• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Motivasi Masuk Program Studi

a. Pengertian Motivasi

Motivasi adalah sebab, tujuan, atau pendorong. Tujuan seseorang itulah yang sebenarnya menjadi penggerak utama baginya berusaha keras mencapai atau mendapatkan tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu motivasi dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang menggerakkan dan mengarahkan seseorang dalam tindakan-tindakan. Motivasi dapat dirangsang oleh faktor-faktor dari luar tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang.

Menurut Sartain (Ngalim Purwanto, 1990:61), pada umumnya suatu motivasi/dorongan adalah suatu pernyataan yang kompleks dalam organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang (incentive).

b. Tipe-Tipe Motivasi

1) Motivasi Intrinsik

Menurut Thornburgh (Elida Prayitno, 1989:10-11), motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan oleh faktor pendorong dalam diri (internal)

individu. Tingkah laku terjadi tanpa dipengaruhi oleh

    8

faktor-faktor lingkungan. Individu bertingkah laku tanpa mendapatkan energi dan pengaruh tingkah laku yang tidak dapat kita lihat sumbernya dari luar. Individu melakukan kegiatannya didorong oleh motivasi intrinsik, maka kegiatannya adalah untuk mencapai tujuan yang merupakan hasil kegiatan itu.

Grage dan Berline (Elida Prayitno, 1989:11), mengemukakan bahwa individu yang termotivasi secara intrinsik aktifitasnya lebih baik dalam belajar dari pada siswa yang termotivasi secara ekstrinsik. Individu yang memiliki motivasi intrinsik menunjukkan keterlibatan dan aktifitasnya yang tinggi dalam belajar.

2) Motivasi Ekstrinsik

Pintner, Ryan, West, Fleeh, Crow, dan Smith (Elida Prayitno, 1989:13) mengemukakan bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang keberadaannya karena pengaruh rangsangan dari luar. Motivasi ekstrinsik bukan merupakan perasaan atau keinginan yang sebenarnya yang ada dalam diri individu tersebut.

c. Pengertian Motivasi Masuk Program Studi

Setiap individu memiliki motivasi yang berbeda-beda yang mendorong timbulnya suatu perbuatan. Motivasi dilatarbelakangi oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor-faktor internal yang melatarbelakangi pemilihan program studi antara lain terdiri dari cita-cita, bakat, minat, hobi, kebutuhan akan pengetahuan, dan kebutuhan mendapat keterampilan. Faktor-faktor eksternal terdiri dari kondisi ekonomi/biaya pendidikan, sarana dan prasarana kampus, pengaruh orang tua, pengaruh teman dan pacar, serta prospek kerja.

2. Kegiatan Organisasi Kampus

a. Pengertian Organisasi

Pengertian organisasi dilihat dari dua aspek antara lain:

1) Aspek statis yaitu suatu wadah atau tempat kerjasama

sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Bentuknya adalah bagan serta struktur organisasi tersebut. 2) Aspek dinamis yaitu suatu interaksi yang terjadi antar

anggota dan antar organisasi dengan lingkungannya. b. Pengertian Kegiatan Organisasi Kampus

Organisasi kemahasiswaan intra kampus adalah organisasi mahasiswa yang memiliki kedudukan resmi di lingkungan kampus dan mendapat pendanaan kegiatan kemahasiswaan dari kampus. Para aktivis organisasi mahasiswa intra kampus pada umumnya juga berasal dari kader-kader organisasi ekstra kampus ataupun aktivis-aktivis

    10

independen yang berasal dari berbagai kelompok studi atau kelompok kegiatan lainnya.

c. Organisasi Kemahasiswaan di Universitas Sanata Dharma Setelah reformasi tahun 1998, di berbagai perguruan

tinggi di Indonesia dibentuklah student government

(pemerintahan mahasiswa). Student government muncul akibat

ketertekanan lembaga kemahasiswaan oleh ketatnya birokrasi kampus. Berawal dari hal itu maka mahasiswa menginginkan suatu sistem lembaga kemahasiswaan yang lebih maju, dinamis, dan lebih mandiri.

Maraknya student government menyebabkan terjadinya

perubahan yang cukup mendasar dalam struktur lembaga kemahasiswaan di USD yang ditandai dengan berubahnya Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan (PUOK) menjadi Konstitusi Organisasi Kemahasiswaan (KOK).

Di dalam pedoman umum organisasi kemahasiswaan terdapat senat mahasiswa (Sema), kemudian di dalam konstitusi organisasi kemahasiswaan senat mahasiswa berubah menjadi dua lembaga mahasiswa, yaitu badan perwakilan mahasiswa universitas (BPMU) yang berfungsi sebagai badan aspiratif dan kontrol terhadap lembaga kemahasiswaan dan

badan eksekutif mahasiswa universitas (BEMU) yang

Penerapan konstitusi organisasi kemahasiswaan (KOK) itu pertama kali dilakukan pada tahun 2000, yaitu ketika pada tanggal 27 sampai dengan tanggal 28 Nopember digelar pemilu yang memilih Presiden dan Wakil Presiden.

1) Badan Perwakilan Mahasiswa Universitas (BPMU)

Badan perwakilan mahasiswa merupakan lembaga aspiratif dan lembaga kontrol atas kerja badan eksekutif mahasiswa. Badan perwakilan mahasiswa merupakan lembaga yang mengolah dan menggodok aspirasi mahasiswa hingga menjadi suatu kebijakan yang akan dilaksanakan oleh badan eksekutif mahasiswa.

2) Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU)

Badan eksekutif mahasiswa merupakan lembaga operasional kemahasiswaan. BEMU mempunyai fungsi sebagai forum komunikasi antar-lembaga ekstrakurikuler mahasiswa (UKM) dan sebagai lembaga eksekutif yang mengkoordinasikan kegiatan ekstrakurikuler di tingkat universitas.

3) Himpunan Mahasiswa Jurusan/Program Studi

Himpunan mahasiswa jurusan adalah organisasi mahasiswa intra kampus yang terdapat pada jurusan keilmuan dalam lingkup fakultas tertentu bertujuan untuk

    12

mengakomodasi minat dan bakat serta energi kreativitas mahasiswa.

4) Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKM)

Kegiatan Unit kegiatan mahasiswa (UKM) adalah wadah aktivitas kemahasiswaan untuk mengembangkan minat, bakat dan keahlian tertentu. Unit kegiatan

kemahasiswaan (UKM) di Universitas Sanata Dharma

menangani kegiatan ekstrakurikuler, meliputi:

a) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Bela Diri b) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Cheerleaders

c) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Kerohanian

d) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Kesenian

e) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Koperasi

f) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Korps Suka Rela

Palang Merah Indonesia

g) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Leans Club

h) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Olah Raga (sepak

bola, basket, bulu tangkis, tenis lapangan, bola voli)

i) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Paduan Suara

j) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Pecinta Alam

l) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Pengabdian Masyarakat

m) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Penalaran

n) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Radio Masdha

o) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Resimen Mahasiswa

p) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Teater

5) Komunitas Kemahasiswaan Independen

Komunitas kemahasiswaan independen bisa bergerak di bidang sosial, agama, akademik, atau budaya.

6) Program Pengembangan Mahasiswa

Program pengembangan mahasiswa yang diadakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta meliputi :

a) Pelatihan pengembangan kepribadian mahasiswa b) Pelatihan jurnalistik

c) Pelatihan public speaking

d) Pelatihan kepemimpinan masyarakat e) Pelatihan kewirausahaan

    14

3. Fasilitas Belajar

Pengertian fasilitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:314) adalah sarana untuk memperlancar pelaksanaan fungsi. Dari pengertian itu dapat didefinisikan fasilitas belajar yaitu sarana untuk memperlancar pelaksanaan individu dalam melaksanakan kegiatan belajar yang baik dan memuaskan. Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor ekstern yang dapat mempengaruhi terhadap pencapaian prestasi belajar. Fasilitas belajar mempunyai fungsi untuk menunjang dan menggalakkan kegiatan belajar agar kegiatan belajar tersebut berjalan dengan lancar dan baik sehingga dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan. Jadi kelengkapan fasilitas belajar yang dimiliki mahasiswa sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar. Fasilitas tersebut dapat berupa :

a. Peralatan Kuliah

Peralatan kuliah merupakan segala sesuatu yang digunakan mahasiswa untuk melaksankan kegiatan belajar, seperti buku paket, buku tulis, alat tulis, alat hitung dan sebagainya.

b. Media Massa/Media Elektronik/Internet

Merupakan sarana penunjang yang dibutuhkan mahasiswa untuk memperoleh pengetahuan umum.

c. Meja dan Kursi Belajar

Meja kursi disediakan agar mahasiswa merasa lebih nyaman dalam kegiatan belajar.

d. Ruang Belajar

Ruang belajar adalah ruangan yang digunakan agar dapat belajar dengan baik.

e. Penerangan

Pencahayaan yang baik dibutuhkan untuk belajar agar tidak merusak mata.

f. Komputer/Laptop

Komputer/laptop adalah sarana penunjang yang dibutuhkan mahasiswa untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah.

4. Prestasi Belajar

Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap (W.S Winkel, 1984:36). Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon bawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang. Belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata, proses itu terjadi di dalam diri seseorang yang sedang mengalami belajar.

    16

Prestasi belajar menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (Peter dan Yenny, 1991:1990) adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan terhadap mata pelajaran yang dibuktikan melalui hasil tes. Hasil tes lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan guru. Kegiatan pengukuran prestasi belajar dilakukan antara lain melalui ulangan, ujian, tugas, daan sebagainya (Masidjo, 1995:13). Dari definisi prestasi belajar di atas dapat disimpulkan bahwa:

Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai/angka hasil tes yang diberikan oleh guru/dosen.

Keberhasilan dalam kegiatan yang disebut belajar akan tampak dalam prestasi belajar yang diraihnya. Prestasi belajar dapat diketahui dari hasil evaluasi belajarnya. Mengevaluasi hasil belajar, biasanya dilakukan dengan mengadakan pengukuran dalam bentuk tertulis, lisan maupun praktik yang kemudian diberi skor yang biasanya berwujud angka. Hasil dari pengukuran ini merupakan informasi-informasi atau data yang diwujudkan dalam bentuk angka-angka yang disebut prestasi belajar (Dimyati Mahmud, 1990:251).

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Syah (2002:143) dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:

a. Faktor internal (faktor dari dalam diri)

Faktor yang berasal dari dalam diri individu sendiri meliputi dua aspek, yakni aspek fisiologis (bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (bersifat rohaniah).

1) Aspek fisiologis

Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang

menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat dan intensitas individu dalam mengikuti pelajaran.

2) Aspek psikologis

Faktor yang termasuk aspek psikologis yang dipandang esensial dan dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran individu adalah: intelegensi, sikap, bakat, minat, motivasi (motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik).

b. Faktor eksternal (faktor dari luar)

Faktor eksternal juga terdiri atas dua macam, yakni faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.

1) Lingkungan sosial

Lingkungan sosial sekolah seperti pengajar, staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang individu. Yang

    18

termasuk dalam lingkungan sosial adalah masyarakat, tetangga, dan juga teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan tersebut.

2) Lingkungan non sosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial ialah

gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal siswa dan letaknya, fasilitas belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan individu tersebut. Faktor-faktor non sosial ini dipandang turut menentukan tingkat

keberhasilan belajar seorang individu. c. Faktor pendekatan belajar

Faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar individu yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan individu yang bersangkutan.

Dokumen terkait