• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI MASUK PROGRAM STUDI, KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN KAMPUS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI MASUK PROGRAM STUDI, KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN KAMPUS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI MASUK PROGRAM STUDI, KEAKTIFAN

MENGIKUTI KEGIATAN KAMPUS DAN FASILITAS BELAJAR

TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA

Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2007 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh:

Galih Novita Mustikaningrum NIM: 061334046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya Kecilku Ini

Akan Kupersembahkan Kepada :

Tuhan Yesus Kristus

Atas Kekuatan dan Penghiburan Yang selalu diberikan Untuk

ku.

Ayah dan Ibu

Atas Pengorbanan dan Cinta Kasihnya Untukku.

Orang Yang Ak Kasihi

Atas Kebersamaan, Kasih, dan Motivasi Untukku

Almamaterku

(5)

   

  v

 

MOTTO

 

 

 

 

SERAHKANLAH

Perbuatanmu Kepada TUHAN,

Maka Terlaksanalah Segata Rencanamu.

“Amsal 16 ; 3”

(6)
(7)

   

(8)

  viii

ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI MASUK PROGRAM STUDI,

KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN KAMPUS DAN

FASILITAS BELAJAR TERHADAP INDEKS PRESTASI

MAHASISWA

Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2007 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Galih Novita Mustikaningrum Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh motivasi masuk program studi terhadap indeks prestasi mahasiswa; (2) keaktifan mengikuti kegiatan kampus terhadap indeks prestasi mahasiswa; dan (3) pengaruh fasilitas belajar terhadap indeks prestasi mahasiswa.

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2007 pada bulan Oktober . Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner dan dokumentasi. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana.

(9)

   

  ix

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF CHOOSING THE SUBJECT

DEPARTMENT, BEING ACTIVE IN UNIVERSITY

ACTIVITIES, AND USING LEARNING FACILITIES ON THE

STUDENTS’ ACHIEVEMENT INDEX

The Case Study of 2007 Students of Accountancy Education Department of Yogyakarta Sanata Dharma University

Galih Novita Mustikaningrum Sanata Dharma University

Yogyakarta 2011

This research aimed to know: (1) the influence of the students’ motivation of choosing the subject department on the students’ achievement index; (2) the influence of being active in university activities on the students’ achievement index; and (3) the influence of learning facilities on the students’ achievement index.

This research was a case study research. This research was done in Yogyakarta Sanata Dharma University of Acoountancy Education Department of the year 2007 on October. The sampling technique of the research was purposive sampling technique, that was sampling technique with the certain consideration. The collection data techniques of this research were questionaire and documentation. To analyze the data, this research used the simple linear regression analysis.

(10)

  x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan karunia Roh Kudus-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH MOTIVASI MASUK PROGRAM STUDI, KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN KAMPUS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi di Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu penulis mengaharapkan kritik dan saran serta masukan yang membangun. Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada:

1. Romo Dr.Ir. P.Wiryono., S.J., selaku rektor universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak T. Sarkim., M.Ed.,P.Hd., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Yohanes Harsoyo S.Pd.,M.Si., selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial Universitas Sanata Dharma.

(11)

   

  xi

kritikan yang membangun sehingga skripsi ini menjadi lebih baik. Terima kasih juga untuk semangat dan bantuan yang sudah bapak berikan.

5. Bu Indah Nugraheni S.Pd.,S.I.P.,M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi dari awal sampai akhir sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Berkat bimbingan, pengarahan dan kesabaran yang ibu berikan maka penulis dapat menyelesaikan skripsi. Terima kasih banyak Bu Indah.

6. Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku dosen penguji yang telah memberikan saran, masukan dan bantuan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik lagi.

7. Mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2007 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu dan berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian.

8. Bapak/ibu dosen dan segenap tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membimbing dan mengajarkan banyak hal kepada penulis selama kuliah.

9. Ayah dan Ibu tersayang, terima kasih atas dukungan baik material maupun spiritual. Karena doa bapak/ibu penulis dapat menyelesaikan skripsi.

(12)

  xii

11.Adik Wulan, terima kasih atas keceriaan dan doa sehingga memberikan semangat dalam penulis mengerjakan skripsi.

12.Pristi, Aji Black, Asih, Iren, Felik, Jinonk, Ninin, Niken, Ika, yang telah memberikan bantuan, semangat, dan doa kepada penulis dalam penulis mengerjakan skripsi.

13.Sahabat-sahabatku Dety, Tyo, Wahyu, Johan, Ardi, Arcil, Mb Erni, Mb Linda, Mb Lina, Novi, Deby, Rara, Mb Wati, Siska Putu, Retno, Dwi, Ndaru, Ika Ratna, Arni, Iren, Ika, Niken, Jinonk, Ninin, Pristi, Asih terima kasih karena doa dan kebersamaan kalian memberikan inspirasi dan semangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi.

14.Teman-teman PAK angkatan 2006 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih untuk kebersamaan selama ini. Semoga waktu yang sudah kita lewati bersama tidak akan pernah terlupakan oleh waktu dan sukses selalu buat kalian semua.

15.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi.

(13)

   

(14)

  xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 88

Lampiran 2 Data Induk Penelitian ... 97

2.1 Data Induk Motivasi Masuk Program Studi (Pra Penelitian)... 98

2.1 Data Induk Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus (Pra Penelitian) ... 99

2.4 Data Induk Fasilitas Belajar (Pra Penelitian) ... 100

2.2 Data Induk Motivasi Masuk Program Studi... 101

2.3 Data Induk Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus ... 103

2.4 Data Induk Fasilitas Belajar ... 105

2.4 Data Induk Indeks Prestasi Mahasiswa ... 107

Lampiran 3 Daftar Distribusi Frekuensi ... 109

3.1 Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II ... 110

3.2 Analisis Deskriptif Persentase ... 112

3.3 Mean, Median, Modus ... 121

Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 123

4.1 Variabel Motivasi Masuk Program Studi ... 124

Lampiran 5 Uji Normalitas dan Linieritas ... 125

5.1 Uji Normalitas Variabel Motivasi Masuk Program Studi ... 126

5.2 Uji Normalitas Variabel Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus ... 126

5.3 Uji Normalitas Variabel Fasilitas Belajar ... 127

5.4 Uji Normalitas Variabel Indeks Prestasi Mahasiswa ... 127

5.1 Uji Linieritas Variabel Motivasi Masuk Program Studi Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa... 128

(15)

   

  xv

5.2 Uji Linieritas Variabel Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus

Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa... 128

5.3 Uji Linieritas Variabel Fasilitas Belajar Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa ... 129

Lampiran 6 Uji Regresi Sederhana ... 130

6.1 Uji Regresi Variabel Motivasi Masuk Program Studi Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa ... 131

6.2 Uji Regresi Variabel Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa... 132

6.3 Uji Regresi Variabel Fasilitas Belajar Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa ... 133

Lampiran 7 Tabel ... 135

7.1 Tabel r ... 136

7.2 Tabel f ... 173

7.3 Tabel t ... 139

(16)

  xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Motivasi Masuk Program Studi ... 25

Tabel 3.2 Skor Item Variabel Motivasi Masuk Program Studi ... 26

Tabel 3.3 Operasionalisasi Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus ... 27

Tabel 3.4 Skor Item Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus ... 27

Tabel 3.5 Operasionalisasi Fasilitas Belajar ... 28

Tabel 3.6 Skor Pernyataan Fasilitas Belajar... 29

Tabel 3.7 Prestasi Belajar Mahasiswa ... 30

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Motivasi Masuk Program Studi ... 32

Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas ... 34

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Data Variabel Motivasi Masuk Program Studi ... 54

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Data Variabel Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus ... 56

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Data Variabel Fasilitas Belajar ... 58

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Data Variabel Indeks Prestasi Mahasiswa ... 60

Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas ... 61

Tabel 5.6 Hasil Uji Linieritas ... 62

(17)

   

  xvii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

(18)

  xviii BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Motivasi Masuk Program Studi ... 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 22

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 22

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 22

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 23

E. Varibel Penelitian dan Pengukurannya ... 24

F. Teknik Pengumpulan Data ... . 30

G. Teknik Pengujian Instrumen ... ... .. 31

H. Teknik Analisa Data ... .. 34

BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Perkembangan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ... 39

B. Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ... 42

C. Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ... 46

(19)

   

  xix

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ... 54

B. Analisis Data ... 61

C. Pembahasan ... 73

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 82

B. Keterbatasan Penelitian ... 83

C. Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 85

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah merumuskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pendidikan dilakukan agar mendapatkan tujuan yang diharapkan bersama yaitu:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Pasal 3 UU RI No 20/ 2003).

(21)

    2

sosial yaitu mendidik anak agar dapat mengabdikan dirinya pada masyarakat, bangsa, dan negara.

Pendidikan juga dipandang sebagai persiapan untuk kehidupan yang lebih baik di kemudian hari. Semakin tinggi pendidikan semakin besar harapan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik walaupun untuk itu dibutuhkan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Banyak orang tua tidak ragu-ragu memberikan pendidikan bagi anaknya dan berharap anaknya mempunyai prestasi yang membanggakan.

(22)

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan pesat membuat setiap individu harus mempunyai bekal yang cukup untuk menghadapi persaingan dalam dunia kerja. Mengingat persyaratan dalam dunia kerja yang semakin banyak salah satunya menuntut adanya indeks prestasi yang tinggi, maka diharapkan mahasiswa dapat lulus dengan indeks prestasi yang tinggi atau di atas standar minimal. Tetapi sering kali yang terjadi bahwa seorang mahasiswa hanya mempunyai indeks prestasi yang pas-pasan bahkan rendah. Banyak sekali faktor-faktor yang menyebabkan indeks prestasi mahasiswa rendah.

(23)

    4

kampus. Ada segi positif maupun segi negatif yang dapat diambil ketika mahasiswa memilih untuk ikut berperan aktif dalam kegiatan kampus. Banyak mahasiswa yang lupa terhadap kewajiban utama mereka sebagai mahasiswa karena terlalu banyak kegiatan kampus yang mereka ikuti. Seringkali mereka tidak dapat mengatur waktu dengan baik antara kegiatan kampus dengan waktu untuk belajar. Ketika mahasiswa tidak dapat mengatur waktu dengan baik antara kuliah dengan kegiatan kampus maka yang terjadi adalah indeks prestasi mereka akan rendah. Di sisi lain, segi positif atau pembelajaran yang dapat diambil ketika kita ikut berperan aktif dalam kegiatan kampus yaitu mahasiswa dapat belajar berorganisasi, berinteraksi dengan banyak orang, mendapatkan teman baru sampai dengan belajar untuk menghargai orang lain. Tidak jarang juga mereka yang aktif dalam kegiatan kampus tetapi juga mempunyai prestasi belajar dan indek prestasi yang memuaskan.

(24)

B. Batasan Masalah

Ada banyak faktor yang diduga berpengaruh pada hasil indeks prestasi mahasiswa. Dalam penelitian ini penulis membatasi pada motivasi masuk program studi, keaktifan mengikuti kegiatan kampus dan fasilitas belajar mahasiswa.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, penulis merumuskan beberapa masalah antara lain sebagai berikut

1. Apakah ada pengaruh motivasi masuk program studi terhadap indeks prestasi mahasiswa?

2. Apakah ada pengaruh keaktifan mengikuti kegiatan kampus terhadap indeks prestasi mahasiswa?

3. Apakah ada pengaruh fasilitas belajar terhadap indeks prestasi mahasiswa?

D. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh motivasi masuk program

studi terhadap indeks prestasi mahasiswa.

(25)

    6

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh fasilitas belajar terhadap indeks prestasi mahasiswa.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini juga memiliki manfaat, antara lain sebagai berikut: 1. Bagi Universitas

Penulis berharap agar hasil penelitian dapat digunakan sebagai informasi untuk penelitian selanjutnya serta dapat menambah perbendaharaan bacaan khususnya tentang penelitian pendidikan. 2. Bagi Mahasiswa

Untuk menambah pengetahuan dan sebagai sumber inspirasi dalam penulisan makalah, skripsi, atau tugas akhir.

3. Bagi Para Pembaca

Sebagai bahan bacaan dan menambah pengetahuan bidang pendidikan.

4. Bagi Penulis

(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Motivasi Masuk Program Studi a. Pengertian Motivasi

Motivasi adalah sebab, tujuan, atau pendorong. Tujuan seseorang itulah yang sebenarnya menjadi penggerak utama baginya berusaha keras mencapai atau mendapatkan tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu motivasi dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang menggerakkan dan mengarahkan seseorang dalam tindakan-tindakan. Motivasi dapat dirangsang oleh faktor-faktor dari luar tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang.

Menurut Sartain (Ngalim Purwanto, 1990:61), pada umumnya suatu motivasi/dorongan adalah suatu pernyataan yang kompleks dalam organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang (incentive). b. Tipe-Tipe Motivasi

1) Motivasi Intrinsik

Menurut Thornburgh (Elida Prayitno, 1989:10-11), motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan oleh faktor pendorong dalam diri (internal) individu. Tingkah laku terjadi tanpa dipengaruhi oleh

(27)

    8

faktor-faktor lingkungan. Individu bertingkah laku tanpa mendapatkan energi dan pengaruh tingkah laku yang tidak dapat kita lihat sumbernya dari luar. Individu melakukan kegiatannya didorong oleh motivasi intrinsik, maka kegiatannya adalah untuk mencapai tujuan yang merupakan hasil kegiatan itu.

Grage dan Berline (Elida Prayitno, 1989:11), mengemukakan bahwa individu yang termotivasi secara intrinsik aktifitasnya lebih baik dalam belajar dari pada siswa yang termotivasi secara ekstrinsik. Individu yang memiliki motivasi intrinsik menunjukkan keterlibatan dan aktifitasnya yang tinggi dalam belajar.

2) Motivasi Ekstrinsik

Pintner, Ryan, West, Fleeh, Crow, dan Smith (Elida Prayitno, 1989:13) mengemukakan bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang keberadaannya karena pengaruh rangsangan dari luar. Motivasi ekstrinsik bukan merupakan perasaan atau keinginan yang sebenarnya yang ada dalam diri individu tersebut.

c. Pengertian Motivasi Masuk Program Studi

(28)

Faktor-faktor internal yang melatarbelakangi pemilihan program studi antara lain terdiri dari cita-cita, bakat, minat, hobi, kebutuhan akan pengetahuan, dan kebutuhan mendapat keterampilan. Faktor-faktor eksternal terdiri dari kondisi ekonomi/biaya pendidikan, sarana dan prasarana kampus, pengaruh orang tua, pengaruh teman dan pacar, serta prospek kerja.

2. Kegiatan Organisasi Kampus a. Pengertian Organisasi

Pengertian organisasi dilihat dari dua aspek antara lain: 1) Aspek statis yaitu suatu wadah atau tempat kerjasama

sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Bentuknya adalah bagan serta struktur organisasi tersebut. 2) Aspek dinamis yaitu suatu interaksi yang terjadi antar

anggota dan antar organisasi dengan lingkungannya. b. Pengertian Kegiatan Organisasi Kampus

(29)

    10

independen yang berasal dari berbagai kelompok studi atau kelompok kegiatan lainnya.

c. Organisasi Kemahasiswaan di Universitas Sanata Dharma Setelah reformasi tahun 1998, di berbagai perguruan tinggi di Indonesia dibentuklah student government (pemerintahan mahasiswa). Student government muncul akibat ketertekanan lembaga kemahasiswaan oleh ketatnya birokrasi kampus. Berawal dari hal itu maka mahasiswa menginginkan suatu sistem lembaga kemahasiswaan yang lebih maju, dinamis, dan lebih mandiri.

Maraknya student government menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup mendasar dalam struktur lembaga kemahasiswaan di USD yang ditandai dengan berubahnya Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan (PUOK) menjadi Konstitusi Organisasi Kemahasiswaan (KOK).

(30)

Penerapan konstitusi organisasi kemahasiswaan (KOK) itu pertama kali dilakukan pada tahun 2000, yaitu ketika pada tanggal 27 sampai dengan tanggal 28 Nopember digelar pemilu yang memilih Presiden dan Wakil Presiden.

1) Badan Perwakilan Mahasiswa Universitas (BPMU)

Badan perwakilan mahasiswa merupakan lembaga aspiratif dan lembaga kontrol atas kerja badan eksekutif mahasiswa. Badan perwakilan mahasiswa merupakan lembaga yang mengolah dan menggodok aspirasi mahasiswa hingga menjadi suatu kebijakan yang akan

dilaksanakan oleh badan eksekutif mahasiswa.

2) Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU)

Badan eksekutif mahasiswa merupakan lembaga operasional kemahasiswaan. BEMU mempunyai fungsi sebagai forum komunikasi antar-lembaga ekstrakurikuler mahasiswa (UKM) dan sebagai lembaga eksekutif yang mengkoordinasikan kegiatan ekstrakurikuler di tingkat universitas.

3) Himpunan Mahasiswa Jurusan/Program Studi

(31)

    12

mengakomodasi minat dan bakat serta energi kreativitas mahasiswa.

4) Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKM)

Kegiatan Unit kegiatan mahasiswa (UKM) adalah wadah aktivitas kemahasiswaan untuk mengembangkan minat, bakat dan keahlian tertentu. Unit kegiatan kemahasiswaan (UKM) di Universitas Sanata Dharma menangani kegiatan ekstrakurikuler, meliputi:

a) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Bela Diri b) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Cheerleaders c) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Kerohanian d) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Kesenian e) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Koperasi

f) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Korps Suka Rela Palang Merah Indonesia

g) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Leans Club

(32)

l) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Pengabdian Masyarakat

m) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Penalaran n) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Radio Masdha o) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Resimen Mahasiswa p) Unit Kegiatan Kemahasiswaan Teater

5) Komunitas Kemahasiswaan Independen

Komunitas kemahasiswaan independen bisa bergerak di bidang sosial, agama, akademik, atau budaya.

6) Program Pengembangan Mahasiswa

Program pengembangan mahasiswa yang diadakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta meliputi :

a) Pelatihan pengembangan kepribadian mahasiswa b) Pelatihan jurnalistik

c) Pelatihan public speaking

d) Pelatihan kepemimpinan masyarakat e) Pelatihan kewirausahaan

(33)

    14

3. Fasilitas Belajar

Pengertian fasilitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:314) adalah sarana untuk memperlancar pelaksanaan fungsi. Dari pengertian itu dapat didefinisikan fasilitas belajar yaitu sarana untuk memperlancar pelaksanaan individu dalam melaksanakan kegiatan belajar yang baik dan memuaskan. Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor ekstern yang dapat mempengaruhi terhadap pencapaian prestasi belajar. Fasilitas belajar mempunyai fungsi untuk menunjang dan menggalakkan kegiatan belajar agar kegiatan belajar tersebut berjalan dengan lancar dan baik sehingga dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan. Jadi kelengkapan fasilitas belajar yang dimiliki mahasiswa sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar. Fasilitas tersebut dapat berupa :

a. Peralatan Kuliah

Peralatan kuliah merupakan segala sesuatu yang digunakan mahasiswa untuk melaksankan kegiatan belajar, seperti buku paket, buku tulis, alat tulis, alat hitung dan sebagainya.

b. Media Massa/Media Elektronik/Internet

Merupakan sarana penunjang yang dibutuhkan mahasiswa untuk memperoleh pengetahuan umum.

c. Meja dan Kursi Belajar

(34)

d. Ruang Belajar

Ruang belajar adalah ruangan yang digunakan agar dapat belajar dengan baik.

e. Penerangan

Pencahayaan yang baik dibutuhkan untuk belajar agar tidak merusak mata.

f. Komputer/Laptop

Komputer/laptop adalah sarana penunjang yang dibutuhkan mahasiswa untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah.

4. Prestasi Belajar

(35)

    16

Prestasi belajar menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (Peter dan Yenny, 1991:1990) adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan terhadap mata pelajaran yang dibuktikan melalui hasil tes. Hasil tes lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan guru. Kegiatan pengukuran prestasi belajar dilakukan antara lain melalui ulangan, ujian, tugas, daan sebagainya (Masidjo, 1995:13). Dari definisi prestasi belajar di atas dapat disimpulkan bahwa:

Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai/angka hasil tes yang diberikan oleh guru/dosen.

Keberhasilan dalam kegiatan yang disebut belajar akan tampak dalam prestasi belajar yang diraihnya. Prestasi belajar dapat diketahui dari hasil evaluasi belajarnya. Mengevaluasi hasil belajar, biasanya dilakukan dengan mengadakan pengukuran dalam bentuk tertulis, lisan maupun praktik yang kemudian diberi skor yang biasanya berwujud angka. Hasil dari pengukuran ini merupakan informasi-informasi atau data yang diwujudkan dalam bentuk angka-angka yang disebut prestasi belajar (Dimyati Mahmud, 1990:251).

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

(36)

a. Faktor internal (faktor dari dalam diri)

Faktor yang berasal dari dalam diri individu sendiri meliputi dua aspek, yakni aspek fisiologis (bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (bersifat rohaniah).

1) Aspek fisiologis

Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat dan intensitas individu dalam mengikuti pelajaran.

2) Aspek psikologis

Faktor yang termasuk aspek psikologis yang dipandang esensial dan dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran individu adalah: intelegensi, sikap, bakat, minat, motivasi (motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik).

b. Faktor eksternal (faktor dari luar)

Faktor eksternal juga terdiri atas dua macam, yakni faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.

1) Lingkungan sosial

(37)

    18

termasuk dalam lingkungan sosial adalah masyarakat, tetangga, dan juga teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan tersebut.

2) Lingkungan non sosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal siswa dan letaknya, fasilitas belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan individu tersebut. Faktor-faktor non sosial ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar seorang individu.

c. Faktor pendekatan belajar

Faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar individu yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan individu yang bersangkutan.

B. Kajian Yang Relevan

(38)

prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi terhadap hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi keuangan (ρ = 0,585 & 0,516 > α = 0,050).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Prantya yang berjudul “Kontribusi Fasilitas Belajar dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Kimia Pada Siswa SMA Negeri 1 Karangnongko Kabupaten Klaten tahun 2008”, menyatakan bahwa terdapat kontribusi fasilitas belajar, dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar kimia. Dengan model regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel terikat atau dapat dikatakan bahwa hasil analisis regresi menunjukkan model sudah tepat. Variabel yang dipilih pada variabel independen yaitu fasilitas belajar, dan motivasi berprestasi dapat menerangkan variasi variabel hasil belajar kimia sebesar 45,7% sedangkan sisanya 54,3% oleh variabel lain.

C. Kerangka Berfikir

1. Pengaruh motivasi masuk program studi terhadap indeks prestasi mahasiswa

(39)

    20

termotivasi secara ekstrinsik. Mahasiswa yang memiliki motivasi intrinsik menunjukkan keterlibatan dan aktivitasnya yang tinggi. 2. Pengaruh keaktifan mahasiswa dalam kegiatan kampus terdadap

indeks prestasi mahasiswa

Kegiatan kampus merupakan kegiatan di lingkungan kampus dan mendapat pendanaan dari kampus. Aktif dalam kegiatan kampus membuat mahasiswa mendapatkan pengalaman baru, dapat berkreasi dan beraktivitas secara lebih luas, serta berinteraksi dengan banyak orang sehingga dapat dijadikan sebagai penyokong dan penyemangat bagi kegiatan kuliah. Tidak sedikit mahasiswa yang aktif dalam kegiatan kampus memiliki indeks prestasi yang tinggi. Hal ini dikarenakan mahasiswa tersebut mampu mengatur waktu dengan baik antara kuliah dengan kegiatan kampus.

3. Pengaruh fasilitas belajar yang dimiliki mahasiswa terhadap indeks prestasi mahasiswa

(40)

D. Paradigma Penelitian

Dari kerangka berpikir di atas, maka dapat dibuat suatu paradigma penelitian, yaitu sebagai berikut:

X1 : Variabel bebas, yaitu motivasi masuk program studi

X2 : Variabel bebas, yaitu keaktifan mengikuti kegiatan kampus

X3 : Variabel bebas, yaitu fasilitas belajar

Y : Variabel terikat, yaitu indeks prestasi mahasiswa

E. Hipotesis

1. Ada pengaruh motivasi masuk program studi terhadap indeks prestasi mahasiswa.

2. Ada pengaruh keaktifan mengikuti kegiatan kampus terhadap indeks prestasi mahasiswa.

3. Ada pengaruh fasilitas belajar terhadap indeks prestasi mahasiswa.

X1

X2

X3

(41)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian tentang subjek tertentu, dimana subjek tersebut terbatas yaitu mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subjek yang diteliti.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Program Studi Pendidikan Akuntansi, Kampus I Jalan Affandi, Mrican, Trombol Pos 29, Yogyakarta 55002.

2. Waktu

Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2010.

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang yang akan dimintai informasi atau orang yang menjadi sumber informasi. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2007.

(42)

2. Objek penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah motivasi masuk program studi, keaktifan mengikuti kegiatan kampus, fasilitas belajar dan indeks prestasi mahasiswa.

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Sampel penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2007. 3. Teknik Pengambilan Sampel

(43)

    24

mahasiswa tersebut belum diberlakukan adanya sistem pemberian poin untuk keaktifan mengikuti kegiatan kampus.

E. Variabel Penelitian dan Pengukuran 1. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dapat menjadi objek penelitian atau faktor-faktor yang berperan atau gejala-gejala yang diteliti. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti adalah:

a. Variable Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah himpunan seluruh gejala yang memiliki berbagai aspek atau unsur yang berfungsi mempengaruhi atau menunjukkan variabel lain yang disebut variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian ini adalah motivasi masuk program studi, keaktifan mengikuti kegiatan kampus, dan fasilitas belajar mahasiswa.

b. Variable Terikat (Dependent Variable)

(44)

2. Pengukuran Variabel Penelitian a. Motivasi Masuk Program Studi

Motivasi adalah sebab, tujuan, atau pendorong. Tujuan seseorang itulah sebenarnya yang menjadi penggerak utama untuk berusaha keras mencapai atau mendapatkan tujuan yang diinginkan. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel motivasi masuk program studi.

Tabel III. 1

Operasionalisasi Variabel Motivasi Masuk Program Studi

Variabel

Penelitian Dimensi Indikator

(45)

    26

prasarana kampus

5. Gengsi 13

Pengukuran variabel motivasi masuk program studi menggunakan Skala Likert. Ada dua kategori pernyataan yang digunakan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif dengan alternatif jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Pernyataan positif adalah pernyataan yang mendukung gagasan sedangkan pernyataan negatif adalah pernyataan yang tidak mendukung gagasan. Penskoran untuk pernyataan tersebut adalah :

Tabel III. 2

Skor Item Variabel Motivasi Masuk Program Studi

Jawaban

Skor Pernyataan

Positif

Pernyataan Negatif

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

(46)

Sangat Tidak Setuju 1 4

b. Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus

Kegiatan kampus merupakan kegiatan mahasiswa yang mendapat pendanaan dari kampus. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel keaktifan mengikuti kegiatan kampus:

Tabel III. 3

Operasionalisasi Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus Variabel

penelitian Dimensi Indikator

Pernyataan

Terdapat tiga jawaban pada masing-masing item dan skor jawaban bergerak dari 1 sampai dengan 3. Penskoran untuk alternatif jawaban tersebut adalah:

(47)

    28

Skor Item Keaktifan Mahasiswa Mengikuti Kegiatan Kampus

Jawaban Skor A 3

B 2

C 1

Pengukuran variabel keaktifan mengikuti kegiatan kampus dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah dengan menggunakan analisis deskriptif persentase. Analisis deskriptif persentase digunakan untuk mendeskripsikan persentase variabel keaktifan mengikuti kegiatan kampus.

c. Fasilitas Belajar

(48)

Tabel III. 5

Operasionalisasi Fasilitas Belajar Mahasiswa Variabel

Penelitian

Dimensi Indikator Pernyataan Nomor

Terdapat tiga jawaban pada masing-masing item dan skor bergerak dari 1 sampai dengan 3. Penskoran untuk alternatif jawaban tersebut adalah:

Tabel III.6

Skor Pernyataan Fasilitas Belajar

Jawaban Skor A 3

(49)

    30

Pengukuran variabel fasilitas belajar dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu sangat mendukung, cukup mendukung, tidak mendukung dengan menggunakan analisis deskriptif persentase. Analisis deskriptif persentase digunakan untuk mendeskripsikan persentase variabel fasilitas belajar.

d. Indeks Prestasi (IP) Mahasiswa

Penilaian prestasi belajar akademik di perguruan tinggi dinyatakan dalam indeks prestasi (IP). Indeks prestasi merupakan bentuk prestasi yang diperoleh selama satu semester yang dinyatakan dalam bentuk angka. Hal ini dapat dilihat di kartu hasil studi (KHS) di setiap akhir semester. Pada penelitian ini, penulis mengumpulkan data melalui leger/rekap nilai indeks prestasi masing-masing mahasiswa dari sekretariat Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Tabel III. 7

Prestasi Belajar Mahasiswa

No IPK Keterangan

1 3,00 – 4,00 Sangat Tinggi

2 2,50 – 2,99 Tinggi

3 2,00 – 2,49 Cukup

(50)

5 ≤ 1,49 Sangat Rendah

Sumber: Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007.

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah daftar pertanyaan untuk diisi responden sesuai dengan keadaan responden sebenarnya. Kuesioner digunakan untuk mencari data tentang motivasi masuk program studi, keaktifan mengikuti kegiatan kampus, dan fasilitas belajar mahasiswa.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dengan cara mengutip data atau keterangan yang ada di kampus dengan mempelajari data-data tertulis dan catatan yang ada. Dalam hal ini data yang dikumpulkan adalah data jumlah mahasiswa dan indeks prestasi mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma angkatan 2007.

G. Teknik Pengujian Instrumen 1. Pengujian Validitas

(51)

    32

seharusnya diukur (sahih) atau tidak. Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor jawaban masing-masing item pernyataan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan skor pernyataan. Perhitungan uji validitas menggunakan korelasi product moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut (Suharsimi

Arikunto, 2006: 170):

Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi dengan taraf signifikansi 5%. Apabila hasil pengukuran

menunjukkan r hitung > r tabel maka item tersebut dinyatakan valid.

Sebaliknya jika r hitung < r tabel item tersebut dinyatakan tidak valid.

(52)

Tabel III. 8

Hasil Uji Validitas Item Variabel Motivasi Masuk Program Studi

No. Item

r

hitung

r

tabel Keterangan

Item1 0, 615 0, 361 Valid

Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini dengan membandingkan

antara rhitung dengan rtabel. Jumlah data (n) sebanyak 30 responden

dan α = 5% diperoleh rtabel sebesar 0, 361. Berdasarkan hasil

perhitungan tampak bahwa, rhitung lebih besar daripada rtabel

sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan mengenai motivasi masuk program studi adalah valid.

2. Pengujian Reliabilitas

(53)

    34

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menguji reliabilitas kuisioner dalam penelitian ini digunakan teknik koefisien alpha, dengan formula (Suharsimi Arikunto, 2006: 19):

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

σb = Jumlah varians dari total 2

b

σ

= Varians dari total

Apabila r11 > 0.60 maka dapat dikatakan memenuhi syarat

reliabilitas dan sebaliknya jika r11 < 0.60 maka dapat dikatakan tidak

memenuhi syarat reliabilitas. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach-Alpha dan dikerjakan dengan program SPSS for windows versi 18.0. Dari pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel III.9

Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Variabel Motivasi Masuk Program Studi

Variabel

r

hitung Kriteria

Reliabilitas

Status

Motivasi Masuk Program Studi

(54)

Dari 13 item motivasi masuk program studi diperoleh hasil koefisien Cronbach Alpha sebesar 0,856 yang lebih besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner untuk mengukur variabel dalam motivasi masuk program studi adalah reliabel.

H. Teknik Analisis data 1. Analisis Deskriptif

Analisis ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan data hasil observasi yang sudah diperoleh dari penelitian di lapangan yang meliputi karakteristik responden, variabel motivasi masuk program studi, keaktifan mengikuti kegiatan kampus, fasilitas belajar, indeks prestasi. Untuk keperluan deskripsi data digunakan statistik deskriptif untuk setiap variabel.

2. Pengujian Persyaratan Analisis a. Pengujian Normalitas

(55)

    36

perbedaan terbesar. Artinya distribusi sampling yang diamati benar-benar merupakan observasi suatu sampel random dari distribusi teoritis (Ghozali, 2002:35-36). Alat statistik untuk pengujian normalitas data penelitian ini adalah tes Kolmogorov-Smirnov. Adapun rumus uji

Kolmogrov-Smirnov (Ghozali, 2002:36) sebagai berikut:

)

Fo(Xi) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan

Sn = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

Jika nilai F hitung > dari nilai F tabel pada taraf signifikasi 5%

(α = 0,050), maka distribusi data dikatakan normal.

Sebaliknya, Jika nilai F hitung < dari nilai F tabel pada taraf

signifikasi 5% (α = 0,050), maka distribusi data dikatakan

tidak normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows versi 18.0.

b. Pengujian Liniearitas

(56)

Pengujian dilakukan dengan uji F (Sudjana, 1992:332) dengan rumus sebagai berikut:

2

Berdasarkan hasil perhitungan selanjutnya dibandingkan dengan F table dengan taraf signifikansi 5%. Koefisien F hitung

diperoleh dari SPSS. Jika nilai F hitung > nilai F tabel, maka

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat tidak linier. Sebaliknya, jika nilai F hitung < F tabel, maka hubungan

antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah linier.

3. Pengujian Hipotesis Penelitian

(57)

    38

indeks prestasi mahasiswa. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel-variabel tersebut digunakan model persamaan regresi.

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan regresi sederhana. Regresi sederhana memperkirakan satu variabel terikat diberi notasi Y dan variabel bebas diberi notasi X, sehingga bentuk hubungan yang dicari adalah regresi Y atas X (Sudjana, 2002:315) Persamaan matematisnya sebagai berikut:

Y = a + b(X)

Rumus untuk menghitung koefisien a dan b adalah sebagai berikut:

(58)

1

 

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A.

Sejarah Perkembangan Universitas

1.

Perkembangan Universitas Sanata Dharma

Universitas Sanata Dharma mulanya dikenal dengan nama

Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG). Gagasan berdirinya

PTPG Sanata Dharma merupakan respon pihak Gereja Katolik

terhadap tawaran Mendikbud saat itu yaitu Prof. Moh. Yamin, S.H.

selaku Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI) pada

tahun 1950-an. Waktu itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1,

antara lain B1 Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang

dikelola oleh Pater H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan

Loyola) di Semarang yang dikelola oleh pater W.J. Van der Meulen,

S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J. Dengan dukungan dari Conggregatio

de Propaganda Fide, selanjutnya Pater Kester yang waktu itu menjabat

sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus menggabungkan

kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata

Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh

pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955.

Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 Jurusan,

yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para

pembesar misi Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus

(59)

    40

Driyarkara, S.J. menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan. Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang waktu itu menjadi pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. “Sanata Dharma” sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”, yang berarti “kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).

Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status “disamakan” dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1 / 1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian dari Universitas Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma berdiri sendiri.

(60)

Menteri PTIP No. 237 / B – Swt / U / 1965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965. Selain melaksanakan Program S1 (sebelumnya Sarjana Muda dan Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka Program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK Mendikbud No. 46 / D / O / 1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD. Dengan perkembangan ini USD diharapkan tetap dapat memajukan sistem pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.

(61)

    42

Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi (sistem informasi, manajemen, biro / lembaga / pusat / serta unit pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.

2. Pengelola Awal Sampai Sekarang

Nama-nama Rektor Universitas Sanata Dharma adalah sebagai berikut:

a. Prof. Dr. N. Drijarkara,S.J. (1955 – 1967) b. Drs. J. Drost, S.J. (1968 – 1976)

c. Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977 – 1984) d. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984 – 1988) e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988 – 1993) f. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993 – 2001) g. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001 - 2006)

h. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. (2006 – sekarang)

B. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

1. Visi dan Misi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(62)

a. Visi

1) Pendidikan yang bersuasanakan cinta kasih dan bercorak humanis, yang menghargai martabat manusia, akan meningkatkan pribadi manusia secara utuh.

2) Hubungan antara pendidik dan subjek didik yang legal adalah hubungan dialogis, ketika mereka saling menghargai dan membantu untuk mewujudkan kemanusiaan mereka.

3) Penegakan keadilan dan pelayanan terhadap mereka yang lemah dalam dunia pendidikan perlu menjadi tekanan. 4) Penyiapan tenaga kependidikan profesional, baik dalam

bidang keahlian maupun keguruan, merupakan hal penting.

b. Misi

1) Menyiapkan tenaga kependidikan yang profesional, yang mencirikan hal-hal berikut.

a) Berkemampuan tinggi, bermutu, berwawasan luas dan kritis.

(63)

    44

c) Menguasai bidang kependidikan dan dapat menggunakannya dalam praktek kependidikan yang relevan secara tepat.

d) Mampu mengaktualisasikan diri secara pribadi maupun sebagai anggota masyarakat yang bertanggung jawab.

e) Bermoral, sosial, adil dan pernah mengabdikan pada subjek didik.

2) Menyiapkan tenaga kependidikan yang humanistik, yang menghargai nilai martabat manusia, terutama subjek didik. 3) Menyiapkan tenaga kependidikan yang menerapkan

semangat idialogis dalam pelaksanaan pendidikan.

4) Menyiapkan tenaga kependidikan yang menghargai dan mengembangkan kebebasan serta kejujuran akademik dalam proses pendidikan.

2. Struktur Organisasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

a. Senat Fakultas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di lingkungan fakultas yang memiliki wewenang dalam menjabarkan kebijakan dan peraturan universitas untuk fakultas.

(64)

1) Dekan memimpin pelaksanaan pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan bertanggung jawab pada rektor.

2) Wakil Dekan I bertugas membantu dekan dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.

3) Wakil Dekan II bertugas membantu dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan bidang administrasi umum.

c. Unit MKDK bertugas mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan matakuliah dasar kependidikan di lingkungan fakultas, dipimpin oleh seorang ketua unit MKDK yang bertanggung jawab langsung kepada dekan.

d. Pusat Penelitian dan Pelayanan Pendidikan (P4) bertugas dan membantu mengkoordinasi penelitian dan pelayanan pendidikan kepada masyarakat luar dan membagikan berbagai tugas itu kepada dosen-dosen yang terkait. Pusat Penelitian dan Pelayanan Pendidikan (P4) dipimpin oleh ketua P4 yang bertanggung jawab langsung kepada dekan.

(65)

    46

menjalankan tugasnya berada di bawah koordinasi Pembantu Dekan II.

f. Unit PPL bertugas mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan PPL mahasiswa dalam lingkup fakultas. Unit PPL fakultas dipimpin oleh seorang ketua unit PPL yang bertanggung jawab langsung terhadap dekan.

g. Kajur (Ketua Jurusan) bertugas memimpin jurusan dibantu oleh Sekjur (Sekretaris Jurusan). Jurusan merupakan unsur pelaksanan akademik pada fakultas. FKIP Universitas Sanata Dharma memiliki empat jurusan yaitu IP (Ilmu Pendidikan), PBS (Pendidikan Bahasa dan Seni), PIPS (Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial), dan PMIPA (Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam).

h. Kaprodi (Ketua Program Studi) bertugas memimpin program studi, dibantu oleh Wakaprodi (Wakil Ketua Program Studi). i. Dosen adalah tenaga pendidik yang diangkat dengan tugas

mengajar, mengadakan penelitian dan melaksanakan pengabdian masyarakat.

C. Program Studi Pendidikan akuntansi 1. Sejarah Singkat

(66)

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma (JPIPS-FKIP-USD). Program studi ini merupakan kelanjutan dari Jurusan Ekonomi yang dibuka tanggal 17 Desember 1955 ketika PTPG didirikan.

Pada waktu didirikan (1955), PAK menggunakan nama Jurusan Ilmu Ekonomi FKIP Sanata Dharma. Selanjutnya berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 28 Januari 1985 Jurusan Ilmu Ekonomi diganti nama menjadi Jurusan Pendidikan Dunia Usaha yang memiliki 2 jalur, yaitu Program Studi Pendidikan Akuntansi dan Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi dengan status “disamakan”. Status ini ditetapkan kembali pada tanggal 14 Mei 1986 berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0363/0/1986.

(67)

    48

Akuntansi dinyatakan TERAKREDITASI berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi No. 05973/Ak-VII-S1-033/USDPDA/ IX/ 2003.

Pejabat di Program Studi Pendidikan Akuntansi sejak saat berdiri hingga sampai saat ini adalah sebagai berikut.

Jabatan Nama Pejabat Masa Jabatan Ketua Jurusan Ekonomi

PTPG Sanata Dharma Dr. A. M. Kadarman, S.J 1957-1962

Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi FKIP Sanata Dharma

Dr. A. M. Kadarman, S.J 1962-1965

Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi FPIPS IKIP Sanata Dharma

Dr. A. M. Kadarman, S.J 1965-1968

Drs. Th. P. M. Gieles, S.J 1968-1977

Drs. J. Markiswo 1977-1982

Drs. Th. P.M. Gieles, S.J 1982-1986

Ketua Jurusan Pendidikan Dunia Usaha FPIPS IKIP Sanata Dharma

Drs. Th. P.M. Gieles, S.J 1986-1987

Drs. E. Sumardjono, MBA 1987-1990

Drs. Th. P.M. Gieles, S.J 1990-1993

Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi

Drs. FX. Muhadi, M.P.d 1993-2003 S. Widanarto P, S.Pd.,

M.Si. 2003-2007

L. Saptono, S.Pd., M.Si

(68)

2. Visi, Misi dan Sasaran a. Visi

Membangkitkan dan mengembangkan potensi generasi muda agar mampu berpartisipasi aktif dan kreatif dalam membangun masyarakat pluralistik yang adil dan demokratik sesuai dengan bidang keahliannya, yang dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta visi kristiani mengenai martabat manusia.

b. Misi

1) Menyediakan bagi masyarakat tenaga kependidikan dan non-kependidikan di bidang ekonomi-akuntansi yang profesional, dewasa secara spiritual, moral, intelektual, sosial, dan emosional, serta yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

2) Menyelenggarakan pendidikan yang humanis dengan semangat ideologis.

3) Menyediakan pengabdian kepada masyarakat, sekaligus membantu mahasiswa untuk mengembangkan kepekaan dan kepedulian sosialnya.

(69)

    50

c. Sasaran

1) Mempersiapkan tenaga kependidikan dan non kependidikan di bidang ekonomi-akuntansi yang profesional dan kreatif dalam menggunakan teknologi informasi.

2) Meningkatkan kualitas proses pendidikan yang humanis diologis lesat peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran yang berupa hardware, software, dan brainware-nya.

3) Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian yang dilakukan oleh para dosen baik individual maupun kelompok oleh mahasiswa sebagai syarat kelulusan.

4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengabdian kepada masyarakat baik yang dilakukan oleh program studi sebagai satu kesatuan, dosen, dan mahasiswa secara individual maupun kelompok seraya mengembangkan networking dengan lembaga-lembaga pendidikan dan non kependidikan.

D. Fasilitas Universitas Sanata Dharma 1. Perpustakaan

(70)

2. Pusat Komputer

Universitas Sanata Dharma memiliki pusat komputer dengan banyak station di dalamnya. Mahasiswa dan dosen dapat menggunakan

komputer-komputer tersebut untuk mengetik, mengolah data, maupun mengakses data dari komputer.

3. Laboratorium Pendidikan

a. Laboratorium Pendidikan Fisika

Laboratorium Fisika menyediakan peralatan untuk mahasiswa pendidikan fisika dalam mempersiapkan pengajaran maupun mengembangkan metode belajar mengajar yang bervariasi serta inovatif.

b. Laboratorium Pendidikan Matematika

Laboratorium Pendidikan Matematika membantu mahasiswa untuk belajar dan mempersiapkan mengajar matematika dengan bermacam-macam model serta media, baik yang bersifat konvensial maupun yang berbasis komputer.

c. Laboratorium Bahasa

Laboratorium Bahasa Inggris membantu mahasiswa untuk lebih dapat belajar bahasa dengan cepat dan tepat dilengkapi komputer multimedia (CMM) dan Self Access Center (SAC). d. Laboratorium Bimbingan dan Konseling

(71)

    52

media (misalnya: tape recorder) untuk praktikum konseling, penggunaan tes dalam konseling dan modul-modul bimbingan konseling.

e. Laboratorium Sejarah

Laboratorium Sejarah memliki koleksi benda-benda peninggalan sejarah yang membantu mahasiswa untuk studi kesejarahan dan mempersiapkan pengajaran sejarah dengan dukungan berbagai media dan sumber.

f. Laboratorium Pembelajaran Ekonomi dan Akuntansi

Laboratorium Pembelajaran Ekonomi dan Akuntansi digunakan oleh mahasiswa untuk kegiatan pembelajaran maupun pengembangan media pembelajaran yang dikelola oleh Program Studi Pendidikan Akuntansi dan Pendidikan Ekonomi.

g. Laboratorium S1 PGSD

Laboratorium S1 PGSD dilengkapi dengan science kids IPA dan Matematika untuk meningkatkan pembelajaran IPA dan Matematika ke-SD-an.

4. Pusat Media dan Sumber

(72)

5. Tempat Praktik Kependidikan

FKIP mempunyai banyak hubungan dan kerjasama dengan banyak sekolah dan lembaga kependidikan lainnya yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya. Dalam kerjasama tersebut dimungkinkan mahasiswa FKIP juga membantu sekolah-sekolah tersebut dalam berbagai layanan konsultasi, lokakarya, seminar, penataran, dan sejenisnya. 6. Lapangan dan Aula

Universitas Sanata Dharma memiliki lapangan dan aula serba guna yang representatif untuk olah raga dan olah seni bagi mahasiswa, dosen, dan karyawan.

7. Beasiswa

(73)

1

 

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A.

Deskripsi Data

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa

Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma. Yang

digunakan untuk sampel merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan

Akuntansi Universitas Sanata Dharma angkatan 2007 yang berjumlah 67

responden. Data yang diperoleh dari kuesioner merupakan data mengenai

motivasi masuk program studi, keaktifan mengikuti kegiatan kampus dan

fasilitas belajar. Sedangkan untuk variabel indeks prestasi mahasiswa

diperoleh dari Sekretariat Program Studi Pendidikan Akuntansi. Berikut

ini deskripsi data untuk masing-masing variabel.

1.

Motivasi Masuk Program Studi

Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel motivasi

masuk program studi dengan menggunakan Pedoman Penilaian

Acuan Patokan (PAP) tipe II sebagai berikut :

Tabel V. 1

Distribusi Frekuensi Data Variabel

Motivasi Masuk Program Studi

Interval Skor

Frekuensi

Persentase

Kategori

45-52 4 6%

Sangat

Tinggi

39-44 15 22% Tinggi

(74)

35-38 26 39% Cukup Tinggi 31-34 16 24% Rendah

13-30 6 9% Sangat Rendah

Jumlah 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah mahasiswa yang memiliki skor motivasi masuk program studi kategori sangat tinggi ada 4 responden (6%); kategori tinggi ada 15 responden (22%); kategori cukup tinggi ada 26 responden (39%); kategori rendah ada 16 responden (24%); dan kategori sangat rendah ada 6 responden (9%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi masuk program studi dikategorikan cukup tinggi.

Berdasarkan data induk penelitian untuk motivasi masuk program studi menunjukkan skor terendah yaitu sebesar 26 dan skor tertinggi sebesar 50, dari perhitungan data tersebut diperoleh mean sebesar 36,43 termasuk dalam kategori cukup tinggi, dan

dengan median sebesar 36 termasuk dalam kategori cukup tinggi, serta modus sebesar 35 termasuk dalam kategori cukup tinggi. Deviasi standar sebesar 4,694 menunjukkan data variabel motivasi masuk program studi dari responden ke responden bervariasi sebesar 4,694.

(75)

    56

variabel motivasi masuk program studi dikategorikan cukup tinggi. Perhitungan dengan menggunakan PAP tipe II dapat dilihat pada lampiran.

2. Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus

Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel keaktifan mengikuti kegiatan kampus dengan menggunakan analisis deskriptif persentase sebagai berikut :

Tabel V.2

Distribusi Frekuensi Data Variabel Keaktifan Mengikuti Kegiatan Kampus

Interval Frekuensi Persentase Kategori

77 < % ≤ 100 4 6% Tinggi

55 < % ≤ 77 39 58% Sedang

33 ≤ % ≤ 55 24 36% Rendah

Jumlah 100%

(76)

Berdasarkan data induk penelitian untuk keaktifan mengikuti kegiatan kampus menunjukkan skor terendah sebesar 12 dan skor tertinggi sebesar 25, dari perhitungan data tersebut diperoleh mean sebesar 17,73; median sebesar 17; modus sebesar 17. Deviasi standar sebesar 3,236 menunjukkan data variabel keaktifan mengikuti kegiatan kampus dari responden ke responden bervariasi sebesar 3,236.

Berdasarkan data persentase skor keaktifan mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kampus menunjukkan skor terendah sebesar 40% dan skor tertinggi sebesar 83%, dari perhitungan data tersebut diperoleh mean sebesar 59,10% termasuk dalam kategori sedang, dan dengan median sebesar 57% termasuk dalam kategori sedang, serta modus sebesar 57% termasuk dalam kategori sedang. Deviasi standar sebesar 10,72% menunjukkan data variabel keaktifan mengikuti kegiatan kampus dari responden ke responden bervariasi sebesar 10,72%.

(77)

    58

3. Fasilitas Belajar

Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel fasilitas belajar dengan menggunakan analisis deskriptif persentase sebagai berikut :

Tabel V. 3

Distribusi Frekuensi Data Variabel Fasilitas Belajar  

Interval Frekuensi Persentase Kategori 77 < % ≤ 100 38 57% Sangat Mendukung 55 < % ≤ 77 29 43% Cukup Mendukung

33 ≤ % ≤ 55 0 0% Tidak Mendukung

Jumlah 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah mahasiswa yang memiliki fasilitas belajar kategori sangat mendukung ada 38 responden (57%); kategori cukup mendukung ada 29 responden (43%); dan tidak ada responden yang memiliki fasilitas belajar yang tidak mendukung. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki fasilitas belajar yang sangat mendukung.

(78)

menunjukkan data variabel fasilitas belajar dari responden ke responden bervariasi sebesar 2,623.

Berdasarkan data persentase skor fasilitas belajar menunjukkan skor terendah sebesar 60% dan skor tertinggi sebesar 97%, dari perhitungan data tersebut diperoleh mean sebesar 80,12% termasuk dalam kategori sangat mendukung, dan dengan median sebesar 80% termasuk dalam kategori sangat mendukung,

serta modus sebesar 77% termasuk dalam kategori cukup mendukung. Deviasi standar sebesar 8,7% menunjukkan data variabel fasilitas belajar dari responden ke responden bervariasi sebesar 8,7%.

Berdasarkan hasil perhitungan mean, median, dan modus serta penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kecenderungan untuk variabel fasilitas belajar dikategorikan sangat mendukung. Perhitungan dengan menggunakan analisis deskriptif persentase dapat dilihat pada lampiran.

4. Indeks Prestasi

(79)

    60

Tabel V. 4

Distribusi Frekuensi Data Variabel Indeks Prestasi Mahasiswa

IPK Frekuensi Persentase Keterangan

3,00 – 4,00 17 25% Sangat Tinggi

Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah mahasiswa yang memiliki indeks prestasi kategori sangat tinggi ada 17 mahasiswa (25%); kategori tinggi ada 48 responden (48%); kategori cukup tinggi ada 17 responden (25%); kategori rendah ada 6 responden (2%); dan kategori sangat rendah ada 0 responden (0%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa indeks prestasi mahasiswa dikategorikan tinggi.

(80)

Berdasarkan hasil perhitungan mean, median, dan modus serta penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kecenderungan untuk variabel indeks prestasi dikategorikan tinggi. Perhitungan dengan menggunakan analisis deskriptif persentase dapat dilihat pada lampiran.

B. Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji normalitas sampel di sini dimaksudkan untuk menguji normal tidaknya populasi. Dalam pengujian normalitas peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang memusatkan perhatian pada penyimpangan (deviasi) terbesar. Berikut ini disajikan tabel ringkasan hasil pengujian normalitas:

Tabel V. 5 Hasil Uji Normalitas Variabel Asymp.

sig

Taraf

Signifikansi Kesimpulan Motivasi Masuk

Program Studi 0,301 0, 05 Normal

Keaktifan Mengikuti

Kegiatan Kampus 0,372 0, 05 Normal

Fasilitas Belajar 0,487 0, 05 Normal

(81)

    62

Hasil pengujian normalitas untuk variabel motivasi masuk program studi menunjukkan bahwa nilai probabilitas (ρ) 0,301 > 0,05 berarti distribusi variabel motivasi masuk program studi normal. Hasil pengujian untuk variabel keaktifan mengikuti kegiatan kampus menunjukkan bahwa nilai probabilitas (ρ) 0,372 > 0,05 berarti distribusi variabel keaktifan mengikuti kegiatan kampus normal. Hasil pengujian untuk variabel fasilitas belajar menunjukkan bahwa nilai probabilitas (ρ) 0,487 > 0,05 berarti distribusi variabel fasilitas belajar mahasiswa normal. Hasil pengujian untuk variabel indeks prestasi menunjukkan bahwa nilai probabilitas (ρ) 0,754 > 0,05 berarti distribusi variabel indeks prestasi mahasiswa normal. Hasil pengujian dengan menggunakan program SPSS for windows versi 18.0 dapat dilihat pada lampiran.

b. Uji Linieritas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas memiliki hubungan linier atau tidak dengan variabel terikatnya.

Tabel V. 6 Hasil Uji Linieritas Variabel

Bebas

Variabel

Terikat df F

hitung Ftabel Kesimpulan Motivasi

Masuk Prodi

Indeks

(82)

Keaktifan

(83)

    64

menggunakan program SPSS for windows versi 18.0 dapat dilihat pada lampiran.

2. Pengujian Hipotesis

a. Pengaruh motivasi masuk program studi terhadap indeks prestasi mahasiswa

1) Rumusan Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini:

Ho = Tidak ada pengaruh motivasi masuk program studi terhadap indeks prestasi mahasiswa.

Ha = Ada pengaruh motivasi masuk program studi terhadap indeks prestasi mahasiswa.

2) Pengujian Hipotesis

(84)

motivasi masuk program studi maka semakin rendah pula indeks prestasi mahasiswa.

Uji signifikansi berdasarkan pada probabilitas jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima dan sebaliknya jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Tingkat signifikansi koefisien korelasi satu sisi dari output (diukur dari probabilitas) menghasilkan angka 0,059. Oleh karena probabilitas > 0,05 yaitu 0,059, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi masuk program studi dengan indeks prestasi mahasiswa.

Harga koefisien korelasi sederhana (r) antar variabel motivasi masuk program studi dengan indeks prestasi mahasiswa adalah sebesar 0,193 dengan koefisien determinasi (r²) sebesar 0,037. Ini berarti bahwa indeks prestasi mahasiswa yang disebabkan oleh motivasi masuk program studi sebesar 3,7% dan sebesar 96,3% dipengaruhi oleh variabel yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antar variabel motivasi masuk program studi dengan indeks prestasi lemah.

Berdasarkan hasil analisis regresi, didapat persamaan regresi sebagai berikut (lampiran):

(85)

    66

Keterangan :

Y = Indeks Prestasi Mahasiswa X = Motivasi Masuk Program Studi

Koefisien regresi b bernilai positif sebesar 0,015 yang berarti setiap terjadi penambahan 1 satuan untuk variabel motivasi masuk program studi, maka variabel indeks prestasi mahasiswa akan mengalami penambahan sebesar 0,015. Namun sebaliknya jika motivasi masuk program studi menurun sebesar 1 satuan maka indeks prestasi mahasiswa juga diprediksi mengalami penurunan sebesar 0,015. Jadi, tanda + menyatakan arah hubungan yang searah, yaitu kenaikan/penurunan variabel independen (X) akan mengakibatkan kenaikan/penurunan variabel dependen (Y).

Hasil pengujian hipotesis di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi dari variabel motivasi masuk program studi terhadap indeks prestasi mahasiswa adalah 0,015. Sedangkan nilai probabilitasnya (ρ) sebesar 0,118 pada taraf

Gambar

Tabel III. 1
Tabel III. 2
tabel operasionalisasi variabel keaktifan mengikuti kegiatan
tabel operasionalisasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kinerja penyuluh dalam mendampingi gabungan kelompok tani (Gapoktan) pada program pengembangan usaha agribisnis perdesaan

(2005) terdapat kelimpahan bakteri filosfer pada beberapa daun lalaban yaitu poh-pohan (Pilea glaberrima Blume), selada (Lactuca sativa L.), kemangi (Ocimum sanctum L.),

Kabupaten Sragen dengan menggunakan acuan pemerataan merupakan kebijakan yang positip, akan tetapi tidak memberikan dampak positip pada pemerataan pembangunan,

Di dalam pembuatan instrumen penelitian, Azwar (2003, hlm. 12) mengungkapkan bahwa identifikasi tujuan ukur merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk

[r]

Tindakan konservatif terhadap jaringan payudara terdiri dari reseksi tumor primerhingga batas jaringan payudara normal, radioterapi dan pemeriksaan status KGB(kelenjar

Yusuf Kurniawan, SS, MA,the Head of English Diploma Program, Faculty of Letters and Fine Arts, Sebelas Maret University and my supervisor of final project for his

[r]