• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

B. Remaja dan Karakteristiknya

2. Karakteristik Remaja

Setiap tahap perkembangan pada manusia berbeda satu dengan yang lain dan mempunyai ciri atau karakteristik tersendiri. Begitu juga pada masa

remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya.

Hurlock (1992: 207-209) menjelaskan ciri-ciri masa remaja sebagai berikut : a. Masa remaja sebagai periode yang sangat penting.

Masa remaja merupakan periode yang sangat penting karena mempunyai akibat yang langsung dan berjangka panjang terhadap sikap dan perilaku seseorang.

b. Masa remaja sebagai periode peralihan.

Periode peralihan tidak berarti terputus dari apa yang terjadi sebelumnya, melainkan sebuah peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya. Artinya, apa yang terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya sehingga mempengaruhi pola perilaku dan sikap yang baru. Pada masa remaja, remaja bukan lagi anak kecil tetapi juga bukan orang dewasa, oleh karena itu remaja harus meninggalkan segala sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan dan harus mempelajari pola perilaku dan sikap yang baru untuk menggantikan perilaku dan sikap yang sudah ditinggalkan.

c. Masa remaja sebagai periode perubahan.

Masa remaja sebagai masa perubahan, dimana terjadi perubahan fisik, psikik dan perilaku yang berlangsung pesat. Secara umum ada empat perubahan, yaitu:

1. Fungsi emosi yang semakin intensif, yang bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikik yang terjadi.

2. Perubahan tubuh dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial sehingga menimbulkan masalah baru.

3. Berubahnya minat dan pola perilaku sehingga nilai- nilai berubah. 4. Bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan. Remaja menuntut

kebebasaan tetapi takut bertanggung jawab akan akibat tingkah lakunya.

d. Masa remaja sebagai usia bermasalah.

Masalah masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh laki- laki maupun perempuan. Hal ini disebabkan karena sepanjang masa kanak-kanak, masalah yang dialami anak-anak sebagian diselesaikan oleh orang tua dan guru, sehingga kebanyakan remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi masalahnya. Penyebab lainnya adalah karena para remaja merasa dirinya sudah mandiri, sehingga mereka ingin mengatasi masalahnya sendiri dan cenderung menolak bantuan orang tua dan guru-guru.

e. Masa remaja sebagai masa mencari identitas.

Pada tahun-tahun awal masa remaja, penyesuaian diri dengan kelompok masih tetap penting bagi anak laki- laki dan perempuan. Tetapi lambat laun mereka mulai mendambakan identitas dirinya sendiri dan berani berbeda dengan teman-temannya dalam banyak segi hidupnya.

f. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan.

Masa remaja disebut sebagai usia yang menakutkan karena adanya anggapan negatif mengenai remaja, yaitu remaja adalah anak-anak yang tidak rapi, anak-anak yang tidak dapat dipercaya dan cenderung berperilaku merusak.

g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik.

Masa remaja disebut sebagai masa yang tidak realistik karena remaja memandang diri dan orang lain menurut keinginannya sendiri dan bukan sebagaimana adanya.

h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa.

Masa remaja merupakan ambang masa dewasa, hal ini ditandai dengan cara berpakaian, bertindak dan berperilaku seperti orang dewasa umumnya.

3. Tugas-tugas Perkembangan Remaja

Menurut Havighurst (Hurlock, 1992:10) tugas-tugas perkembangan remaja terdiri dari:

a. Mencapai hubungan baru dan lebih matang dengan teman sebaya, baik pria maupun wanita.

Remaja diharapkan dapat memperluas hubungan atau relasi sosial, membina hubungan kerja sama baik dengan teman sejenis maupun lawan

jenis. Dalam membina relasi dengan orang lain, remaja perlu belajar mengatasi konflik yang terjadi.

b. Mencapai peran sosial.

Remaja mempelajari dan menerima perannya sebagai pria dan wanita sesuai dengan norma- norma yang berlaku di masyarakat.

c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efisien. Remaja perlu belajar menerima dan menghargai perubahan yang terjadi pada dirinya, khususnya perubahan fisik. Terjadinya perubahan fisik pada remaja menjadikan remaja mampu memelihara dan merawat dirinya sendiri dengan perasaan puas.

d. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab. Remaja ikut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab sehingga menghormati dan mentaati nilai- nilai atau norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat.

e. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya.

Remaja mulai menunjukkan kemandirian, tidak menganggap dirinya anak lagi yang selalu terikat dengan orang tua dan orang dewasa lainnya. Hal ini diwujudkannya dengan mulai menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa bergantung pada orang tua atau orang dewasa lainnya.

Remaja mulai memikirkan kariernya di masa yang akan datang. Dengan demikian remaja mengharapkan kebebasan dalam memilih karier yang diinginkannya.

g. Mempersiapkan perkawinan (berkeluarga).

Remaja diharapkan sudah memiliki konsep tentang keluarga yang bertanggung jawab, menyusun atau merencanakan masa depan, memiliki pengetahuan sebagai pria atau wanita dalam membina rumah tangga. h. Memperoleh perangkat nilai (sistem etik) sebagai pegangan untuk

berperilaku.

Remaja diharapkan mengetahui dan mengembangkan pengetahuan tentang nilai- nilai yang berlaku sebagai pedoman hidup. Pedoman tersebut dapat dijadikan falsafah hidupnya.

Dari uraian di atas jelas bahwa remaja perlu mengetahui dan memahami perannya agar dapat melaksanakan tugas perkembangannya dengan baik. Keberhasilan dalam melaksanakan tugas perkembangan pada masa remaja menunjukkan bahwa remaja dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan diri dan lingkungan sehingga remaja merasa bahagia apabila berhasil melaksanakan tugas-tugas perkembangannya. Remaja juga dapat mengalami kegagalan dalam menjalankan tugas perkembangannya. Kegagalan ini membuat remaja merasa kecewa, putus asa dan tidak berguna. Untuk itu, dalam melaksanakan tugas perkembangannya remaja tetap harus mendapat bimbingan dari orang tua dan orang dewasa lainnya. Orang yang paling tepat dalam mendampingi

siswa dalam menjalankan tugas perkembangannya di sekolah adalah guru pembimbing. Agar dapat membimbing siswa dengan baik seorang guru pembimbing harus memahami karakteristik keremajaan para siswa.

C. Persepsi Siswa tentang Ciri -ciri Kepribadian Guru Pembimbing

Dokumen terkait