• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA Pengertian Belajar

Sebagai landasan penguraian mengenai apa yang dimaksud dengan belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa definisi:

Witherington dalam buku Educational Psycology mengemukakan, bahwa : "Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaaan, kepandaian atau sesuatu pengertian".

(dalam Ngalim Purwanto, 1990:84). Menurut Wasty Soemanto (1990:99) "Belajar adalah proses sedemikian hingga tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek, latihan atau pengalaman".

Dari definisi diatas dapat dikemukakan adanya beberapa elemen penting yang mencirikan tentang belajar, yaitu : Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman. dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau perkembangan tidak dianggap sebagai hasil belajar, seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek keprihadian, baik fisik maupun psikis, seperti : perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah atau berfikir, keterampilan kecakapan, kebiasaan, atau sikap.

Strategi Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP)

Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) atau Thinking Empowerment by Questioning (TEQ) merupakan suatu strategi yang pembelajaran dikembangkan sejak tahun 1985 sampai dengan tahun 1990 oleh Corebima dan awalnya dilaksanakan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah Menengah Pertama (SMP).

Pengembangan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) merupakan strategi pembelajaran yang dilaksanakan dengan rangkaian pertanyaan mulai tingkat rendah sampai tingkat tinggi yang sudah dirancang secara tertulis (Corebima, 2005a:1).

(BORNEO, Edisi Khusus, Nomor 17 Agustus 2017) 28

Strategi PBMP tersusun secara sistematis dalam lembar PBMP dan mempunyai struktur umum yang terdiri atas: Sediakan, Lakukan (meliputi kegiatan atau kerja, penulisan hasil kegiatan atau kerja dan renungkan), Pikirkan, Assesment (Evaluasi) dan Arahan. Penjabaran masing-masing bagian adalah sebagai berikut. Struktur umum lembar PBMP dan kegiatannya ditunjukkan pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Struktur Lembar PBMP dan Kegiatannya Struktur

Pembelajaran Kegiatan

Sediakan

Lakukan

Ringkasan (pikirkan)

Assesment (Evaluasi)

Arahan

Peserta Didik menyiapkan lembar PBMP yang telah diberikan guru ketika KBM, peserta didik juga menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan perintah dalam lembar PBMP.

Peserta Didik melaksanakan kegiatan sebagaimana yang terdapat pada lembar PBMP (kegiatan dapat berupa survey, percobaan, diskusi, Tanya jawab dan sebagainya) di dalam kelas. Selanjutnya hasil kegiatan dikelola oleh peserta didik sesuai dengan perintah dalam lembar PBMP, setelah selesai peserta didik melanjutkan dengan tahap renungkan (adakalanya Tahap renungkan dapat dilaksanakan bersamaan dengan Pengelolaan hasil kerja).

Berisi kesimpulan dari konsep atau sub konsep.

Peserta Didik melakukan Tanya jawab sekaligus mendiskusikan dalam diskusi kelas. Pelaksanaannya sesuai dengan pertanyaan dalam lembar PBMP.

Bagian yang digunakan untuk mengukur pencapaian peserta didik diminta memberikan jawaban terhadap Pernyataan atau berupa penugasan

Peserta Didik diarahkan untuk melakukan sesuatu yang dapat Membantu cara belajar atau memperluas sumber belajar untuk menambah penguasaan konsepnya.

(BORNEO, Edisi Khusus, Nomor 17 Agustus 2017) 29 METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hasil dari penerapan strategi PBMP dengan metode pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun pendekatan kuantitatif yang digunakan mencakup statistik rata-rata dan prosentase. Karena penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik maka penelitian ini harus berkaitan dengan pembelajaran, dan penerapannya dilakukan pada kegiatan belajar mengajar di kelas. Penelitian ini lebih dikenal dengan penelitian tindakan kelas (classroom action research).

Arikunto, dkk (2006:3) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas melakui empat tahap yang lazim dilalui yaitu: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) pengamatan, dan 4) refleksi. Arikunto, dkk (2008:16) mengemukakan bagan model penelitian tindakan adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Bagan Model Penelitian Tindakan Prodesur Penelitian

Perencanaan; Pada tahap ini dilakukan pemantauan keadaan peserta didik yang akan diteliti dan mempersiapkan semua instrumen.

Pada penelitian tindakan Kelas Ini, digunakan 7 instrumen yaitu:

(BORNEO, Edisi Khusus, Nomor 17 Agustus 2017) 30

Silabus, Rencana Pembelajaran, Lembar Observasi, Angket peserta didik, Alat evaluasi (tes).

Pelaksanaan; Satu atau dua hari sebelum proses belajar dan mengajar berlangsung memberi tugas kepada peserta didik untuk membaca dan mempelajari materi tentang “Usaha Manusia Memenuhi Kebutuhan”. Guru membuat menampilkan CD Pembelajaran mengenai materi tentang “Usaha Manusia Memenuhi Kebutuhan” untuk dipasang di depan kelas. Peserta Didik diberi soal test materi yang berkenaan dengan materi “Usaha Manusia Memenuhi Kebutuhan“.

Observasi; Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Aspek-aspek yang diamati adalah perilaku peserta didik dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Analisis dan Refleksi; Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan digunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.

Data dan Cara Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah peserta didik dan guru. Jenis data terdiri dari Data kuantitatif; Hasil belajar peserta didik, Hasil penilaian rangkuman (resume) dan Data kualitatif: Observasi aktivitas peserta didik dalam pembelajaran. Keterampilan guru dalam menerapkan Pengembangan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) tanggapan peserta didik selama proses pembelajaran tanggapan guru dalam dengan menerapkan Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) sebagai metode pembelajaran.

Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah statistik nonparametik dengan menggunakan teknik chi-square untuk mengetahui perbedaan frekuensi hasil belajar per siklus. Statistik nonparemetik meliputi: 1) chi-square untuk data nominal, 2) tes binomial, 3) tes tau kendal, 4) tes Mann-Whitney U, dan 5) tes Wilcoxon (Arikunto 2004: 125). Rumus Chi-Square :

(BORNEO, Edisi Khusus, Nomor 17 Agustus 2017) 31 Rumus x² digunakan untuk menguji signifikan perbedaan frekuensi yang diobservasi x1 atau f0 (frekuensi yang diperoleh berdasarkan data), dengan frekuensi yang diharapkan 𝑥̅ atau fh. Apabila dari perhitungan atau ternyata bahwa harga x² sama atau lebih besar dari harga kritik x² yang tertera dalam tabel, sesuai dengan taraf signifikansi yang telah ditetapkan, maka kesimpulan kita adalah bahwa ada perbedaan yang meyakinkan antara x1 atau f0 dengan 𝑥̅ atau fh. Akan tetapi apabila dari perhitungan ternyata bahwa nilai x² lebih kecil dari harga kritik dalam tabel menurut taraf signifikansi yang telah ditentukan, maka kesimpulannya tidak ada perbedaan yang meyakinkan antara x1

atau f0 dengan 𝑥̅ atau fh. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan Kelas Ini adalah 85% dari seluruh siswa memperoleh nilai 70 atau jumlah peserta didik yang belajar tuntas yang didasarkan Standar Ketuntasan Belajar Mengajar yang ditetapkan di Kelas VII SMP Negeri 4 Sebulu Kutai Kartanegara untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

HASIL PENELITIAN