• Tidak ada hasil yang ditemukan

للّٰا٩

B. Karakter Anak

pengaturan jadwal, usia, dan kesempatan yang diberikan oleh Allah kepada orang tua.

(personality) maupun karekter berwujud tingkah laku yang ditunjukkan ke lingkungan sosial. Keduanya relatif permanen menuntun, mengarahkan dan mengorganisasikan aktivitas individu.50

Griek mengemukakan bahwa karakter dapat didefinisikan sebagai paduan dari segala tabiat manusia yang bersifat tetap, sehingga menjadi tanda yang khusus yang membedakan orang yang satu dengan yang lain. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia tertulis bahwa karakter adalah tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seorang dari yang lain.51

Menurut al-Ghozali pendidikan karakter adalah menyusuaikan diri dari sifat kebusan, kebinatangan, dan setan, kemudian mengisinya dangan sifat ketuhanan (rabbani). Pendidikan karakter dalam sifat kebinatangan adalah sifat diri dari sifat-sifat hawa nafsu, seperti rakus, bakhil, riya, dengki hati, la’b (main-main) dan lahw (senda gurau).52

Karakter didefinisikan secara berbeda-beda oleh berbagai pihak. Sebagian menyebutkan karakter sebagai penilaian subyektif terhadap kualitas moral dan mental, sementara yang lainnya menyebutkan karakter sebagai penilaian subyektif terhadap kualitas mental saja, sehingga upaya merubah atau membentuk karakter hanya berkaitan dengan stimulasi terhadap intelektual. Menurtu Coon mendefinisikan karakter sebagai suatu penilaian subyektif terhadap kepribadian seseorang yang berkaitan dengan atribut kepribadian yang dapat atau tidak dapat diterima oleh masyarakat.53

50 Darmadi, Dasar Konsep Pendidikan Moral: Landasan Konsep Dasar Dan Implementasi, 22.

51 Hidayatullah, Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa, 10.

52 Dharma Kesuma, Pendidikan Karakter Kajian Teori Dan Praktek Di Sekolah (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011), 14.

53 Eko Endarmoko, “Tesaurus Bahasa Indonesia” 00 (2010): 18.

Karakter juga dapat di katakan watak, sifat, atau hal-hal yang sangat mendasar yang ada pada diri seseorang. Hal-hal yang sangat abstrak yang ada pada diri seseorang. Sering orang menyebutnya dengan tabiat atau perangai. Karakter dapat ditemukan dalam sikap-sikap seseorang, terhadap dirinya, terhadap orang lain, terhadap tugas-tugas yang dipercayakan padanya dan dalam situasi- situasi lainya.54 Berdasarkan pendapat di atas maka dapat dijelaskan karakter merupakan kepribadian atau nilai dasar prilaku yang menjadi jati diri yang akan mempengarui terbentuknya kualitas diri.

Hal ini sesuai dengan pendapat dibawah ini.

Karakter merupakan standar batin yang terimplementasi dalam berbagai bentuk kualitas diri.

Karakter diri dilandasi nilai-nilai serta cara berpikir berdasarkan nilai-nilai tersebut dan terwujud didalam prilaku.55

Karakter juga dimaknai sebagai cara berfikir dan berprilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan berkerja sama baik dalam lingkunan keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara. Berdasarkan penjelasan diatas dapat dijelaskan bawasanya karakter merupakan kepribadian atau akhlak yang didalamnya terdapat nilai dasar perilaku yang dilandasi dengan sifat dan cara fikir yang khas tiap individu untuk hidup dan berkerja sama baik dalam lingkunan keluarga maupun masyarakat. Karakter tersebut akan melekat dari titik tolak etis atau moral seseorang yang biasanya mempunyai kaitan dengan sifat jahat atau buruknya seseorang. Akar dari semua tindakan yang jahat dan buruk, tindakan kejahatan, terletak pada hilangnya karakter.

2. Konsep Karakter pada Anak Usia Dini

Anak usia dini memiliki karakteristik yag berbeda dengan orang dewasa,karena anak usia dini tumbuh dan

54 Kesuma, Pendidikan Karakter Kajian Teori Dan Praktek Di Sekolah.

55 Kesuma, 6.

berkembang dengan banyak cara dan berbeda. Oleh karena itu, sudah tentu kita harus mengerti dan memahami berbagai karakter dasar anak usia dini. Menurut Freud menyatakan bahwa kegagalan penanaman kepribadian yang baik di usia dini dapat membentuk pribadi yang bermasalah dimasa dewasa kelak. Pembentukan karakter pada anak usia dini menjadi sebuah hal yang problematik. Disebabkan karakter- karakter itulah yang akan menjadi pusat perhatian untuk dikembangkan dan diarahkan menjadi karakter positif.

Pendidik perlu memahami karakteristik anak untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran.56

Berikut ini beberapa karakter dasar yang dimiliki oleh anak usia dini yaitu :57

Bekal kebaikan, Setiap anak telah dibekali oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan bekal kebaikan dan selanjutnya lingkunganlah yang berperan aktif dalam mengarahkan serta mengembangkan bekal kebaikan.

Suka meniru, Anak suka menirukan gerakan serta perilaku dari orang tua serta lingkungan sekitarnya. Apa yang anak lihat senantiasa diikutinya.

Suka bermain, Bermain merupakan suatu kegiatan yang paling disukai oleh anak usia dini. Sebagian besar waktu anak banyak dihabiskanuntuk bermain.

Rasa ingin tahu, Anak usia dini pada dasarnya memiliki karakter rasa ingin tahu yang tinggi, hal itu ditandai dengan anak selalu bertanya kepada siapa saja yang ia hadapi dan temui.

Pengembangan karakter dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai etika dasar (core ethical values) sebagai basis bagi karakter yang baik. Tujuannya adalah

56 Aqib and Sujak, Panduan Dan Aplikasi Pendidikan Karakter, 7.

57 Darmadi, Dasar Konsep Pendidikan Moral: Landasan Konsep Dasar Dan Implementasi, 64.

agar anak mempunyai karakter yang baik. Indikator karakter yang baik terdiri dari pemahaman dan kepedulian pada nilai-nilai etika dasar serta tindakan atas dasar inti nilai etika atau etika yang murni. Untuk itu, Yus (menjelaskan bahwa karakter harus didefinisikan secara komprehensif yang dalam pengembangannya menyentuh kawasan kognitif, afektif dan perilaku.

3. Dasar Pembentukan Karakter

Manusia pada dasarnya memiliki dua potensi, yakni baik dan buruk. Di dalam Al-quran surah Asy-Syams (91):8 dijelaskan dengan istilah Fujur (celaka/fasik) dan takwa (takut kepada Tuhan). Manusia memiliki dua kemungkinan jalan, yaitu menjadi makhluk yang beriman atau ingkar terhadap Tuhannya. Keberuntungan berpihak pada orang yang senantiasa menyucikan dirinya dan kerugian berpihak pada orang-orang yang mengotori dirinya, sebagaimana Firman Allah berikut ini.

ْۖاَهى ٰو قَت َو ا َه َر ْو ُج ْ ُ ف ا َه َم َه ْ

ل َ ا َ

ف ٨

Artinya : “Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya”.28

Berdasarkan ayat di atas, setiap manusia memiliki potensi untuk menjadi hamba yang baik (positif) atau buruk (negatif), menjalankan perintah Tuhan atau melanggar larangan-Nya, menjadi orang yang beriman atau kafir, mukmin atau musyrik. Manusia adalah makhluk Tuhan yang sempurna.

Akan tetapi, ia bisa menjadi hamba yang paling hina dan bahkan lebih hina dari pada binatang, sebagaimana keterangan Al-quran berikut ini.

ْۖ مْي ِو ْ

Dokumen terkait