• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Dalam penelitian ini penulis memaparkan beberapa hasil penelitian terdahulu yang memiliki hubungan dengan kemandirian anak.

1. Hasil penelitianSari (2016) di Kecamatan Seulimeum Kabupaten Aceh Besardengan tujuan penelitian meningkatkan kemandirian anak di sentra bahan alam pada Tk Bunga Mekar Kecamatan Seulimenium Kabupaten Aceh Besar. Adapun jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kualitatif, dengan pendekatan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan 2 siklus. Pada setiap siklus dilakukan dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Subyek dalam penelitian ini adalah anak usia dini berusia 5-6 tahun yang belum mandiri pada kelompok B TK Bunga Mekar berjumlah 10 orang yang terdiri dari 5 perempuan dan 5 laki-laki. Penelitian ini memfokuskan pada kemandirian anak sehingga anak memiliki keberanian dan rasa percaya diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian anak pada siklus I yang berkembang sangat baik (BSB)

dan berkembang sesuai harapan (BSH) adalah sebanyak 6 orang anak (60%). Pada siklus II terjadi peningkatan yaitu anak yang berkembang sangat baik (BSB) dan berkembang sesuai harapan (BSH) sebanyak 8 orang anak (80%).

2. Hasil penelitian Nurvitasari (2013) studi komparasi tingkat kemandirian anak yang mengikuti Paud dengan yang tidak mengikuti Paud di TK Aba Yogyakarta dengan tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan tingkat kemandirian terhadap anak yang pernah mengikuti Paud dengan yang tidak mengikuti Paud di TK Aba Yogyakarta, metode yang digunakan survey analitik komparatif.

Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan populasi 47 orang dan sampel penelitian 26 orang yang mempunyai riwayat mengikuti Paud dan 21 orang yang tidak pernah mengikuti Paud. Penelitian ini dilakukan pada bulan juni 2013. Analisis data yang digunakan adalah Mann-WhitneyU Test untuk uji beda. Hasil penelitian menunjukkan responden yang pernak mengikuti PAUD sebagian besar mengalami kemandirian dalam kategori sesuai 20orang (76,9) dan yang tidak pernah mengikuti PAUD sebagian besar mengalami kemandirian meragukan 11 orang (52,1). Hasil uji statistic Asymp.sig (0,001) dengan taraf signifikan 5% yang bearti <0,05 sehingga dapat disimpulkan ada [erbedaan kemandirian pada anak yang mengikuti PAUD dan dengan anak yang tidak mengikuti PAUD.

3. Hasil penelitian Dwiasmira (2012) study komparasi kemandirian anak Taman Kanak-kanak (TK) di program fullday dan Reguler dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan kemandirian pada anak kelompok Afullday dan TK Reguler. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode komparatif. Populasi penelitian ini adalah anak-anak d TK-TK di Kecamatan Banyudono Boyolali. Sampel penelitian ini adalah anak-anak kelompok A di TKIT Al Hikam Banyudono Boyolali (fullday) dan TK Aisyiyah Bendan Boyolali (Reguler). Teknik sampling penelitian ini menggunakan non-probability sampling yaitu purposive

sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa angket.

Teknis analisis data penelitian menggunakan independent sampel t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemandirian anak kelompok A TKIT Al Hikam Banyudono Boyolali dengan TK Aisyiyah Bendan Boyolali. TKIT Al Hikam Banyudono berada di skor 51,86 dan TK Aisyiyah Bendan Boyolali berada di skor 43 dengan selisih perbedaan skor terbesar 8,86. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kemandirian antara anak-anak yang mengikuti TK program fullday dengan anak-anak yang mengikuti TK program Reguler dan anak-anak di TK fullday lebih mandiri dari anak-anak di TK Reguler.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah sama-sama meneliti tentang kemandirian anak. Selanjutnya, perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan terletak pada metode penelitian, tempat, populasi yang akan dilakukan. Dalam penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode deskriptif kuantitatif, tempat penelitian di Jorong Balimbing Nagari Balimbing Kec. Rambatan Kab.

Tanah Datar, yang menjadi subyek dalam penelitian yang akan dilakukan adalah orang tua yang memiliki anak usia 4-5 tahun yang membandingkan kemandirian anak yang mengikuti layanan PAUD dengan anak yang tidak mengikuti layanan PAUD.

C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan latar belakang dan kajian teori yang dikemukakan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa perbandingan tingkat kemandirian anak yang mengikuti layanan Paud dengan anak yang tidak mengikuti layanan Paud.

Bagan 2.1 Kerangka Berfikir Kemandirian Sosial

dan Emosional

Kemandirian Fisik Kemandirian

dalam hal

memenuhi kebutuhan.

 Mampu bermain bersama temannya

 Mampu menyesuaikan diri disekolah ataupun dirumah saudara

 Mampu bekerja sama dalam menyelesaikan kegiatan dan membereskan mainannya

 Terbiasa

membersihkan diri sendiri

 Mampu mengenkan pakaian sendiri.

 Mampu makan sendiri

Kemandirian Anak yang mengikuti layanan Paud dan Anak yang tidak

mengikuti layanan Paud

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan untuk penelitian ini ialah deskriptif kuantitatif. Menurut Darmawan (2013: 49) penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan mendeskripsikan suatu objek atau kegiatan yang menjadi perhatian peneliti. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu survei. Metode survey yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan lain sebagainya (Sugiyono,2018: 6).

Sementara itu, Priyono (2016: 43) menjelaskan bahwa penelitian survei merupakan penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Kuesioner merupakan lembaran yang berisi beberapa pertanyaan dengan struktur yang baku. Dalam pelaksanaan survei, kondisi penelitian tidak dimanipulatif oleh peneliti.

Berdasarkan pemaparan di atas terlihat bahwa penelitian survey merupakan salah satu penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data dari responden yang alamiah tanpa adanya manipulatif dari peneliti dengan memberikan kuesioner, wawancara dan lain-lain sebagai instrumen dalam penelitian.

Alasan peneliti menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif adalah untuk membandingkat tingkat kemandirian anak yang mengikuti layanan PAUD dengan anak yang tidak mengikuti layanan PAUD.Dan juga untuk mendeskrisikan hasil dari penelitian tersebut dengan data yang alami tanpamanipulasi.

33

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bertempat di Jorong Balimbing Nagari Balimbing Kecamatan Rambatan. Adapun waktu penelitiandilakukan selama 10 bulan yaitu dari bulan Maret 2019 sampai bulan Desember 2019.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2018: 80) bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan Bungin (2011: 109) mengatakan bahwa populasi berasal dari kata bahasa inggris population, yang berarti jumlah penduduk. Berdasarkan pemaparan di atas terlihat bahwa dalam penelitian sangat diperlukan populasi, karena populasi adalah jumlah atau suatu objek yang menjadi sasaran dalam suatu peneitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah anak dengan usia 0-6 tahun di Jorong Balimbing Nagari Balimbing Kecamatan Rambatan yang berjumlah orang.

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No Layanan pendidikan Jumlah Anak Usia 0-6 Tahun

1 Usia TK 5-6 Tahun 30

2 Usia KB 4-5 Tahun 22

3 Usia TPA 0-4 Tahun 41

Total 93

Sumber data : dari kader dan kepala sekolah

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2018:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam penelitian ini untuk menentukan sampelnya peneliti menggunakan teknik Sampling Purposive. Menurut Sugiyono (2017:67) Sampling Purposive adalah “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu sehingga data yang diperoleh lebih representatif dengan melakukan proses penelitian yang kompeten dibidangnya. Jadi dapat dikatakan bahwa Sampling Purposive adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan oleh peneliti. Adapun sampel dalam penelitian ini berdasarkan pada Sampling Purposive adalah sebanyak 22 orang. Alasan peneliti mengambil Sampling Purposiveyaitu untuk melihat perbedaan kemandirian anak yang usia 4-5 tahun.

Jadi dalam penelitian ini sampel dari masing-masing orang tua yang memiliki anak usia 4-5 tahun yang mengikuti layananPaud dan tidak yang mengikuti layananPaud yaitu:

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

No Layanan Pendidikan Jumlah Anak

1 Anak usia 4-5 tahun yang mengikuti jalur pendidikan

10 2 Anak usia 4-5 tahun yang tidak mengikuti

jalur pendidikan

12

Total 22

Sumber data : dari kader dan kepala sekolah

D. Definisi Operasional

Definisi operasional bermanfaat untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami istilah-istilah dalam penelitian ini, maka penulis perlu menjelaskan beberapa istilah-istilah yang digunakan dalam skripsi ini yaitu sebagai berikut:

Kemandirian adalah kemampuan yang dimiliki anak untuk melakukan segala sesuatu sendiri, baik yang terkait dengan aktifitas bantu dirinya sendiri maupun aktifitas dalam keseharian tanpa tergantung pada orang lain bakan orang tuanya. Adapun jenis-jenis kemandirian yang penulis maksud adalah kemandirian sosial dan emosional dan kemandirian fisik.

PAUD adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditunjukkan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Adapunyang penulis maksud adalah anak yang mengikuti layanan KB usia 4-5 tahun.

E. Pengembangan Instrumen

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti (Sugiyono, 2018: 92). Menurut bungin (2011: 104) menjelaskan instrumen adalah sebagai perangkat lunak dari seluruh rangkaian proses pengumpulan data penelitian di lapangan. Jadi, instrumen yang baik dalam sebuah penelitian tentu teruji validitasnya.Siregar (2011: 162) mengatakan bahwa validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang diukur (valid if it succesfully measure the phenomenom). Berdasarkan kutipan di atas maka dapat di pahami bahwa dalam penelitian ini instrumen yang penulis gunakan studi komparasi tingkat kemandirian anak yang sekolah Paud dengan anak yang tidak sekolah Paud. Dimana skala ini dapat dikatakan valid jika penulis dapat membandingkan tingkat kemandirian anak yang sekolah Paud dengan anak yang tidak sekolah Paud Jorong Balimbing Nagari Balimbing Kecamatan Rambatan.

Menurut Widoyoko (2012: 141) suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur. Jadi instrumen yang dibuat untuk membandingkan tingkat kemandirian anak yang mengikuti layanan Paud dengan anak yang tidak mengikuti layanan Paud Jorong Balimbing Nagari Balimbing Kecamatan Rambatan. Instrumen yang valid yang peneliti gunakan adalah validitas konstruk (Construct Validity)Widoyoko mengatakan validitas konstruk mengacu pada sejauh mana suatu instrumen mengukur konsep dari suatu

teori, yaitu yang menjadi dasar penyusunan instrumen (2012: 145). Untuk menguji validitas konstruk dapat digunakan pendapat para ahli (expert judgement). Setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu maka hal yang dilakukan selanjutnya adalah dikonsultasikan dengan para ahli pada bidang itu.

Validitas instrumen dilakukan dengan cara:

1) Menyusun instrumen berdasarkan teori dan pertanyaan penelitian dalammembandingkan tingkat kemandirian anak yang sekolah Paud dengan anak yang tidak sekolah Paud

2) Berdiskusi dengan teman sebaya.

3) Berkonsultasi dengan pembimbing.

4) Melakukan validasi dengan validator.

5) Analisis dan revisi instrumen hingga valid.

F. Teknik Pengumpulan Data

Alat yang penulis gunakan dalam pengumpulan data untuk membandingkan tingkat kemandirian anak yang mengikuti layanan PAUD dengan anak yang tidak mengikuti layanan PAUD adalah wawancara terstruktur . Menurut Sugiyono (2014: 225) wawancara terstruktur adalah teknik pengumpulan data dengan menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Adapun alternatif jawaban mengunakan tiga pilihan : Selalu (S), Kadang-kadang (KK), dan Tidak Pernah (TP).

Tabel 3.3

Skor Pernyataan Skala Kemandirian Anak Yang Mengikuti Layanan PAUD Dengan Anak Yang Mengikuti Layanan PAUD

No Item Pernyataan Skor

1 Selalu (S) 3

2 Kadang-kadang (KK) 2

3 Tidak Pernah (TP) 1

Penulis akan menyebarkan skala pengukuran kepada orang tua yang memiliki anak usia 4-5 tahun di Jorong Balimbing Nagari Balimbing Kec.Rambatan yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Skala

pengukuran yang penulis susun bertujuan untuk membandingkan tingkat kemandirian anak yang sekolah PAUD dengan anak yang tidak sekolah PAUD. Dalam skala pengukuran yang akan disebarkan kepada orang tua tentu harus ada rancangan instrumen dengan istilah kisi-kisi intrumen.

Gambaran hubungan antara variabel maupun sub variabel, indikator dan rancangan butir-butir instrumen yang disusun dalam bentuk tabel disebut kisi-kisi instrumen, Widoyoko (2012: 132).

Berikut bentuk skala perbandingkan tingkat kemandirian anak yang mengikuti layanan PAUD dengan anak yang tidak mengikuti layanan PAUD yaitu:

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Sub

variabel Indikator Sub Indikator Kemandirian

dewasa yang baru

Sumber : Yamin, 201.Panduan PAUD

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif menggunakan persentase. Menurut Sugiyono (2017:

29) statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

Untuk memperjelas proses analisis data maka dilakukan pengkategorian. Kategori tersebut terdiri atas 3 kriteria yaitu kategori Mulai Mandiri (MM), Mandiri (M) dan kategori Sudah Mandiri (SM).

Dasar penentuan kemandirian tersebut adalah menjaga tingkat konsistensi dalam penelitian. Skor yang digunakan untuk melihat kemandirian anak yang mengikuti layanan PAUD dan anak yang tidak mengikuti layanan PAUD adalah dengan cara mencari skor maksimum, skor minimum dan rentang skor serta panjang kelas interval.

Adapun pengkategorian skor sebagai berikut:

1. Skor maksimum : 3x 9 = 27 2. Skor minimum : 1 x 9 = 9 3. Rentangan skor ideal : 27 – 9 = 18 4. Banyak kriteria adalah 3 tingkatan

5. Panjang kelas interval : 18 : 3 = 6

Data yang telah diolah kemudian dilanjutkan dengan interpretasi data atau proses penafsiran data yang menggunakan tabel sebagai berikut:

Tabel 3.5

Klasifikasi Skor Tingkat Kemandirian Anak yang mengikuti Layanan PAUD dan anak yang tidak mengikuti Layanan PAUD

No Interval Klasifikasi

1 9 – 14 Mulai Mandiri

2 15 – 20 Mandiri

3 21 – 27 Sudah Mandiri

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini untuk mengelolah hasil data, agar dapat mengetahui tingkat kemandirian anak yang mengikuti layanan PAUD dan anak yang tidak mengikuti layanan PAUD. Data yang ada disajikan menggunakan rumus persentase. Dalam Sudijono (2005:42) untuk menghitung frekuensi relatif (persentase) yang disajikan sebagai berikut:

p = F N

X 100%

Keterangan :

f : Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N : Number of Cases (jumlah frekuensi/ banyaknya individu) P : Angka Persentase

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survei, di mana penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan objek atau kegiatan yang menjadi perhatian peneliti secara alamiah tanpa di manipulatif dari responden dengan memberikan kuesioner, atau angket serta wawancara sebagai alat instrumen dalam penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner sebagai alat instrument dalam penelitian yang diberikan kepada orang tua untuk membandingkan tingkat kemandirian anak yang mengikuti layanan PAUD dengan anak yang tidak mengikuti layanan PAUD di Jorong Balimbing Nagari Balimbing Kec. Rambatan Kab. Tanah Datar.

Selanjutnya adalah data kemandirian anak yang megikuti layanan PAUD dan kemandirian anak yang tidak mengikuti layanan PAUD, dan kemudian juga dibagi berdasarkan jenis kemandirian yaitu kemandirian dari segi fisik dan kemandirian. Berikut data kemandirian anak yang mengikuti layanan PAUD dan kemandirian anak yang tidak mengikuti layanan PAUD:

1. Deskripsi data kemandirian anak yang mengikuti layanan PAUD Tabel 4.1

Gambaran Kemandirian Anak Yang Mengikuti Layanan PAUD

No Responde

5 RK 3 3 3 3 3 3 2 3 3 26 SM

6 J 3 3 3 2 3 2 2 3 3 24 SM

7 A 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 SM

8 S 3 2 3 3 3 3 2 3 2 24 SM

9 MT 3 3 3 3 3 2 2 3 2 24 SM

10 IS 2 3 3 3 3 3 2 3 3 25 SM

Jumlah 27 26 29 28 30 26 22 28 25 241

Rata-rata 24.1

Berdasarkan tabel di atas di peroleh skor tertinggi adalah 27 dan skor terendah adalah 21 dengan rata-rata 24.1.berdasarkan hasil survey dari orang tua tentang kemandirian anak yang mengikuti layanan PAUD di Jorong Balimbing Nagari Balimbing Kec.

Rambatan Kabupaten Tanah Datar tergambar bahwa keseluruhan anak yang berjumlah 10 orang anak (100%) sudah berada pada kategori sudah mandiri.Selanjutnya kemandirian anak yang mengikuti layanan PAUD di Jorong Balimbing Nagari Balimbing Kec. Rambatan Kabupaten Tanah Datar dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:

Grafik 4.1 Gambaran Kemandirian Anak Yang Mengikuti Layanan PAUD

Selanjutnya hasil dari perolehan nilai kemandirian anak yang meng llikuti layanan PAUD di Jorong Balimbing Nagari Balimbing

0 5 10 15 20 25 30

S MW EY LM RK J A S MT IS

Skor Total

Responden

Kemandirian Anak yang Mengikuti Layanan PAUD

Kec.Rambatan Kabupaten Tanah Datar dapat diklasifikasikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.2

Klasifikasi Skor Gambaran Kemandirian Anak Yang Mengikuti Layanan PAUD

Interval Data Frekuensi Persentase Kategori

9 – 14 0 0% Mulai Mandiri

15 – 20 0 0% Mandiri

21 – 27 10 100% Sudah Mandiri

Total 10 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa kemandirian anak yang mengikuti layanan PAUD di Jorong Balimbing Nagari Balimbing Kec. Rambatan Kabupaten Tanah Datar berjumlah 10 orang anak (100%) berada pada kategori sudah mandiri dimana terlihat bahwa anak dapat BAK dan BAB (toilet training) di kamar mandi, anak mampu memakai dan membuka baju sendiri, anak dapat makan sendiri, anak dapat bermain bersama teman-temanya tanpa ditemani, anak dapat mengajak teman untuk bermain, anak dapat berkomunikasi dengan orang –orang yang ditemuinya, anak dapat menyapa teman dan orang dewasa yang baru dikenal, anak dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok ketika melakukan kegiatan, dan anak dapat membereskan kembali mainannya.

Adapun data di atas dapat dilihat pada grafik berikut ini :

Grafik 4.2 Gambaran Kemandirian Anak Yang Mengikuti Layanan PAUD

Kemudian, kemandirian anak yang mengikuti layanan PAUD di atas dapat dijabarkan berdasarkan jenis kemandirian yaitu jenis kemandirian fisik dan kemandirian sosial & emosional, berikut adalah penjabaran jenis kemandirian dari masing-masing butir pernyataan:

a. Kemandirian Fisik Anak

Tabel 4.3

Gambaran Kemandirian Fisik Anak Yang Mengikuti Layanan PAUD

No Responden Butir Pernyataan Skor

Total Kategori

Kemandirian Anak yang Mengikuti Layanan PAUD

Mulai Mandiri Mandiri Sudah Mandiri

10 IS 2 3 3 8 SM

Jumlah 27 26 29 82

Rata-rata 8,2

Berdasarkan tabel di atas kemandirian fisik anak yang mengikuti layanan PAUD di Jorong Balimbing Nagari Balimbing Kec. Rambatan Kabupaten Tanah Datar diperoleh skor tertinggi adalah 9 dan nilai terendah adalah 7 dengan skor total 82 dan rata-rata 8,2. Pada kemandirian fisik terdapat 3 butir pernyataan, pada butir pernyataan tentang anak dapat BAK dan BAB (toilet training) di kamar mandi terdapat 7 orang anak yang selalu dan 3 orang anak diantaranya kadang-kadang yang BAK dan BAB dikamar mandi, kemudian pada butir pernyataan anak mampu memakai dan membuka baju sendiri terdapat 6 orang anak yang selalu dan 4 orang anak diantaranya kadang-kadang yang mampu memakai dan membuka baju sendiri. Terakhir pada butir pernyataan anak dapat makan sendiri terdapat 9 orang anak selalu dan 1 orang anak diantaranya kadang-kadang yang dapat makan sendiri.Selanjutnya kemandirian fisik anak yang mengikuti layanan PAUD di Jorong Balimbing Nagari Balimbing Kec. Rambatan Kabupaten Tanah Datar dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:

Grafik 4.3Gambaran Kemandirian Fisik Anak Yang Mengikuti Layanan PAUD

b. Kemandirian Sosial & Emosional Anak Tabel 4.4

Gambaran Kemandirian Sosial & Emosional Anak Yang Mengikuti Layanan PAUD

Berdasarkan pada tabel di atas kemandirian sosial & emosional anak terdapat 6 butir pernyataan, pada butir pernyataan tentang anak dapat bermain bersama teman-temannya tanpa ditemani

0

Kemandirian Fisik yang Mengikuti Layanan PAUD

terdapat 8 orang anak yang selalu dan 2 orang anak diantaranya kadang-kadang bermain bersama teman-temannya ditemani oleh orang tuanya. Kemudian pada butir anak dapat mengajak temannya untuk bermain terdapat 10 orang anak selalu bisa mengajak teman untuk bermain.Kemudian pada pernyataan anak dapat berkomunikasi dengan orang-orang yang ditemuinya terdapat 6 orang anak selalu dan 4 orang anak kadang-kadang dapat berkomunikasi dengan orang-orang yang ditemuinya.Kemudian pada butir pernyataan anak dapat menyapa teman dan orang dewasa yang baru dikenal terdapat 2 orang anak selalu dan 8 orang anak kadang-kadang dapat menyapa teman dan orang dewasa yang baru dikenal.Kemudian pada butir pernyataan anak dapat bekerjasama dengan teman dalam kerlompok ketika melakukan kegiatan terdapat 8 orang anak selalu dan 2 orang anak kadang-kadang dapat bekerjasama dalam kelompok.Terakhir pada butir pernyataan anak dapat membereskan kembali mainannya terdapat 5 0rang anak yang selalu dan 5 orang anak kadang-kadang dapat membereskan mainannya.

Selanjutnya kemandirian sosial dan emosional anak yang mengikuti layanan PAUD di Jorong Balimbing Nagari Balimbing Kec. Rambatan Kabupaten Tanah Datar dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:

Grafik 4.4Gambaran Kemandirian Sosial & Emosional Anak Yang Mengikuti Layanan PAUD

2. Deskripsi data kemandirian anak yang tidak mengikuti layanan PAUD

Tabel 4.5

Gambaran Kemandirian Anak Yang tidak Mengikuti Layanan PAUD

No Responde

Kemandirian Sosial & Emosional Anak yang Mengikuti Layanan PAUD

11 N2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 24 SM

12 SF 2 2 3 2 2 2 2 2 3 20 M

Jumlah 31 30 36 34 33 34 28 34 32 292

Rata-rata 24,3

Berdasarkan tabel di atas di peroleh skor tertinggi adalah 27 dan skor terendah adalah 20 dengan rata-rata 24.3.berdasarkan hasil survey dari orang tua tentang kemandirian anak yang tidak mengikuti layanan PAUD di Jorong Balimbing Nagari Balimbing Kec.

Rambatan Kabupaten Tanah Datar tergambar bahwa 11 orang anak berada pada kategori sudah mandiri (91.7), dan 1 orang anak diantaranya berada pada kategori mandiri (8.3).

Selanjutnya kemandirian anak yang mengikuti layanan PAUD di Jorong Balimbing Nagari Balimbing Kec. Rambatan Kabupaten Tanah Datar dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:

Grafik 4.5Gambaran Kemandirian Anak Yang tidak Mengikuti Layanan PAUD

Selanjutnya hasil dari perolehan nilai kemandirian anak yang tidak mengikuti layanan PAUD di Jorong Balimbing Nagari Balimbing Kec. Rambatan Kabupaten Tanah Datar dapat diklasifikasikan pada tabel sebagai berikut:

0 5 10 15 20 25 30

LW LR ES SM LA N DR RM TS D N2 SF

Skor Total

Responden

Kemandirian Anak yang tidak Mengikuti Layanan PAUD

Tabel 4.6

Klasifikasi Skor Gambaran Kemandirian Anak Yang tidak

Klasifikasi Skor Gambaran Kemandirian Anak Yang tidak

Dokumen terkait