• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTER DASAR

Dalam dokumen MATERI MAKESTA (Halaman 39-47)

Ke – IPNU – an dan Ke – IPPNU – an

K. CITRA DIRI IPPNU

4. KARAKTER DASAR

Untuk menjadi manusia kamil dan khaira ummah, kader IPPNU mengemban amanat dan tugas utama yaitu melaksanakan amar makruf nahi munkar. Untuk membangun citra ideal tersebut, ditandai dengan karakter sebagai berikut:

a. Bersikap mabadi khairu ummah yang meliputi:

1) Ash-shidqu, Kejujuran, kesungguhan dan keterbukaan.Shidqu merupakan refleksi keteradaan manusia yang paling otentik yang bersumber pada hati nurani.

2) Al-amanah wal wafa bil ahdi, dapat dipercaya, setia dan tepatjanji. Ini akan memperkokoh dan menjamin integritas pribadi manusia sejati yang senantiasa hadir, terlibat dipercaya, bersedia dan mampu menyelesaikan persoalan umat.

3) Al-adlu, Bersikap dan bertindak adil dalam segala situasi. Adalah secara absolut melindungi nilai kemanusiaan, dijaga eksistensinya dan dilaksanakan secara proporsional.

4) Al-ta’awun, Saling tolong menolong dalam dan demi kebajikan(al birru) yang dibarengi dengan dedikasi dan kredibilitas pribadi. 5) Al-istiqomah, keajegan dan kedisiplinan dalam meniti jalur kehidupan

sesuai ketentuan Allah SWT, para rasulnya,tuntunan para salafussalih dan aturan-aturan yang disepakti bersama.

b. Berperilaku 'ASWAJA' yang diterapkan menurut kondisi kemasyarakatan Indonesia:

1) landasan beragama: mendasarkan ucapan, perbuatan serta pemikiran pada al-quran, al-hadits,ijma dan Qiyas

2) Landasan sikap kemasyarakatan menampilkan sikap kemasyarakatan yang mencerminkan nilai-nilai:

 Tawasuth dan I’tidal: Prinsip hidup yang menjunjung tinggi keharusan berlaku adil dan lurus ditengah kehidupan bersama, selalu bersifat membangun dan menghindari bentuk pendekatan yang ekstrim.

 Tawzun: Sikap seimbang dalam berhidmah kepada Allah, manusia dan alam semesta, menyelaraskan kepentingan masa lalu,kini dan yang akan datang.

 Tasamuh: Sikap toleran terhadap perbedaan dan pluralitas yang ada baik dalam masalah agama maupun budaya.

 Amar ma’ruf nahi munkar: memiliki kepekaan untuk mendorong perbuatan yang baik, berguna dan bermanfaat bagi kehidupan bersama, serta menolak dan mencegah hal yang merendahkan dan menjerumuskan nilai kehidupan.

c. Berjiwa Tajdid (pembaharu):

Berwujud pada pemikiran dan sikap yang selalu ingin mencari nilai-nilai keutamaan yang baru dan lebih baik dengan tetap memperhatikan nilai-nilai tradisi lama masih tetap dianggap baik.

5. POSISI

Secara intern, IPPNU merupakan perangkat dan badan otonom NU yang mempunyai kedudukan sama/sederajat dengan banom-banom yang lain seperti Muslimat NU, Fatayat, GP Ansor, dan IPNU.

Tugas utama banom adalah melaksanakan kebijakan NU khususnya yang berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu.

Secara ekstern, IPPNU mempunyai kedudukan sederajat dengan ormas-ormas pemuda Indonesia lainnya.

L. PENUTUP

Demikianlah sekilas tentang materi ke IPNU - IPPNU an, ini merupakan materi dasar, sedangkan pengembangannya adalah merupakan kewajiban setiap kader IPNU - IPPNU untuk terus belajar secara formal, informal maupun non formal.

“ KEORGANISASIAN “

A. PENDAHULUAN

Telah banyak disebutkan bahwa manusia adalah makhluk sosial, sebagai makhluk sosial, manusia dituntut untuk saling mengenal satu sama lain, tidak terkecuali siapapun mereka dan golongan manapun mereka berasal (Q.S. 49 : 13). Dalam interaksi ini manusia akan saling kerja sama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sebab manusia itu tercipta dalam kondisi yang sangat terbatas dan dengan spesialisasi yang berbeda-beda (Q.S. 96 : 4) Kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya merealisasikan cita-cita (keinginan). Dan dalam kerjasama sangat dibutuhkan pengaturan. Sebab tanpa adanya pengaturan dan pembagian kerja akan terjadi pemborosan tenaga dan biaya. Pengaturan dan pembagian kerja ini dinamakan

Pengorganisasian, sedangkan wadahnya dinamakan Organisasi.

Organisasi merupakan wadah untuk mewujudkan cita-cita yang sangat efektif dan efisien, sebab dengan kebersamaan yang dibangun, akan menghasilkan bangunan yang kuat dan kokoh. Allah SWT sendiri menyatakan sangat menyukai bagi siapa saja yang berjuang secara bersama-sama (Q.S. 61 : 4). Dan sebaliknya Allah SWT melarang kita untuk tidak bersatu, dan sendiri-sendiri dalam memperjuangkan risalah-Nya. (Q.S. 3 : 103).

B. DASAR, PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR ORGANISASI 1. Dasar Organisasi

Firman Allah dalam Surat As-Shof 4 :

نا الله بحي نيذلا نولتاقي يف هليبس افص مهناك ناينب صوصرم

Artinya : “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berjuang didalam agama-Nya secara berbaris (terorganisasi), seolah mereka merupakan bangunan yang kuat”.

Surat Ali Imron ayat 103

اومصتعاو ب لبح الله اعيمج اوقرفتلاو

Artinya : “Dan berpegang teguhlah kamu semua kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”.

Umar Bin Khottob r.a. berkata :

ِ ل س اِ لا

ِ ِ اِ م

ِ لا

ِ

ِ لا اِ ة عا جَِ لا وِ ة عا م بِ

ِ

ِ لا اِ ة را م إِ لا وِ ة را م إ ب

ِ

ِ اللِ ة عا ط ب

ِ

Artinya : “Islam tidak akan berdiri tanpa diatur dengan organisasi, dan organisasi tidak akan berjalan tanpa ada pemimpin, dan pemimpin tidak akan berkarya tanpa adanya ketaatan kepada Allah“.

Dengan dasar tersebut kiranya menambah wawasan kita terhadap pentingnya berorganisasi, terlebih apabila kita amalkan dalam hidup dan kehidupan di masyarakat.

2. PENGERTIAN ORGANISASI

Ada banyak definisi tentang organisasi, diantaranya adalah : 1. Menurut Edgar Schein ( 1973 )

“ An Organization is the rational coordination of the activities of a number of people the achievement of some common explicit purpose or goal, through division of labor and function, and through a hierarchy of outhority and responsibilithy “

Artinya : “Organisasi adalah koordinasi yang rasional dari aktifitas-aktifitas sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan yang jelas, melalui pembagian tugas dan fungsi serta melalui jenjang wewenang dan tanggung jawab.

2. Menurut Ananda W.P. Guruge ( 1977 )

“ Organization is defined as arranging a complex of task into managable uncts,and defining the formal relationships among the people who are assigned the various tasks “

Artinya : “Organisasi didefinisikan sebagai pengaturan tugas-tugas yang kompleks menjadi unit-unit yang dapat diatur. Organisasi juga didefinisikan sebagai memastikan hubungan formal antara orang-orang yang menangani berbagai tugas.”

Dari dua definisi tersebut memberikan pengertian yang semakin memperjelas apa hakikat organisasi tersebut. Pada intinya organisasi adalah koordinasi rasional (kegiatan sejumlah orang untuk mencapai tujuan bersama).

3. UNSUR – UNSUR ORGANISASI

Melihat pengertian organisasi diatas maka unsur utama yang harus ada dalam suatu organisasi adalah :

a. Adanya orang-orang ( lebih 1 orang ) b. Adanya kerjasama.

c. Adanya tujuan yang diinginkan.

Dengan semakin kompleksnya suatu organisasi maka semakin bertambah pula unsur-unsur yang ada dalam organisasi seperti halnya :

a. Adanya sarana dan prasarana penunjang. b. Adanya kerjasama.

Banyaknya unsur-unsur yang ada dalam suatu organisasi adalah tergantung seberapa banyaknya unsur-unsur yang diperlukan untuk menunjang berlangsungnya organisasi agar organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya.

C. TUJUAN, PRINSIP DAN FUNGSI ORGANISASI 1. TUJUAN ORGANISASI

Seluruh kegiatan organisasi harus berorientasi pada tujuan. Ini berarti bahwa tujuan organisasi harus dijadikan pedoman untuk merencanakan dan menyusun program kerja.

Begitu pentingnya kedudukan tujuan dalam penyusunan organisasi, maka tujuan organisasi perlu terlebih dahulu dirumuskan secara jelas, tertulis dan kemudian dikomunikasikan secara baik sehingga tujuan dapat dipahami oleh para anggota organisasi.

2. PRINSIP - PRINSIP ORGANISASI

Salah satu diantara berbagai masalah organisasi yang banyak dijumpai adalah adanya gejala pemborosan waktu, tenaga, dan dana. Dengan hasil yang kurang optimal/memadai.

Salah satu jawaban yang penting artinya untuk pemecahan masalah tersebut adalah dengan organisasi yang efesien dan iklim kerja yang menggairahkan / dinamis.

Organisasi yang ideal itu dapat dibentuk dan dibina dengan menggunakan beberapa prinsip organisasi sebagai berikut :

1. Prinsip Pelimpahan Wewenang

Seorang pemimpin yang bijaksana akan mendelegasikan sebagian wewenangnya kepada anggota pengurus lain yang dipercayainya, yang dirumuskan secara jelas, tetapi pendelegasian ini tidak membebaskan seorang pemimpin dari tanggung jawab yang diembannya.

Pendelegasian ini diperlukan agar pemimpin lebih dapat memusatkan perhatiannya pada hal-hal yang memang harus ditangani sendiri.

2. Management By Exception (Managemen dengan pengecualian)

Hal ini dimaksudkan agar tugas-tugas seorang pemimpin dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga pengambilan keputusan yang dilakukannya hanyalah mengenai hal-hal yang vital saja.

3. Management By Objective ( MBO )

Prinsip ini menunjukkan agar seorang pemimpin selalu berorientasi pada tujuan dalam berbagai pengambilan keputusan. Jadi tujuan organisasi dijadikan pedoman dan ukuran keberhasilan dengan mengelola organisasi.

4. Span of Control ( Prinsip luasnya Pengawasan )

Seorang pemimpin dituntut untuk senantiasa melakukan control (pengawasan) terhadap seluruh anggota pengurusnya dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

5. Prinsip Pembagian Kerja ( Division of Work )

Dalam penyusunan struktur organisasi hendaknya diidentifikasikan macam dan jumlah pekerjaan yang diperlukan untuk pencapaian tujuan organisasi. Kemudian diatur pembagian beban kerja yang sepadan sehingga tersusun jalinan kerja yang harmonis.

6. Prinsip Kesatuan Komando

Dalam organisasi yang besar dan terdapat pembagian tugas yang sangat terspesiasasi, diperlukan adanya kesatuan tugas dalam garis kepemimpinan dan strategi dasar untuk mewujudkan adanya kesatuan pengurus.

7. Prinsip Kemampuan Pengurus

Dalam pemilihan dan penempatan anggota pengurus hendaknya memperhatikan kemampuan dan keahliannya. Dengan demikian dapat diwujudkan pedoman “ The Right man on the right place “

8. Prinsip Solidaritas Kelompok

Dalam suatu organisasi hendaknya dapat dikembangkan kesetiakawanan, rasa persatuan, dan jiwa korps diantara anggota organisasi.

3. FUNGSI ORGANISASI

Memperhatikan penjelasan diatas, maka tampak bahwa pada hakikatnya fungsi organisasi adalah sebagai wadah sekelompok orang yang memiliki kehendak/keinginan yang sama. Disamping itu, organisasi juga berfungsi sebagai upaya untuk mempermudah seseorang atau kelompok orang dalam mencapai tujuan.

D. JENIS DAN MANFAAT ORGANISASI

1. JENIS / MACAM-MACAM ORGANISASI a. Dilihat dari cara terbentuknya

Organisasi Insidental yaitu organisasi yang dibentuk untuk mencapai tujuan

tertentu yang sifatnya sementara. Contoh : Kepanitiaan.

Organisasi Permanen yaitu organisasi yang dibentuk untuk mencapai tujuan

tertentu dimana tujuan tersebut selalu berkembang sesuai dengan dinamika masyarakat dan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Contoh : NU, IPNU – IPPNU, GP. ANSOR, FATAYAT, Dll.

b. Dilihat dari bentuk / wujudnya :

Organisasi Formal yaitu organisasi yang dibentuk secara resmi dengan

memilih anggota, tujuan dan aturan yang resmi pula ( PD/PRT )

Organisasi In Formal yaitu organisasi yang timbul melalui saluran yang tidak

resmi, disebabkan karena hubungan pribadi dalam upaya memenuhi ambisi / keperluannya.

c. Dilihat dari tujuan berdirinya :

Organisasi Massa (ormas) disebut juga organisasi kemasyarakatan. Contoh:

NU, IPNU, IPPNU, Muhammadiyah, IRM dll.

Organisasi Politik (Orpol) Organisasi yang bergerak dibidang sosial,

perpolitikan. contoh : PKB, PAN, PDI-P, PPP dll.

Organisasi profesi (Orprof) yaitu organisasi yang anggotanya memiliki profesi

/ keahlian sejenis. Contoh : PWI, IDI, PGRI dll. 2. MANFAAT BERORGANISASI

Sebagaimana difirmankan Allah SWT, bahwa manusia diciptakan atas berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal, maka organisasai adalah salah satu media yang efektif untuk mewujudkannya.

Adapun manfaat berorganisasi antara lain : a. Meningkatkan Ukhuwah diantara sesama. b. Menambah sahabat.

c. Meningkatkan wawasan / cakrawala pandang. d. Sebagai media berlatih hidup bermasyarakat. e. Melatih kemandirian.

f. Menumbuhkan sikap dewasa.

g. Menumbuhkan rasa tanggung jawab. h. Berfikir secara analitis dan kritis.

E. P E N U T U P

Uraian secara ringkas masalah-masalah yang berkaitan dengan organisasi di atas, semoga dapat menjadikan dorongan / motivasi bagi anggota - anggota baru IPNU – IPPNU khususnya dalam mengabdikan diri berorganisasi.

LEADERSHIP

Dalam dokumen MATERI MAKESTA (Halaman 39-47)

Dokumen terkait