• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian penelitian yang relevan

Dalam dokumen PENELITIAN lukis tk 2008 (Halaman 178-182)

LANDASAN TEORI A. Kajian teori

B. Kajian penelitian yang relevan

Penelitian yang relevan, adalah penelitian Hasnawati (2006: i), Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta, berjudul: Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Untuk Matapelajaran Fotografi di SMK Seni Rupa Yogyakarta. Penelitiannya menyimpulkan bahwa: secara umum kualitas pembelajaran berbantuan komputer termasuk dalam kriteria sangat baik dengan rerata skor 4,11 dari rentang skor

1-5. Aspek pembelajaran dan pemrograman termasuk kriteria sangat baik dengan rerata skor secara berturut-turut 4,14 dan

4,17. Sedangkan aspek isi dan aspek tampilan termasuk kriteria baik dengan rerata skor bertururt-turut 4,08 dan 4,06. Hasil tersebut menunjukkan bahwa produk pengembangan media pembelajaran pada mata pelajaran Fotografi bagi siswa SMK Seni Rupa, telah sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Relevansi pada pengembangan multimedia pembelajaran seni rupa dengan skala 5 di dalam menentukan kriteria penilaiaannya.

Dalam ringkasan disertasi Tri Hartiti Retnowati (2009: 5), Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta, berjudul: Pengembangan Instrumen Penilaian Seni Lukis di Sekolah Dasar, terdapat relevansi dengan penelitian dan pengembangan ini dalam: Pendidikan Seni Lukis sebagai bagian dari Pendidikan Seni Rupa, memiliki sasaran untuk mengembangkan ekspresi, mengembangkan sensitivitas, dan mengembangkan kreativitas. Kreativitas, merupakan salah satu aspek penilaian. Adapun manfaat pendidikan seni rupa adalah sebagai media ekspresi, sebagai media komunikasi, dan sebagai media pengembang bakat. Di dalam melukis anak tidak mempunyai rasa takut, spontan dan ekpresif. Kegiatan ini disamping memberikan perkembangan aspek kognitif, juga memberikan rangsangan pertumbuhan persepsi, emosional, sisial, dan kreativitas anak. Lukisan pada hakekatnya merupakan pencerminan jiwa anak.

Penelitian Kani Ariana (2009: i), Proram Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta berjudul: Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer pada Matapelajaran Seni Budaya/Seni Rupa SMP Kelas VII Semester 1. Dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa keefektifan media pembelajaran berbantuan komputer ditinjau dari aspek isi, tampilan dan pemrograman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kualitas pengembangan media pembelajaran berbantuan komputer pada mata pelajaran

3,96. Kriteria baik ini diketahui melalui tabel konversi nilai berskala 5. Rerata skor penilaian siswa pada aspek pembelajaran adalah 3,91, aspek tampilan adalah 3,89, aspek pemrograman adalah 3,97. Skor ini menunjukkan bahwa produk pengembangan media pembelajaran dapat dikatakan layak. Relevansi terletak pada kelayakan sebuah multimedia pembelajaran seni rupa yang dikembangkan harus memenuhi kriteria yang ditentukan yaitu skala 5 (linkert).

Penelitian yang relevan lainnya adalah efek multimedia di dalam pembelajaran kosakata bahasa Inggris sebagaimana dikemukakan Yuli Yeh dan Chai We Wong (2003) di dalam Calico Jurnal International bahwa : ”Effect of multimedia vocabulary annotation

and learning styles on vocabulary learning ” (http: www.ialf.edu/kipbipa/papers/ouda Teda Ena.doc 16/8/ 2009). Pernyataan tersebut menegaskan bahwa efek dari multimedia adalah merupakan catatan perbendaharaan kata dan corak pembelajaran dalam pembelajaran kosa kata. Dengan multimedia pebelajar banyak mendapatkan perbendaharaan kata sehingga memperlancar pembelajarannya. Relevansinya adalah dengan multimedia dapat memperlancar pembelajaran pembinaan kreativitas melukis di TK.

Penelitian yang relevan berikut adalah: penelitian Sarijo (2008), NIM 05707254004, Program Studi Teknologi Pembelajaran, Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta berjudul: Media Pembelajaran Seni Rupa Keragaman Seni Rupa Nusantara Kelas VIII SMP. Relevansinya adalah terletak pada pengembangan multimedia pembelajaran dengan substansi Seni Rupa. Sarijo mengungkapkan adanya keragaman Seni Rupa Nusantara yaitu meliputi Seni Lukis, Seni Patung, Seni Tata Rias, Seni Grafis, dan Seni Bangun. Penelitian dan pengembangan (Suwarna) berjudul:

Pengembangan Multimedia Pembelajaran Untuk Pembinaan Kreativitas Melukis di TK. Melukis adalah merupakan suatu proses dari cabang Seni Rupa yaitu Seni Lukis. Seni Lukis merupakan salah satu substansi cabang Seni Rupa yang dikembangkan oleh Sarijo.

C. Kerangka pikir

Kerangka pikir dalam penelitian dan pengembangan multimedia pembelajaran

untuk pembinaan kreativitas melukis di TK ini adalah sebagai berikut.

Gambar 8. Kerangka pikir pengembangan multimedia untuk pembinaan kreativitas melukis di TK

Pada Gambar 8, tampak berupa kerangka pikir pengembangan multimedia untuk pembinaan kreativitas melukis di TK, telah tergambar jelas. Terdapat hubungan secara horizontal yaitu keberadaan kompetensi anak TK. Anak TK mendapat pengalaman dari luar sangat luas, tergambar dalam bentuk lingkaran, menunjukkan adanya keluasan. Dalam melukis sering terdapat gejala stereotipe, dengan kompetensi awal melukis Pra

Penga-laman luar Anak TK Pengembangan multimedia Kreativitas melukis Lukisan stereotipe, kompetensi awal melukis Pra Bagan

Kreativitas

Pembelajaran Berbagai macam

keterbatasan dan pengulangan bentuk bentuk yang sama dalam setiap kali melukis. Anak TK digambarkan dalam bentuk lingkaran menunjukkan adanya potensi dasar yang siap berkembang dan siap menerima pengembangan dalam segala hal khususnya melukis. Sedangkan hubungan secara vertikalis merupakan pengembangan multimedia. Pengalaman dari luar sangat berpengaruh terhadap perkembangan jiwa dan raga anak TK. Sedangkan anak TK telah mempunyai kompetensi awal melukis dengan kategori masa Pra Bagan. Namun mereka banyak yang mengalami gejala stereotipe, yaitu mengulang-ulang bentuk yang sama setiap melukis. Hal ini menjadi anak kurang kreatif. Kompetensi awal melukis dengan kategori Pra Bagan ini juga mempunyai pengaruh terhadap corak lukisannya. Berbagai macam keterbatasan yang ada di TK perlu mendapat perhatian untuk dipecahkan, diantaranya adalah belum banyak dimanfaatkannya fasilitas komputer untuk pembinaan kreativitas melukis. Pengembangan multimedia dan kreativitas tergambar berhimpitan, dalam arti multimedia mengandung misi untuk pengembangan kreativitas melukis di TK. Dengan sarana multimedia yang didukung kompetensi kreatif, maka anak TK diharapkan mampu berkreasi, menghasilkan lukisan yang kreatif. Pembelajaran di TK menggunakan multimedia diharapkan dapat terlaksana dengan baik, agar terjadi proses pembinaan kreativitas di TK. Sedangkan garis putus-putus pada kolom kreativitas melukis dan pembelajaran, menunjukkan adanya umpan balik. Hal ini diperlukan untuk merevisi multimedia, maupun pembelajarannya agar lebih baik. Bidang kotak bersudut siku-siku menunjukkan adanya keterbatasan, dan bidang kotak bersudut melengkung menunjukkan adanya keleluasaan untuk berkembang.

Dalam dokumen PENELITIAN lukis tk 2008 (Halaman 178-182)