• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2. Lembaga-lembaga PAUD

Menurut Wiyani (2017:85-92) menjabarkan lembaga-lembaga yang ada di PAUD, yaitu :

a. PAUD Jalur Non Formal

PAUD jalur non formal merupakan proses pendidikan bagi anak usia dini yang diselenggarakan secara tersruktur dan berjenjang di luar jalur formal.

Berbagai bentuk lembaga paud jalur non formal misalnya:

1) Pos paud

PosPAUD merupakan layanan paud yang penyelenggaraannya dapat di integrasikan dengan layanan bina keluarga balita (BKB) dan pos pelayanan terpadu (posyandu) yang pengelolaannya yang dibawah pembinaan pemerintahan desa atau kelurahan. Program pos paud ditunjukan untuk anak usia dini dengan usia sebagai berikut:

a) Usia 3 hingga 30 bulan dalam bentuk program perusahaan bersama. Program ini dilaksanakan selama satu minggu sekali bersama orang tua atau pengasuhnya.

b) Usia 31 hingga 72 bulan dalam bentuk progrm bermain bersama. Untuk kelompok usia 31 hingga 48 bulan program minimal dilaksanakan 2 kali per minggu.

Kelompok usia 49 hingga 60 bulan program dilaksanakan minimal 3 kali per minggu. Kelompok usia 61 hingga 72 bulan program dilaksanakan minimal 4 kali per minggu.

Sementara itu,tiga tujuan yang hendak dicapai dalam penyelenggaraan pos paud antara lain:

a) Memberi layanan paud yang pengelolaannya berbasis masyarakat dibawah pembinaan pemerintah desa/kelurahan.

b) Memberikan layanan paud yang dapat menjangkaumasyarakat luas sehingga ke pelosok pedesaan.

c) Menggerakkam orang tua dan keluarga untuk melakukan pola asuh yang positif dirumah.

2) Taman penitipan anak (TPA)

Taman penitipan anak (TPA) merupakan salah satu bentuk lembaga paud pada jalur pendidikan non formal yang

menyelenggarakan program pendidkan sekaligus pengasuhan dan dan kesejahteraan sosial terhadap anak sejak lahir hingga enam tahun, Ada dua tujuan layanan program tpa, yaitu:

a) Memberikan layanan kepada anak usia 0 hingga 6 tahun yang terpaksa ditinggal oleh orang tua karena pekerjaan atau halangan lainnya,

b) Memberikan layanan yang terkait dengan pemenuhan hak hak anak yang tumbuh dan berkembang, mendapatkan perlindungan dan kasih sayang seta hak untuk berpartisipasi dalam lingkungan sosialnya.

Anak dapat diperoritaskan mendapatkan layanan TPA adalah anak yang berusia 4 tahun kebawah. Adapun beberapa jenis layanan TPA antara lain :

a) TPA perluasan, yaitu penambahan program layanan pengasuhan pada Kelompok Bermain (KB) atau Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA) sehingga menjadi program Taman Penitipan Anak (TPA) tanpa menghilangkan program layanan awalnya. Tujuan dari penyelenggaraan program TPA perluasan antara lain :

(1) Meningkatkan intensitas layanan pengasuhan, pendidikan, perawatan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak anak khususnya anak yang kedua orang tuanya bekerja diluar rumah.

(2) Menyediakan acuan bagi pengelola KB dan TK/RA yang akan memberikan penambahan layanan pengasuhan pada programnya.

(3) Meningkatkan kualitas layanan TPA perluasan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

b) TPA berbasis perkebunan, yaitu layanan pendidikan sekaligus pengasuhan dan kesejahteraan sosial kepada anak sejak lahir hingga usia 6 tahun yang dilaksanakan

didaerah perkebunan. Tujuan dari penyelenggaraan program TPA berbasis perkebunan adalah untuk memberikan layanan yang terkait dengan pemenuhan hak-hak anak untuk tumbuh dan berkembang, mendapatkan perlindungan dan kasih sayang, serta hak untuk berpartisipasi dalam lingkungan sosialnya yang secara terpaksa ditinggal oleh orang tua karena pekerjaannya di perkebunan.

c) TPA temporer, yaitu satuan layanan PAUD non formal yang hanya memberikan layanan pengasuhan kepada anak yang dititipkan sewaktu-waktu pada saat tertentu saja.

Sifat layanannya tidak permanen, lebih bersifat layanan pengasuh pada arena bermain, dan dapat diikuti oleh anak uang berganti-ganti setiap saat. Dengan adanya layanan TPA temporer diharapkan semua tempat yang melibatkan aktivitas orang tua dilengkapi dengan arena pengasuhan melalui kegiatan bermain yang menyenangkan bagi anak.

Tujuan dari pentelenggaraan layanan program TPA temporer adalah untuk memberikan layanan pengasuhan dan pembelajaran yang menyenangkan kepada anak yang mengikuti aktivitas pengasuhannya dilembaga TPA hanya sewaktu-waktu.

Waktu layanan TPA disesuaikan dengan kebutuhan lapangan dengan alokasi waktu sebagai berikut :

a) TPA full day dengan waktu 6 hingga 8 jam per hari, minimal 3 hari dalam satu minggu.

b) TPA setengah hari dengan waktu 4 hingga 5 jam per hari, minimal 3 hari dalam satu minggu.

c) TPA non reguler dengan waktu 1 hinnga 3 jam per hari,

Kurikulum yang digunakan di TPA adalah kurikulum menu genetik atau acuan lainnya yang sesuai. Kurikulum TPA mencangkup seluruh aspek perkembangan anak, antara lain :

a) Nilai agama dan moral.

b) Fisik : motorik kasar, motorik halus, dan kesehatan fisik.

c) Kognitif : pengetahuan umum dan sains, konsep bentuk, konsep warna, konsep ukuran, poal, konsep bilangan, dan huruf.

d) Bahasa : bahasa yang diterima/didengar, bahasa untuk mengungkapkan hasil pemikiran/perasaan, dan keaksaraan.

e) Sosial dan emosional.

3) PAUD berbasis TPQ

a) Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) merupakan salah satu bentuk pendidikan non formal yang ditunjukkan bagi anak-anak sejak lahir hingga usia 18 tahun yang berasal dari keluarga muslim dalam rangka menyiapkan generasi Qurani.

b) Sedangkan PAUD berbasis TPQ adalah bentuk pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan non formal yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan Taman Pendidikan Al-Quran, seperti Taman Asuh Anak Muslim (TAAM). Bina Anak Muslim Berbasis Masjid (BAMBIM), dan lainnya.

c) Paud berbasis TPQ tidak dimaksud untuk mengganti TPQ yang sudah melembaga di masyarakat, tetapi untuk memperkuat dan melengkapi dengan subtansi PAUD.

Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan perkembangan anak usia dini di masa keemasannya (golden age) untuk memastikan bahwa anak belajar denga cara bermain yang

disesuaikan dengan tahap perkembangan serta bakat dan minatnya sesuai dengan ajaran islam.

4) Kelompok bermain (KB)

Kelompok Bermain (KB) adalah salah satu bentuk pendidikan anak usia dini jalur pendidikan non formal yang memberikan layanan pendidikan bagi anak usia 2 hingga 6 tahun untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak agar kelak siap memasuki jenjang pendidikan yang lebih lanjut. Jadi dapatlah dikatakan program KB adalah pemberian layanan bagi anak usia dini untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya, yujuan dari program KB antara lain :

a) Memberikan layanan PAUD yang dapat menjangkau masyarakat luas hingga ke pelosok pedesaan.

b) Memberika wahana bermain yang mendidik bagi anak usia dini yang tidak terlayani lembaga PAUD lainnya.

c) Memberikan contoh kepada orang tua dan lembaga mengenai tata cara pemberian rangsangan pendidikan bagi anak usia dini dilingkungan keluarga.

Ruang lingkup program kegiatan KB mencagkup bidang pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan bermain dan pembiasaan yang meliputi aspek agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa, sosial-emosi.

Kegiatan pengembangan keenam aspek diatas dilakukan secara terpadu dengan menggunakan pendekatan tematik melalui pelaksanaan kegiatan pembelajaran.Tujuan umum dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di KB adalah untuk mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk masa depannya dan dapat menyesuaikan diri

denga lingkungannya. Sedangkan secara khusus, tujuan pembelajaran di KB antara lain :

a) Anak mampu mengenal dan percaya kepada tuhan yang maha esa, melakukan ibadah, mengenal ciptaan Tuhan, dan mencintai sesama.

b) Anak memiliki nilai moral, sikap, dan budi pekerti yang baik.

c) Anak mampu mengelola dan keterampilan tubuh, termasuk gerakan halus dan gerakan kasar sera mampu menerima rangsangan sensorik (panca indera).

d) Anak mampu menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan dapat berkomunikasi secara efektif yang bermanfaat untuk berfikir dan belajar.

e) Anak mampu berpikir kreatif, logis, kritis, memberi alasan, memecahkan dan menemukan sebab-akibat.

f) Anak memiliki keterampilan hidup (life skill) untuk membentuk kemandiriannya.

g) Anak mampu mengenal lingkungan alam, lingkungan sosial, masyarakat dan mampu menghargai keragaman sosial dan budaya,serta mampu mengembangkan konsep diri, rasa memiliki, dan sikap positif terhadap belajar.

h) Anak memiliki kepekaan terhadap irama, nada, birama, berbagai bunyi, bertepuk tangan, serta mampu menghargai hasil karya yang kreatif.

b. PAUD Jalur Formal

Taman Kanak-kanak (TK) ataupun Raudhatul Athfal (RA) merupakan bentuk lembaga PAUD jalur formal. TK/RA adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia

empat sampai enam tahun. Tujuan dari penyelenggaraan TK/RA antara lain:

a) Membangun landasan bagi berkembangnya potensi anak agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkepribadian luhur, sehat, berilmu, capak kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

b) Mengembangkan potensi kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, kinestetis dan sosial peserta didik pada masa emas pertumbuhan dalam lingkungan bermain edukatif dan menyenangkan.

c) Membantu anak mengembangkan berbagai potensi dalam psikis dan fisik yang meliputi nilai-nilai agama dan moral, sosial dan emosi, kemandirian, kognitif dan bahasa serta fisik-motorik untuk siap memasuki jenjang pendidikan dasar.

Program kegiatan anak usia dini di TK/RA diselenggarakan berdasarkan prinsip-prinsip PAUD berikut ini :

a) Berorientsi pada kebutuhan anak.

b) Sesuai perkembangan anak.

c) Sesuai dengan keunikan setiap individu.

d) Kegiatan belajar dilakukan melalui kegiatan bermain.

e) Pembelajaran berpusat pada anak.

f) Anak sebagai pembelajar aktif.

g) Anak belajar dari yang konkrit ke abstrak, dari yang sederhana ke yang kompleks, dari gerakan ke verbal, dan dari diri sendiri ke sosial.

h) Menyediakan lingkungan yang mendukung proses pembelajaran.

i) Merangsang munculnya kreatifitas dan inovasi.

j) Mengembangkan kecapakan hidup anak.

k) Menggunakan berbagai sumber dan media belajar yang ada dilingkungan sekitar.

l) Anak belajar sesuai dengan kondisi sosial budayanya.

m) Melibatkan peran serta orang tua.

n) Stimulasi pendidikan bersifat menyeluruh dan mencangkup semua aspek perkembangan.

Jadi dari pemaparan di atas terlihat bahwa lembaga-lembaga Paud meliputi lembaga jalur non formal dan jalur formal. Dimana yang dimaksud dengan lembaga jalur non formal yaitu proses pendidikan bagi anak usia dini yang diselenggarakan secara terstruktur dan berjenjang diluar jalur formal. Dan yang dimaksud dengan lembaga jalur formal yaitu diselenggarakan dalam bentuk Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA) istilah untuk TK islam.

Dokumen terkait