• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5. PEMBAHASAN

5.1.1. Umur

Distribusi proporsi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat rawat inap berdasarkan umur di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011 dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 5.1. Diagram Pie Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Darat Rawat Inap Berdasarkan Umur di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011

Dari gambar 5.1. di atas dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat berdasarkan umur yaitu pada kelompok umur 16-24 tahun sebesar 39,5% dan proporsi yang terendah pada kelompok umur ≤15 tahun sebesar 15,8%.

39,5% 28,0% 16,7% 15,8% 16-24 25-44 1

Hal ini disebabkan karena mayoritas penderita berada pada kelompok usia produktif yang memiliki mobilitas tinggi namun kesadaran menjaga keselamatan di jalan masih rendah.1 Hal ini terjadi kemungkinan karena sebagian besar penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat berusia 16-24 tahun yang umumnya masih berstatus pelajar/mahasiswa. Hasil penelitian Revi (2008) dengan desain case series di RSUP. H. Adam Malik Medan juga mencatat penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas terbanyak pada kelompok umur 16-24 tahun (38,7%).41

5.1.2. Jenis Kelamin

Distribusi proporsi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat rawat inap berdasarkan jenis kelamin di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011 dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 5.2. Diagram Pie Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Darat Rawat Inap Berdasarkan Jenis Kelamin di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011

67,5% 32,5%

laki-laki perempuan

Dari gambar 5.2. di atas dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki sebesar 67,5% dan proporsi yang terendah adalah perempuan sebesar 32,5%. Rasio laki-laki dibandingkan perempuan adalah 2:1.

Hal ini kemungkinan disebabkan laki-laki lebih banyak berada di luar rumah dan di jalanan serta merupakan pengguna kendaraan terbanyak. Pada penelitian tentang kendaraan bermotor di Brazil menyatakan bahwa kejadian kecelakaan lalu lintas pada laki-laki lebih banyak daripada perempuan dengan sex rasio 4:1.42 Hal ini juga sesuai dengan penelitian Wahyu (2007) di RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal dengan desain cross sectional yang mencatat penderita cedera kepala terbanyak adalah berjenis kelamin laki-laki (60,7%).43

5.1.3. Pekerjaan

Distribusi proporsi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat rawat inap berdasarkan pekerjaan di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011 dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 5.3. Diagram Bar Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Darat Rawat Inap Berdasarkan Pekerjaan di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011

Dari gambar 5.3. di atas dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat berdasarkan pekerjaan adalah pelajar/mahasiswa sebesar 32,5% dan proporsi terendah adalah pegawai swasta sebesar 7,0%.

Hal ini dapat terjadi kemungkinan karena sebagian besar penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat berstatus pelajar/mahasiswa yang umumnya berusia 16-24 tahun. Faktor usia berhubungan erat dengan perkembangan kejiwaan, usia dewasa muda perkembangan jiwanya belum stabil sehingga sering belum dapat mengendalikan emosi dirinya. Keadaan ini menyebabkan sikap yang kurang waspada, sehingga seringkali kurang memperhatikan keselamatan diri sendiri maupun orang lain dalam berkendara.42

32,5 18,4 16,7 9,6 7,9 7,9 7,0 0 5 10 15 20 25 30 35 P ropors i (% )

Hal ini sesuai dengan penelitian Marti (2010) dengan desain case series yang mencatat bahwa proporsi pekerjaan terbesar penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat adalah pelajar/mahasiswa sebanyak 41,2%.44

5.2. Penyebab

Distribusi proporsi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat rawat inap berdasarkan penyebab di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011 dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 5.4. Diagram Pie Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Darat Rawat Inap Berdasarkan Penyebab di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011

Dari gambar 5.4. di atas dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat berdasarkan penyebab adalah KLL roda dua sebesar 66,3% dan proporsi terendah adalah KLL roda tiga sebesar 13,7%.

66,3% 20,0% 13,7% KLL roda dua KLL roda empat atau lebih KLL roda tiga

Di antara berbagai jenis kendaraan, KLL paling sering terjadi pada kendaraan sepeda motor. 1 Hal ini kemungkinan terjadi karena jumlah sepeda motor di Sumatera Utara bertambah setiap hari dengan rata-rata kenaikan 20% setahun. Sepeda motor adalah kendaraan yang paling berkontribusi dalam KLL sebesar 88,52%.45

5.3. Waktu Kejadian

Distribusi proporsi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat rawat inap berdasarkan waktu kejadian di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011 dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 5.5. Diagram Pie Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Darat Rawat Inap Berdasarkan Waktu Kejadian di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011

Dari gambar 5.5. di atas dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat berdasarkan waktu kejadian adalah pada 18.01-24.00 sebesar 33,3% dan proporsi terendah adalah pada 00.01-06.00 sebesar 14,9%. 33,3% 31,6% 20,2% 14,9% 18.01-24.00 12.01-18.00 06.01-12.00 00.01-06.00

Hal ini kemungkinan disebabkan karena waktu malam hari (18.01-24.00) suasana lebih gelap dan lalu lintas lebih sepi. Kondisi tersebut menyebabkan kecepatan kendaraan semakin tinggi (≥ 60 km/jam), kurang waspada dan tidak hati- hati sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.8

5.4. Hari Kejadian

Distribusi proporsi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat rawat inap berdasarkan hari kejadian di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011 dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 5.6. Diagram Bar Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Darat Rawat Inap Berdasarkan Hari Kejadian di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011

Dari gambar 5.6. di atas dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat berdasarkan hari kejadian adalah Senin sebesar 21,9,3% dan proporsi terendah adalah Sabtu sebesar 8,8%.

21,9 19,3 14,0 13,2 11,4 11,4 8,8 0 5 10 15 20 25

senin rabu kamis jumat selasa minggu sabtu

P

rop

or

si (%

Hali ini kemungkinan karena masyarakat memulai pekerjaan di hari Senin sehingga juga mempengaruhi lebih banyak aktifitas di jalanan dan memilih tetap di rumah ketika tidak hari kerja seperti hari Sabtu.

5.5. Tingkat Keparahan

Distribusi proporsi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat rawat inap berdasarkan tingkat keparahan di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011 dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 5.7. Diagram Pie Penderita Cedera Kepala Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Darat Rawat Inap Berdasarkan Tingkat Keparahan di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi tahun 2010-2011 Dari gambar 5.7. di atas dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas darat berdasarkan tingkat keparahan adalah ringan sebesar 74,6% dan proporsi terendah adalah berat sebesar 8,7%.

74,6% 16,7% 8,7% ringan sedang berat

Hal ini kemungkinan disebabkan benturan yang terjadi tidak terlalu kuat dan benturan terjadi pada tulang yang perlekatannya kuat sehingga tingkat keparahan benturan adalah ringan.5 Penderita dengan tingkat keparahan berat kemungkinan juga tidak sempat dibawa ke rumah sakit untuk ditangani karena langsung meninggal.

Penderita yang meninggal ada 3 orang yang semuanya dengan tingkat keparahan berat. Karakteristik penderita pertama yaitu umur 42 tahun, laki-laki, pegawai swasta, penyebab tidak tercatat, waktu 21.45, dirawat 4 hari, sumber biaya umum. Karakteristik penderita kedua yaitu umur 20 tahun, perempuan, IRT, penyebab KLL roda empat, waktu 20.20, dirawat 6 hari, sumber biaya jamkesda. Karakteristik penderita ketiga yaitu umur 22 tahun, perempuan, wiraswasta, penyebab KLL roda dua, waktu 10.00, dirawat 1 hari, sumber biaya umum.

Hal ini sesuai dengan penelitian Hesketad (2009) di Rumah Sakit Universitas Norwegia yang menyatakan bahwa penderita cedera kepala dengan tingkat keparahan ringan sebesar 57,9%.7

Dokumen terkait