BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Karakteristik Responden
Penelitian ini menggunakan subyek penelitian remaja putri yang mengalami dismenore ketika sedang menstruasi yang berjumlah 32 orang dari sekolah SMU Saffiyatul Amaliyah, YPSA – Medan. Gambaran umur responden yang menjadi sampel penelitian ini dapat di lihat pada tabel 1 berikut ini:
Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan umur
Umur (tahun) Frequency Percent
14 1 3.1 15 15 46.9 16 10 31.3 17 5 15.6 18 1 3.1 Total 32 100.0
Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang terbanyak adalah umur 15 tahun (46,9%) diikuti dengan umur 16 tahun (31,3%) dan yang terendah umur 14 tahun dan 18 tahun masing-masing (3,1% tahun).
Gambar 4. Grafik Distribusi Umur Responden
Gambaran grafik tampak subjek penelitian remaja putri di SMU YPSA- Medan paling banyak pada distribusi umur 15 tahun, diikuti usia 16 tahun, dan paling sedikit pada umur 14 dan 18 tahun
Pengetahuan responden tentang dismenore dan motivasinya untuk mencari pelayanan kesehatan ditunjukkan oleh tabel di bawah ini.
Tabel 3. Hubungan umur dengan pengetahuan terhadap dismenore Tingkat pengetahuan
p-value rendah sedang Tinggi
Umur 14 1 0 0 0,166 15 8 5 2 16 3 4 3 17 0 5 0 18 0 1 0
Dari tabel didapatkan kesimpulan bahwa umur yang memiliki pengetahuan terbaik dari responden adalah pada kelompok umur 16 tahun, dengan pengetahuan terendah pada usia 15 tahun hingga berjumlah 8 orang. Tabel ini menunjukkan umur tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan. Tidak ada hubungan yang bermakna dengan hasil p- value 0,166.
0 5 10 15
rendah sedang tinggi
tingkat pengetahuan
rendah
sedang
tinggi
Gambar 5. Diagram batang skoring pengetahuan
Dari diagram diatas terlihat bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan sedang hingga 14 orang. Dan hanya sebagian kecil yang terkategori memiliki tingkat pengetahuan tinggi (baik) terhadap dismenore sejumlah 5 orang.
Tabel 4. Nilai rerata pengetahuan dan motivasi responden untuk mencari pelayanan kesehatan
Variabel Mean Std. Deviation N
Nilai_Pengetahuan .4774 .14450 32
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa rerata pengetahuan responden tentang dismenore adalah 48% ± 0,14. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang dismenore masih rendah meskipun pendidikan mereka adalah sekolah menengah atas oleh karena pengetahuan tentang kesehatan reproduksi belum menjadi kurikulum pendidikan di sekolah lanjutan. Hal ini juga mengindikasikan bahwa minat baca siswa tentang kesehatan masih kurang.
Pengetahuan tentang dismenore dapat mempengaruhi motivasi seseorang dalam pencarian pelayanan kesehatan ketika ada serangan dismenore. Tabel di atas menjelaskan bahwa nilai rerata motivasi responden adalah 42% ± 0,18 yang menunjukkan masih rendah. Hal ini kemungkinan berkaitan dengan tingkat pengetahuan responden tentang dismenore yang masih rendah.
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan motivasi maka dilakukan analisis korelasi Pearson yang hasilnya ditunjukkan pada tabel di bawah ini :
Tabel 5. Hasil uji Korelasi Pengetahuan dengan motivasi
Nilai
Pengetahuan Nilai Motivasi
Nilai Pengetahuan Pearson Correlation 1 -.001 Sig. (2-tailed) .995 N 32 32 Nilai Motivasi Pearson Correlation -.001 1 Sig. (2-tailed) .995 N 32 32
Berdasarkan hasil uji statistik Korelasi didapatkan nilai r = - 0,001 dan p >0,05 yang menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara pengetahuan dengan motivasi.
dismenore tidak tergantung dari pengetahuan yang mereka miliki namun bisa saja karena keluhan yang sangat mengganggu.
Hasil penelitian ini berbeda dengan yang didapatkan Suwono (fk-uns) tahun 2005 yang menyatakan adanya hubungan antara pengetahuan dengan motivasi untuk mendapat pelayanan. Sedangkan pada penelitian ini diperoleh kesimpulan tidak ada korelasi antara pengetahuan dengan motivasi kunjungan ke pelayanan kesehatan.
Rendahnya pengetahuan dan motivasi pencarian pelayanan kesehatan bagi penderita dismenore akan berakibat terhadap penanganan gangguan dismenore tidak adekuat serta penggunaan obat-obatan yang tidak sesuai dengan kondisi penyakit yang dialami seperti penggunaan obat jamu tradisional yang belum teruji secara klinis atau penggunaan obat-obatan penghilang rasa sakit yang dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Berdasarkan hasil penelitian ini pendidikan tentang kesehatan reproduksi menjadi sangat perlu diberikan kepada para remaja baik melalui kurikulum sekolah atau melalui kelompok-kelompok remaja agar dapat tetap terjaga kesehatan reproduksinya serta dapat memilih pelayanan kesehatan yang tepat dan baik untuk mengatasi permasalahan kesehatan reproduksi mereka.
KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN
1. Tidak dijumpai hubungan pengetahuan remaja putri terhadap dismenore dengan motivasi untuk ke pelayanan kesehatan.
2. Penderita Dismenore pada siswa SMU yang terbanyak dijumpai pada umur 15 tahun (46,9%).
3. Rerata pengetahuan penderita Dismenore pada siswa SMU tentang
dismenore adalah rendah dengan nilai 48%± 0,14 dan juga rerata motivasi pencarian pelayanan kesehatan adalah rendah dengan nilai 42% ± 0,18. 4. Tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahun dengan motivasi
pencarian pelayanan kesehatan (r = - 0,001 dan p > 0,05).
SARAN
1. Perlu diberikan pendidikan kesehatan reproduksi kepada para remaja baik melalui kurikulum sekolah atau melalui kelompok-kelompok remaja agar dapat tetap terjaga kesehatan reproduksinya serta dapat memilih pelayanan kesehatan yang tepat dan baik untuk mengatasi permasalahan kesehatan reproduksi mereka.
2. Diperlukan KIE (Konsultasi, Informasi, dan Edukasi) yang tepat untuk meningkatkan motivasi periksa ke pelayanan kesehatan dan meningkatkan kunjungan penderita dismenore ke pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Speroff; Leon; Eritz; Marc A. Dysmenorrhea in Clinical Gynecologic Endocrinology & Infertility.7th edition.Lippincott Williams & Wilkins.2005. 2. Dawood MY. Dysmenorrhea. J Reprod Med. Mar 1998;30(3):154-67.
3. Aaro, L.E.. Adolescent Lifestyle in A. Baum, S; Newman J; Weinman, R; West and C; McManus. Cambridge Handbook of Psychology, Health and Medicine. Cambridge University Press. Cambridge.1999: 65-67
4. Koltz MM. Dysmenorrhea, Endometriosis and Pelvic Pain. In: Lemeke DP; Pattison J; Marshall LA; Cowley DS, eds. Primary Care of Women. Norwalk Conn. Appleton & Lange: 2001:420-32.
5. Suwono; Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Dismenore dengan motivasi kunjungan ke pelayanan Kesehatan; FK UNS; Solo; 2005. 6. Andersch B; Milsom I. An Epidemiologic Study of Young Women with
Dysmenorrhea. Am J Obstet Gynecol. Nov 15 2004;144(6):655-60.
7. Dawood MY. Dysmenorrhea. Clin Obstet Gynecol. Mar 2000;33(1):168-78. 8. Jamieson DJ; Steege JF. The Prevalence Of Dysmenorrhea, Dyspareunia,
Pelvic Pain, and Irritable Bowel Syndrome in Primary Care Practices. Obstet
Gynecol. Jan 2002;87(1):55-8.
9. Sundell G; Milsom I; Andersch B. Factors Influencing The Prevalence and Severity of Dysmenorrhoea in Young Women. Br J Obstet Gynaecol. Jul 2006;97(7):588-94.
10. Akerlund M. Pathophysiology of Dysmenorrhea. Acta Obstet Gynecol Scand
11. Akerlund M; Stromberg P; Forsling ML. Primary Dysmenorrhoea and Vasopressin. Br J Obstet Gynaecol. Jun 2002;86(6):484-7.
12. Willman EA; Collins WP; Clayton SG. Studies in The Involvement of Prostaglandins in Uterine Symptomatology and Pathology. Br J Obstet
Gynaecol. May 2001;83(5):337-41.
13. Fraser IS. Prostaglandins, Prostaglandin Inhibitors and Their Roles in Gynaecological Disorders. Baillieres Clin Obstet Gynaecol. Dec 2004;6(4):829-57.
14. Demers LM; Hahn DW; McGuire JL. Newer Concepts in Dysmenorrhea Research: Leukotrienes and Calcium Channel Blockers. In: Dawood MY; McGuire JL; Demers LM, eds. Premenstrual Syndrome and Dysmenorrhea. London: Pitman; 2004:205-13.
15. Chegini N; Rao CV. The Presence of Leukotriene C4- and Prostacyclin-Binding Sites in Nonpregnant Human Uterine Tissue. J Clin Endocrinol Metab. Jan 2003;66(1):76-87.
16. Harlow SD; Park M. A Longitudinal Study of Risk Factors For The Occurrence, Duration and Severity of Menstrual Cramps in A Cohort of College Women. Br
J Obstet Gynaecol. Nov 2003;103(11):1134-42.
17. Nigam S; Benedetto C; Zonca M; Leo-Rossberg I; Lubbert H; Hammerstein J. Increased Concentrations of Eicosanoids and Platelet-Activating Factor in Menstrual Blood From Women with Primary Dysmenorrhea. Eicosanoids. 2004;4(3):137-41.
19. Parazzini F; Tozzi L; Mezzopane R; Luchini L; Marchini M; Fedele L. Cigarette Smoking, Alcohol Consumption, and Risk of Primary Dysmenorrhea.
Epidemiology. Jul 2004;5(4):469-72.
20. Dawood MY. Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs And Changing Attitudes Toward Dysmenorrhea. Am J Med. May 20 2004;84(5A):23-9.
21. Sobczyk R; Braunstein ML; Solberg L; Schuman SH. A Case Control Survey and Dysmenorrhea in A Family Practice Population: A Proposed Disability Index. J Fam Pract. Aug 2004;7(2):285-90.
22. Notoatmodjo. Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Jakarta, Rineka Cipta.2007. 23. Suhartono. Dasar-Dasar Filsafat. Yogyakarta : Ar-Ruzz.2004.
24. Narendra, B. Tumbuh Kembang Anak Dan Remaja. Sagung Seto Jakarta.2002.
25. Solita, S. Sosiologi Kesehatan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.2004.
Tabel induk Hubungan Pengetahuan Remaja Putri dengan Motivasi Periksa ke Pelayanan Kesehatan NO Kode Responden Umur (thn) Skoring Pengetahuan Skoring Motivasi ke Pelayanan Kesehatan Dismenore 1 3 15 10 3 √ 2 4 17 8 2 √ 3 5 15 7 1 √ 4 6 16 9 2 √ 5 7 15 14 1 √ 6 10 17 9 4 √ 7 18 17 10 3 √ 8 21 16 12 3 √ 9 24 15 8 2 √ 10 27 15 1 2 √ 11 30 16 5 2 √ 12 38 16 12 4 √ 13 39 15 6 2 √ 14 41 17 10 3 √ 15 42 15 7 2 √ 16 50 15 9 2 √ 17 1 15 7 5 √ 18 2 16 12 2 √ 19 9 15 9 0 √ 20 11 15 8 1 √ 21 12 15 7 3 √ 22 13 18 9 2 √ 23 20 16 10 3 √ 24 23 16 7 3 √ 25 16 17 11 3 √ 26 26 16 9 2 √ 27 29 16 10 4 √ 28 31 15 7 4 √ 29 32 15 6 4 √
ANGKET
Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Dismenore dengan Motivasi untuk Periksa ke Pelayanan Kesehatan di SMU YPSA- Medan
Hari/Tgl :
KODE RESPONDEN :
Umur :
Riwayat Dismenore : 1. Mengalami senggugut (dismenore) 2. Tidak menderita senggugut (dismenore)
Petunjuk I :
1. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti
2. Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini dengan memberi tanda check (√) pada
jawaban yang anda anggap sesuai pada kolom yang telah disediakan 3. Mohon di teliti kembali agar tidak terjadi kesalahan dalam memilih 4. Jawaban anda akan menjadi rahasia peneliti
No Pernyataan Ya/benar Tidak/salah Tidak Tahu 1. Senggugut adalah rasa nyeri yang biasanya
terfokus diperut bagian bawah pada saat datang haid.
2. Nyeri yang bersifat cramping (dipuntir-puntir) dibagian bawah perut, dan akan hilang saat selesai haid dinamakan senggugut.
3. Kontraksi otot-otot rahim dan penyempitan pembuluh darah rahim dapat menyebabkan senggugut.
4. Stress tidak mempengaruhi munculnya sengugut.
5. Hormon yang tidak seimbang di dalam tubuh sewaktu haid tidak berpengaruh pada munculnya senggugut.
6. Emosi yang tidak stabil pada remaja bisa menyebabkan senggugut.
7. Kelainan anatomi (susunan/struktur) maupun bentuk dari alat reproduksi wanita dapat menimbulkan senggugut.
8. Mual, muntah, sakit kepala, diare, mudah tersinggung bukan termasuk pertanda/ gejala senggugut.
9. Senggugut bisa ditandai dengan nyeri bagian bawah, pada bokong, dan pada paha bagian dalam ketika dating haid, sampai bisa membuat terguling menahan sakit.
10. Mengkonsumsi makanan bergizi, tinggi serat, kalsium dapat membantu mengurangi senggugut.
11. Mengatur jadwal tidur dari istirahat yang cukup bisa membantu meredakan senggugut
12. Ketika senggugut sebaiknya berhentilah berolah raga, karena olah raga seperti berjalan kaki dan bersepeda dapat memperberat senggugut.
13. Meminum-minuman hangat tidak dianjurkan pada penderita senggugut.
14. Senggugut dapat diredakan nyerinya
dengan minum obat anti nyeri seperti asam mefenamat dan parasetamol tablet
15. Penyakit kista di indung telur, tumor dirahim bisa menyebabkan senggugut.
16. Senggugut biasa dialami remaja, tidak ada kaitannya dengan penyakit dikandungan, karena senggugut dapat sembuh sendiri 17. Senggugut bisa menurunkan kinerja
produktif karena penderita tidak sanggup bekerja maksimal, hal ini dapat
menurunkan penghasilan.
18. Membiarkan senggugut hilang sendirinya tanpa usaha pemeriksaan dini berarti membuka peluang penyakit kandungan
Petunjuk II :
1. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti
2. Isilah kolom yang tersedia dengan tanda check (√) untuk jawaban yang paling sesuai menurut anda
3. Jawablah dengan sejujur-jujurnya 4. Keterangan :
S = Setuju TS = Tidak Setuju TT = Tidak tahu
5. Jawaban anda akan menjadi rahasia peneliti
No. Pernyataan S TS TT
1. Pemeriksaan terhadap dismenore dilakukan bila nyeri yang dirasakan sudah benar-benar parah dan menggangggu aktifitas sehari-hari.
2. Pemeriksaan terhadap dismenore tidak dilakukan karena akan membuat cemas bila ternyata ada kelainan, misalnya adanya tumor dalam rahim. 3. Dismenore mempengaruhi kesehatan reproduksi
sehingga perlu dideteksi secara dini melalui pemeriksaan secara sistematis.
4. Informasi tentang dismenore yang pernah
diperoleh mendorong anda untuk memeriksakan diri.
5. Anda periksa dismenore karena teman anda juga melakukan pemeriksaan.
6. Saat mengalami dismenore anda melakukan pemeriksaan karena dekat dengan sarana pelayanan kesehatan.
[DataSet1] F:\DATA DISMENOREA.sav
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai_Pengetahuan Nilai_Motivasi
N 32 32
Normal Parameters Mean .4774 .4219
Std. Deviation .14450 .17953 Most Extreme Differences Absolute .114 .220 Positive .107 .220 Negative -.114 -.186 Kolmogorov-Smirnov Z .644 1.246
Asymp. Sig. (2-tailed) .802 .090
Correlations
[DataSet1] F:\DATA DISMENOREA.sav
Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Nilai_Pengetahuan .4774 .14450 32 Nilai_Motivasi .4219 .17953 32
Correlations
Nilai_Pengetahuan Nilai_Motivasi Nilai_Pengetahuan Pearson Correlation 1 -.001Sig. (2-tailed) .995
N 32 32
Nilai_Motivasi Pearson Correlation -.001 1 Sig. (2-tailed) .995
T-Test
[DataSet1] F:\DATA DISMENOREA.sav
Group Statistics Riwayat Senggugut / Dismenore N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Nilai_Pengetahuan Sedang Dismenorea 16 .4757 .17090 .04272 Tidak sedang Dismenorea
16 .4792 .11807 .02952 Nilai_Motivasi Sedang Dismenorea 16 .3958 .14751 .03688
Tidak sedang Dismenorea
16 .4479 .20833 .05208
Frequencies
[DataSet1] F:\DATA DISMENOREA.sav
Statistics
Umur (thn) N Valid 32 Missing 0
Umur (thn)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid 14 1 3.1 3.1 3.1 15 15 46.9 46.9 50.0 16 10 31.3 31.3 81.3 17 5 15.6 15.6 96.9 18 1 3.1 3.1 100.0 Total 32 100.0 100.0
Graph
[DataSet1] F:\DATA DISMENOREA.sav
Nilai_Pengetahuan 0.60 0.40 0.20 0.00 N il ai _Mot ivasi 1.00 0.80 0.60 0.40 0.20 0.00
Grafik Korelasi Pengetahun Dismenorea dengan Motivasi Pencarian Pelayanan Kesehatan
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN
Adik –adik siswi Yth,
Nama saya dr.Abdur Rohim Lubis, saat ini saya sedang menjalani program pendidikan Spesialis Kebidanan dan Kandungan di Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara- Medan.
Saya sebelumnya mengucapkan terima kasih atas kesempatan waktu yang adik-adik berikan untuk menyampaikan perihal yang ingin saya sampaikan sehubungan dengan penelitian yang akan saya lakukan di sekolah ini. Penelitian saya tentang :
“ Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Terhadap Dismenore dengan Motivasi Untuk Periksa ke Pelayanan Kesehatan di SMU YPSA- Medan”.
Penelitian ini saya lakukan hanya di SMU YPSA-Medan dibawah bimbingan langsung dua supervisor Dr. Rusli P.Barus, SpOG.K dan Dr. Yusuf R. Surbakti, SpOG.K. Penelitian ini akan dilakukan pada adik- adik siswi yang memenuhi syarat untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian sebagai sampel.
Adapun kriteria atau syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi sampel adalah adik-adik yang ketika haid mengalami dismenore, dalam bahasa awamnya dinamakan senggugut. Dan tentunya bagi adik- adik yang nantinya bersedia saya harapkan ikut berpartisipasi.
Adik –adik yang terpilih sebagai sampel akan saya minta kesediaannya untuk mengisi angket yang akan saya bagikan satu persatu. Nanti silahkan diisi dengan pendapat sendiri tanpa dipengaruhi jawaban temannya. Nanti lembaran angket akan saya ambil setelah selesai pengisiannya. Waktu untuk pengisian disediakan selama
Adapun tujuan penelitian ini, untuk mengetahui apakah ditemukan hubungan bermakna antara pengetahuan remaja putri tentang dismenore dengan motivasi untuk periksa ke pelayanan kesehatan.
Manfaat penelitian ini, diharapkan melalui hasil yang saya dapat diperoleh informasi yang akurat apakah memang pengetahuan tentang dismenore itu berpengaruh terhadap motivasi remaja putri untuk berobat maupun konsultasi ke tempat- tempat pelayanan kesehatan, seperti tempat praktek, klinik, puskesmas, rumah sakit, maupun balai pengobatan, mengingat dismenore itu sendiri paling banyak diderita oleh remaja.
Partisipasi adik- adik dalam penelitian ini sepenuhnya bersifat sukarela dan tanpa paksaan, maupun tekanan dari pihak manapun. Seandainya adik- adik menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, maka saya akan tetap menghargai itu sebagai hak adik –adik tentunya.
Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini, saya harapkan adik-adik yang terpilih sebagai sukarela dalam penelitian ini dapat mengisi lembar persetujuan turut serta dalam penelitian ini yang telah di persiapkan. Jawaban adik- adik dalam kuisioner sepenuhnya dijaga kerahasiaannya dari siapapun yang tidak berkepentingan dalam penelitian ini.
Terima kasih saya ucapkan kepada adik- adik yang telah berpartisipasi di dalam penelitian ini. Jika dalam penelitian ini terdapat hal-hal yang kurang jelas maka adik- adik dapat bertanya langsung atau menghubungi saya dr. Abdur Rohim Lubis, Departemen Kebidanan dan Kandungan (Obstetri dan Genikologi) FK-USU. Telp: 061-8217588 atau telepon genggam 081264578099. Terima kasih.
Medan, Mei 2012
Hormat saya,
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN SUBJEK PENELITIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Nn ……… Umur : ………. tahun
Kepada saya telah diberikan penjelasan mengenai prosedur penelitian :
“Hubungan Pengetahuan Remaja Putri tentang Dismenore dengan Motivasi untuk Periksa ke Pelayanan Kesehatan
di SMU YPSA- Medan“
Dan saya telah memahaminya.
Maka dengan sadar saya menyatakan bersedia untuk mengikuti penelitian ini.
Medan, 2012
Dokter Peneliti : Peserta Penelitian Dr. Abdur Rohim Lubis
Dept. Obgin RSUP-HAM ( ………...) Telp. 061-77239507/ 081264578099