• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Univariat

4.2.1 Karakteristik responden

Karakteristik responden yang diamati pada penelitian ini sebagaimana telah disebutkan di atas tergambar dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.3 Distribusi karakteristik reponden

No. Variabel Kategori

Jumlah N Presentase (%) 1. Usia 22 23 24 25 26 27 28 4 13 20 30 24 13 4 3,7 12,1 18,6 28,0 22,4 12,1 3,7 2. Jenis kelamin Laki-laki

Perempuan

47 60

43,9 56,1 3. Kriteria daerah asal Desa

Kota 16 91 15 85 4. Tingkat pendidikan orang tua Dasar Menengah Tinggi 22 23 62 20,6 21,5 57,9 5. Status ekonomi Menengah ke bawah

Memengah Menengah ke atas 10 28 69 9,3 26,2 64,5 6. Nilai IPK akhir Amat baik

Cum laude 105 2 98,1 1,8 7. Tahun masuk FK 2009 2010 2011 2012 21 23 31 32 19,6 21,4 28,9 29,9

Sedang Sudah 36 37 33,6 34,6 9. Lokasi internship Pulau Jawa

Luar Pulau Jawa

52 20 72,7 27,3 10. Kriteria daerah insternship Desa Kota 20 53 27,4 72,6 11. Instansi tempat bekerja Puskesmas

Klinik swasta RS Pemerintah RS Swasta Poskestren Lainnya 8 7 13 7 1 1 21,6 18,9 35,1 18,9 2,7 2,7

Penelitian ini melibatkan 108 responden sebagai objek penelitian, hal ini memenuhi jumlah minimal responden yang dibutuhkan yaitu 96 responden.. Jumlah populasi terjangkau adalah 135 yang terdiri dari dokter alumni yang lulus pada tahun 2009, 2010, 2011, dan 2012. Responden yang tidak mengisi kusioner berjumlah 27 orang. Responden yang mengisi kuesioner dengan salah berjumlah satu orang. Sehingga responden yang dianalisis berjumlah 107 orang.Respons rate pada penelitian ini adalah 80%.

Berdasarkan tabel 4.3, ditinjau dari usia responden, diketahui kelompok usia terbanyak adalah usia 25 tahun (27,8%) dan 26 tahun (22,2) dengan usia dengan jumlah terendah adalah 22 dan 28 tahun. Rentang usia responden ini sesuai dengan angkatan alumni yang menjadi responden yaitu 2009-2012, dengan rata-rata usia saat memasuki jenjang perguruan tinggi adalah 17-21 tahun.34Sedangkan masa pendidikan Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hdayatullah Jakarta adalah lima setengah tahun, sehingga rentang usia dokter alumni yang baru saja lulus klinik adalah 22-26 tahun dan responden tertua dalam penelitian ini adalah angkatan 2009 yang telah tiga tahun lulus klinik dengan rentang usia 25-29 tahun.

Penelitian ini hampir serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Akpayak IC et al.35 terhadap mahasiswa kedokteran di Nigeria dengan usia berkisar 21-30 tahun, pada penelitian yang dilakukan oleh

Hou J et al.36 terhadap mahasiswa kedokteran yang akan lulus denganrata-rataberusia 24 tahun, dan oleh Edmun N Ossai et al.37terhadap mahasiswa kedokteran tingkat akhir di Nigeria Tenggara dengan rata-rataresponden berusia 25. Perbedaan usia pada rata-rata responden di masing-masing negara dapat sangat berbeda karena perbedaan sistem pendidikan yang belaku dan waktu pengambilan data yang dilakukan.

Pada penelitian ini jumlah responden perempuan dan laki-laki sangat berbeda, dengan jumlah masing-masing 60 (56,1%) dan 47 (43,9%). Tingginya jumlah perempuan dalam penelitian ini sesuai dengan tingginya jumlah dokter alumni perempuan pada tiap angkatan.

Perbedaan jumlah jenis kelamin ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pramita Andarwatidkk.31 yang juga memiliki jumlah responden perempuan lebih banyak (51,1%) dibandingkan responden laki-laki dan penelitian yang dilakukan oleh Eka Nurhayati dkk.20 terhadap lulusan Program Pendidikan Profesi Dokter di Universitas Islam Bandung dengan jumlah responden perempuan dua kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan jumlah responden laki-laki.

Pada penelitian lain yang dilakukan di Jepang oleh Yuko Takeda et al.28 dan Ryuchi Kawamoto et al.27 misalnya, justru memiliki jumlah responden laki-laki yang lebih mendominasi dibandingkan jumlah responden perempuan, hal ini terjadi kerena perbedaan budaya dan sistem pendidikan dokter yang berlaku.

Responden pada penelitian ini yang berasal dari desa berjumlah 16 orang (15%) sedangkan responden yang berasal dari kota berjumlah 91 orang (85%). Perbedaan jumlah asal daerah ini menggambarkan adanya tren pemilihan karier dokter dimasyarakat, hal ini dapat dikarenakan tingginya jumlah penduduk miskin di daerah pedesaan dan mahalnya biaya kuliah untuk menempuh pendidikan dokter.38

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Ryuchi Kawamotoet al.27 yang menunjukkan bahwa 87,2 % responden tidak berasal dari daerah desa atau rural areas dan di Indonesia sendiri, hal yang serupa juga ditunjukkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Pramita Andarwati dkk.30 yang memiliki responden yang berasal dari kota sebanyak 71,7%.

Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendidikan tinggi lebih mendominasi dibandingkan tingkat pendidikan dasar dan menengah (57,9%). Tingkat pendidikan tinggi ini sendiri adalah tingkat pendidikan diploma hingga Sarjana Strata 3 atau S3. Hal ini sejalan dengan status ekonomi yang didominasi oleh status ekonomi menengah ke atas yang berjumlah 69 orang (64,4%).

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Andarwati P dkk.30 juga menunjukkan dominasi mahasiswa FK yang memiliki tingkat pendidikan orang tua yang tinggi (75,6%) dan sumber dana kuliah yang berasal dari mandiri (81,7%).26Penelitian cukup menggambarkan banyaknya mahasiswa kedokteran yang memiliki orang tua dengan tingkat sosial ekonomi yang tinggi, hal ini tentu saja karena tingginya biaya dan kebutuhan untuk memasuki fakultas kedokteran.

Berdasarkan tabel 4.3, nilai Indeks Prestasi Kumulatif akhir responden paling banyak menempati kategori amat baik (98,1%) dengan jumlah responden yang memiliki nilai IPK akhir lebih atau sama dengan 3,5 yaitu cum laude hanya ada 2 orang (1,8%). Hal ini sangat berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Andarwati P dkk.30 di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dengan nilai IPK tinggi lebih mendominasi (87,8%) namun untuk pengkategorian nilai IPK akhir dalam penelitian tersebut tidak dijelaskan secara langsung sehingga tidak diketahui perbedaan pada rentang nilai. Adanya perbedaan rentang nilai dalam predikat kelulusan dapat terjadi karena

perbedaan sistem pengkategorian dan perbedaan sistem pendidikan pada Universitas Airlangga.

Responden dalam penelitian ini adalah dokter yang lulus pada tahun 2009-2012 dengan jumlah responden terbanyak adalah lulusan tahun 2012 yaitu 32 responden, 29,9%. Hal ini dapat terjadi karena 2012 masih belum menjalani Internship sehingga masih dapat dicapai melalui sosial media dimana peneliti menyebarkan kuesioner dan jumlah angkatan 2012 yang lebih banyak dibandingkan angkatan lain yang lebih tua.

Berdasarkan masa internship yang dilalui, sebanyak 34 responden (31,7%) belum melalui internship, 36 responden (33,6%) sedang menjalani internship, dan 37 responden (34,5%) telah menyelesaikan masa internship. Tingginya responden yang telah menyelesaikan masa internship ini terjadi karena masa insternship yang hanya satu tahun, sehingga pada lulusan 2010 dan 2009 mayoritas telah menyelesaikan masa internship pada saat pengambilan data berlangsung.Kemudian berdasarkan pada tempat bekerja pasca internship, didapatkan bahwa jumlah responden yang bekerja di RS Pemerintah (35,1%) lebih mendominasi dibandingkan dengan pilihan tempat bekerja lainnya yaitu Puskesmas, klinik swasta, Pos kesehatan pesantren(Poskestren), dan lainnya.

Dokumen terkait