• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsumen yang dipilih adalah konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe yang sedang berada di lokasi penelitian pada saat dilaksanakan survey. Jumlah konsumen yang dijadikan responden adalah sebanyak 100 orang. Karakteristik umum konsumen dapat dijelaskan dengan variabel jenis kelamin, alamat atau domisili, usia, pendidikan terakhir/yang sedang ditempuh, status pernikahan, pekerjaan, dan rata-rata pendapatan per bulan (uang saku perbulan bagi pelajar atau mahasiswa).

5.7.1 Jenis Kelamin

Hasil survey dari 100 kuesioner menyatakan bahwa konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe terdiri dari 55 orang konsumen perempuan dan 45 orang konsumen laki-laki. Hasil tersebut menunjukkan bahwa meskipun persentase jumlah pengunjung laki-laki dan perempuan cukup berimbang, namun jumlah konsumen perempuan relatif lebih mendominasi. Karena sesuai dengan keterengan dari pihak Rumah Makan Dapoer Iboe bahwa pengunjung yang datang ke Rumah Makan Dapoer Iboe didominasi oleh pengunjung yang bejenis kelamin perempuan.

5.7.2 Alamat atau Domisili

Konsumen yang datang ke Rumah Makan Dapoer Iboe umumnya berasal dari wilayah Kabupaten Pandeglang, yaitu sebanyak 82 orang dari 100

Makan Dapoer Iboe tergolong dekat, dan lokasi Rumah Makan Dapoer Iboe yang sangat strategis membuat konsumen semakin mudah untuk menjangkaunya. Namun, ada pula konsumen yang berasal dari luar Kabupaten Pandeglang seperti Rangkas Bitung (Lebak), Serang, Cilegon, Tangerang, Jakarta, dan Bandung. Jumlah tersebut masing-masing adalah 1 orang konsumen dari Rangkas Bitung (Lebak), 9 orang konsemen dari Serang, 2 orang konsumen dari Cilegon, 1 orang konsumen dari Tangerang, 2 orang konsumen dari Jakarta, dan 3 orang konsumen dari Bandung. Konsumen dari luar Kabupaten Pandeglang umumnya datang ke Rumah Makan Dapoer Iboe karena ajakan dari teman, kolega, dan saudaranya yang tinggal di Kabupaten Pandeglang. Konsumen ini biasanya datang ke Rumah Makan Dapoer Iboe pada saat liburan atau weekand.

5.7.3 Usia

Hasil survey dari 100 kuesioner menyatakan bahwa mayoritas konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe adalah konsumen yang relatif muda yang tergolong pada usia produktif. Hasil survey menunjukkan bahwa konsumen yang berusia 17-23 tahun yang datang ke Dapoer Iboe sebanyak 30 orang, kemudian konsumen yang berusia 24-30 tahun adalah sebanyak 29 orang, konsumen yang berusia 31-40 tahun sebanyak 16 orang, konsumen yang berusia 41-50 tahun sebanyak 11 orang. Sedangkan konsumen yang usianya relatif sudah tua, yaitu konsumen yang berusia 51-65 tahun yang datang ke Dapoer Iboe sebanyak 14 orang. Hasil tersebut disebabkan karena pada umumnya konsumen yang berusia mudah lebih aktif dan dinamis dikarenakan aktivitas yang dilakukan di luar rumah lebih tinggi. Selain itu, orang yang berusia muda cenderung lebih intense

dalam bersosialisai dengan rekannya, mencoba hal-hal baru dan relatif mudah terpengaruh oleh ajakan teman.

5.7.4 Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe didominasi oleh orang yang sudah mempunyai dan sedang menempuh pendidikan sarjana yaitu sebanyak 53 orang, kemudian konsumen yang sudah mempunyai dan sedang menempuh pendidikan SMU adalah sebanyak 37 orang, Diploma/Akademi sebanyak 8 orang, dan konsumen yang sudah mempunyai dan

sedang menempuh pedidikan pasca sarjana sebanyak 2 orang. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe merupakan orang- orang yang berpendidikan (terpelajar). Semakin tinggi tingkat pendidikan konsumen, meyebabkan konsumen lebih mudah dalam menerima dan memiliki keberanian mencoba sesuatu yang baru yang dinilainya baik apabila informasi sudah cukup. Tingkat pendidikan tinggi yang dimiliki konsumen akan mempengaruhi konsumen tersebut pada proses keputusan pembelian.

5.7.5 Status Pernikahan

Hasil survey dari 100 kuesioner menyatakan bahwa sebanyak 52 orang konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe bersetatus menikah. Hal ini terjadi karena banyaknya ibu rumah tangga yang bekerja di luar rumah, yang menyebabkan anggota keluarga seperti suami, anak-anak, bahkan ibu rumah tangga tersebut (istri) menggunakan jasa penyedia makanan, seperti Rumah Makan Dapoer Iboe. Karena dengan memiliki pekerjaan diluar rumah, mengakibatkan ibu rumah tangga tersebut tidak memiliki banyak waktu untuk menyediakan makanan di dalam rumah. Sehingga jumlah konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe yang bersetatus belum menikah pun berjumlah banyak yaitu 47 orang. Sedangkan konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe yang berstatus janda hanya 1 orang.

5.7.6 Pekerjaan

Hasil survey dari 100 kuesioner menyatakan bahwa sebagian besar konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe adalah konsumen yang sudah/memiliki pekerjaan sebagai Wiraswasta, Pegawai Negri Sipil (PNS), Pegawai Swasta, dan pekerjaan lainnya seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yaitu sebanyak 54 persen. Hasil penelitian ini sesuai dengan salah satu target konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe yaitu para pekerja yang mapan. Sedangkan jumlah konsumen yang memiliki pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa yang mencapai 31 persen terjadi karena pada umumnya pelajar/mahasiswa memilih makan di luar karena memiliki ibu yang bekerja diluar rumah, sehingga sang ibu tidak dapat menyediakan kebutuhan makanan didalam rumah yang menyebabkan anggota keluarga dalam hal ini “anak” menggunakan jasa penyedia makan seperti Rumah Makan Dapoer Iboe. Selain itu, lokasi Rumah Makan Dapoer Iboe yang sangat

strategis membuat para pelajar/mahasiswa senang berkunjung, karena sangat nyaman untuk dijadikan tempat bertemu dan berkumpul dengan teman, serta dijadikan tempat yang nyaman untuk mengerjakan tugas, karena Rumah Makan Dapoer Iboe memiliki fasilitas wi-fi dan warnet yang dapat digunakan oleh seluruh konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe tersebut. Lokasi Rumah Makan Dapoer Iboe yang sangat dekat dengan Alun-alun juga menjadikan kebanyakan alasan para pelajar/mahasiswa datang ke Rumah Makan Dapoer Iboe, karena Alun-alun merupakan pusat keramaian utama di Kabupaten Pandeglang.

5.7.7 Pendapatan atau Uang Saku

Jumlah pendapatan atau uang saku rata-rata per bulan konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe sangat berkaitan erat dengan latar belakang pekerjaan dari konsumen tersebut. Jumlah pendapatan atau uang saku konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe terbanyak yaitu sekitar 2.500.000 – Rp 3.499.999 sebanyak 32 orang, kemudian konsumen yang memiliki pendapatan Rp 1.500.000 – Rp 2.499.999 menempati urutan kedua sebanyak 30 orang dan konsumen dengan pendapatan Rp Rp 500.000 – Rp 1.499.999 menempati urutan ketiga dengan jumlah 19 orang. Sedangkan konsumen dengan pendapatan Rp 3.500.000 – Rp 4.500.000 dan >Rp 4.500.000 menempati urutan keempat yaitu masing-masing sebanyak 7 orang. Pada urutan terakhir adalah konsumen yang memiliki pendapatan < Rp 500.000 sebanyak 5 orang. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa sebesar 76 persen pendapatan rata-rata konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe setiap bulan berkisar antara Rp 1.500.000 sampai dengan > Rp 4.500.000. Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe adalah konsumen yang memiliki pendapatan/uang saku per bulan yang cukup sedang dan menuju tinggi. Kondisi tersebut sesuai dengan target pasar yang ditetapkan oleh Rumah Makan Dapoer Iboe yaitu kalangan menengah ke atas. Walaupun setelah melakukan turun lapang, sebagian konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe merupakan kalangan menengah keatas yang tergolong pada keluarga baru yang memiliki kebutuhan lain yang harus diprioritaskan.

VI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN

KONSUMEN

Proses keputusan konsumen menurut Engel (1994) terdiri dari lima langkah, yaitu langkah pertama adalah pengenalan kebutuhan, langkah kedua adalah pencarian informasi, langkah ketiga adalah evaluasi alternatif, langkah keempat adalah pembelian, dan langkah kelima adalah hasil. Penelitian ini juga berusaha menganalisis bagaimana proses pengambilan keputusan pembelian yang terjadi pada konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe, dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan setiap langkah dalam proses keputusan pembelian konsumen.