• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Landasan Teori

1. Pelaksanaan Lesson Study

a. Lesson Study

Lesson Study merupakan suatu pendekatan peningkatan kualitas pembelajaran yang awal mulanya berasal dari Jepang.

Istilah lesson study dengan sebutan “jugyoukenkyuu”, jugyou (instruction = pengajaran, atau lesson = pembelajaran) dan kenkyou (research = penelitian atau study = kajian) (I Wayan Santyasa, 2009: 4).

Menurut Catherine lewis, lesson study yaitu suatu model (pola) pembinaan profesi pendidikan melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar (Catherine Lewis, 2004: 1)

Menurut Walker, lesson study merupakan suatu kegiatan pengkajian terhadap proses pembelajaran dikelas nyata yang dilakukan oleh sekelompok guru secara berkolaborasi dalam jangka waktu lama dan terus menerus untuk meningkatkan keprofesionalannya (Karim, 2006: 4)

xxxiii

Sedangkan menurut Styler Hiebert dalam bukunya Herawati Susilo mengatakana bhawa, lesson study adalah suatu proses kolaboratif pada sekelompok guru ketika mengidentifikasi masalah pembelajaran, merancang suatu skenario pembelajaran (yang meliputi kegiatan mencari buku dan artikel mengenai topik yang dipelajarkan). Membelajarkan peserta didik sesuai skenario (salah seorang guru melaksanakan pembelajaran sementara yang lain mengamati), mengevaluasi dan merevisi scenario pembelajaran, membelajarkan lagi skenario pembelajaran yang telah direvisi, mengevaluasi lagi pembelajaran dan membagikan hasilnya dengan guru-guru lain (mendiseminasikannya) ( Herawati, 2009: 3).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa lesson study merupakan model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkesinambungan dengan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning (bermanfaat kedua belah pihak) untuk membangun komunitas belajar mengajar.

Penelitian ini, penulis membuat gambaran secara menyeluruh tentang implementasi lesson study dalam pembelajaran Fikih dan menganalisis kompetensi pedagogik guru Fikih melalui lesson study.

xxxiv b. Manfaat Lesson Study

Lesson Study dikerjakan secara kolaboratif memberikan manfaat bagi guru dan peserta didik. Guru sebagai failitator dan murid sebagai subyek karena belajar memerlukan kerja sama yang baik agar tujuan pembelajaran tercapai. Peserta didik aktif belajar dan guru memberikan bimbingan materi yang dipelajari. Adapun manfaat dari lesson study yaitu

1) Manfaat bagi Guru

Adapun manfaat yang diperoleh dari lesson study untuk guru antara lain :

a) Memikirkan lebih teliti tentang tujuan dan materi tertentu yang akan dipelajari peserta didik

b) Memikirkan mendalam tujuan-tujuan pembelajaran utnuk kepentingan masa depan peserta didik

c) Mengkaji hal-hal terbaik yang digunakan dalam pembelajaran dengan cara belajar dari guru lain d) Mempelajari isi atau materi pelajaran dari guru lain

sehingga dapat menambah pengetahuan

e) Mengembangkan keahlian mengajar, baik pada saat merencanakan maupun selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran

xxxv

f) Membangun kemampuan melalui pembelajaran kolegial. Artinya, para guru dapat saling belajar mengenai hal-hal yang dirasa masih kurang baik pengetahuan maupun keterampilan dalam membimbing peserta didik

g) Mengembangkan prinsip “the eyes to see students”, yakni menghadirkan para pengamat (observer) sehimgga pengamatan tentang perilaku belajar peserta didik semakin detail dan jelas.

2) Manfaat bagi Peserta Didik

Adapun manfaat lesson study yang diperoleh peserta didik antara lain :

a) Peserta didik terlatih untuk belajar mandiri.

b) Peserta didik bebas mengembangkan ilmu yang dipelajari

c) Peserta didik terlatih berfikir kritis dan inovatif. Karena lesson study berpusat pada peserta didik d) Menumbuhkan budaya belajar yang kuat

e) Meningkatkan etos belajar dan tanggung jawab terhadap sesuatu yang dikerjakan. Sikap ini termasuk bagian dari pendidikan karakter yang perlu diasah terus menerus (Abizar, 2017: 62-64).

xxxvi c. Tahapan Lesson Study

Adapun tahapan-tahapan dari lesson study antara lain : 1) Tahap 1

Pemilihan topik lesson study

2) Tahap 2

Melakukan review silabus dalam upaya mendapatkan kejelasan tujuan pembelajaran untuk topik tersebut dan mencari ide-ide dari materi yang ada dalam buku pelajaran. Selanjutnya, bekerja dalam kelompok untuk menyusun rencana pembelajaran

3) Tahap 3

Setiap tim yang telah menyusun rencana pembelajaran, menyajikan atau mempresentasikan rencana pembelajarannya. Sementara itu, kelompok lain memberikan masukan sampai akhirnya diperoleh rencana pembelajaran yang lebih baik

4) Tahap 4

Guru yang ditunjuk oleh kelompok menggunakan masukan-masukan tersebut untuk memperbaiki rencana pembelajaran

xxxvii 5) Tahap 5

Guru yang ditunjuk mempresentasikan rencana pembelajarnnya didepan semua anggota kelompok lesson study untuk mendapatkan balikan

6) Tahap 6

Guru yang ditunjuk secara lebih detail memperbaiki kembali rencana pembelajaran dan mengirimkan pada semua guru anggota kelompok, sehingga mengetahui bagaimana pembelajaran akan dilaksanakan dikelas

7) Tahap 7

Para Guru dapat mempelajari kembali rencana pembelajaran tersebut dan mempertimbangkan dari berbagai aspek pengalaman pembelajaran yang dimiliki, khususnya difokuskan padahal-hal penting seperti hal yang dilakukan guru dari pemahaman peserta didik, proses pemecahan peserta didik dan kemungkinan yang akan terjadi dalam implementasi pembelajaran

8) Tahap 8

Guru yang ditunjuk melaksanakan rencana pembelajaran dikelas. Sementara itu, guru yang lain bersama dosen/pakar pengamat sesuai dengan tugas masing-masing untuk memberi masukan kepada guru. Pertemuan refleksi

xxxviii

segera dilakukan secepatnya kegiatan pelaksanaan pembelajaran untuk memperoleh masukan dari guru (observer) dan akhirnya komentar dari dosen tentang keseluruhan proses serta saran sebagai peningkatan pembelajaran, jika mereka mengulang dikelas masing-masing atau untuk topik yang berbeda. (Susilo dkk, 2009: 30-31)

d. Hambatan Lesson Study

Adapun hambatan lesson study antara lain :

1) Kurangnya pemahaman dan komitmen guru mengenai apa, mengapa, dan bagaimana melaksanakan lesson study

2) Kecenderungan guru belum memiliki komitmen dan kesungguhan hati untuk melakukan yang terbaik, tetapi memilih sikap cukup

3) Guru kurang memiliki sikap mau belajar “sepanjang hayat” terlebih tertarik melakukan kegiatan bila ada biaya

4) Kepala sekolah dan pengawas kurang terbiasa melakukan supervise dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran. Guru sering kali kurang melakukan refleksi diri, tetapi hanya menunggu diberi masukan oleh Kepala Sekolah maupun pengawas (widhiartha, 2007: 31).

xxxix 2. Pembelajaran Fikih

a. Pembelajaran Fikih

Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia “Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar” (Poerwadarminto, 1984: 17).

Istilah Fikih berasal dari Bahasa Arab (fiqha, yafqohu, faqiha) yang berarti paham, sedang menurut syara’ berarti mengetahui hukum-hukum syar’i yang berhubungan dengan amal perbuatan orang mukallaf, baik amal perbuatan anggota maupun batin, seperti mengetahui hukum wajib, haram, mubah, sah atau tidaknya suatu perbuatan itu (Riva’i, 1990: 9). Sedangakn menurut istilah Fikih adalah pengetahuan tentang hukum-hukum syari’at mengenai amal perbuatan, hukum-hukum yang mana diperoleh dari dalil-dalil yang terperinci bagi hukum-hukum tersebut (Musthafa Ahmad, 1967-1968: 42).

Mata pelajaran Fikih di MA adalah salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan dari Fikih yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah Tsanawiyah. Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara mempelajari, memperdalam serta memperkaya kajian Fikih baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah, yang dilandasi oleh prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah Ushul Fikih serta menggali tujuan dan hikmahnya,

xl

sebagai persiapan untuk melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi dan untuk hidup bermasyarakat

Maka dari itu pembelajaran Fikih cocok digunakan dalam pelaksanaan lesson study karena sesuai dengan tahapan lesson study yang berupa plan (perencanaan), do (melaksanakan pembelajaran) dan see (mengevaluasi aktifitas belajar peserta didik). Dalam pembelajaran Fikih, jalan yang dilakukan secara sadar, terarah dan terancang mengenai hukum-hukum Islam yang berhubungan dengan mukallaf baik bersifat ibadah maupun muamalah yang bertujuan agar peserta didik mengetahui, memahami serta melkasanakan ibadah sehari-hari.

B. Kajian Teori Terdahulu

Kajian pustaka dibutuhkan bagi seorang peneliti untuk mencari titik perbedaan dan posisi penelitiannya dengan kajian yang ada. Mengenai pembelajaran lesson study telah banyak kajian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Dari sekian banyaknya hasil penelitian, ada beberapa yang relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti, antaranya :

Dewi Yuangga Remasari (2007), jurusan PAI Fakultas Tarbiyah, UIN Sunan Kalijaga yang berjudul “Pengembangan Pembelajaran PAI di

Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta (tentang Akidah

xli

pembelajaran akhlak di Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta dilakukan dengan cara menggunakan metode bervariasi. Dengan pengembangan materi dari metode akhlak tersebut, maka Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta telah berhasil mencapai tujuan pendidikannya, yaitu membentuk putrid islam yang berakhlak mulia dan berwawawsan luas.

Penulis Muchtar Abdul Karim dengan judul “Implementation of Lesson Study for Improving the Quality of Mathematics Instruction In

Malang” yang hasilnya lesson study memiliki beberapa dampak sebagai berikut kolaborasi, kolegialitas, dan komunikasi antara guru dan dosen terbentuk, Implementasi dari pembelajaran dibuka untuk diamati orang lain, dosen matematika terlibat langsung dalam intruksi matematika di sekolah dan asosiasi guru matematika lebih diberdayakan.

“Selanjutnya, Fitri Yuliastuti mahasiswa jurusan Sejarah, dalam penelitian skripsinya berjudul “Pelaksanaan Lesson Study pada Pembelajaran IPS di SMP 1 Banguntapa tahun 2008”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan lesson study secara detail, mengetahui manfaat lesson study, mengetahui kendala pelasanaan lesson study, dan mengetahui solusi dari kendala lesson study.

xlii

Perbedaan skripsi penulis dengan skripsi terdahulu yaitu penulis hanya akan meneliti secara mendalam tentang pelaksanaan lesson study dalam pembelajaran Fikih di MA Al-Manar Bener tahun 2017/2018 yang dilakukan oleh guru Fikih. Akan tetapi, melibatkan kepala sekolah, waka kurikulum atau guru lain sebagai observer untuk mengikuti kegiatan

lesson study. Karena lesson study akan menfokuskan materi atau bahan ajar yang dianggap penting dan menjadi titik lemah dalam pembelajaran peserta didik dan sangat sulit dipelajari peserta didik. Disini menfokuskan keaktifan peserta didik dan keaktifan dalam menerapkan lesson study. Kemudian diambil hasilnya setelah penerapan lesson study dalam pembelajarn fikih.

xliii

BAB III

Dokumen terkait