• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK DI DESA BERINGIN JAYA KECAMATAN KEMILING BANDAR LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK DI DESA BERINGIN JAYA KECAMATAN KEMILING BANDAR LAMPUNG"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

ANAK DI DESA BERINGIN JAYA KECAMATAN KEMILING BANDAR LAMPUNG

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas- Tugas Dan Memenuhi Syarat- Syarat Guna Dapat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Dalam Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Oleh :

SHIENDY NURSOVIA 1811070138

Program Studi: Pendidikan Islam Anak Usia Dini

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG 1444H/2023M

(2)

ii

BANDAR LAMPUNG

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas- Tugas Dan Memenuhi Syarat- Syarat Guna Dapat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Dalam Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Oleh :

SHENDY NURSOVIA 1811070138

Program studi: Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Pembimbing I : Dr. Sovia Mas Ayu, M.A Pembimbing II : Neni Mulya, M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG 1444H/2023M

(3)

iii ABSTRAK

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti pada tanggal 15 Desember 2021 di Rt 10 Lk 1 Desa Beringin Jaya Kecamatan Kemiling Bandar Lampung ada beberapa anak usia dini yang memiliki tingkah laku yang kurang baik seperti berbicara yang kurang sopan, menggunakan suara yang terlalu tinggi terhadap orang yang lebih tua, dan tidak jujur terhadap orang tua. Dari pengamatan ini anak-anak pada lingkungan tersebut masih banyak yang tidak mencerminkan karakter integritas yaitu salah satu dari 5 karakter yang harus ada dan ditanamkan pada anak usia dini. Berdasarkan latar beakang tersebu, penulis tertarik meakukan penelitian dengan judul

“Peran Orang Tua Dalam Pembentukan Karakter Anak Di Desa Beringin Jaya Kemiling Bandar Lampung.”

Adapun rumusan masalah dalam penlitian ini adalah bagaimana peran orang tua dalam membentuk karakter anak di Desa Beringin Jaya Kecamatan Kemiling Bandar Lampung. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui peran orang tua dalam membentuk karakter anak di Desa Beringin Jaya. Jenis penelitian kualitatif, bersifat deskriptif kualitatif dan data yang di peroleh dari teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi di lapangan .

Hasil menunjukan bahwa melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi dilapangan bawasannya peran orang tua dalam membentuk karakter anak didesa Beringin Jaya Kecamatan Kemiling Bandar Lampung yaitu Dari hasil penelitian mengenai peran orang tua dalam membentuk karakter anak di Desa Beringin Jaya Kemiling Bandar Lampung, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa peran orang tua dalam membentuk karakter anak dilakukan dengan lima peran orang tua yaitu mendidik melalui menciptakan suasana hangat dan tentram, menjadi panutan yang positif, bagi anak, memperhatikan karakter anak sebagai bahan ajar bagi orang tua, dan memberikan keteladanan yang baik. Hendaknya orang tua di Desa Beringin Jaya Kemiling Bandar Lampung lebih memaksimalkan

(4)

iv

pembembentukan karakter berjalan lebih efektif. Sebaiknya anak bersikap saling menghormati, sopan santu, memiliki rasa tanggung jawab, baik hati dan mentaati peraturan. Dan anak harus dapat lebih terbuka dengan kedua orang tua serta memahami kesibukan orang tua.

Kata Kunci: Peran Orang Tua, Pendidikan, Karakter Anak.

(5)

v

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Shiendy Nursovia NPM : 1811070138

Jurusan/Prodi : Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Dengan ini mnyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Peran orang tua dalam pembentukan karakter anak di Desa Beringin Jaya Kecamatan Kemiling Bandar Lampung.” Adalah benar-benar hasil karya penyusunan sendiri, bukan duplikasi dari hasil orang lain terkecuali pada bagian yang telah dirujuk dalam footnote atau daftar pustaka. Apabila di lain waktu terbukti adanya penyimpanan dalam karya ini, maka saya bertanggung jawab sepenuhnya pada penyusunan hasil akhir.

Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dimaklumi.

Bandar Lampung, 2023 Penulis,

Shiendy Nursovia 1811070138

(6)

vi

(7)

vii

(8)

viii

ُ ه

للّٰا ِح َس فَي ا ْو ُح َس ْ ْ فا َ

ف ِسِل ٰج َم ْ

لا ىِف ا ْو ُح َّسَفَت ْمُك َ ل َ

ل ْي ِق ا َذِا آْْوُنَمٰا َنْي ِذ َّ

لا اَهُّي َ آٰي ُ ه

للّٰا ِع َ

ف ْرَي ا ْو ُز ُش ْ نا َ

ف ا ْو ُز ُش ْ نا َ

ل ْي ِق ا َذِاَو ْْۚمُك َ ل اوُت ْو ُ

ا َنْي ِذ َّ

لا َو ْْۙم ُ

كْن ِم ا ْوُن َم ٰ ا َنْي ِذ َّ

لا ُ ه

للّٰا َو ٍۗ ت ٰج َر َد َمْل ِع ْ ْرِي َب َ ْوُلَم ْعَت اَمِم لا

١١

”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan.”

(QS. Al Mujadalah ayat 11)

ْو ق َّو ا ًراَن ْم ُ ُ

كْي ِل ْهَاَو ْمُك َسُفْنَا آْْوُق اْوُنَمٰا َنْي ِذ َّ

لا اَهُّي َ آٰي ا َه ْي َ

ل َع ُة َرا َج ِح ْ

لا َو ُساَّنلا ا َه ُد

َ ْو ُر َم ْؤُي ا َم َ ْو ُ

ل َع فَي َو ْم ُه َر َم ْ َ ا ْٓا َم َ ه

للّٰا ْو ُص ْعَي ا َ َّ

ل دا َد ِش ظا َ

ل ِغ ةَكِٕىٰۤلَم

“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.

Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan

kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

(QS. At-Tahrim (66) :6)

(9)

ix

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulilah kepada Allah SWT, dengan rasa tulus saya persemabahkan sebuah karya yang sederhana sebagai tanda bakti, hormat dan cinta serta rasa terimakasih yang tiada terhingga kepada orang yang telah memberikan makna dalam hidup saya teruntuk:

1. Allah SWT yang telah melindungiku mendengarkan keluh kesahku didalam doa dan sujud ku melindungiku dan menerangi tiap jalanku.

2. Kepada kedua orang tuaku, ayahanda Alm Yurizal Nursiaq BBA dan ibunda Erwati Rifai BBA yang telah membimbing, merawat, membesarkan dan selalu mendoakan dengan penuh kasih serta sayang, kesabaran, yang selalu menjadi penyemangat, memberikan dukungan nasihat, motivasi serta mengingatkan untuk selalu berusaha dan senantiasa meridhoi langkahku untuk mengapai citai-cita serta kesuksesaan hingga menyelesaikan pendidikan di UIN Raden Intan Lampung.

3. Kakak-kakak ku tersayang Yuyun Eria, S.Si dan Chintia Rizalia, S.Pd terimakasih telah memberikan semangat, kasih sayang, doa serta perhatian kepadaku yang tiada hentinya.

4. Teruntuk dosen pembimbing ku Ibu Dr. Sovia Mas Ayu, M.A dan Ibu Neni Mulya, M.Pd terimakasih sudah memberiku bimbingan dan motivasi untuk meyelesaikan skripsi ini.

5. Teruntuk diriku sendiri terimakasih telah semangat dan sabar serta kuat dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Untuk orang yang ku sayangi Serda Mar Nanda Agus Saputra terimakasih telah menemani, mendengarkan keluh kesahku, pemberi semangat dan doa, serta selalu ada untukku..

7. Angkatan Piaud 2018 kelas A yang telah melewati masa kuliah bersama-sama

8. Almamater Universitas Islam Raden Intan Lampung yang terlah memberikan pengalaman dan pembelajaran.

(10)

x

Penulis bernama SHIENDY NURSOVIA, yang dilahirkan di Tanjung Karang Bandar Lampung pada tanggal 14 Mei 2000, putri ketiga dari tiga bersaudara dari ayahanda Alm Yurizal Nursiaq BBA dan ibunda Erwati Rifai BBA. Penulis tinggal di Jl. Murai No. 25 Blok vb 10 Perum polda II Kelurahan Beringin Raya Kecamatan Kemiling Bandar Lampung

Penulis memulai pendidik formal di TK Harapan Kita Way Lima, Selanjutnya SDN 1 Beringin Raya 2006-2012, pendidikan selanjutnya SMPN 14 Bandar Lampung pada tahun 2012 hingga 2015, berlanjut pada SMAN 14 Bandar Lampung pada tahun 2015 dan Pindah ke SMAN 1 LIWA pada 2017 hingga 2018. Setelah melanjutkan pendidikan tersebut penulis melanjutkan pendidikan S1 di Universitas Islam Raden Intan Lampung, pada fakultas Tarbiyah dan Keguruan jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).

Penulis juga aktif pada Exstrakulikuler seni tari pada jenjang SMPN 14 Bandar Lampung tarian dan perna tampil pada festival tari kreasi.

Selama kuliah penulis juga menjalankan bisnis online untuk menambah memenuhi kebutuhan selama kuliah dari sana pula saya belajar tentang bisnis.

(11)

xi

KATA PENGHANTAR

ِمْيِحَّرلا ِنَم ْحَّرلا ِالله ِمــــــــــــــــــْسِب

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberi ilmu pengetahuan, kekuatan, dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Peran Orang Tua dalam pembentukan karakter anak dimasa pandemic covid 19 di desa Beringin Jaya Kecamatan Kemiling Bandar Lampung”. Shalawat berserta salam diperrntukkan kepada Nabi Muhammad SAW, Para sahabat, keluarga dan pengikutnya yang taat menjalankan ajaran agama-Nya.

Penulis menyusun skripsi ini sebagai bagian dari prsyaratan untk menyelesaikan pendidikan pada program strata satu (S1) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung dan Alhamdulilah dapat penulis selesaikan sesuai dengan rencana.

Dalam upaya penulis skripsi ini, penulis telah menerima banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dengan tidak mengrangi rasa terimakasih atas bantuan semua pihak, maka ecara khusus penulis ingin menyebutkan sebagai berikut:

1. Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd, selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung dan wakil dekan beserta staf yang telah bayak membantu memberikan kemudahan dalam proses menyelesaikan studi di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

2. Dr. H. Agus Jatmiko, M.Pd selaku keta Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini dan Yulan Puspita Rin, M.A selaku sekertaris jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

3. Dr. Sovia Mas Ayu, M.A selaku pembimbing I dan Neni Mulya, M.Pd selaku pembimbing II, terima kasih telah memberikan waktu, bimbingan dan pengarahn dalam proses penyusunan skripsi ini.

(12)

xii

membekali ilmu, serta memberikan bimbingan dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dara P Sari, S.E selaku lurah Beringn Jaya Kecamatan Kemiling Bandar Lampug, beserta para staf yang telah memberikan waktu, motivasi serta memberikan izin kepada penulis dalam mengadakan penelitian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala ketulusan hati penulis mengharapkan kritik dan saram yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan setiap orang yang membacanya, Aamiin Allahuma Aamiin.

Bandar Lampung, 10 Agustus 2022

Shiendy Nursovia NPM: 1811070138

(13)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

ABSTRAK ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

PENGESAHAN ... v

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

RIWAYAT HIDUP ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul ... 1

B. Latar Belakang Masalah ... 4

C. Fokus dan Sub-Fokus Penelitian ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

G. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 10

H. Metode penelitian ... 15

I. Sistematika Pembahasan ... 40

(14)

xiv

A. Peran Orang Tua ... 41

1. Pengertian Peran Orang Tua ... 41

2. Tanggung Jawab dan Tugas Orang Tua ... 43

3. Macam-macam Peran Orang Tua ... 45

4. Peran Orang Tua Dalam Pembentukan Krakter Anak ... 50

B. Karakter Anak ... 56

1. Pengertian Krakter Anak ... 56

2. Konsep Karakter Pada Anak Usia Dini ... 59

3. Dasar Pembentukan Karakter ... 61

4. Proses Pembentukan Karakter Anak ... 63

5. Cara Pembentukan Karakter Anak... 65

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Kelurahan Beringin Jaya... 67

B. Penyajian Fakta dan Data Lapangan ... 71

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN A. Temuan Penelitian ... 72

B. Analisis Penelitian ... 79

BAB V PENUTUP A. Simpulan... 88

B. Rekomendasi ... 89

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel:

Tabel 1.1. Kisi-kisi Instrumen ... 12

Tabel 1.2 Pedoman Observasi ... 17

Tabel 1.3 Pedoman Wawancara ... 19

Tabel 3.1 Struktur Organisasi Kelurahan Beringin Jaya ... 34

Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Masyarakat Kelurahan Beringin Jaya ... 35

Tabel 3.3 Tingkat Pendidikan Masyarakat Beringin Jaya ... 35

Tabel 3.4 Sarana dan Prasarana Pendidikan Beringin Jaya ... 35

Tabel 3.5 Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 36

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran:

1. Kisi-Kisi Instrumen Orang Tua dalam Pembentukan Karakter Anak di Desa Beringin Jaya Kecamatan Kemiling Bandar Lampung

2. Pedoman Wawancara Orang Tua dalam Pembentukan Karakter Anak di Desa Beringin Jaya Kecamatan Kemiling Bandar Lampung

3. Pedom Observasi Orang Tua dalam Pembentukan Karakter Anak di Desa Beringin Jaya Kecamatan Kemiling Bandar Lampung

4. Hasil Wawancara Orang Tua dalam Pembentukan Karakter Anak di Desa Beringin Jaya Kecamatan Kemiling Bandar Lampung

5. Hasil Observasi Orang Tua dalam Pembentukan Karakter Anak di Desa Beringin Jaya Kecamatan Kemiling Bandar Lampung 6. Cover ACC Proposal

7. Surat Tugas Seminar Proposal 8. Cover ACC Skripsi

9. Surat Penelitian

10. Dokumentasi Wawancara Dengan Orang Tua di Desa Beringin Jaya Kecamatan Kemiling Bandar Lampung

11. Dokumentasi Wawancara Dengan Orang Tua di Desa Beringin Jaya Kecamatan Kemiling Bandar Lampung

12. Surat Balasan Penelitian 13. Turnitin.

(17)

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul

Judul skripsi ini adalah Peran Orang Tua Dalam Pembentukan Karakter Anak Di Desa Beringin Jaya Kemiling Bandar Lampung untuk menghindari kesalah pahaman dan menjaga tanggapan yang salah tentang skripsi ini.

Maka penulis ingin menjelaskan terlebih dahulu tentang isitilah- istilah yang terdapat di dalamnya, sehingga pembaca dapat memahaminya.

1. Peran Orang Tua

Peran dalam KBBI adalah perangkat tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat. Peran adalah kemampuan atau kesiapan yang di miliki seorang untuk mempengarui, mendorong mengajak orang lain agar menerima pengaruh itu sendiri. Selanjutnya berbuat sesuatu yang akan membantu pencapaian suatu maksut dan tujuan tertentu.1

Jadi dapat diketahui bahwa peran merupakan suatu wujud prilaku yang di harapkan dalam kerangka sosial tertentu atau suatu wujud dari pelaksana orang tua dalam mengajak, berpartisipasi atau bertugas sebagai orang tua yang memiliki tanggung jawab terhadap anaknya agar membantu mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan orang tua sendri adalah ayah atau ibu yang menjadi pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya, karena dari orang tua lah mereka mula-mula merima pendidikan. Orang tua memegang peranan penting untuk baik buruknya seorang anak. “Orang tua adalah pembina pribadi yang pertama dalam hidup anak”.2

1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pustaka Grafika, 2003), 276.

2 Muhammad Roeslin, Kajian Islam Tentang Partisipasi Orang Tua Dalam Pendidikan Anak (Bandung: Rieneka Cipta, 2019), 13.

(18)

Firman Allah SWT dalam Surat An Nur ayat 59 yang berbunyi:

ُم ُ كْن ِم ُ

لا ف ْط َ َ ا ْ

لا َغ َ لَب ا َذ ِا َو ْن ِم َنْي ِذ َّ

لا ن َذ َ ْ أَت ْسا اَم َ

ك اْوُن ِذ ْ أَت ْسَي ْ

ل َ ف َم ُ

لُح ْ لا ٌم ْي ِك َح ٌمْيِلَع ُ ه

للّٰا َو ْۗ هِتٰي ٰ ا ْم ُ

ك َ ل ُ ه

للّٰا ُن ِ يَبُي َكِل ٰذ َ ك ْْۗم ِهِلْب ق َ ٥٩

Artinya :

Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur balig, maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Kepribadian orang tua tentunya menjadi pusat perhatian yang pertama bagi seorang anak. Orang tua juga dikatakan sebagai orang yang terdekat dengan anak. Orang tua terdiri dari seorang ayah dan seorang ibu. Seorang ayah harus bias menasehati dan memberi kepada seorang anak laki-laki begitu juga dengan seorang ibu harus bias menasehati seorang anak perempuan. Dengan demikian jelaslah, betapa mutlaknya kedua orang tua itu harus bertindak, berkata, berprilaku dan bertujuan da bersama- sama berprilaku baik demi anaknya.

Orang tua merupakan salah satu proses yang dijalani oleh pasangan yang memiliki anak. Pasangan tersebut terdiri dari ayah dan ibu, yang akan memberikan contoh, bimbingan, arahan, nasehat dan sikap yang baik ke anaknya.3

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dijelaskan bahwa orang tua merupakan ayah dan ibu yang mempunyai tanggung jawab yang besar untuk anaknya dan menjadi panutan karena anak mula- mula akan mencontoh semua, baik buruk yang ada pada diri orang tuanya. Orang tua atau

3 Ani Siti Anisah, “Pola Asuh Orang Tua Dan Impikasina Terhadap Pembentukan Anak,” Pendidikan Universal Garuda 5, no. 1 (2011): 5.

(19)

ayah dan ibu adalah sosok yang memegang peranan penting dan amat berpengaruh atas anak-anaknya. Tingkah laku anak akan menjadi baik jika tingkah laku orang tua nya baik. Dan tinggah laku anak akan menjadi buruk jika orang tuanya berprilaku buruk. Orang tua juga sosokorang yang mempunyai hubungan genetis. Hubungan tersebut terjadi ketika ayah dan ibu yang menikah kemudian ibu melahirkan anak-anaknya.

2. Pembentukan Karakter Anak

Karakter adalah nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap perasaan, perkataan, dan pernuatan berdasarkan norma- norma agama, hukum tata-karma, budaya, dan adat istiadat.4 Secara alami, sejak lahir sampai berusia tiga tahun, atau mungkin hingga lima tahun, kemampuan menalar seorang anak belum tumbuh sehingga pikiran bawah sadar masih terbuka dan menerima apa saja informasi dan stimulasi yang dimasukan kedalamnya tanpa tanpa ada penyeleksi, mulai dari orang tua dan lingkungan keluarga.5

Dari penjelasan tersebut jelas bahwa pondasi awal terbentuknya karakter sudah terbangun sejak kecil dan orang tua lah yang menjadi pendidik utamanya. Dan faktor yang mendukung terbentuknya karakter anak adalah lingkungan sekolah dan masyarakat. Dan berbagai sumber lainya menambah pengetahuan yang akan mengantarkan seseorang memiliki kemampuan yang sangat besar. Hal ini sesuai dengan penjelasan dibawah ini bahwa proses pembentukan karakter dapat melalui:6

4 Abdul Majid and Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2013), 25.

5 Lickona, Mendidik Untuk Membentuk Karakter: Bagaimana Sekolah Dapat Memberikan Pendidikan Tentang Sikap Hormat Dan Bertanggung Jawab (Jakarta: Bumi Aksara, 2019), 17.

6 Majid and Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, 32.

(20)

a.

Keluarga

b.

Sekolahan

c.

Lingkungan masyarakat.

“Karakter akan terbentuk karena kebiasaan yang dilakukan, sikap yang diambil dalam mengambil keadaan, dan kata-kata yang diucapkan kepada orang lain”. Dari penjelasan diatas jelas bahwa karakter akan terbentuk karena kebiasaan.

Karakter ini pada akhirnya akan menjadi sesuatu yang menempel pada seseorang.

B. Latar Belakang Masalah

Dalam Amandemen Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 3003 Pasal 28 Ayat 23 mengenai tujuan pendidikan anak usia dini yaitu berbunyi: “membantu anak didik dalam mengembangkan berbagai potensi baik secara psikis maupun fisik yang meliputi perkembangan moral, nilai, sosial, emosional, kognitif, bahasa, motorik, kemandirian dan seni untuk dipersiapkan memasuki pendidikan dasar.” setiap anak memiliki potensi/bakat kecerdasan dan merupakan tanggung jawab pendidik, baik orang tua maupun guru di lembaga pendidikan untuk mengembangkan dan membina potensi/bakat tersebut secara sistematis melalui kegiatan pendidikan.7

Orang tua merupakan salah satu lembaga pendidikan yang pertama dan paling utama dalam diri seorang anak, karena seorang anak dibesarkan dan dilahirkan dari orag tua, serta akan berkembang menuju dewasa. Orang tua merupakan panutan pagi seorang anak. karena setiap anak mula-mula mengagumi orang tuanya semua tingkah orang tuanya di tiru oleh anak anaknya.8 Dalam Islam pendidikan pertama yang

7 Chairul Anwar, Hakikat Manusia Dalam Pendidikan Sebuah Tinjauan Filosofis (Yogyakarta: Suka Press, 2014), 12.

8 Dewi Salma Prawiradilaga dan Eviline Sirega, Mozaik Teknologi Pendidikan (Jakarta: Prenada Media Group, 2004), 65.

(21)

yang dilakukan oleh orang Islam adalah pendidikan keluarga.

Seperti firman Allah:

ُساَّنلا ا َه ُد ْو ق َّو ا ًراَن ْم ُ ُ

ك ْي ِل ْهَاَو ْمُك َسُفْنَا آْْوُق اْوُنَمٰا َنْي ِذ َّ

لا اَهُّي َ آٰي ْم ُه َر َم َ

ا ْٓا َم َ ه

للّٰا ن ْو ُص ْعَي ا َ َّ

ل ٌدا َد ِش ٌ

ظا َ

ل ِغ ٌةَكِٕىٰۤلَم اَهْيَلَع ُة َرا َجِحْلاَو ْؤُي ا َم ن ْو َ ُ

ل َع فَي َو ْ

َ ن ْو ُر َم ٦

Artinya :

“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.

Ayat ini mendorong orang tua bisa memperhatikan keluarganya. Pendidikan orang tua kepada keluarga bisa menjadi perhatian umum, hal itu pun dijelaskan dalam surat at Tharim ayat 6 dan minta seseorang menjaga keluarganya jadi perhatia utama orangtua kepada kunci kesuksesan dalam binaan keluaga, surat at Tahrim ayat 6 juga merupakan tuntunan bagi umat islam utuk meneladani sifat Rasulullah SAW dalam menjaga keluarga.

Tingkah laku anak akan menjadi baik jika tingkah laku orang tua nya baik. Dan tingkah laku anak anak menjadi buruk jika orangtuanya berprilaku buruk. Dengan kata lain orangtua lah yang memilki tugas dan tanggung ajawab dalam menentukan karakter baik buuknya anak. Peran orang tua yang dapat dilakukan dengan mendidik, membina dan membesarkannya hingga menjadi dewasa. Dalam hal ini orang tua memiliki peran yang sangat penting, serta orang

(22)

tua merupakan guru pertama dan utama bagi pendidikan dan membentuk karakter anak.

1. Karakter religious

Karakter religus yang harus ditumbuhkan kepada anak usia dini ada dua hal, yakni: Mencerminkan keberimanan anak kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut.

Karakter ini bisa dipraktikkan saat setiap mau belajar atau makan diawali dengan berdoa.

2. Karakter nasionalisme

Karakter nasionalisme yang harus dikuatkan kepada anak usia dini, yakni: Setia, peduli dan memberikan penghargaan tinggi terhadap bahasa, bangsa dan negara Indonesia. Karakter ini dicontohkan melalui kegiatan lomba setiap 17 Agustus

3. Karakter mandiri

Karakter Mandiri yang harus dikuatkan kepada anak usia dini ada dua hal, yaitu: Tidak bergantung pada orang lain. Selalu berusaha menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya sendiri. Contoh karakter mandiri misalnya mampu mandi dan memakai baju sendiri.

4. Karakter gotong royong

Karakter gotong royong yang harus ditumbuhkan untuk anak usia dini terbagi dalam tiga hal, yakni:

Bekerjasama. Menjalin komunikasi dan persahabatan.

Memberi bantuan pertolongan pada yang membutuhkan.

Contohnya menolong teman yang membutuhkan bantuan.

5. Karakter integritas

Karakter integritas yang harus dikuatkan untuk anak usia dini terbagi dalam dua hal, yaitu: Selalu dapat

(23)

dipercaya. Jujur, baik dalam perkataan maupun tindakan.9 Menurut Walgito pembentukan karakter anak dapat dilakukan orang tua dimulai dari usia 0-8 tahun. Pada periode ini karakter anak masih dapat berubah dan amat tegantung pada pengalaman hidup uang dilaluinya. Hal ini mengisyaratkan agar pembentukan karakter anak dimulai sejak dini bahkan sejak anak itu dilahirkan. Banyak orang tua yang kurang memahami akan tugasnya sebagai pendidik di rumah, mereka hanya memberikan pendidikan sekolah terhadap anak padahal pembentukan karakter baik atau buruknya anak berawal pada didikan orang tua di rumah. Anak akan tumbuh dan berkembang dengan kebiasaan yang dialaminya. Anak-anak mudah terpengaruh dengan pergaulan yang terjadi diluar, itu semua juga terjadi karena orang tua tidak membentuk karakter yang baik secara kuat dalam diri anak sejak dini.

Sehingga anak mudah terpengaruh oleh lingkungan diluar.10

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti pada tanggal 15 Desember 2021 di Rt 10 Lk 1 Desa Beringin Jaya Kecamatan Kemiling Bandar Lampung ada beberapa anak usia dini yang memiliki tingkah laku yang kurang baik seperti berbicara menggunakan suara yang terlalu tinggi terhadap orang yang lebih tua, dan tidak jujur terhadap orang tua. Dari pengamatan ini anak-anak pada lingkungan tersebut masih banyak yang tidak mencerminkan karakter integritas yaitu salah satu dari 5 karakter yang harus ada dan ditanamkan pada anak usia dini. Dan dari penuturan salah satu orangtua yaitu bapak sanjaya peneliti mengetahui bahwa salah satu cara yang paling dominan yang dilakukan orang tua dalam membantu membentuk karakter anak adalah melalui memberikan nasehat.

Nasehat yang baik (mauidzah hasanah), mauidzah merupakan

9 Abdulah Idi Dan Safarina, Etika Pendidikan Keluarga Sekolah Dan Masyarakat (Jakarta: Rajawali Press, 2019), 12.

10 Walgito Bimo, Psikologi Sosial Suatu Pengantar (Yogyakarta:

Universitas Gajah Mada, 2010), 29.

(24)

nasehat yang mampu menyentuh hati dan menumbuhkan semangat beramal.9

Oleh karena itu mengingat penting serta kompleknya masalah yang ada pada anak yang akan mengakibatkan anak dapat terjebak dan terpengaruh akan lingkungan luar rumah yang tidak baik sehingga bisa dapat mengakibatkan krisis moral. Terutama pada anak usia dini dimana pada usia ini termasuk kedalam usia golden age yaitu merupakan periode perkembangan otak, sehingga anak dapat dengan mudah menerima apa yang orang tua ajarkan seperti baik dan buruknya prilaku10.

Dari latar belakang di atas, sudah sepantasnya nilai-nilai karakter itu terutama nilai karakter integritas yang masih kurang ditanamkan pada anak-anak dilingkungan tersebut. Tepatnya didesa Beringin Jaya peran orang tua harus lebih membimbing, membina dan mendidik untuk pembentukan karakter anak.

Sehingga harapanya anak mudah untuk melakukan hal-hal baik, sopan, jujur, atau memiliki karakter yang baik yang dapat menyelamatkan di dunia dan akhirat.

C. Fokus Penelitian Dan Sub-Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan diatas maka yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah peran orang tua dalam pembentukan karakter anak. Adapun sub fokus penelitian adalah peran orang tua dalam membentuk karakter anak.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah bagaimana Peran Orang Tua dalam Pembentukan karakter anak di Desa Beringin Jaya Kecamatan Kemiling ?

(25)

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang luas tentang peran orang tua dalam pembentukan karakter anak di Desa Beringin Jaya Kecamatan Kemiling.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan agar hasil penelitian dapat dijadikan pembelajaran, gambaran dan pengetahuan khususnya kepada orang tua untuk memperbaiki dan merubah sikap orang tua dalam membentuk krakater anak.

2. Manfaat Praktis

a.

Bagi Fakultas dan Ilmu Keguruan

Sebagai sumbangsih akademis yang dapat dijadikan referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya

b.

Bagi Orang Tua

Dapat dijadikan bahan rujukan dalam proses membentuk karakter anak yang masih kurang dalam perhatian terhadap pembentukan karakter.

c.

Bagi Mahasiswa

Hasil dari Penelitian ini dapat dijadikan rujukan atau acuan ketika melakukan penelitian selanjutnya.

d.

Bagi Penulis

Penelitian ini sangat bermanfaat bagi penulis untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang peran orang tua dalam pembentukan karakter anak di masa andemi dan dapat memberikan pengalaman,

(26)

keterampilan serta wawasan dalam kepenulisan dan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah dapat dibangku kuliah.

e.

Bagi pendidik

Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dalam membimbing, membina dan mendidik untuk pembentukan karakter anak.

G. Kajian Penelitian Terdahulu Yang Relavan

Ada beberapa penelitian yang relavan dengan penelitian ini yang terdiri dari beberapa judul diantaranya adalah sebagai berikut:

Peneitian mengemukakan dan menunjukan dengan tegas bahwa masalah yang akan dibahas belum pernah diteliti atau berbeda dengan peneliti sebelumnya. Untuk itu di tinjauan krisis terdapat krisis terdapat hasi kajian terdahulu perlu dilakukan dalam bagian ini. Sehingga dapat ditentukan dimana posisi penelitian yang akan dilakukan berada. Berdasarkan pengamatan dan penelusuran peneliti sebagai literature kepustakaan tentang peran orang tua dalam membentuk karakter anak. Penelitian menemukan beberapa tulisan penelitian yang diperoleh dalam skripsi. Selanjutnya akan disajikan beberapa kutipan penelitian terkait di antaranya :

1. Penelitian Rika Devianti dengan judul “Pendidikan Karakter untuk Anak Usia Dini.” Hasil penelitian mengemukakan bahwa Anak usia dini yang berada pada usia 0-6 tahun memiliki fase pertumbuhan dan perkembangan yang kompleks dan sangat unik.

Pertumbuhan dan perkembangannya berkembang dengan sangat pesat tidak dapat diulang pada masa mendatang.

Pada usia dini pula dikatakan bahwa the golden age, dimana anak pada usia dini dapat dengan mudah meniru dan menyerap berbagai pengetahuan di lingkungannya.

Atas dasar inilah perlu kiranya dilakukan pendidikan karakter untuk anak usia dini, baik dilakukan oleh

(27)

pendidik/guru maupun orangtua selaku pendidik utama di dalam kehidupan anak. Karena pendidik dan orangtua merupakan model bagi anak.11

Terdapat persamaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu sama sama membahas tentang karakter anak usia dini. Namun, terdapat perbedaan yaitu penelitian ini berfokus membahas pendidikan karakter anak usia dini secara umum, sedangkan penulis berfokus pada peran orang tua dalam pembentukan karakter anak usia 5-6 tahun.

2. Penelitian yang di lakukan oleh Nurdin yang berjudul

“Peran Guru Dalam Membina Karakter Anak Di Tpa Miftahul Hidayah Desa Gunung Mas Kecamatan Marga Sekampung Kabupaten Lampung Timur”. Metode yang digunakan pada Berdasarkan kutipan hasil penelitian diatas, masing-masing pembahas sangat berkaitan.

Persamaan penelitian ini sama-sama membahas pada objek yang sama yaitu untuk mengetahui pembentukana karakter anak. Namun terdapat perbedaan yang penulis teliti.

Perbedaan ini terdapat dalam sabjeknya yaitu peran guru pendidikan agama islam dan penulis lebih menekankan bagaimana peran orang tua dalam membentek karakter anak. Sehingga keunggulan dalam penelitian lebih berfokus pada orang tua. Karena orang tua lah yang memiliki peran paling utama seperti berkewajiban membentuk karakter anak (usia 6-12 Tahun). Dimana pada usia ini merupakan masa-masa anak mudah dipengarui sehingga pembentukan karakter harus lebih ditekankan kepada pendidik utamanya yaitu orang tua. Mengetahui peran guru dalam membina karakter anak di TPA Miftahul Hidayah Desa Gunung Mas Kecamatan Marga Sekampung Kabupaten Lampung Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah guru pendidikan agama islam.

11 Rika Devianti, “Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini,” Mitra Ash- Shibyan : Jurnal Pendidikan Dan Konseling Volume 3, no. 2 (2020): 67.

(28)

Sedangkan objeknya anak di TPA Miftahul Hidayah Desa Gunung Mas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bahwa peran guru dalam membina karakter anak di TPA Miftahul Hidayah Desa Gunung Mas Kecamatan Marga Sekampung Kabupaten Lampung Timur cukup baik, kendati dalam kondisi tertentu tentu guru tidak dapat memberikan pendidikan secara langsung, namun ada upaya lain seperti orang tua.12

Terdapat persamaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu sama sama membahas tentang karakter anak usia dini. Namun, terdapat perbedaan yaitu penelitian ini berfokus membahas peran guru dalam membina karakter anak, sedangkan penulis berfokus pada peran orang tua dalam pembentukan karakter anak usia 5-6 tahun.

3. Penelitian Besse Simpuru tentang “Peran Orang tua dalam membentuk karakter anak di era milenial (Studi Kasus Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo)”. Hasil penelitian ini adalah peran orang tua dalam membentuk kepribadian anak di era milenial pada kecamatan tempe kabupaten wajo adalah peran orang tua dalam pembentukan karakter anak sudah sepenuhnya dilakukan dengan baik oleh orang tua karena orang tua mendidik serta mengawasi anak baik itu dalam pergaulan maupun penggunaan gadged dan pengamplikasian media sosial agar anak tidak terpengaruh dampak negatif dari media sosial yang dapat memberikan pengaruh yang kurang baik terhadap pembentukan karakter anak khusunya pada era milenial ini. Orang tua juga mendidik anak dengan memberikan contoh dan perilaku yang baik terhadap anak sehinggaa anak meniru hal yang positif yang dilakukan orang tuanya. Di samping itu orang tua menerapkan kedisiplinan dan pembiasaan yang baik

12 Nurdin, “Peran Guru Dalam Membina Karakter Anak Di Tpa Miftahul Hidayah Desa Gunung Mas Kecamatan Marga Sekampung Kabupaten Lampung Timur,” Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 3, no. 1 (2020): 2.

(29)

dilakukan oleh anak selain dari itu orang tua menerapkan nilai agama, nilai kemanusian, nilai budaya serta nilai kesusilaan terhadap anak sehingga pembentukan karakter anak berjalan dengan baik.13

Terdapat persamaan pada penelitian Besse Simpuru dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu dalam hal peran orang tua dan pembentukan karakter anak. Tetapi ada perbedaan dalam kedua penelitian ini, penelitian Besse Simpuru membahas usia anak secara universal. Sedangkan penulis membahas tentang Terdapat persamaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu sama sama membahas tentang karakter anak usia dini. Namun, terdapat perbedaan yaitu penelitian ini berfokus membahas pendidikan karakter anak usia dini secara umum, sedangkan penulis berfokus pada peran orang tua dalam pembentukan karakter anak usia 5-6 tahun.

4. Penelitian Desi Eka Rustiana tahun 2020 tentang

“Pembentukan Karakter Anak Usia Dini di TK Al-Hikmah Limbangan Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga.”

Hasil penelitian menunjukan bahwa, dalam pembentukan karakter anak usia dini dilakukan dengan mengacu 18 nilai-nilai karakter dengan strategi keteladanan, penanaman kedisiplinan, pembiasaan , menciptakan suasana kondusif,integrasi dan internalisasi yang diterapkan kedalam pembelajaran, pengembangan budaya sekolah (kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan dan pengondisian), ekstrakurikuler dan kegiatan di rumah.14 Terdapat perbedaan antara penelitian Desi Eka Rustiana dengan penelitian yang penulis lakukan. Penelitan Desi

13 Besse Simpuru, “Peran Orang Tua Dalam Membentuk Karakter Anak Di Era Milenial (Studi Kasus Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo,” Skripsi Universitas Muhammadiyah Makassar, 2021, 2.

14 Desi Eka Rustiana, “Pembentukan Karakter Anak Usia Dini Di TK Al- Hikmah Limbangan Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga,” Skripsi IAIN Purwokerto, 2020, 2.

(30)

Eka Rustiana membahas tentang pembentukan karakter anak di TK, sedangkan penelitian yang penulis lakukan membahas tentang peran orang tua dalam membentuk karakter anak usia 5-6 tahun.

5. Penelitian Maulida Rizki Sipahutar tahun 2020 tentang

“Implementasi Pembentukan Karakter Anak Usia 5-6 Tahun Di RA Zahira Kid’s Land Medan.” Hasil penelitian ini mengungkapkan tiga temuan yaitu: 1) Pembentukan karakter anak usia 5- 6 Tahun di RA Zahira Kid’s Land sudah berkembang dan terbentuk dengan baik sesuai dengan perencanaan dan penilaian yang sudah dibuat. 2) Cara guru dalam pembentukan karakter anak usia 5-6 tahun di RA Zahira Kid’s Land berjalan secara efektif dan kondusif dan mendapatkan hasil seperti yang diharapkan oleh guru. 3) Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pembentukan karakter anak usia 5-6 tahun Di RA Zahira Kid’s Land Medan sudah berjalan dengan baik, yang dimana guru dapat menangtisipasi faktor penghambat nya pembentukan karakter anak dengan berkonsultasi kepada orang tua murid tentang perkembangan anak, dan mengembangkan faktor pendukung pembentukan karakter anak agar kedepannya karakter anak dapat terbentuk dengan mudah, tanpa hambatan.15

Terdapat perbedaan antara penelitian Maulida Rizki Sipahutar dengan penelitian yang penulis lakukan.

Penelitan Maulida Rizki Sipahutar membahas tentang pembentukan karakter anak di TK, sedangkan penelitian yang penulis lakukan membahas tentang peran orang tua dalam membentuk karakter anak usia 5-6 tahun.

15 Maulida Rizk Sipahutar, “Implementasi Pembentukan Karakter Anak Usia 5-6 Tahun Di RA Zahira Kid’s Land Medan,” Skripsi UIN Sumatera Utara, 2020, 2.

(31)

H. Metode Penelitian

Pengertian metode itu sendiri adalah suatu cara yang digunakan atau dilakukan agar dapat mencapai target sasaran tertentu. Sedangkan, pengertian penelitian menurut John Creswell adalah sebuah proses yang dilakukan secara bertahap dan bersiklus diawali dengan mengidentifikasi suatu masalah yang kemudian disertakan sebuah analisis terhadap bahan bacaan.

Secara umum metode penelitian merupakan suatu aktivitas ilmiah yang tersruktur, terancang dan sistematis serta memiliki sebuah tujuan untuk menguji suatu teori atau praktisnya.16 Jadi, metode penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengetahui langkah-langkah sistematis yang dilakukann dengan cara menguji suatu praktis dan teorinya yang dilakukan secara tersusun.

1. Pendekatan Dan Prosedur Penelitian

Menurut Sugiyono metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mengumpulkan data untuk tujuan dan kegunaan tertentu. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan atau Field research, dalam menulis penelitian ini penulis mengumpulkan data dari lapangan untuk menemukan pemecah masalah dari permasalahaan yang ada secara relevan. Pendekataan yang digunakan di penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekataan metode kualitatif.

Penelitian kuliatitatif itu sendiri memiliki pengertian yaitu sebuah perencanaan penyelidikan atau inquiri untuk memberikan tekananpada pencarian suatu makna, sebuah pengertian, karateristik, symbol atau mendeskripsikan suatu fenomena dan sebagainya yang disajikan secara naratif.

Pengertian penelitian kualitatif menurut Denzin dan Lincoln adalah penelitian yang digunakan untuk mengartikan sebuah fenomena yang sedang terjadi atau dilakukan dengan menyertakaan metode wawancara,

16 J.R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik, Dan Keunggulannya, (Jakarta: PT. Grasindo, 2010). 49 1 50,” n.d., 50–62.

(32)

pengamatan, dan pemanfaatan dokumen.17 Penggunaan metode kualitatif ini adalah agar dapat menjawah sebuah pertanyaan yang berkenaan dengan pengalaman, arti atau pandangan dari sudut narasumber.18 Tujuan dari penelitian kualitatif itu sendiri adalah untuk mendapatkan sebuah jawaban dari pernyataan atau fenomena yang terjadi melalui suatu tahapan ilmiah yang dilakukan secara sistematis dengan menerapkan pendekatan kualitatif. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif itu merupakan penelitian digunakan untuk menjawab sebuah pertanyaan yang bertujuan untuk memahami fenomena yang terjadi dari subyek penelitian dengan mendeskriptifkan melalui sebuah kata atau lisan terhadap suatu objek yang diamati.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini aalah desain penelitian kualitatif deskriptif yang merupakan metode penelitian bertujuan mengambarkan secara mendalam dan utuh yang berkenaan dengan keadaan realitas social dan berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat.

Dengan begitu penulis menggunakan pennelitian kualitatif jenis kualitatif deskriptiif untuk melakuakan eksplorasi seacara mendalam terhadap upaya guru dalam menanakan nilai-nilai kesetaraan gender kepada anak usia dini. Dengan melakukan pengumpulan data secara mendetail dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data dalam waktu secara berkesinambungan.

17 Umar Shidiq and Miftachul Choiri, Metode Penelitian Kualitatif Di Bidang Pendidikan, Journal of Chemical Information and Modeling, vol. 53, 2019.

18 K. Hammarberg, M. Kirkman, and S. De Lacey, “Qualitative Research Methods: When to Use Them and How to Judge Them,” Human Reproduction 31, no.

3 (2016): 498–501, https://doi.org/10.1093/humrep/dev334.

(33)

3. Partisipasi Dan Tempat Penelitian

a.

Responden Atau Subjek Penelitian

Penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah respon dan informasi yang dapat memberikan informasi tentang masalah yang ditelii dari Kelurahan Beringin Jaya Kecamatan Kemiling Bandar Lampung yaitu: Orang Tua. Dan yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini adalah masalah yang akan diteliti yaitu: Peran Orang Tua dalam Pembentukan Karakter Anak.

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah 3 Orang Tua yang mempunyai anak dengan usia yang berbeda di Kelurahan Beringin Jaya Kecamatan Kemiling Bandar Lampung.

b.

Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memlih Kelurahan Beringin Jaya Kecamatan Kemiling Bandar Lampung sebagai objek penelitian, karena penelitian ingin melihat bagaiman orang tua berperan dalam pembentukan karakter anak dimasa pandemi covid 19.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakna teknik sebagai berikut:

a.

Teknik Observasi (Pengamatan)

Observasi merupakan sebuah tindakan yang disusun secara sistematis dan memiliki fokus untuk melihat serta mencatat seluruh perilaku maupun jalannya suatu system yang memiliki tujuan tertentu.19 Pengertian pengamatan itu sendiri dikemukakan oleh Matthews and Ross yaitu:

19 Shidiq and Choiri, Metode Penelitian Kualitatif Di Bidang Pendidikan.

(34)

“ Observation is the collection of data through use of human senses. Under some natural conditions, Observation is the act of observing social phenomena in the real world and record events that occur.”

Definisi observasi menurut Matthews and Ross ini adalah observasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengumplkan data melalui indera manusia.

Berdasarkan pernyataan itu, indera manusia merupakan alat utama untuk melakukan observasi, baik dari indera pengeliatan, pendengaran dan lain sebagainya.

Selanjutnya definisi menurut creswell yaitu menyatakan bahwa proses penggalian data dilaksanakan secara langsung oleh peneliti itu sendiri dengan melakukan sebuah pengamatan yang mendetail dari manusia sebagai pusat objek observasi dan lingkungan sebagai ajang riset.

Ditekankan kembali oleh Creswell bahwa observasi tidak dapat dipisahkan obejk manusia dengan lingkungannya, karena manusa adalah sebuah produk dari lingkungan yang dimana terjadi sebuah proses yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.20

Jadi dapat disimpulkan bahwa, Observasi diartikan sebagai proses melihat, mengamati, dan mencermati perilaku sistematis untuk tujuan tertentu. Observasi adalah kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk menarik sebuah kesimpulan atau diagnosa.

Metode observasi ini digunakan sebagai alat mengumpulkan data untuk mengamati dan mencatat gejala-gejala yang terilihat pada objek penelitian di Kelurahan Beringin Jaya Kecamatan Kemiling Bandar Lampung.

20 Shidiq and Choiri.

(35)

b.

Wawancara (Interview)

Moleong berpendapat bahwa wawancara merupakan sebuah percakapan untuk membahasa masalah tertentu, yang dilakukan oleh kedua belah pihak, seperti pewawancara (interviewer) bertugas untuk memberikan petanyaan dan terwawancara (interviewee) yang bertugas untuk memberikan sebuah jawaban dari pernyataan tersebut. Selanjutnya pendapat dari Stewart & Cash yang mendefinisikan wawancara sebagai berikut:

“An interview is interactional because there are exchange, or share roles, responsibilities, feelings, beliefs, motives, and information. If one the one who does all the talking and the others do it all listening, speech to one audience, isn't it interview, is a place to talk.”

Jadi pendapat dari Stewart & Cash mengartikan bahwa wawancara adalah sebuah komunikasih yang di dalamnya ada sebuah sharing atau barbagi dan membagi aturan, tanggung jawab, perasaan, kepercayaan, motif, serta informasi. Wawancara juga bukan merupakan sebuah aktivitas yang hanya melibatkan satu orang saja sebagai pembicaraan namun yang lain hanya mendengarkan saja.

Definisi diatas menurut Stewart & Cash mempunyai sebuah cangkupan yang luas. Karena, mereka menyatakan bahwa wawancara yang sesungghunya merupakan forum diskusi yang berisikan interaksi yang memungkinkan berlangsungnya pertukan informasi anatara interviewer dan interviewee.21

Adapun interview atau wawancara ini diajukan kepada 3 Orang Tua yang ada di kelurahan Beringin Jaya Kecamatan Kemiling , yang dapat memberikan informasi tentang data yang dibutuhkan oleh peneliti tentang peran orang tua dalam pembentukan karakter anak di Kelurahan

21 Shidiq and Choiri.

(36)

Beringin Jaya Kecamatan Kemiling Bandar Lampung

c.

Dokumentasi

Dokumentasi menjadi salah satu hal yang penting dari metode lainnya, yaitu mencari data-data yang berkaitan dengan yang ingin diteliti berupa catatan, buku, transkip dan lain sebagainya. Metode ini digunakan untuk pengumpulan data tertulis. Dokumentasi adalah cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data secara tidak langsung yang ditujukan pada subjek penelitian yang dapat beguna untuk memberikan informasi pendukung terhadap suatu peristiwa. Hal ini juga sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono yaitu dokumentasi adalah sebuah catatan dari peristiwa yang sudah terjadi berupa tulisan, gambar atau sebuah karya monumental dari seseorang. Dokumentasi pada penelitian kualitatif dipergunakan untuk menyempurnakan data dari wawawncara dan observasi yang telah dilakukan.22

Dalam hal in, dokumetasi yang peneliti gunakan adalah data penduduk,tingkat pendidikan, tingkat mata pencarian orang tua, dan kegiatan keseharian orang tua dan anak yang dilakukan orang tua untuk pembentuka karakter.

5. Analisis Data

Analisis memiliki definisi sebagai pemisahan atau sebuah pemeriksaan ang diteliti. Secara sederhana dapat dimengerti bahwa analisis adalah cara yang digunakan untuk memeriksa secara mendetail terhadap sesuatu. Pada konteks ini penelitian analisi data da[at di artikan sebagai suatu aktivitas membahas dan memhami data untuk menemukan sebuah makna atau penafsiran serya kesimpulan tertendu dari keseluruhan data dalam penelitian. Menurut Ibrahim,

22 Budur Anufia Thalha Alhamid, “Instrumen Pengumpulan Data” 148 (n.d.): 148–62.

(37)

analisis data di definisikan sebagai cara dalam menyiapi data, menyusun dan memilah-milah atau mengelolah ke dalam sebuat struktue secara sitematis dan memiliki makna.

Pendapat dari Sugiyono menyatakan bahwa analisis data kualitatif merupakan suatu proses untuk mecari sserta menyusun secaraa terstruktur dari data yang diperoleh melalui hasil dari wawancara, catatan lapangan, serta bahan- bahan lain sehingga dapat dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Adapun aktivitas dalam menganalisis data kualitatif sebagai berikut:23

a. Reduksi data (Data Reduction)

Reduksi data adalah kegiatan berpikir yang sesitiv sehingga memerlukan kecerdasan dan keleluasaan serta kedalaman wawasan yang tinggi.

Rekunduksi data berarti adalah memilih dan meresume hal-hal yang menjadi fokus pada hal-hal yang penting, mencari tema dan pola serta menyingkirkan hal yang tidak diperlukam. Jadi, data yang terlah direduksikan akan membuat sebuah gambaran yang lebih jelas serta mempermudah peneliti untuk melaksanakan pengumpulan data selanjutnya.

b. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data direduksi, langkah-langkahnya Selanjutnya adalah menampilkan data. Jika di Penelitian kuantitatif yang menyajikan data ini dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik, dan sebagai. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisir, diatur dalam pola hubungan, jadi akan lebih mudah dipahami.

Menurut Miles dan Huberman mengemukakan bahwa data yang sering ditampilkan adalah data penelitian kualitatif yang sering disajikan dengan bentuk

23 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D) (Bandung, 2018).

(38)

teks naratif. Dengan mendisplaykan data, akan lenih mudah untuk memahami apa yang terjadi,merencanakan pekerjaan selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.24

c. Penarikan Kesimpulan

Menurut Miles dan Huberman mengemukakan bahwa kesimpulan awal yang ditemukan hanyalah bersifat sesaat atau sementara, dan akan mendapatkan perubahan jika diketahui bukti-bukti yang lebih konkrit yang dapat menunjang pada tahap pengumpulan data selanjutnya.

Namun, jika ppeneliti pada tahap awal sudah menemukan bukti-bukti yang konkrit maka kesimpulan yang dikemukakan adalah kesimpulan kredibel.25

Kesimpulan yang ada di penelitian kualitatif adalah sebuah temuan baru yang memang belum ada sebelumnya. Temuan itu dapat berupa gambaan desktipsi suatu objek yang memang sebelumnya masih belum jelas, sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

6. Pemeriksaan Keabsahan Data

Agar hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan atas hasil dari penelitian ini maka perlu adanya uji keabshan data. Uji keabshan data dalam penelitian ini adalah menggunakan uj kreadibilitas, uji kreadibilitas data atau kepercayaaan terhadap hasil penelitian dalam penelitian ini menggunakan teknik tringulasi. Tringulasi dalam pengujian kreadibilitas dapat diartikan sebagai pengecekkan data dari berbagai sumber melalui berbagai cara dan waktu. Maka dari itu, terdapat tringulasi sumber, teknik dan waktu. Tringulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tringulasi sumber.

Tringulasi sumber merupakan sebuah pengujian untuk diuji secars kreadibilitas data dengan berbagai cara pengecekkan

24 Sirajuddin Saleh, Analisi Data Kualitatif, ed. Hamzah Upu, Analisis Data Kualitatif, 1st ed. (Bandung, 2017).

25 Shidiq and Choiri, Metode Penelitian Kualitatif Di Bidang Pendidikan.

(39)

data yang telah diperoleh melalui berbagai sumber, yaitu menggunakan sumber pengamatan dengan data hasil wawancara.

7. Kisi-kisi Instrumen

Tabel 1.1 Kisi-kisi Instrumen

Peran Orang Tua Dalam Pembentukan Karakter Anak Di Desa Beringin Jaya Kemiling Bandar Lampung

N O

TEORI INDIKATOR SUB- INDIKATOR

TEKNIK PENGUMPU

LAN DATA

ITEM

1. Menurut Gunadi, ada tiga peran utama yang dapat dilakuan ayah dan ibu dalam membent uk karakter anak.

Peran utama yang dapat dilakukan orang tua dalam membentuk karakter anak 1. Berkewaji

ban menciptak an suasana yang hangat dan tentram dalam keluarga 2. Menjadi panutan yang positif bagi anak 3. Karakter

orang tua yang diperlihatk an melalui prilku

Peranan utama orang tua dalam melakukan pembentukan karakter dengan:

1. Orang tua memberi suasana yang hangat secara verbal seperti menunjuk an rasa sayang dengan kata-kata atau secara non verbal menunjuk an rasa sayang dengan

Wawanc ara

Observa si

 Wawancara a. Bagaiman

a cara orang yua mengung kapkan atau memberik an kasih sayang terhadap anak untuk memberik an kehangata n dalama suasana di dalama keluraga?

b. Bagaiman a tindakan yang dilakukan orang tua jika anak berbuat

(40)

nyata merupaka n bahan pelajaran yang akan diserap anak.

tindakan.

2. Orang tua tua memberi susana yang tentram di dalam rumah seperti tidak mengguna kan emosi jika anak berbuat salah atau memarahi anak dengan nada yang tinggi.

3. Orang tua meberika n panutan yang baik terhadap anak belajar dari apa yang dilihat 4. Mendidik

anak mengajar kan karakter yang baik dan medisipli nkan agar anak berprilaku sesuai

salah agar teteap menciptak an susana yang tentram di dalam keluarga?

c. Apakah orang tua sudah memberik an panutan yang bain kepada anak?

d. Bagaiman a cara orang tua memberik an panutan yang baik terhadap anak untuk menconto hkan pembelaja ran dari apa yang dilihat?

e. Bagaiman a cara orang tua mengajar kan karakter yang baik pada anak?

f. Bagaiman

(41)

dengan apa yang di ajarkan

a cara orang tua menanam kan kedisiplin an pasa anak agar anak berprilaku seduai dengan apa yang telah diajarakan

?

 Observasi a. Melihat

cara orang mengung kapkan atau memberik an kasih sayang terhadap anak untuk memberik an kehangata n dalama suasana di dalama keluraga.

b. Melihat tindakan yang dilakukan orang tua jika anak berbuat salah agar teteap

(42)

menciptak an susana yang tentram di dalam keluarga.

c. Melihat orang tua sudah memberik an panutan yang baik kepada anak.

d. Melihat cara orang tua memberik an panutan yang baik terhadap anak untuk menconto hkan pembelaja ran dari apa yang dilihat.

e. Melihat cara orang tua mengajar kan karakter yang baik pada anak.

f. Melihat cara orang tua

(43)

menanam kan kedisiplin an pasa anak agar anak berprilaku seduai dengan apa yang telah diajarakan .

2. Menurut Doni Koesoem a pembent ukan karakter anak adalah segala sesuatu yang dilakuka n oleh orang tua untuk mempen garuhi karakter anak.

Orang tua membent uk karakter anak dengan memberi kan keteladan

Orang tua memberikan keteladanan hal yang baik.

Hal- hal yang dapat diper hatik an orang tua dala m pemb entuk an karak ter anak 1. Pemb

iasaa n tingk ah laku sopa n santu n yang bera

Wawanc ara

Observa si

 Wawancara a. Bagimana

menerapk an prilaku sopan santun kepada anak?

b. Bagaiman a orang tua menerapk an kesadaran terhadap kebersiha n lingkunga n sekitar kepada anak?

c. Bagaiman a cara orang tua menerapa kan pembiasa an

(44)

an sesuatu yang baik dan hal yang terkait lainnya.

wal dari lingk unga n 2. Pemb

iasaa n kesad aran terha dap keber sihan Ling kung an sekit arnya 3. Pemb

iasaa n kerap ihan dala m kegia tan sehar i-hari 4. Pemb iasaa n ketert iban dala m kelua rga Pemb iasaa n untuk

kerapihan dalam hal-hal kegiatan sehari- hari?

d. Bagaiman a orang tua menanam kan dan menerapk an kejujuran terhadap anak?

Observasi a. Melihat

bagaima na orang tua menerap kan prilaku sopan santun kepada anak.

b. Bagaima na orang tua menerap kan kesadara n terhadap kebersiha n lingkung an sekitar kepada anak.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil percobaan menggunakan kriptografi Vernam Cipher membuktikan bahwa aplikasi dapat mengacak file dengan aman dan tidak menimbulkan kecurigaan pada pihak lain.. Pada

Kegiatan pengabdian berupa Iptek bagi Masyarakat (IbM) kepada kelompok wanita tani (KWT) pembudidaya dan pengolah tanaman lidah buaya (Aloe vera) Citra Mandiri

Sebaliknya, apabila rasio ini menunjukkan nilai yang rendah, maka hal ini mengindikasikan bahwa manjemen telah membuat keputusan yang buruk dan kurang maksimal dalam mengelola

Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan yang diformulasikan dengan hasil dari laboratorium, maka dapat dijabarkan bahwa stasiun yang memiliki TOC tertinggi

Isolasi Dan Uji Aktivitas Antibakteri Fungi Endofit Bawang Bombay ( Allium Cepa L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus ATCC 6538.. dengan maksud untuk memenuhi

problémák jelzése, adminisztráció ellátása, stb.). A teljesítmény több dolog kombinációját jelenti. Tudnunk kell, hogy amit mértünk, nagymértékben meghatározza,

Permukiman sebagai bagian dari lingkungan binaan manusia merupakan bentuk tatanan kehidupan yang di dalamnya mengandung unsur fisik dalam arti permukiman merupakan

Saran yang dapat disampaikan adalah perlu dilakukan penelitian tentang pemberian pupuk organik cair dengan lama perendaman yang berbeda terhadap Caulerpa lentillifera