• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

KAJIAN PUSTAKA

A. Sikap Orang Tua Terhadap Program Wajib Jam Belajar 1. Sikap Orang Tua dan Tanggung Jawab Pendidikan

Dalam keluarga tejadi interaksi yang sangat erat antara anak dan orang tua, melalui sikap dan perilaku orang tua dalam berinteraksi dengan anaknya dapat dilihat cara orang tua dalam memberikan perhatian, kasih sayang, penghargaan, penerimaan cara memberikan hukuman dan juga cara orang tua dalam menunjukan kcwcnanganya, keluarga mcrupakan salah satu laklor yang mempengaruhi perbuatan anak, seperti yang dikatakan oleh Kartini kartono :

Keluarga memberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, moral, dan pendidikan anak. Pengalaman interaksi di dalam keluarga akan menentukan pula pola tingkah laku anak terhadap orang Iain dalam masyarakat.1

Sangat besar peran dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh orang tua dalam membina anaknya. Namun pada kenyataanya dalam melakukan tanggung jawabnya tersebut baik secara sadar maupun tidak sadar, orang tua dapat membangkitkan rasa ketidak pastian dan rasa bersalah. Hal yang demikian tampak dalam sikap dan tingkah laku orang tua dalam kehidupan sehari-hari.

Orang tua menempati peran yang sangat penting karena orang tua merupakan tokoh utama dalam kehidupan anak.

Jadi wajar kaiau orang tua memberi pengaruh yang sangat besar dalam diri anak, terutama dalam perkembanganya termasuk prestasi belajar, hal ini W.A Gerungan menyatakan:

Cara-cara bertingkah laku orang tua dalam hal ini menjadi pemimpin kelompoknya, mempengaruhi suasana interaksi keluarga dan dapat merangsang perkembangan ciri-ciri tertentu pribadi seorang anak.2 Demikianlah pembentukan konsep diri sendiri dan orang lain, pengaruh keluarga sangat besar, apakah anak mempunyai konsep tentang dirinya yang realistik atau tidak. Hal ini sangat ditentukan oleh orang tua.

Dalam masalah pcndidikan orang tua juga menempati peranan yang sangat penting. seperti yang dikatkan Kartini Kartono, salah satu hak dan kewajiban yang utama dari orang tua tidak dapat dipindahkan oleh pendidikan anak-anaknya.3

Orang tua yang memberikan kehidupan pada anak, maka mereka mempunyai kewajiban yang teramat penting untuk mendidik anak mereka dan dalam menjalankan suatu tugas sebagai pendidik, orang tua merupakan pembimbing anak-anak sebagai manusia yang belum sempuma perkembanganya dipengaruhi dan di arahkan untuk mencapai suatu kedewasaan yaitu dewasa jasmani maupun rohani.

2 W.A Gerungan, 1986, Psikologi Sosial, Bandung: PT Eresco, him. 188 3 Kartini Kartono op.cit., him. 38

Dengan dewasa jasmani dan rohani, anak tersebut akan dapat menjadi manusia yang mampu mencapai tujuan hidupnya, yakni kehidupan yang bahagi di dunia dan kebahagiaan di akhirat.4

Untuk membimbig ke arah kedewasaan baik rohani maupun jasmani, pendidikan merupakan peran yang sangat penting. Dalam pendidikan terdapat suatu hubungan pcrgaulan dikcdua belah pihak yaitu antara anak dan orang tua. Orang tua berusaha menanamkan pengaruh yang baik terhadap anaknya, karena pendidikan berarti membimbing ke arah kedewasaan.

Ada bcberapa pendekatan yang dapat diikuti orang tua dalam hubunganya dengan anak. Salah satunya adalah sikap orang tua dan program wajib jam belajar, itu dimaksudkan demi kebaikan anaknya. Orang tua mempunyai cita-cita yang tinggi untuk anaknya, dan jika menuruti segala perintah orang tuanya, anak akhimya akan menemukan kebahagiaan.

2. Program Wajib Jam Belajar

Kata program sering diartikan secara berbeda-beda tergantung pada konteks permasalahan yang dibahas. Sebelum menguraikan lebih lanjut hal- hal yang berhubungan dengan program itu, maka dicoba lebih dahulu mengemukakan definisi program yang akan digunakan dalam penelitian lebih lanjut.

Kata program merupakan pernyataan tertulis tentang sesuatu yang haras dimengerti dan diusahakan. Program menggambarkan tentang apa yang perlu dilaksanakan dan mengapa hal itu perlu dilaksanakan. Jadi, program bukanlah sekedar merupakan daftar kegiatan atau jadwal kerja. Program dapat digambarkan berupa suatu pernyataan tertulis tentang situasi, tujuan-tujuan yang hendak dicapai, masalah-masalah yang dihadapi dan cara pemecahannya.5

Wajib adalah haras dilaksanakan, tidak boleh tidak dilaksanakan atau ditinggalkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia), sementara jam adalah alat pengukur waktu seperti arloji, lonceng dinding. Sedangkan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jam belajar.

Belajar merupakan proses unik yang terjadi pada diri manusia dan tanggung jawab siswa dalam berbagai tingkat pendidikan. Pendidikan sebagai proses pembelajaran yang hasilnya relatif sama dimana perabahan itu dapat dilihat pada tingkah laku siswa. Akan tetapi hal itu tidak dapat dilihat dalam waktu yang singkat dan dapat berubah sewaktu-waktu karena mengimbangi perkembangannya menuju dewasa.

Program wajib jam belajar yang dicanangkan pemerintah dimaksudkan agar siswa mempunyai kedisiplinan belajar sehingga dalam perkembangannya menuju dewasa tersebut berdampak positif pada mereka yaitu meningkatkan sumber daya manusia sehingga berguna bagi kehidupan selanjutnya. Karena belajar seharasnya dilakukan dengan membiasakan diri dan secara teratur

5 Margono Slamet, 1986, Tujuan Pendidikan Nasional, Jakarta, PT. Pradnya Paramita, him. 88

tidak hanya disekolah tapi juga dirumah karena belajar di rumah adalah tugas paling pokok dari setiap siswa.

Syarat utama belajar di rumah adalah adanya keteraturan belajar misalnya memiliki jadwal belajar sendiri, sekalipun terbatas waktunya. Bukan lama belajar yang diutamakan tetapi kebiasaan teratur dan rutin melakukan belajar. Sclain itu untuk meningkatkan kcdisiplinan harus ada pcncntuan jadwal belajar agar hal itu menjadi kebiasaan. Oleh karena itu waktu yang digunakan untuk belajar harus efektif dalam hal ini pemerintah sudah menetapkan jam wajib belajar yaitu antara pukul 18.30 - 20.30. waktu tersebut dipandang waktu yang efektif untuk belajar karena bukan merupakan jam kerja sehingga orang tua bisa mengawasi anak didiknya dalam belajar.

Ada berbagai pengertian belajar seperti diungkapkan oleh Abdul Rahman Abror dalam buku psikologi pendidikan yang semuanya adalah arti belajar seperti yang diharapkan oleh pemerintah melalui perogram wajib jam belajar diantaranya:

a. Bahwa belajar menimbulkan suatu perubahan (dalam arti tingkah laku, kapasitas) yang relatif tetap

b. Bahwa perubahan itu pada pokoknya membedakan antara keadaan sebelum berada dalam situasi belajar dan sesuadah melakukan belajar. c. Bahwa perubahan itu dilakukan lewat kegiatan/usaha untuk praktek yang

di sengaj a/d iperkuat.6

Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :

a. Belajar itu merupakan suatu perubahan tingkah laku baik ke arah yang lebih baik maupun perubahan ke arah yang tidak baik.

b. Belajar merupakan suatu perubahan yang teijadi dengan adanya latihan/karena adanya pengalaman.

c. Agar disebut belajar maka perubahan itu harus bersitat mantap dan tak hanya sesaat.

d. Tingkah laku yang mengalami perubahan dalam belajar menyangkut berbagai aspek baik fisik atau psikis7

Sehingga dengan adanya pelaksanaan program wajib belajar diharapkan para orang tua mampu merubah kondisi anak didik sebelum ada peraturan dan sesudah adanya peraturan. Kedisiplinan belajar anak didik akan tercipta di lingkungan keluarga. Dengan demikian program wajib jam belajar dapat dijadikan sebuah kegiatan belajar yang dilakukan secara terns menerus akan meningkatkan belajar putra putrinya.

Hasil belajar tidak dapat dilihat secara langsung dan dalam waktu yang dekat, akan tetapi pemerintah dalam menggalakkan kegiatan belajar tersebut diharapkan mampu mengantisipasi kemerosotan sumber daya sejak dini. Program wajib jam belajar tersebut dicanangkan untuk membiasakan diri sejak dini sehingga dalam kurun waktu pergantian generasi yang akan datang sudah mempunyai sumber daya yang lebih baik.

7 Ngalim Purwanto, 1988, Psikologi Pendidikan, Bandung, Remaja Karya, him .86

B. Prestasi Belajar Siswa 1. Pengertian Prestasi Belajar

Dalam dunia pendidikan istilah prestasi belajar tidaklah aneh dan asing ditelinga kita. Apalagi dimasa sekarang segala sesuatu diukur dengan prestasi. Seorang pendidik yang bertanggung jawab terhadap prestasi anak didiknya, tentu dia akan mencurahkan semua daya upaya dalam rangka meningkatkan prestasi anak didiknya.

Sebelum membicarakan lebih lanjut tentang prestasi belajar, lebih dahulu penulis kemukakan pengertian prestasi dan pengertian belajar.

a. Pengertian prestasi

Prestasi berasal dari bahasa Belanda “prestate” yang berarti apa yang telah dilakukan/diciptakan hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan cara keuletan bekerja.

b. Pengertian belajar

Adalah suatu bentuk pertumbuhan/perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara tingkah laku yang barn berkat pengalaman dan latihan9

Adapun definisi belajar menurut para tokoh diantaranya yaitu :

a. Menurut Gage berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.10

b. Morgan dalam bukunya “Intoction psychology” mengemukakan belajar adalah setiap perubahan didalam kepribadiannya yang relatif menetapkan

8 Hobeyb, Kamus Populer, Jakarta : Centa, t.t. him. 263

9 Drs. 11. Abu Ahmadi, Cara Belajar yang Mandiri dan Sukses, CV. Ancka, Solo, 1993, him. 20 10 Prof. Dari. Ratnas Wilis Dohar, M.SC., Teori-teori Belajar, Erlangga, Jakarta, 1989, him 11

dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan/ pengalaman.11 12

Dari definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah :

a) Proses tingkah laku, mengarah kepada yang lebih baik daripada sebelumnya

b) Belajar ini terjadi melalui proses latihan dan pengalaman

c) Tingkah laku mengalami perubahan dalam aspek kepribadian baik fisik maupun psikis.

Firman Allah SWT Q.S Az Zumar ayat 9 :

ijJjl L*j] J-*

Artinya : “Katakanlah Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran

Maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam kehidupan manusia, karena manusia selalu mengejar prestasi sesuai dengan bidang dan kemampuan masing-masing. demikian halnya, kehadiran prestasi belajar dapat memberikan kepuasan khususnya manusia yang masih berada di bangku sekolah sebagai lambang pemuasan hasrat rasa ingin tahu dan sebagai bahan informasi dalam inovasi dalam pendidikan maka dari itu prestasi belajar berguna sebagai umpan balik

11 Chalilah Hasan, Dimensi-dimensi Psikotogi Pendidikan. Ikhlas, Surabaya, 1994, him 85 12 Mahmud Junus, Terjemah At Quran At Karim, Alma'urif Bandung, 1996. him. 415

bagi para orang tua atau guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar sehingga dapat menentukan apakah perlu mengadakan diagnosa dan bimbingan kepada anak didik.

2. Cara meningkatkan prestasi belajar

Untuk meningkatkan prestasi belajar, melalui proses yaitu belajar mengajar yang memungkinkan. Murid terangsang untuk ikut aktif berpartisipasi di dalamnya adalah proses belajar mengajar yang berorientasi pada pendekatan cara belajar siswa aktif yang memiliki komponen-komponen dasar yang menekankan. Pentingnya keterlibatan siswa secara aktif baik secara fisik, mental, intelektual, emosional dan sosial dalam keseluruhan proses belajar mengajar untuk memperoleh hasil yang optimal. Di samping itu pendekatan ini memusatkan perhatian pada peserta didik untuk menemukan dan memecahkan masalah dengan upayanya sendiri dan penuh tanggung jawab. Oleh karena itu para orang tua berperan sebagai pemberi motivasi dan inspirasi yang sangat diperlukan oleh para siswa dalam menemukan dan memecahkan masalah dengan kemampuannya sendiri.

Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi keterlibatan siswa, maka semakin tergugah perhatiannya, keinginannya, semangatnya dan motivasi di dalam belajamya. Dengan bimbingan para guru dan orang tua di rumah maka akan semakin optimal pula hasil belajamya, baik hasil belajar secara langsung ataupun tidak langsung.

Di samping itu siswa bclajar di sckolah, di luar sekolah peserta didik juga dianjurkan untuk belajar yang berguna untuk menunjang belajamya

sehingga memperoleh hasil yang optimal.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi bclajar

Dalam teknik pelaksanaan program wajib jam belajar sudah dijelaskan secara khusus berbagai hal yang hams dilaksanakan oleh masyarakat untuk memperlancar proses belajar, dan di sini akan dijelaskan secara umum faktor- faktor yang mempengaruhi keefektifan belajar. Sehingga apabila hal-hal berikut dapat dihindari maka program wajib jam belajar pun akan semakin dapat direalisasikan, yaitu faktor dari luar siswa yang meliputi:

a. Faktor non sosial dalam belajar seperti keadaan saudara, alat-alat yang dipakai, waktu, dan sebagainya.

b. Faktor sosial dalam belajar seperti halnya faktor-faktor manusia (lingkungan) misalnya simpang siumya orang-orang lewat, suara-suara di luar dan sebagainya. Dalam hal ini program wajib jam Belajaar sudah mengantisipasinya, dengan tidak boleh dihidupkannya TV/VCD selama proses belajar berlangsung karena akan mengganggu belajar anak.

Dan ada lagi beberapa hambatan-hambatan dalam belajar yang dikemukakan oleh Maria Fransiska Subagyo yaitu secara garis besar dibagi menjadi 2 13 Yaitu :

13 Singgih Gunarso, 1986, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta, PT. BPK Gunung Mulia, him. 127

1. Faktor endogin : semua faktor yang berada di dalam diri anak Faktor ini meliputi faktor fisik dan psikis diantaranya :

a) Faktor fisik yaitu pada umumnya kesehatan dan berfungsinya panca indra karena panca indra merupakan pintu gerbang masuknya pengaruh luar ke dalam diri seseorang yang belajar.

b) Faktor psikis meliputi (1) . Intelegensi

Setiap orang mempunyai intelegensi yang berbeda sehingga dalam menangkap pelajaran pun tiap orang berbeda, ada yang cepat dan ada yang lambat.

(2) . Perhatian

Untuk belajar yang baik seseorang harus memusatkan perhatiannya kepada materi yang dipelajari.

(3) . Bakat

Setiap orang mempunyai bakat yang berbeda namun kadang orang tua kurang memahami masalah ini sehingga kadang anak diarahkan sesuai dengan kemauan orang tua akibatnya anak merasakan suatu beban sehingga nilai-nilai yang didapat tidak baik dan kemauan belajar pun menurun

(4) . Minat

Adalah kecenderungan yang menetapkan dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu, dan merasa senang bcrkecimpung dalam bidang ilu.

2. Faktor eksogin: semua faktor yang berada di luar diri anak, faktor ini banyak macamnya, yaitu sebagai berikut:

a) Faktor keluarga

F a k i o r m i d a p a t d i n n c i k a n s e b a g a i b e r ik u t :

(1) Cara mendidik anak

Sikap keluarga mempunyai spesifikasi dalam mendidik anaknya. Ada yang secara diktator, demokratis, tetapi ada juga keluarga yang acab kali tak acuh terhadap anaknya. Oleh karena itu cara mendidik yang tidak tepat akan mempengaruhi proses keberhasilan belajar anak.

(2) Hubungan dengan orang tua

Dalam suatu hal keluarga ada dimana hubungan orang tua dengan anaknya terlalu dekat, sehingga anak merasa berat jika lepas dari orang tua. Akibatnya anak menjadi sangat bergantung pada orang tua. Adalagi hubungan orang tua dengan anak yang ditandai dengan sikap acuh tak acuh sehingga dalam diri anak timbul reaksi frustasi. Sebaliknya dari orang tua yang terlalu keras terhadap anak, hubungan antar mereka menjadi jauh. Hal ini akan mempengaruhi proses belajar anak karena selalu diliputi rasa takut yang terus menerus

(3) Sikap orang tua

Secara tak langsung adalah gambaran dari orang tua. Olch karena itu sikap orang tua juga akan mempengaruhi sukses tidaknya

i \ a u u D L v a i a n g a n . n u i u u m

Adapun strukrur organisasi pemerintah Desa Candimulyo Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang (terlampir)

belajar anak. (4) Ekonomi keluarga

Faktor ekonomi sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan suatu rumah tangga termasuk keberhasilan seseorang. Pada hakikatnya keluarga yang ekonominya kurang, dapat menyebabkan anak kekurangan gizi, kebutuhan-kebutuhan tidak semua dipenuhi akibatnya anak tidak bergairah dalam belajar. Tetapi hal ini tidak mutlak demikian, kadang-kadang kesulitan ekonomi bisa menjadi pendorong anak untuk lebih berhasil.

b) Faktor sekolah

Faktor ini sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan anak. Karena dari setengah kehidupan anak sehari-seharinya berada di sekolah. Dalam hal ini guru mempunyai peran yang sangat besar. Faktor lain adalah kedisiplinan sekolah. Faktor ini sangat membantu kesungguhan belajar anak. Maka jika sekolah kurang melakukan disiplin sudah barang pasti anak tidak akan sungguh-sungguh dalam belajar.

c) Faktor Masyarakat dan lingkungan Faktor ini dapat dijabarkan dalam 3 hal:

1. Faktor Media masa

Yang dimaksud di sini adalah semua alat media masa seperti buku, film, video, kaset, TV dan sebagainya. Dalam hal ini teknik pelaksanaan program wajib jam belajar adalah tidak diperbolehkannya menghidupkan VCD dan TV selama proses wajib

NO Nama Umur Pendidikan anak 24 Maryadi 36 SLTP 25 Sakbani 43 SD 26 Juriyah 51 SD 27 Supriyati 41 SLTP 28 Widodo 47 SLTA 29 Alnina 29 SD 30 Aziz Windarti 34 SD Tabel VII

Jawaban Angket Variabel

Sikap Orang Tua Terhadap Program Wajib Jam Bealajar No unit

resp Nomor Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 A A A B A B A A A B A A A B B 2 A B A B B A A A B A B A B A B 3 A A A B A B A A A A A A A B B 4 A A B B A A A A A A A A A B B 5 A A A B B B B A B C B B A B B 6 A A B A C B A A A A A A B B B 7 A A A B C A B A A A B A B A B 8 A A A B B C B A A A B A B A B 9 A A A A A A A A A A A A A A A 10 A 'a A B A B A A B B C A B A B 11 A A A A A B A B A A B A B B B 12 A A A B C A B A A A C A A A B 13 A A A A A B B A C A A A A A A 14 A A A B A A A A A B C A A B B 15 A A A A B A B B C A A A B A A 16 A A A B B A B A A A C A A A B 17 A A B B B A A B C B A B B A B 18 A A A B B B A A A A C A A A B 19 A A A A A A A B A A C B B B A 20 A A A A A B A A A B A A C B B 21 A A B A A A B A A A A A B C A 22 A A A B A B A A A A C A A B B 23 A A A A A B A B A B B C B A A 41

Tabel VIII

Prestasi Belajar Siswa Diambil Dari Nilai Rata-rata Rapot No resp Nilai No resp Nilai

1 78 16 77 2 75 17 70 3 70 18 78 4 80 19 70 5 69 20 73 6 79 21 73 7 70 22 80 8 80 23 71 9 75 24 77 10 71 25 80 11 77 26 75 12 75 27 80 13 80 28 69 14 80 29 75 15 75 30 73

BABIY

Dokumen terkait