• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Perupaan Anting Perak Runi Palar Periode 2005-2007

4.2.3 Analisa Perupaan Perhiasan Perak Runi Palar dengan Fungsi Anting Periode 2005-2007

4.2.3.7 Karakteristik Perupaan Anting Perak Runi Palar Periode 2005-2007

Desain anting Runi Palar pada tiga tahun terakhir ini digayakan lebih sederhana dibandingkan kalung dan bros yang telah dibahas pada sub bab sebelumnya. Anting-anting yang sebagian besar menggunakan bentuk geometris seperti lingkaran, setengah lingkaran, oval, persegi dan teardrops dan segitiga ini cenderung digayakan masif dengan ornamentasi yang sederhana. Kendati demikian, karakteristik perhiasan Runi yang kerap memanfaatkan komposisi ruang serta penggunaan garis-garis organis yang

non-representasional masih dapat ditemui pada sampel kedua dan ketiga tahun 2005 serta sampel pertama dan kedua tahun 2006.

Lain halnya dengan desain kalung dan bros sebelumnya, dalam monambah bobot perupaan pada antingnya Runi cenderung mengurangi penggunaan bebatuan mulia dan mutiara. Meskipun pada sampel pertama (2005), kedua (2006) dan ketiga (2007) Runi mengaplikasikan batu pirus dan mutiara, warna yang dipilihnya cenderung lembut. Di sisi lain, pada sebagian besar anting-anting lainnya Runi banyak mengunakan komposisi bulir-bulir perak, tekstur hammering serta guratan-guratan linear.

Hal menarik yang tidak ditemui pada sampel kalung dan bros rancangannya, pada desain anting sampel kedua tahun 2007 Runi menggunakan ragam hias ukir-ukiran pada bentuk

teardrops yang masif. Selain penngunaan elemen dekoratif pada permukaan perhiasan,

terdapat pula beberapa desain yang dirancang polos berkilau, baik untuk menonjolkan material perak maupun untuk mempertegas kontur melalui permainan gelap terang.

Anting-anting rancangannya pada sampel di atas tidak ditemukan adanya penggunaan

dangle earring yang ringan dan bergerak dinamis seperti yang banyak ditemui pada

desain anting Suarti. Runi lebih banyak menggunakan anting tusuk dan anting jepit karena lebih sederhana dan elegan. Jika dilihat secara keseluruhan, anting perak karya Runi palar pada tiga tahun terakhir ini menghadirkan kesan yang sederhana, elegan, klasik modern dan feminin sehingga dapat digunakan dalam cakupan acara yang lebih luas.

Tabel IV.24. Karakteristik dan penggayaan rupa pada anting Runi Palar periode 2005-2007

Karakteristik dan penggayaan visual Fungsi /

thn Sampel I Sampel II Sampel III

1. Klasik

a. Komposisi kosentris b. Bentuk dasar masif

c. Repetisi garis searah jarum jam d. Pemotongan cabochon pada

batu

1. Klasik

a. Aplikasi granulasi b. Aplikasi repoussé

c. Bentuk dasar cenderung masif dan penuh

d. Penggayaan huruf W, U dan S

1. Klasik

a. Komposisi simetris kosentris b. Repetisi garis yang sirkular

2. Moderen

a. Teknik casting untuk rangka dasar

b. Abstraksi cangkang kerang c. Pencahayaan material yang

mulai memalui permukaan yang polos berkilau dan batu pirus d. Penggayaan desain yang

cenderung sederhana, ringan namun tegas dan elegan

2. Moderen

a. Bentuk dasar yang non-representasional

b. Pengembangan bulir perak

2. Moderen

a. Abstraksi pusaran gelombang laut

b. Penonjolan struktur dan komposisi ruang isi-kosong pada bros

c. Pencahayaan kuat dari tekstur polos berkilau perak yang dipertegas dengan warna merah dari batu garnet

d. Aplikasi batu berpotongan facet

3. Feminin

a. Abstraksi cangkang kerang b. Ukuran cenderung kecil

3. Feminin

a. Bentuk dasar yang organis b. Aplikasi komposisi granulasi c. Volume dari aplikasi repoussé

3. Feminin

a. Bentuk dasar yang oval organis b.Penonjolan garis-garis yang

organis

2

005

4. Dinamis

a. Gerak dinamis yang ringan dari sistem sambungan

4. Tegas

a. Bentuk dasar yang masif dan cenderung penuh

4. Tegas

j. Warna batu berintensitas tinggi (merah kehitaman)

1. Klasik

a. Aplikasi pola tiga

k. Repetisi segitiga yang membentuk piramida

l. Komposisi isi-kosong yang saling bergantian (keselarasan dan harmoni)

1. Klasik

a. Komposisi simetris

2. Klasik

a. Bentuk dasar masif

b. Struktur anting mengingatkan pada suweng

c. Aplikasi bulir perak

2. Moderen

a. Penonjolan struktur melalui komposisi kosong-isi

b. Pencahayaan kuat material perak dengan aplikasi ketok pada permukaan

c. Penggayaan rupa anting yang sdeerhana, ringan, detail namun ringan, elegan

d. Sistem jepit pada anting

3. Moderen

a. Aksen pada komposisi simetris b. Abstraksi ombak laut yang pasang c. Penonjolan komposisi struktur

melalui komposisi ruang kosong-isi dan tekstur organis pada permukaan perak

d. Aplikasi mutiara budidaya yang berkesan ringan

e. Sistem jepit pada anting

4. Moderen

a. Pengembangan granulasi

b. Komposisi ragam hias yang asimetris

c. Pencahayaan perak yang kuat melalui kontras antara permukaan polos berkilau dengan komposisi bulir perak d. Kesan ringan dan sederhana

namun tetap memiliki detail

Antin

g

2

006

5. Tegas

a. Bentuk dasar yang bersudut b. Penambahan bobot perupaan

anting melalui aplikasi ketok

4. Feminin

d. Garis organis yang mendominasi anting

e. Warna yang lembut, ringan, sederhana dan elegan dari mutiara f. Komposisi ruang yang

memudarkan kesan masif g. Bentuk dasar oval

h. Aplikasi tekstur garis organis sebagai detail pada permukaan perak

4. Feminin

b. Garis organis yang mendominasi anting

c. Warna yang lembut, ringan, sederhana dan elegan dari mutiara

d. Komposisi ruang yang memudarkan kesan masif

e. Bentuk dasar oval

f. Aplikasi tekstur garis organis sebagai detail pada permukaan perak

Tabel IV.24. Karakteristik dan penggayaan rupa pada anting Runi Palar periode 2005-2007 (lanjutan)

Karakteristik dan penggayaan visual Fungsi

/ thn Sampel I Sampel II Sampel III

2

006

- 5. Tegas

a. Bagian isi lebih dominan dibanding bagian kosong

b. Bobot perupaan anting dipertegas dengan aplikasi garis organis pada tekstur

5. Tegas

a. Bagian isi lebih dominan dibanding bagian kosong

b. Bobot perupaan anting dipertegas dengan aplikasi garis organis pada tekstur

1. Klasik

a. Bentuk dasar masif

b. Struktur anting mengingatkan pada suweng

c. Aplikasi bulir perak

1. Klasik

a. Bentuk dasar masif b. Stilasi ukiran Pajajaran

c. Bentuk dasar mengingatkan pada gunungan

1. Klasik

a. Komposisi simetris kosentris b. Bentuk dasar yang masif dan

penuh

c. Aplikasi ukel pada bingkai anting

d. Aplikasi oksidasi

2. Moderen

a. Pencahayaan material yang kuat melalui tekstur polos berkilau pada permukaan

b. Representasi kesan menjuntai dari kain melalui aplikasi repoussé

c. Teknik casting untuk rangka dasar

d. Sistem jepit

2. Moderen

a. Pencahayaan material yang kuat melalui tekstur polos berkilau pada permukaan yang kontras dengan aplikasi stilasi ukiran yang dipertegas dengan oksidasi

b. Komposisi ragam hias yang asimetris

c. Sistem jepit

2. Moderen

a. Aplikasi mutiara budidaya berbentuk hati

b. Pencahayaan yang kuat melalui kontras antara aplikasi oksidasi dengan warna mutiara

3 Feminin

a. Kesan menjuntai dari kain

3. Feminin

a. Garis organis dari stilasi ukiran Pajajaran

b. Bentuk dasar teardrops

3. Feminin

a. Bentuk dasar hati

b. Bingkai berbentuk ukel yang organis Antin g 2 007 4. Tegas

a. Bentuk dasar yang persegi b. Bentuk yang masif

c. Penonjolan sifat material dengan tekstur polos berkilau

4. Tegas

a. Bentuk dasar yang masif

4. Tegas

a. Bentuk dasar yang masif dan penuh

b. Aplikasi pewarnaan oksidasi pada perak

4.3 Karakteristik Perhiasan Perak Desak Nyoman Suarti dan Runi Palar beserta