• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Pengertian Prestasi Belajar

Pretasi belajar terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Masing-masing mempunyai arti sendiri-sendiri. Berikut berbagai difinisi mengenai prestasi belajar.

a. Pengertian Belajar

Kata belajar seakan-akan adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan membaca buku. Sehingga apa yang dipelajari mudah hilang setelah pengetahuan ini dipergunakan.

Bila dipahami kata belajar tidak hanya berhenti pada kegiatan membaca dan mengingat saja. Belajar adalah merupakan proses atau kegiatan yang ditandai adanya perubahan tingkah laku. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:13) belajar artinya berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, serta berubahnya tingkah laku yang disebabkan oleh pengalaman.

Di dalam bukunya Drs. Moh. Uzer Usman (1989:20) belajar diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri indvidu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkunganya.

Didalam bukunya Harry N. Rivlin (1980:13) belajar adalah suatu mukjizat hidup terbaik.

Didalam bukunya “Syah” (2003:68) mendifinisikan bahwa belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

Dari beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses kegiatan secara aktif yang dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku.

b. Pengertian Prestasi.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1101) menyatakan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan dsb).

Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru (KBBI,2008:1101).

Menurut Suratinah Tirtonegoro (1984:43) menyatakan bahwa pencapaian hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbul, huruf, angka maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai dalam setiap anak dalam periode tertentu

Pernyataan tersebut hampir sama dengan pendapat Zahri Jas (dalam) Triantoko,1999 yang menyatakan bahwa prestasi belajar bisa dinyatakan sebagaimana yang tercantum dalam raport/ijazah. Di dalam

bukunya, Mahmud (1990), menerangkan bahwa prestasi akademik biasanya diukur dari nilai sehari-hari tes hasil belajar dan lain-lain.

Menurut Mahmud (1990:84-87) mengungkapkan bahwa prestasi dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu:

1) Faktor internal, seperti motivasi dan keyakinan

a) N.Ach (Need for Achivement) adalah suatu dorongan atau motif untuk berprestasi dalam hal tertentu.

b) Takut gagal

Perasan cemas apabila menempuh ujian, mempelajari hal yang baru atau memecahkan masalah yang sulit dapat mengganggu keberhasilan dalam berprestasi seseorang yang gugup dalam melakukan sesuatu akan memperoleh hasil yang maksimal dibanding dengan mereka yang tenang menghadapi sesuatu. c) Takut sukses

Perasaan takut sukses dapat menyebabkan seseorang tidak mau berusaha melakukan hal yang terbaik demi keberhasilannya.

2) Faktor Eksternal, seperti kesempatan

Lingkungan berpengaruh penemtu prestasi seseorang, lingkungan yang mendukung baik dapat memotivasi orang-orang yang ada dilingkungannya untuk berkembang baik pula. Tetapi apabila lingkungan tidak mendukung maka motivasi dalam mengejar prestasi juga kurang.

Dari pengertian-pengertian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai siswa

dalam kegiatan belajar dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa dalam tiap mata pelajaran.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa

Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari diri siswa sendiri dan dari luar diri siswa. Keduanya berpengaruh pada tinggi rendahnya prestasi belajar siswa. Ahmadi dan Supriyono (1991:130-131) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah :

a. Faktor jasmaniah (fesikolagi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini adalah penglihatan, pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya.

Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri dari:

1) Faktor intelektif yang meliputi:

a) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.

b) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.

2) Faktor non intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri. b. Faktor eksternal

1) Faktor sosial yang terdiri atas : a) Lingkungan keluarga b) Lingkungan sekolah

c) Lingkungan masyarakat d) Lingkungan kelompok

1. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan dan tehnologi dan kesenian.

2. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, dan iklim

3. Faktor lingkungan spiritual dan keamanan. c. Metode Demonstrasi Eksperimen

Metode demonstrasi eksperimen adalah merupakan suatu cara penyajian pelajaran dengan menunjukkan secara langsung mengenai cara melakukan sesuatu atau suatu proses kepada siswa, kemudian siswa melakukan percobaanuntuk mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil percobaan itu (Surakhmad,1973:106). Dalam melakukan demonstrasi, guru dapat diganti oleh siswa. Dengan petunjuk guru, siswa dapat melakukan demonstrasi di depan teman-temannya, kemudian yang lain melakukan eksperimen masing-masing. Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar yang memberi fakta yang diperlukannya atau ingin diketahuinya (Djajadisastra,1982:10). Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, mengidentifikasi, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenahi suatu obyek, keadaan, atau proses sesuatu sehingga siswa tidak hanya mengandalkan keterangan atau penjelasan dari guru dan hanya menghafalkan di luar kepala dari buku-buku.

Komponen Dasar dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. 1) Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam

Dari asal katanya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berasal dari bahasa Inggris “Natural Saince”. Natural berarti alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam. Sedangkan saince artinya ilmu pengetahuan ( Srini : 2 ) . Secara harfiah IPA berarti ilmu pengetahuan yang alamiah berhubungan dengan alam.

Menurut Srini ada tiga hakekat dari IPA yaitu :

a) IPA sebagai produk

Bentuk IPA sebagai produk terdiri dari fakta-fakta ,konsep-konsep , prinsip-prinsip, hukum-hukum serta teori-teori. Fakta merupakan salah satu hasil kegiatan empirik dalam IPA. Sedangkan Konsep , Prinsip , Hukum serta Teori merupakan hasil kegiatan analitik dalam IPA.

(1) Fakta dalam IPA

Fakta dalam IPA merupakan pernyataan-pernyataan tentang benda yang benar-benar ada atau peristiwa yang betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasikan secara obyektif . Contoh fakta adalah : Atom Hidrogen memiliki satu electron , air mendidih pada suhu 100C tekanan 1 atm , meja adalah benda padat.

(2) Konsep dalam IPA

Konsep dalam IPA adalah suatu ide yang mempersatukan fakta IPA atau penghubung antar fakta-fakta yang hubungannya dengan IPA. contoh konsep dalam IPA misalnya : Zat yang tersusun atas partikel-partikel akan berubah tingkat wujudnya bila menyerap atau melepaskan energi.

(3) Prinsip IPA

Prinsip IPA adalah generalesasi tentang hubungan diantara konsep-konsep IPA. Prinsip IPA merupakan generalisasi induktif yang ditarik dari beberapa contoh sehingga bersifat analitik. Prinsip bersifat sementara, dapat berubah bila ada observasi baru yang dilakukan, prinsip juga merupakan diskripsi yang paling cepat tentang obyek. Contoh prinsip dalam IPA: udara yang dipanaskan dapat memuai. (4) Hukum-hukum Alam.

Hukum-hukum alam adalah prinsip-prinsip yang sudah diterima meskipun juga bersifat tetatis karena mengalami pengujian-pengujian yang lebih keras dari pada prinsip, maka hukum akan bersifat lebih kental. Contoh hukum dalam IPA adalah energi tidak dapat diciptakan dan dirumuskan, tetapi hanya bisa berubah bentuk dari energi satu ke energi lainnya (hukum kekekalan energi).

(5) Teori Ilmiah

Teori ilmiah adalah kerangka yang lebih luas dari fakta, konsep, dan prinsip yang saling berhubungan. Teori dapat berubah jika ada bukti-bukti baru yang berlawanan dengan teori tersebut, contoh teori IPA: model atom (electron berputar pada orbitnya disekitar inti). Diganti dengan teori kuantum ( electron seperti awan yang bermuatan negative melingkupi inti atom )

b) IPA sebagai proses

Ketrampilan proses IPA meliputi beberapa hal seperti di bawah ini:

(1) Mengamati

Mengamati merupakan proses mengumpulkan informasi dengan mempergunakan semua alat indra.

(2) Mengukur atau menghitung

Mengukur atau menghitung adalah suatu kegiatan membandingkan suatu besaran yang akan diukur dengan besaran lain yang sejenis ,yang telah ditetapkan dengan suatu pengukuran.

(3) Mengklasifikasikan

Mengklasifikasikan adalah menyusun atau mendistribusikan obyek, kejadian atau informasi dalam golongan-golongan menurut system tertentu.

c) IPA sebagai sikap

Hakekat IPA sebagai sikap adalah mengenai bebagai keyakinan , pendapat dan nilai-nilai yang harus dipertahankan oleh seorang ilmuwan ketika mencari pengetahuan baru.

Ciri-ciri sikap ilmiah diantaranya adalah (1) Obyektif terhadap fakta

Obyektif terhadap fakta adalah menyatakan fakta apa adanya tanpa mengubahnya.

(2) Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan (3) Berhati Terbuka

Berhati terbuka artinya mau menerima pendapat orang lain , meskipun pendapat orang lain berbeda dengan pendapatnya. (4) Tidak mencapur adukan fakta dengan pendapat

(5) Bersifat hati-hati (6) Ingin menyelidiki.

Menurut Karti Budi (1992) memutuskan ketiga hakekat IPA tersebut sebagai berikut :

Untuk memperoleh sikap dilakukan dengan proses dari proses memperoleh hasil , melakukan proses selanjutnya untuk membentuk sikap.

Marsetio Donosepoetro memandang IPA sebagai proses, produk dan prosedur , Triyan (2010:137) IPA sebagai proses diartikan semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan tentang alam maupun untuk menemukan

pengetahuan baru, sebagai produk diartikan sebagai hasil proses, berupa pengetahuan yang diajarkan dalam sekolah atau diluar sekolah ataupun bahan bacaan untuk penyebaran pengetahuan, sebagai prosedur yang dimaksudkan adalah metode atau cara yang dipakai untuk mengetahui sesuatu.

3. Penerapan Metode Demonstrasi Eksperimen pada Materi IPA

a. Penggunaan metode demonstrasi eksperimen dalam pembelajaran IPA tentang materi pengaruh gaya terhadap gerak suatu benda siswa diminta untuk melakukan percobaan menggunakan media yang sudah disediakan oleh guru dalam kelompok setiap kelompok terdiri dari 5 siswa.

b. Penggunaan metode pembelajaran tersebut diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa karena dapat membuat siswa lebih aktif dan siswa mengalami secara langsung dalam menggunakan media yang terkait dalam materi gaya.

B. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu

Rida Ruwanti, Eny (2009) dalam penelitian yang berjudul Penggunaan Pendekatan Inquiri Melalui Metode Demonstrasi dan Eksperimen dalam Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas V pada Mata Pelajaran IPA di MI Miftahul Ulum Sidorejo Malang dilaporkan hasil penelitian sebagai berikut:

Penggunaan pendekatan inquiri melalui metode demonstrasi dan ekspermen dapat secara efektif meningkatkan motifasi dan prestasi belajar siswa pada pelajaran IPA pada siswa kelas V MI Miftahul Ulum Sidorejo Malang.

C. Kerangka Berfikir

Pembelajaran IPA dapat menarik siswa dalam kegiatan belajar mengajar apabila siswa dapat mengamati proses perubahan gerak suatu benda dengan gaya. Dengan metode eksperimen maka akan memberikan pengalaman dan pengertian yang mudah dipahami oleh siswa dan akan lebih melekat pada ingatan dan tidak akan mudah lupa pada konsep materi tersebut.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka dan hasil-hasil penelitian terdahulu dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

“Penggunaan metode demonstrasi eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar materi gaya pada mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV SDN Banyakan

16

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab tiga ini akan dibahas jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, pengumpulan data dan instrumennya, dan analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )

Penelitian ini direncanakan dengan 2 siklus dengan gambar sebagai berikut

SIKLUS I SIKLUS II

Gambar 1: Alur –Penelitian dari siklus satu sampai siklus 2

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri Banyakan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah

Rencana tindakan

Pelaksanaan tindakan

Observasi

Refleksi Refleksi Pelaksanaan

tindakan Rencana

tindakan

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas IV yang berjumlah 20 orang. 3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA tentang pengaruh gaya terhadap gerak suatu benda pada siswa kelas IV SD Negeri Banyakan tahun pelajaran 2011/2012

4. Waktu penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan antara bulan Januari sampai dengan bulan Juni tahun pelajaran 2011/2012

Jadwal kegiatan dalam penelitian adalah sebagai berikut Tabel 1: Jawal Kegiatan

Bulan

Januari Pebruari Maret April Mei Juni 1 Penyusunan

2 Konsultasi 3 Penelitian 4 Pelaporan

C. Rencana Tindakan

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan beberapa persiapan. Persiapan ini dilakukan agar dapat berjalan sesuai dengan harapan.

1. Persiapan

a. Minta ijin kepada Kepala SD Negeri Banyakan Mertoyudan Magelang Permintaan ijin dimaksudkan agar kegiatan berjalan dengan lancar dan mendapat data yang sesuai.

b. Mencari Data

Untuk mendapatkan data kondisi awal prestasi siswa dan kendala-kendala yang dialami dalam materi belajar. Data diperoleh dari hasil nilai tes c. Mengkaji Kompetensi Dasar dan Materi Pokoknya

Hal tersebut dilakukan dengan merumuskan isi dan materi dari KD yang bermasalah sehingga diperoleh indikator yang bermasalah

d. Menyusun Rencana Siklus

Rencana selanjutnya menentukan rencana tindakan penelitian yang akan dilakukan dalam PTK

e. Menyiapkan Sumber Bahan Pengajaran f. Menyusun Silabus , RPP , dan LKS

g. Membuat kisi-kisi dan soal untuk tes pada Siklus I dan II 2. Rencana Tindakan Setiap Siklus

Siklus I

a. Rencana Tindakan

1) Mempersiapkan rencana pembelajaran (RPP) 2) Mempersiapkan silabus.

3) Mempersiapkan materi 4) Mempersiapkan alat peraga. 5) Mempersiapkan LKS b. Pelaksanaan tindakan

Pertemuan 1

1) Kegiatan awal ( 10 menit )

- Guru melakukan apersepsi dan motifasi

Apersepsi : menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan materi

Motivasi : menyemangati siswa dengan bernyanyi, yel-yel, tepuk tangan .

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 2) Kegiatan inti ( 45 menit )

- Siswa dibagi dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 anak - Siswa diberi LKS untuk didiskusikan dalam kelompok

- Siswa melakukan percobaan dan mengamati bahwa gaya dapat mengubah gerak suatu benda

- Siswa mendiskusikan hasil pengamatan percobaan - Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok - Guru dan siswa membahas hasil diskusi

c Kegiatan akhir ( 10 menit )

- Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan

- Melakukan refleksi meneguhkan hasil kerja siswa dengan cara memberi pujian pada anak

Pertemuan 2

1) Kegiatan awal (15 menit )

- Guru menyiapkan kelas, materi, alat peraga, berdoa, salam, presensi

- Guru memberikan apersepsi dan motifasi

2) Kegiatan inti ( 45 menit )

- Siswa dibagi dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 anak - Siswa diberi LKS untuk didiskusikan dalam kelompok

- Siswa melakukan percobaan dan mengamatinya - Siswa berdiskusi dalam kelompok

- Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok

- Siswa dengan bimbingan guru membahas hasil pengamatan - Siswa mengerjakan evaluasi

3) Kegiatan akhir ( 10 menit )

- Guru memberi penilaian, menganalisa hasilnya, merencanakan tindak lanjut

- Melakukan refleksi meneguhkan hasil kerja siswa, memberi pujian , tepuk tangan

c. Observasi

1. Mengamati kegiatan pembelajaran dalam melakukan eksperimen tentang pengaruh gaya terhadap perubahan gerak suatu benda dengan menggunakan bahan atau alat yang sudah tersedia.

2. Mengumpulkan data. 3. Memeriksa LKS. d. Refleksi

1) Mengidentifikasi kendala yang dihadapi selama kegiatan pembelajaran.

2) Membicarakan dengan teman sejawat atau guru tentang kendala yang dihadapi

3) Membandingkan hasil yang sudah dicapai dengan indicator keberhasilan yang telah ditetapkan.

Siklus 2

a. Rencana Tindakan

a) Menyiapkan Rencana Pembelajaran (RPP) b) Menyiapkan silabus

c) Menyiapkan alat peraga

d) Menyiapkan sumber / bahan pelajaran e) Menyiapkan lembar kerja siswa f) Menyiapkan lembar evaluasi b. Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan 1

1) Kegiatan Awal ( 10 menit )

- Guru menyiapkan kelas, materi, media, berdoa, salam, presensi - Guru melakukan apersepsi dan motivasi

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2) Kegiatan Inti ( 45 menit )

- Siswa dibagi dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari 3 anggota

- Siswa diberi LKS untuk didiskusikan dalam kelompok - Siswa melakukan percobaan dan mengamatinya

- Siswa mendiskusikan hasil percobaan dalam kelompok - Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi

- Siswa dengan bimbingan guru membahas hasil presentasi 3) Kegiatan Akhir ( 15 menit )

- Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan - Guru melakukan refleksi

Pertemuan 2

1) Kegiatan Awal ( 10 menit )

- Guru menyiapkan kelas, materi, media, berdoa, salam, presensi - Guru melakukan apersepsi dan motivasi

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2) Kegiatan Inti ( 45 menit )

- Siswa dibagi dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari 3 anggota

- Siswa diberi LKS untuk didiskusikan dalam kelompok - Siswa melakukan percobaan dan mengamatinya

- Siswa mendiskusikan hasil percobaan dalam kelompok - Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi

didepan kelas

- Siswa dengan bimbingan guru membahas hasil presentasi - Siswa mengerjakan evaluasi secara individu

3) Kegiatan Akhir ( 15 menit )

- Guru menilai dan menganalisa pekerjaan siswa - Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan - Guru melakukan refleksi

b. Observasi

1) Mengamati kegiatan pembelajaran kemudian mencatat hal-hal penting yang terjadi selama kegiatan pembelajaran.

2) Memeriksa LKS c. Refleksi

1) Mengidentifikasi kendala yang dihadapi selama kegiatan pembelajaran

2) Membicarakan dengan teman sejawat atau guru tentang kendala yang dihadapi.

3) Membandingkan hasil yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.

D. Pengumpulan Data dan Instrumennya.

1. Peubah

Dalam penelitian ini peubahnya adalah prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA khususnya tentang menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya dapat mengubah gerak suatu benda.

2. Indikator

Peningkatan prestasi belajar siswa dalam menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya merubah gerak suatu benda ..

3. Jenis Data

Data yang diperoleh dari skor ulangan 4. Cara pengumpulan data

5. Instrumen

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah soal-soal ulangan tentang menyimpulkan bahwa gaya dapat mengubah gerak suatu benda . Jumlah soal adalah 20 soal berupa pilihan ganda ( PG ) untuk siklus I

10 soal pilihan ganda dan 5 soal isian untuk siklus II dan dideskripsikan dalam kisi-kisi soal yang telah dibuat.

Tabel 2 : Kisi-kisi instrumen

Peubah Indikator Data Pengumpulan Instrumen

Prestasi belajar siswa a. Membuat daftar berbagai gerak benda b. Menjelaskan factor yang mempengaruhi gerak benda Skor nilai tes a. Ulangan pada setiap akhir siklus b. Pengamatan pada saat melakukan percobaan Soal tes

Tabel 3 : KISI-KISI PENILAIAN AKHIR SIKLUS I N o Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Indikator Nomor Soal Skor Nilai Tiap Soal Jumla h Skor 1 7.Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda 7.1 Menyimpulka n hasil percobaan bahwa gaya( dorongan dan tarikan ) dapat mengubah gerak suatu benda. -Membuat daftar berbagai gerak benda -Menjelaskan faktor yang mempengaru hi gerak benda 1`,6,7,8,9,10 ,11,13 15,16,18,20 2,3,4,5,12,1 4,17,19 Setiap soal skor 1 Setiap soal skor 1 12 8 Total Skor 20

Tabel 4 : KISI-KISI PENILAIAN AKHIR SIKLUS II N o Standar Kompeten si Kompeten si Dasar

Indikator Nomor Soal Skor Nilai Tiap Soal Jumla h Skor 1 7.Memaha mi gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda 7.1 Menyimpul kan hasil percobaan bahwa gaya( dorongan dan tarikan ) dapat mengubah gerak suatu benda. Menyebutkan berbagai gerak benda karena gaya -Mendemonstra sikan cara menggerakkan benda - 1,2,3,4,5,6,7, 8,10 11,12,13,14,1 5 Setiap soal skor 1 Setiap soal skor 2 10 10 Total Skor 20 6. Validitas

Menurut Masidjo (2010:242) menyatakan bahwa: validitas suatu tes adalah: “Taraf sampai dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya

diukur, suatu tes dikatakan valid dapat dilihat dari dirinya dan setelah dibandingkan dengan suatu tes lain yang telah valid, apabila setelah dibandingkan menunjukan kesesuaian mengenai hal atau apa yang mau

E. Analisis data

1. Kriteria keberhasilan

Kondisi awal prestasi belajar siswa dan kondisi akhir yang diharapkan adalah sbb :

Tabel 5 : Kriteria Keberhasilan

No Peubah Indikator Kondisi awal Kondisi pada akhir siklus I II 1 Prestasi Belajar Siswa

Rata-rata nilai siswa dalam mengerjakan soal-soal

ulangan tentang

menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya dapat mengubah bentuk benda

5,70 65,5 78 Persentase ketuntasan 15% 55% 90% 2. Langkah-langkah analisis a. Penyekoran Benar = 1 Salah = 0

b. Menghitung jumlah skor setiap siswa

c. Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus Jumlah skor seluruh siswa Jumlah siswa

d. Membandingkan tiap prestasi pada setiap akhir siklus dengan kondisi awal,untuk menyimpulkan apakah terjadi peningkatan prestasi atau tidak

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab sebelumnya telah dikemukakan hal-hal yang mendasari penelitian. Pada bab IV akan dipaparkan kegiatan pra penelitian, hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

A. Pra Penelitian Tindakan Kelas

Kegiatan pra penelitian tindakan kelas diawali dengan pengamatan/observasi oleh peneliti terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti, pembelajaran masih didominasi oleh guru. Guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab pada waktu proses pembelajaran. Siswa hanya diam saja dan mendengarkan penjelasan guru, setelah diberi pertanyaan oleh guru siswa hanya diam saja tidak ada yang menjawab. Guru bertanya mengapa anak-anak diam saja. Beberapa anak menjawab dengan ragu-ragu karena takut salah dalam menjawab. Kegiatan pra penelitian selanjutnya yaitu peneliti memberi penjelasan pada siswa mengenai jalannya pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh peneliti dengan menggunakan metode demonstrasi eksperimen. Penjelasan ini diberikan agar penelitian dapat berjalan dengan lancar. Peneliti menjelaskan bahwa materi tentang gaya dapat merubah gerak suatu benda akan dilaksanakan dalam 2 siklus 4 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan merupakan sebuah rangkaian dalam satu siklus akan dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu siklus 1 setiap kelompok terdiri dari 5 anggota sedangkan siklus 2 setiap kelompok terdiri dari 3 anggota.

Dokumen terkait