• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Responden

Dalam dokumen ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT (Halaman 63-73)

V. GAMBARAN UMUM

5.2. Karakteristik Responden

Karakteristik umum responden Desa Lulut didasarkan kepada hasil survei yang telah dilakukan terhadap 70 KK. Variabel yang menjadi perhatian dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, lama pendidikan formal yang pernah ditempuh, pekerjaan, pendapatan, jumlah tanggungan keluarga, lama tinggal, jarak tempat tinggal dari penambangan, luas tanah, harga tanah, dan jenis penyakit yang sering dialami.

5.2.1 Jenis Kelamin

Sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki karena target responden dalam penelitian ini adalah kepala keluarga. Dalam sebuah keluarga atau rumah tangga, biasanya pengambilan keputusan diambil oleh laki-laki sebagai perwakilan keluarga sehingga dalam menjawab pertanyaan survei, laki-laki lebih berperan. Persentase jumlah responden laki-laki-laki-laki berbanding perempuan adalah 97,1 persen berbanding 2,9 persen. Sebaran jenis kelamin responden dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Sebaran Responden Menurut Jenis Kelamin di Desa Lulut 5.2.2 Usia

Tingkat usia responden dari hasil survei yang dilakukan cukup bervariasi dengan sebaran usia 25 tahun sampai 75 tahun. Persentase tertinggi terjadi pada kelompok usia 25 – 35 tahun dengan 34,29 persen. Responden usia 36 – 45 tahun berjumlah 30 persen, usia 46 – 55 tahun berjumlah 18,57 persen, sedangkan tingkat usia 56 – 65 tahun sebesar 9, 86 persen dan usia 66 – 75 berjumlah 4,26 persen. Responden pada penelitian ini hampir semua telah menikah dan memiliki tanggungan, sehingga dapat dikatakan usia responden relatif sudah tidak muda lagi. Gambar 5 menjelaskan distribusi perbandingan usia responden di Desa Lulut.

97.10% 2.90%

Laki-laki Perempuan

Gambar 5. Sebaran Responden Menurut Umur di Desa Lulut 5.2.3 Lama Pendidikan Formal

Tingkat pendidikan diklasifikasikan berdasarkan lama tahun menempuh pendidikan formal dimulai dari jenjang tidak sekolah sampai dengan perguruan tinggi. Sebagian besar responden memiliki latar belakang pendidikan lulusan Sekolah Dasar (SD) yaitu sebesar 44,29 persen. Sulit ditemui responden yang memiliki pendidikan yang tinggi. Persentase jumlah responden untuk lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebesar 7,14 persen diikuti dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 20 persen sedangkan untuk Perguruan Tinggi hanya terdapat 4,29 persen. Responden yang tidak pernah menempuh pendidikan formal sebesar 24,29 persen. Kondisi perekonomian masyarakat Desa Lulut pada masa lalu yang mayoritas dalam kondisi cukup sulit disinyalir menjadi penyebab rendahnya tingkat pendidikan responden. Perbandingan persentase tingkat pendidikan responden dapat disajikan pada Gambar 6.

34.29% 30% 18.57% 9.86% 4.26% 25-35 tahun 36-45 tahun 46-55 tahun 56-65 tahun 66-75 tahun

Gambar 6. Sebaran Responden Menurut Lama Pendidikan Formal di Desa Lulut 5.2.4 Jenis Pekerjaan

Jenis Pekerjaan yang menjadi mata pencaharian responden di Desa Lulut cukup bervariasi, diantaranya adalah pegawai negeri sipil, pegawai swasta, wiraswasta, buruh, petani dan supir/ojek. Berdasarkan hasil survei, mata pencaharian responden tertinggi adalah buruh dengan persentase sebesar 44,29 persen. Pekerjaan seperti petani (21,43%) masih menjadi pilihan responden dalam menggantungkan kehidupannya disamping pekerjaan sebagai wirausaha (12,86%), pegawai swasta (7,14 %), pegawai negeri sipil (2,86 %), dan pekerjaan sebagai supir/ojek (11,43%). Sebaran jenis pekerjaan responden dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Sebaran Responden Menurut Jenis Pekerjaan di Desa Lulut 44.29% 7.14% 20% 4.29% 24.29% SD SMP SMA Perguruan Tinggi Tidak Sekolah 44.29% 21.43% 12.86% 7.14% 2.86% 11.43% Buruh Petani Wirausaha Pegawai Swasta PNS Supir/Ojek

5.2.5 Tingkat Pendapatan

Persentase responden dengan tingkat pendapatan terbesar terdapat pada kelompok pendapatan Rp 500.000,00 – 1.500.000,00 yaitu sebesar 60 persen. Hal ini sangat berhubungan dengan jenis pekerjaan mayoritas dari responden yaitu buruh dan petani. Tingkat pendapatan sangat tergantung nilai Upah Minimum Regional (UMR) bagi buruh atau hasil panen komoditas pertanian bagi petani. Sebanyak 17,14 persen responden memiliki tingkat pendapatan antara Rp 1.500.001,00 – 2.500.000,00. Sebanyak 11,43 persen responden memiliki pendapatan < Rp 500.000,00 dan sebanyak 10 persen responden memiliki pendapatan sebesar Rp 2.500.001,00 – 3.500.000,00. Hanya 1,43 persen responden yang memiliki pendapatan > Rp 3.500.000,00. Perbandingan distribusi tingkat pendapatan setiap bulannya dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Sebaran Responden Menurut Tingkat Pendapatan di Desa Lulut 5.2.6 Jumlah Tanggungan Keluarga

Jumlah tanggungan yang dimaksud adalah tanggungan yang mencakup keluarga inti (istri dan anak) serta tanggungan bukan keluarga inti di rumah responden. Sebagian besar responden adalah kepala keluarga yang memiliki jumlah tanggungan sebanyak kurang dari sama dengan dua orang yaitu persentasenya adalah 34,29 persen. Sebanyak 30,0 persen responden memiliki

11.43% 60% 17.14% 10% 1.43% <Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 - 1.500.000,00 Rp 1.500.001,00 - 2.500.00,00 Rp 2.500.001,00 - 3.500.000,00 >Rp 3.500.00,00

jumlah tanggungan keluarga sebesar tiga orang. Hasil tersebut menggambarkan bahwa tingkat kelahiran di Desa Lulut yang relatif rendah karena memang program keluarga berencana sudah diterapkan oleh masyarakat. Responden dengan jumlah tanggungan empat yaitu sebesar 17,14 persen, sementara responden yang memiliki jumlah tanggungan lima terdapat 8,57 persen. Jumlah tanggungan keluarga responden dengan jumlah 6 orang memiliki persentase sebesar sepuluh persen. Perbandingan jumlah tanggungan dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Sebaran Responden Menurut Jumlah Tanggungan Keluarga di Desa Lulut

5.2.7 Lama Tinggal

Lama tinggal responden sebagian besar berada pada kelompok > 36 tahun dan antara 26 – 35 tahun dengan persentase 45,71 persen dan 30 persen. Hal ini disebabkan karena sebagian besar responden merupakan penduduk asli yang sejak lahir sudah berada di Desa Lulut. Responden dengan lama tinggal antara 16 – 25 tahun memiliki persentase sebesar 8,57 persen. Terdapat responden yang lama tinggalnya ≤ 5 tahun yaitu sebesar 8,57 pesen. Persentase terkecil terjadi pada kelompok responden dengan lama tinggal 6 – 15 tahun dengan persentase 7,14 persen. Sebaran lama tinggal responden disajikan pada Gambar 10.

34.29% 30% 17.14% 8.57% 10% ≤ 2 orang 3 orang 4 orang 5 orang ≥ 6 orang

Gambar 10. Sebaran Responden Menurut Lama Tinggal di Desa Lulut 5.2.8 Jarak Tempat Tinggal dari Penambangan

Kawasan penambangan berlokasi di sebelah timur Desa Lulut dan terdapat yang berbatasan sangat dekat dengan tempat tinggal warga. Hasil survei pada responden diketahui bahwa 26 responden (37,14 %) tempat tinggalnya hanya berjarak < 500 meter. Rata-rata responden yang bertempat tinggal pada jarak tersebut adalah responden dengan pekerjaan buruh penambangan. Tempat tinggal responden dengan jarak 500 – 1500 meter berjumlah 18 orang dengan persentase 25,71 persen. Pada kelas jarak 1501 – 2500 meter, terdapat 11 responden dengan sebaran 15,71 persen dan pada kelas 2501 – 3500 meter terdapat delapan responden sebesar 11,43 persen. Jarak tempat tinggal terjauh yaitu ≥ 3501 m terdapat tujuh responden dengan persentase terkecil sebesar 10 persen. Persentase responden berdasarkan jarak tempat tinggal disajikan dalam Gambar 11.

8.57% 7.14% 8.57% 30% 45.71% ≤ 5 tahun 6 - 15 tahun 16 - 25 tahun 26 - 35 tahun > 36 tahun

Gambar 11. Sebaran Responden Menurut Jarak Tempat Tinggal dari Penambangan di Desa Lulut

5.2.9 Luas Tanah

Luas tanah dalam penelitian ini adalah luas tanah yang di atas lahannya terdapat tempat tinggal atau rumah. Distribusi luas tanah responden didominasi oleh kelas ≤ 100 meter persegi dan kelas 101 – 200 meter persegi dengan persentase masing-masing sebesar 28,57 persen dan 47,14 persen. Kelas luas tanah 201 – 300 meter persegi terdapat tujuh responden, dimana hal ini serupa dengan kelas ≥ 401 meter persegi yang persentasenya adalah 10 persen untuk masing-masing kelas. Persentase untuk responden yang memiliki luas lahan antara 301 - 400 meter persegi adalah sebesar 4,29 persen. Berdasarkan hasil survei luas lahan, dapat disimpulkan bahwa kepadatan dan kerapatan lahan untuk tempat tinggal di Desa Lulut cukup tinggi. Perbandingan persentase luas lahan responden dapat dilihat pada Gambar 12.

37.14% 26% 15.71% 11.43% 10.00% < 500 m 500 - 1500 m 1501 - 2500 m 2501 - 3500 m ≥ 3501 m

Gambar 12. Sebaran Responden Menurut Luas Tanah di Desa Lulut 5.3.10 Harga Tanah

Harga tanah dalam penelitian ini merupakan harga tanah riil pada saat melakukan survei kepada responden dan tidak berdasarkan pada nilai jual objek pajak (NJOP) tanah tersebut. Diketahui bahwa mayoritas harga tanah responden berkisar antara Rp 41.000,00 – 50.000,00 per meter dengan persentase 42,86 persen. Persentase harga tanah responden yang berada pada kelas ≤ Rp 20.000,00 per meter sebanyak tujuh responden atau sekitar 10 persen. Sebanyak 13 responden yang setara dengan 18,57 persen memiliki tanah dengan harga Rp 21.000,00 – 30.000,00 per meter dan untuk kelas harga tanah Rp 31.000,00 – 40.000,00 per meter terdapat 11 responden (15,71%). Harga tanah di Desa Lulut sangat dipengaruhi oleh ketersediaan akses/jalan. Semakin bagus dan lebar sebuah jalan menjangkau suatu tempat, maka harga tanah di daerah tersebut semakin mahal. Hal tersebut tercermin pada kelas Rp 41.000,00 per meter – 50.000,00 per meter dan > Rp 50.000,00 per meter dimana pada lokasi tanah kelas tersebut sudah terdapat akses/jalan berupa jalan beton. Sebaran harga tanah responden disajikan pada Gambar 13.

28.57% 47.14% 10% 4.29% 10.00% ≤ 100 meter persegi 101 - 200 meter persegi 201 -300 meter persegi 301 - 400 meter persegi ≥ 401 meter persegi

Gambar 13. Sebaran Responden Menurut Harga Tanah di Desa Lulut 5.3.11 Jenis Penyakit yang Sering Dialami

Berdasarkan survei yang dilakukan, jenis penyakit yang sering dialami oleh responden adalah batuk-batuk dengan jumlah responden sebesar 31 orang dan persentasenya adalah 44,29 persen. Influenza menempati urutan setelahnya dengan jumlah responden 26 orang atau sama dengan 37,14 persen. Batuk-batuk dan influenza merupakan jenis penyakit pada saluran penapasan. Hasil survei tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kondisi udara di Desa Lulut dalam keadaan kurang baik. Jenis penyakit diare, dan lambung memiliki persentase masing-masing 2,86 persen atau hanya 2 responden. Sebesar 12,86 persen yang setara dengan 9 responden sering mengalami penyakit lainnya ,antara lain reumatik, pusing-pusing, atau gatal-gatal. Distribusi jenis penyakit yang sering dialami responden disajikan pada Gambar 14.

Gambar 14. Sebaran Responden Menurut Jenis Penyakit yang Sering Dialami Responden di Desa Lulut

10.00% 18.57% 15.71% 42.86% 12.86% ≤ Rp 20.000/m2 Rp 21.000 - 30.000 /m2 Rp 31.000 - 40.000/m2 Rp 41.000 - 50.000/m2 ≥ 51.000/m2 44.29% 2.86% 2.86% 37.14% 12.86% Batuk Lambung Diare Influenza Lainnya

Dalam dokumen ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT (Halaman 63-73)

Dokumen terkait