• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Lesson Study Dalam Pembelajaran Fikih di MA Al-ManarBenerTahun 2017/2018 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Implementasi Lesson Study Dalam Pembelajaran Fikih di MA Al-ManarBenerTahun 2017/2018 - Test Repository"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

i

IMPLEMENTASI LESSON STUDY DALAM PEMBELAJARAN FIKIH

DI MA AL-MANAR BENER TAHUN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd)

Oleh :

Yunita Ria Puspitasari

NIM 11114031

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(2)
(3)

iii

IMPLEMENTASI LESSON STUDY DALAM PEMBELAJARAN FIKIH

DI MA AL-MANAR BENER TAHUN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd)

Oleh :

Yunita Ria Puspitasari

NIM 11114031

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(4)
(5)
(6)
(7)

vii

PERSYARATAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Yunita Ria Puspitasari NIM : 11114031

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam

JudulSkripsi :IMPLEMENTASI LESSON STUDY DALAM PEMBELAJARAN FIKIH DI MA AL-MANAR BENER

TAHUN 2017/2018

Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 3 September 2018 Yang menyatakan

(8)

viii

DEKLARASI DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Yunita Ria Puspitasari NIM : 11114031

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul Skripsi :IMPLEMENTASI LESSON STUDY DALAM PEMBELAJARAN FIKIH DI MA AL-MANAR BENER

TAHUN 2017/2018

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau hasil dari orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah dan tidak keberatan naskah skripsi ini dipublikasikan diperpustakaan IAIN Salatiga.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi

Salatiga, 28 September 2018 Penulis

(9)

ix MOTTO

“(Wahai Nabi Muhammad SAW) Serulah (semua manusia) kepada jalan (yang ditunjukkan) Tuhan Pemelihara kamu dengan hikmah (dengan kata-kata bijak sesuai dengan tingkat kepandaian mereka) dan pengajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan (cara) yang baik. SesungguhnyaTuhan pemelihara kamu, Dialah yang lebih

(10)

x

PERSEMBAHAN

Alhamdulillaahirabbil ‘aalamin, puji syukur teruntai dari sanubariku yang terdalam atas karunia dan rahmat Allah SWT, dengan segenap rasa cinta persembahan karya saya ini untuk :

1. Ayahandaku dan Ibuku tercinta, Bapak Suwarno dan Ibu Suminah sepasang malaikat penjaga yang diberikan Allah SWT dibumi ini. Semoga keduanya diberikan kesehatan terus. Amin

2. Mas Heri Joko, Mas Endarto Dwi dan Mas Endra Joko yang selalu mendukung saya. Saya sayang kalian.

3. Para Guru dan Dosen saya terutama Bapak Muh. Hafidz, M.Ag yang selalu membimbing demi terselesainya skripsi saya.

4. Almameter saya IAIN Salatiga tercinta

5. Teman-teman saya PPL di MA Al-Manar Bener yang telah memberikan saya banyak pengalaman

6. Teman-temansaya KKN di Kemusu yang saya sayangi

7. Teman-teman seperjuangan saya khususnya PAI angkatan 2014

(11)

xi

9. Ayu Apriliani selaku teman sekamar saya yang selalu mengingatkan saya untuk terselesaikan skripsi saya.

10.Anik Soliqah selaku orang yang mendampingi saya selama delapan semester ini.

11.Aulia sakti, Eka dan Munawaroh yang telah memotivasi saya untuk tidak menyerah dalam keadaan apapun.

(12)

xii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirabbil ‘aalamin

Puji syukur bagi Allah swt, Tuhan semesta alam, yang telah memberikan rahmat, taufiq, dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.Hanya kepada-Nya kami memohon pertolongan dan kemudahan dalam segala urusan. Allahummasalliala Muhammad, shalawat serta salam semoga tetap dicurahkan kepada junjungan suri tauladan kita Nabi Muhammad saw, yang telah membimbing kita pada jalan yang diridhai Allah swt.

Selama penyusunan skripsi dan belajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), penulis banyak mendapatkan dukungan baik moral maupun material dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan penghargaan dan mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Rahmat Hariadi, M.Pd. selaku rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag.,selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam, yang berkenan mengoreksi dan mengarahkan judul skripsi ditengah padatnya tugas.

4. Bapak Muh. Hafidz, M.Ag.,selaku dosen pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan bimbingan, arahan serta ide dalam penyelesaian skripsi saya.

(13)

xiii

6. Guru-guru MA Al-Manar Bener tempat saya PPL dulu yang telah membantu saya dalam penelitian.

7. Orang tua saya tercinta dan kakak-kakak saya, yang selalu memberikan inspirasi, motivasi, dan aspirasi bagi penulis

8. Teman-teman saya tercinta yang telah mendukung saya dalam penyusunan skripsi ini.

9. Semua pihak yang telah mendukung penulis selama ini, yang tak dapat penulis sebut satu persatu. Jazakumullahkhair al-jaza’.

Kepada mereka semua, penulis tidak dapat memberikan balasan apapun. Hanya untaian kata terimakasih yang bisa penulis sampaikan, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada mereka serta membalas semua amal baik yang telah diberikan kepada penulis.

Akhirnya, dari karya tulis ini penulis berharap kemanfaatan bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

Salatiga, 3 September 2018 Penulis

(14)

xiv

ABSTRAK

Puspitasari, Yunita Ria. 2018. Implementasi Lesson Study Dalam Pembelajaran Fikih di MA Al-ManarBenerTahun 2017/2018. Skripsi. IAIN Salatiga. Pembimbing: Muh. Hafidz, M.Ag.

Kata Kunci : Implementasi, Lesson Study, Pembelajaran Fikih

Tujuan lesson studyyaitu untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana peserta didik belajar dan guru mengajar, memperoleh hasil-hasil tertentu yang bermanfaat bagi para guru lainnya dalam melaksanakan pembelajaran, dan membangun sebuah pengetahuan pedagogis dimana para guru menimba pengetahuan dari guru lain. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah : 1) Bagaimana implementasi lesson study dalam pembelajaran fikih di MA Al-Manar Bener tahun 2017/2018. 2) Bagaimana hasil dari implementasi lesson study

dalam pembelajaran fikih di MA-Al-Manar Bener tahun 2017/2018.

Penelitian ini menggunakan pendekatan lapangan (field research) dengan metode kualitatif. Teknik pengumpulan datanya adalah dengan observasi, terkait implementasi lesson study dalam pembelajaran fikih, wawancara melalui guru model dalam pembelajaran fikih, kelompok lesson study antara lain Bapak Makmun Santoso, M.Pd.I (Kepala Sekolah MA), Bapak Rohmat Hidayat, S.Pd.I (Waka kurikulum), Bapak Prehanto, S.Pd.I (Guru Bahasa Arab), Ibu Kusumaningrum Baroroh, S.Ag. (Guru SKI/Matematika), ibu Anggar Indramiki, S.Pd. (Guru Geografi) dan Bapak Arif Hidayatulloh, S.Pd.I (Guru Ilmu Kalam/Akidah Akhlak), peserta didik, yang terakhir dokumentasi.

Temuan peneliti ini menunjukkan bahwa: Salah satu faktor yang menentukan mutu pendidikan adalah profesionalisme guru.Peneliti terlibat langsung dengan aktivitas orang yang diamati dalam penerapan lesson study yang dimulai dari plan, do

(15)

xv DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………..i

HALAMAN BERLOGO………...…ii

JUDUL……….iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING………..………..…iv

PENGESAHAN KELULUSAN………...………….v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN………...………...vi

DEKLARASI………..vii

HALAMAN MOTTO………..……..…viii HALAMAN PERSEMBAHAN………...………....ix

KATA PENGANTAR………..………….x

ABSTRAK………...xii

DAFTAR ISI………...……...…xiii

DAFTAR TABEL………...…xvii

DAFTAR LAMPIRAN………....xviii

(16)

xvi

A. Latar Belakang Masalah………...….1

B. Fokus Penelitian………..……….6

C. Tujuan Penelitian………...6

D. Manfaat Penelitian……….….….7

E. Penegasan Istilah………..…………...8

F. Sistematika Penulisan………..…….…….11

BAB II KAJIAN PUSTAKA……….………..12

A. Lesson Study……….……….13

1. Pengertian Lesson Study……….…….14

2. Manfaat Lesson Study……….…….16

3. Tahapan Lesson Study……….….…17

4. Hambatan Lesson Study………...…18

B. Pembelajaran Fikih 1. Pengertian pembelajaran Fikih………..…….…...19

C. Kajian Pustaka………..…….20

BAB III METODE PENELITIAN………..23

A. Jenis Penelitian………….……….……23

B. Lokasi dan Waktu Penelitian………….……….….…..23

C. Sumber Data……….…….…24

(17)

xvii

1. Observasi………..…….…..25

2. Interview/wawancara………..……….…25

3. Dokumentasi………..…………..26

E. Metode Analisis Data………..……….….26

F. Pengecekan Keabsahan Data………..……….……..27

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA………...28

A. Gambaran Umum lokasi Penelitian……….28

1. Lokasi Geografis MA Al-Manar Bener……….……....29

2. Sejarah MA Al-Manar Bener………..……..30

3. Struktur Organisasi MA Al-Manar Bener……….31

B. Paparan Data………32

1. Tahap Perencanaan (plan)………..………...47

2. Tapan Pelaksanaan (do)………..………...52

3. Tahapan Refleksi (see)……….……….59

BAB V PENUTUP………..63

A. Kesimpulan………....…..63

B. Saran………..…..64

DAFTAR PUSTAKA………..65

(18)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Pembelajaran di MA Al-Manar Bener………

(19)

xix

DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Daftar SKK

2. Daftar Riwayat Hidup 3. Nota Pembimbing Skripsi

4. Surat Telah Melakukan Penelitian 5. Lembar Konsultasi

6. Lembar Pengumpulan Data

7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebelum penerapan lesson study

8. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan lesson study

(20)

xx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mutu pendidikan, kualitas sumber daya manusia yang merupakan permasalahan bangsa, masih sangat rendah. Sebagai seorang pendidik seharusnya berperan aktif dalam memberdayakan pembelajaran agar sesuai dengan tujuan dan hakikat, serta pada akhirnya diharapkan dapat memberikan solusi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan pendidik adalah “berfikir global, tetapi bertindak lokal”, artinya untuk memajukkan seluruh anak

bangsa Indonesia yaitu dengan cara memperbaiki proses pembelajaran di sekolahnya masing-masing. Salah satu upaya yang dilakukan pendidik agar terciptanya delapan Standar Kependidikan yang sudah diresmikan dalam Undang-Undang RI No 14 Tahun 2005, yaitu dengan menerapakan pembelajaran Lesson Study.

Lesson Study merupakan suatu pendekatan peningkatan kualitas pembelajaran yang awal mulanya berasal dari Jepang. Di Negara tersebut, istilah "Jugyokenkyu" yang terdiri dari 2 kata. Pertama, "jugyo" yang berarti

lesson (pembelajaran). Kedua, "kenkyu" yang berarti study/research

(21)

xxi

Lesson Study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun learning community. Lesson Study merupakan suatu kegiatan pembelajaran dari sejumlah guru dan pakar pembelajaran terhadap perencanaan dan implementasi pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran (Hendayana, 2007: 10).

Lesson Study ditopang tiga pilar kegiatan yakni Plan (perencanaa), do

(pelaksanaan), dan see (merefleksikan). Plan bertujuan untuk merancang pembelajaran yang dapat membelajarkan peserta didik dan berpusat pada peserta didik. Dalam plan, peserta didik diharapkan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam do, peserta didik aktif dalam mengikuti proses pembelajaran yang diberikan guru model. Selajutnya see, dapat diketahui kekurangan dan kelebihan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga memberikan pemahaman terhadap peserta didik yang belum sempurna memahami materi pelajaran (Putra dkk, 2010: 8)

(22)

xxii

menurut bahasa artinya pengetahuan, pemahaman dan kecakapan tentang sesuatu biasanya tentang ilmu agama (Islam) karena kemuliaannya. (Mulyasa, 2006: 190-194)

Istilah Fikih berasal dari Bahasa Arab (fiqha, yafqohu, faqiha) yang berarti paham, sedang menurut syara’ berarti mengetahui hukum-hukum syar’i yang berhubungan dengan amal perbuatan orang mukallaf, baik amal

perbuatan anggota maupun batin, seperti mengetahui hukum wajib, haram, mubah, sah atau tidaknya suatu perbuatan itu (Riva’i, 1990: 9).

Pembelajaran Fikih pada hakikatnya adaah proses komunikasi yakni proses penyampaian pesan pelajaran Fikih dari sumber pesan atau guru melalui saluran (media tertentu) kepada penerima yang berupa peserta didik. Adapun pesan yang akan dikomunikasikan dalam mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah yang diatur dalam Fikih Ibadah dan hubungan manusia dengan sesama yang diatur dalam Fikih Muamalah (Muhaimin, 2005: 26).

(23)

xxiii

serta menggali tujuan dan hikmahnya. Sebagai persiapan untuk melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi dan untuk hidup bermasyarakat. Secara subtansial, pelajarn Fikih memiliki konstribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan dan menerapkan hokum Islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai perwujudan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri manusia sendiri, dan makhluk lain ataupun lingkungannya (Basyuni, 2008: 84)

Pondok pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam di Indonesia yang mempunyai peluang dalam menciptakan SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas dengan catatan pondok pesantren mampu mempertahankan nilai-nilai tradisional yang telah hidup berabad-abad, menjadi pendidikan alternatif yang ideal, mencetak generasi muda yang ber-akhlakulkarimah, di era globalisasi yang sedang terjadi tanpa meninggalkan watak kepesantrenannya.

(24)

xxiv

pengajaran dan pemberian bekal hidup yang berbeda. Kedaan yang seperti ini berlaku agar pengembangan pendidikan Islam (terutama pengembangan kurikulum pendidikan). Pondok Pesantren Al-Manar Bener sekaligus lembaga Pendidikan Al-Manar Bener.

MA Al-Manar Bener merupakan lembaga Pendidikan yang mempunyai kurikulum pendidikan secara integral pengetahuan umum dan agama. Untuk memenuhi tuntutan masyarakat serta tidak menghilangkan ciri khas dari MA Al-Manar Bener. MA Al-Manar Bener tetap menambahkan referensi berupa kitab-kitab untuk penambahan materi dalam kegiatan pembelajaran dikelas. Salah satu agar MA Al-Manar tetap memiliki eksistensi adalah dengan menambahkan Ustadz dan Guru yang mempunyai pengalaman baru dan gelar keserjanaan diharapakan menambah pengetahuan dan pengalaman yang belum pernah diperoleh para guru sebelumnya. Sehingga membuka paradigma yang baru ada dalam MA Al-Manar Bener dibandingkan MA lainnya.

(25)

xxv

menyisipkan beberapa materi dari kitab yang mendukung dalam penjelasannya.

Maka dari itu, sebagai seorang guru harus bisa mengkreasikan situasi didalam kelas untuk menjadi kondisi yang lebih baik dan menyenangkan untuk peserta didik agar memenuhi tujuan dari proses belajar mengajar. Penulis ingin menganalisis pembelajaran Fikih untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam bidang tersebut. Untuk alasan tersebut penulis melakukan sebuah penelitian yaitu

“IMPLEMENTASI LESSON STUDY DALAM PEMBELAJARAN FIKIH

DI MA AL-MANAR BENER TAHUN 2017/2018”

B. Fokus Penelitian

Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana implementasi lesson study dalam pembelajaran Fikih di MA Al-Manar Bener tahun ajaran 2017/2018?

2. Bagaimana hasil implementasi lesson study dalam pembelajaran Fikih di MA Al-Manar Bener tahun ajaran 2017/2018?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan sebagai 1. Untuk mengetahui implementasi dari lesson study dalam pembelajaran

(26)

xxvi

2. Untuk mengetahui hasil dari implemetasi lesson study dalam pembelajaran Fikih di MA Al-Manar Bener tahun ajaran 2017/2018?

D. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan/manfaat hasil penellitian ini adalah ditinjau secara teoritis dan praktis. Dengan penelitian ini, diharapkan penulis dapat menambah wawasan khususnya seorang tenaga pendidik pada umumnya baik secara teoritis ataupun praktis antara lain :

1. Manfaat teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan akan berguna bagi perkembangan ilmu pendidikan umumnya dan ilmu pendidikan agama islam khususnya b. Hasil penelitian ini diharapkan akan berguna sebagai data untuk

kegiatan penelitian berikutnya 2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan akan berguna bagi :

a. Guru, sebagai bahan informasi dan bahan masukan dalam mengembangkan kompetensi guru dan model pembelajaran

(27)

xxvii

E. Penegasan Istilah

Untuk memudahkan pemahaman dan menjaga agar tidak terjadi kesalahpahaman tentang judul penelitian, maka perlu adanya penegasan istilah yang berkaitan dengan judul penelitian ini, yaitu :

1. Lesson Study

Lesson Study merupakan suatu pendekatan peningkatan kualitas pembelajaran yang awal mulanya berasal dari Jepang. Istilah lesson study

dengan sebutan “jugyoukenkyuu”, jugyou (instruction = pengajaran, atau

lesson = pembelajaran) dan kenkyou (research = penelitian atau study = kajian) (Santyasa, 2009: 4).

Menurut Catherine lewis, lesson study yaitu suatu model (pola) pembinaan profesi pendidikan melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan

mutual learning untuk membangun komunitas belajar (Catherine 2004: 1) Slamet Mulyana (2007) dalam makalahnya Ahmad Sydrajat memberikan rumusan tentang Lesson Study sebagai salah satu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan pada prinsip-prinsip

(28)

xxviii

Sedangkan menurut Styler Hiebert dalam bukunya Herawati Susilo mengatakan bahwa lesson study adalah suatu proses kolaboratif pada sekelompok guru ketika mengidentifikasi masalah pembelajaran, merancang suatu skenario pembelajaran (yang meliputi kegiatan mencari buku dan artikel mengenai topik yang dipelajarkan). Membelajarkan peserta didik sesuai skenario (salah seorang guru melaksanakan pembelajaran sementara yang lain mengamati), mengevaluasi dan merevisi scenario pembelajaran, membelajarkan lagi skenario pembelajaran yang telah direvisi, mengevaluasi lagi pembelajaran dan membagikan hasilnya dengan guru-guru lain (mendiseminasikannya) ( Herawati, 2009: 3).

Jadi menurut penulis, Lesson Study adalah suatu kegiatan pembelajaran yang layak untuk diterapkan dalam pembelajaran oleh guru secara berkesinambungan untuk meningkatkan keprofesionalan guru tersebut, kemudian dilakukan lah proses observasi dan dilanjutkan proses evaluasi.

2. Pembelajaran Fikih

Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia “Pembelajaran adalah proses,

(29)

xxix

Menurut Dr. Oemar Hamatik, pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari peserta didik, guru dan tenaga lainnya. Material meliputi buku-buku, papan tulis, dll. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruang kelas, perlengkapan audio visual dan komputer. Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar ujian dll (Hamalik, 2008: 57).

Istilah Fikih berasal dari Bahasa Arab (fiqha, yafqohu, faqiha) yang berarti paham, sedang menurut syara’ berarti mengetahui hukum-hukum syar’i yang berhubungan dengan amal perbuatan orang mukallaf, baik amal perbuatan anggota maupun batin, seperti mengetahui hukum wajib, haram, mubah, sah atau tidaknya suatu perbuatan itu (Riva’i, 1990: 9).

Sedangakn menurut istilah Fikih adalah pengetahuan tentang hukum-hukum syari’at mengenai amal perbuatan, hukum-hukum-hukum yang mana diperoleh dari dalil-dalil yang terperinci bagi hukum-hukum tersebut (Musthafa, 1967-1968: 42).

(30)

xxx

kedepannya akan terbiasa menjalankan kehidupan sesuai dengan hukum Islam yang ada.

Dalam penelitian ini, mata pelajaran Fikih di MA adalah salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan dari Fikih yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah Tsanawiyah. Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara mempelajari, memperdalam serta memperkaya kajian Fikih baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah, yang dilandasi oleh prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah Ushul Fikih serta menggali tujuan dan hikmahnya, sebagai persiapan untuk melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi dan untuk hidup bermasyarakat.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menyeluruh sehingga pembaca nantinya dapat memahami tentang isi skripsi dengan mudah, penulis berusaha memberikan sistematika penulisan dengan penjelasan secara garis besar. Skripsi Ini terdiri dari lima bab yang masing-masing saling berkaitan yaitu sebagai berikut:

(31)

xxxi

BAB II : KAJIAN PUSTAKA, bab ini berisi Landasan Teori yang meliputi : Lesson Study meliputi Pengertian Lesson Study, Manfaat Lesson Study, Tahapan Lesson Study, Hambatan Lesson Study. Selanjutnya, Pembelajaran Fikih terdiri dari Pengertian Pembelajaran Fikih. Dan berisikan Kajian Pustaka

BAB III : METODE PENELITIAN, bab ini terdiri dari Jenis Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian, Sumber Data, Prosedur Pengumpulan Data, Analisis Data, Pengecekan Keabsahan Data.

BAB IV : PAPARAN DAN ANALISIS DATA, bab ini terdiri dari Paparan Data

(32)

xxxii

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pelaksanaan Lesson Study

a. Lesson Study

Lesson Study merupakan suatu pendekatan peningkatan kualitas pembelajaran yang awal mulanya berasal dari Jepang.

Istilah lesson study dengan sebutan “jugyoukenkyuu”, jugyou

(instruction = pengajaran, atau lesson = pembelajaran) dan kenkyou (research = penelitian atau study = kajian) (I Wayan Santyasa, 2009: 4).

Menurut Catherine lewis, lesson study yaitu suatu model (pola) pembinaan profesi pendidikan melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar (Catherine Lewis, 2004: 1)

(33)

xxxiii

Sedangkan menurut Styler Hiebert dalam bukunya Herawati Susilo mengatakana bhawa, lesson study adalah suatu proses kolaboratif pada sekelompok guru ketika mengidentifikasi masalah pembelajaran, merancang suatu skenario pembelajaran (yang meliputi kegiatan mencari buku dan artikel mengenai topik yang dipelajarkan). Membelajarkan peserta didik sesuai skenario (salah seorang guru melaksanakan pembelajaran sementara yang lain mengamati), mengevaluasi dan merevisi scenario pembelajaran, membelajarkan lagi skenario pembelajaran yang telah direvisi, mengevaluasi lagi pembelajaran dan membagikan hasilnya dengan guru-guru lain (mendiseminasikannya) ( Herawati, 2009: 3).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa lesson study merupakan model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkesinambungan dengan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning (bermanfaat kedua belah pihak) untuk membangun komunitas belajar mengajar.

(34)

xxxiv b. Manfaat Lesson Study

Lesson Study dikerjakan secara kolaboratif memberikan manfaat bagi guru dan peserta didik. Guru sebagai failitator dan murid sebagai subyek karena belajar memerlukan kerja sama yang baik agar tujuan pembelajaran tercapai. Peserta didik aktif belajar dan guru memberikan bimbingan materi yang dipelajari. Adapun manfaat dari lesson study yaitu

1) Manfaat bagi Guru

Adapun manfaat yang diperoleh dari lesson study untuk guru antara lain :

a) Memikirkan lebih teliti tentang tujuan dan materi tertentu yang akan dipelajari peserta didik

b) Memikirkan mendalam tujuan-tujuan pembelajaran utnuk kepentingan masa depan peserta didik

c) Mengkaji hal-hal terbaik yang digunakan dalam pembelajaran dengan cara belajar dari guru lain d) Mempelajari isi atau materi pelajaran dari guru lain

sehingga dapat menambah pengetahuan

(35)

xxxv

f) Membangun kemampuan melalui pembelajaran kolegial. Artinya, para guru dapat saling belajar mengenai hal-hal yang dirasa masih kurang baik pengetahuan maupun keterampilan dalam membimbing peserta didik

g) Mengembangkan prinsip “the eyes to see students”,

yakni menghadirkan para pengamat (observer) sehimgga pengamatan tentang perilaku belajar peserta didik semakin detail dan jelas.

2) Manfaat bagi Peserta Didik

Adapun manfaat lesson study yang diperoleh peserta didik antara lain :

a) Peserta didik terlatih untuk belajar mandiri.

b) Peserta didik bebas mengembangkan ilmu yang dipelajari

c) Peserta didik terlatih berfikir kritis dan inovatif. Karena lesson study berpusat pada peserta didik d) Menumbuhkan budaya belajar yang kuat

(36)

xxxvi c. Tahapan Lesson Study

Adapun tahapan-tahapan dari lesson study antara lain : 1) Tahap 1

Pemilihan topik lesson study

2) Tahap 2

Melakukan review silabus dalam upaya mendapatkan kejelasan tujuan pembelajaran untuk topik tersebut dan mencari ide-ide dari materi yang ada dalam buku pelajaran. Selanjutnya, bekerja dalam kelompok untuk menyusun rencana pembelajaran

3) Tahap 3

Setiap tim yang telah menyusun rencana pembelajaran, menyajikan atau mempresentasikan rencana pembelajarannya. Sementara itu, kelompok lain memberikan masukan sampai akhirnya diperoleh rencana pembelajaran yang lebih baik

4) Tahap 4

(37)

xxxvii 5) Tahap 5

Guru yang ditunjuk mempresentasikan rencana pembelajarnnya didepan semua anggota kelompok lesson study untuk mendapatkan balikan

6) Tahap 6

Guru yang ditunjuk secara lebih detail memperbaiki kembali rencana pembelajaran dan mengirimkan pada semua guru anggota kelompok, sehingga mengetahui bagaimana pembelajaran akan dilaksanakan dikelas

7) Tahap 7

Para Guru dapat mempelajari kembali rencana pembelajaran tersebut dan mempertimbangkan dari berbagai aspek pengalaman pembelajaran yang dimiliki, khususnya difokuskan padahal-hal penting seperti hal yang dilakukan guru dari pemahaman peserta didik, proses pemecahan peserta didik dan kemungkinan yang akan terjadi dalam implementasi pembelajaran

8) Tahap 8

(38)

xxxviii

segera dilakukan secepatnya kegiatan pelaksanaan pembelajaran untuk memperoleh masukan dari guru (observer) dan akhirnya komentar dari dosen tentang keseluruhan proses serta saran sebagai peningkatan pembelajaran, jika mereka mengulang dikelas masing-masing atau untuk topik yang berbeda. (Susilo dkk, 2009: 30-31)

d. Hambatan Lesson Study

Adapun hambatan lesson study antara lain :

1) Kurangnya pemahaman dan komitmen guru mengenai apa, mengapa, dan bagaimana melaksanakan lesson study

2) Kecenderungan guru belum memiliki komitmen dan kesungguhan hati untuk melakukan yang terbaik, tetapi memilih sikap cukup

3) Guru kurang memiliki sikap mau belajar “sepanjang hayat” terlebih tertarik melakukan kegiatan bila ada biaya

(39)

xxxix 2. Pembelajaran Fikih

a. Pembelajaran Fikih

Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia “Pembelajaran adalah

proses, cara, perbuatan, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar” (Poerwadarminto, 1984: 17).

Istilah Fikih berasal dari Bahasa Arab (fiqha, yafqohu, faqiha) yang berarti paham, sedang menurut syara’ berarti mengetahui hukum-hukum syar’i yang berhubungan dengan amal perbuatan orang mukallaf, baik amal perbuatan anggota maupun batin, seperti mengetahui hukum wajib, haram, mubah, sah atau tidaknya suatu perbuatan itu (Riva’i, 1990: 9). Sedangakn menurut istilah Fikih adalah pengetahuan tentang hukum-hukum syari’at mengenai amal perbuatan, hukum-hukum yang mana diperoleh dari dalil-dalil yang terperinci bagi hukum-hukum tersebut (Musthafa Ahmad, 1967-1968: 42).

(40)

xl

sebagai persiapan untuk melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi dan untuk hidup bermasyarakat

Maka dari itu pembelajaran Fikih cocok digunakan dalam pelaksanaan lesson study karena sesuai dengan tahapan lesson study yang berupa plan (perencanaan), do (melaksanakan pembelajaran) dan see (mengevaluasi aktifitas belajar peserta didik). Dalam pembelajaran Fikih, jalan yang dilakukan secara sadar, terarah dan terancang mengenai hukum-hukum Islam yang berhubungan dengan mukallaf baik bersifat ibadah maupun muamalah yang bertujuan agar peserta didik mengetahui, memahami serta melkasanakan ibadah sehari-hari.

B. Kajian Teori Terdahulu

Kajian pustaka dibutuhkan bagi seorang peneliti untuk mencari titik perbedaan dan posisi penelitiannya dengan kajian yang ada. Mengenai pembelajaran lesson study telah banyak kajian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Dari sekian banyaknya hasil penelitian, ada beberapa yang relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti, antaranya :

Dewi Yuangga Remasari (2007), jurusan PAI Fakultas Tarbiyah, UIN Sunan Kalijaga yang berjudul “Pengembangan Pembelajaran PAI di

Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta (tentang Akidah

(41)

xli

pembelajaran akhlak di Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah

Yogyakarta dilakukan dengan cara menggunakan metode bervariasi. Dengan pengembangan materi dari metode akhlak tersebut, maka Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta telah berhasil

mencapai tujuan pendidikannya, yaitu membentuk putrid islam yang berakhlak mulia dan berwawawsan luas.

Penulis Muchtar Abdul Karim dengan judul “Implementation of

Lesson Study for Improving the Quality of Mathematics Instruction In

Malang” yang hasilnya lesson study memiliki beberapa dampak sebagai berikut kolaborasi, kolegialitas, dan komunikasi antara guru dan dosen terbentuk, Implementasi dari pembelajaran dibuka untuk diamati orang lain, dosen matematika terlibat langsung dalam intruksi matematika di sekolah dan asosiasi guru matematika lebih diberdayakan.

“Selanjutnya, Fitri Yuliastuti mahasiswa jurusan Sejarah, dalam penelitian skripsinya berjudul “Pelaksanaan Lesson Study pada

Pembelajaran IPS di SMP 1 Banguntapa tahun 2008”. Penelitian ini

(42)

xlii

Perbedaan skripsi penulis dengan skripsi terdahulu yaitu penulis hanya akan meneliti secara mendalam tentang pelaksanaan lesson study dalam pembelajaran Fikih di MA Al-Manar Bener tahun 2017/2018 yang dilakukan oleh guru Fikih. Akan tetapi, melibatkan kepala sekolah, waka kurikulum atau guru lain sebagai observer untuk mengikuti kegiatan

(43)

xliii

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Untuk memperoleh data-data yang sesuai dengan masalah yang diteliti, perlu digunakan metode penelitian yang sesuai dengan ruang lingkup permasalahan dari penelitian.

1. Jenis pnelitian ini termasuk penelitian lapangan (Field Research) dengan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang melibatkan kerja di lapangan. Peneliti secara fisik berhubungan dengan orang, latar belakang, lokasi untuk mengamati perilaku dalam latar alamiahnya (Muhajir, 2000:66).

Pendekatan kualitatif adalah mekanisme kerja penelitian yang berpedoman penelitian subjektif nonstatistik dimana ukuran nilai digunakan bukanlah angka melainkan kategori hasil nilai atau kualitasnya. Secara hasil, pendekatan kualitatif memberikan panduan yang spesifik dan rinci terhadap hasil penelitian juga bersifat subjektif dan transferability karena tidak mungkin adanya generalisasi dalam penelitian kualitatif. 2. Lokasi Penelitian

(44)

xliv 3. Sumber Data

Menurut Moleong, bahwa dalam penelitian kualitatif, sumber data adalah kata-kata dan tindakan. Adapun selebihnya seperti dokumen dan lain-lain adalah tambahan. Sedangkam menurut (Basrowi, 2008: 125) sumber data yang dapat dipakai ada dua yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer adalah guru, kepala sekolah dan siswa. Sumber data sekunder adalah sumber data yang berasal dari pihak yang masih ada kaitannya dengan sumber primer. (Basrowi, 2008:125).

Dari keterangan diatas, dapat dipahami bahwa sumber data dalam penelitian ini terdiri dari :

a. Kepala Sekolah dan Guru

(45)

xlv b. Sumber Data Tertulis

Sumber data tertulis yaitu sumber data selain kata-kata dan tindakan merupakan sumber data ketiga. Dilihat dari sumber data,bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi, dsn dokumen resmi.

4. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah

a. Observasi

Observasi diartikan “sebagai pengmatan dan pecatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian”

(Margono, 2005: 158). Observasi dalam penelitian dilakukan dua kali, observasi pertama untuk mengamati pelaksanaan kegiatan lesson study.

b. Interview/wawancara

(46)

xlvi c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan. Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum MA Al-Manar Beneri, bentuk rencana pelaksanaan, bentuk penilaian dan dokumen lain menunjang pembelajaran (Arikunto, 2006: 118)

B. Metode Analisis Data

Analisis data adalah upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikan sebagai temuan bagi yang lain. Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari makna (meaning) (Muhajir, 1998: 124).

Dalam mengolah data, penulis menggunakan analisis data kualitatif. Penelitian yang penulis lakukan menerapkan analisis data kualitatif model alir yang meliputi tiga alur anatara lain:

1. Reduksi Data (Data Reduction)

(47)

xlvii 2. Penyajian Data (Display Data)

Penyajian data dilakukan dalam rangka pemahaman terhadap informasi yang terkumpul memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan bertahap melalui kesimpulan-kesimpulan akhir yang memiliki kepercayaan tinggi setelah data mencukupi untuk penarikan kesimpulan (Sutopo, 2008: 75). Penarikan kesimpulan inilah yang akan digunakan dalam penelitian ini secara bertahap.

(48)

xlviii C. Pengecekan Keabsahan Data

Penelitian kualitatif dinyatakan absah apabila memiliki derajat keterpercayaan, keteralihan, ketergantungan dan kepastian. Untuk itu, penulis mendiskripsikannya menggunakan triangulasi data.

Secara sederhana triangulasi data dapat dimaknai sebagai teknik pemeriksaan keabsahan atau kebenaran data peneliti dengan cara membanding-bandingkan anatar sumber, teori aupun metode atau teknik penelitian. Oleh karena itu, teknik pemeriksaan keabsahan data dibagi menjadi tiga bagian yaitu triangulasi sumber, triangulasi metode atau teknik dan triangulasi teori (Moelong, 2006: 330).

Dengan teknik triangulasi, setidaknya ada tiga macam triangulasi dalam pemeriksaan yang dikutip oleh Moelong, jalan yang dapat dilakukan oleh peneliti, yaitu :

a. Mengajukan berbagai macam variabel pertanyaan b. Mengeceknya dengan berbagai sumber data

c. Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan keterpercayaan data dapat dilakukan

(49)

xlix

BAB IV

PAPARAN DATA DAN ANALISIS

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MA Al-Manar Bener Kecamatan Tengaran kabupaten Semarang. Dalam bagian ini penulis memaparkan lokasi dilaksanakannya penelitian ini. Secara garis besar lokasi penelitian dapat penulis sampaikan hal-hal berikut :

1. Letak Geografis MA Al-Manar Bener

Ma Al-Manar Bener terletak di Dusun Bener, Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, 50775. Adapun identitas sekolah sebagai berikut :

Nama Madrasah : MA Al-Manar NSM : 131233220001 NPSN : 20363210

Alamat : Jl. KH Jalal Suyuthi 17 Status Madrasah : Swasta

(50)

l 2. Sejarah MA Al-Manar Bener

MA Al-Manar Bener didirikan pada tahun 1991 yang didirikan oleh suatu yayasan di bawah naungan Kementrian Agama. MA Al-Manar didirikan oleh yayasan dan masyarakat sekitar dengan tujuan agar peserta didik dapat melakukan proses pembelajaran sekaligus dapat melaksanakan syariat agama Islam dengan baik dalam kehidupan seharti-hari. Adapun Visi dan Misi MA Al-manar Bener antara lain :

Visi :

Terterwujudnya peserta didik yang santun, peka terhadap lingkungan, taqwa, terampil, unggul, dan mandiri

Misi :

a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWt serta pemahaman dan pengamatan ajaran agama Islam

b. Meningkatkan proses pembelajaran, kinerja, profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan

c. Meningkatkan prestasi akademik dan pengembangan potensi, minat, dan bakat peserta didik

d. Menyediakan sarana prasarana yang representative dan mewujudkan lingkungan yang kondusif

(51)

li

3. Struktur Organisasi MA Al-Manar Bener a. Pengurus

Yang membawahi MA Al-Manar dari Yayasan b. Pimpinan Sekolah

Pempinan sekolah adalah kepala sekolah yang dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah Kurikulum dan Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan. Adapun personalia yang menempati jabatan tersebut adalah

Kepala Sekolah : Makmun Santoso, M.Pd.I Waka Kurikulum : Rohmat Hidayat, S.Pd.I Waka Kesiswaan : Prehanto, S.Pd.I

c. Keadaan Guru dan Karyawan MA Al-Manar Bener

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Kepala Sekolah MA Al-Manar Bener pada tanggal 2 Agustus 2018 menjelaskan bahwa guru dan karyawan pada tahun 2017/2018 berjumplah 17 orang. Kemudian mengundurkan diri 2 orang menjadi 15 orang. Kemudian awal semester satu, tahun 2018/2019 ditambah 2 orang. Jadi sekarang berjumlah 17 orang.

(52)

lii

mengampu dua mata pelajaran namun guru tersebut dapat dikatakan bisa dan menguasai materi dengan baik. Berikut daftar guru beserta jabatannya di MA Al-Manar Bener

No

Nama

Jabatan

1.

Makmun Santoso, M.Pd.I Kepala Madrasah

2.

Rohmat Hidayat, S.Pd.I

Waka

Bidang

7.

Wahyu Wijayanto, S.Pd.

Kepala Tata Usaha

8.

Puji Astuti, S.Pd.

Kepala

Perpustakaan

No

Nama

Jabatan

1.

Anggar Indrasmiki, S.Pd

Wali Kelas X IIS

2.

Desinta Prihatini, S.Pd

Wali Kelas X IIK

3.

Kusumaningrum Baroroh,

S.Ag.

(53)

liii

1.

Siti Zulaikhoh, M.Pd.I.

Koodinator

BK/BP

1.

Prehanto. S.Pd.I

Pembina OSIS

2.

M.Itqon Fazza A’rof

Pembina Pramuka

3.

Dwi Nunung

Pembina

Ekstra

5.

Kusumaningrum Baroroh,

S.Ag.

Pembina

Ekstra

Tata Boga

6.

Ihna’ Al-Fuadi

Pembina

Ekstra

(54)

liv

Tabel 3.1.

Jadwal Kegiatan Pembelajaran di MA Al-Manar Bener

(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)

lx

d. Keadaan Peserta Didik MA Al-Manar Bener

MA Al-Manar Bener mempunyai peserta didik tahun 2017/2018 sebanyak 135 orang. Terdiri dari kelas XII IPS berjumlah 24 peserta didik, kelas XII Keagamaan berjumlah 21 peserta didik, kelas XI IPS berjumlah 18 peserta didik, kelas XI Keagamaan berjumlah 20 peserta didik, kelas X IPS berjumlah 25 peserta didik, dan kelas X Keagamaan berjumlah 27 peserta didik,

Dilihat dari latar belakang yang ada, peserta didik tersebut lulusan dari MTs Al-Manar Bener namun juga ada yang berasal dari sekolah Negeri (SMP).

e. Fasilitas MA Al-Manar Bener

Fasilitas yang ada dan disediakan oleh pihak sekolahan MA Al-Manar Bener diantaranya :

1) Ruang Kelas

(61)

lxi

kaligrafi yang di lukis oleh peserta didik di MA Al-Manar sendiri.

2) Kantor Guru

Kantor guru ukuran 64 m2, ukuran yang cukup besar untuk guru sehingga guru sangat nyaman untuk beristirahat sembari menunggu pergantian jam. Ruangannya sangat bersih dan tertata rapi.

3) Masjid

MA Al-Manar Bener memiliki masjid dengan dua lantai, yang lantai atas digunakan untuk mengaji dan yang bawah digunakan untuk sholat berjamaah peserta didik karena disertai perlengkapan yang ada seperti mimbar, mukena, Al-Qur’an dan lemari.

4) Perpustakaan

Perpustakaan di MA Al-Manar Bener dilengkapi dengan buku-buku ataupun kitab-kitab, meskipun tidak begitu banyak koleksi yang tersedia namun sudah cukup membantu para peserta didik dan guru untuk menambahkan pengetahuan. 5) Lab. Komputer

(62)

lxii

dalam praktik pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.

6) Kamar Mandi

Kamar mandi ada 3 ruang: satu kamar mandi guru, satu kamar mandi putra dan kamar mandi putri yang masing-masing berukuran 4 m2.

7) Ekstrakurikuler MA Al-Manar Bener

Ekstrakurikuler yaitu materi penunjang untuk mengasah talenta santri dan bertujuan untuk mempunyai skill bagi peserta didik. Berikut adalah ekstrakurikuler yang ada di MA Al-Manar Bener :

(63)
(64)

lxiv

B. Paparan Data

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di MA Al-Manar Bener, diperoleh data yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi pedagogik guru melalui kegiatan lesson study dalam pembelajaran Fikih di kelas XI IPS. Data tersebut yang merupakan hasil catatan penelitian yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Pelaksanaan ini dilaksanakan di MA Al-Manar Bener, dengan cara wawancara langsung dan observasi tentang kegiatan lesson study yang telah diterapkan dalam pembelajaran Fikih sebagai uupaya peningkatan kompetensi pedagogik guru Fikih itu sendiri. Akan tetapi semua itu didukung dokumen-dokumen penting yang dibuat dalam pengajaran dan melakukan pengamatan langsung saat guru menerapkan lesson study dalam proses belajar mengajar.

Dari data yang sudah terkumpul, langkah selanjutnya menganalisis data sebagai mana yang sudah penulis jelaskan bahwa teknik yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Dimana maksudnya deskriptif yaitu menganalisis dan menyajikan dari fakta-fakta secara sistematis sehingga lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan.

(65)

lxv

Gambar 1

Siklus Lesson Study

2. Research Lesson

Salah seorang guru melaksanakan

pembelajaran berdasarkan

perencanaan yang disusun, sedangkan

guru lain mengamati dan

mengumpulkan data tentang belajar

peserta didik, berfikir tentang perilaku

peserta didik meliputi research lessonyang

diamati secara kolaboratif

3. Lesson Discussion

Menganalisis data yang dikumpulkan saat research lesson, meneliti ketercapaian tujuan pembelajaran dan tujuan perencanaan, mengkaji

perbaikan apa yang perlu dilakukan dalam perencanaan dan pembelajaran

4. Consolidation of learning Menulis laporan yang mencakup

perencanaan pembelajaran, data hasil

pengamatan peserta didik, dan

melakukan refleksi terhadap

pembelajaran yang dilaksanakan.

(66)

lxvi

Gambar 2

Daur Kaji Pembelajaran Berorientasi Praktik

3. Refleksi (see)

• Refleksi dengan rekan

• Komentar dan diskusi

1. Perencanaan (Plan)

• Penggalian akademis

• Perencanaan pembelajaran

• Persiapan alat

2. Pelaksanaan (do)

• Pelaksanaan Pembelajaran

(67)

lxvii 1. Tahap perencanaan (Plan)

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan menunjukkan bahwa dalam kegiatan perencanaan, guru Fikih terlebih dahulu membentuk kelompok kerja untuk melakukan kegiatan lesson study, adapun guru yang tergolong kedalam kelompok kerja lesson study

pembelajaran Fikih anatara lain : Bapak Makmun Santoso, M.Pd.I (Kepala Sekolah MA), Bapak Rohmat Hidayat, S.Pd.I (Waka kurikulum), Bapak Prehanto, S.Pd.I (Guru Bahasa Arab), Ibu Kusumaningrum Baroroh, S.Ag. (Guru SKI/Matematika), ibu Anggar Indramiki, S.Pd. (Guru Geografi) dan Bapak Arif Hidayatulloh, S.Pd.I (Guru Ilmu Kalam/Akidah Akhlak

(68)

lxviii

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kelompok kerja lesson study

di MA Al-Manar Bener ada lima orang, ditambah satu guru model yang mengampu pembelajaran Fikih. Dengan kata lain, kegiatan lesson study

yang dilaksanakan di MA Al-Manar Bener sudah sesuai dengan ketentuan kegiatan lesson study.

Langkah selanjutnya, kelompok kerja yang sudah dibentuk kemudian menfokuskan kegiatan lesson study dengan cara menyepakati tema permasalahan dan pembelajaran yang akan diangkat dalam pembelajaran Fikih. Berdasarkan data yang diperoleh, tema pembelajaran yang dipilih yaitu “diyat dan kafarat”.

Menentukan tema sudah dilaksanakan, kemudian kelompok dari

(69)

lxix

Pada tanggal 2 Agustus 2018, kelompok lesson study bertemu untuk merancang RPP dan membuat kesepakatan. Tujuan merancang RPP yaitu agar peserta didik berperan aktif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi, guru Fikih memprentasikan RPP yang sudah dibuat didepan guru-guru, kemudian ditanggapi guru lain. Adapun hasil penyusunan RPP dari Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan pokok bahasan memilih dari kurikulum yang sudah ada.

Adapun indikator disusun bersama kelompok kerja lesson study. Dalam skenario pembelajaran, guru lebih menfokuskan pada peserta didik. Dalam pemilihan metode dan media, guru Fikih menggunakan metode ceramah, diskusi dan Tanya jawab. Akan tetapi Bapak Kepala Sekolah memberikan pendapat bahwa metode yang digunakan harus semenarik mungkin. Contohnya menggunakan metode Gallery Walk

(pameran berjalan). Kenapa menggunakan metode tersebut, karena metode ini merupakan metode yang baik untuk mengasah kemampuan peserta didik dalam memahami materi yang sudah diajarkan. Jadi metode ini cocok dengan tema pembelajaran fikih yaitu diyat dan kafarat.

(70)

lxx

dengan peserta didik. Entah motivasi itu menyangkut materi yang antinya akan disampaikan peserta didik.

Hasil pengamatan yang penulis lakukan terhadap hasil diskusi penyusuna RPP, dapat diperoleh data : rancangan kegiatan sudah sesuai dengan indikator dan bahan pembelajaran. Aktivitas peserta didik dirancang untuk menerima informasi, melihat demonstrasi guru, belajar kelompok dan melakukan percobaan. Upaya guru dalam memberikan motivasi kepada peserta didik secara langsung memberikan daya tarik tersendiri agar peserta didik terlibat dalam pembelajaran.

b. Media Pembelajaran

(71)

lxxi c. Menyusun Instrumen Evaluasi

Instrumen yang digunakan dalam pembelajarn Fikih adalah lembar pertanyaan untuk evaluasi ranah kognitif, lembar pengamatan untuk evaluasi ranah efektif dan lembar unjuk kerja untuk evaluasi ranah psikomotor

Dari data yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa kegiatan perencanaan (plan) yang dilakukan guru Fikih dan guru lain sudah sesuai dengan tahap perencanaan dalam kegiatan lesson study dan dapat dikatakan baik.

Adapun lembar pertanyaan pelaksanaan Lesson Study pada Tahap

Plan (Perencanaan) antara lain : tidak pernah = 1 kadang-kadang = 2 sering = 3 selalu = 4 Fase Plan :

(72)

lxxii Fase Do :

1) Keaktifan pada pembelajaran teori (3) 2) Keaktifan pada pembelajaran praktik (4)

3) Interaksi ketika guru dan peserta didik berdiskusi terlaksana dengan baik (3)

4) Keaktifan observer mengamati aktivitas peserta didik (4) 5) Penggunaan media pembelajaran (3)

Fase See :

1) Keaktifan setiap peserta mengemukakan pendapat (3) 2) Adanya tanggapan terhadap pendapat yang diajukan (4) 3) Dilakukan perbaikan hasil temuan (4)

4) Kesesuaian dengan hasil diskusi bersama (3)

5) Interaksi ketika berdiskusi terlaksanakan dengan baik (4) 2. Tahap Pelaksanaan (Do)

(73)

lxxiii

Langkah berikutnya dalam lesson study adalah do (pelaksanaan). Dalam pelaksanaan ini rencana yang telah dibahas bersama-sama dengan kelompok lesson study akan diterapkan. Tujuan dari pelaksanaan ini adalah menguji keefektifan rencana yang telah direncanakan sebelumnya.

Pelaksanaan pembelajaran Fikih dilakukan oleh Bpk. Agus Wahib Sabara, S.H.I, beliau adalah guru mata pelajaran Fikih kelas XI IPS. Kemudian sebagai Observer dalam pembelajaran ini adalah Bapak Makmun Santoso, M.Pd.I (Kepala Sekolah MA), Bapak Rohmat Hidayat, S.Pd.I (Waka kurikulum), Bapak Prehanto, S.Pd.I (Guru Bahasa Arab), Ibu Kusumaningrum Baroroh, S.Ag. (Guru SKI/Matematika), ibu Anggar Indramiki, S.Pd. (Guru Geografi) dan Bapak Arif Hidayatulloh, S.Pd.I (Guru Ilmu Kalam/Akidah Akhlak).

(74)

lxxiv

para guru yang terbentuk dalam lesson study. Hal ini dapat dilihat dengan beberapa indikator sebagai berikut :

1) Dalam tahap awal proses belajar mengajar sebelum pelajaran dimulai, guru memberikan apresiasi,motivasi dan pre-tes kepada peserta didik

2) Dalam tahap inti, guru membagi peserta menjadi dua kelompok. Satu kelompok menjelaskan tentang diyat dan satu kelompok menjelaskan mengenai kafarat.

(75)

lxxv

peserta didik dibagi mejadi dua kelompok yang masing-masing menjelaskan tema yang mereka peroleh yakni mengenai diyat dan kafarat.

Setelah mendiskusikan, mereka menuliskan hasil diskusinya di kertas plano yang sudah diperoleh kemudian menempelkannya didinding. Setelah itu, setiap kelompok mewakilkan salah satu anggota kelompoknya untuk menjelaskan didepan kelas. Untuk mengetahui pemahaman peserta didik, guru Fikih memberikan pertanyaan satu persatu dengan cara mengambil gulungan kertas didalam toples yang berisikan nama salah satu peserta didik. Siapa nama yang berada dalam gulungan kertas tersebut, maka nama tersebut wajib menjawab pertanyaan dari guru Fikih.

3) Pada tahap penutup, guru memberikan penekanan dan pemantapan materi yang telah dibahas, guru memberikan post-tes kepada peserta didik.

(76)

lxxvi

digunakan sangat berbeda dengan biasanya. Karena biasanya Bapak H.Agus Wahib Sabara, S.HI menggunakan metode ceramah dan mencatat. Akan tetapi sekarang, metode yang digunakan sangatlah menarik dan menyenangkan.

Lembar Pengamatan Lesson Study pelaksanaan (Do)

Pertanyaan

1) Kapan peserta didik mulai berkonsentrasi belajar ?

Jawab = peserta didik mulai berkonsentrasi sejak guru mengucap salam sesuai dengan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat bersama kelompok lesson study

2) Aktivitas apa saja dari peserta didik yang menunjukkan perilaku berkonsentrasi ?

Jawab = ketika para peserta didik memperhatikan dengan seksama motivasi yang menarik yang telah disampaikan secara khusus oleh Guru Fikih berkaitan dengan pembelajaran Diyat dan Kafarat. Karena penyampaiannya sangat menarik.

3) Kapan peserta didik mulai tidak berkonsentrsi ?

(77)

lxxvii

untuk berdiskusi mengenai Diyat dan Kafarat. Kemudian mempresentasikan didepan kelas.

b. Kegiatan Observersi oleh Observer

Kegiatan hasil observasi yang penulis lakukan, menunjukkan bahwa observer dalam kegiatan pembelajarn Fikih menggunakan

Lesson Study di MA Al-Manar Bener yang terdiri dari enam guru/observer. Para observer datang lebih awal 5-10 menit sebelum pembelajaran dilaksanakan. Selama kegiatan pembelajaran, observer tidak mengganggu jalannya kegiatan pembelajaran dan tidak mengganggu konsentrasi peserta didik maupun guru. Para observer mengamati interaksi peserta didik, bahan ajar, guru maupun peserta didik serta lingkungan yang mendukung.

(78)

lxxviii

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelaksanaan pembelajaran Fikih melalui Lesson Study berjalan dengan baik dan berjalan sesuai dengan rencana yang sudah disusun bersama para guru dalam proses perencanaan.

Lembar Pengamatan Tertutup oleh Observer

1) Bagaimana aktivitas peserta didik ketika awal pembelajaran (apersepsi, motivasi dan pengamatan awal pembelajaran) ?

Jawab = para peserta didik menunjukkan sikap siap memperoleh pembelajaran saat pembukaan. Dari Guru mengucap salam, mengabsen peserta didik sebelum pembelajaran dimulai dan sampai motivasi yang disampaikan Guru Fikih dengan sangat menarik yang bertujuan khusus berkaitan dengan pembelajaran yaitu Diyat dan Kafarat.

2) Bagaimana aktivitas peserta didik ketika pelaksanaan pembelajaran (penerapan metode, model dan media pembelajaran) ?

(79)

lxxix

3) Bagaimana aktivitas peserta didik saat berinteraksi dengan guru dan peserta didik yang lain ?

Jawab = sangat baik, peserta didik saling berinteraksi. Dengan cara guru memberikan waktu untuk berdiskusi mengenai tema yang diperoleh setiap kelompok. Kemudian interaksi peserta didik dan guru saat penerapan metode gallery walk. Setiap kelompok akan mendapat pertanyaan dari Guru Fikih mengenai tema yang didiskusikan. Kemudian peserta didik mejawab/menjelaskan materi tersebut dengan baik.

4) Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap segala aktivitas yang tidak mendukung pembelajaran ?

Jawab = peserta didik mengingatkan guru, jika ada aktivitas yang kurang mendukung. Tetapi ada juga peserta didik menanggapi dengan baik-baik saja,tidak ada masalah.

5) Pengalaman berharga apa saja yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran ini ?

(80)

lxxx 3. Tahap Refleksi (see)

Tahapan selanjutnya setelah pelaksanaan adalah refleksi. Dalam tahapan ini semua anggota lesson study melakukan refleksi. Tahapan refleksi adalah upaya perbaikan proses pembelajarn Fikih yang tergantung pada pentajaman analisis para observer berdasarkan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran Fikih yang telah dilaksanakan.

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan, diperoleh hasil bahwa kegiatan refleksi dilakukan dalam bentuk diskusi yang diikuti kelompok

(81)

lxxxi

Semua pengamat yang hadir memberikan tanggapan atau saran terhadap proses pembelajaran Fikih yang telah dilaksanakan (bukan terhadap guru yang bersangkutan). Dalam menyampaikan saran juga didukung dengan bukti-bukti yang diperoleh dari hasil pengamatan. Berbagai pembicaraan yang ada dalam diskusi dapat dijadikan umpan balik bagi seluruh peserta untuk kepentingan perbaikan atau peningkatan proses pembelajaran Fikih yang akan datang. Pada tanggal 4 agustus 2018, para observer memberikan saran/masukan antara lain dari Bapak Prehanto.S.Pd.I. bahwa pembelajaran fikih tadi sudah menarik, akan tetapi strategi yang digunakan harus dikembangkan dengan melihat waktu yang tersedia sangatlah minim.

Berdasarkan pengamatan yang terjadi proses pembelajaran berlangsung, berdasarkan data hasil observasi yang dilakukan observer secara garis besar dapat dilihat sebagai berikut :

a. Dalam memberikan motivasi kurang untuk dapat dipahami peserta didik

b. Apersepsi yang digunakan tepat

c. Guru menguasai materi dengan baik, karena tidak terpacu oleh LKS saja melainkan menambahkan beberapa referensi yang diperoleh melalui buku lain/kitab-kitab

d. Guru Fikih komunikatif (mudah diapahami)

(82)

lxxxii f. Menguasai kelas secara optimal

g. Pembelajaran menjadi aktif dan menyenangkan dengan proses diskusi yang dilakukan

h. Penilaian mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik i. Penilaian dilakukan sepanjang proses pembelajaran berjalan j. Antusias peserta didik baik, dalam berinteraksi maupun berdiskusi k. Tujuan pembelajaran tercapai dan pembelajaran selesai tepat waktu

Adapun saran, pendapat, harapan, komentar ataupun tindak lanjut antara lain : peningkatan profesionalisme guru Fikih, diharapkan guru Fikih memberikan motivasi lebih khusus untuk peserta didik, lebih memperhatikkan kemampuan tiap peserta didik, pembelajaran Fikih lebih aktif dan menyenangkan, dan apresiasi terhadap peserta didik lebih diperbanyak.

Tindak lanjut dari hasil yang tersedia dari kegiatan lesson study untuk meningkatkan profesionalan guru dan mutu kualitas pendidikan.pembelajaran fikih yang diterapkannya lesson study oleh Bapak H.Agus Wahib Sabara, S.HI. sudah sesuai dengan rencana dan berjalan dengan lancar. Dan kelompok

(83)

lxxxiii

keprofesionalan guru. Maka dari itu, perlu ditingkatkan lagi kegiatan lesson study ini agar peserta didik dapat bersaing dengan sekolah-sekolah lainnya.

Bapak Arif Hidayatulloh, S.Pd.I. yang telah saya wawancarai , beliau sangat mendukung dengan adanya pelaksanaan lesson study ini. Sebab, dengan adanya kegiatan lesson study ini Guru lebih memanfaatkan waktu dengan baik untuk membentuk keprofesionalan guru itu sendiri. Dan berkat

(84)

lxxxiv

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MA Al-Manar Bener terhadap pelaksanaan lesson study dalam pembelajaran Fikih, maka ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan lesson Study dalam pembelajaran Fikih dilakukan dalam/melalui tiga tahap yaitu: perencanaan (plan) yaitu kegiatan perencanaan, guru Fikih terlebih dahulu membentuk kelompok kerja untuk melakukan kegiatan lesson study, kemudian menentukan tema pembelajaran dan membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran, media pembelajaran dan instrumen evaluasi. Pelaksanaan (do) yaitu melaksanakan pembelajaran Fikih sesuai proses pembelajaran yang tertuang dalam RPP yang sudah disusun bersama para guru yang terbentuk dalam lesson study. Refleksi (see), upaya perbaikan proses pembelajarn Fikih yang tergantung pada pentajaman analisis para observer berdasarkan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran Fikih yang telah dilaksanakan.

(85)

lxxxv

dan tepat, Menguasai kelas secara optimal, Pembelajaran menjadi aktif dan menyenangkan dengan proses diskusi yang dilakukan, Penilaian mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik, Penilaian dilakukan sepanjang proses pembelajaran berjalan, antusias peserta didik baik, dalam berinteraksi maupun berdiskusi, dan Tujuan pembelajaran tercapai dan pembelajaran selesai tepat waktu.

B. Saran

Berdasarkan penelitian dan kesimpulan yang telah peneliti lakukan,maka hal-hal yang dapat disarankan sebagai berikut:

Kepala Madrasah dan guru Fikih ataupun guru yang lain umumnya harus ada keinginan yang kuat untuk selalu meningkatkan kualitas pembelajarannya. Kepala madrasah sebagai penanggung jawab atas semua kegiatan yang ada di madrasah. Kepala Madrasah harus memiliki komitmen untuk membina guru-guru tetap mengembangkan kompetensinya supaya kualitas pembelajaran terus meningkat. Dan setiap guru harus memiliki motivasi yang kuat untuk berubah ke arah lebih baik.

Memasukkan kegiatan Lesson Study dalam/sebagai program sekolah dalam peningkatan kompetensi guru dan Melaksanakan evaluasi Lesson Study

(86)

lxxxvi

DAFTAR PUSTAKA

Abizar, Haris. 2017. Buku Master Lesson Study, Yogyakarta: DIVA Press

Arikunto, dan Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka

Basrowi, dan Suwandi, 2008. Prosedur Penelitian Tinndakan Kelas, Bogor: Ghalia Indonesia

Basyuni, Muhammad, 2008. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 2 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, Jakarta: DEPAG RI

Catherine, Lewis, 2004. Does lesson study have a future in the united states dalam http://www.sowi-online.de.de/jurnal/2004-1/lesson-lewis.htm. diunduh 15

Mei 2018

Hendayana, Sumar, 2007. Lesson Study Suatu Strategi Meningkatkan

Keprofesionalan Pendidik (Pengalaman IMSTEP=JICA), Bandung:

FPMIPA UPI dan JICA

Karin, Muctar, 2006. Apa, Mengapa, dan Bagaimana Lesson Study, Malang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang

(87)

lxxxvii

Margono, 2003. Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta

Muhajir, Noeng, 2000. Metode Penelitian Kualitatif edisi IV. Yogyakarta: Rake Sarasin

Muhaimin, 2005. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi, Jakarta: PT Rafa Grafindo Persada

Mulyasa, 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: Rosdikarya

Moelong, Lexy, 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Oemar, Hamalik, 2009. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara

Putra, dan Yukon, 2010. Belajar di Pembelajaran Best Practice Implementasi Lesson Sudy, Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan, Dirjen PMPTK Kementrian Pendidikan Nasional

Poerwadarminto, 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PN Balai Pustaka Riva’i, Moch, 1990. Ushul Fikih Untuk PGA 6 Tahun, Mu’alimin, Madrasah

Menengah Atas, Persiapan IAIN dan Madrasah-Madrasah yang Sederajat, Bandung: Alma’arif

(88)

lxxxviii

TK, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah pertama Kecamatan Nusa Penida , dalam http: //www.freewebs.com/santyasa/pdf2/IMPLEMENTASI LESSON STUDY.pdf diunduh tanggal 23 Mei 2018

Sugiyono, 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: CV Alfabeta

Hendayana, Sumar, 2007. Lesson Study Suatu Strategi Untuk Meningkatkan Keprofesionalan Pendidik (Pengalaman IMSTEP_JICA), Bandung: UPI Press

Susilo, Herawati, 2009. Lesson Study Berbasis Sekolah Guru Konservatif menuju Guru Inovatif, Malang: Bayumedia Publishing

Sutopo, 2008. Metode Penelitian Kualitatif, Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Widhiartha, Putu Ashintiya, 2008. Lesson Sudy Sebuah Upaya Peningkatan Mutu Pendidik, Pendidikan Non Formal, Surabaya: Prima Printing

(89)

lxxxix

FOTO KEGIATAN

(90)

xc

(91)
(92)
(93)

Gambar

Tabel 3.1.
Tabel 3.2
Siklus Gambar 1 Lesson Study
Gambar 2

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti ingin mengetahui apakah Tsaqofah melihat apa yang sebenarnya dicari oleh masyarakat berkaitan dengan kebutuhan yang diinginkan ( gratification sought ) dengan apa

Badan kerja sama ekonomi Internasional yang bertujuan membantu negara-negara yang mengalami kesulitan dalam neraca pembayaran adalah .... Jean Baptiste Oliver Colbert

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulon Progo Tahun 2017 merupakan akuntabilitas dalam pencapaian visi, misi tujuan

Bahwa menurut Saksi perbuatan Terdakwa yang telah membeli kondisi 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Vixion warna putih Nopol N 4115 TY yang hanya dilengkapi STNK saja

Pelaksanaan tindakan mengacu pada Rencana Kegiatan harian (RKH) yang telah dirancang sebelumnya. Tindakan yang diberikan adalah menyampaikan pembelajaran melalui

Hasil Pendataan Anak usia sekolah, tidak bersekolah Anak usia sekolah, putus sekolah Anak usia sekolah, lulus tidak lanjut. Mencari orang tua

Puji syukur kehadirat Ilahi Rabbi, Allah SWT, Tuhan semesta alam karena berkat rahmat serta ridhoNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi

26 Saat masalah demi masalah muncul, saya menjaga ketenangan emosi agar tidak terbawa keadaan 27 Ketika mengalami permasalahan, saya lebih rajin. dalam melakukan sholat wajib