• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM DESA SUKATANI

5.3 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah rumahtangga petani di Desa Sukatani. Sebagian besar informasi yang didapat tidak hanya langsung berasal dari kepala rumahtangga tetapi juga dari istri. Berdasarkan hasil wawancara dengan 60 orang responden petani, pada umumnya mereka melakukan kegiatan usahatani wortel dan sayuran lainnya Beberapa sayuran yang banyak ditanam adalah wortel, kaylan, caisin, daykon, dan bawang daun, brokoli, pucuk labu, dan kubis.

Rumahtangga petani di Desa Sukatani, pada umumnya menjadikan usahatani sayuran sebagai mata pencaharian pokok. Namun demikian untuk meningkatkan pendapatan rumahtangga, selain menanam sayuran para petani juga memiliki pekerjaan lain guna memenuhi kebutuhan rumahtangga. Diantaranya sebagai pedagang, buruh tani, maupun jasa.

Luas Lahan

Petani responden dibedakan menjadi dua strata, yaitu strata I untuk petani dengan luas garapan kurang dari 0,25 ha dan strata II untuk petani dengan luas garapan lebih dari sama dengan 0,25 ha. Lahan tersempit petani responden adalah 0,015 ha dan lahan terluas yang dimiliki petani responden adalah 3 ha. Adapun penyebaran luas lahan petani responden dapat dilihat pada Tabel 5.

Sumber: Data Primer 2008 (diolah)

Tabel 5. Struktur Luas Lahan Garapan Petani Responden Desa Sukatani Pacet Tahun 2008

Luas (ha) Jumlah (orang) Persentase (%) Rata-rata Luas Lahan

< 0,25 41 68,3 0,11

≥ 0,25 19 31,7 0,78

Jumlah 60 100,0

Umur Petani Responden

Umur rata-rata petani responden di Desa Sukatani adalah 46 tahun. Umur termuda petani responden adalah 24 tahun dan umur tertua adalah 64 tahun dengan penyebaran umur seperti pada Tabel 6.

32

Tabel 6. Komposisi Umur Kepala Rumahtangga Petani Responden Desa Sukatani Pacet Tahun 2008

< 0,25 ha ≥ 0,25 ha Total

Golongan

umur (tahun) Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) 20-30 2 4,9 2 3,3 31-40 11 26,8 4 21,0 15 25,0 41-50 17 41,5 7 36,8 24 40,0 51-60 10 24,4 7 36,8 17 28,3 > 60 1 2,4 1 5,3 2 3,3

Sumber: Data Primer 2008 (diolah)

Jumlah 41 100,0 19 100,00 60 100,0

Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa kelompok umur terbanyak pada petani golongan strata I adalah pada kelompok umur 41-50 tahun sebesar 41,5 persen. Sedangkan kelompok umur terbanyak untuk petani golongan strata II adalah kelompok umur 41-50 tahun dan 51-60 tahun dengan persentase yang sama yaitu sebesar 36,8 persen. Pada petani golongan strata II tidak terdapat petani dengan kelompok umur 20-30 tahun, hal ini menunjukkan bahwa secara umum lahan yang luas dimiliki oleh petani dengan kelompok umur yang lebih tinggi.

Tingkat Pendidikan Kepala Rumahtangga Petani Responden

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada tingkat pendidikan penduduk Desa Sukatani, tingkat pendidikan petani responden secara umum baik pada golongan petani strata I maupun golongan petani strata II dapat dikatakan rendah karena hanya sampai SD. Pada petani strata I, persentase petani dengan tingkat pendidikan SD adalah 73,2 persen, kemudian disusul SMP (12,2 %), SMA (4,9 %), dan petani yang tidak sekolah adalah sebesar 7,3 persen, namun ada pula yang hingga sarjana sebesar 2 persen. Pada petani strata II, mayoritas tingkat

pendidikan petani responden adalah SD dengan persentase 73,7 persen disusul tingkat pendidikan SMP dan SMA dengan persentase yang sama yaitu sebesar 10,5 persen, sedangkan untuk petani strata II persentase petani yang tidak sekolah adalah sebesar 5,3 persen. Dari Tabel 7 jika dilihat dari persentase petani yang tidak sekolah, maka dapat disimpulkan secara keseluruhan tingkat pendidikan petani responden pada strata II lebih baik dibandingkan dengan petani strata I. Tabel 7. Tingkat Pendidikan Kepala Rumahtangga Petani Responden Desa

Sukatani Tahun 2008

< 0, 25 ha ≥ 0, 25 ha Total

Tingkat Pendidikan

Jumlah

(orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%)

Tidak Sekolah 3 7,3 1 5,3 4 6,7 SD 30 73,2 14 73,7 44 73,2 SMP 5 12,2 2 10,5 7 11,7 SMA 2 4,9 2 10,5 4 6,7 S1 1 2,4 - - 1 1,7 Jumlah 41 100,0 19 100,0 60 100,0

Sumber : Data Primer, 2008 (diolah)

Jumlah Anggota Rumahtangga

Secara umum, besar kecilnya jumlah anggota rumahtangga akan mempengaruhi jumlah pengeluaran konsumsi rumahtangga, karena dengan bertambahnya jumlah anggota rumahtangga kebutuhan rumahtangga akan meningkat. Jika dilihat dari rata-rata anggota rumahtangga, rumahtangga pada golongan petani strata I dan golongan petani strata II memiliki jumlah rata-rata anggota rumahtangga yang sama, yaitu 5 orang. Jumlah anggota rumahtangga secara lengkap disajikan dalm Tabel 8.

Berdasarkan Tabel 8, dapat diketahui bahwa jumlah anggota rumahtangga 5 orang menempati posisi tertinggi, baik pada rumahtangga golongan petani strata

34

I dan golongan petani strata II dengan persentase masing-masing 31,7 persen dan 36,9 persen. Sedangkan jumlah anggota rumahtangga yang menempati posisi terendah pada petani strata I yaitu jumlah anggota rumahtangga 7 orang dengan responden sebanyak 2 orang dengan persentase 4,9 persen dan petani strata II yaitu jumlah anggota 2 orang, 6 orang, 7 orang dengan masing-masing responden sebanyak 1 orang dengan persentase 5,3 persen.

Tabel 8. Jumlah Anggota Rumahtangga Petani Responden Desa Sukatani Pacet Tahun 2008

< 0, 25 ha ≥ 0, 25 ha

Total Jumlah anggota

keluarga (orang) Orang % Orang % Orang %

2 4 9,8 1 5,3 5 8,3 3 8 19,58 2 10,5 10 16,7 4 5 12,2 4 21,1 9 15,0 5 13 31,7 7 36,8 20 33,3 6 6 14,6 1 5,3 7 11,7 7 2 4,9 1 5,3 3 5,0 >7 3 7,3 3 15,8 6 10,0 Jumlah 41 100,0 19 100,0 60 100,0

Sumber : Data Primer, 2008 (diolah)

Jumlah Anak Yang Masih Sekolah

Jumlah anak yang masih sekolah yang dimiliki oleh rumahtangga dapat dilihat pada Tabel 9. Berdasarkan Tabel 9, dapat dilihat bahwa secara keseluruhan rumahtangga petani responden memiliki jumlah anak sekolah 1- 2 orang, baik pada golongan petani strata I dan golongan petani strata II dengan masing-masing persentase sebesar 56,10 persen 42,1 persen. .Dengan adanya anak yang bersekolah berarti pengeluaran konsumsi rumahtangga di tiap rumahtangga responden akan bertambah dengan adanya biaya pendidikan sekolah dan konsumsinya pun juga akan beragam.

Tabel 9. Jumlah Anak yang Masih Sekolah di Rumahtangga Petani Responden Desa Sukatani Pacet Tahun 2008

< 0, 25 ha ≥ 0, 25 ha

Total Jumlah anak

sekolah

(orang) Orang % Orang % Orang %

0 11 26,8 6 31,6 17 28,3

1-2 23 56,1 8 42,1 31 51,7

3-4 7 17,1 4 21,1 11 18,3

>5 0 0,0 1 5,3 1 1,7

Jumlah 41 100,0 19 100,0 60 100,0

Sumber : Data Primer, 2008 (diolah)

Sumber Pendapatan Rumahtangga

Untuk mencukupi kebutuhan rumahtangga, banyak rumahtangga petani di desa yang mencari sumber pendapatan rumahtangganya tidak hanya dari hasil usahatani saja, tetapi juga berasal dari sumber pendapatan non usahatani yaitu dengan menjadi buruh tani, buruh bangunan, buruh stroberi, buruh industri, jasa angkutan baik supir angkot, supir perusahaan maupun ojek, selain itu terdapat juga rumahtangga yang membuka warung di rumahnya serta menjadi pedagang sayur baik grosir maupun eceran di pasar. Sumber pendapatan rumahtangga berasal dari seluruh penghasilan anggota rumatangga yaitu dari kepala rumahtangga, istri, maupun anak yang bekerja di non usahatani.

Secara keseluruhan dapat dianalisa bahwa sektor pertanian atau usahatani merupakan jenis pekerjaan yang masih menjadi pekerjaan utama petani di desa. Walaupun demikian, bukan berarti usahatani merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam pendapatan rumahtangga di desa. Bekerja di usahatani sudah menjadi tradisi dan ciri khas masyarakat Indonesia khususnya Desa Sukatani yang secara turun temurun bertani usahatani sayuran walupun hasil

36

pendapatannya tidak selalu dapat memenuhi kebutuhan rumahtangga. Berdasarkan Tabel 10, pendapatan rumahtangga golongan petani strata II maupun golongan petani strata I adalah berasal dari pendapatan usahatani yang juga mencari sumber pendapatan dari non usahatani untuk memenuhi kebutuhan rumahtangganya yaitu sebanyak 34 orang responden dengan persentase 82,9 persen untuk petani strata I dan sebanyak 14 orang responden dengan persentase 73,7 persen untuk petani strata II.

Tabel 10. Persentase Rumahtangga Berdasarkan Sumber Pendapatan Desa Sukatani Pacet Tahun 2008

< 0, 25 ha ≥ 0, 25 ha

Total Sumber

pendapatan Orang % Orang % Orang %

Usahatani 7 17,1 5 26,3 12 20,0

Non usahatani 0 0,0 0 0,0 0 0,0

Usahatani+

non usahatani 34 82,9 14 73,7 48 80,0

Jumlah 41 100,0 19 100,0 60 100,0

Dokumen terkait