i
KEPUASAN MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS SANATA DHARMA TERHADAP KUALITAS
PELAYANAN DOSEN
Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Angkatan 2015 – 2017
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
GREGORIUS ALVIN PRADIPTA
NIM : 132214214
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ii
KEPUASAN MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS SANATA DHARMA TERHADAP KUALITAS
PELAYANAN DOSEN
Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Angkatan 2015 – 2017
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
GREGORIUS ALVIN PRADIPTA
NIM : 132214214
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
“TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di
padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia
menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena namaNya.
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab
Engkau besertaku; gadaMu dan tongkatMu, itulah yang menghibur aku. Engkau
menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku
dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan
mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah Tuhan
sepanjang masa (Mazmur 23:1-6)
Skripsi ini Kupersembahkan Kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah menyertai dan melindungiku selama ini
2. Bunda Maria yang selalu mendengarkan segala keluh kesahku
3. Ayah dan Ibuku tercinta yang telah sabar dan selalu mendoakan dan
mendukungku.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas karunia dan berkatNya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “KEPUASAN MAHASISWA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DOSEN” .Studi kasus pada
Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Angkatan
20015-2017. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai
pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Patrick Vivid Adinata, M.Si. selaku dosen pembimbing I, yang
dengan sabar memberikan bimbingan, koreksi dan dukungan selama
penyusunan hingga skripsi ini bisa selesai. Tuhan berkati bapak dan
keluarga.
4. Ibu Dra. Diah Utari Bertha Rivieda, M.Si, selaku dosen pembimbing II,
yang telah banyak memberikan bimbingan, dukungan dan saran dalam
x
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
ABSTRAK ... xiv
ABSTRACT ... xv
BAB 1. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Batasan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
A. Kualitas Jasa ... 8
B. Dosen ... 16
C. Kepuasan Mahasiswa ... 18
D. Kerangka Berpikir ... 20
BAB III. METODE PENELITIAN ... 29
xi
D. Subjek dan Objek Penelitian ... 30
E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan sampel ... 31
F. Teknik Pengumpulan Data ... 34
G. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Pengukuran ... 36
H. Pengujian Instrumen ... 39
I. Teknik Analisis Data ... 46
BAB IV GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS ... 48
A. Sejarah USD ... 49
B. Visi dan Misi USD ... 51
C. Tujuan Pendidikan USD ... 52
D. Pimpinan ... 52
E. Fasilitas ... 53
F. Sejarah Program Studi Manajemen ... 54
G. Deskripsi Program Studi ... 54
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... A. Sampel ... 57
B. Analisis Data ... 57
C. Pembahasan ... 67
BAB VI. PENUTUP ... A. Kesimpulan ... 75
B. Keterbatasan Penelitian ... 76
C. Saran ... 77
DAFTAR PUSTAKA ... 79
xii
Gambar II.1 Kerangka Berpikir ... 25
Tabel III.1 Jumlah mahasiswa ... 33
Tabel III.2 Kisi-kisi pengembangan setiap variabel ... 37
Tabel III.3 Tabel Validitas ditinjau dari materi pembelajaran ... 41
Tabel III.4 Tabel Validitas ditinjau dari metode pembelajaran ... 42
Tabel III.5 Tabel Validitas ditinjau dari evaluasi pembelajaran ... 42
Tabel III.6 Tabel Validitas ditinjau dari media pembelajaran ... 43
Tabel III.7 Reabilitas berdasarkan nilai alpha ... 44
Tabel V.1 Deskripsi data berdasarkan angkatan ... 58
Tabel V.2 Deskripsi data berdasarkan IPK ... 58
Tabel V.3 Deskripsi data berdasarkan jenis kelamin ... 59
Tabel V.4 Deskripsi data berdasarkan umur ... 60
Tabel V.5 Deskripsi data berdasarkan jumlah SKS lulus ... 61
Table V.6 Data kepuasan ditinjau dari Materi pembelajaran ... 62
Tabel V.7 Data kepuasan ditinjau dari metode pembelajaran ... 64
Tabel V.8 Data kepuasan ditinjau dari evaluasi pembelajaran ... 65
xiii
Lampiran Halaman
Lampiran 1 kuesioner ... 81
Lampiran 2 Data Responden & Data sebelum Uji Validitas dan Reliabilitas ... 87
Lampiran 3 Hasil Uji Validitas & Reliabilitas ... 100
Lampiran 4 Data Sesudah Uji Validitas & Reliabilitas ... 105
xiv
ABSTRAK
“Kepuasan Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Sanata
Dharma terhadap Kualitas Pelayanan Dosen”
Gregorius Alvin Pradipta
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
Penelitian ini bertujuan menganalisis (1) Kepuasan mahasiswa Program Studi Manajemen terhadap kualitas pelayanan dosen ditinjau dari materi pembelajaran; (2) Kepuasan mahasiswa Manajemen terhadap kualitas pelayanan dosen ditinjau dari metode pembelajaran (3) Kepuasan mahasiswa Manajemen terhadap kualitas pelayanan dosen ditinjau dari evaluasi pembelajaran (4) Kepuasan mahasiswa Manajemen terhadap kualitas pelayanan dosen ditinjau dari media pembelajaran.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Manajemen angkatan 2015
– 2017 yang berjumlah 633 orang. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 225 orang. Sampel diambil dengan metode incidental. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menggunakan PAP tipe I (penilaian acuan patokan tipe I)
xv
ABSTRACT
SATISFACTION OF STUDENTS OF MANAGEMENT DEPARTMENT FACULTY OF ECONOMICS TOWARDS THE SERVICE QUALITY OF
LECTURERS Management Departement faculty of Economics towards the service quality of their lecturers that viewed from their (1) teaching materials; (2) methods of teaching; (3) methods of assesment and (4) teaching media.
The populations of this research were students of Management Departement Faculty of Economic class of to 2015-2017 academic year. The total samples were 225 students taken by incidental method. Techniques of data collection were documentation and questionnaire. The technique of data analysis was descriptive analysis by using PAP type I.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era sekarang, perkembangan lembaga perguruan tinggi, baik dari
segi kuantitas maupun kualitas sudah berkembang pesat di Indonesia,
khususnya di Yogyakarta, sehingga persaingan pun semakin ketat dalam
upaya memberikan pelayanan kepada mahasiswa dan menarik minat
mahasiswa baru. Universitas harus menonjolkan kelebihan yang dimiliki
agar dapat menarik minat calon mahasiswa baru. Dalam menghadapi
persaingan yang semakin ketat seperti saat ini, universitas harus
menerapkan strategi-strategi yang tepat agar dapat bersaing secara
kompetitif dan dapat memperoleh keuntungan (surplus) agar dapat menjalankan segala operasionalnya secara maksimal dan dapat menjadi
lembaga pendidikan yang lebih baik lagi. Kepuasan konsumen merupakan
hal yang penting dalam suatu perusahaan. Slogan “konsumen adalah raja”
pun sering digunakan dalam banyak perusahaan. Kata kepuasan
“satisfaction”berasal dari bahasa latin “satis” artinya cukup baik, memadai
dan “facto” yang artinya melakukan atau membuat kepuasan itu tidak hanya
diindikasikan dengan keuntungan yang diperoleh, baik untuk perusahaan
maupun konsumen. Menurut Kotler (dalam Tjiptono, 2011:434) Kepuasan
adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau
Dengan besarnya persaingan saat ini, perusahaan harus mampu
memberikan kepuasan kepada pelanggannya (konsumen) begitu pula
lembaga perguruan tinggi, dalam hal ini universitas yang merupakan
perusahaan jasa. Jasa merupakan pemberian suatu kinerja atau tindakan tak
kasat mata dari satu pihak ke pihak yang lain. Pada umumnya jasa
diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Dimana interaksi antara
pemberi jasa dan penerima jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut.
Universitas sebagai pemberi jasa tentu membutuhkan mahasiswa sebagai
konsumen / penerima jasa. Interaksi antara penyedia jasa (universitas) dan
pelanggan (mahasiswa) kerapkali terjadi dalam jasa, sekalipun pihak-pihak
yang terlibat mungkin tidak menyadarinya.
Dengan begitu banyaknya kebutuhan, kepuasan konsumen dalam
menggunakan jasa dapat tercapai apabila pihak penyedia jasa mampu
memberikan pelayanan yang berkualitas, yaitu memberikan kinerja
pelayanan yang melebihi atau sama dengan yang diharapkan konsumen,
konsumen yang dipuaskan merupakan sumber keuntungan bagi perusahaan
seperti loyalitas konsumen, biaya pemasaran yang lebih rendah namun
memiliki harga yang lebih tinggi, jika perusahaan tidak mampu memberikan
pelayanan yang melebihi atau sama dengan yang diharapkan konsumen
maka hal ini dapat berdampak tidak baik dan cepat atau lambat perusahaan
akan gagal dalam bersaing dan dapat kehilangan pangsa pasarnya,
memperoleh laba bahkan terjadi defisit karena kurangnya pemasukan dari
konsumen sehingga berbagai program/tujuan perusahaan dalam
memaksimalkan pelayanan tidak dapat terealisasikan karena kurangnya
biaya dan karena tidak bisa memuaskan konsumennya perusahaan akhirnya
memiliki citra buruk di mata konsumen. Oleh karena itu, perusahaan harus
berfokus pada kepuasan konsumen. Untuk dapat mengetahui pelayanan
yang diinginkan, dibutuhkan, dan diharapkan oleh konsumen maka
dilakukan penelitian konsumen. Hal itu dilakukan agar tidak tejadi
perbedaan persepsi mengenai apa yang diberikan perusahaan kepada
konsumen dengan apa yang sebenarnya diinginkan dan dibutuhkan
konsumen.
Dalam hal ini perusahaan, harus memberikan pelayanan yang
diharapkan/melebihi ekspektasi konsumen agar dapat mempertahankan
konsumennya lewat kualitas jasa yang diberikan. Dari penjelasan ini, maka
kualitas jasa sangat penting peranannya dalam mempertahankan pangsa
pasar (konsumen) dan bersaing secara kompetitif.
Universitas Sanata Dharma merupakan salah satu universitas swasta
dari sekian banyak universitas di Indonesia. Sampai saat ini Universitas
Sanata Dharma terus berusaha untuk memuaskan konsumen (mahasiswa)
salah satunya dalam kualitas layanan dosen.
Mahasiswa adalah salah satu aset berharga pada perusahaan, maka
utama. USD telah menyelenggarakan pendidikan selama lebih dari 63
tahun, hingga saat ini USD memiliki 8 fakultas dan salah satu fakultas
dengan mahasiswa terbanyak adalah dari fakultas Ekonomi terutama
jurusan Manajemen. Dalam hal ini tentu saja Fakultas Ekonomi jurusan
manajemen berhasil mempertahankan konsumennya sehingga mampu
menarik banyak mahasiswa ke dalam jurusan ini dibantu dengan saat ini
minat konsumen untuk jurusan Manajemen masih sangat tinggi. Namun
apakah pelayanan dari dosen Manajemen yang ada mampu melayani
banyaknya konsumen di jurusan Manajemen dengan baik? Ada
kecenderungan jumlah dosen yang ada kurang maksimal dalam melayani
banyaknya mahasiswa yang ada. Apakah kinerja yang ada saat ini sesuai
dengan harapan mahasiswa ? Apakah cita-cita/tujuan jurusan Ekonomi
Manajemen dapat berjalan dengan maksimal dan sesuai kebutuhan
konsumen sehingga tetap memiliki citra yang baik dan terus dapat menarik
konsumen ? Oleh karena itu, harus ada jembatan keterbukaan antara pihak
dosen dan mahasiswa dimana bukan hanya dosen yang dapat menilai
mahasiswa, tapi seluruh mahasiswa khususnya program studi manajemen
juga bisa menilai dosen dan tak lupa ada sasaran-sasaran tertentu yang
menjadi indikator keberhasilan mereka yang ada di dalamnya, maka dosen
dapat mendengar keluhan-keluhan dari para mahasiswa tentang perkuliahan
mereka dapatkan dan dari keluhan-keluhan tersebut dapat menjadi motivasi
untuk semakin menjadi dosen yang lebih berkualitas dan dapat mengetahui
kepuasan mahasiswa terhadap kualitas pelayanan dosen dapat tetap terjaga,
tentunya hal ini akan berpengaruh baik, terhadap persaingan dalam menarik
mahasiswa baru khususnya dalam program studi manajemen . Dari masalah
yang dikembangkan penulis tertarik untuk meneliti “Kepuasan
Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma
angkatan 2015-2017 terhadap Kualitas Pelayanan Dosen” Studi kasus
pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma
Angkatan 2015-2017.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kepuasan mahasiswa Fakultas Ekonomi program studi
Manajemen jenjang pendidikan S1 terhadap kualitas pelayanan dosen
ditinjau dari materi pembelajaran?
2. Bagaimana kepuasan mahasiswa Fakultas Ekonomi program studi
Manajemen jenjang pendidikan S1 terhadap kualitas pelayanan dosen
ditinjau dari metode pembelajaran?
3. Bagaimana kepuasan mahasiswa Fakultas Ekonomi program studi
Manajemen jenjang pendidikan S1 terhadap kualitas pelayanan dosen
ditinjau dari penilaian/evaluasi pembelajaran?
4. Bagaimana kepuasan mahasiswa Fakultas Ekonomi program studi
Manajemen jenjang pendidikan S1 terhadap kualitas pelayanan dosen
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis memberikan batasan agar penelitian
lebih terarah dan tidak menjadi pembahasan yang terlalu luas dan karena
keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga. Penulis membatasi penelitiannya
pada :
1. Penelitian yang ditujukan pada mahasiswa S1 Jurusan Manajemen
Universitas Sanata Dharma angkatan 2015-2017.
2. Aspek-aspek yang diteliti adalah materi pembelajaran, metode
pembelajaran, penilaian pembelajaran, dan media pembelajaran.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Kepuasan mahasiswa Universitas Sanata Dharma program studi
Manajemen terhadap kualitas layanan dosen ditinjau dari materi
pembelajaran.
2. Kepuasan mahasiswa Universitas Sanata Dharma program studi
Manajemen terhadap kualitas layanan dosen ditinjau metode
pembelajaran.
3. Kepuasan mahasiswa Universitas Sanata Dharma program studi
Manajemen terhadap kualitas layanan dosen ditinjau penilaian
4. Kepuasan mahasiswa Universitas Sanata Dharma program studi
Manajemen terhadap kualitas layanan dosen ditinjau kualitas dari
media pembelajaran.
E. Manfaat Penelitian
Dari penulisan penelitian yang berjudul “Kepuasan Mahasiswa
Program Studi Manajemen terhadap Kualitas Pelayanan Dosen” ini penulis
berharap agar karya ini bermanfaat bagi :
1. Bagi peneliti
Merupakan penerapan dari teori yang didapat di kampus selama
penulis belajar di Universitas Sanata Dharma.
2. Bagi Universitas
Diharapkan dapat memberikan sumbangsih untuk Universitas
Sanata Dharma khususnya program studi Manajemen agar dapat
mengetahui kualitas layanan dosen yang mereka berikan kepada
mahasiswa dan dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari
layanan yang diberikan sehingga pelayanan yang ada bisa
dimaksimalkan
3. Bagi Mahasiswa\Mahasiswa USD khususnya program studi
Manajemen dapat mengaspirasikan pendapat mereka terhadap
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kualitas Jasa
1. Definisi Jasa
Ada banyak definisi yang diberikan untuk menjelaskan jasa,
menurut Kotler (dalam Tjiptono, 2011:23) jasa adalah setiap tindakan
atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak
lain yang pada dasarnya tidak berwujud fisik, sedangkan menurut
Gronroos (dalam Tjiptono dan Chandra 2011:17) definisi jasa
menurutnya adalah Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan
kerapkali terjadi dalam jasa, sekalipun pihak-pihak yang terlibat
mungkin tidak menyadarinya.
Dari kedua definisi tersebut dapat dikatakan jasa adalah produk tidak
berwujud fisik yang hasilnya dapat dinikmati maka dari itu pendidikan
dapat dikategorikan sebagai suatu lembaga yang bergerak di bidang
jasa yang dapat dilihat kinerjanya berdasarkan mutu pelayanan yang
diberikan.
2. Klasifikasi Jasa
Secara garis besar, klasifikasi jasa dapat dilakukan berdasarkan 7
kriteria pokok Lovelock dalam Evans dan Bernan, dikutip (dalam
Tjiptono, 2011:34) yaitu (1) Segmen pasar, meliputi jasa pada
konsumen akhir misalnya taksi, asuransi jiwa dan jasa bagi konsumen
seperti biro periklanan, jasa akuntansi dan perpajakan. (2) tingkat
keberwujudan (tangibility) meliputi tingkat keterlibatan produk fisik dengan konsumen, dibedakan menjadi tiga yaitu, rented goods service, dalam tipe ini konsumen menyewa dan menggunakan produk tertentu berdasarkan tariff yang disepakati dalam jangka waktu
spesifik. Konsumen hanya dapat menggunakan produk tersebut
karena tetap di tangan pihak perusahaan yang menyewakan contohnya
penyewaan apartemen, penyewaan mobil. Owner good service, pada tipe ini, produk-produk yang dimiliki konsumen dikembangkan atau
ditingkatkan untuk kerjanya atau dipelihara/dirawat oleh perusahaan
jasa contohnya meliputi jasa reparasi mobil, sepeda, laundry . Non goods service karakteristik jasa ini adalah jasa personal bersifat intangible (tidak berbentuk produk fisik) ditawarkan kepada para
pelanggan contohnya seperti dosen, supir, penata rias, pemandu
wisata. (3) keterampilan penyedia jasa meliputi profesional service
seperti dosen, konsultan manajemen, konsultan hukum. Non
profesional seperti supir taksi, tukang parkir, pengantar surat.(4)
tujuan organisasi jasa meliputi commercial service/ profit service (misalnya jasa penerbangan, bank) dan non profit services (misalnya seperti sekolah, yayasan, dana bantuan, panti asuhan ). (5) Regulasi,
meliputi jasa yang dapat dibagi menjadi regulated service (misalnya
pialang, media masa) dan non regulated service seperti katering, (6)
service, seperti cuci mobil otomatis dan people based service,seperti pelatih sepak bola dan satpam, dan (7) tingkat kontak penyedia jasa
dan pelanggan jasa, meliputi jasa height contract service, seperti universitas, dokter dan low contract service, seperti bioskop.
3. Karakteristik Jasa
Berdasarkan riset dan literatur manajemen & pemasaran jasa (dalam
Tjiptono, 2011:25) mengungkapkan bahwa jasa memiliki empat
karakteristik untuk membedakannya dari barang dan berdampak pada
strategi mengelola dan memasarkan nya. Keempat karakter utama
tersebut dinamakan paradigma IHIP yaitu (1) Intangibility (tidak berwujud), yaitu bersifat tidak berwujud, tidak dapat dirasakan dan tak
dapat diliha, didengar atau dicium. Bila barang dapat dimiliki maka jasa
hanya dapat dikonsumsi tetapi tidak dapat dimiliki (non ownership) walaupun sebagian besar jasa dapat berkaitan dan didukung dengan
produk fisik contohnya sepeda motor, bis, kapal, dan pesawat dalam jasa
transportasi. (2) Heterogenity (bervariasi), yaitu jasa bersifat sangat variable karena merupakan non standardized output akhirnya terdapat banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung pada siapa, kapan,
dan dimana jasa diproduksi contohnya dua orang yang datang ke salon
yang sama dan meminta model rambut yang sama tidak akan
mendapatkan hasil yang seratus persen identik (kecuali plontos). (3)
sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian
diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama
contohnya praktik dokter gigi. (4) Perishability (tidak tahan lama), yaitu jasa tidak dapat disimpan untuk penjualan atau pemakaian jasa yang
akan datang
4. Pengertian Kualitas
Menurut Supranto (dalam Wijaya, 2011:4), pandangan tradisional
mengenai kualitas menyatakan bahwa produk-produk dinilai dari atribut
fisiknya seperti kekuatan, reliabilitas, dan lain-lainnya. Tetapi, semakin
banyak perusahaan yang mulai memikirkan kembali konsep kualitas.
Perusahaan semakin menyadari dan mengakui bahwa organisasi
secara keseluruhan harus memperhatikan kualitas; setiap pekerjaan atau
tugas karyawan mempunyai pengaruh terhadap kualitas. Semuanya ini
mengarahkan pengertian baru mengenai kualitas, yaitu tingkat dimana
produk sesuai dengan spesifikasi dan harapan pelangan.
Kualitas adalah sesuatu yang diputuskan oleh pelanggan. Artinya,
kualitas didasarkan pada pengalaman aktual pelanggan atau konsumen
terhadap produk atau jasa yang diukur berdasarkan
persyaratan-persyaratan tersebut. Secara operasional, produk berkualitas adalah
produk yang memenuhi harapan pelanggan. Para pelanggan yang
dipuaskan merupakan sumber keuntungan bagi perusahaan. Perusahaan
akan gagal dalam bisnis jika ia tidak dapat memenuhi kepuasan para
Memberikan kualitas dan layanan pelanggan yang superior secara
konsisten akan memungkinkan perusahaan membangun sejumlah
kekuatan penting sperti rintangan masuk bagi pesaing, loyalitas
pelanggan produk yang terbedakan, biaya pemasaran yang lebih rendah,
dan harga yang lebih tinggi. Jadi yang harus diperhatikan dan diingat para
perusahaan adalah bahwa para pelanggan membayar mereka untuk
memenuhi harapan-harapan mereka, dan perusahaan mempunyai
tanggung jawab untuk melakukannya Supranto (dalam Wijaya, 2011;24).
Maka perusahaan yaitu Universitas harus menjaga agar selalu
memberikan kualitas layanan pelanggan yang baik sesuai atau melebihi
harapan konsumen dalam hal ini mahasiswa tidak hanya sebagai
kewajiban/ tanggung jawab tetapi juga untuk keberlangsungan
perusahaan/universitas itu sendiri dan juga dapat membangun kekuatan
penting yang baru seperti loyalitas konsumen.
5. Pengertian Kualitas Jasa
Menurut perspektif TQM ( Total Quality Management) misalnya, kualitas dipandang secara lebih komprehensif/ holistik dimana bukan
hanya aspek hasil saja yang ditekankan, melainkan juga meliputi proses,
lingkungan dan SDM. Persektif ini dirumuskan secara rinci oleh Goetsh
dan Davis (dalam Tjiptono dan Chandra, 2011:164) yang
mendefinisikan kualitas sebagai “kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, jasa, sumber daya manusia, proses, dan lingkungan yang
terhadap kualitas sebuah jasa bisa mencakup berbagai faktor yang
terkait.
Kualitas jasa Kualitas jasa harus dimulai dari kebutuhan pelanggan
dan berakhir dengan kepuasan pelanggan serta persepsi positif terhadap
kualitas jasa (dalam Tjiptono dan Chandra, 2011:180), sebagai pihak
yang membeli dan mengkonsumsi jasa, pelanggan (dan bukan penyedia
jasa) yang menilai tingkat kualitas jasa sebuah perusahaan. Hal ini
berarti citra kualitas yang baik adalah berdasarkan sudut pandang
konsumen atau pelanggan dan bukan sudut pandang penyedia jasa.
Kepuasan konsumen adalah faktor kunci dalam persaingan. Jika hasil
barang dan jasa harganya mahal dan ada pesaing yang dapat memberi
harga lebih murah namun dalam kualitas yang sama maka pelanggan
akan cenderung beralih ke yang lebih murah. Konsumen menuntut suatu
bukti imbalan yang minimal seimbang dan lebih baik lebih dari
pengorbanan yang diberikan. Setiap konsumen tentunya memiliki
harapan tertentu untuk setiap pengorbanannya., maka Mahasiswa dapat
dikategorikan sebagai konsumen dari lembaga pendidikan, maka dapat
disimpulkan bahwa kualitas merupakan hal kunci yang harus dikerjakan
dengan baik agar sebuah usaha dapat bersaing dan bertahan dalam
6. Jasa Yang Diharapkan
Menurut Olson dan Dover (dalam Tjiptono dan Chandra, 2011:181),
harapan/ekspektasi pelanggan merupakan keyakinan pelanggan
sebelum mencoba/ membeli suatu produk, yang dijadikan standar/
acuan dalam menilai kinerja produk bersangkutan Apa yang diharapkan
konsumen mengenai suatu produk pada umumnya sebagai berikut: (1)
ciri khas dan tampilan produk atau pelayanan, yaitu dugaan terhadap ciri
khas dan tampilan produk sesuai dengan manfaat yang diperoleh secara
langsung dari produk tersebut, (2) biaya dan usaha yang dikeluarkan
sebelum memperoleh manfaat langsung dari produk tersebut, (3)
manfaat sosial dan keuntungan-keuntungan bagi konsumen setelah
melakukan pembelian, yaitu dugaan terhadap pengaruh yang dianggap
penting setelah pembelian.
Apabila jasa yang diterima sesuai dengan yang diharapkan maka
kualitas jasa dipersepsikan baik. Jika jasa yang diterima melampaui
harapan maka kualitas jasa tersebut dapat dipersepsikan ideal, namun
jika kualitas jasa yang diterima lebih rendah dari jasa yang diharapkan
maka kualitas jas dipersepsikan buruk. Jadi penilaian konsumen
terhadap kualitas jasa merupakan persepsi evaluatif terhadap pelayanan
yang diterimanya pada waktu tertentu, maka kesimpulannya Ekspektasi
pelanggan bersifat dinamis dan berkembang dari waktu ke waktu seiring
dengan semakin banyaknya informasi yang diterima pelanggan dan
Berikut merupakan 10 faktor yang mempengaruhi pelanggan
menurut Zeithaml, et al (dalam Tjiptono, 2011:344) adalah sebagai
berikut : (1) enduring service intensifiers, yaitu harapan yang disebabkan oleh orang lain mengenai suatu jasa, (2) kebutuhan pribadi
meliputi kebutuhan fisik, social, psikologis. (3) transitory service intensifiers, yaitu situasi darurat yang membutuhkan jasa tertentu, (4) persepsi pelanggan terhadap tingakat layanan perusahaan lain, (5) Self- perceived service role, yaitu persepsi pelanggan terhadap tingkat keterlibatannya dalam proses penyampaian jasa, (6) faktor situasional
yang berada di luar kendali penyedia jasa, (7) janji layanan eksplisit,
baik berupa iklan, personal selling, perjanjian, maupun komunikasi dengan karyawan penyedia jasa, (8) janji layanan implisit, yang
tercermin dari harga dan sarana pendukung jasa, (9) wordof- mouth, baik dari teman, keluarga, rekan kerja, pakar, maupun publikasi media
B. DOSEN
Dalam undang-undang tentang guru dan dosen nomor 14 tahun 2005
dinyatakan bahwa dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan
dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pada bab
III prinsip profesionalitas Pasal tujuh c dan tujuh d. Profesi guru dan
profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan
berdasarkan prinsip sebagai berikut yaitu kualifikasi akademik dan latar
belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas dan Memiliki
kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas, sehingga
dosen wajib memiliki kemampuan di bidang yang ia ajarkan seperti
kemampuan teoretik tentang mengajar yang baik, mulai perencanaan,
implementasi sampai evaluasi.
Merujuk prinsip tersebut maka seorang dosen perlu memiliki kriteria
yang diperlukan dalam pembelajaran seperti cara penyampaian materi
ajar,disiplin kerja, berkomunikasi yang baik, kreativitas dalam proses
pembelajaran, cara dosen mengevaluasi hasil karya mahasiswa dan
penggunaan sarana dan prasarana dalam proses pemebelajaran.
Dosen berperan penting dalam meningkatkan kualitas
mahasiswanya. Peran tersebut dapat dilihat melalui materi/isi
hasil belajar pendidikan. Materi pembelajaran merupakan salah satu
kunci dalam sistem pembelajaran karena menggunakan metode, materi
pembelajaran yang baik serta ditambah media pemebelajaran yang tepat
maka dapat memaksimalkan proses belajar mengajar serta dapat
memperoleh hasil yang maksimal dari hasil evaluasi.
Pada awal kuliah sebelum mengajar seorang dosen wajib
mempersiapkan silabus/ materi yang akan diajarkan. Silabus berisi:
tujuan mengajar, metode mengajar, materi, alat/media dan teknik
evaluasi yang digunakan selama satu semester. Oleh sebab itu, seorang
dosen yang profesional perlu memahami tujuan mengajar, memilih dan
menentukan metode mengajar sesuai dengan yang ingin dicapai,
memahami bahan ajar dengan baik, menentukan alat/media yang tepat
agar pembelajaran dapat lebih maksimal, cara membuat tes dan
menggunakannya serta pengetahuan tentang alat-alat evaluasi lainnya.
Kinerja dosen penting untuk dipertahankan/ditingkatkan agar
profesionalitas dosen tetap terjaga, sehingga dapat senantiasa
memberikan citra baik pada mahasiswa. Karena pada kenyataanya para
dosen memiliki kinerja yang beragam antara satu dan lainnya.
Perbedaan dalam Penyampaian materi ajar, metode yang digunakan,
disiplin kerja, penggunaan alat/media pembelajaran, evaluasi terhadap
C. PENGERTIAN KEPUASAN MAHASISWA/PELANGGAN
Kata Kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa latin “satis”
(artinya cukup baik, memadai) dan “facio” melakukan / membuat.
Menurut Kotler (dalam Tjiptono, 2011:434) kepuasan adalah perasaan
senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan
antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk
dan harapan-harapannya. Kepuasan bisa diartikan sebagai “upaya
pemenuhan sesuatu” atau “membuat sesuatu memadai”. Kata pelanggan
memiliki arti yang luas karena mencakup mereka yang memperoleh
manfaat dari kegiatan produksi/jasa. Pelanggan adalah mereka yang
memanfaatkan hasil dari suatu badan, perusahaan, institusi atau sering
juga disebut sebagai orang yang mau membelanjakan uangnya untuk
membeli suatu yang ditawarkan oleh suatu badan. Dengan demikian,
mahasiswa/pelanggan sebagai orang yang mengambil manfaat dari jasa
yang diberikan lembaga pendidikan dapat dikategorikan sebagai
konsumen lembaga pendidikan.
Konsumen adalah orang yang menerima hasil pekerjaan
seseorang atau suatu organisasi maka hanya merekalah yang dapat
menentukan kualitasnya seperti apa dan hanya mereka yang dapat
menyampaikan apa dan bagaimana kebutuhan mereka. Hal inilah yang
menyebabkan slogan gerakan kualitas yang populer berbunyi “kualitas
Kotler (dalam Tjiptono, 2011:434) mendefinisikan kepuasan
pelanggan adalah kepuasan atau kekecewaan yang dirasakan oleh
konsumen setelah membandingkan antara harapan dengan kenyataan
yang ada. Dari definisi yang ada dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
dasarnya pengertian kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara
harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan, maka dapat dikatakan
bahwa kepuasan konsumen/mahasiswa USD adalah perbandingan
antara harapan yang diinginkan para mahasiswa pada saat mereka
mendaftar menjadi mahasiswa USD dengan apa yang mereka rasakan
setelah mengikuti perkuliahan .
USD sebagai lembaga pendidikan yang mengutamakan
kualitas produk dan jasa memerlukan kesediaan mendengar, mengamati
tentang harapan/espektasi mahasiswa/konsumennya sebagai acuan
dalam menentukan kualitas. Mahasiswa sebagai konsumen yang
menerima hasil dari suatu proses dalam system dapat memberikan
penilaian terhadap fasilitas yang diberikan apakah baik atau tidak
tergantung pada apakah tingkat layanan yang diperoleh sesuai atau
melebihi harapan/espektasi mahasiswa. Hal ini sangat penting dalam
masa depan sebuah usaha agar dapat bertahan di tengah ketatnya
persaingan saat ini dimana konsumen memiliki banyak akses tentang
D. KERANGKA BERPIKIR
1. Kepuasan mahasiswa Prodi Manajemen terhadap kualitas layanan
dosen ditinjau dari materi pembelajaran
Kepuasan mahasiswa Prodi Manajemen terhadap kualitas layanan
dosen ditinjau dari materi pembelajaran adalah suatu cara untuk
mengukur tingkat kepuasan mahasiswa dari tujuan/pencapaian
pembelajaran berdasarkan materi pembelajaran yang digunakan dosen.
Materi adalah bahan ajar yang berisi konsep, fakta, prinsip-prinsip, dan
prosedur yang dirancang berdasarkan pendekatan dan sistematika
tertentu untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan yang
menentukan materi pembelajaran itu adalah dosen. Dosen harus dapat
memberikan penafsiran yang tepat mengenai jenis dan fugsi tujuan yang
ingin dicapai secara kongkret, sehingga dapat memilih materi yang tepat
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Materi pembelajaran disusun
oleh dosen berdasarkan kebutuhan pembelajaran/tujuan dari
pembelajaran tersebut.
Untuk mencapai tujuan tersebut materi yang tepat harus dipilih oleh
dosen, dalam pemilihan suatu materi ada syarat atau kriteria yang harus
dipertimbangkan dosen (Wens, 2006:28), yaitu: (1) materi harus sesuai
dan menunjang tercapainya tujuan, materi yang diberikan harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran dan tujuan pendidikan yang mengandung
nilai-nilai yang sesuai dengan pandangan hidup bangsa, serta
menjadi bahan pertimbangan, (2) materi harus sesuai dengan peserta
didik, Pemilihan materi disamping harus sesuai dengan tujuan, dituntut
pula agar sesuai dengan subjek didik yang mempelajarinya, materi
yang akan diberikan harus sesuai dengan kemampuan mahasiswa,
dapat menarik perhatian dan minat mahasiswa untuk belajar ataupun
kuliah. Wens mengatakan bahwa dosen harus memilih materi yang
perlu diberikan dan materi mana yang tidak perlu. Untuk itu dosen
harus mempertimbangkan hal-hal berikut: (1) materi yang diberikan
harus sesuai dan menunjang tercapainya tujuan, (2) Urgensi materi,
yaitu materi itu penting untuk diketahui oleh mahasiswa, (3) nilai
praktis atau kegunaannya diartikan sebagai makna materi harus sesuai
dengan kehidupan sehari-hari, (4) materi tersebut merupakan materi
wajib, sesuai dengan kurikulum, (5) materi yang sudah diperoleh
sumbernya, perlu diberikan oleh dosen, untuk materi yang mudah
diperoleh sebaiknya ditugaskan kepada mahasiswa untuk mempelajari
sedangkan dosen hanya membicarakan pokok-pokoknya saja. Jika
materi pembelajaran dirancang dengan baik dan relevan dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai maka diharapkan mahasiswa dapat
merasakan/ mengerti profesionalitas dosen tersebut dalam membantu
mahasiswanya mencapai tujuan pembelajaran sehingga semakin tinggi
2. Kepuasan mahasiswa Prodi Manajemen terhadap kualitas layanan dosen
ditinjau dari metode pembelajaran
Kepuasan mahasiswa Prodi Manajemen terhadap kualitas layanan
dosen ditinjau dari metode pembelajaran adalah suatu cara untuk
mengukur tingkat kepuasan mahasiswa dari tujuan/pencapaian
pembelajaran berdasarkan metode pembelajaran yang digunakan oleh
dosen.Metode pembelajaran merupakan bagian terpenting dan erat
kaitannya dengan materi pembelajaran. Metode pembelajaran sebaiknya
dilaksanakan dengan cara menarik yang mampu membangkitkan minat
mahasiswa untuk melaksanakan pembelajaran Metode adalah cara yang
berfungsi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam menetapkan
apakah suatu metode dapat digunakan atau kurang tepat, ditentukan oleh
beberapa faktor (Wens, 2006:28), yaitu: (1) tujuan yang ingin dicapai,
kalau tujuan yang ingin dicapai adalah supaya mahasiswa dapat aktif
dikelas, maka metode yang tepat adalah demonstrasi, simulasi atau
bermain peran, (2) faktor mahasiswa ikut menentukan efektif tidaknya
suatu metode, pada kelas tertentu tepat digunakan metode diskusi karena
semua mahasiswanya aktif sedangkan pada kelas yang kebanyakan
mahasiswanya pasif metode diskusi kurang berhasil, (3) faktor dosen
juga ikut menentukan efektif tidaknya suatu metode, ada metode yang
berhasil pada seorang dosen namun kurang berhasil digunakan oleh
Metode pembelajaran yang baik adalah metode yang relevan
dengan materi pembelajaran sehingga dapat bersinergi dan dapat
mencapai tujuan pembelajaran dengan maksimal sehingga mahasiswa
akan merasa puas sebab materi yang dipilih dosen dapat lebih mudah
dimengerti.
3. Kepuasan mahasiswa Prodi Manajemen terhadap kualitas layanan dosen
ditinjau dari evaluasi/ penilaian pembelajaran
Kepuasan mahasiswa Prodi Manajemen terhadap kualitas layanan
dosen ditinjau dari evaluasi/penilaian pembelajaran adalah suatu cara
untuk mengukur tingkat kepuasan mahasiswa dari tujuan/pencapaian
pembelajarandengan melakukan evaluasi/penilaian pembelajaran oleh
dosen, untuk memperoleh informasi sejauh mana mahasiswa dapat
menyerap/ memahami apa yang telah diajarkan. Dalam hal ini obyek
penilaian adalah mahasiswa yang dinilai berdasarkan ujian,tugas,, kuis
dan lainnya. Dosen harus mengetahui sejauh mana keberhasilan
pengajarannya tercapai dengan baik dan untuk memperbaiki serta
mengarahkan pelaksanaan proses belajar mengajar dan untuk
memperoleh keputusan tersebut maka diperlukanlah sebuah proses
evaluasi dalam pembelajaran. Dosen juga harus memperhatikan
item-item yang digunakan dalam ujian sebab jika item-item-item-item itu bersifat
rata-rata hasil tes mahasiswa yang mengikuti tes tersebut rendah (Masidjo,
1995: 13).
Dari hasil evaluasi/penilaian pembelajaran maka dapat diketahui
kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik dalam pencapaian
tujuan-tujuan. Sehingga mahasiswa dapat menilai kualitas layanan dosen
tersebut.
4. Kepuasan mahasiswa Prodi Manajemen terhadap kualitas layanan dosen
ditinjau dari media pembelajaran
Kepuasan mahasiswa Prodi Manajemen terhadap kualitas layanan
dosen ditinjau dari media pembelajaran adalah suatu cara untuk
mengukur tingkat kepuasan mahasiswa dari pencapaian tujuan
pembelajaran berdasarkan media pembelajaran.
Media pembelajaran adalah alat, metode, dan teknik yang
digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan
interaksi antara dosen dan mahasiswa dalam proses pendidikan dan
pengajaran (Oemar, 1994:12).
Media pembelajaran dianggap sebagai alat untuk membantu
pendidik dalam kegiatan belajar mengajar. Media pembelajaran
berfungsi untuk membantu mengatasi hambatan yang terjadi saat
pembelajaran di dalam kelas.
Jika media pembelajaran yang digunakan dosen jelas,relevan,
dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan
belajar-mengajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap
siswa sehingga daat memudahkan mahasiswa dalam memahami materi
yang diajarakan dan menimbulkan kesan positif mahasiswa terhadap
pelayanan dosen tersebut.
Gambar II.I Kerangka Berpikir Kepuasan mahasiswa
(Y)
1. kualitas layanan dosen ditinjau dari materi pembelajaran
(X1)
2. layanan dosen ditinjau dari metode pembelajaran
(X2)
3. layanan dosen ditinjau dari evaluasi/penilaian pembelajaran
(X3)
4. layanan dosen ditinjau dari media pembelajaran
E. PENELITIAN SEBELUMNYA
1. Adelina Maarsit, Pendidikan Ekonomi (2007). Melakukan penelitian
mengenai analisis kepuasan mahasiswa Pendidikan Ekonomi terhadap
kualitas layanan dosen ditinjau dari materi pembelajaran; (2) Kepuasan
mahasiswa Pendidikan Ekonomi terhadap kualitas layanan dosen
ditinjau dari metode pembelajaran; (3) Kepuasan mahasiswa
Pendidikan Ekonomi terhadap kualitas layanan dosen ditinjau dari
penilaian pembelajaran; (4) Kepuasan mahasiswa Pendidikan Ekonomi
terhadap kualitas layanan dosen ditinjau dari media pembelajaran.
Penelitian ini menganalisis populasi mahasiswa Pendidikan Ekonomi
angkatan 2002-2006 yang berjumlah 158 orang, sedangkan jumlah
sampel dalam penelitian ini adalah 113 orang. Dalam Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1) mahasiswa Pendidikan Ekonomi sangat puas
terhadap kualitas layanan dosen ditinjau dari materi pembelajaran sebab
terdapat 93% mahasiswa puas (6% mahasiswa sangat puas, 32%
mahasiswa kepuasannya tinggi, 55% mahasiswa cukup puas) terhadap
kualitas layanan dosen ditinjau dari materi pembelajaran, sedangkan
7% mahasiswa tidak puas; (2) mahasiswa Pendidikan Ekonomi cukup
puas terhadap kualitas layanan dosen ditinjau dari metode pembelajaran
sebab terdapat 66% mahasiswa puas (4% mahasiswa sangat Puas, 17%
mahasiswa kepuasannya tinggi, 45% mahasiswa mempunyai kepuasan
pembelajaran, sedangkan 34% mahasiswa tidak puas (18% mahasiswa
mempunyai kepuasan rendah, 16% mahasiswa sangat tidak puas); (3)
mahasiswa Pendidikan Ekonomi puas terhadap kualitas layanan dosen
ditinjau dari evaluasi/penilaian pembelajaran sebab terdapat 78%
mahasiswa puas (5% mahasiswa sangat puas, 52% mahasiswa
kepuasannya tinggi, 21% mahasiswa mempunyai kepuasan cukup)
terhadap kualitas layanan dosen ditinjau dari evaluasi/penilaian
pembelajaran, sedangkan 22% mahasiswa tidak puas (12% mahasiswa
mempunyai kepuasan rendah, 10% mahasiswa sangat tidak puas); (4)
mahasiswa Pendidikan Ekonomi sangat puas terhadap kualitas layanan
dosen ditinjau dari media pembelajaran sebab terdapat 93% mahasiswa
sangat puas (63% mahasiswa sangat puas, 34% mahasiswa mempunyai
kepuasan tinggi, 7% mahasiswa cukup puas) pada kualitas layanan
dosen ditinjau dari media pembelajaran dan 7% mahasiswa tidak puas
(3% mahasiswa mempunyai kepuasan rendah, 4% mahasiswa sangat
tidak puas). Perbedaan pada penelitian saya sekarang ialah studi kasus,
dimana studi kasus untuk penelitian saya adalah Mahasiswa Program
Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan 2015-2017
2. Theodorus Cagar Binara Betananda, Manajemen (2015). Melakukan
penelitian mengenai Analisis Pengaruh Pelayanan Sekretariat, Kinerja
Dosen Dan Fasilitas Pendukung Terhadap Kepuasan Mahasiswa. Studi
kasus dalam penelitian ini yaitu mahasiswa prodi Pendidikan Guru
Sekretaritat, Kinerja Dosen dan Fasilitas Pendukung secara
bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa PGSD USD.
Pelayanan Sekretariat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan mahasiswa PGSD USD. Kinerja Dosen berpengaruh secara
signifikan terhadap kepuasan mahasiswa PGSD USD. Fasilitas
Pendukung berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan
Mahasiswa PGSD USD. Perbedaan dengan penelitian saya adalah studi
kasus yang ada yaitu studi kasus pada Mahasiswa Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma Angkatan 2015-2017 dan
variabel yang lebh fokus kepada pelayanan saja yaitu kepuasan
mahasiswa program studi Manajemen terhadap kualitas pelayanan
dosen ditinjau dari materi pembelajaran, metode pembelajaran, evaluasi
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini tergolong deskriptif yaitu penelitian yang
menggambarkan keadaan yang sebenarnya tentang objek yang diteliti,
menurut keadaan yang sebenarnya pada saat penelitian langsung tetapi
tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.
B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
1. Lokasi
Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah di Prodi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah dari tanggal 1 Februari 2017-30 Oktober 2018
C. JENIS DATA
Data yang dicari dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
responden melalui kuesioner yang meliputi data tentang kepuasan
mahasiswa Program Studi Manajemen terhadap kualitas layanan
dosen ditinjau dari materi pembelajaran, metode pembelajaran,
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperlukan untuk mendukung hasil
penelitian meliputi sejarah berdirinya USD, pimpinan universitas, visi
dan misi universitas dan prodi, dosen-dosen prodi manajemen.
D. SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang akan diteliti adalah mahasiswa Prodi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta angkatan 2015-2017.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian yang akan diteliti adalah kepuasan mahasiswa
terhadap kualitas pelayanan dosen ditinjau dari materi pembelajaran,
metode pembelajaran, penilaian/evaluasi pembelajaran, dan media
E. POPULASI, SAMPEL PENELITAN DAN TEKNIK
PENGAMBILAN SAMPEL
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan kararkteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini populasi yang dipilih adalah seluruh mahasiswa
Prodi Manajemen angkatan 2015-2017 Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi. Jumlah sampel yang akan diambil dalam
penelitian ini mengacu pada Tabel Krejcie dan monogram Harry King (Sugiyono 2008:71) dengan tingkat kesalahan 5% yaitu dengan
populasi 633, maka didapat sampel 225 mahasiswa. Sampel penelitian
ini yaitu mahasiswa manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma angkatan 2015 hingga 2017. Batas angkatan tertua adalah
2015 karena angkatan ini masih banyak yang sedang kuliah dan
mudah ditemui di kampus, sedangkan batas angkatan termuda adalah
2017 karena angkatan ini sudah kredibel dalam menilai dosen karena
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportional sampling atau sampling berimbang yang merupakan suatu teknik yang menunjuk pada ukuran besarnya bagian sampel dan
penggunannya selalu dikombinasikan dengan teknik lain yang
berhubungan dengan teknik lain yang berhubungan dengan populasi
yang tidak homogen (Arikunto 1990:125). Dalam hal ini teknik
proportional sampling. Kata proportional menunjuk pada
ukuran/jumlah yang tidak sama disesuaikan dengan jumlah peserta
tiap-tiap kelompok. Sampel adalah mahasiswa manajemen
Langkah langkah pengambilan sampel :
1. Penulis membagi kelompok berdasarkan angkatan mahasiswa seperti
dalam tabel III.1 Jumlah mahasiswa berikut
Tabel III.I Data jumlah mahasiswa
Kelompok Angkatan Jumlah
1 2015 184
2 2016 191
3 2017 201
Jumlah 576
Sumber : sekretariat Fakultas Ekonomi, bulan agustus 2017
2. Pengambilan sampel akan mengacu pada table Krejcie dan monogram Harry King dalam (Sugiyono 2008:71) dengan tingkat kesalahan 5%,
yaitu populasi 576, maka didapat sampel 225 dan dari masing-masing
kelompok akan diambil sampelnya secara proporsional yaitu :
Kelompok 1 : (184/633) x 225 = 74
Kelompok 2 : (191/633) x 225 = 76
Kelompok 3 : (201/633) x 225 = 75
3. Selanjutnya proses pemilihan sampel pada masing masing kelompok
F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempu untuk
memperoleh data sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan.
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan penulis dalam
pengumpulan data adalah :
1. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan mengutip data yang
ada di Universitas. Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk
mencari data tentang gambaran umum universitas terdiri dari sejarah
USD, pimpinan universitas, visi dan misi, sejarah prodi manajemen,
dosen-dosen prodi manajemen, visi dan misi prodi manajemen.
2. Kuesioner
Dalam penelitian ini digunakan kuesioner untuk mencari data tentang
kepuasan mahasiswa Prodi Manajemen terhadap kualitas layanan
dosen ditinjau dari materi pembelajaran, metode pembelajaran,
penilaian/evaluasi pembelajaran dan media pembelajaran oleh
mahasiswa Prodi manajemen angkatan 2015-2017. Kuesioner yang
dibagikan kepada responden yang menjadi sampel dalam penelitian
Kuesioner bagian I :
Mencakup sejumlah karakteristik atau profil mahasiswa yang
menjadi responden. Hal-hal yang dinyatakan meliputi : Angkatan,
IPK, Jenis kelamin, Umur, Jumlah SKS lulus.
Kuesioner Bagian II
Mencakup sejumlah pertanyaan untuk mendapatkan data tentang
kualitas layanan dosen yang ditinjau dari materi pembelajaran,
metode pembelajaran, penilaian/evaluasi pembelajaran dan media
G. VARIABEL, DEFINISI OPERASIONAL, PENGUKURAN
VARIABEL
Variabel dalam peneilitan ini adalah :
1) Kepuasan mahasiswa Prodi Manajemen terhadap kualitas layanan
dosen ditinjau dari materi pembelajaran adalah suatu proses untuk
mengukur tingkat kepuasan dari pencapaian tujuan pembelajaran
berdasarkan materi pembelajaran yang dipilih dosen.
2) Kepuasan mahasiswa Prodi manajemen terhadap kualitas layanan dosen
ditinjau dari metode pembelajaran adalah suatu proses untuk mengukur
tingkat kepuasan dari pencapaian tujuan pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran yang digunakan oleh dosen.
3) Kepuasan mahasiswa Prodi Manajemen terhadpa kualitas layanan dosen
ditinjau dari evaluasi/penilaian pembelajaran adalah suatu proses untuk
mengukur tingkat kepuasan dari pencapaian tujuan dari
evaluasi/penilaian, pembelajaran yang dilakukan oleh dosen untuk
mengetahui sejauh mana mahasiswa dapat memahami apa yang telah
diajarkan.
4)Kepuasan mahasiswa Prodi manajemen terhadap kualitas layanan dosen
ditinjau dari media pembelajaran adalah suatu proses untuk mengukur
tingkat kepuasan dari pencapaian tujuan dari media pembelajaran yang
H. PENGUJIAN INSTRUMEN
1. Uji Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrument dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan, sehingga dapat mengungkap
data dari variabel yang diteliti secara tepat dan sejauh mana instrumen
itu benar-benar mengukur apa (objek) yang hendak diukur (Yusuf
2014:234). Taraf validitas suatu tes dinyatakan dalam bentuk suatu
koefisien validitas. Untuk menguji validitas setiap butir kuesioner
dalam penelitian ini menggunakan rumus Person’s Product Moment Correlation (korelasi momen takar) sebagai berikut:
Rumus Person’s Product Moment Correlation
𝑟
𝑥𝑦
=
𝑁∑𝑋𝑌 − (∑𝑋)(∑Y)
√{𝑁∑𝑋
2
− (∑𝑋)
2
}{(𝑁∑𝑌
2
− (∑𝑌)
2
}
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi product moment x = Nilai masing-masing butir peri tem
y = Skor total butir dari jawaban responden
koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan
menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrument yang
diukur. Untuk menentukan instrumen tersebut valid atau tidak valid
maka digunakan
pedoman sebagai berikut:
·Jika rhitung > rtabel dengan taraf signifikan (a = 0,05) maka
instrument dikatakan valid.
Jika rhitung < rtabel dengan taraf signifikan (a = 0,05) maka
instrument dikatakan tidak valid.
Item yang tidak valid tidak diikut sertakan dalam penelitian
sedangkan item yang valid digunakan sebagai alat pengumpul data.
Menggunakan bantuan program SPSS 16 peneliti mendapatkan hasil
pengujian validitas menunjukkan bahwa semua item dinyatakan
Tabel III.3
Kepuasan Mahasiswa Manajemen Terhadap Kualitas Pelayanan Dosen ditinjau dari materi pembelajaran
No. Item Nilai rhitung Nilai rtabel Status
1 Butir 1 0,495 0,131 Valid
2 Butir 2 0,395 0,131 Valid
3 Butir 3 0,583 0,131 Valid
4 Butir 4 0,557 0,131 Valid
5 Butir 5 0,671 0,131 Valid
6 Butir 6 0,613 0,131 Valid
7 Butir 7 0,566 0,131 Valid
8 Butir 8 0,680 0,131 Valid
9 Butir 9 0,607 0,131 Valid
10 Butir 10 0,607 0,131 Valid
11 Butir 11 0,611 0,131 Valid
12 Butir 12 0,553 0,131 Valid
13 Butir 13 0,604 0,131 Valid
14 Butir 14 0,604 0,131 Valid
15 Butir 15 0,567 0,131 Valid
16 Butir 16 0,596 0,131 Valid
Harga koefisien pada tabel untuk N=225 (dk = N-2= 223)
pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,1220. Jadi suatu butir
dinyatakan valid/sahih bila harga rhitung lebih besar dari 0,131. Dari
hasil pengujian validitas diperoleh nilai rhitung > rtabel dan
Tabel III.4
dinyatakan valid/sahih bila harga rhitung lebih besar dari 0,131. Dari
Harga koefisien pada tabel untuk N=225 (dk = N-2= 223)
pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,1220. Jadi suatu butir
dinyatakan valid/sahih bila harga rhitung lebih besar dari 0,131. Dari
hasil pengujian validitas diperoleh nilai rhitung > rtabel dan
semuanya valid.
Tabel III.6
Kepuasan Mahasiswa Manajemen Terhadap Kualitas Pelayanan Dosen ditinjau dari media pembelajaran
No. Item Nilai rhitung Nilai rtabel Status
1 Butir 31 0,732 0,131 Valid
2 Butir 32 0,676 0,131 Valid
3 Butir 33 0,647 0,131 Valid
4 Butir 34 0,589 0,131 Valid
5 Butir 35 0,648 0,131 Valid
6 Butir 36 0,649 0,131 Valid
7 Butir 37 0,685 0,131 Valid
Harga koefisien pada tabel untuk N=225 (dk = N-2= 223)
pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,1220. Jadi suatu butir
dinyatakan valid/sahih bila harga rhitung lebih besar dari 0,131. Dari
hasil pengujian validitas diperoleh nilai rhitung > rtabel dan
semuanya valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
memperoleh koefisien keterandalan, digunakan koefisien alpha (a )
dari Cronbach dengan rumus sebagai berikut (Umar 2003:96).
𝑟
11= (
𝐾 − 1)(1 −
𝑘
∑𝑎𝑏
𝑎
2𝑡2
)
Keterangan :
𝑟11 = Realibilitas Instumen
𝐾 = Banyaknya Butir Pertanyaan
𝑎𝑡2 = Varian Total
∑𝑎𝑏2 = Jumlah Varian Butir
Untuk menentukan apakah item tersebut reliabel atau tidak maka
digunakan pedoman tabel (Triton 2006:248) berikut ini
Tabel 3.7
Tingkat realibilitas berdasarkan nilai Alpha
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 s.d 0,20 Kurang reliabel
>0,20 s.d 0,40 Agak reliabel
>0,40 s.d 0,60 Cukup reliabel
>0,60 s.d 0,80 Reliabel
>0,80 s.d 1,00 Sangat reliabel
Dengan bantuan program SPSS 16.0, peneliti mendapatkan hasil
perhitungan reliabilitas kepuasan mahasiswa manajemen terhadap
menunjukkan bahwa harga r11 = 0,869 menurut tabel di atas 0,869
terletak antara 0,80 s.d. 1,00 dengan tingkat reliabilitas sangat reliabel.
Perhitungan reliabilitas kepuasan mahasiswa manajemen
terhadap kualitas pelayanan dosen yang ditinjau dari metode
pembeajaran menunjukkan bahwa harga r11 = 0,807. Menurut tabel
di atas 0,807 terletak antara 0,80 s.d. 1,00 dengan tingkat realiabilitas
sangat reliabel.
Perhitungan reliabilitas kepuasan mahasiswa manajemen
terhadap kualitas pelayanan dosen yang ditinjau dari
Evaluasi/Penilaian pembelajaran menunjukkan bahwa harga r11 =
0,784. Menurut tabel di atas 0,784 terletak antara 0,60 s.d. 0,80 dengan
tingkat reliabilitas Reliabel.
Perhitungan reliabilitas kepuasan mahasiswa manajemen
terhadap kualitas pelayanan dosen yang ditinjau dari media
pembelajaran menunjukkan bahwa harga r11 = 0,785. Menurut tabel
di atas 0,785 terletak anatar 0,60 s.d. 0,80 dengan tingkat reliabilitas
Reliabel.
Hal ini berarti item item kuesioner mempunyai taraf reliabilitas
yang reliabel. Dengan demikian berdasarkan perhitungan validitas dan
reliabilitas diatas dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut sudah
dianggap memenuhi persyaratan dan reliabel digunakan sebagai alat
I. TEKNIK ANALISIS DATA
Tujuan dari statistik deskriptif ini adalah untuk mendeskripsikan atau
memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau
populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono 2008:29). Penelitian ini
menggunakan teknik skala interval untuk menguji penilaian mahasiswa
terhadap kualitas layanan dosen ditinjau dari materi pembelajaran, metode
pembelajaran, penilaian/evaluasi pembelajaran, dan media pembelajaran.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Peneliti akan membagikan kuesioner sebanyak 225 kepada mahasiswa
jurusan manajemen dari masing-masing kelompok akan diambil sampelnya
secara proporsional.
2. Melakukan pengujian instrumen dengan uji validitas untuk menunjukkan
tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen lalu dilanjutkan dengan uji
realibilitas untuk menunjukkan sejauh mana suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.
3. Menentukan batas penilaian mahasiswa terhadap kualitas pelayanan dosen
ditinjau dari materi pembelajaran, metode pembelajaran, evaluasi
pembelajaran, dan media pembelajaran minimal, yakni sebesar 65% dan
a) Menentukan derajat penilaian
Derajat penilaian Kategori kepuasan
90% - 100% Sangat Tinggi
80% - 89% Tinggi
65% - 79% Cukup
55% - 64% Rendah
Dibawah 55% Sangat Rendah
b) Menentukan skor skor dengan cara skor tertinggi dikali jumlah item
tiap variabel dan juga skor terendah dikali jumlah item tiap variabel
4. Setelah melalui uji validitas dan realibilitas dan menentukan banyak item
yang dipakai sebagai data lalu peneliti melakukan perhitungan dengan
menggunakan PAP tipe I dari tiap variabel yang ada.
5. Peneliti melakukan pembahasan berdasarkan tiap variabel yang ada
Berlanjut ke Bab V, penulis membuat kesimpulan dari tiap variabel yan
gada dan menuliskan keterbatasan keterbatasan yang dialami peneliti dan
48
BAB IV
GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SANATA DHARMA
A. SEJARAH UNIVERSITAS SANATA DHARMA (USD)
Sanata Dharma lahir pada tanggal 20 oktober 1955 dan diresmikan oleh
pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955 kala itu pada awalnya bernama
Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG). PTPG sendiri merupakan ide
dari Prof. Moh. Yamin, S.H. (Menteri Pendidikan, Pengajaran dan
Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an dan ide ini disambut baik oleh para
imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim
disingkat S.J.).
Pada waktu itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1 antara lain
B1 Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater
H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang
dikelola oleh pater W.J Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J.
dengan dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya Pater
Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus
menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan
lahirlah PTPG Sanata Dharma. Pada awalnya PTPG Sanata Sanata Dharma
memiliki 4 jurusan, yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu mendidik.
Prof.Dr.N. Driyarkara, S.J mendapat kehormatan untuk menjadi dekan yang
Dalam perkembangannya, PTPG Sanata Dharma berganti nama
menjadi FKIP Sanata Dharma pada tahun 1958 dengan alasan PTPG
bukanlah nama suatu Instansi Perguruan Tinggi namun, muncul persoalan,
“mana universitasnya?” lalu muncullah gagasan untuk membentuk
Universitas Katolik Indonesia guna “melindungi” FKIP Sanata Dharma.
Pada akhirnya Universitas tersebut tidak pernah terwujud dan FKIP Sanata
Dharma tetap berjalan.FKIP Sanata Dharma lalu menambah 3 jurusan lagi
menjadi total 7 jurusan. Jurusan yang ditambahkan adalah Jurusan Ilmu
Ekonomi (tahun 1957), Jurusan Filsafat dan Teologi (bergabung pada
tanggal 15 juli 1961), dan Jurusan Bahasa Indonesia (10 september 1963).
Pada tahun 1960-1966 bidang pendidikan ditangani oleh dua
kementrian, yaitu Kementrian Pendidikan Dasar dan Kebudayan (PD&K)
serta Kementrian Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP). FKIP
berada di bawh PTIP , kemudian PD&K mendirikan Institute Pendidikan
Guru ( IPG) dan terjadilah dualisme. Dalam mengatasi hal ini Presiden
Soekarno membentuk IKIP yang merupakan gabungan dari FKIP dan IPG.
Dan seiring dengan itu, mulai tanggal 1 September 1965, berdasarkan SK
No.237?B-SWT/U/1965, FKIP Sanata Dharma berganti nama menjadi IKIP
Sanata Dharma.
Akhirnya seiring waktu berjalan dan tuntutan zaman, melalui SK
Mendikbud No.46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma menjadi sebuah
Universitas (Universitas Sanata Dharma/USD). Setelah Sanata Dharma