4.1. Hasil
4.1.1 Kandungan Hara Tanah Pola SRI dan Tanah Anorganik
a. Sifat Fisika Tanah
Tekstur Tanah
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa tanah yang diberi pupuk kompos MOL (PO) berpengaruh sangat nyata pada taraf ( = 1%) terhadap peningkatan fraksi pasir, debu dan liat dibanding dengan tanah yang diberi pupuk anorganik (PK) (Lampiran 1). Uji beda rataan antar perlakuan dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Rata-rata Fraksi Pasir, Debu dan Liat (%) Akibat Penggunaan Kompos MOL dan Pupuk Anorganik
Parameter Perlakuan Rataan
Fraksi Pasir PO 25.02 PK 19.75 Fraksi Debu PO 50.51 PK 42.20 Fraksi Liat PO 24.49 PK 37.80
Dari Tabel 4 dapat diketahui bahwa perlakuan pemberian pupuk kompos MOL (PO) menunjukkan peningkatan pasir, debu dan liat yang berbeda sangat nyata dengan pelakuan PK. Dari Tabel 4 persentase fraksi pasir, debu dan liat dihubungkan
dengan diagram segitiga tekstur menurut USDA bahwa tekstur tanah dengan perlakuan PO bertekstur lempung berdebu sedangkan tekstur tanah yang menggunakan pupuk anorganik bertekstur lempung liat berdebu.
b. Sifat Kimia Tanah Kemasaman Tanah (pH )
Hasil analisis terhadap data pH tanah menunjukkan bahwa pemberian kompos MOL (PO) berpengaruh nyata pada taraf ( = 5%) dalam meningkatkan pH tanah dibanding dengan pemberian pupuk anorganik (PK) (Lampiran 1). Beda rataan antar perlakuan dapat dilihat pada Tabel 5 yang menunjukkan bahwa pH tanah tertinggi dijumpai pada tanah dengan perlakuan PO dan berbeda nyata dengan pH tanah pada perlakuan PK.
Tabel 5. Rata-rata pH Tanah, C, N, C/N, P-Tersedia Akibat Penggunaan Kompos MOL dan Pupuk Anorganik
Parameter Perlakuan Rataan
pH PO 6.49 PK 6.42 C(%) PO 1.60 PK 0.76 N(%) PO 0.18 PK 0.10 C/N PO 8.68 PK 7.65 P-tersedia PO 77.21 PK 37.51
Kadar Karbon (%)
Hasil analisis terhadap data karbon tanah menunjukkan bahwa pemberian kompos MOL (PO) berpengaruh sangat nyata ( = 1%) meningkatkan kadar karbon tanah dibanding dengan pemberian pupuk anorganik (PK) (Lampiran 1). Uji beda rataan antar perlakuan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel tersebut menunjukkan bahwa kadar karbon tanah tertinggi dijumpai pada tanah dengan perlakuan PO dan berbeda sangat nyata dengan kadar karbon tanah pada perlakuan PK.
N Total Tanah (%)
Hasil analisis statistik terhadap N total tanah tanah menunjukkan bahwa pemberian kompos MOL (PO) berpengaruh sangat nyata ( = 1%) meningkatkan N total tanah dibanding dengan pemberian pupuk anorganik (PK) (Lampiran 1). Rataan antar perlakuan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel tersebut menunjukkan bahwa N total tanah tertinggi dijumpai pada tanah dengan perlakuan PO dan berbeda sangat nyata dengan N total tanah pada perlakuan PK.
C/N Tanah
Hasil analisis statistik terhadap C/N tanah menunjukkan bahwa pemberian kompos MOL (PO) berpengaruh nyata ( = 5%) terhadap peningkatan unsur C/N tanah dibanding dengan pemberian pupuk anorganik (PK) (Lampiran 1). Rataan antar perlakuan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel tersebut menunjukkan bahwa C/N tanah tertinggi dijumpai pada tanah dengan perlakuan PO, berbeda nyata dengan C/N tanah pada perlakuan PK.
P-tersedia (ppm)
Hasil analisis statistik terhadap P-tersedia tanah menunjukkan bahwa pemberian kompos MOL (PO) berpengaruh sangat nyata ( = 1%) meningkatkan P- tersedia tanah dibanding dengan pemberian pupuk anorganik (PK) (Lampiran 1). Uji beda rataan antar perlakuan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel tersebut menunjukkan bahwa P-tersedia tanah tertinggi dijumpai pada tanah dengan perlakuan PO dan berbeda sangat nyata dengan P-tersedia tanah pada perlakuan PK.
Kalium Dapat Ditukar (me/100)
Hasil analisis statistik terhadap kalium dapat ditukar menunjukkan bahwa pemberian kompos MOL (PO) berpengaruh sangat nyata ( = 1%) meningkatkan kalium dapat ditukar dibanding dengan pemberian pupuk anorganik (PK) (Lampiran 1). Uji beda rataan antar perlakuan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel tersebut tersebut menunjukkan bahwa kalium dapat di tukar tertinggi dijumpai pada tanah dengan perlakuan PO dan berbeda sangat nyata dengan kalium dapat ditukar pada perlakuan PK.
Natrium Dapat Ditukar (me/100)
Hasil analisis statistik terhadap natrium dapat ditukar menunjukkan bahwa pemberian kompos MOL (PO) berpengaruh sangat nyata pada taraf ( = 1%) meningkatkan natrium dapat di tukar dibanding dengan pemberian pupuk anorganik (PK) (Lampiran 1). Uji beda rataan antar perlakuan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel tersebut menunjukkan bahwa natrium dapat di tukar tertinggi dijumpai pada tanah
dengan perlakuan PO dan berbeda sangat nyata dengan natrium dapat ditukar pada perlakuan PK.
Tabel 6. Rata-rata Kalium, Natrium, Kalsium, Magnesium Dapat Ditukar, TEB, KTK dan KB Tanah akibat Penggunaan Kompos MOL dan Pupuk Anorganik
Parameter Perlakuan Rataan
K-dd PO 1,20 PK 0,53 Na-dd PO 0,70 PK 0,41 Ca-dd PO 9,16 PK 7,72 Mg-dd PO 2,62 PK 2,25 TEB PO 13,68 PK 10,92 KTK PO 18,00 PK 15,31 KB PO 76,01 PK 71,29
Kalsium Dapat Ditukar (me/100)
Hasil analisis statistik terhadap kalsium dapat diukur menunjukkan bahwa pemberian kompos MOL (PO) berpengaruh sangat nyata pada taraf ( = 1%) meningkatkan kalsium dapat ditukar dibanding dengan pemberian pupuk anorganik (PK) (Lampiran 1). Uji beda rataan antar perlakuan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel tersebut menunjukkan bahwa kalsium dapat ditukar tertinggi dijumpai pada tanah dengan perlakuan PO dan berbeda sangat nyata dengan kalsium dapat ditukar pada perlakuan PK.
Magnesium Dapat Ditukar (me/100)
Hasil analisis statistik terhadap magnesium dapat ditukar menunjukkan bahwa pemberian kompos MOL (PO) berpengaruh sangat nyata pada taraf ( = 1%) meningkatkan magnesium dapat ditukar dibanding dengan pemberian pupuk anorganik (PK) (Lampiran 1). Uji beda rataan antar perlakuan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel tersebut menunjukkan bahwa magnesium dapat ditukar tertinggi dijumpai pada tanah dengan perlakuan PO dan berbeda sangat nyata dengan magnesium dapat ditukar pada perlakuan PK.
Total Kation Basa Dapat Ditukar (me/100)
Hasil analisis statistik terhadap total kation basa dapat di tukar menunjukkan bahwa pemberian kompos MOL (PO) berpengaruh sangat nyata pada taraf ( = 1%) meningkatkan total kation basa dapat ditukar dibanding dengan pemberian pupuk anorganik (PK) (Lampiran 1). Uji beda rataan antar perlakuan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel tersebut menunjukkan bahwa total kation basa dapat ditukar tertinggi dijumpai pada tanah dengan perlakuan PO dan berbeda sangat nyata dengan total kation basa dapat ditukar pada perlakuan PK.
Kapasitas Tukar Kation (me/100)
Hasil analisis statistik terhadap kapasitas tukar kation menunjukkan bahwa pemberian kompos MOL (PO) berpengaruh sangat nyata pada taraf ( = 1%) meningkatkan kapasitas tukar kation dibanding dengan pemberian pupuk anorganik (PK) (Lampiran 1). Uji beda rataan antar perlakuan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel tersebut menunjukkan bahwa kapasitas tukar kation tertinggi dijumpai pada tanah
dengan perlakuan PO dan berbeda sangat nyata dengan kapasitas tukar kation pada perlakuan PK.
Kejenuhan Basa (%)
Hasil analisis statistik terhadap kejenuhan basa menunjukkan bahwa pemberian kompos MOL (PO) berpengaruh nyata pada taraf ( = 5%) meningkatkan kejenuhan basa dibanding dengan pemberian pupuk anorganik (PK) (Lampiran 1). Uji beda rataan antar perlakuan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel tersebut menunjukkan bahwa kejenuhan basa lebih tinggi dijumpai pada tanah dengan perlakuan PO dan berbeda nyata dengan kejenuhan basa lebih pada perlakuan PK.