BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA PIKIR, PENELITIAN
A. Kajian Teoritis
2. Kajian Umum tentang Bahan Ajar
a. Definisi Bahan Ajar
Menurut national centere for compotency based training, bahan ajar
adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas.16 Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun tak tertulis. Kemudian, ada pula yang berpendapat bahwa bahan ajar adalah informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Pandangan-pandangan tersebut juga dilengkapi oleh Pannen yang mengungkapkan bahwa bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.17
Dari beberapa pandangan mengenai pengertian bahan ajar tersebut, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks ) yang disusun secara sistematis, yang menampilakan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran, modul, handout, LKS, model atau maket, bahan ajar audio, bahan ajar interaktif, dan sebagainya.
b. Fungsi Bahan Ajar
Terdapat dua klasifikasi utama fungsi bahan ajar sebagaimana diuraikan berikut ini:18
1) Fungsi bahan ajar menurut pihak yang memanfaatkan bahan ajar
Berdasarkan pihak-pihak yang menggunakan bahan ajar, fungsi bahan ajar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
(a) Fungsi bahan ajar bagi pengajar, antara lain:
1. Menghemat waktu pengajar dalam mengajar
2. Mengubah peran pengajar dari seorang pengajar menjadi seorang
fasilitator 16
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Jogjakarta: DIVA Press, 2011), hal. 16. 17 Ibid., hal. 17 18 Ibid., hal. 24
3. Meningkatkan peroses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif
4. Sebagai pedoman bagi pengajar yang akan mengarahkan semua
aktivitasnya dalam proses pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang semestinya diajarkan kepada siswa; serta
5. Sebagai alat evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran. (b) Fungsi bahan ajar bagi siswa, antara lain:
1. Siswa dapat belajar tanpa harus ada pendidik atau teman peserta didik
yang lain;
2. Siswa dapat belajar kapan saja dan dimana saja ia kehendaki; 3. Siswa dapat belajar sesuai kecepatannya masing-masing; 4. Siswa dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya sendiri;
5. Membantu potensi siswa untuk menjadi pelajar/mahasiswa yang mandiri;
dan
6. Sebagai pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya
dalam proses pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari atau dikuasai.
2) Fungsi bahan ajar menurut strategi pembelajaran yang digunakan
Berdasarkan strategi pembelajaran yang digunakan, fungsi bahan ajar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: 19
(a) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal, antara lain :
1. Sebagai satu-satunya sumber informasi serta pengawas dan pengendali
proses pembelajaran
2. Sebagai bahan pendukung proses pembelajaran yang diselenggarakan
(b) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran individual, antara lain:
1. Sebagai media utama dalam proses pembelajaran
2. Sebagai alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi proses siswa
dalam memperoleh informasi, serta
3. Sebagai penunjang media pembelajaran individual lainnya.
(c) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran kelompok
1. Sebagai bahan yang terintegrasi dengan proses belajar kelompok, dengan
cara memberikan informasi tentang latar belakang materi, informasi
19
Ibid., hal. 25
tentang peran orang-orang yang terlibat dalam belajar kelompok, serta petunjuk tentang proses pembelajaran kelompoknya sendiri, dan
2. Sebagai bahan pendukung bahan belajar utama, dan apabila dirancang
sedemikian rupa, maka dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
c. Tujuan dan Manfaat Pembuatan Bahan Ajar
Untuk tujuan pembuatan bahan ajar, setidaknya ada empat hal pokok yang melingkupinya, yaitu :20
1) Membantu siswa dalam mempelajari sesuatu
2) Menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar, sehingga mencegah timbulnya rasa bosan pada siswa
3) Memudahkan siswa dalam melaksanakan pembelajaran, dan
4) Agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
Selain memiliki tujuan, bahan ajar juga memliki manfaat dari pembuatannya. Adapun manfaat atau kegunaan pembuatan bahan ajar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kegunaan bagi pengajar dan kegunaan bagi siswa.21
1) Kegunaan bagi pengajar
Setidaknya, ada tiga kegunaan pembuatan bahan ajar bagi pengajar, di antaranya sebagai berikut :
1. Pengajar akan memiliki bahan ajar yang dapat membantu dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
2. Bahan ajar dapat diajukan sebagai karya yang dinilai untuk menambah
angka kredit pengajar guna keperluan kenaikan pangkat.
3. Menambah penghasilan bagi pengajar jika hasil karyanya diterbitkan.
2) Kegunaan bagi siswa
Apabila bahan ajar tersedia secara bervariasi, inovatif dan menarik, maka paling tidak ada tiga kegunaan bahan ajar bagi siswa, diantaranya sebagai berikut :
1. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik
2. Siswa lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri
dengan bimbingan pengajar, dan 20
Ibid., hal. 26
21
Ibid., hal. 27-28
3. Siswa mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.
d. Jenis-Jenis Bahan Ajar
Ada beberapa kriteria yang menjadi acuan dalam membuat klasifikasi bahan ajar, yaitu: 22
1) Bahan Ajar Menurut Bentuknya
a) Bahan cetak, yaitu sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas, yang
dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi. Contohnya, handout, buku, modul, LKS, brosur, leaflet, foto atau gambar, dan model atau maket.
b) Bahan ajar dengar atau program audio, yaitu semua sistem yang
menggunakan sinyal radio secara langsung, yang dapat dimainkan atau didengar oleh seseorang atau sekelompok orang. Contohnya, kaset, radio, piringan hitam, dan CD.
c) Bahan ajar pandang dengar (audiovisual), yaitu segala sesuatu yang
memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial. Contohnya, VCD dan film.
d) Bahan ajar interaktif, yaitu kombinasi dari dua atau lebih media (audio, teks, grafik, gambar, animasi, dan video) yang oleh penggunanya dimanipulasi atau diberi perlakuan untuk mengendalikan suatu perintah dan/atau perilaku alami dari suatu presentasi.
2) Bahan Ajar Menurut Cara Kerjanya
a) Bahan ajar yang tidak diproyeksikan, yaitu bahan ajar yang tidak
memerlukan perangkat proyektor untuk memproyeksikan isi di dalamnya, sehingga peserta didik dapat langsung mempergunakan (membaca, melihat, dan mengamati) bahan ajar tersebut. Contohnya, foto, diagram,
display, model, dan lain sebagainya.
b) Bahan ajar yang diproyeksikan, yaitu bahan ajar yang memerlukan
proyektor agar bisa dimanfaatkan dan/atau dipelajari peserta didik.
Contohnya, slide, filmstrips, overhead transparancies, dan proyeksi
komputer. 22
Ibid., hal. 39-40
c) Bahan ajar audio, yaitu bahan ajar yang berupa sinyal audio yang direkam dalam suatu media rekam. Untuk menggunakannya, kita harus memakai alat pemain media rekam tersebut, seperti tape compo, CD player, VCD
player, multimedia player dan lain sebagainya. Contoh bahan ajar seperti ini adalah kaset, CD, flash disk, dan lain-lain.
d) Bahan ajar video, yaitu bahan ajar yang memerlukan alat pemutar yang
biasanya berbentuk , video tape player, VCD player, DVD player dan
sebagainya. Bahan ajar ini mirip dengan bahan ajar audio, hanya saja dilengkapi dengan gambar. Jadi, dalam tampilan dapat diperoleh sebuah sajian gambar dan suara secara bersamaan. Contohnya, video, film, dan lain sebagainya.
e) Bahan ajar (media) komputer, yaitu berbagai jenis bahan ajar noncetak
yang membutuhkan komputer untuk menayangkan sesuatu untuk belajar.
Contohnya, computer mediated instruction dan computer based
multimedia atau hypermedia.
3) Bahan Ajar Menurut Sifatnya
Rowntree mengatakan bahwa berdasarkan sifatnya, bahan ajar dapat dibagi menjadi empat macam, sebagai berikut :
a) Bahan ajar yang berbasiskan cetak, misalnya buku, pamphlet, panduan
belajar siswa, bahan tutorial, buku kerja siswa, peta, charts, foto bahan dari majalah serta koran, dan lain sebagainya.
b) Bahan ajar yang berbasiskan teknologi, misalnya audio cassette, siaran radio, slide, filmstrips, film, video cassette, siaran TV, video interaktif,
computer based tutorial, dan multimedia.
c) Bahan ajar yang digunakan untuk praktik atau proyek, misalnya kit sains, lembar observasi, lembar wawancara, dan lain sebagainya.
d) Bahan ajar yang dibutuhkan untuk keperluan interaksi manusia (terutama
untuk keperluan pendidikan jarak jauh), misalnya telepon, handphone,
video conferencing, dan lain sebagainya.
Bahan ajar yang akan dibuat dalam penelitian ini adalah bahan ajar interaktif yang berbasis teknologi komputer yaitu LKS digital. Bahan ajar
digunakan sebagai pelengkap yang akan mengatasi kelemahan yang terdapat dalam tahapan model pembelajaran creative problem solving (CPS).