• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Berusahatani

5.1 Karakteristik Responden

5.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Berusahatani

Pengalaman berusahatani dapat dilihat dari lamanya seseorang petani dalam mengolah usahanya. Semakin lama petani mengolah usahanya, maka akan semakin banyak pengalaman yang meraka miliki, pada umumnya petani yang memiliki pengalaman berusahatani yang cukup lama cenderung memiliki kemampuan dan pengetahuan berusahatani yang lebih baik, sehingga petani yang memiliki pengalaman berusahatani belum lama akan memiliki motivasi yang rendah, dimana pengalaman dapat mempengaruhi motivasi dan Minat mereka dalam bekerja. Petani

31

reponden yang didasarkan pada pengalaman dalam berusahatani, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 9. Jumlah Responden Berdasarkan Pengalaman Berusahatani di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang

No. Pengalaman Berusahatani (Tahun) Jumlah (orang) Persentase (%) 1. 1-5 6-10 11-15 21 7 2 70,00% 23,33% 6,67% Total 30 100,00%

Sumber : hasil olah data penelitian 2020

Tabel 9 menunjukkan bahwa pengalaman usahatani responden yang tertinggi antara 1-5 tahun sebanyak 21 orang dan yang terkecil yaitu antara 11-15 tahun yakni sebanyak 2 orang. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengalaman berusahatani di Desa Buttu-Batu masih ditahap petani pemula.

Mosher (2000) menyatakan bahwa pengalaman berusahatani merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas petani dalam usaha taninya dimana cita-cita petani berdasarkan pengalaman yang baik mengenai cara bercocok tanam yang baik dan menguntungkan akan mempengaruhi terlaksananya pembangunan pertanian.

32 5.1.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tanggungan Keluarga

Tanggungan keluarga adalah orang yang tinggal dalam satu keluarga dan secara langsung menjadi tanggungan kepala keluarga ataupun yang berada diluar rumah. Banyaknya tanggungan keluaraga akan berdampak pada pemenuhan kebutuhan keluarga sehingga petani yang memiliki banyak jumlah tanggungan keluarga akan lebih termotivasi untuk meningkatkan pendapatan pada kesejahteraannya, semakin bertambah tanggungan keluarga petani akan semakin termotivasi dan minatnya semakin tinggi. Untuk mengetahui penyebaran jumlah tanggungan keluaraga dari petani responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 10.Jumlah Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang No. Jumlah Tanggungan keluarga

(orang) Jumlah (orang) Persentase (%) 1. 1-3 4-6 7-9 15 12 3 50,00% 40,00% 10,00% Total 30 100,00%

Sumber :hasil olah data penelitian 2020

Tabel 10 menunjukkan bahwa jumlah tanggungan keluarga sebagian besar berada pada 1-3 yaitu sebanyak 15 orang, sedangkan jumlah tanggungan petani responden yang paling rendah berada pada 7-9 yaitu sebanyak 3 orang. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah tanggungan keluarga petani responden di Desa

buttu-33

Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang berada pada kategori sedang sehingga jumlah tanggungan keluarga akan memberikan motivasi bagi pemuda tani untuk lebih meningkatkan usahataninya. Tanggungan keluarga semakin besar menyebabkan seseorang memerlukan tambahan pengeluaran, atau kebutuhan penghasilan yang lebih tinggi untuk membiayai kehidupannya( batoa, 2007).

5.2 Motivasi Pemuda Tani Dalam Regenerasi Usaha Pertanian di Desa Buttu- Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang

Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan yang ada dalam dirinya. Motivasi pemuda petani dalam regenerasi usaha pertanian diklasifikasikan atas dua jenis motivasi internal dan eksternal

Motivasi internal adalah motivasi yang timbul karena adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, rasa aman, sosial, akan penghargaan, dan aktualisasi diri. Oleh karena itu motivasi petani berdasarkan tingkat motivasi internal dalam regenerasi usaha pertanian dilihat dalam tabel 11.

34 Tabel 11.Motivasi Internal Pemuda Tani Dalam Regenerasi Usaha Pertanian di

Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang No Motivasi internal Nilai

observasi Nilai harapan Persentase (%) Kategori 1. Memenuhi kebutuhan (fisiologis) 2,57 3 85,67% Tinggi

2. Rasa aman 2,6 3 86,67% Tinggi 3. Sosial 2,4 3 80,00% Tinggi 4. Akan penghargaan 2,5 3 83,33% Tinggi 5. Aktualisasi diri 2 3 66,67% Tinggi

Rata-rata 2,414 3 80,468% Tinggi

Sumber : Data Primer setelah Diolah ,2020

Tabel 11 menunjukkan bahwa motivasi internal pemuda tani dalam regenerasi usaha pertanian di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang adalah sebagai berikut:

Petani termotivasi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk dalam kategori tinggi yaitu dengan nilai persentase sebesar 85,67% karena petani melakukan suatu aktivitas atau kegiatan karena adanya faktor-faktor kebutuhan ekonomi misalnya petani melakukan suatu pekerjaan karena adanya tanggungan keluarga. Kebutuhan adalah keingan manusia yang menuntut untuk dipenuhi.

35

Motivasi petani merasa aman termasuk dalam kategori tinggi yaitu dengan nilai persentase sebesar 86,67% karena lingkungan salah satu faktor petani merasakan nyaman hidup dilingkungan mereka saat ini.

Petani termotivasi untuk menjalin pergaulan yang baik termasuk dalam kategori tinggi yaitu dengan nilai persentase sebesar 80,00 % karena petani dalam pergaulan sehari-hari saling membantu dalam bekerja dan tidak saling menjatuhkan dengan petani lain karena petani merasakan rasa cinta dan kasih sayang di lingkungan mereka tinggal.

Petani termotivasi karena mereka merasa dihargai termasuk dalam kategori tinggi yaitu dengan nilai persentase sebesar 83,33% karena petani dengan petani lain tidak saling menjahtuhkan dan saling mendukung selain itu kualitas dan kuantitas hasil produksi menjadi bahan pembicaraan oleh petani lain sehingga petani mendapatkan pujian dan merasa dihargai oleh petani lain.

Motivasi petani dalam akumulasi diri termasuk dalam kategori tinggi yaitu dengan nilai persentase sebesar 66,67% karena petani memiliki kemauan sendiri yang cukup mendorong petani untuk meningkatkan produksi tanaman di Desa Buttu Batu sehingga petani tidak dipaksa oleh siapapun dan tidak merasa terpaksa.

Berdasarkan uraian diatas menjelasakan bahwa motivasi internal pemuda tani dalam regenerasi usaha pertanian di Desa Buttu-Batu, Kec. Enrekang, Kab. Enrekang berada pada kategori tinggi dengan nilai observasi rata-rata sebesar 2,414 Dengan persentase rata-rata 80,468 %. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat motivasi internal pemuda tani dalam regenerasi usaha pertanian di Desa

36

Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten, Enrekang yang dilakukan oleh responden muncul karena ingin memenihi kebutuhan sehari-hari, rasa aman, sosial, akan penghargaan, dam aktualisasi diri.

Sedangkan motivasi eksternal adalah motivasi yang timbul karena dorongan dari orang lain. Motivasi eksternal di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang dalam meningkatkan hasil produksinya timbul karena ingin bekerja secara efektif, adanya kebijakan pemerintah, dan harga. Oleh kerena itu secara rinci nilai skor yang diperoleh, persentase dan kriteria penilaian komponen-komponen motivasi eksternal petani dalam meningkatkan produksi tanaman di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang. Terlihat pada tabel 12.

Tabel 12.Motivasi Eksternal Pemuda Tani Dalam Regenerasi Usaha Pertanian di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang No Motivasi Eksternal Nilai

Observasi Nilai Harapan Persentase (%) Kategori

1. Bekerja efektif 1,9 3 63,33 Sedang 2. Kebijakan

pemerintah

1,8 3 60,00 Sedang

3. Harga 1,7 3 56,67 Sedang

Rata- rata 1,8 3 60,00 Sedang

37

Tabel 12 menunjukkan bahwa motivasi eksternal pemuda tani dalam regenerasi usaha pertanian di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten.Enrekang adalah sebagai berikut:

Petani termotivasi untuk bekerja secara efektif termasuk dalam ketegori sedang yaitu dengan persentase sebesar 63,33% karena petani dalam bekerja selalu merencanakan atau memikirkan suatu hal yang akan dilakukan kedepannya untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Efektivitas kerja terdiri dari dua kata yaitu efektivitas dan kerja. Efektivitas yang berasal dari kata efektif yaitu suatu pekerjaan dikatakan efektif jika suatu pekerjaan dapat menghasilkan satu unit keluaran (output). Suatu pekerjaan dikatakan efektif jika suatu pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan (Richard M. Stccts dalam bagus 2009).

Petani termotivasi karena adanya kebijakan pemerintah termasuk dalam kategori sedang yaitu dengan persentase sebesar 60,00% kebijakan pemerintah untuk memajukan pertanian, mengusahakan agar pertanian menjadi lebih produktif, produksi dan efesiensi produksi naik cukup berpengaruh di Desa Buttu Batu Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang karena tanpa bantuan dari pemerintah setempat tidak menjadikan pertanian di Desa tersebut menjadi lebih baik.

Motivasi petani karena harga termasuk dalam kategori sedang yaitu dengan persentase sebesar 56,67% karena semakin tinggi harga maka petani akan lebih termotivasi untuk meningkatkan hasil tanaman yang di kelolanya. Kenaikan harga adalah masalah rumit yang sering kali terjadi didalam dunia ekonomi dan tidak dapat

38

disansikan lagi kenaikan harga membawa pengaruh bagi setiap elemen masyarakat yang terlibat didalamnya.

5.3 Minat Pemuda Tani Dalam Regenerasi Usaha Pertanian di Desa Buttu-Batu, Kecamatan. Enrekang, Kabupaten. Enrekang

Minat pemuda tani adalah kemauan seseorang terhadap suatu pekerjaan. Dari hasil penelitian yang diperoleh dari penyebaran berupa kuesioner kepada setiap responden untuk memberikan tanggapan dan penilaiannya, untuk lebih jelasnya minat pemuda tani dalam regenerasi usaha pertanian dapat dilihat pada tabel 13 dibawah ini:

Dokumen terkait