• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh motivasi masuk program studi, keaktifan mengikuti kegiatan kampus dan fasilitas belajar terhadap indeks prestasi mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2007 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh motivasi masuk program studi, keaktifan mengikuti kegiatan kampus dan fasilitas belajar terhadap indeks prestasi mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2007 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta."

Copied!
162
0
0

Teks penuh

(1)

   

  viii

ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI MASUK PROGRAM STUDI,

KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN KAMPUS DAN

FASILITAS BELAJAR TERHADAP INDEKS PRESTASI

MAHASISWA

Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2007 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Galih Novita Mustikaningrum Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh motivasi masuk program studi terhadap indeks prestasi mahasiswa; (2) keaktifan mengikuti kegiatan kampus terhadap indeks prestasi mahasiswa; dan (3) pengaruh fasilitas belajar terhadap indeks prestasi mahasiswa.

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2007 pada bulan Oktober . Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner dan dokumentasi. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana.

(2)

  ix

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF CHOOSING THE SUBJECT

DEPARTMENT, BEING ACTIVE IN UNIVERSITY

ACTIVITIES, AND USING LEARNING FACILITIES ON THE

STUDENTS’ ACHIEVEMENT INDEX

The Case Study of 2007 Students of Accountancy Education Department of Yogyakarta Sanata Dharma University

Galih Novita Mustikaningrum Sanata Dharma University

Yogyakarta 2011

This research aimed to know: (1) the influence of the students’ motivation of choosing the subject department on the students’ achievement index; (2) the influence of being active in university activities on the students’ achievement index; and (3) the influence of learning facilities on the students’ achievement index.

This research was a case study research. This research was done in Yogyakarta Sanata Dharma University of Acoountancy Education Department of the year 2007 on October. The sampling technique of the research was purposive sampling technique, that was sampling technique with the certain consideration. The collection data techniques of this research were questionaire and documentation. To analyze the data, this research used the simple linear regression analysis.

(3)

PENGARUH MOTIVASI MASUK PROGRAM STUDI, KEAKTIFAN

MENGIKUTI KEGIATAN KAMPUS DAN FASILITAS BELAJAR

TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA

Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2007 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh:

Galih Novita Mustikaningrum NIM: 061334046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya Kecilku Ini

Akan Kupersembahkan Kepada :

Tuhan Yesus Kristus

Atas Kekuatan dan Penghiburan Yang selalu diberikan Untuk

ku.

Ayah dan Ibu

Atas Pengorbanan dan Cinta Kasihnya Untukku.

Orang Yang Ak Kasihi

Atas Kebersamaan, Kasih, dan Motivasi Untukku

Almamaterku

(7)

   

  v

 

MOTTO

 

 

 

 

SERAHKANLAH

Perbuatanmu Kepada TUHAN,

Maka Terlaksanalah Segata Rencanamu.

“Amsal 16 ; 3”

(8)
(9)

   

(10)

  viii

ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI MASUK PROGRAM STUDI,

KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN KAMPUS DAN

FASILITAS BELAJAR TERHADAP INDEKS PRESTASI

MAHASISWA

Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2007 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Galih Novita Mustikaningrum Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh motivasi masuk program studi terhadap indeks prestasi mahasiswa; (2) keaktifan mengikuti kegiatan kampus terhadap indeks prestasi mahasiswa; dan (3) pengaruh fasilitas belajar terhadap indeks prestasi mahasiswa.

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2007 pada bulan Oktober . Teknik pengambilan

sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan

sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner dan dokumentasi. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana.

(11)

   

  ix

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF CHOOSING THE SUBJECT

DEPARTMENT, BEING ACTIVE IN UNIVERSITY

ACTIVITIES, AND USING LEARNING FACILITIES ON THE

STUDENTS’ ACHIEVEMENT INDEX

The Case Study of 2007 Students of Accountancy Education Department of Yogyakarta Sanata Dharma University

Galih Novita Mustikaningrum Sanata Dharma University

Yogyakarta 2011

This research aimed to know: (1) the influence of the students’ motivation of choosing the subject department on the students’ achievement index; (2) the influence of being active in university activities on the students’ achievement index; and (3) the influence of learning facilities on the students’ achievement index.

This research was a case study research. This research was done in Yogyakarta Sanata Dharma University of Acoountancy Education Department of the year 2007 on October. The sampling technique of the research was purposive sampling technique, that was sampling technique with the certain consideration. The collection data techniques of this research were questionaire and documentation. To analyze the data, this research used the simple linear regression analysis.

(12)

  x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan karunia Roh

Kudus-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul

“PENGARUH MOTIVASI MASUK PROGRAM STUDI, KEAKTIFAN

MENGIKUTI KEGIATAN KAMPUS DAN FASILITAS BELAJAR

TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Akuntansi di Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa

skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu penulis mengaharapkan kritik

dan saran serta masukan yang membangun. Penulis ingin mengucapkan terima

kasih yang tiada terhingga kepada:

1. Romo Dr.Ir. P.Wiryono., S.J., selaku rektor universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Bapak T. Sarkim., M.Ed.,P.Hd., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Yohanes Harsoyo S.Pd.,M.Si., selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Sosial Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak L. Saptono., S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

(13)

   

  xi

kritikan yang membangun sehingga skripsi ini menjadi lebih baik. Terima

kasih juga untuk semangat dan bantuan yang sudah bapak berikan.

5. Bu Indah Nugraheni S.Pd.,S.I.P.,M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam

penyusunan skripsi dari awal sampai akhir sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan. Berkat bimbingan, pengarahan dan kesabaran yang ibu berikan

maka penulis dapat menyelesaikan skripsi. Terima kasih banyak Bu Indah.

6. Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran, masukan dan bantuan sehingga skripsi ini menjadi lebih

baik lagi.

7. Mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2007 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta yang telah membantu dan berpartisipasi dalam pelaksanaan

penelitian.

8. Bapak/ibu dosen dan segenap tenaga administrasi Program Studi Pendidikan

Akuntansi yang telah membimbing dan mengajarkan banyak hal kepada

penulis selama kuliah.

9. Ayah dan Ibu tersayang, terima kasih atas dukungan baik material maupun

spiritual. Karena doa bapak/ibu penulis dapat menyelesaikan skripsi.

10.Orang yang ak kasihi, terima kasih atas kesabaran, pengertian, bantuan,

(14)

  xii

11.Adik Wulan, terima kasih atas keceriaan dan doa sehingga memberikan

semangat dalam penulis mengerjakan skripsi.

12.Pristi, Aji Black, Asih, Iren, Felik, Jinonk, Ninin, Niken, Ika, yang telah

memberikan bantuan, semangat, dan doa kepada penulis dalam penulis

mengerjakan skripsi.

13.Sahabat-sahabatku Dety, Tyo, Wahyu, Johan, Ardi, Arcil, Mb Erni, Mb Linda,

Mb Lina, Novi, Deby, Rara, Mb Wati, Siska Putu, Retno, Dwi, Ndaru, Ika

Ratna, Arni, Iren, Ika, Niken, Jinonk, Ninin, Pristi, Asih terima kasih karena

doa dan kebersamaan kalian memberikan inspirasi dan semangat bagi penulis

dalam menyelesaikan skripsi.

14.Teman-teman PAK angkatan 2006 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,

terima kasih untuk kebersamaan selama ini. Semoga waktu yang sudah kita

lewati bersama tidak akan pernah terlupakan oleh waktu dan sukses selalu buat

kalian semua.

15.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat

(15)

   

(16)

  xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 88

Lampiran 2 Data Induk Penelitian ... 97

2.1 Data Induk Motivasi Masuk Program Studi (Pra Penelitian)... 98

2.1 Data Induk Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus (Pra Penelitian) ... 99

2.4 Data Induk Fasilitas Belajar (Pra Penelitian) ... 100

2.2 Data Induk Motivasi Masuk Program Studi... 101

2.3 Data Induk Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus ... 103

2.4 Data Induk Fasilitas Belajar ... 105

2.4 Data Induk Indeks Prestasi Mahasiswa ... 107

Lampiran 3 Daftar Distribusi Frekuensi ... 109

3.1 Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II ... 110

3.2 Analisis Deskriptif Persentase ... 112

3.3 Mean, Median, Modus ... 121

Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 123

4.1 Variabel Motivasi Masuk Program Studi ... 124

Lampiran 5 Uji Normalitas dan Linieritas ... 125

5.1 Uji Normalitas Variabel Motivasi Masuk Program Studi ... 126

5.2 Uji Normalitas Variabel Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus ... 126

5.3 Uji Normalitas Variabel Fasilitas Belajar ... 127

5.4 Uji Normalitas Variabel Indeks Prestasi Mahasiswa ... 127

5.1 Uji Linieritas Variabel Motivasi Masuk Program Studi Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa... 128

(17)

   

  xv

5.2 Uji Linieritas Variabel Keaktifan Mengikuti Kegiatan

Kampus

Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa... 128

5.3 Uji Linieritas Variabel Fasilitas Belajar Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa ... 129

Lampiran 6 Uji Regresi Sederhana ... 130

6.1 Uji Regresi Variabel Motivasi Masuk Program Studi Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa ... 131

6.2 Uji Regresi Variabel Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa... 132

6.3 Uji Regresi Variabel Fasilitas Belajar Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa ... 133

Lampiran 7 Tabel ... 135

7.1 Tabel r ... 136

7.2 Tabel f ... 173

7.3 Tabel t ... 139

(18)

  xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Motivasi Masuk Program Studi ... 25

Tabel 3.2 Skor Item Variabel Motivasi Masuk Program Studi ... 26

Tabel 3.3 Operasionalisasi Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus ... 27

Tabel 3.4 Skor Item Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus ... 27

Tabel 3.5 Operasionalisasi Fasilitas Belajar ... 28

Tabel 3.6 Skor Pernyataan Fasilitas Belajar... 29

Tabel 3.7 Prestasi Belajar Mahasiswa ... 30

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Motivasi Masuk Program Studi ... 32

Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas ... 34

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Data Variabel Motivasi Masuk Program Studi ... 54

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Data Variabel Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus ... 56

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Data Variabel Fasilitas Belajar ... 58

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Data Variabel Indeks Prestasi Mahasiswa ... 60

Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas ... 61

Tabel 5.6 Hasil Uji Linieritas ... 62

(19)

   

  xvii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

(20)

  xviii BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Motivasi Masuk Program Studi ... 7

2. Kegiatan Organisasi Kampus ... 9

3. Fasilitas Belajar ... 14

4. Prestasi Belajar ... 15

B. Kajian Yang Relevan ... 18

C. Kerangka Berpikir ... 19

D. Paradigma Penelitian ... 21

E. Hipotesis Penelitian ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 22

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 22

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 22

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 23

E. Varibel Penelitian dan Pengukurannya ... 24

F. Teknik Pengumpulan Data ... . 30

G. Teknik Pengujian Instrumen ... ... .. 31

H. Teknik Analisa Data ... .. 34

BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Perkembangan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ... 39

B. Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ... 42

C. Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ... 46

(21)

   

  xix

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ... 54

B. Analisis Data ... 61

C. Pembahasan ... 73

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 82

B. Keterbatasan Penelitian ... 83

C. Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 85

(22)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam

meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan

cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan

mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah merumuskan dalam

Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pendidikan dilakukan agar

mendapatkan tujuan yang diharapkan bersama yaitu:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Pasal 3 UU RI No 20/ 2003).

Pendidikan merupakan suatu usaha untuk menyiapkan peserta

didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan yang akan

berperan di masa yang akan datang. Dapat dikatakan pendidikan

mempunyai dua aspek yang sangat penting. Pertama aspek individu, yaitu

menjadikan anak mampu mengembangkan segenap potensi yang ada pada

(23)

    2

sosial yaitu mendidik anak agar dapat mengabdikan dirinya pada

masyarakat, bangsa, dan negara.

Pendidikan juga dipandang sebagai persiapan untuk kehidupan

yang lebih baik di kemudian hari. Semakin tinggi pendidikan semakin

besar harapan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik walaupun

untuk itu dibutuhkan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Banyak orang

tua tidak ragu-ragu memberikan pendidikan bagi anaknya dan berharap

anaknya mempunyai prestasi yang membanggakan.

Ketika siswa lulus dari SMA/SMK, mereka dihadapkan pada dua

pilihan, melanjutkan ke perguruan tinggi atau bekerja. Bagi yang

melanjutkan ke perguruan tinggi, maka mereka harus menentukan

program studi yang akan mereka pilih. Mereka yang melanjutkan ke

perguruan tinggi juga harus berusaha keras agar mempunyai prestasi yang

baik sehingga lulus dengan nilai yang memuaskan. Penilaian prestasi

belajar akademik di perguruan tinggi dinyatakan dalam indeks prestasi

(IP). Indeks prestasi merupakan bentuk prestasi yang diperoleh selama

satu semester yang dinyatakan dalam bentuk angka. Prestasi belajar ini

diperoleh dari kegiatan yang dinilai oleh dosen yang terdiri dari nilai ujian

dan tugas-tugas. Hal ini dapat dilihat dari kartu hasil studi (KHS) di setiap

akhir semester. Dengan adanya kartu hasil studi maka mahasiswa dapat

(24)

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan pesat

membuat setiap individu harus mempunyai bekal yang cukup untuk

menghadapi persaingan dalam dunia kerja. Mengingat persyaratan dalam

dunia kerja yang semakin banyak salah satunya menuntut adanya indeks

prestasi yang tinggi, maka diharapkan mahasiswa dapat lulus dengan

indeks prestasi yang tinggi atau di atas standar minimal. Tetapi sering kali

yang terjadi bahwa seorang mahasiswa hanya mempunyai indeks prestasi

yang pas-pasan bahkan rendah. Banyak sekali faktor-faktor yang

menyebabkan indeks prestasi mahasiswa rendah.

Faktor atau penyebab mahasiswa mempunyai indeks prestasi yang

rendah diantaranya yaitu pada waktu memilih program studi tidak sesuai

dengan bakat, minat atau karena paksaan dari orang lain sehingga mereka

kurang termotivasi dalam belajar. Dan yang terjadi adalah indeks prestasi

mereka rendah. Fasilitas belajar yang dimiliki oleh seorang mahasiswa

juga menjadi penentu sebuah prestasi. Fasilitas belajar menjadi penunjang

dalam proses belajar sehingga mereka yang mempunyai fasilitas belajar

yang lengkap biasanya juga memperoleh hasil prestasi yang baik dari pada

mereka yang tidak mempunyai kelengkapan fasilitas belajar walaupun

tidak jarang juga mereka yang sudah mempunyai fasilitas belajar yang

lengkap tetapi tetap saja hasil belajarnya rendah. Dalam kehidupan

kampus, mahasiswa tidak hanya dihadapkan pada kegiatan kuliah saja

tetapi juga pada kegiatan-kegiatan kampus selain perkuliahan. Merupakan

(25)

    4

kampus. Ada segi positif maupun segi negatif yang dapat diambil ketika

mahasiswa memilih untuk ikut berperan aktif dalam kegiatan kampus.

Banyak mahasiswa yang lupa terhadap kewajiban utama mereka sebagai

mahasiswa karena terlalu banyak kegiatan kampus yang mereka ikuti.

Seringkali mereka tidak dapat mengatur waktu dengan baik antara

kegiatan kampus dengan waktu untuk belajar. Ketika mahasiswa tidak

dapat mengatur waktu dengan baik antara kuliah dengan kegiatan kampus

maka yang terjadi adalah indeks prestasi mereka akan rendah. Di sisi lain,

segi positif atau pembelajaran yang dapat diambil ketika kita ikut berperan

aktif dalam kegiatan kampus yaitu mahasiswa dapat belajar berorganisasi,

berinteraksi dengan banyak orang, mendapatkan teman baru sampai

dengan belajar untuk menghargai orang lain. Tidak jarang juga mereka

yang aktif dalam kegiatan kampus tetapi juga mempunyai prestasi belajar

dan indek prestasi yang memuaskan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih

dalam tentang motivasi masuk program studi, keaktifan mengikuti

kegiatan kampus dan fasilitas belajar terhadap indeks prestasi mahasiswa

dengan judul ”PENGARUH MOTIVASI MASUK PROGRAM STUDI,

KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN KAMPUS DAN FASILITAS

(26)

B. Batasan Masalah

Ada banyak faktor yang diduga berpengaruh pada hasil indeks

prestasi mahasiswa. Dalam penelitian ini penulis membatasi pada motivasi

masuk program studi, keaktifan mengikuti kegiatan kampus dan fasilitas

belajar mahasiswa.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, penulis merumuskan

beberapa masalah antara lain sebagai berikut

1. Apakah ada pengaruh motivasi masuk program studi terhadap indeks

prestasi mahasiswa?

2. Apakah ada pengaruh keaktifan mengikuti kegiatan kampus terhadap

indeks prestasi mahasiswa?

3. Apakah ada pengaruh fasilitas belajar terhadap indeks prestasi

mahasiswa?

D. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh motivasi masuk program

studi terhadap indeks prestasi mahasiswa.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh keaktifan mengikuti

(27)

    6

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh fasilitas belajar terhadap

indeks prestasi mahasiswa.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini juga memiliki manfaat, antara lain sebagai berikut:

1. Bagi Universitas

Penulis berharap agar hasil penelitian dapat digunakan sebagai

informasi untuk penelitian selanjutnya serta dapat menambah

perbendaharaan bacaan khususnya tentang penelitian pendidikan.

2. Bagi Mahasiswa

Untuk menambah pengetahuan dan sebagai sumber inspirasi dalam

penulisan makalah, skripsi, atau tugas akhir.

3. Bagi Para Pembaca

Sebagai bahan bacaan dan menambah pengetahuan bidang

pendidikan.

4. Bagi Penulis

Penelitian yang dilakukan merupakan sarana berlatih bagi penulis

untuk menerapkan teori yang didapat dari perkuliahan ke dalam

praktik lapangan yang sesungguhnya dan menambah pengetahuan

(28)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Motivasi Masuk Program Studi

a. Pengertian Motivasi

Motivasi adalah sebab, tujuan, atau pendorong. Tujuan

seseorang itulah yang sebenarnya menjadi penggerak utama

baginya berusaha keras mencapai atau mendapatkan tujuan

yang diinginkan. Oleh karena itu motivasi dapat didefinisikan

sebagai sesuatu yang menggerakkan dan mengarahkan

seseorang dalam tindakan-tindakan. Motivasi dapat dirangsang

oleh faktor-faktor dari luar tetapi motivasi itu tumbuh di dalam

diri seseorang.

Menurut Sartain (Ngalim Purwanto, 1990:61), pada

umumnya suatu motivasi/dorongan adalah suatu pernyataan

yang kompleks dalam organisme yang mengarahkan tingkah

laku terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang (incentive).

b. Tipe-Tipe Motivasi

1) Motivasi Intrinsik

Menurut Thornburgh (Elida Prayitno, 1989:10-11),

motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang

disebabkan oleh faktor pendorong dalam diri (internal)

individu. Tingkah laku terjadi tanpa dipengaruhi oleh

(29)

    8

faktor-faktor lingkungan. Individu bertingkah laku tanpa

mendapatkan energi dan pengaruh tingkah laku yang

tidak dapat kita lihat sumbernya dari luar. Individu

melakukan kegiatannya didorong oleh motivasi intrinsik,

maka kegiatannya adalah untuk mencapai tujuan yang

merupakan hasil kegiatan itu.

Grage dan Berline (Elida Prayitno, 1989:11),

mengemukakan bahwa individu yang termotivasi secara

intrinsik aktifitasnya lebih baik dalam belajar dari pada

siswa yang termotivasi secara ekstrinsik. Individu yang

memiliki motivasi intrinsik menunjukkan keterlibatan dan

aktifitasnya yang tinggi dalam belajar.

2) Motivasi Ekstrinsik

Pintner, Ryan, West, Fleeh, Crow, dan Smith (Elida

Prayitno, 1989:13) mengemukakan bahwa motivasi

ekstrinsik adalah motivasi yang keberadaannya karena

pengaruh rangsangan dari luar. Motivasi ekstrinsik bukan

merupakan perasaan atau keinginan yang sebenarnya

yang ada dalam diri individu tersebut.

c. Pengertian Motivasi Masuk Program Studi

Setiap individu memiliki motivasi yang berbeda-beda

yang mendorong timbulnya suatu perbuatan. Motivasi

(30)

Faktor-faktor internal yang melatarbelakangi pemilihan

program studi antara lain terdiri dari cita-cita, bakat, minat,

hobi, kebutuhan akan pengetahuan, dan kebutuhan mendapat

keterampilan. Faktor-faktor eksternal terdiri dari kondisi

ekonomi/biaya pendidikan, sarana dan prasarana kampus,

pengaruh orang tua, pengaruh teman dan pacar, serta prospek

kerja.

2. Kegiatan Organisasi Kampus

a. Pengertian Organisasi

Pengertian organisasi dilihat dari dua aspek antara lain:

1) Aspek statis yaitu suatu wadah atau tempat kerjasama

sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Bentuknya adalah bagan serta struktur organisasi tersebut.

2) Aspek dinamis yaitu suatu interaksi yang terjadi antar

anggota dan antar organisasi dengan lingkungannya.

b. Pengertian Kegiatan Organisasi Kampus

Organisasi kemahasiswaan intra kampus adalah

organisasi mahasiswa yang memiliki kedudukan resmi di

lingkungan kampus dan mendapat pendanaan kegiatan

kemahasiswaan dari kampus. Para aktivis organisasi

mahasiswa intra kampus pada umumnya juga berasal dari

(31)

    10

independen yang berasal dari berbagai kelompok studi atau

kelompok kegiatan lainnya.

c. Organisasi Kemahasiswaan di Universitas Sanata Dharma

Setelah reformasi tahun 1998, di berbagai perguruan

tinggi di Indonesia dibentuklah student government

(pemerintahan mahasiswa). Student government muncul akibat

ketertekanan lembaga kemahasiswaan oleh ketatnya birokrasi

kampus. Berawal dari hal itu maka mahasiswa menginginkan

suatu sistem lembaga kemahasiswaan yang lebih maju,

dinamis, dan lebih mandiri.

Maraknya student government menyebabkan terjadinya

perubahan yang cukup mendasar dalam struktur lembaga

kemahasiswaan di USD yang ditandai dengan berubahnya

Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan (PUOK) menjadi

Konstitusi Organisasi Kemahasiswaan (KOK).

Di dalam pedoman umum organisasi kemahasiswaan

terdapat senat mahasiswa (Sema), kemudian di dalam

konstitusi organisasi kemahasiswaan senat mahasiswa berubah

menjadi dua lembaga mahasiswa, yaitu badan perwakilan

mahasiswa universitas (BPMU) yang berfungsi sebagai badan

aspiratif dan kontrol terhadap lembaga kemahasiswaan dan

badan eksekutif mahasiswa universitas (BEMU) yang

(32)

Penerapan konstitusi organisasi kemahasiswaan (KOK) itu

pertama kali dilakukan pada tahun 2000, yaitu ketika pada

tanggal 27 sampai dengan tanggal 28 Nopember digelar pemilu

yang memilih Presiden dan Wakil Presiden.

1) Badan Perwakilan Mahasiswa Universitas (BPMU)

Badan perwakilan mahasiswa merupakan lembaga

aspiratif dan lembaga kontrol atas kerja badan eksekutif

mahasiswa. Badan perwakilan mahasiswa merupakan

lembaga yang mengolah dan menggodok aspirasi

mahasiswa hingga menjadi suatu kebijakan yang akan

dilaksanakan oleh badan eksekutif mahasiswa.

2) Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU)

Badan eksekutif mahasiswa merupakan lembaga

operasional kemahasiswaan. BEMU mempunyai fungsi

sebagai forum komunikasi antar-lembaga ekstrakurikuler

mahasiswa (UKM) dan sebagai lembaga eksekutif yang

mengkoordinasikan kegiatan ekstrakurikuler di tingkat

universitas.

3) Himpunan Mahasiswa Jurusan/Program Studi

Himpunan mahasiswa jurusan adalah organisasi

mahasiswa intra kampus yang terdapat pada jurusan

(33)

    12

mengakomodasi minat dan bakat serta energi kreativitas

mahasiswa.

4) Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKM)

Kegiatan Unit kegiatan mahasiswa (UKM) adalah wadah

aktivitas kemahasiswaan untuk mengembangkan minat,

bakat dan keahlian tertentu. Unit kegiatan

kemahasiswaan (UKM) di Universitas Sanata Dharma

menangani kegiatan ekstrakurikuler, meliputi:

a) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Bela Diri

b) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Cheerleaders

c) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Kerohanian

d) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Kesenian

e) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Koperasi

f) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Korps Suka Rela

Palang Merah Indonesia

g) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Leans Club

h) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Olah Raga (sepak

bola, basket, bulu tangkis, tenis lapangan, bola voli)

i) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Paduan Suara

j) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Pecinta Alam

(34)

l) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Pengabdian

Masyarakat

m) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Penalaran

n) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Radio Masdha

o) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Resimen Mahasiswa

p) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Teater

5) Komunitas Kemahasiswaan Independen

Komunitas kemahasiswaan independen bisa

bergerak di bidang sosial, agama, akademik, atau

budaya.

6) Program Pengembangan Mahasiswa

Program pengembangan mahasiswa yang

diadakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

meliputi :

a) Pelatihan pengembangan kepribadian mahasiswa

b) Pelatihan jurnalistik

c) Pelatihan public speaking

d) Pelatihan kepemimpinan masyarakat

e) Pelatihan kewirausahaan

(35)

    14

3. Fasilitas Belajar

Pengertian fasilitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2007:314) adalah sarana untuk memperlancar pelaksanaan fungsi.

Dari pengertian itu dapat didefinisikan fasilitas belajar yaitu sarana

untuk memperlancar pelaksanaan individu dalam melaksanakan

kegiatan belajar yang baik dan memuaskan. Fasilitas belajar

merupakan salah satu faktor ekstern yang dapat mempengaruhi

terhadap pencapaian prestasi belajar. Fasilitas belajar mempunyai

fungsi untuk menunjang dan menggalakkan kegiatan belajar agar

kegiatan belajar tersebut berjalan dengan lancar dan baik sehingga

dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan. Jadi kelengkapan

fasilitas belajar yang dimiliki mahasiswa sangat berpengaruh

terhadap prestasi belajar. Fasilitas tersebut dapat berupa :

a. Peralatan Kuliah

Peralatan kuliah merupakan segala sesuatu yang digunakan

mahasiswa untuk melaksankan kegiatan belajar, seperti buku

paket, buku tulis, alat tulis, alat hitung dan sebagainya.

b. Media Massa/Media Elektronik/Internet

Merupakan sarana penunjang yang dibutuhkan mahasiswa

untuk memperoleh pengetahuan umum.

c. Meja dan Kursi Belajar

Meja kursi disediakan agar mahasiswa merasa lebih nyaman

(36)

d. Ruang Belajar

Ruang belajar adalah ruangan yang digunakan agar dapat

belajar dengan baik.

e. Penerangan

Pencahayaan yang baik dibutuhkan untuk belajar agar tidak

merusak mata.

f. Komputer/Laptop

Komputer/laptop adalah sarana penunjang yang dibutuhkan

mahasiswa untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah.

4. Prestasi Belajar

Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung

dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan

perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

keterampilan, dan nilai-sikap (W.S Winkel, 1984:36). Belajar

berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap

situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang

berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak

dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon bawaan,

kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang. Belajar

merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata,

proses itu terjadi di dalam diri seseorang yang sedang mengalami

(37)

    16

Prestasi belajar menurut Kamus Bahasa Indonesia

Kontemporer (Peter dan Yenny, 1991:1990) adalah penguasaan

pengetahuan dan keterampilan terhadap mata pelajaran yang

dibuktikan melalui hasil tes. Hasil tes lazimnya ditunjukkan dengan

nilai tes atau angka yang diberikan guru. Kegiatan pengukuran

prestasi belajar dilakukan antara lain melalui ulangan, ujian, tugas,

daan sebagainya (Masidjo, 1995:13). Dari definisi prestasi belajar di

atas dapat disimpulkan bahwa:

Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai/angka hasil tes yang diberikan oleh guru/dosen.

Keberhasilan dalam kegiatan yang disebut belajar akan

tampak dalam prestasi belajar yang diraihnya. Prestasi belajar dapat

diketahui dari hasil evaluasi belajarnya. Mengevaluasi hasil belajar,

biasanya dilakukan dengan mengadakan pengukuran dalam bentuk

tertulis, lisan maupun praktik yang kemudian diberi skor yang

biasanya berwujud angka. Hasil dari pengukuran ini merupakan

informasi-informasi atau data yang diwujudkan dalam bentuk

angka-angka yang disebut prestasi belajar (Dimyati Mahmud, 1990:251).

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

(38)

a. Faktor internal (faktor dari dalam diri)

Faktor yang berasal dari dalam diri individu sendiri meliputi

dua aspek, yakni aspek fisiologis (bersifat jasmaniah) dan

aspek psikologis (bersifat rohaniah).

1) Aspek fisiologis

Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang

menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan

sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat dan

intensitas individu dalam mengikuti pelajaran.

2) Aspek psikologis

Faktor yang termasuk aspek psikologis yang dipandang

esensial dan dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas

perolehan pembelajaran individu adalah: intelegensi,

sikap, bakat, minat, motivasi (motivasi intrinsik dan

motivasi ekstrinsik).

b. Faktor eksternal (faktor dari luar)

Faktor eksternal juga terdiri atas dua macam, yakni faktor

lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.

1) Lingkungan sosial

Lingkungan sosial sekolah seperti pengajar, staf

administrasi, dan teman-teman sekelas dapat

(39)

    18

termasuk dalam lingkungan sosial adalah masyarakat,

tetangga, dan juga teman-teman sepermainan di sekitar

perkampungan tersebut.

2) Lingkungan non sosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial ialah

gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal

siswa dan letaknya, fasilitas belajar, keadaan cuaca dan

waktu belajar yang digunakan individu tersebut.

Faktor-faktor non sosial ini dipandang turut menentukan tingkat

keberhasilan belajar seorang individu.

c. Faktor pendekatan belajar

Faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar individu

yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk

melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf

keberhasilan individu yang bersangkutan.

B. Kajian Yang Relevan

Hasil penelitian Martina Yang Berjudul “Pengaruh Prioritas

memilih Program Studi Pendidikan Akuntansi Terhadap Hubungan

Motivasi Dengan Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan”. Studi kasus

mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata

(40)

prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi terhadap hubungan

motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi keuangan (ρ = 0,585 & 0,516 > α = 0,050).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Prantya yang berjudul

“Kontribusi Fasilitas Belajar dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil

Belajar Kimia Pada Siswa SMA Negeri 1 Karangnongko Kabupaten

Klaten tahun 2008”, menyatakan bahwa terdapat kontribusi fasilitas

belajar, dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar kimia. Dengan

model regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel terikat atau dapat

dikatakan bahwa hasil analisis regresi menunjukkan model sudah tepat.

Variabel yang dipilih pada variabel independen yaitu fasilitas belajar, dan

motivasi berprestasi dapat menerangkan variasi variabel hasil belajar kimia

sebesar 45,7% sedangkan sisanya 54,3% oleh variabel lain.

C. Kerangka Berfikir

1. Pengaruh motivasi masuk program studi terhadap indeks prestasi

mahasiswa

Motivasi merupakan serangkaian usaha untuk menyediakan

kondisi-kondisi tertentu. Setiap individu memiliki motivasi yang

berbeda-beda yang mendorong timbulnya suatu perbuatan untuk

mencapai tujuan. Motivasi dilatarbelakangi oleh faktor internal dan

faktor eksternal. Seseorang yang termotivasi secara intrinsik

(41)

    20

termotivasi secara ekstrinsik. Mahasiswa yang memiliki motivasi

intrinsik menunjukkan keterlibatan dan aktivitasnya yang tinggi.

2. Pengaruh keaktifan mahasiswa dalam kegiatan kampus terdadap

indeks prestasi mahasiswa

Kegiatan kampus merupakan kegiatan di lingkungan kampus

dan mendapat pendanaan dari kampus. Aktif dalam kegiatan kampus

membuat mahasiswa mendapatkan pengalaman baru, dapat berkreasi

dan beraktivitas secara lebih luas, serta berinteraksi dengan banyak

orang sehingga dapat dijadikan sebagai penyokong dan penyemangat

bagi kegiatan kuliah. Tidak sedikit mahasiswa yang aktif dalam

kegiatan kampus memiliki indeks prestasi yang tinggi. Hal ini

dikarenakan mahasiswa tersebut mampu mengatur waktu dengan

baik antara kuliah dengan kegiatan kampus.

3. Pengaruh fasilitas belajar yang dimiliki mahasiswa terhadap indeks

prestasi mahasiswa

Fasilitas belajar merupakan sarana untuk memperlancar

dalam melaksanakan kegiatan belajar yang baik dan memuaskan.

Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat

mempengaruhi terhadap pencapaian prestasi belajar. Semakin

lengkap tersedianya fasilitas belajar maka akan semakin

mempermudah mahasiswa dalam melakukan proses belajar dan itu

(42)

D. Paradigma Penelitian

Dari kerangka berpikir di atas, maka dapat dibuat suatu paradigma

penelitian, yaitu sebagai berikut:

X1 : Variabel bebas, yaitu motivasi masuk program studi

X2 : Variabel bebas, yaitu keaktifan mengikuti kegiatan kampus

X3 : Variabel bebas, yaitu fasilitas belajar

Y : Variabel terikat, yaitu indeks prestasi mahasiswa

E. Hipotesis

1. Ada pengaruh motivasi masuk program studi terhadap indeks

prestasi mahasiswa.

2. Ada pengaruh keaktifan mengikuti kegiatan kampus terhadap indeks

prestasi mahasiswa.

3. Ada pengaruh fasilitas belajar terhadap indeks prestasi mahasiswa.

X1

X2

X3

(43)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian tentang

subjek tertentu, dimana subjek tersebut terbatas yaitu mahasiswa Program

Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta maka

kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subjek yang diteliti.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Program Studi Pendidikan Akuntansi, Kampus I Jalan Affandi,

Mrican, Trombol Pos 29, Yogyakarta 55002.

2. Waktu

Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2010.

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang yang akan dimintai informasi atau

orang yang menjadi sumber informasi. Subjek penelitian ini adalah

mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta angkatan 2007.

(44)

2. Objek penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah motivasi masuk

program studi, keaktifan mengikuti kegiatan kampus, fasilitas belajar

dan indeks prestasi mahasiswa.

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini

yang menjadi populasi adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan

Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Sampel penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam

penelitian ini yang menjadi sampel adalah mahasiswa Program Studi

Pendidikan Akuntansi Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2007.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu

teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Peneliti

menggunakan teknik purposive sampling karena mengingat bahwa

salah satu variabel bebas dalam penelitian ini adalah keaktifan

mahasiswa mengikuti kegiatan kampus sehingga peneliti memilih

mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Sanata Dharma

(45)

    24

mahasiswa tersebut belum diberlakukan adanya sistem pemberian

poin untuk keaktifan mengikuti kegiatan kampus.

E. Variabel Penelitian dan Pengukuran 1. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dapat menjadi objek

penelitian atau faktor-faktor yang berperan atau gejala-gejala yang

diteliti. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti adalah:

a. Variable Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah himpunan seluruh gejala yang

memiliki berbagai aspek atau unsur yang berfungsi

mempengaruhi atau menunjukkan variabel lain yang disebut

variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian ini adalah

motivasi masuk program studi, keaktifan mengikuti kegiatan

kampus, dan fasilitas belajar mahasiswa.

b. Variable Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah himpunan segala gejala yang

mempunyai berbagai aspek atau unsur di dalamnya yang

berfungsi untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lain atau

variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

(46)

2. Pengukuran Variabel Penelitian

a. Motivasi Masuk Program Studi

Motivasi adalah sebab, tujuan, atau pendorong.

Tujuan seseorang itulah sebenarnya yang menjadi penggerak

utama untuk berusaha keras mencapai atau mendapatkan

tujuan yang diinginkan. Berikut ini disajikan tabel

[image:46.612.97.516.201.693.2]

operasionalisasi variabel motivasi masuk program studi.

Tabel III. 1

Operasionalisasi Variabel Motivasi Masuk Program Studi

Variabel

Penelitian Dimensi Indikator

Pernyataan No Motivasi Masuk Program Studi 1. Motivasi Intrinsik 1. Cita-cita 2. Hobi

3. Minat dan

perhatian 4. Kebutuhan akan pengetahuan 1, 2 3,4 5 6 2. Motivasi Ekstrinsik 1. Prospek kerja 2. Pengaruh orang lain 3. Biaya pendidikan

4. Sarana dan

7, 8

9, 10

11

(47)

    26

prasarana

kampus

5. Gengsi 13

Pengukuran variabel motivasi masuk program studi

menggunakan Skala Likert. Ada dua kategori pernyataan

yang digunakan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan

negatif dengan alternatif jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju

(S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).

Pernyataan positif adalah pernyataan yang mendukung

gagasan sedangkan pernyataan negatif adalah pernyataan

yang tidak mendukung gagasan. Penskoran untuk pernyataan

[image:47.612.97.513.100.705.2]

tersebut adalah :

Tabel III. 2

Skor Item Variabel Motivasi Masuk Program Studi

Jawaban

Skor Pernyataan

Positif

Pernyataan Negatif

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

(48)

Sangat Tidak Setuju 1 4

b. Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus

Kegiatan kampus merupakan kegiatan mahasiswa

[image:48.612.93.517.144.603.2]

yang mendapat pendanaan dari kampus. Berikut ini disajikan

tabel operasionalisasi variabel keaktifan mengikuti kegiatan

kampus:

Tabel III. 3

Operasionalisasi Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus Variabel

penelitian Dimensi Indikator

Pernyataan Nomor Keaktifan

Mengikuti

Kegiatan

Kampus

Kegiatan

Kampus

Kegiatan

kampus

yang pernah

diikuti

1,7,8,9,10

Jabatan

yang pernah

diduduki

dalam

kegiatan

kampus

2, 3, 4, 5,6

Terdapat tiga jawaban pada masing-masing item dan

skor jawaban bergerak dari 1 sampai dengan 3. Penskoran

untuk alternatif jawaban tersebut adalah:

(49)

    28

Skor Item Keaktifan Mahasiswa Mengikuti Kegiatan Kampus

Jawaban Skor A 3

B 2

C 1

Pengukuran variabel keaktifan mengikuti kegiatan

kampus dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu tinggi,

sedang dan rendah dengan menggunakan analisis deskriptif

persentase. Analisis deskriptif persentase digunakan untuk

mendeskripsikan persentase variabel keaktifan mengikuti

kegiatan kampus.

c. Fasilitas Belajar

Fasilitas belajar yang dimiliki mahasiswa yaitu sarana

yang memperlancar mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan

[image:49.612.95.515.118.610.2]

belajar dengan baik dan memuaskan. Berikut ini disajikan

tabel operasionalisasi fasilitas belajar yang dimiliki

(50)
[image:50.612.94.524.99.695.2]

Tabel III. 5

Operasionalisasi Fasilitas Belajar Mahasiswa Variabel

Penelitian

Dimensi Indikator Pernyataan Nomor Fasilitas Belajar Mahasiswa 1. Fasilitas Benda/ Barang Meja Belajar Komputer Alat Hitung Peralatan Kuliah Buku 2 3 5 4 6 2. Ruang Belajar Ruang Belajar Penerangan 1 7 3. Fasilitas Penunjang Internet Media Cetak Media Elektronik 8 9 10

Terdapat tiga jawaban pada masing-masing item dan

skor bergerak dari 1 sampai dengan 3. Penskoran untuk

alternatif jawaban tersebut adalah:

Tabel III.6

Skor Pernyataan Fasilitas Belajar

Jawaban Skor A 3

B 2

(51)

    30

Pengukuran variabel fasilitas belajar dikelompokkan

menjadi tiga kategori yaitu sangat mendukung, cukup

mendukung, tidak mendukung dengan menggunakan analisis

deskriptif persentase. Analisis deskriptif persentase

digunakan untuk mendeskripsikan persentase variabel

fasilitas belajar.

d. Indeks Prestasi (IP) Mahasiswa

Penilaian prestasi belajar akademik di perguruan

tinggi dinyatakan dalam indeks prestasi (IP). Indeks prestasi

merupakan bentuk prestasi yang diperoleh selama satu

semester yang dinyatakan dalam bentuk angka. Hal ini dapat

dilihat di kartu hasil studi (KHS) di setiap akhir semester.

Pada penelitian ini, penulis mengumpulkan data melalui

leger/rekap nilai indeks prestasi masing-masing mahasiswa

[image:51.612.95.520.169.697.2]

dari sekretariat Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Tabel III. 7

Prestasi Belajar Mahasiswa

No IPK Keterangan

1 3,00 – 4,00 Sangat Tinggi

2 2,50 – 2,99 Tinggi

3 2,00 – 2,49 Cukup

(52)

5 ≤ 1,49 Sangat Rendah

Sumber: Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007.

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan

sejumlah daftar pertanyaan untuk diisi responden sesuai dengan

keadaan responden sebenarnya. Kuesioner digunakan untuk mencari

data tentang motivasi masuk program studi, keaktifan mengikuti

kegiatan kampus, dan fasilitas belajar mahasiswa.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dengan cara

mengutip data atau keterangan yang ada di kampus dengan

mempelajari data-data tertulis dan catatan yang ada. Dalam hal ini

data yang dikumpulkan adalah data jumlah mahasiswa dan indeks

prestasi mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas

Sanata Dharma angkatan 2007.

G. Teknik Pengujian Instrumen 1. Pengujian Validitas

Pengujian validitas (test of validity) dimaksudkan untuk

(53)

    32

seharusnya diukur (sahih) atau tidak. Pengujian validitas dilakukan

dengan mengkorelasikan antara skor jawaban masing-masing item

pernyataan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan skor

pernyataan. Perhitungan uji validitas menggunakan korelasi product

moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut (Suharsimi

Arikunto, 2006: 170):

(

)(

)

(

)

{

}

{

(

)

}

=

2 2 2 2

Y

XY

X

X

Y

X

XY

N

r

XY Keterangan :

N = Jumlah item pertanyaan

X = Skor masing – masing item tes

Y = Skor total seluruh item tes

r xy = Koefisien korelasi

Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan

korelasi dengan taraf signifikansi 5%. Apabila hasil pengukuran

menunjukkan r hitung > r tabel maka item tersebut dinyatakan valid.

Sebaliknya jika r hitung < r tabel item tersebut dinyatakan tidak valid.

Berikut ini merupakan rangkuman dari hasil uji validitas

terhadap variabel motivasi masuk program studi yang dilakukan

(54)
[image:54.612.95.515.134.612.2]

Tabel III. 8

Hasil Uji Validitas Item Variabel Motivasi Masuk Program Studi

No. Item

r

hitung

r

tabel Keterangan

Item1 0, 615 0, 361 Valid

Item2 0, 567 0, 361 Valid

Item3 0, 727 0, 361 Valid

Item4 0, 614 0, 361 Valid

Item5 0, 507 0, 361 Valid

Item6 0, 544 0, 361 Valid

Item7 0, 494 0, 361 Valid

Item8 0, 413 0, 361 Valid

Item9 0, 425 0, 361 Valid

Item10 0, 568 0, 361 Valid

Item11 0, 494 0, 361 Valid

Item12 0, 409 0, 361 Valid

Item13 0, 419 0, 361 Valid

Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan

adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini dengan membandingkan

antara rhitung dengan rtabel. Jumlah data (n) sebanyak 30 responden

dan α = 5% diperoleh rtabel sebesar 0, 361. Berdasarkan hasil

perhitungan tampak bahwa, rhitung lebih besar daripada rtabel

sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan

mengenai motivasi masuk program studi adalah valid.

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada pengertian bahwa suatu

(55)

    34

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk

menguji reliabilitas kuisioner dalam penelitian ini digunakan teknik

koefisien alpha, dengan formula (Suharsimi Arikunto, 2006: 19):

⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ −

=

2

2 11 1 1 b b k k r

σ

σ

Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

σb = Jumlah varians dari total

2

b

σ

= Varians dari total

Apabila r11 > 0.60 maka dapat dikatakan memenuhi syarat

reliabilitas dan sebaliknya jika r11 < 0.60 maka dapat dikatakan tidak

memenuhi syarat reliabilitas. Uji reliabilitas instrumen dilakukan

dengan menggunakan rumus Cronbach-Alpha dan dikerjakan

dengan program SPSS for windows versi 18.0. Dari pengujian

[image:55.612.95.517.182.672.2]

reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel III.9

Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Variabel Motivasi Masuk Program Studi

Variabel

r

hitung Kriteria

Reliabilitas

Status

Motivasi Masuk

Program Studi

(56)

Dari 13 item motivasi masuk program studi diperoleh hasil

koefisien Cronbach Alpha sebesar 0,856 yang lebih besar dari 0,6

sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner untuk mengukur

variabel dalam motivasi masuk program studi adalah reliabel.

H. Teknik Analisis data 1. Analisis Deskriptif

Analisis ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan data

hasil observasi yang sudah diperoleh dari penelitian di lapangan

yang meliputi karakteristik responden, variabel motivasi masuk

program studi, keaktifan mengikuti kegiatan kampus, fasilitas

belajar, indeks prestasi. Untuk keperluan deskripsi data digunakan

statistik deskriptif untuk setiap variabel.

2. Pengujian Persyaratan Analisis

a. Pengujian Normalitas

Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah

distribusi data setiap variabel berdistribusi normal atau tidak.

Untuk menguji normalitas distribusi data setiap variabel

digunakan uji One Sample Kolmogrov-Smirnov, yaitu tingkat

kesesuaian antara distribusi harga satu sampel (skor

observasi) dan distribusi teoritisnya. Uji ini menetapkan suatu

(57)

    36

perbedaan terbesar. Artinya distribusi sampling yang diamati

benar-benar merupakan observasi suatu sampel random dari

distribusi teoritis (Ghozali, 2002:35-36). Alat statistik untuk

pengujian normalitas data penelitian ini adalah tes

Kolmogorov-Smirnov. Adapun rumus uji

Kolmogrov-Smirnov (Ghozali, 2002:36) sebagai berikut:

)

(

)

(

Xi

Sn

Xi

Fo

Max

D

=

Keterangan:

D = Deviasi maksimum

Fo(Xi) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang

ditentukan

Sn = Distribusi frekuensi kumulatif yang

diobservasi

Jika nilai F hitung > dari nilai F tabel pada taraf signifikasi 5%

(α = 0,050), maka distribusi data dikatakan normal.

Sebaliknya, Jika nilai F hitung < dari nilai F tabel pada taraf

signifikasi 5% (α = 0,050), maka distribusi data dikatakan

tidak normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan bantuan

program SPSS for windows versi 18.0.

b. Pengujian Liniearitas

Pengujian liniearitas dimaksudkan untuk mengetahui ada

(58)

Pengujian dilakukan dengan uji F (Sudjana, 1992:332)

dengan rumus sebagai berikut:

2 2

Se

S

F

=

TC

Dimana:

2

)

(

2

=

k

TC

JK

S

TC

k

n

E

JK

Se

=

(

)

2 Keterangan:

F = Nilai F untuk garis regresi

S2TC = Varians tuna cocok

Se2 = Varians kekeliruan

Berdasarkan hasil perhitungan selanjutnya dibandingkan

dengan F table dengan taraf signifikansi 5%. Koefisien F hitung

diperoleh dari SPSS. Jika nilai F hitung > nilai F tabel, maka

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat tidak

linier. Sebaliknya, jika nilai F hitung < F tabel, maka hubungan

antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah linier.

3. Pengujian Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

mengetahui adanya pengaruh motivasi masuk program studi,

(59)

    38

indeks prestasi mahasiswa. Untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh variabel-variabel tersebut digunakan model persamaan

regresi.

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan regresi

sederhana. Regresi sederhana memperkirakan satu variabel terikat

diberi notasi Y dan variabel bebas diberi notasi X, sehingga bentuk

hubungan yang dicari adalah regresi Y atas X (Sudjana, 2002:315)

Persamaan matematisnya sebagai berikut:

Y = a + b(X)

Rumus untuk menghitung koefisien a dan b adalah sebagai berikut:

∑ ∑

− −

= 2 2

2 ) ( ) )( ( ) )( ( i i i i i i i X X n Y X X X Y a

− −

= 2 2

) ( ) )( ( i i i i i i X X n Y X Y X n b Keterangan:

Y = variabel terikat

X = variabel bebas

Uji signifikansi (α) = 5% untuk uji dua sisi, dk = jumlah data (n) – 2,

uji dua sisi dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya

koefisien regresi dengan membandingkan statistik hitung dengan

statistik tabel. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima. Jika t hitung

(60)

1

 

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A.

Sejarah Perkembangan Universitas

1.

Perkembangan Universitas Sanata Dharma

Universitas Sanata Dharma mulanya dikenal dengan nama

Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG). Gagasan berdirinya

PTPG Sanata Dharma merupakan respon pihak Gereja Katolik

terhadap tawaran Mendikbud saat itu yaitu Prof. Moh. Yamin, S.H.

selaku Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI) pada

tahun 1950-an. Waktu itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1,

antara lain B1 Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang

dikelola oleh Pater H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan

Loyola) di Semarang yang dikelola oleh pater W.J. Van der Meulen,

S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J. Dengan dukungan dari Conggregatio

de Propaganda Fide, selanjutnya Pater Kester yang waktu itu menjabat

sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus menggabungkan

kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata

Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh

pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955.

Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 Jurusan,

yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para

pembesar misi Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus

(61)

    40

Driyarkara, S.J. menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H.

Loeff sebagai Wakil Dekan. Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh

Pater K. Looymans, S.J. yang waktu itu menjadi pejabat Departemen

Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja

Indonesia. “Sanata Dharma” sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”,

yang berarti “kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang

nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan

gereja (Pro Patria et Eclessia).

Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam

hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang

perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada

bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan

Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari

Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP

ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status “disamakan” dengan

negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1 / 1961 pada tanggal 6 Mei

1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian dari

Universitas Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma

berdiri sendiri.

Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari

Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian

FKIP Sanata Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP

(62)

Menteri PTIP No. 237 / B – Swt / U / 1965. Surat Keputusan ini

berlaku mulai tanggal 1 September 1965. Selain melaksanakan

Program S1 (sebelumnya Sarjana Muda dan Sarjana), IKIP Sanata

Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola Program

Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa

Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma

ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka Program Diploma

II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan

kebutuhan masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993

sesuai dengan SK Mendikbud No. 46 / D / O / 1993, IKIP Sanata

Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih

dikenal dengan nama USD. Dengan perkembangan ini USD

diharapkan tetap dapat memajukan sistem pendidikan guru sekaligus

berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Setelah berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma

terdorong untuk memperluas muatan program pendidikannya. Di

samping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan tetap

membuka FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata

Dharma membuka beberapa fakultas baru. Universitas Sanata Dharma

sekarang memiliki 8 fakultas dengan 25 program studi, 3 program

(63)

    42

Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata Dharma.

Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik (gedung,

lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi (sistem

informasi, manajemen, biro / lembaga / pusat / serta unit pendukung),

peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian

pada masyarakat.

2. Pengelola Awal Sampai Sekarang

Nama-nama Rektor Universitas Sanata Dharma adalah sebagai

berikut:

a. Prof. Dr. N. Drijarkara,S.J. (1955 – 1967)

b. Drs. J. Drost, S.J. (1968 – 1976)

c. Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977 – 1984)

d. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984 – 1988)

e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988 – 1993)

f. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993 – 2001)

g. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001 - 2006)

h. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. (2006 –

sekarang)

B. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

1. Visi dan Misi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Berdasarkan Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma, FKIP

(64)

a. Visi

1) Pendidikan yang bersuasanakan cinta kasih dan bercorak

humanis, yang menghargai martabat manusia, akan

meningkatkan pribadi manusia secara utuh.

2) Hubungan antara pendidik dan subjek didik yang legal

adalah hubungan dialogis, ketika mereka saling

menghargai dan membantu untuk mewujudkan

kemanusiaan mereka.

3) Penegakan keadilan dan pelayanan terhadap mereka yang

lemah dalam dunia pendidikan perlu menjadi tekanan.

4) Penyiapan tenaga kependidikan profesional, baik dalam

bidang keahlian maupun keguruan, merupakan hal

penting.

b. Misi

1) Menyiapkan tenaga kependidikan yang profesional, yang

mencirikan hal-hal berikut.

a) Berkemampuan tinggi, bermutu, berwawasan luas dan

kritis.

b) Menguasai bidang studi tertentu sehingga mampu

memanfaatkannya dalam lembaga pendidikan

(65)

    44

c) Menguasai bidang kependidikan dan dapat

menggunakannya dalam praktek kependidikan yang

relevan secara tepat.

d) Mampu mengaktualisasikan diri secara pribadi

maupun sebagai anggota masyarakat yang

bertanggung jawab.

e) Bermoral, sosial, adil dan pernah mengabdikan pada

subjek didik.

2) Menyiapkan tenaga kependidikan yang humanistik, yang

menghargai nilai martabat manusia, terutama subjek didik.

3) Menyiapkan tenaga kependidikan yang menerapkan

semangat idialogis dalam pelaksanaan pendidikan.

4) Menyiapkan tenaga kependidikan yang menghargai dan

mengembangkan kebebasan serta kejujuran akademik

dalam proses pendidikan.

2. Struktur Organisasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

a. Senat Fakultas merupakan badan normatif dan perwakilan

tertinggi di lingkungan fakultas yang memiliki wewenang

dalam menjabarkan kebijakan dan peraturan universitas untuk

fakultas.

b. Dekan FKIP memimpin FKIP dibantu Wakil Dekan I dan

(66)

1) Dekan memimpin pelaksanaan pendidikan, pengajaran,

penelitian dan pengabdian pada masyarakat, membina

tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan

bertanggung jawab pada rektor.

2) Wakil Dekan I bertugas membantu dekan dalam

memimpin pelaksanaan pendidikan, pengajaran,

penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.

3) Wakil Dekan II bertugas membantu dekan dalam

memimpin pelaksanaan kegiatan bidang administrasi

umum.

c. Unit MKDK bertugas mengatur dan mengkoordinasikan

penyelenggaraan matakuliah dasar kependidikan di lingkungan

fakultas, dipimpin oleh seorang ketua unit MKDK yang

bertanggung jawab langsung kepada dekan.

d. Pusat Penelitian dan Pelayanan Pendidikan (P4) bertugas dan

membantu mengkoordinasi penelitian dan pelayanan

pendidikan kepada masyarakat luar dan membagikan berbagai

tugas itu kepada dosen-dosen yang terkait. Pusat Penelitian dan

Pelayanan Pendidikan (P4) dipimpin oleh ketua P4 yang

bertanggung jawab langsung kepada dekan.

e. Unit tata usaha menyelenggarakan administrasi kegiatan

(67)

    46

menjalankan tugasnya berada di bawah koordinasi Pembantu

Dekan II.

f. Unit PPL bertugas mengatur dan mengkoordinasi

penyelenggaraan PPL mahasiswa dalam lingkup fakultas. Unit

PPL fakultas dipimpin oleh seorang ketua unit PPL yang

bertanggung jawab langsung terhadap dekan.

g. Kajur (Ketua Jurusan) bertugas memimpin jurusan dibantu

oleh Sekjur (Sekretaris Jurusan). Jurusan merupakan unsur

pelaksanan akademik pada fakultas. FKIP Universitas Sanata

Dharma memiliki empat jurusan yaitu IP (Ilmu Pendidikan),

PBS (Pendidikan Bahasa dan Seni), PIPS (Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial), dan PMIPA (Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam).

h. Kaprodi (Ketua Program Studi) bertugas memimpin program

studi, dibantu oleh Wakaprodi (Wakil Ketua Program Studi).

i. Dosen adalah tenaga pendidik yang diangkat dengan tugas

mengajar, mengadakan penelitian dan melaksanakan

pengabdian masyarakat.

C. Program Studi Pendidikan akuntansi 1. Sejarah Singkat

Program Studi PAK merupakan salah satu program studi di

(68)

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma (JPIPS-FKIP-USD). Program

studi ini merupakan kelanjutan dari Jurusan Ekonomi yang dibuka

tanggal 17 Desember 1955 ketika PTPG didirikan.

Pada waktu didirikan (1955), PAK menggunakan nama

Jurusan Ilmu Ekonomi FKIP Sanata Dharma. Selanjutnya berdasarkan

keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 28 Januari

1985 Jurusan Ilmu Ekonomi diganti nama menjadi Jurusan Pendidikan

Dunia Usaha yang memiliki 2 jalur, yaitu Program Studi Pendidikan

Akuntansi dan Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi dengan

status “disamakan”. Status ini ditetapkan kembali pada tanggal 14 Mei

1986 berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaa

Gambar

Tabel III. 1
Tabel III. 2
tabel operasionalisasi variabel keaktifan mengikuti kegiatan
tabel operasionalisasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh: (1) motivasi berprestasi terhadap prestasi akademik mahasiswa, (2) jenis pekerjaan yang diminati terhadap

yang diperoleh adalah sebesar 0,353, yang berarti bahwa pengaruh yang diberikan oleh motifasi masuk progdi terhadap indeks prestasi komulatif (IPK) mahasiswa PGSD

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

untuk melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan Kinerja Dosen, Keaktifan Mahasiswa, dan Gaya Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Dasar II : Studi

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN JENIS PEKERJAAN YANG DIMINATI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA Studi Kasus : Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma..

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat persepsi mahasiswa terhadap kualitas pelayanan kantin koperasi mahasiswa kampus satu dan untuk mengetahui perbedaan

Penelitian ini bertujuan menganalisis (1) Kepuasan mahasiswa Program Studi Manajemen terhadap kualitas pelayanan dosen ditinjau dari materi pembelajaran; (2)

Oleh karena itu telah dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan jalur masuk Perguruan Tinggi dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas