• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DASAR LAHIRNYA KETENTUAN TENTANG

C. Karakteristik Perserikatan Perdata Notaris, Dalam

Karena Notaris adalah pejabat publik yang memiliki kekhususan tertentu terkait dengan jabatannya itu, maka perserikatan perdata notaris juga memiliki karakteristik yang khusus yang disesuaikan dengan pelaksanaan jabatannya serta amanat dari Pasal 20 ayat 1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan notaris yang juga memberikan kewajiban kepada notaris yang membentuk perserikatan perdata untuk tetap memerhatikan kemandirian dan ketidakberpihakan dalam menjalankan jabatannya.

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata mengenal asas kemandirian (zelfstandigheid) dan individualitas dari subyek hukum.78 Berdasarkan pada asas tersebut, maka ketentuan-ketentuan di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

78Herlien Budiono. 2010.Kumpulan Tulisan Hukum Perdata di Bidang Kenotariatan.Bandung:

yang mengatur hubungan antara subyek hukum, mengatur pula hubungan insidentil

antara subyek hukum yang pada asasnya suatu hubungan hukum yang terus menerus dari dua orang atau lebih. Walaupun demikian, titik awalnya tetap pada kebebasan untuk berusaha, perlindungan hak milik, kebebasan untuk berkumpul, dan yang lebih umum adalah hak perorangan yang otonom serta kebebasan berkontrak.

Peraturan perundang-undangan mengenai perserikatan perdata bersifat mengatur, sehingga para anggota/mitra dalam hubungan kerja samanya mempunyai kebebasan yang luas untuk mengatur hubungan di antara mereka sesuai dengan keinginan mereka.79 Untuk perserikatan perdata notaris keinginan itu tentu saja disesuaikan dengan amanat Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris yang memberikan kewajiban untuk tetap memerhatikan kemandirian dan ketidakberpihakan dalam menjalankan jabatannya. Kemandirian seorang notaris tercermin dari keahlian yang didukung oleh ilmu pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang tinggi. Selain itu harus dilandasi dengan integritas moral, keluhuran martabat, dan etika jabatannya. Kemandirian ini harus tetap terjaga meskipun pelaksanaan jabatan itu dilakukan dalam suatu bentuk perjanjian perserikatan perdata. Hal yang perlu dicermati adalah motif dibalik pembentukan perserikatan perdata Notaris tersebut. Tujuannya haruslah bermanfaat bagi dunia notaris, serta berkaitan dengan pelayanan dan ada asas manfaat bagi masyarakat.

Keberadaan lembaga notariat di Indonesia merupakan suatu conditio sine quanon,yang dikehendaki oleh aturan hukum80dengan maksud untuk membantu dan melayani masyarakat yang membutuhkan alat bukti tertulis yang bersifat otentik mengenai keadaan, peristiwa, atau perbuatan hukum. Dengan demikian, berkaitan dengan pembentukan perserikatan perdata notaris, tujuan pembentukannya tidak semata-mata untuk kepentingan para notaris yang membentuk perserikatan perdata itu saja untuk mencari keuntungan, tetapi justru kepentingan terhadap tersedianya pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakatlah yang harus lebih dikedepankan. Karena masyarakat sendiri yang akan memberikan penilaian terhadap akuntabilitas pekerjaan notaris tersebut.

Berbeda dengan di Indonesia, di Belanda telah dikenal bentuk perserikatan perdata notaris/asosiasi Notaris sejak tahun 1970, saat kantor pertama kerja sama notaris dan Pengacara di Belanda didirikan. Bagi notaris di Belanda, pengacara merupakan mitra yang menarik, karena menciptakan banyak pekerjaan bagi notaris.

Untuk masalah-masalah yang mungkin timbul mengenai asosiasi ini, pemerintah Belanda (Staatssecretaris van Justitie) melakukan beberapa penelitian, di antaranya adalah suatu penelitian oleh kelompok kerja yang dikenal dengan kelompok Mr.V.J.A. Van Dijk, mantan Ketua Pengadilan Negeri E. Utrecht, untuk

80Yaitu ketentuan Pasal 1868 Kitab Undang-undang Hukum Perdata yang menyebutkan bahwa ;

“suatu akta otentik adalah suatu akta yang di dalam bentuk yang ditentukan oleh undang-undang, dibuat oleh atau di hadapan pegawai umum yang berkuasa untuk itu, di tempat dimana akta itu dibuatnya,” dihubungkan dengan ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris yang menyatakan bahwa ; “Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik dan kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.”

meneliti problematika dari asosiasi para notaris di Belanda pada tahun 1983.81 Dari penelitian yang dilakukan selama 3 tahun oleh kelompok kerja ini, diperoleh kesimpulan bahwa masalah asosiasi terkait erat dengan pengangkatan notaris berdasarkan stelsel penempatan menurut undang-undang yang pada saat itu berlaku, yang membatasi kebebasan penempatan Notaris.

Dengan dikeluarkannya Wet Op Het Notarisambt/Notariswet 1999, dunia kenotariatan di Belanda mulai dijalankan dengan mengikuti mekanisme pasar bebas. Tingkat honorarium dibebaskan, wilayah kerja dan jumlah notaris juga dibebaskan, pemerintah mengizinkan persaingan honorarium dan memudahkan seorang notaris untuk mendirikan kantor notaris di lokasi manapun yang dikehendakinya dengan tujuan agar masyarakat bisa mendapatkan honorarium akta yang wajar dan mendorong peningkatan kualitas kenotariatan. Bahkan terbuka kesempatan bagi notaris asing yang ingin masuk ke Belanda.82

Kemudahan-kemudahan itu diimbangi dengan begitu banyaknya tahapan yang harus ditempuh oleh seseorang untuk menjadi notaris di Belanda. Para notaris

junior83diharuskan menempuh masa magang yang lebih lama, yakni selama 6 (enam)

81Herlien Budiono.Op.Cit. Hal.288

82Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia. 2008.Jati diri Notaris Indonesia. Jakarta:

PT.Gramedia Pustaka Utama. Hal.123.

83Lulusan program Spesialis Notariat di Belanda disebut Notaris Junior jika dia bekerja di kantor

Notaris. Mereka harus mengikuti pelatihan profesi yang diselenggarakan oleh KNB (Koninklijke Notariele Beroepsorganisatie / Perkumpulan Notaris Belanda), dan berlangsung selama 3 tahun dengan bekerja sama dengan beberapa Universitas. KNB juga menyelenggarakan kursus permanen dan kursus rutin setingkat Pasca Sarjana setiap tahun, dimana para Notaris Junior wajib mengambil jumlah kredit tertentu. Setiap tahun mereka diharuskan mengambil 2 kursus setingkat Pasca Sarjana. http://www.cpb.nl/nl/pub/cpbreeksen/document/93/doc93.pdf; Hasil penelitian dari Biro Riset Kebijakan Ekonomi Belanda (CPB Netherlands Bureau for Economic Policy Analysis) tentang

tahun (sebelumnya masa magang ini hanya 3 tahun),84kemudian mengikuti pelatihan profesi yang diselenggarakan oleh organisasi profesi (sebelumnya pelatihan ini tidak merupakan keharusan).85 Seorang notaris junior membutuhkan waktu 10 (sepuluh) tahun untuk dapat diangkat menjadi Notaris. Dengan tahapan yang memerlukan waktu yang lama tersebut seorang Notaris di Belanda dianggap memiliki kualitas yang baik dan memenuhi kriteria yang diinginkan oleh masyarakat pengguna jasanya.

D. Upaya dalam Menjamin Kemandirian dan Ketidakberpihakan Notaris Pada