• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

F. Kajian Pustaka

1. Penelitian Terdahulu

Untuk menghindari terjadinya kesamaan pada skripsi ini dengan skripsi yang lain, penulis terlebih dahulu menelusuri kajian-kajian yang pernah dilakukan atau memiliki kesamaan. Setelah penulis melakukan penelusuran, penulis menemukan beberapa karya ilmiah

yang terkait dengan pembahasan yang diangkat oleh penulis dan yang bisa membantu untuk dijadikan sebagai sumber sekunder dalam penulisan skripsi ini, yaitu sebagai berikut:

a. Taufiq Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 2014 dalam skripsinya yang berjudul Pemikiran Pendidikan Islam menurut Hasan Langgulung dalam Perspektif Psikologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan Islam dalam perspektif psikologi menurut Hasan Langgulung ada tiga aspek. Pertama, perkembangan potensi, dimana Hasan Langgulung mengklasifikasikannya dalam tiga kategori, yakni aspek kognitif, psikologis, dan jasmaniah. Kedua, dalam permasalahan belajar, Hasan Langgulung mengemukakan teori belajar yakni teori proses belajar sosial, di mana teori ini senada dengan teori belajar humanis ala psikolog Barat, hanya saja Hasan Langgulung lebih mewarnainya dengan nilai-nilai Islam, sebagaimana diistilahkan Hasan Langgulung dalam himpunan nilai-nilai adalah taqwa.

Ketiga, kesehatan mental, yang merupakan taraf kepribadian kehidupan individu (pendidik dan peserta didik) menuju kehidupan yang baik, dan membentuk kondisi psikis yang sehat dengan ditandai terhindarnya dari penyakit mental.

Jadi, pada dasarnya semua gagasan Hasan Langgulung, baik perkembangan potensi, permasalahan belajar dan kesehatan

mental, merupakan pengembangan gagasan pemikiran para pakar psikolog, khususnya dari psikolog Barat sebagai titik pijakan pemikiran awal dan kemudian dia warnai dengan nilai-nilai Islam. Maka, corak pemikiran pendidikan Islam Hasan Langgulung dalam perspektif psikologi termasuk dalam corak humanis cum spiritual. b. Muhammad Hilmansyah Jurusan Kependidikan Islam Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2015 dalam skripsinya yang berjudul Konsep Pendidikan Islam menurut Hasan Langgulung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama, Tujuan pendidikan Islam dan peran pendidik menurut Hasan Langgulung ialah suatu tujuan yang menitik beratkan sebagai amanah dan ibadah, hal ini dimaksudkan sesuai tujuan hidup manusia. Kedua, Pendidik sebagai orang yang berperan dalam proses pendidikan untuk menggapai tujuan, baik untuk pewarisan budaya maupun pengembangan potensi-potensi peserta didik haruslah dimulai dari setiap individu para guru dalam mengembangkan kemampuannya baik secara intelektual, moral dan spiritual. Ada tiga aspek pokok yang berkaitan seorang pendidik berdedikasi yang penuh kesadaran tentang tanggungjawab sebagai seorang muslim yang mendidik yaitu: 1) kaitan sifat-sifat dan kepentingan metode dengan tujuan utama pendidikan Islam untuk membina karakter sesuai dengan fitrah manusia yang baik. 2) metode-metode yang digunakan oleh para guru dalam mengajar

tidaklah menentang dengan fitrah manusia salah satunya dengan mengajar dengan sikap lemah lembut. 3) mengenai bagaimana guru menggalakkan murid-muridnya belajar menerima ganjaran atau hukuman.

Jadi, konsep pendidikan Islam menurut Hasan Langgulung adalah menitik beratkan pada amal dan ibadah, sehingga dalam kegiatan pembelajaran akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan ajaran Agama dan dapat membetuk karekter peserta didik sesuai dengan fitrah manusia.

c. M. Nuril Anwar Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2016 dalam skripsinya yang berjudul Pemikiran Hasan Langgulung tentang Konsep Pengembangan Kepribadian Peserta Didik dan Relevansinya terhadap Pendidikan Agama Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran Hasan langgulung dalam mengembangkan kepribadian peserta didik adalah dengan cara melakukan pendidikan makro dan mikro. Namun sebelum itu, yang dilakukan pertama kali adalah reorientasi pendidikan Islam karena pendidikan Islam di Indonesia masih terjebak dengan menggunakan sistem pendidikan para penjajah dan hanya disempurnakan dengan pola pikir konvensional yang hanya melengkapi kekurangannya saja. Pelaksanaan pendidikan makro dan mikro ini merupakan inti dari cara pengembangan kepribadian

peserta didik. Relevansi pemikiran Hasan Langgulung tentang pengembangan kepribadian terhadap Pendidikan Agama Islam yaitu terletak pada tujuan dan kurikulum pendidikan.

Jadi, jangan hanya menyempurnakan dengan melengkapi kekurangan yang ada. Tetapi harus melakukan Islamisasi pengetahuan dalam tujuan dan kurikulum pendidikan Islam. Dan apabila hal tersebut berhasil, maka selanjutnya dapat melakukan pengembangan-pengembangan termasuk modernisasi yang tetap berpegang teguh kepada Islam.

Terdapat perbedaan yang mendasar dalam penelitian dan penulisan dan skripsi yang dilakukan oleh penulis yang telah dilakukan oleh skripsi di atas. Yaitu dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas tentang bagaimana kesehatan mental menurut Hasan Langgulung dan implikasinya dalam Pendidikan Agama Islam. Karena kesehatan mental dan Pendidikan Agama Islam itu sangatlah erat hubungannnya, yaitu sama-sama untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

2. Penegasan Istilah

Penegasan istilah ini untuk mendapatkan kejelasan supaya tidak terjadi kesalahpahaman maka penulis perlu memberikan batasan-batasan dan penegasan beberapa istilah yang ada di dalamnya, yaitu: a. Kesehatan mental menurut Soeharto Heerdjan (1987) dapat

kondisi, suatu keadaan mental emosional, kedua sebagai suatu ilmu baru, yang membahas bagaimana manusia menghadapi kesulitan hidup dan berusaha mengatasinya, sambil menjaga kesejahteraannya, ketiga sebagai suatu bidang kegiatan yang mencakup usaha pembinaan kesehatan mental, pengobatan dan pencegahan serta rehabilitasi gangguan kesehatan mental. Keempat

sebagai suatu gerakan yang sekarang menyebar kemana-mana dan bertujuan memberitahukan pada seluruh dunia bahwa masalah kesehatan mental perlu diperhatikan sepenuhnya oleh semua golongan (Hidayat & Herdi, 2014:28).

b. Hasan Langgulung adalah sesorang pemikir muslim Asia Tenggara tepatnya dari Negara Indonesia, yang banyak mencurahkan perhatiannya pada Islamisasi ilmu pengetahuan, terutama pada bidang pendidikan dan psikologi. Beliau berupaya untuk memadukan pemikiran-pemikiran barat modern dengan pemikiran Islam.

c. Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran Islam, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa (Majid, 2005:130).

Dokumen terkait