• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONDISI UMUM LAPANGAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

3. Perjalanan ke Desa Partungkoan (Tracking to Partungkoan Village) Kampung Partungkoan merupakan kampung yang berada di tengah-tengah

5.3 Permintaan Pengunjung Terhadap Produk Wisata melalui Wawancara Langsung dengan Pengunjung/ Wisatawan

5.3.1 Karakteristik Pengunjung

Data mengenai karakteristik pengunjung/wisatawan diperoleh untuk mengetahui data-data pribadi pengunjung, diantaranya jenis kelamin, status perkawinan, asal wisatawan, pendidikan terakhir, dan pekerjaan. Adapun pengunjung/ wisatawan yang diwawancarai berdasarkan selang umur anak-anak (6 tahun-12 tahun), remaja (13 tahun-21 tahun), dewasa (22 tahun-65 tahun), dan tua (di atas umur 65 tahun). Berikut disajikan grafik karakteristik pengunjung/ wisatawan yang ada Pulau Samosir.

Gambar 32 Karakteristik Pengunjung/ wisatawan di Pulau Samosir.

Dari grafik di atas, dapat diketahui bahwa karakteristik pengunjung berdasarkan jenis kelamin untuk kelompok umur anak-anak (6-12 tahun) paling tinggi adalah laki-laki yaitu 66,67%, pada umur remaja (13-21 tahun) yang paling tinggi adalah perempuan yaitu 70%, pada umur dewasa (22-65 tahun) yang paling

0 20 40 60 80 100 L a ki -l a ki P er em pua n M en ika h B el um M en ika h S am o si r L ua r S am o si r

Jenis kelamin Status perkawinan Asal

Ju m lah P e n gu n ju n g

Karakteristik Pengunjung berdasarkan jenis kelamin, status perkawinan, dan asal daerah

6 –12 tahun 13 –21 tahun 22 –65 tahun > 65 tahun

tinggi adalah laki-laki yaitu 66,67%, dan pada umur tua (>65 tahun) yang paling tinggi adalah perempuan yaitu 56,67%.

Berdasarkan status perkawinan, kelompok umur anak-anak (6-12 tahun) seluruhnya masih berstatus belum menikah, umur remaja (13-21tahun) juga seluruhnya berstatus belum menikah, pada umur dewasa (22-65 tahun) yang paling tinggi adalah yang sudah menikah, yaitu 73,33% sedangkan yang belum menikah 26,67%. Pada umur tua (di atas 65 tahun), pengunjung pada usia ini hampir semuanya sudah menikah. Kesamaan status pada anak-anak dan remaja disebabkan karena mereka masih berstatus sebagai anak yang masih bergantung pada orang tua, usia mereka masih dini dan dari segi umur, mereka belum bisa menikah.

Sedangkan berdasarkan asalnya, pengunjung pada kelompok umur anak-anak (6-12 tahun) paling tingi berasal dari wilayah Kabupaten Samosir, yaitu 66,67%, pada umur remaja (13-21 tahun) yang paling tinggi adalah dari wilayah luar Kabupaten Samosir, yaitu 53,33%, sedangkan pada umur dewasa (22-65 tahun) pengunjung yang paling tinggi adalah berasal dari luar Kabupaten Samosir, yaitu 60%. Keadaan ini dapat dikarenakan bahwa pada usia seperti ini cenderung orang memiliki kesempatan untuk melakukan suatu perjalanan wisata, termasuk kondisi perekonomian seseorang, waktu luang yang banyak, serta kondisi kesehatan yang prima. Hal ini didukung juga oleh Rahmawaty et al (2006) yaitu bahwa pada usia muda umumnya orang masih memiliki semangat dan motivasi yang besar, serta kondisi fisik prima untuk melakukan suatu perjalanan rekreasi. Pada umur tua (di atas 65 tahun) paling tinggi dari wilayah Kabupaten Samosir, yaitu 66,67%. Hal ini dapat dikarenakan bahwa usia tua (di atas 65 tahun) cenderung memiliki kondisi tubuh yang tidak prima, dan keinginan sudah rendah untuk melakukan perjalanan wisata yang jauh dari tempat tinggalnya. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian Rahmawaty (2006) bahwa semakin meningkatnya- usia seseorang maka akan semakin bertambah pula kendala yang akan dihadapi dalam melakukan kegiatan rekreasi.

Anak-anak yang berwisata di Samosir lebih menyukai wisata alam dan sejarah. Terutama pada objek wisata di Pasir Putih Parbaba dan Pemandian air panas, banyak anak-anak pada hari libur berwisata secara rombongan keluarga maupun

rombongan dari suatu organisasi berwisata di Samosir, seperti rombongan gereja, rombongan anak-anak sekolah. Hal ini dikarenakan bagi umur seperti ini lebih banyak memiliki kesempatan untuk menikmati wisata di luar daerahnya sendiri, seperti materi dan waktu. Apabila seseorang memiliki banyak waktu luang dan uang yang cukup, makaseseorang bisa melakukan suatu perjalanan wisata di luar daerahnya.

Pengunjung/wisatawan yang datang ke Pulau Samosir sebagian besar berasal dari Samosir, yaitu mulai dari Pangururan, Tanjung Bunga, Tele, Ambarita, Ronggur Ni Huta, Tuktuk Siadong, Parbaba, Buhit Pardugul, Siogung-Ogung, Tanah Lapang, Desa Lumban Suhi-Suhi, dan Sialanguan. Semua tempat-tempat ini berada di dalam wilayah Pulau Samosir. Sedangkan pengunjung yang berasal dari luar Pulau Samosir sendiri adalah berasal dari Pematang Siantar, Balige, Medan, Bukit Tinggi, Jakarta, Tanjung Bale, Boga Kecil, Tarutung (Tapanuli Utara), Pangaribuan, Sidikalang (Dairi), Soposurung, Surabaya, dan Panintonga.

Gambar 33 Karakteristik Pengunjung/wisatawan di Pulau Samosir berdasarkan pendidikan terakhir.

Berdasarkan grafik di atas, jumlah pengunjung yang berlatar pendidikan terakhir paling banyak berkunjung ke objek wisata di Samosir adalah pada kelompok

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

6 –12 tahun 13 –21 tahun 22 –65 tahun > 65 tahun

Ju m lah P e n gu n ju n g

Karakteristik pengunjung berdasarkan pendidikan terakhir

SD SMP SMA PT

umur anak-anak (6-12 tahun) dengan pendidikan terkahir SD, yaitu 96,67% dan juga kelompok umur remaja (23-21 tahun) dengan pendidikan terakhir SMA, yaitu 90%. Pada kelompok umur dewasa (22-65 tahun), pengunjung yang memiliki pendidikan terakhir paling tinggi adalah SMA, yaitu 50% dan yang paling kecil adalah SD, yaitu 0 %. Sedangkan pengunjung kelompok umur di atas 65 tahun, pendidikan terakhir paling tinggi adalah SMA, yaitu 43,33% dan yang paling kecil adalah SD, yaitu 13,33%. Sebagian pengunjung datang bersama keluarga dan ada juga rombongan dari kelompok tertentu untuk jalan-jalan, seperti rombongan dari satu daerah atau atas nama gereja dan sekolah.

Gambar 34 Karakteristik Pengunjung/wisatawan di Pulau Samosir berdasarkan pekerjaannya.

Grafik di atas menunjukkan bahwa pengunjung/wisatawan pada kelompok umur anak-anak (6-12 tahun) hampir seluruhnya masih pelajar, yaitu 100%. Pada umur remaja (13-21 tahun), cenderung masih pelajar/ mahasiswa, yaitu 96,67 %. Pada kelompok umur dewasa (22-65 tahun) sebagian besar bekerja sebagai wiraswasta, yaitu 66,67%, dan yang paling sedikit bekerja sebagai pegawai swasta dan pelajar/mahasiswa, yaitu 6,67%. Pada kelompok umur tua (di atas 65 tahun)

0 20 40 60 80 100 Ju m lah p e n gu n ju n g

Karakteristik pengunjung berdasarkan pekerjaan

6 –12 tahun 13 –21 tahun 22 –65 tahun > 65 tahun

sebagian besar bekerja sebagai wiraswasta, yaitu 60% dan yang paling sedikit adalah PNS, yaitu 40%.

Hal ini dapat dilihat pada waktu di lokasi wisata, wisatawan sebagian yang datang berwisata adalah para pelajar, yang terdiri dari anak SD, SMP, dan SMA. Mereka ada yang berkemah di Pasir Putih, yaitu siswa SMA Negeri 2 Siantar selama tiga hari dua malam, selain itu mereka ada yang datang dari rombongan gereja dan sekolah untuk jalan-jalan dan berwisata ke Pemandian Air Panas/ Hotspring. Di lokasi wisata ini mereka dapat mandi di air belerang, sekaligus mereka ada juga yang mau mendaki hingga ke punggung Gunung Pusuk Buhit lewat jalan setapak.

Pengunjung dari kelompok umur anak-anak yang ditemui di Objek wisata Tomok melakukan aktivitas wisata seperti melihat pertunjukan atraksi Sigale-gale, mendengar cerita Makam Raja Sidabutar, foto-foto, duduk-duduk, shopping, manorotor bergabung Sigale-gale, mengunjungi museum, dan lain sebagainya. Aktivitas wisata pada usia anak-anak tidak berbeda jauh dengan pengunjung usia remaja, dewasa, dan orang tua. Akan tetapi untuk usia dewasa dan orang tua ada yang sekaligus melakukan wisata jiarah pada makam Raja Sidabutar.

Sedangkan untuk pengunjung/wisatawan yang ditemui di objek wisata Pasir Putih, untuk usia anak-anak biasanya melakukan aktiivitas wisata seperti bermain ban dalam air, berenang atau mandi, bermain pasir, memandang-mandang, berjalan-jalan di pesisir danau, duduk-duduk, menonton volly pantai, makan dan minum, bermain di arena permainan khusus anak-anak, dan lain sebagainya. Untuk pengunjung usia remaja sebagian besar mereka lebih banyak memandang-mandang, memancing, mandi berenang, main volly, berkemah, makan-makan, duduk-duduk sambil bernyanyi, bermain pasir, dan menonton atraksi musik dan tortor daerah di Pasir Putih. Untuk pengunjung usia dewasa juga demikian, ada yang bermain volly, duduk-duduk memandang-mandang sambil bernyayi main gitar, makan dan minum, mandi atau berenang di danau, foto-foto, menonton atraksi musik dan tortor daerah, ada yang istirahat dibawah pepohonan, piknik, bermain pasir, dan aktivitas lainnya. Sedangkan pada orang tua, mereka sebagian besar duduk-duduk memandang-mandang Danau Toba, piknik keluarga, dan aktivitas lainnya.

Dokumen terkait