• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

4.2 Analisis Univariat

4.2.1 Karakteristik Ibu

Karakteristik ibu dalam penelitian ini meliputi pendidikan, pekerjaan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Ibu di Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2014

Karakteristik Kasus Kontrol Total p

n % n % n %

1. Pendidikan Ibu

0,107

Tamat SD 0 0,0 3 5,8 3 2,9

Tamat SMP Sederajat 15 28,8 22 43,3 37 35,6 Tamat SMA Sederajat 24 46,2 19 36,5 43 41,3 DIII, S1 dan S2 13 25 8 15,4 21 20,2 2. Pekerjaan Ibu

Ibu rumah tangga 37 71,2 27 51,9 64 61,5

0,334

Petani 6 11,5 11 21,2 17 16,3

Pedagang 2 3,8 5 9,6 7 6,7

Pegawai Swasta 3 5,8 4 7,7 7 6,7

45

Tingkat pendidikan pada kontrol yang terbesar ada pada tingkat tamat SMP sederajat 43,3%, sedangkan kelompok kasus Tingkat pendidikan yang terbesar ada pada tingkat tamat SMA sederajat 46,2%. Berdasarkan nilai p (0,107) tidak terdapat perbedaan proporsi pendidikan antara kelompok kasus dan kelompok kontrol.

Untuk pekerjaan pada kelompok kontrol adalah ibu rumah tangga 51,9%, pada kelompok kontrol mayoritas ibu rumah tangga 71,2%. Berdasarkan nilai p

(0,334) tidak terdapat perbedaan proporsi pekerjaan antara kelompok kasus dan kelompok kontrol.

Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik Ibu Berdasarkan Riwayat Penyakit Ibu, Pemeriksaan Antenatal, Penolong Persalinan dan Penyebab Kematian

Neonatal Dini di Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2014

Karakteristik Kasus Kontrol Total p

n % n % n %

1. Riwayat Penyakit Ibu

0,001 Tidak Menderita 29 55,8 47 90,4 76 73,1

Anemia 6 11,5 3 5,8 9 8,7

Preeklamsi & Eklamsia 8 15,4 0 0,0 8 7,7 Perdarahan Selama Kehamilan 4 7,7 2 3,8 6 5,8

Ketuban Pecah Dini 5 9,6 0 0 5 4,8

2. Pemeriksaan Antenatal Lengkap 34 65,4 24 46,2 58 55,8 0,048 Tidak Lengkap 18 34,6 28 53,8 46 44,2 3. Penolong Persalinan Dukun Bayi 1 1,9 0 0,0 1 1,0 0,147 Perawat 1 1,9 0 0,0 1 1,0 Bidan 46 88,5 45 86,5 91 87,5 Dokter Umum 2 3,8 0 0,0 2 1,9

Dokter Spesialis Kandungan 2 3,8 7 13,5 9 8,7 4. Penyebab Kematian Neonatal

Asfiksia 17 32,7 - - 17

BBLR 24 46,2 - - 24

Dari Tabel 4.2 diketahui, berdasarkan riwayat penyakit pada kelompok kasus yang tidak menderita penyakit sebesar 55,8% dan yang menderita penyakit sebesar 44,2%, bila dibandingkan dengan dengan yang menderita penyakit pada kelompok kontrol hanya sebesar 9,6%. Jenis penyakit terbanyak yang diderita ibu pada kelompok kasus adalah preeklamsia dan eklamsia (34,8%). Nilai p (0,001) dapat kita ketahui terdapat perbedaan proporsi penyakit antara ibu ada pada kelompok kasus dan ibu yang ada pada kelompok kontrol. Perbedaan proporsi penyakit pada kontrol dikarenakan tidak diperolehnya keterangan yang lengkap tentang riwayat penyakit ibu di dalam buku kia.

Riwayat pemeriksaan antenatal yang lengkap pada kelompok kasus 65,4 % lebih besar dibandingkan pada kelompok kontrol 46,2%, sedangkan untuk pemeriksaan antenatal yang tidak lengkap kelompok kontrol mencapai 53,8% lebih besar dibanding kelompok kasus 34,6%. Terdapat perbedaan proporsi pemeriksaan antenatal antara ibu yang ada pada kelompok kasus dan ibu yang ada pada kelompok kontrol dengan nilai p (0,048). Perbedaan proporsi tersebut dikarenakan sebahagian ibu pada kelompok kontrol memeriksakan diri di dokter spesialis kandungan dan buku kia tidak di isi.

Distribusi jumlah ibu yang melahirkan dengan bidan lebih besar dibandingkan penolong persalinan dokter kandungan. Penolong persalinan yang terbesar pada kelompok kasus adalah tenaga kesehatan 50,5 %, untuk kontrol seluruhnya ditolong oleh tenaga kesehatan. Berdasarkan hasil nilai p (0,147) diketahui bahwa tidak

47

terdapat perbedaan proporsi antara penolong persalinan antara kelompok kontrol dengan kelompok kasus.

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa distribusi yang mengalami kematian neonatal dini (kasus) sebesar 100%. Dari 100% yang mengalami kematian neonatal dini diketahui beberapa penyebabnya, antara lain kematian neonatal dini disebabkan oleh asfiksia sebesar 32,7 %, BBLR sebesar 46,2 %, Prematur sebesar 21,2 %. 4.2.2 Uji Normalitas untuk Variabel Umur, Paritas dan Jarak Kelahiran

Uji normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov berfungsi untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data menggunakan distribusi normal yakni dengan angka signifikan p > 0,05 maka data berdistribusi normal. Variabel umur, paritas dan jarak kelahiran berdistribusi normal dengan nilai signifikan p > 0,05. dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Uji Normalitas Variabel Distribusi Umur, Jumlah Anak yang Dilahirkan dan Jarak Kelahiran

No Variabel p Keterangan

1 Umur Ibu Melahirkan 0,001 Tidak Normal

2 Jumlah Anak yang dilahirkan 0,001 Tidak Normal

3 Jarak Kelahiran 0,001 Tidak Normal

Dari data hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata umur ibu 29,67 tahun dan berdistribusi tidak normal dengan nilai p sebesar 0,001 (p < 0,05). Sementara itu rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh ibu sebanyak 3,02 atau kurang lebih 3 anak dan berdistribusi tidak normal dengan nilai p sebesar 0,000 (p < 0,05). Dan rata-rata jarak

kelahiran bayi adalah 2,57 atau kurang lebih 2-3 bayi dan berdistribusi tidak normal dengan nilai p sebesar 0,00 (p < 0,05).

4.3 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan variabel independen meliputi faktor umur ibu melahirkan, jumlah anak yang dilahirkan, dan jarak kelahiran pada variabel dependen kematian neonatal dini. Berdasarkan hasil uji normalitas data umur, paritas dan jarak kelahiran tidak berdistrubusi normal maka uji bivarat menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.4 di bawah ini :

Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Mann-Whitney Menurut Umur Ibu, Jumlah Anak yang Dilahirkan dan Jarak Kelahiran Menurut Kematian Neonatal Dini

di Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2014

Neonatal Dini

Umur (Tahun) Paritas Jarak Kelahiran (Tahun)

Mean Rank p Mean Rank p Mean Rank p Kontrol 47,31

0,079 50,03 0,378

70,01

0,001

Kasus 57,79 54,97 34,99

Berdasarkan Tabel 4.4 dihasilkan nilai mean rank umur ibu melahirkan (47,31 - 57,79) mempunyai nilai lebih besar pada neonatal dini yang mengalami kematian (kasus) dibandingkan neonatal dini yang tidak mengalami kematian (kontrol). Nilai

mean rank paritas ibu (50,03 - 54,97) mempunyai nilai lebih besar pada neonatal dini yang mengalami kematian (kasus) dibandingkan neonatal dini yang tidak mengalami kematian (kontrol). Sedangkan untuk jarak kelahiran nilai mean rank (70,01 - 34,99)

49

mempunyai nilai lebih besar pada neonatal dini yang mengalami kematian (kasus) dibandingkan dengan neonatal din yang tidak mengalami kematian (kontrol).

Berdasarkan uji Mann-Whitney menunjukkan umur ibu melahirkan nilai

p=0,79 berarti pada alpha 5% terlihat tidak ada perbedaan yang bermakna antara umur ibu melahirkan yang mengalami kematian neonatal dini dengan yang tidak mengalami kematian neonatal dini. Nilai p sebesar 0,378, berarti pada alpha 5% tidak ada perbedaan yang bermakna jumlah anak yang dilahirkan antara yang mengalami kematian neonatal dini dengan yang tidak mengalami kematian neonatal dini. Sedangkan untuk jarak kelahitan nilai p sebesar 0,001 berarti pada alpha 5% terlihat ada perbedaan bermakna jarak kelahiran antara yang mengalami kematian neonatal dini dengan yang tidak mengalami kematian neonatal dini.

4.4 Analisis Multivariat

Analisis multivariat dilakukan untuk melihat variabel independen yaitu umur ibu melahirkan, jumlah anak yang dilahirkan, dan jarak kelahiran yang paling berpengaruh terhadap kematian neonatal dini. Uji regresi logistik dilakukan untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap kematian neonatal dini tersebut. Hasil uji regresi logistik dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.5 Hasil Analisis Multivariat Pengaruh Umur Ibu dan Jarak Kelahiran terhadap Kematian Neonatal Dini

Variabel

Unstandardized

Coefficient p Exp 95%CI

B SE Lower Upper Constant Umur Jarak kelahiran -0,025 0,095 -1,138 1,104 0,039 0,244 0,982 0,015 0,001 0,830 1,608 0,103 1,097 0,039 2,357 0,267

Hasil uji regresi logistik terhadap variabel umur diperoleh nilai p 0,015 (< 0,05), berarti ada pengaruh umur ibu terhadap kematian neonatal dini. Dilihat dari nilai koefisien β (0,095), setiap peningkatan 5 tahun umur ibu maka akan

meningkatkan risiko mengalami kematian neonatal dini sebesar 1,60 kali yang merupakan hasil perkalian dari Exp=(5×0,095) dengan interval kepercayaan 95 % berada antara 1,097 sampai dengan 2,357 yang diperoleh dari :

(

5×0,095±1,96×5×0,039

)

=

Exp . Pemilihan rentang umur 5 tahun, agar dapat

memberikan makna pada hasil interpretasi dalam penelitian ini.

Variabel jarak diperoleh nilai p < 0,001 (< 0,05), berarti ada pengaruh jarak kehamilan terhadap kematian neonatal dini. Dilihat dari koefisien β (-1,138) jarak kehamilan ibu bertanda negatif yang berarti setiap peningkatan 2 tahun jarak kelahiran seorang ibu maka akan menurunkan risiko terjadinya kematian neonatal dini sebesar 9,738 kali yang merupakan hasil perkalian dari Exp=(2×1,138) , dengan interval kepercayaan 95 % berada diantara 8,781 sampai dengan 10,694 kali dari : Exp =

(

2×−1,138±1,96×2×0,244

)

. Pemilihan jarak kelahiran 2 tahun,

51

karena jarak kelahiran ini merupakan jarak kelahiran yang disarankan secara teori yang ada.

Analisis ini juga secara simultan dari beberapa variabel faktor terhadap suatu hasil memperoleh rumusan seperti berikut ini :

) 138 , 1 095 , 0 025 , 0 ( 1 2

1

1

)

(

X X

e

x

p

+

+

=

Keterangan : X1 = Umur X2 = Jarak kelahiran

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Pengaruh Faktor Ibu terhadap Kematian Neonatal Dini

Dokumen terkait