• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEADERSHIP A. Pendahuluan

Dalam dokumen MATERI MAKESTA (Halaman 47-51)

Ke – IPNU – an dan Ke – IPPNU – an

LEADERSHIP A. Pendahuluan

Berbicara tentang kepemimpinan Rasulullah SAW jauh hari telah mengingatkan kita, bahwa kamu semua adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas sesuatu yang dipimpinnya ( Al-Hadits). Pemimpin tidak dapat dipisahkan dengan sekelompok orang yang dipimpin dan kesamaan tujuan, maka berbicara tentang kepemimpinan harus mempunyai gambaran tentang kemampuan menggerakkan orang guna mencapai tujuan bersama.

Dalam usaha untuk mencapai tujuan, pemimpin menggunakan sumber daya yang terdiri dari man, money, material, machine, market dll. Ditinjau dari peran masing-masing maka manusialah yang sangat menentukan serta manusialah sebagai sumber obyek yang menggunakan sarana atau sumber daya tersebut. Maka untuk mencapai tujuan organisasi sangat tergantung pada kemampuan pemimpin dalam menggerakkan sumber daya manusia tersebut dan kemampuan tersebut tergantung kualitas kepemimpinan seseorang.

B. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin yang artinya orang yang memimpin. Dalam bahasa Inggris disebut Leadership. Menurut istilah, kepemimpinan diartikan aktifis atau kegiatan untuk mempengaruhi, membimbing, dan memberi pengarahan atas pikiran dan tindakan orang lain untuk dapat mencapai tujuan bersama.

Oleh karena itu, seorang pemimpin tidak hanya orang yang duduk di atas kursi saja, tetapi dia adalah orang yang mampu untuk menggerakkan orang yang dipimpinnya sehingga mempunyai kesadaran dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya.

C. Teori Kepemimpinan

1. Teori Genetis atau Pembawaan

Inti ajaran ini tersimpul dalam sebutan yang mengatakan “leader are

born and not made” berarti bahwa para penganut teori ini mengatakan bahwa

seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat-bakat seorang pemimpin.

2. Teori Sosial

Inti ajarannya : “leader are made and not born”. Bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan pengalaman yang cukup.

3. Teori Ekologis

Bahwa seseorang akan menjadi pemimpin yang baik apabila ia pada lahirnya telah memiliki bakat sejak lahir dan dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman yang memungkinkan untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang memang telah dimiliknya itu.

Pada dasarnya tugas pemimpin adalah sebagai berikut : 1. Planning ( Perencanaan )

Seorang pemimpin bersama pengurus lainnya menyusun kegiatan atau program selama masa baktinya dan sedapat mungkin disesuaikan dengan kondisi riil yang ada.

2. Organizing ( Perorganisasian )

Pemimpin harus mampu mengorganisasi atau mambagi tugas kepada pengurus yang menjadi bawahannya sesuai dengan bidangnya masing-masing.

3. Actuating ( Motivasi )

Pemimpin harus mampu menggerakkan pembantu-pembantu atau staf-stafnya untuk melaksanakan program yang akan ditetapkan. Mampu memberi bimbingan dan arahan agar melaksanakan tugasnya masing-masing ( Job Discription ).

4. Controling ( Pengawasan )

Pemimpin harus dapat mengawasi tugas yang telah diberikan kepada para bawahannya serta dapat mengevaluasi pelaksanaannya, sudah sejauh mana pelaksanaan program, apa saja kelebihan, serta apa saja hambatan-hambatannya. Sehingga hambatan maupun penyimpangan tersebut dapat segera diketahui dan diatasi sedini mungkin.

E. Tipe-Tipe Kepemimpinan

1. Tipe Demokratis

Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern karena :

a. Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertolak pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia

b. Selalu berusaha mensinkronisasikan kepemimpinan dari organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari bawahannya

c. Selalu berusaha mengutamakan kerja sama dan team work dalam mencapai tujuannya

d. Dengan ikhlas memberikan seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian dibandingkan dan diperbaiki agar bawahannya ini tidak lagi berbuat kesalahan yang sama akan tetapi, secara implisit tergambar bahwa untuk menjadi pemimpin tipe ini bukanlah suatu hal yang mudah dicapai, akan tetapi karena pemimpin yang demikianlah yang paling demokratis alangkah baiknya jika semua pemimpin berusaha untuk menjadi seorang pemimpin yang demikian.

2. Tipe Otokratis

Ciri-ciri atau karakteristik pemimpin jenis ini antara lain: a. Menganggap organisasi milik sendiri

b. Menganggap bawahan hanya sebagai alat

d. Tidak mau menerima saran, kritik atau pendapat e. Terlalu bergantung pada kekuasaan formalnya

f. Dalam tindakan pergerakan sering menggunakan approach (pendekatan) yang mengandung unsur paksaan dan punitive (bersifat menghukum).

Dari sifat-sifat tersebut di atas jelas terlihat bahwa tipe pemimpin yang demikian ini tidak untuk organisasi modern dimana hak asasi manusia yang menjadi bawahan harus dihormati.

3. Tipe Militeristis

Seorang pemimpin yang bertipe militeris ialah seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat :

a. Dalam menggerakkan bawahan sistem perintah yang digunakan.

b. Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung pada jabatan dan pangkat.

c. Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan.

d. Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan. e. Sukar menerima kritikan dari bawahan.

f. Menggemari upacara-upacara untuk berbagai kegiatan. 4. Tipe Kharismatik

Hingga sekarang ini, para sarjana belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seorang pemimpin memiliki kharisma, yang diketahui ialah bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang cukup besar, dan karenanya pada umumnya punya pengikut yang cukup besar, meskipun para pengikut sering tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu.

Karenanya, kurangnya pegetahuan menjadikan sabab musabab seseorang menjadi pemimpin yang kharismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan ghoib atau super natural power. Kekayaan umum kesehatan dan profil tidak dapat digunakan sebagai kriteria untuk kharisma.

Ghandi bukanlah seorang yang kaya, Iskandar Zulkarnaen bukanlah orang yang bersifat sehat, Jhon F Kenedy adalah seorang pemimpin yang mempunyai kharisma, meskipun umumnya masih pada waktu terpilih sebagai presiden AS.

5. Kepemimpinan Tradisional

Kepemimpinan ini didasarkan pada tradisi, misalnya seorang raja diangkat karena keturunan atau berasal dari dinasti tertentu.

F. Sifat Ideal Seorang Pemimpin

1. Beriman dan Bertaqwa kepada Allah SWT. 2. Memiliki moral dan akhlak yang baik.

4. Ketajaman intelektual dan prestasi.

5. Tekun, ulet, tidak mudah menyerah dan tahan uji.

6. Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani 7. Setio Tuhu yaitu sifat loyal terhadap organisasi dan tugas yang diembannya. 8. Gemi Nastiti yaitu hemat dalam menggunakan kekayaan organisasi dan

hati-hati dalam menjalankan tugas.

9. Lilo Legowo Bloko Suto yaitu ikhlas dalam menjalankan tugas, luas cakrawala berpikirnya dan bersifat terbuka (mau menerima saran, pendapat dan kritik orang lain ).

G. Penyebab Kegagalan Pemimpin

1. Tidak peka terhadap situasi yang ada.

2. Bersifat dingin atau tidak mempunyai semangat hidup. 3. Tidak dapat dipercaya atau pengkhianat.

4. Terlalu bersifat ambisi.

5. Ingin menang dan menguasai sendiri. 6. Tidak berfikir strategis.

7. tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan atau masyarakat. 8. Terlalu tergantung kepada pihak lain.

H. Penutup

Demikianlah materi yang dapat kami susun, semoga dapat bermanfaat dan menjadi dasar kajian yang dapat dikembangkan dengan bahan lain yang lebih lengkap. Kami hanya berpesan “Selama mengabdi di masyarakat utamakan akhlaqul karimah, jaga nama baik almamater”.

Dalam dokumen MATERI MAKESTA (Halaman 47-51)

Dokumen terkait