• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

9. Kajian Produk Akhir

Kajian produk akhir dalam penelitian ini akan dijelaskan oleh peneliti sebagai berikut.

a. Perangkat Pembelajaran

Produk akhir perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini terdiri dari silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (dapat dilihat pada Lampiran 18). Silabus yang disusun oleh peneliti

disusun secara sistematis. Komponen dalam silabus yaitu (1) Satuan Pendidikan, (2) Mata Pelajaran, (3) Kelas/semester, (4) Topik, (5) Standar Kompetensi, (6) Kompetensi Dasar, (7) Indikator, (8) Pengalaman belajar, (9) Alokasi Waktu, dan (10) Penilaian. Pada komponen penilaian terdiri dari jenis tagihan, teknik penilaian, instrumen, dan contoh soal yang digunakan dalam silabus.

129 Selanjutnya, komponen RPP dalam perangkat pembelajaran telah diperbaiki dan disesuaikan dengan hasil validasi dan saran dari pakar media pembelajaran IPA dan guru kelas V sekolah dasar. Komponen dalam RPP masih sama dengan produk awal, yaitu komponen (1) Satuan Pendidikan/identitas sekolah, (2) Kelas/semester, (3) Mata pelajaran, (4) Alokasi waktu, (5) Standar Kompetensi, (6) Kompetensi Dasar, (7) Indikator, (8) Tujuan pembelajaran, (9) Materi pembelajaran, (10) Pendekatan, model, dan metode pembelajaran, (11) Media, alat, dan media pembelajaran, (12) Langkah-langkah pembelajaran, (13) Penilaian, (14) Lampiran-lampiran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lengkap disertai dengan aturan penggunaan media kartu domino modifikasi, lembar kerja peserta didik, kunci jawaban kartu domino modifikasi, lembar evaluasi, kunci jawaban lembar evaluasi, dan lampiran materi.

Pada produk akhir perangkat pembelajaran ini, peneliti melakukan beberapa perbaikan pada beberapa komponen. Pada bagian aturan penggunaan media kartu domino modifikasi, peneliti melakukan perbaikan dengan mengganti kalimat pada aturan tersebut. Peneliti mengganti kalimat dengan kalimat yang lebih rinci tetapi dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik kelas V sekolah dasar. Pada bagian sumber belajar, peneliti mengubah cara penulisan nama pengarang dari masing-masing sumber belajar menjadi urut sesuai abjad.

Pada bagian aspek penilaian kognitif proses, peneliti mengubah teknik penilaian pada bagian aspek penilaian kognitif proses menjadi tes kinerja. Pada rubrik penilaian LKS kartu domino modifikasi, peneliti tidak sekedar

130 mencantumkan kriteria penilaian saja tetapi peneliti juga menambahkan contoh penskoran beserta kunci jawaban. Pada kalimat pertanyaan pilihan ganda nomor 2 dalam lembar evaluasi, peneliti mengubah kalimat pertanyaan tersebut agar maknanya tidak terlalu luas. Dalam kegiatan pembelajaran, peneliti mengubah kata yang tidak sesuai dengan EYD menjadi kata yang baku dan sesuai dengan EYD. Dalam metode penugasan, peneliti mengubah jumlah anggota dalam setiap kelompok agar lebih efektif. Hal tersebut bertujuan untuk lebih menonjolkan keterlibatan peserta didik sebagai subjek dalam kegiatan belajar mengajar.

b. Kartu domino modifikasi

Kartu domino modifikasi telah melalui beberapa perbaikan berdasarkan saran maupun komentar yang diperoleh dari langkah validasi, uji coba produk, dan uji coba pemakaian yang telah dilaksanakan sebelumnya. Peneliti melakukan beberapa perubahan pada aspek tertentu, yaitu pada aspek tampilan.

Pada aspek tampilan, peneliti mengubah warna huruf pada kartu domino modifikasi menggunakan warna biru tua dari warna hitam sebelumnya. Peneliti mengubah warna huruf pada kartu domino modifikasi agar lebih kontras dan lebih terbaca tulisannya. Selain mengganti warna huruf, peneliti juga menambahkan gambar pada kartu yang berisi kalimat terlalu panjang dan memenuhi tempat.Peneliti juga mengubah ukuran kartu domino modifikasi menjadi 15,5 cm untuk panjangnya dan 4 cm untuk lebarnya dari yang sebelumnya panjang 18,5 cm dan lebar 4,5 cm. Peneliti

131 mengganti ukuran kartu domino modifikasi agar bentuk kartu tersebut hampir menyerupai dengan kartu domino aslinya.

B. Pembahasan

Dalam penelitian ini, produk yang dikembangkan yaitu kartu domino modifikasi. Produk kartu domino modifikasi tersebut dikembangkan berdasarkan langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2015: 409-427) yang terdiri dari 10 langkah. Namun, pada penelitian ini peneliti membatasi hanya sampai pada langkah ke sembilan. Hal itu disebabkan karena keterbatasan waktu dan biaya yang diperlukan. Adapun kesembilan langkah yang digunakan oleh peneliti yaitu (1) Potensi dan Masalah, (2) Pengumpulan Data, (3) Desain Produk, (4) Validasi Desain, (5) Revisi Desain, (6) Uji Coba Produk, (7) Revisi Produk, (8) Uji Coba Pemakaian, dan (9) Revisi Produk.

Berdasarkan langkah-langkah tersebut, peneliti melakukan langkah awal untuk mengembangkan produk dengan menganalisis potensi maupun masalah yang ada di lapangan. Selanjutnya, peneliti mengumpulkan data berupa informasi yang membantu dalam mengembangkan desain produk. Peneliti kemudian membuat desain produk berupa media kartu domino modifikasi. Lalu, peneliti melakukan validasi produk kepada pakar media pembelajaran IPA dan guru kelas V sekolah dasar. Peneliti melakukan validasi produk tersebut agar peneliti dapat mengetahui kekurangan apa saja yang terdapat pada produk yang dikembangkan. Hasil dari validasi produk tersebut nantinya akan dijadikan sebagai bahan untuk melakukan revisi

132 desain. Setelah peneliti melakukan revisi produk lalu peneliti melakukan uji coba produk kepada 30 peserta didik kelas V sekolah dasar. Berdasarkan hasil uji coba produk tersebut, peneliti kemudian melakukan revisi produk untuk memperbaiki hal-hal yang masih kurang tepat pada produk tersebut. Selanjutnya, peneliti melakukan uji coba pemakaian pada 30 peserta didik kelas V sekolah dasar. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui keefektifan penggunaan kartu domino modifikasi dalam materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan perubahan sifat benda. Langkah terakhir dalam penelitian ini yaitu peneliti kembali melakukan revisi produk agar produk lebih layak untuk digunakan.

Dalam penelitian ini, pengembangan produk berupa kartu domino modifikasi telah melalui tahap validasi, tahap uji coba produk, dan uji coba pemakaian. Hal tersebut dilakukan untuk melihat kualitas dari kartu domino modifikasi yang dikembangkan. Validasi dilakukan oleh dua orang pakar media pembelajaran IPA dan seorang guru kelas V sekolah dasar. Adapun rincian perolehan skor dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 4.26 Rekapitulasi Pakar Media Pembelajaran IPA dan Guru Kelas V Sekolah Dasar

No. Validator Hasil validasi kartu domino modifikasi

Skor Kategori

1. Ibu S.A.S,M.Si 3,9 Sangat baik 2. Bp. A.H.P, M.Sc 3,7 Sangat baik 3. Ibu N.F, S.Pd.SD 3,9 Sangat baik

Jumlah 11,5

Rata-rata 3,8

133 Tabel 4.26 di atas menunjukkan bahwa validator Ibu S.A.S,M.Si memberikan skor 3,9 dengan kategori “sangat baik. Validator Bapak A.H.P, M.Sc memberikan skor 3,7 dengan kategori “sangat baik”. Validator Ibu N.F, S.Pd.SD memberikan skor 3,9 dengan kategori “sangat baik”. Berdasarkan keseluruhan skor yang telah diberikan oleh validator tersebut, diperoleh rata- rata skor 3,8 dengan kategori “sangat baik”. Dengan demikian, kartu domino modifikasi layak digunakan dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran IPA.

Selain melakukan validasi, peneliti juga membagikan kuesioner kepada para peserta didik kelas V sekolah dasar. Hal tersebut dilakukan untuk melihat respon peserta didik terhadap kualitas kartu domino modifikasi ketika digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Peneliti membagikan kuesioner pada langkah uji coba produk dan pada langkah uji coba pemakaian. Responden pada langkah uji coba produk adalah sebanyak 30 peserta didik kelas V. Jumlah total rerata kelas adalah 98,95 dibagi banyaknya responden yaitu 30 responden maka akan diketahui rerata keseluruhan kelas uji coba produk adalah 3,3 (dapat dilihat pada Tabel 4.16).

Berdasarkan klasifikasi Widoyoko (2014: 144) maka nilai rerata keseluruhan tersebut termasuk dalam klasifikasi “sangat baik”. Adapun responden pada langkah uji coba pemakaian adalah sebanyak 30 peserta didik kelas V. Jumlah total rerata kelas adalah 99,3 dibagi banyaknya responden yaitu 30 responden maka akan diketahui rerata keseluruhan kelas uji coba pemakaian adalah 3,3 (dapat dilihat pada Tabel 4.25). Berdasarkan klasifikasi Widoyoko

134 (2014: 144) maka nilai rerata keseluruhan tersebut termasuk dalam klasifikasi “sangat baik”.

135 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengembangan media pembelajaran berupa media kartu domino modifikasi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Pengembangan media kartu domino modifikasi yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan prosedur penelitian pengembangan oleh Borg & Gall yang dikutip dalam Sugiyono. Dari sepuluh prosedur penelitian pengembangan menurut Sugiyono, peneliti hanya menggunakan sembilan langkah yaitu: (1) tahap potensi dan masalah, (2) tahap pengumpulan data, (3) tahap desain produk, (4) tahap validasi desain, (5) tahap revisi desain, (6) tahap ujicoba produk, (7) tahap revisi produk, (8) tahap ujicoba pemakaian dan (9) tahap revisi produk hingga menghasilkan produk akhir berupa Media Kartu Domino Modifikasi Untuk Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda untuk peserta didik kelas VA. 2. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang melalui tahap validasi

oleh pakar media pembelajaran IPA dan seorang guru sekolah dasar kelas V menunjukkan hasil sebagai berikut. (1) hasil validasi pakar media pembelajaran IPA (A) memberikan skor 3,9 dengan kategori “sangat baik”. (2) hasil validasi pakar media pembelajaran IPA (B) memberikan skor 3,7 dengan kategori “sangat baik”. (3) hasil validasi guru kelas V SD Negeri Deresan memberi skor 3,9 dengan kategori “sangat baik”. Media

136 kartu domino modifikasi yang dikembangkan oleh peneliti memiliki skor rata-rata 3,8 dengan kategori “sangat baik”. Skor tersebut menunjukkan bahwa media kartu domino modifikasi Materi Sifat Bahan dengan Penyusunnya dan Perubahan Sifat Benda untuk peserta didik kelas V SD Negeri Deresan memiliki kualitas “Sangat baik” dan layak untuk digunakan ditinjau dari aspek konten atau isi, aspek tampilan, aspek bahasa, serta aspek penggunaan dan penyajian.

B. Keterbatasan Penelitian

Produk media kartu domino modifikasi yang dikembangkan memiliki berbagai keterbatasan. Keterbatasan tersebut antara lain akan dipaparkan sebagai berikut.

1. Wawancara analisis kebutuhan hanya dilakukan kepada guru kelas V terkait dengan media pembelajaran yang berupa media kartu domino modifikasi. Peneliti tidak melakukan wawancara analisis kebutuhan peserta didik terkait dengan minat peserta didik terhadap media pembelajaran yang berupa media kartu domino modifikasi. Hal tersebut disebabkan karena keterbatasan waktu.

2. Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas menunjukkan ada beberapa soal yang tidak valid dan tidak reliabel.

137 C. Saran

Bedasarkan keterbatasan penelitian yang dilakukan oleh peneliti tersebut, maka saran bagi peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan media kartu domino modifikasi sebagai berikut.

1. Wawancara analisis kebutuhan sebaiknya juga dilakukan kepada peserta didik untuk mengetahui kebutuhan dan minat peserta didik terkait media pembelajaran yang berupa media kartu domino modifikasi.

2. Peneliti sebaiknya memperhatikan penggunaan kata dan perumusan kalimat dalam membuat soal.

138 DAFTAR REFERENSI

Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arsyad, A. (2007). Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Arsyad, A. (2014). Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Azmiyawati, A, Omegawati W.H, Kusumawati R. (2008). IPA salingtemas untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Darmaswari, M.W. (2014). Penggunaan media pembelajaran kartu domino untuk meningkatkan kemandirian dan hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu. https://repository.usd.ac.id/

diunduh pada tanggal 1 September 2016.

Iskandar, S.M. (2001). Pendidikan ilmu pengetahuan alam. Bandung: CV. Maulana.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2008). Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kurniawan, D. (2014). Pembelajaran terpadu tematik (teori, praktik, dan penilaian). Bandung: Alfabeta.

Mudlofir, A dan Rusydiyah, F. (2016). Desain pembelajaran inovatif dari teori ke praktik. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Priyatno, D. (2013). Analisis korelasi, regresi, dan multivariate dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media.

Putra, S.R. (2013). Desain belajar mengajar kreatif berbasis sains. Jember: DIVA Press.

Ruseno, R. (2011). Penggunaan kartu domino untuk meningkatkan keterampilan berhitung pecahan siswa kelas III SDN Kalangan Klaten tahun pelajaran 2010/2011. https://digilib.uns.ac.id/...= /Penggunaan- media-kartu-domino-untuk-meningkatkan-keterampilan-berhitung- pecahan-siswa-kelas-III-SDN-Kalangan-Klaten-Tahun-Pelajaran- 2010/2011 diunduh pada tanggal 2 November 2016.

Rositawaty, S dan Aris, M. (2008). Senang belajar ilmu pengetahuan alam untuk kelas V sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

139

Sakdullah. (2010). Penerapan media kartu domino perkalian untuk meningkatkan keterampilan berhitung perkalian pada siswa kelas IV SDN

Sumberanyar I Nguling Pasuruan.

http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod= detail&id= 47111 diunduh pada tanggal 12 Desember 2016.

Samatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA di sekolah dasar. Jakarta Barat: Tim Indeks.

Sanaky, H. (2013). Media pembelajaran interaktif-inovatif. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.

Sanjaya, W. (2014). Media komunikasi pembelajaran. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri.

Siregar, E. dan Nara, H. (2011). Teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2016). Metode penelitian &pengembangan research and development. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, A. (2013). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sulistyanto, H dan Wiyono, E. (2008). Ilmu pengetahuan alam 5: untuk SD dan MI kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Surya, M. (2013). Psikologi guru konsep dan aplikasi dari guru untuk guru. Bandung: CV. Alfabeta.

Susanto, A. (2014). Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri.

Suyono & Hariyanto. (2011). Belajar dan pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Widoyoko, E.P. (2014). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Widoyoko, E.P. (2016). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

140

LAMPIRAN

141 SURAT IZIN UJI COBA PRODUK/UJI COBA TERBATAS

Dokumen terkait