• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

Dalam dokumen Konsep Diri Para Pengguna Handphone (Halaman 31-36)

METODOLOGI PENELITIAN

3. 1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus. Penelitian studi kasus memberikan deskripsi atau gambaran yang padat dan penting bagi evaluasi (penelitian) naturalistik. Studi kasus bersifat dan seperti kehidupan, menyajikan sebuah gambaran yang dapat dipercaya.

Penelitian studi kasus dapat mengkomunikasikan lebih dari yang dapat dikatakan di dalam bahasa yang proposional juga membangun pengetahuan yang tersembunyi dari para pembacanya. Rahardjo & Gudnanto (2011: 250) berpendapat bahwa studi kasus adalah suatu metode untuk memahami individu yang dilakukan secara integratif dan

komprehensif agar diperoleh pemahaman yang mendalam tentang individu

tersebut beserta masalah yang dihadapinya dengan tujuan masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan diri yang baik.

Melalui metode penelitian studi kasus yang diambil oleh peneliti, dimana peneliti akan menelaah lebih dalam mengenai konsep diri pengguna handphone, dan hasilnya akan dituangkan dalam bentuk paragraf atau deskriptif.

3. 2 Objek Penelitian

Objek penelitian pada masalah yang akan diteliti. Objek penelitian ini adalah konsep diri pelajar kelas XI IPA-1 di SMA Negeri 1 Sibuhuan Kecamatan Barumun Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara.

3. 3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah informan yang dimintai informasi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Adapun subjek dari

penelitian ini adalah 3 orang pelajar kelas XI IPA-1 di SMA Negeri 1 Sibuhuan Kecamatan Barumun Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara, yang terdiri dari 1 orang pelajar laki-laki dan 2 orang pelajar perempuan.

3. 4 Studi Kasus

Rahardjo & Gudnanto (2011: 250) studi kasus adalah suatu metode untuk memahami individu yang dilakukan secara integratif dan

komprehensif agar diperoleh pemahaman yang mendalam tentang individu

tersebut beserta masalah yang dihadapinya dengan tujuan masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan diri yang baik.

Walgito (2010: 92) studi kasus merupakan suatu metode untuk menyelidiki atau mempelajari suatu kejadian mengenai perseorangan (riwayat hidup). Pada metode studi kasus ini diperlukan banyak informasi guna mendapatkan bahan-bahan yang agak luas. Metode ini merupakan integrasi dari data yang diperoleh dengan metode lain.

Sedangkan Winkel & Hastuti (2006: 311) menyatakan bahwa studi kasus dalam rangka pelayanan bimbingan merupakan metode untuk mempelajari keadaan dan perkembangan siswa secara lengkap dan mendalam, dengan tujuan memahami individualitas siswa dengan baik dan membantunya dalam perkembangan selanjutnya.

Dari ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa studi kasus merupakan metode pengumpulan data secara komprehensif yang meliputi aspek fisik dan psikologis individu, dengan tujuan memperoleh pemahaman secara mendalam.

3.4.1 Jenis-jenis Penelitian Studi Kasus

Beberapa pakar mengemukakan jenis-jenis penelitian studi kasus dalam penjelasan yang berbeda-beda. Perbedaan penentuan jenis tersebut disebabkan oleh cara pandang masing-masing pakar terhadap posisi dan kedudukan kasus di dalam penelitian. Meskipun demikian, secara umum, terdapat pandangan yang sama di antara mereka, yaitu memposisikan dan memperlakukan obyek penelitian sebagai kasus.

Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa obyek pada penelitian ini adalah sebuah kasus tunggal yaitu konsep diri para pengguna

handphone. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sebuah kasus

sebagai sarana (instrumen) yang menarik perhatian peneliti untuk menggambarkannya secara terperinci. Menurut Creswell (2007:37-38) penelitian studi kasus seperti ini disebut penelitian studi kasus

instrumental tunggal (single instrumental case study).

Jenis penelitian ini pada dasarnya menempatkan kasus sebagai obyek penelitian yang perlu diteliti untuk mengungkapkan esensi mendalam yang terdapat di balik kasus, tanpa terikat pada unit analisis, karena unit analisis penelitian ini menyatu dengan kasusnya.

Berdasarkan penjelasan di atas peneliti menentukan studi kasus pada penelitian ini adalah termasuk kepada jenis studi kasus instrumental tunggal. Hal tersebut dikarenakan lokasi penelitian yang diambil hanya di satu tempat, yaitu SMA Negeri 1 Sibuhuan Kecamatan Barumun Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara.

3. 5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan peneliti dalam mengumpulkan data (Kriyantono,2006:91). Penelitian ini menggunakan 2 metode pengumpulan data, yaitu :

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama dan tangan pertama di lapangan (Kriyanto,2006:43). Dilakukan dengan cara: a. Wawancara mendalam

Wawancara mendalam adalah wawancara yang tidak berstruktur, tidak memiliki setting yang baku. Wawancara yang dilakukan antara informan satu dengan lainnya tidak harus sama, akan tetapi juga perlu membuat catatan kecil yang berisi poin-poin pertanyaan agar terarah dan informasi yang didapat sesuai dengan keperluan penelitian. Wawancara dilakukan secara intens untuk mendapatkan data yang lengkap dan mendalam. Pihak yang diwawancarai dalam penelitian ini

yaitu pelajar kelas XI IPA-1 SMA Negeri 1 Sibuhuan Kecamatan Barumun Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara yang memiliki

handphone jenis smartphone.

b. Observasi

Observasi merupakan kegiatan mengamati secara langsung dengan tujuan untuk mengetahui kegiatan/aktivitas yang dilakukan oleh subjek penelitian, dalam hal ini pelajar kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Sibuhuan Kecamatan Barumun Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara yang menggunakan handphone jenis smartphone dalam kaitannya dengan konsep diri para pelajar tersebut.

2. Data Sekunder

Data sekunder pada umumnya berbentuk catatan atau laporan dokumentasi oleh lembaga tertentu (Ruslan, 2003:138). Pengumpulan data ini dilakukan dengan teknik studi pustaka, dokumentasi dan membuka situs-situs di internet yang berhubungan dengan penelitian agar mendukung penelitian ini sehingga menjadi mudah dalam proses pembuatannya dan data yang dikumpulkan menjadi semakin lengkap.

3.6 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, Bogdan dan Biklen (dalam Mead, 1996) menyatakan bahwa analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan cara bekerja dengan data, mengorganisasikan dan memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, menafsirkannya, memaknai dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, serta memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain (Moleong, 2007:248).

Menurut Matthew B. Miles dan Michael Huberman sebagaimana dikutip oleh Sugiyono (2010:337), ada 3 proses analisis data kualitatif yaitu: 1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses merangkum data, penyederhanaan dengan memfokuskan data sesuai dengan topik dan judul penelitian. Karena begitu banyaknya data yang diperoleh di lapangan sehingga

perlu dianalisis dan dirangkum agar memberi gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti dalam mengumpulakan data.

Data yang dirangkum pada penelitian ini adalah pelajar yang menggunakan handphone. Kemudian peneliti melakukan penyederhanaan data yaitu pelajar kelas XI IPA-1 di SMA Negeri 1 Sibuhuan Kecamatan Barumun Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dan menggunakan handphone jenis smartphone.

2. Penyajian Data

Setelah mereduksi data, maka proses selanjutnya yaitu penyajian data, yaitu kumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya pengambilan tindakan dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian kualitatif, data disajikan secara deskriptif dan tidak berbentuk tabel.

Data-data yang diperoleh peneliti dengan mewawancarai informan maupun data yang diperoleh melalui studi pustakaa disusun secara cermat dan sistematis dalam hasil penelitian dan pembahasan

3. Penarikan Kesimpulan

Merupakan proses akhir dalam menganalisis data. Penarikan kesimpulan yaitu penarikan arti dari data yang ditampilkan. Pemberian makna harus sejauh pemahaman peneliti dan interpretasi yang dibuat.

Setelah seluruh rangkaian pengolahan data dilakukan secara runtut maka tahapan akhir adalah penarikan kesimpulan yang diambil oleh peneliti. Dalam penelitian ini kesimpulan yang diperoleh adalah teori interaksionalistik simbolik.

Dalam dokumen Konsep Diri Para Pengguna Handphone (Halaman 31-36)

Dokumen terkait