
31
dapat meningkat melalui belajar kooperatif dengan bantuan media peta konsep dan alat peraga dari 5,5 (kategori kurang) menjadi 7,3 (kategori baik). Evaluasi pembelajaran kooperatif dengan bantuan peta konsep dan alat peraga dapat dilakukan melalui monitoring aktifitas interaksi antar siswa, siswa dengan guru, pemberian tugas kelompok dan tugas individu serta pemberian tes pada akhir pembelajaran.47