viii
ABSTRAK
PENGARUH MOTIVASI MASUK PROGRAM STUDI,
KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN KAMPUS DAN
FASILITAS BELAJAR TERHADAP INDEKS PRESTASI
MAHASISWA
Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2007 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Galih Novita Mustikaningrum Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh motivasi masuk program studi terhadap indeks prestasi mahasiswa; (2) keaktifan mengikuti kegiatan kampus terhadap indeks prestasi mahasiswa; dan (3) pengaruh fasilitas belajar terhadap indeks prestasi mahasiswa.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2007 pada bulan Oktober . Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner dan dokumentasi. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana.
ix
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF CHOOSING THE SUBJECT
DEPARTMENT, BEING ACTIVE IN UNIVERSITY
ACTIVITIES, AND USING LEARNING FACILITIES ON THE
STUDENTS’ ACHIEVEMENT INDEX
The Case Study of 2007 Students of Accountancy Education Department of Yogyakarta Sanata Dharma University
Galih Novita Mustikaningrum Sanata Dharma University
Yogyakarta 2011
This research aimed to know: (1) the influence of the students’ motivation of choosing the subject department on the students’ achievement index; (2) the influence of being active in university activities on the students’ achievement index; and (3) the influence of learning facilities on the students’ achievement index.
This research was a case study research. This research was done in Yogyakarta Sanata Dharma University of Acoountancy Education Department of the year 2007 on October. The sampling technique of the research was purposive sampling technique, that was sampling technique with the certain consideration. The collection data techniques of this research were questionaire and documentation. To analyze the data, this research used the simple linear regression analysis.
PENGARUH MOTIVASI MASUK PROGRAM STUDI, KEAKTIFAN
MENGIKUTI KEGIATAN KAMPUS DAN FASILITAS BELAJAR
TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA
Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2007 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh:
Galih Novita Mustikaningrum NIM: 061334046
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya Kecilku Ini
Akan Kupersembahkan Kepada :
Tuhan Yesus Kristus
Atas Kekuatan dan Penghiburan Yang selalu diberikan Untuk
ku.
Ayah dan Ibu
Atas Pengorbanan dan Cinta Kasihnya Untukku.
Orang Yang Ak Kasihi
Atas Kebersamaan, Kasih, dan Motivasi Untukku
Almamaterku
v
MOTTO
SERAHKANLAH
Perbuatanmu Kepada TUHAN,
Maka Terlaksanalah Segata Rencanamu.
“Amsal 16 ; 3”
viii
ABSTRAK
PENGARUH MOTIVASI MASUK PROGRAM STUDI,
KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN KAMPUS DAN
FASILITAS BELAJAR TERHADAP INDEKS PRESTASI
MAHASISWA
Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2007 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Galih Novita Mustikaningrum Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh motivasi masuk program studi terhadap indeks prestasi mahasiswa; (2) keaktifan mengikuti kegiatan kampus terhadap indeks prestasi mahasiswa; dan (3) pengaruh fasilitas belajar terhadap indeks prestasi mahasiswa.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2007 pada bulan Oktober . Teknik pengambilan
sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner dan dokumentasi. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana.
ix
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF CHOOSING THE SUBJECT
DEPARTMENT, BEING ACTIVE IN UNIVERSITY
ACTIVITIES, AND USING LEARNING FACILITIES ON THE
STUDENTS’ ACHIEVEMENT INDEX
The Case Study of 2007 Students of Accountancy Education Department of Yogyakarta Sanata Dharma University
Galih Novita Mustikaningrum Sanata Dharma University
Yogyakarta 2011
This research aimed to know: (1) the influence of the students’ motivation of choosing the subject department on the students’ achievement index; (2) the influence of being active in university activities on the students’ achievement index; and (3) the influence of learning facilities on the students’ achievement index.
This research was a case study research. This research was done in Yogyakarta Sanata Dharma University of Acoountancy Education Department of the year 2007 on October. The sampling technique of the research was purposive sampling technique, that was sampling technique with the certain consideration. The collection data techniques of this research were questionaire and documentation. To analyze the data, this research used the simple linear regression analysis.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan karunia Roh
Kudus-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul
“PENGARUH MOTIVASI MASUK PROGRAM STUDI, KEAKTIFAN
MENGIKUTI KEGIATAN KAMPUS DAN FASILITAS BELAJAR
TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Akuntansi di Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa
skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu penulis mengaharapkan kritik
dan saran serta masukan yang membangun. Penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang tiada terhingga kepada:
1. Romo Dr.Ir. P.Wiryono., S.J., selaku rektor universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Bapak T. Sarkim., M.Ed.,P.Hd., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Yohanes Harsoyo S.Pd.,M.Si., selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Sosial Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak L. Saptono., S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
xi
kritikan yang membangun sehingga skripsi ini menjadi lebih baik. Terima
kasih juga untuk semangat dan bantuan yang sudah bapak berikan.
5. Bu Indah Nugraheni S.Pd.,S.I.P.,M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam
penyusunan skripsi dari awal sampai akhir sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Berkat bimbingan, pengarahan dan kesabaran yang ibu berikan
maka penulis dapat menyelesaikan skripsi. Terima kasih banyak Bu Indah.
6. Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku dosen penguji yang telah
memberikan saran, masukan dan bantuan sehingga skripsi ini menjadi lebih
baik lagi.
7. Mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2007 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah membantu dan berpartisipasi dalam pelaksanaan
penelitian.
8. Bapak/ibu dosen dan segenap tenaga administrasi Program Studi Pendidikan
Akuntansi yang telah membimbing dan mengajarkan banyak hal kepada
penulis selama kuliah.
9. Ayah dan Ibu tersayang, terima kasih atas dukungan baik material maupun
spiritual. Karena doa bapak/ibu penulis dapat menyelesaikan skripsi.
10.Orang yang ak kasihi, terima kasih atas kesabaran, pengertian, bantuan,
xii
11.Adik Wulan, terima kasih atas keceriaan dan doa sehingga memberikan
semangat dalam penulis mengerjakan skripsi.
12.Pristi, Aji Black, Asih, Iren, Felik, Jinonk, Ninin, Niken, Ika, yang telah
memberikan bantuan, semangat, dan doa kepada penulis dalam penulis
mengerjakan skripsi.
13.Sahabat-sahabatku Dety, Tyo, Wahyu, Johan, Ardi, Arcil, Mb Erni, Mb Linda,
Mb Lina, Novi, Deby, Rara, Mb Wati, Siska Putu, Retno, Dwi, Ndaru, Ika
Ratna, Arni, Iren, Ika, Niken, Jinonk, Ninin, Pristi, Asih terima kasih karena
doa dan kebersamaan kalian memberikan inspirasi dan semangat bagi penulis
dalam menyelesaikan skripsi.
14.Teman-teman PAK angkatan 2006 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,
terima kasih untuk kebersamaan selama ini. Semoga waktu yang sudah kita
lewati bersama tidak akan pernah terlupakan oleh waktu dan sukses selalu buat
kalian semua.
15.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 88
Lampiran 2 Data Induk Penelitian ... 97
2.1 Data Induk Motivasi Masuk Program Studi (Pra Penelitian)... 98
2.1 Data Induk Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus (Pra Penelitian) ... 99
2.4 Data Induk Fasilitas Belajar (Pra Penelitian) ... 100
2.2 Data Induk Motivasi Masuk Program Studi... 101
2.3 Data Induk Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus ... 103
2.4 Data Induk Fasilitas Belajar ... 105
2.4 Data Induk Indeks Prestasi Mahasiswa ... 107
Lampiran 3 Daftar Distribusi Frekuensi ... 109
3.1 Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II ... 110
3.2 Analisis Deskriptif Persentase ... 112
3.3 Mean, Median, Modus ... 121
Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 123
4.1 Variabel Motivasi Masuk Program Studi ... 124
Lampiran 5 Uji Normalitas dan Linieritas ... 125
5.1 Uji Normalitas Variabel Motivasi Masuk Program Studi ... 126
5.2 Uji Normalitas Variabel Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus ... 126
5.3 Uji Normalitas Variabel Fasilitas Belajar ... 127
5.4 Uji Normalitas Variabel Indeks Prestasi Mahasiswa ... 127
5.1 Uji Linieritas Variabel Motivasi Masuk Program Studi Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa... 128
xv
5.2 Uji Linieritas Variabel Keaktifan Mengikuti Kegiatan
Kampus
Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa... 128
5.3 Uji Linieritas Variabel Fasilitas Belajar Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa ... 129
Lampiran 6 Uji Regresi Sederhana ... 130
6.1 Uji Regresi Variabel Motivasi Masuk Program Studi Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa ... 131
6.2 Uji Regresi Variabel Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa... 132
6.3 Uji Regresi Variabel Fasilitas Belajar Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa ... 133
Lampiran 7 Tabel ... 135
7.1 Tabel r ... 136
7.2 Tabel f ... 173
7.3 Tabel t ... 139
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Motivasi Masuk Program Studi ... 25
Tabel 3.2 Skor Item Variabel Motivasi Masuk Program Studi ... 26
Tabel 3.3 Operasionalisasi Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus ... 27
Tabel 3.4 Skor Item Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus ... 27
Tabel 3.5 Operasionalisasi Fasilitas Belajar ... 28
Tabel 3.6 Skor Pernyataan Fasilitas Belajar... 29
Tabel 3.7 Prestasi Belajar Mahasiswa ... 30
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Motivasi Masuk Program Studi ... 32
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas ... 34
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Data Variabel Motivasi Masuk Program Studi ... 54
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Data Variabel Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus ... 56
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Data Variabel Fasilitas Belajar ... 58
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Data Variabel Indeks Prestasi Mahasiswa ... 60
Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas ... 61
Tabel 5.6 Hasil Uji Linieritas ... 62
xvii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiv
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Batasan Masalah ... 5
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
xviii BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik
1. Motivasi Masuk Program Studi ... 7
2. Kegiatan Organisasi Kampus ... 9
3. Fasilitas Belajar ... 14
4. Prestasi Belajar ... 15
B. Kajian Yang Relevan ... 18
C. Kerangka Berpikir ... 19
D. Paradigma Penelitian ... 21
E. Hipotesis Penelitian ... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 22
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 22
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 22
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 23
E. Varibel Penelitian dan Pengukurannya ... 24
F. Teknik Pengumpulan Data ... . 30
G. Teknik Pengujian Instrumen ... ... .. 31
H. Teknik Analisa Data ... .. 34
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Perkembangan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ... 39
B. Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ... 42
C. Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ... 46
xix
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ... 54
B. Analisis Data ... 61
C. Pembahasan ... 73
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 82
B. Keterbatasan Penelitian ... 83
C. Saran ... 83
DAFTAR PUSTAKA ... 85
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan
cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah merumuskan dalam
Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pendidikan dilakukan agar
mendapatkan tujuan yang diharapkan bersama yaitu:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Pasal 3 UU RI No 20/ 2003).
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk menyiapkan peserta
didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan yang akan
berperan di masa yang akan datang. Dapat dikatakan pendidikan
mempunyai dua aspek yang sangat penting. Pertama aspek individu, yaitu
menjadikan anak mampu mengembangkan segenap potensi yang ada pada
2
sosial yaitu mendidik anak agar dapat mengabdikan dirinya pada
masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan juga dipandang sebagai persiapan untuk kehidupan
yang lebih baik di kemudian hari. Semakin tinggi pendidikan semakin
besar harapan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik walaupun
untuk itu dibutuhkan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Banyak orang
tua tidak ragu-ragu memberikan pendidikan bagi anaknya dan berharap
anaknya mempunyai prestasi yang membanggakan.
Ketika siswa lulus dari SMA/SMK, mereka dihadapkan pada dua
pilihan, melanjutkan ke perguruan tinggi atau bekerja. Bagi yang
melanjutkan ke perguruan tinggi, maka mereka harus menentukan
program studi yang akan mereka pilih. Mereka yang melanjutkan ke
perguruan tinggi juga harus berusaha keras agar mempunyai prestasi yang
baik sehingga lulus dengan nilai yang memuaskan. Penilaian prestasi
belajar akademik di perguruan tinggi dinyatakan dalam indeks prestasi
(IP). Indeks prestasi merupakan bentuk prestasi yang diperoleh selama
satu semester yang dinyatakan dalam bentuk angka. Prestasi belajar ini
diperoleh dari kegiatan yang dinilai oleh dosen yang terdiri dari nilai ujian
dan tugas-tugas. Hal ini dapat dilihat dari kartu hasil studi (KHS) di setiap
akhir semester. Dengan adanya kartu hasil studi maka mahasiswa dapat
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan pesat
membuat setiap individu harus mempunyai bekal yang cukup untuk
menghadapi persaingan dalam dunia kerja. Mengingat persyaratan dalam
dunia kerja yang semakin banyak salah satunya menuntut adanya indeks
prestasi yang tinggi, maka diharapkan mahasiswa dapat lulus dengan
indeks prestasi yang tinggi atau di atas standar minimal. Tetapi sering kali
yang terjadi bahwa seorang mahasiswa hanya mempunyai indeks prestasi
yang pas-pasan bahkan rendah. Banyak sekali faktor-faktor yang
menyebabkan indeks prestasi mahasiswa rendah.
Faktor atau penyebab mahasiswa mempunyai indeks prestasi yang
rendah diantaranya yaitu pada waktu memilih program studi tidak sesuai
dengan bakat, minat atau karena paksaan dari orang lain sehingga mereka
kurang termotivasi dalam belajar. Dan yang terjadi adalah indeks prestasi
mereka rendah. Fasilitas belajar yang dimiliki oleh seorang mahasiswa
juga menjadi penentu sebuah prestasi. Fasilitas belajar menjadi penunjang
dalam proses belajar sehingga mereka yang mempunyai fasilitas belajar
yang lengkap biasanya juga memperoleh hasil prestasi yang baik dari pada
mereka yang tidak mempunyai kelengkapan fasilitas belajar walaupun
tidak jarang juga mereka yang sudah mempunyai fasilitas belajar yang
lengkap tetapi tetap saja hasil belajarnya rendah. Dalam kehidupan
kampus, mahasiswa tidak hanya dihadapkan pada kegiatan kuliah saja
tetapi juga pada kegiatan-kegiatan kampus selain perkuliahan. Merupakan
4
kampus. Ada segi positif maupun segi negatif yang dapat diambil ketika
mahasiswa memilih untuk ikut berperan aktif dalam kegiatan kampus.
Banyak mahasiswa yang lupa terhadap kewajiban utama mereka sebagai
mahasiswa karena terlalu banyak kegiatan kampus yang mereka ikuti.
Seringkali mereka tidak dapat mengatur waktu dengan baik antara
kegiatan kampus dengan waktu untuk belajar. Ketika mahasiswa tidak
dapat mengatur waktu dengan baik antara kuliah dengan kegiatan kampus
maka yang terjadi adalah indeks prestasi mereka akan rendah. Di sisi lain,
segi positif atau pembelajaran yang dapat diambil ketika kita ikut berperan
aktif dalam kegiatan kampus yaitu mahasiswa dapat belajar berorganisasi,
berinteraksi dengan banyak orang, mendapatkan teman baru sampai
dengan belajar untuk menghargai orang lain. Tidak jarang juga mereka
yang aktif dalam kegiatan kampus tetapi juga mempunyai prestasi belajar
dan indek prestasi yang memuaskan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih
dalam tentang motivasi masuk program studi, keaktifan mengikuti
kegiatan kampus dan fasilitas belajar terhadap indeks prestasi mahasiswa
dengan judul ”PENGARUH MOTIVASI MASUK PROGRAM STUDI,
KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN KAMPUS DAN FASILITAS
B. Batasan Masalah
Ada banyak faktor yang diduga berpengaruh pada hasil indeks
prestasi mahasiswa. Dalam penelitian ini penulis membatasi pada motivasi
masuk program studi, keaktifan mengikuti kegiatan kampus dan fasilitas
belajar mahasiswa.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, penulis merumuskan
beberapa masalah antara lain sebagai berikut
1. Apakah ada pengaruh motivasi masuk program studi terhadap indeks
prestasi mahasiswa?
2. Apakah ada pengaruh keaktifan mengikuti kegiatan kampus terhadap
indeks prestasi mahasiswa?
3. Apakah ada pengaruh fasilitas belajar terhadap indeks prestasi
mahasiswa?
D. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh motivasi masuk program
studi terhadap indeks prestasi mahasiswa.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh keaktifan mengikuti
6
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh fasilitas belajar terhadap
indeks prestasi mahasiswa.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini juga memiliki manfaat, antara lain sebagai berikut:
1. Bagi Universitas
Penulis berharap agar hasil penelitian dapat digunakan sebagai
informasi untuk penelitian selanjutnya serta dapat menambah
perbendaharaan bacaan khususnya tentang penelitian pendidikan.
2. Bagi Mahasiswa
Untuk menambah pengetahuan dan sebagai sumber inspirasi dalam
penulisan makalah, skripsi, atau tugas akhir.
3. Bagi Para Pembaca
Sebagai bahan bacaan dan menambah pengetahuan bidang
pendidikan.
4. Bagi Penulis
Penelitian yang dilakukan merupakan sarana berlatih bagi penulis
untuk menerapkan teori yang didapat dari perkuliahan ke dalam
praktik lapangan yang sesungguhnya dan menambah pengetahuan
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik
1. Motivasi Masuk Program Studi
a. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah sebab, tujuan, atau pendorong. Tujuan
seseorang itulah yang sebenarnya menjadi penggerak utama
baginya berusaha keras mencapai atau mendapatkan tujuan
yang diinginkan. Oleh karena itu motivasi dapat didefinisikan
sebagai sesuatu yang menggerakkan dan mengarahkan
seseorang dalam tindakan-tindakan. Motivasi dapat dirangsang
oleh faktor-faktor dari luar tetapi motivasi itu tumbuh di dalam
diri seseorang.
Menurut Sartain (Ngalim Purwanto, 1990:61), pada
umumnya suatu motivasi/dorongan adalah suatu pernyataan
yang kompleks dalam organisme yang mengarahkan tingkah
laku terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang (incentive).
b. Tipe-Tipe Motivasi
1) Motivasi Intrinsik
Menurut Thornburgh (Elida Prayitno, 1989:10-11),
motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang
disebabkan oleh faktor pendorong dalam diri (internal)
individu. Tingkah laku terjadi tanpa dipengaruhi oleh
8
faktor-faktor lingkungan. Individu bertingkah laku tanpa
mendapatkan energi dan pengaruh tingkah laku yang
tidak dapat kita lihat sumbernya dari luar. Individu
melakukan kegiatannya didorong oleh motivasi intrinsik,
maka kegiatannya adalah untuk mencapai tujuan yang
merupakan hasil kegiatan itu.
Grage dan Berline (Elida Prayitno, 1989:11),
mengemukakan bahwa individu yang termotivasi secara
intrinsik aktifitasnya lebih baik dalam belajar dari pada
siswa yang termotivasi secara ekstrinsik. Individu yang
memiliki motivasi intrinsik menunjukkan keterlibatan dan
aktifitasnya yang tinggi dalam belajar.
2) Motivasi Ekstrinsik
Pintner, Ryan, West, Fleeh, Crow, dan Smith (Elida
Prayitno, 1989:13) mengemukakan bahwa motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang keberadaannya karena
pengaruh rangsangan dari luar. Motivasi ekstrinsik bukan
merupakan perasaan atau keinginan yang sebenarnya
yang ada dalam diri individu tersebut.
c. Pengertian Motivasi Masuk Program Studi
Setiap individu memiliki motivasi yang berbeda-beda
yang mendorong timbulnya suatu perbuatan. Motivasi
Faktor-faktor internal yang melatarbelakangi pemilihan
program studi antara lain terdiri dari cita-cita, bakat, minat,
hobi, kebutuhan akan pengetahuan, dan kebutuhan mendapat
keterampilan. Faktor-faktor eksternal terdiri dari kondisi
ekonomi/biaya pendidikan, sarana dan prasarana kampus,
pengaruh orang tua, pengaruh teman dan pacar, serta prospek
kerja.
2. Kegiatan Organisasi Kampus
a. Pengertian Organisasi
Pengertian organisasi dilihat dari dua aspek antara lain:
1) Aspek statis yaitu suatu wadah atau tempat kerjasama
sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Bentuknya adalah bagan serta struktur organisasi tersebut.
2) Aspek dinamis yaitu suatu interaksi yang terjadi antar
anggota dan antar organisasi dengan lingkungannya.
b. Pengertian Kegiatan Organisasi Kampus
Organisasi kemahasiswaan intra kampus adalah
organisasi mahasiswa yang memiliki kedudukan resmi di
lingkungan kampus dan mendapat pendanaan kegiatan
kemahasiswaan dari kampus. Para aktivis organisasi
mahasiswa intra kampus pada umumnya juga berasal dari
10
independen yang berasal dari berbagai kelompok studi atau
kelompok kegiatan lainnya.
c. Organisasi Kemahasiswaan di Universitas Sanata Dharma
Setelah reformasi tahun 1998, di berbagai perguruan
tinggi di Indonesia dibentuklah student government
(pemerintahan mahasiswa). Student government muncul akibat
ketertekanan lembaga kemahasiswaan oleh ketatnya birokrasi
kampus. Berawal dari hal itu maka mahasiswa menginginkan
suatu sistem lembaga kemahasiswaan yang lebih maju,
dinamis, dan lebih mandiri.
Maraknya student government menyebabkan terjadinya
perubahan yang cukup mendasar dalam struktur lembaga
kemahasiswaan di USD yang ditandai dengan berubahnya
Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan (PUOK) menjadi
Konstitusi Organisasi Kemahasiswaan (KOK).
Di dalam pedoman umum organisasi kemahasiswaan
terdapat senat mahasiswa (Sema), kemudian di dalam
konstitusi organisasi kemahasiswaan senat mahasiswa berubah
menjadi dua lembaga mahasiswa, yaitu badan perwakilan
mahasiswa universitas (BPMU) yang berfungsi sebagai badan
aspiratif dan kontrol terhadap lembaga kemahasiswaan dan
badan eksekutif mahasiswa universitas (BEMU) yang
Penerapan konstitusi organisasi kemahasiswaan (KOK) itu
pertama kali dilakukan pada tahun 2000, yaitu ketika pada
tanggal 27 sampai dengan tanggal 28 Nopember digelar pemilu
yang memilih Presiden dan Wakil Presiden.
1) Badan Perwakilan Mahasiswa Universitas (BPMU)
Badan perwakilan mahasiswa merupakan lembaga
aspiratif dan lembaga kontrol atas kerja badan eksekutif
mahasiswa. Badan perwakilan mahasiswa merupakan
lembaga yang mengolah dan menggodok aspirasi
mahasiswa hingga menjadi suatu kebijakan yang akan
dilaksanakan oleh badan eksekutif mahasiswa.
2) Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU)
Badan eksekutif mahasiswa merupakan lembaga
operasional kemahasiswaan. BEMU mempunyai fungsi
sebagai forum komunikasi antar-lembaga ekstrakurikuler
mahasiswa (UKM) dan sebagai lembaga eksekutif yang
mengkoordinasikan kegiatan ekstrakurikuler di tingkat
universitas.
3) Himpunan Mahasiswa Jurusan/Program Studi
Himpunan mahasiswa jurusan adalah organisasi
mahasiswa intra kampus yang terdapat pada jurusan
12
mengakomodasi minat dan bakat serta energi kreativitas
mahasiswa.
4) Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKM)
Kegiatan Unit kegiatan mahasiswa (UKM) adalah wadah
aktivitas kemahasiswaan untuk mengembangkan minat,
bakat dan keahlian tertentu. Unit kegiatan
kemahasiswaan (UKM) di Universitas Sanata Dharma
menangani kegiatan ekstrakurikuler, meliputi:
a) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Bela Diri
b) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Cheerleaders
c) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Kerohanian
d) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Kesenian
e) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Koperasi
f) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Korps Suka Rela
Palang Merah Indonesia
g) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Leans Club
h) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Olah Raga (sepak
bola, basket, bulu tangkis, tenis lapangan, bola voli)
i) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Paduan Suara
j) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Pecinta Alam
l) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Pengabdian
Masyarakat
m) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Penalaran
n) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Radio Masdha
o) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Resimen Mahasiswa
p) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Teater
5) Komunitas Kemahasiswaan Independen
Komunitas kemahasiswaan independen bisa
bergerak di bidang sosial, agama, akademik, atau
budaya.
6) Program Pengembangan Mahasiswa
Program pengembangan mahasiswa yang
diadakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
meliputi :
a) Pelatihan pengembangan kepribadian mahasiswa
b) Pelatihan jurnalistik
c) Pelatihan public speaking
d) Pelatihan kepemimpinan masyarakat
e) Pelatihan kewirausahaan
14
3. Fasilitas Belajar
Pengertian fasilitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2007:314) adalah sarana untuk memperlancar pelaksanaan fungsi.
Dari pengertian itu dapat didefinisikan fasilitas belajar yaitu sarana
untuk memperlancar pelaksanaan individu dalam melaksanakan
kegiatan belajar yang baik dan memuaskan. Fasilitas belajar
merupakan salah satu faktor ekstern yang dapat mempengaruhi
terhadap pencapaian prestasi belajar. Fasilitas belajar mempunyai
fungsi untuk menunjang dan menggalakkan kegiatan belajar agar
kegiatan belajar tersebut berjalan dengan lancar dan baik sehingga
dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan. Jadi kelengkapan
fasilitas belajar yang dimiliki mahasiswa sangat berpengaruh
terhadap prestasi belajar. Fasilitas tersebut dapat berupa :
a. Peralatan Kuliah
Peralatan kuliah merupakan segala sesuatu yang digunakan
mahasiswa untuk melaksankan kegiatan belajar, seperti buku
paket, buku tulis, alat tulis, alat hitung dan sebagainya.
b. Media Massa/Media Elektronik/Internet
Merupakan sarana penunjang yang dibutuhkan mahasiswa
untuk memperoleh pengetahuan umum.
c. Meja dan Kursi Belajar
Meja kursi disediakan agar mahasiswa merasa lebih nyaman
d. Ruang Belajar
Ruang belajar adalah ruangan yang digunakan agar dapat
belajar dengan baik.
e. Penerangan
Pencahayaan yang baik dibutuhkan untuk belajar agar tidak
merusak mata.
f. Komputer/Laptop
Komputer/laptop adalah sarana penunjang yang dibutuhkan
mahasiswa untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah.
4. Prestasi Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung
dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, dan nilai-sikap (W.S Winkel, 1984:36). Belajar
berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap
situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang
berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak
dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon bawaan,
kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang. Belajar
merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata,
proses itu terjadi di dalam diri seseorang yang sedang mengalami
16
Prestasi belajar menurut Kamus Bahasa Indonesia
Kontemporer (Peter dan Yenny, 1991:1990) adalah penguasaan
pengetahuan dan keterampilan terhadap mata pelajaran yang
dibuktikan melalui hasil tes. Hasil tes lazimnya ditunjukkan dengan
nilai tes atau angka yang diberikan guru. Kegiatan pengukuran
prestasi belajar dilakukan antara lain melalui ulangan, ujian, tugas,
daan sebagainya (Masidjo, 1995:13). Dari definisi prestasi belajar di
atas dapat disimpulkan bahwa:
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai/angka hasil tes yang diberikan oleh guru/dosen.
Keberhasilan dalam kegiatan yang disebut belajar akan
tampak dalam prestasi belajar yang diraihnya. Prestasi belajar dapat
diketahui dari hasil evaluasi belajarnya. Mengevaluasi hasil belajar,
biasanya dilakukan dengan mengadakan pengukuran dalam bentuk
tertulis, lisan maupun praktik yang kemudian diberi skor yang
biasanya berwujud angka. Hasil dari pengukuran ini merupakan
informasi-informasi atau data yang diwujudkan dalam bentuk
angka-angka yang disebut prestasi belajar (Dimyati Mahmud, 1990:251).
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
a. Faktor internal (faktor dari dalam diri)
Faktor yang berasal dari dalam diri individu sendiri meliputi
dua aspek, yakni aspek fisiologis (bersifat jasmaniah) dan
aspek psikologis (bersifat rohaniah).
1) Aspek fisiologis
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang
menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan
sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat dan
intensitas individu dalam mengikuti pelajaran.
2) Aspek psikologis
Faktor yang termasuk aspek psikologis yang dipandang
esensial dan dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas
perolehan pembelajaran individu adalah: intelegensi,
sikap, bakat, minat, motivasi (motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik).
b. Faktor eksternal (faktor dari luar)
Faktor eksternal juga terdiri atas dua macam, yakni faktor
lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.
1) Lingkungan sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti pengajar, staf
administrasi, dan teman-teman sekelas dapat
18
termasuk dalam lingkungan sosial adalah masyarakat,
tetangga, dan juga teman-teman sepermainan di sekitar
perkampungan tersebut.
2) Lingkungan non sosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial ialah
gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal
siswa dan letaknya, fasilitas belajar, keadaan cuaca dan
waktu belajar yang digunakan individu tersebut.
Faktor-faktor non sosial ini dipandang turut menentukan tingkat
keberhasilan belajar seorang individu.
c. Faktor pendekatan belajar
Faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar individu
yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk
melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
Faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf
keberhasilan individu yang bersangkutan.
B. Kajian Yang Relevan
Hasil penelitian Martina Yang Berjudul “Pengaruh Prioritas
memilih Program Studi Pendidikan Akuntansi Terhadap Hubungan
Motivasi Dengan Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan”. Studi kasus
mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi terhadap hubungan
motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi keuangan (ρ = 0,585 & 0,516 > α = 0,050).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Prantya yang berjudul
“Kontribusi Fasilitas Belajar dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil
Belajar Kimia Pada Siswa SMA Negeri 1 Karangnongko Kabupaten
Klaten tahun 2008”, menyatakan bahwa terdapat kontribusi fasilitas
belajar, dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar kimia. Dengan
model regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel terikat atau dapat
dikatakan bahwa hasil analisis regresi menunjukkan model sudah tepat.
Variabel yang dipilih pada variabel independen yaitu fasilitas belajar, dan
motivasi berprestasi dapat menerangkan variasi variabel hasil belajar kimia
sebesar 45,7% sedangkan sisanya 54,3% oleh variabel lain.
C. Kerangka Berfikir
1. Pengaruh motivasi masuk program studi terhadap indeks prestasi
mahasiswa
Motivasi merupakan serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu. Setiap individu memiliki motivasi yang
berbeda-beda yang mendorong timbulnya suatu perbuatan untuk
mencapai tujuan. Motivasi dilatarbelakangi oleh faktor internal dan
faktor eksternal. Seseorang yang termotivasi secara intrinsik
20
termotivasi secara ekstrinsik. Mahasiswa yang memiliki motivasi
intrinsik menunjukkan keterlibatan dan aktivitasnya yang tinggi.
2. Pengaruh keaktifan mahasiswa dalam kegiatan kampus terdadap
indeks prestasi mahasiswa
Kegiatan kampus merupakan kegiatan di lingkungan kampus
dan mendapat pendanaan dari kampus. Aktif dalam kegiatan kampus
membuat mahasiswa mendapatkan pengalaman baru, dapat berkreasi
dan beraktivitas secara lebih luas, serta berinteraksi dengan banyak
orang sehingga dapat dijadikan sebagai penyokong dan penyemangat
bagi kegiatan kuliah. Tidak sedikit mahasiswa yang aktif dalam
kegiatan kampus memiliki indeks prestasi yang tinggi. Hal ini
dikarenakan mahasiswa tersebut mampu mengatur waktu dengan
baik antara kuliah dengan kegiatan kampus.
3. Pengaruh fasilitas belajar yang dimiliki mahasiswa terhadap indeks
prestasi mahasiswa
Fasilitas belajar merupakan sarana untuk memperlancar
dalam melaksanakan kegiatan belajar yang baik dan memuaskan.
Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi terhadap pencapaian prestasi belajar. Semakin
lengkap tersedianya fasilitas belajar maka akan semakin
mempermudah mahasiswa dalam melakukan proses belajar dan itu
D. Paradigma Penelitian
Dari kerangka berpikir di atas, maka dapat dibuat suatu paradigma
penelitian, yaitu sebagai berikut:
X1 : Variabel bebas, yaitu motivasi masuk program studi
X2 : Variabel bebas, yaitu keaktifan mengikuti kegiatan kampus
X3 : Variabel bebas, yaitu fasilitas belajar
Y : Variabel terikat, yaitu indeks prestasi mahasiswa
E. Hipotesis
1. Ada pengaruh motivasi masuk program studi terhadap indeks
prestasi mahasiswa.
2. Ada pengaruh keaktifan mengikuti kegiatan kampus terhadap indeks
prestasi mahasiswa.
3. Ada pengaruh fasilitas belajar terhadap indeks prestasi mahasiswa.
X1
X2
X3
1
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian tentang
subjek tertentu, dimana subjek tersebut terbatas yaitu mahasiswa Program
Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta maka
kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subjek yang diteliti.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Program Studi Pendidikan Akuntansi, Kampus I Jalan Affandi,
Mrican, Trombol Pos 29, Yogyakarta 55002.
2. Waktu
Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2010.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang yang akan dimintai informasi atau
orang yang menjadi sumber informasi. Subjek penelitian ini adalah
mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta angkatan 2007.
2. Objek penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah motivasi masuk
program studi, keaktifan mengikuti kegiatan kampus, fasilitas belajar
dan indeks prestasi mahasiswa.
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini
yang menjadi populasi adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Sampel penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam
penelitian ini yang menjadi sampel adalah mahasiswa Program Studi
Pendidikan Akuntansi Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2007.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu
teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Peneliti
menggunakan teknik purposive sampling karena mengingat bahwa
salah satu variabel bebas dalam penelitian ini adalah keaktifan
mahasiswa mengikuti kegiatan kampus sehingga peneliti memilih
mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Sanata Dharma
24
mahasiswa tersebut belum diberlakukan adanya sistem pemberian
poin untuk keaktifan mengikuti kegiatan kampus.
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran 1. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang dapat menjadi objek
penelitian atau faktor-faktor yang berperan atau gejala-gejala yang
diteliti. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti adalah:
a. Variable Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah himpunan seluruh gejala yang
memiliki berbagai aspek atau unsur yang berfungsi
mempengaruhi atau menunjukkan variabel lain yang disebut
variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian ini adalah
motivasi masuk program studi, keaktifan mengikuti kegiatan
kampus, dan fasilitas belajar mahasiswa.
b. Variable Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah himpunan segala gejala yang
mempunyai berbagai aspek atau unsur di dalamnya yang
berfungsi untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lain atau
variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
2. Pengukuran Variabel Penelitian
a. Motivasi Masuk Program Studi
Motivasi adalah sebab, tujuan, atau pendorong.
Tujuan seseorang itulah sebenarnya yang menjadi penggerak
utama untuk berusaha keras mencapai atau mendapatkan
tujuan yang diinginkan. Berikut ini disajikan tabel
[image:46.612.97.516.201.693.2]operasionalisasi variabel motivasi masuk program studi.
Tabel III. 1
Operasionalisasi Variabel Motivasi Masuk Program Studi
Variabel
Penelitian Dimensi Indikator
Pernyataan No Motivasi Masuk Program Studi 1. Motivasi Intrinsik 1. Cita-cita 2. Hobi
3. Minat dan
perhatian 4. Kebutuhan akan pengetahuan 1, 2 3,4 5 6 2. Motivasi Ekstrinsik 1. Prospek kerja 2. Pengaruh orang lain 3. Biaya pendidikan
4. Sarana dan
7, 8
9, 10
11
26
prasarana
kampus
5. Gengsi 13
Pengukuran variabel motivasi masuk program studi
menggunakan Skala Likert. Ada dua kategori pernyataan
yang digunakan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan
negatif dengan alternatif jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju
(S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).
Pernyataan positif adalah pernyataan yang mendukung
gagasan sedangkan pernyataan negatif adalah pernyataan
yang tidak mendukung gagasan. Penskoran untuk pernyataan
[image:47.612.97.513.100.705.2]tersebut adalah :
Tabel III. 2
Skor Item Variabel Motivasi Masuk Program Studi
Jawaban
Skor Pernyataan
Positif
Pernyataan Negatif
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Sangat Tidak Setuju 1 4
b. Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus
Kegiatan kampus merupakan kegiatan mahasiswa
[image:48.612.93.517.144.603.2]yang mendapat pendanaan dari kampus. Berikut ini disajikan
tabel operasionalisasi variabel keaktifan mengikuti kegiatan
kampus:
Tabel III. 3
Operasionalisasi Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus Variabel
penelitian Dimensi Indikator
Pernyataan Nomor Keaktifan
Mengikuti
Kegiatan
Kampus
Kegiatan
Kampus
Kegiatan
kampus
yang pernah
diikuti
1,7,8,9,10
Jabatan
yang pernah
diduduki
dalam
kegiatan
kampus
2, 3, 4, 5,6
Terdapat tiga jawaban pada masing-masing item dan
skor jawaban bergerak dari 1 sampai dengan 3. Penskoran
untuk alternatif jawaban tersebut adalah:
28
Skor Item Keaktifan Mahasiswa Mengikuti Kegiatan Kampus
Jawaban Skor A 3
B 2
C 1
Pengukuran variabel keaktifan mengikuti kegiatan
kampus dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu tinggi,
sedang dan rendah dengan menggunakan analisis deskriptif
persentase. Analisis deskriptif persentase digunakan untuk
mendeskripsikan persentase variabel keaktifan mengikuti
kegiatan kampus.
c. Fasilitas Belajar
Fasilitas belajar yang dimiliki mahasiswa yaitu sarana
yang memperlancar mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan
[image:49.612.95.515.118.610.2]belajar dengan baik dan memuaskan. Berikut ini disajikan
tabel operasionalisasi fasilitas belajar yang dimiliki
Tabel III. 5
Operasionalisasi Fasilitas Belajar Mahasiswa Variabel
Penelitian
Dimensi Indikator Pernyataan Nomor Fasilitas Belajar Mahasiswa 1. Fasilitas Benda/ Barang Meja Belajar Komputer Alat Hitung Peralatan Kuliah Buku 2 3 5 4 6 2. Ruang Belajar Ruang Belajar Penerangan 1 7 3. Fasilitas Penunjang Internet Media Cetak Media Elektronik 8 9 10
Terdapat tiga jawaban pada masing-masing item dan
skor bergerak dari 1 sampai dengan 3. Penskoran untuk
alternatif jawaban tersebut adalah:
Tabel III.6
Skor Pernyataan Fasilitas Belajar
Jawaban Skor A 3
B 2
30
Pengukuran variabel fasilitas belajar dikelompokkan
menjadi tiga kategori yaitu sangat mendukung, cukup
mendukung, tidak mendukung dengan menggunakan analisis
deskriptif persentase. Analisis deskriptif persentase
digunakan untuk mendeskripsikan persentase variabel
fasilitas belajar.
d. Indeks Prestasi (IP) Mahasiswa
Penilaian prestasi belajar akademik di perguruan
tinggi dinyatakan dalam indeks prestasi (IP). Indeks prestasi
merupakan bentuk prestasi yang diperoleh selama satu
semester yang dinyatakan dalam bentuk angka. Hal ini dapat
dilihat di kartu hasil studi (KHS) di setiap akhir semester.
Pada penelitian ini, penulis mengumpulkan data melalui
leger/rekap nilai indeks prestasi masing-masing mahasiswa
[image:51.612.95.520.169.697.2]dari sekretariat Program Studi Pendidikan Akuntansi.
Tabel III. 7
Prestasi Belajar Mahasiswa
No IPK Keterangan
1 3,00 – 4,00 Sangat Tinggi
2 2,50 – 2,99 Tinggi
3 2,00 – 2,49 Cukup
5 ≤ 1,49 Sangat Rendah
Sumber: Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007.
F. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan
sejumlah daftar pertanyaan untuk diisi responden sesuai dengan
keadaan responden sebenarnya. Kuesioner digunakan untuk mencari
data tentang motivasi masuk program studi, keaktifan mengikuti
kegiatan kampus, dan fasilitas belajar mahasiswa.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dengan cara
mengutip data atau keterangan yang ada di kampus dengan
mempelajari data-data tertulis dan catatan yang ada. Dalam hal ini
data yang dikumpulkan adalah data jumlah mahasiswa dan indeks
prestasi mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas
Sanata Dharma angkatan 2007.
G. Teknik Pengujian Instrumen 1. Pengujian Validitas
Pengujian validitas (test of validity) dimaksudkan untuk
32
seharusnya diukur (sahih) atau tidak. Pengujian validitas dilakukan
dengan mengkorelasikan antara skor jawaban masing-masing item
pernyataan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan skor
pernyataan. Perhitungan uji validitas menggunakan korelasi product
moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut (Suharsimi
Arikunto, 2006: 170):
(
)(
)
(
)
{
∑
∑
−
∑
}
∑
{
∑
∑
−
(
∑
)
}
−
=
2 2 2 2Y
XY
X
X
Y
X
XY
N
r
XY Keterangan :N = Jumlah item pertanyaan
X = Skor masing – masing item tes
Y = Skor total seluruh item tes
r xy = Koefisien korelasi
Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan
korelasi dengan taraf signifikansi 5%. Apabila hasil pengukuran
menunjukkan r hitung > r tabel maka item tersebut dinyatakan valid.
Sebaliknya jika r hitung < r tabel item tersebut dinyatakan tidak valid.
Berikut ini merupakan rangkuman dari hasil uji validitas
terhadap variabel motivasi masuk program studi yang dilakukan
Tabel III. 8
Hasil Uji Validitas Item Variabel Motivasi Masuk Program Studi
No. Item
r
hitungr
tabel KeteranganItem1 0, 615 0, 361 Valid
Item2 0, 567 0, 361 Valid
Item3 0, 727 0, 361 Valid
Item4 0, 614 0, 361 Valid
Item5 0, 507 0, 361 Valid
Item6 0, 544 0, 361 Valid
Item7 0, 494 0, 361 Valid
Item8 0, 413 0, 361 Valid
Item9 0, 425 0, 361 Valid
Item10 0, 568 0, 361 Valid
Item11 0, 494 0, 361 Valid
Item12 0, 409 0, 361 Valid
Item13 0, 419 0, 361 Valid
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan
adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini dengan membandingkan
antara rhitung dengan rtabel. Jumlah data (n) sebanyak 30 responden
dan α = 5% diperoleh rtabel sebesar 0, 361. Berdasarkan hasil
perhitungan tampak bahwa, rhitung lebih besar daripada rtabel
sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan
mengenai motivasi masuk program studi adalah valid.
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada pengertian bahwa suatu
34
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk
menguji reliabilitas kuisioner dalam penelitian ini digunakan teknik
koefisien alpha, dengan formula (Suharsimi Arikunto, 2006: 19):
⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ −
=
∑
22 11 1 1 b b k k r
σ
σ
Keterangan :r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2
∑
σb = Jumlah varians dari total2
b
σ
= Varians dari totalApabila r11 > 0.60 maka dapat dikatakan memenuhi syarat
reliabilitas dan sebaliknya jika r11 < 0.60 maka dapat dikatakan tidak
memenuhi syarat reliabilitas. Uji reliabilitas instrumen dilakukan
dengan menggunakan rumus Cronbach-Alpha dan dikerjakan
dengan program SPSS for windows versi 18.0. Dari pengujian
[image:55.612.95.517.182.672.2]reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel III.9
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Variabel Motivasi Masuk Program Studi
Variabel
r
hitung KriteriaReliabilitas
Status
Motivasi Masuk
Program Studi
Dari 13 item motivasi masuk program studi diperoleh hasil
koefisien Cronbach Alpha sebesar 0,856 yang lebih besar dari 0,6
sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner untuk mengukur
variabel dalam motivasi masuk program studi adalah reliabel.
H. Teknik Analisis data 1. Analisis Deskriptif
Analisis ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan data
hasil observasi yang sudah diperoleh dari penelitian di lapangan
yang meliputi karakteristik responden, variabel motivasi masuk
program studi, keaktifan mengikuti kegiatan kampus, fasilitas
belajar, indeks prestasi. Untuk keperluan deskripsi data digunakan
statistik deskriptif untuk setiap variabel.
2. Pengujian Persyaratan Analisis
a. Pengujian Normalitas
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah
distribusi data setiap variabel berdistribusi normal atau tidak.
Untuk menguji normalitas distribusi data setiap variabel
digunakan uji One Sample Kolmogrov-Smirnov, yaitu tingkat
kesesuaian antara distribusi harga satu sampel (skor
observasi) dan distribusi teoritisnya. Uji ini menetapkan suatu
36
perbedaan terbesar. Artinya distribusi sampling yang diamati
benar-benar merupakan observasi suatu sampel random dari
distribusi teoritis (Ghozali, 2002:35-36). Alat statistik untuk
pengujian normalitas data penelitian ini adalah tes
Kolmogorov-Smirnov. Adapun rumus uji
Kolmogrov-Smirnov (Ghozali, 2002:36) sebagai berikut:
)
(
)
(
Xi
Sn
Xi
Fo
Max
D
=
−
Keterangan:
D = Deviasi maksimum
Fo(Xi) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang
ditentukan
Sn = Distribusi frekuensi kumulatif yang
diobservasi
Jika nilai F hitung > dari nilai F tabel pada taraf signifikasi 5%
(α = 0,050), maka distribusi data dikatakan normal.
Sebaliknya, Jika nilai F hitung < dari nilai F tabel pada taraf
signifikasi 5% (α = 0,050), maka distribusi data dikatakan
tidak normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan bantuan
program SPSS for windows versi 18.0.
b. Pengujian Liniearitas
Pengujian liniearitas dimaksudkan untuk mengetahui ada
Pengujian dilakukan dengan uji F (Sudjana, 1992:332)
dengan rumus sebagai berikut:
2 2
Se
S
F
=
TCDimana:
2
)
(
2−
=
k
TC
JK
S
TCk
n
E
JK
Se
−
=
(
)
2 Keterangan:F = Nilai F untuk garis regresi
S2TC = Varians tuna cocok
Se2 = Varians kekeliruan
Berdasarkan hasil perhitungan selanjutnya dibandingkan
dengan F table dengan taraf signifikansi 5%. Koefisien F hitung
diperoleh dari SPSS. Jika nilai F hitung > nilai F tabel, maka
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat tidak
linier. Sebaliknya, jika nilai F hitung < F tabel, maka hubungan
antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah linier.
3. Pengujian Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
mengetahui adanya pengaruh motivasi masuk program studi,
38
indeks prestasi mahasiswa. Untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh variabel-variabel tersebut digunakan model persamaan
regresi.
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan regresi
sederhana. Regresi sederhana memperkirakan satu variabel terikat
diberi notasi Y dan variabel bebas diberi notasi X, sehingga bentuk
hubungan yang dicari adalah regresi Y atas X (Sudjana, 2002:315)
Persamaan matematisnya sebagai berikut:
Y = a + b(X)
Rumus untuk menghitung koefisien a dan b adalah sebagai berikut:
∑
∑
∑ ∑
∑
∑
− −
= 2 2
2 ) ( ) )( ( ) )( ( i i i i i i i X X n Y X X X Y a
∑
∑
∑
∑
∑
− −= 2 2
) ( ) )( ( i i i i i i X X n Y X Y X n b Keterangan:
Y = variabel terikat
X = variabel bebas
Uji signifikansi (α) = 5% untuk uji dua sisi, dk = jumlah data (n) – 2,
uji dua sisi dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya
koefisien regresi dengan membandingkan statistik hitung dengan
statistik tabel. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima. Jika t hitung
1
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A.
Sejarah Perkembangan Universitas
1.
Perkembangan Universitas Sanata Dharma
Universitas Sanata Dharma mulanya dikenal dengan nama
Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG). Gagasan berdirinya
PTPG Sanata Dharma merupakan respon pihak Gereja Katolik
terhadap tawaran Mendikbud saat itu yaitu Prof. Moh. Yamin, S.H.
selaku Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI) pada
tahun 1950-an. Waktu itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1,
antara lain B1 Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang
dikelola oleh Pater H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan
Loyola) di Semarang yang dikelola oleh pater W.J. Van der Meulen,
S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J. Dengan dukungan dari Conggregatio
de Propaganda Fide, selanjutnya Pater Kester yang waktu itu menjabat
sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus menggabungkan
kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata
Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh
pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955.
Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 Jurusan,
yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para
pembesar misi Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus
40
Driyarkara, S.J. menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H.
Loeff sebagai Wakil Dekan. Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh
Pater K. Looymans, S.J. yang waktu itu menjadi pejabat Departemen
Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja
Indonesia. “Sanata Dharma” sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”,
yang berarti “kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang
nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan
gereja (Pro Patria et Eclessia).
Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam
hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang
perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada
bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan
Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari
Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP
ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status “disamakan” dengan
negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1 / 1961 pada tanggal 6 Mei
1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian dari
Universitas Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma
berdiri sendiri.
Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari
Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian
FKIP Sanata Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP
Menteri PTIP No. 237 / B – Swt / U / 1965. Surat Keputusan ini
berlaku mulai tanggal 1 September 1965. Selain melaksanakan
Program S1 (sebelumnya Sarjana Muda dan Sarjana), IKIP Sanata
Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola Program
Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma
ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka Program Diploma
II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).
Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan
kebutuhan masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993
sesuai dengan SK Mendikbud No. 46 / D / O / 1993, IKIP Sanata
Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih
dikenal dengan nama USD. Dengan perkembangan ini USD
diharapkan tetap dapat memajukan sistem pendidikan guru sekaligus
berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Setelah berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma
terdorong untuk memperluas muatan program pendidikannya. Di
samping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan tetap
membuka FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata
Dharma membuka beberapa fakultas baru. Universitas Sanata Dharma
sekarang memiliki 8 fakultas dengan 25 program studi, 3 program
42
Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata Dharma.
Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik (gedung,
lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi (sistem
informasi, manajemen, biro / lembaga / pusat / serta unit pendukung),
peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian
pada masyarakat.
2. Pengelola Awal Sampai Sekarang
Nama-nama Rektor Universitas Sanata Dharma adalah sebagai
berikut:
a. Prof. Dr. N. Drijarkara,S.J. (1955 – 1967)
b. Drs. J. Drost, S.J. (1968 – 1976)
c. Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977 – 1984)
d. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984 – 1988)
e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988 – 1993)
f. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993 – 2001)
g. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001 - 2006)
h. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. (2006 –
sekarang)
B. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
1. Visi dan Misi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Berdasarkan Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma, FKIP
a. Visi
1) Pendidikan yang bersuasanakan cinta kasih dan bercorak
humanis, yang menghargai martabat manusia, akan
meningkatkan pribadi manusia secara utuh.
2) Hubungan antara pendidik dan subjek didik yang legal
adalah hubungan dialogis, ketika mereka saling
menghargai dan membantu untuk mewujudkan
kemanusiaan mereka.
3) Penegakan keadilan dan pelayanan terhadap mereka yang
lemah dalam dunia pendidikan perlu menjadi tekanan.
4) Penyiapan tenaga kependidikan profesional, baik dalam
bidang keahlian maupun keguruan, merupakan hal
penting.
b. Misi
1) Menyiapkan tenaga kependidikan yang profesional, yang
mencirikan hal-hal berikut.
a) Berkemampuan tinggi, bermutu, berwawasan luas dan
kritis.
b) Menguasai bidang studi tertentu sehingga mampu
memanfaatkannya dalam lembaga pendidikan
44
c) Menguasai bidang kependidikan dan dapat
menggunakannya dalam praktek kependidikan yang
relevan secara tepat.
d) Mampu mengaktualisasikan diri secara pribadi
maupun sebagai anggota masyarakat yang
bertanggung jawab.
e) Bermoral, sosial, adil dan pernah mengabdikan pada
subjek didik.
2) Menyiapkan tenaga kependidikan yang humanistik, yang
menghargai nilai martabat manusia, terutama subjek didik.
3) Menyiapkan tenaga kependidikan yang menerapkan
semangat idialogis dalam pelaksanaan pendidikan.
4) Menyiapkan tenaga kependidikan yang menghargai dan
mengembangkan kebebasan serta kejujuran akademik
dalam proses pendidikan.
2. Struktur Organisasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
a. Senat Fakultas merupakan badan normatif dan perwakilan
tertinggi di lingkungan fakultas yang memiliki wewenang
dalam menjabarkan kebijakan dan peraturan universitas untuk
fakultas.
b. Dekan FKIP memimpin FKIP dibantu Wakil Dekan I dan
1) Dekan memimpin pelaksanaan pendidikan, pengajaran,
penelitian dan pengabdian pada masyarakat, membina
tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan
bertanggung jawab pada rektor.
2) Wakil Dekan I bertugas membantu dekan dalam
memimpin pelaksanaan pendidikan, pengajaran,
penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
3) Wakil Dekan II bertugas membantu dekan dalam
memimpin pelaksanaan kegiatan bidang administrasi
umum.
c. Unit MKDK bertugas mengatur dan mengkoordinasikan
penyelenggaraan matakuliah dasar kependidikan di lingkungan
fakultas, dipimpin oleh seorang ketua unit MKDK yang
bertanggung jawab langsung kepada dekan.
d. Pusat Penelitian dan Pelayanan Pendidikan (P4) bertugas dan
membantu mengkoordinasi penelitian dan pelayanan
pendidikan kepada masyarakat luar dan membagikan berbagai
tugas itu kepada dosen-dosen yang terkait. Pusat Penelitian dan
Pelayanan Pendidikan (P4) dipimpin oleh ketua P4 yang
bertanggung jawab langsung kepada dekan.
e. Unit tata usaha menyelenggarakan administrasi kegiatan
46
menjalankan tugasnya berada di bawah koordinasi Pembantu
Dekan II.
f. Unit PPL bertugas mengatur dan mengkoordinasi
penyelenggaraan PPL mahasiswa dalam lingkup fakultas. Unit
PPL fakultas dipimpin oleh seorang ketua unit PPL yang
bertanggung jawab langsung terhadap dekan.
g. Kajur (Ketua Jurusan) bertugas memimpin jurusan dibantu
oleh Sekjur (Sekretaris Jurusan). Jurusan merupakan unsur
pelaksanan akademik pada fakultas. FKIP Universitas Sanata
Dharma memiliki empat jurusan yaitu IP (Ilmu Pendidikan),
PBS (Pendidikan Bahasa dan Seni), PIPS (Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial), dan PMIPA (Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam).
h. Kaprodi (Ketua Program Studi) bertugas memimpin program
studi, dibantu oleh Wakaprodi (Wakil Ketua Program Studi).
i. Dosen adalah tenaga pendidik yang diangkat dengan tugas
mengajar, mengadakan penelitian dan melaksanakan
pengabdian masyarakat.
C. Program Studi Pendidikan akuntansi 1. Sejarah Singkat
Program Studi PAK merupakan salah satu program studi di
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma (JPIPS-FKIP-USD). Program
studi ini merupakan kelanjutan dari Jurusan Ekonomi yang dibuka
tanggal 17 Desember 1955 ketika PTPG didirikan.
Pada waktu didirikan (1955), PAK menggunakan nama
Jurusan Ilmu Ekonomi FKIP Sanata Dharma. Selanjutnya berdasarkan
keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 28 Januari
1985 Jurusan Ilmu Ekonomi diganti nama menjadi Jurusan Pendidikan
Dunia Usaha yang memiliki 2 jalur, yaitu Program Studi Pendidikan
Akuntansi dan Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi dengan
status “disamakan”. Status ini ditetapkan kembali pada tanggal 14 Mei
1986 berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaa