• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Karakteristik Responden

Berdasarkan pengumpulan data yang telah dilakukan melalui kuesioner dan wawancara kepada 86 orang responden, kemudian jawaban dari para responden tersebut dapat memberikan gambaran informasi terhadap petani padi sawah yang berada di Kecamatan Lubuk Pakam. Hasil dari pengumpulan data melalui kuesioner kemudian di deskripsikan dalam tahap demi tahap berdasarkan karakteristik respondennya.

4.2.1.1 Jenis Kelamin

Tabel 4.1 dibawah akan menjelaskan mengenai gambaran keseluruhan jumlah responden yang digolongkan berdasarkan jenis kelamin. Adapun tabelnya yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.1 Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)

Laki-Laki 70 81.4

Perempuan 16 18.6

Total 86 100

Diantaranya yaitu jenis kelamin Laki-laki yang berjumlah 70 orang atau memiliki kontribusi sebesar 81.4% dari keseluruhan jumlah responden. Sedangkan jenis kelamin perempuan memiliki kontribusi sebesar 18.6% dari keseluruhan sampel atau berjumlah 16 orang. Hal ini kemudian dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin laki-laki memiliki dominasi dalam kegiatan bertani padi sawah di Kecamatan Lubuk Pakam.

4.2.1.2 Usia

Tabel 4.2 Usia Petani

Usia Jumlah Persentase (%)

< 31 6 7 31 – 40 21 24.4 41 – 50 21 24.4 51 – 60 27 31.4 >60 11 12.8 Total 86 100

Tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa petani padi di Kecamatan Lubuk Pakam memiliki usia yang beragam. Tabel menunjukkan bahwa usia diantara 51 – 60 tahun menjadi usia paling dominan menjadi petani yaitu sebanyak 27 orang responden, sedangkan umur <31 tahun hanya memiliki 6 responden atau sebesar 7% dari keseluruhan responden yang diteliti diikuti dengan usia diatas 60 yang berjumlah 11 responden atau 12.8% dari keseluruhan responden yang ada. Usia antara 31 -- 40 sebanyak 21 orang dan usia antara 41 -- 50 dengan jumlah responden juga sebanyak 21 orang atau sama-sama berkontribusi 24.4% dari keseluruhan responden.

Dapat diambil kesimpulan bahwa usia paling dominan menjadi petani padi di Kecamatan Lubuk Pakam adalah usia diantara 51 -- 60 tahun, mengingat umur yang semakin lanjut bukan berarti hambatan dalam produktifitas mereka, karena pada kenyataannya pada umur inilah yang merupakan paling dominan.

4.2.1.3 Lama Usaha

Tabel 4.3 Lama Usaha

Lama Usaha Jumlah Persentase (%)

< 11 17 19.8 11 -- 20 28 32.6 21 -- 30 21 24.4 31 -- 40 14 16.3 >40 6 7 Total 86 100

Dari 86 responden tersebut, 28 diantaranya telah melakukan usaha taninya antara 11--20 tahun lamanya artinya 32.6% dari keseluruhan total responden. Kemudian 21 responden yang telah bekerja selama antara 21 – 30 tahun dan 14 orang bekerja diantara 31 – 40 tahun, atau masing-masing sebesar 24.4% dan 16.3%. Sedangkan bagi petani yang baru melakukan usaha taninya di bawah 11 tahun berjumlah 17 orang atau 19.8%, jumlah petani yang paling lama bertani yaitu lebih dari 40 tahun berjumlah 6 orang responden atau 7%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lama usaha yang paling dominan adalah mereka yang telah melakukan kegiatan usaha taninya antara 11 -- 20 tahun. Ini menunjukkan bahwa mereka dapat dikatakan cukup berpengalaman dan telah melakukan berbagai eksperimen dalam usaha tani dalam belasan tahun. Sekaligus menunjukkan bahwa di Kecamatan Lubuk Pakam ini merupakan daerah yang telah bertahun-tahun dilakukannya usaha tani.

4.2.1.4 Tingkat Pendidikan

Tabel 4.4 Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)

Tidak Tamat SD 6 7 SD 23 26.7 SMP 26 30.2 SMA/SMK 26 30.2 D3 2 2.3 S1 3 3.5 Total 86 100

Pada tabel diatas dapat kita lihat bahwa untuk para responden yang tidak tamat SD berjumlah 6 orang atau 7 % dari total keseluruhan. Bagi responden yang menyenyang pendidikan sampai pada tahap tamat SD berjumlah 23 orang atau sebesar 26.7%. Bagi mereka yang berpendidikan sampai tamat SMP dan SMA/SMK sama-sama berjumlah 26 orang responden atau masing-masing 30.2% dari total responden. Sedangkan untuk mereka yang berpendidikan D3 dan S1 masih relatif kecil bila dibandingkan dengan tingkat pendidikan yang lainnya, yakni sebesar 2 dan 3 orang atau sebesar 2.3% dan 3.5% dari total responden.

Tingkat pendidikan menjadi salah satu objek yang perlu diperthatikan, berangkat dari tingkat pendidikannya kita dapat mengetahui dasar dari cara pemikiran seseorang untuk berperilaku dalam kegiatannya sehari-hari. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa petani padi di Kecamatan Lubuk Pakam di dominasi oleh mereka yang rata-rata berpendidikan masih pada tingkat SMP atau SMA. Hal ini perlu di tingkatkan demi terciptanya modernisasi dalam sektor pertanian.

4.2.1.5 Kepemilikan Lahan

Tabel 4.5 Kepemilikan Lahan

Kepemilikan Lahan Jumlah Persentase (%)

Milik Pribadi 79 91.9

Sewa 7 8.1

Kepemilikan lahan untuk lahan pertanian dikelompokkan dalam 2 (dua) golongan yaitu milik pribadi dan sewa. Untuk kepemilikan secara hak milik pribadi berjumlah 79 responden atau sebesar 91.9% dari keseluruhan responden. Sedangkan untuk kepemilikan secara secara sewa hanya sebanyak 7 orang responden atau 8.1%.

Hal ini membuktikan bahwa mereka lebih mandiri dalam pengembangan usaha pertaniannya, yang terbukti dengan banyaknya dari mereka yang mempunyai lahan milik pribadi.

4.2.1.6 Jumlah Pekerja

Tabel 4.6 Jumlah Pekerja

Berdasarkan tabel diatas, penggarapan lahan rata-rata dikerjakan oleh 2 orang atau sebesar 48.8%. Lahan yang dikerjakan oleh 3 orang (27.9%), 4 orang (5.8%), lebih dari 4 orang (5.8%). Dan bagi mereka yang hanya mengerjakan sendiri lahan pertaniannya sebanyak 10 responden atau 11.6%.

Jumlah Pekerja Jumlah Persentase (%)

1 10 11.6 2 42 48.8 3 24 27.9 4 5 5.8 >4 5 5.8 Total 86 100

Pengerjaan yang dilakukan oleh beberapa orang tentu akan membantu dalam memudahkan pengerjaannya, terutama pada lahan yang relatif besar. Namun perlu diperhatikan banyaknya pekerja hanya dapat dirasakan manfaatnya keefektifannya ketika jumlah dipekerjakan sesuai dengan yang dibutuhkan.

4.2.1.7 Jumlah Tanggungan

Tabel 4.7 Jumlah Tanggungan

Tabel jumlah tanggungan diatas menerangkan bagi petani yang memiliki tanggungan sebanyak 0--2 orang tanggungan sebanyak 12 responden (14%). Tanggungan sebanyak 3--4 orang berjumlah 31 responden (36%), 4--5 orang berjumlah 31 responden (36%), dan sebanyak 7--8 orang berjumlah 12 responden (14%).

Hal ini menunjukkan bahwa, hasil pendapatan yang mereka peroleh harus bisa menghidupi sebanyak tanggungan yang mereka miliki. Untuk itu efisiensi penggunaan pendapatan harus lebih bijak lagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan juga meningkatkan usaha yang mereka tekuni.

Jumlah Tanggungan Jumlah Persentase (%)

0--2 12 14

3--4 31 36

4--5 31 36

7--8 12 14

4.2.1.8 Perolehan Kredit

Tabel 4.8 Perolehan Kredit

Tabel diatas menunjukkan bahwa kemudahan dalam memperoleh kredit masih perlu ditingkatkan. Pengelolaan kredit harus lebih dekat lagi kepada konsumen dan memudahkan regulasi bagi mereka yang ingin mengajukan kredit namun tidak mengesampingkan keamanan dan kenyamanan bagi mereka yang serius dalam berusaha dan membutuhkan kredit pinjaman. Mereka yang berpendapat sangat sulit berjumlah 3 orang (3.5%) dan yang berpendapat sulit berjumlah 52 orang (60.4%). Sedangkan mereka yang berpendapat mudah dan sangat mudah berjumlah masing masing 22 orang (25.6%) dan 9 orang (10.5%).

Banyaknya dari mereka yang merasa perolehan kredit masih dirasa sulit, merupakan sebuah hambatan yang perlu diperhatikan secara serius. Mereka berpendapat bahwa hambatan yang paling sering ditemui yaitu :

• Agunan

• Lamanya waktu pencairan

• Kelengkapan syarat permohonan kredit • Urusan bertele-tele

Perolehan Kredit Jumlah Persentase (%)

Sangat Sulit 3 3.5

Sulit 52 60.4

Mudah 22 25.6

Sangat Mudah 9 10.5

4.2.1.9 Pendapatan

Tabel 4.9 Pendapatan

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pendapatan yang diperoleh petani yaitu bagi yang berpendapatan di bawah Rp 2.000.000 berjumlah 9 orang dengan persentase sebanyak 10.5% dari keseluruhan responden. Bagi responden berpendapatan antara Rp 2.000.001 -- Rp 4.000.000 sejumlah 52 orang atau 60.5% dan untuk responden berpendapatan Rp 4.000.001 -- Rp 6.000.000 sebanyak 21 orang atau sebesar 24.4%. Sedangkan untuk yang berpendapatan antara Rp 6.000.001 – Rp 8.000.000 dan > Rp 8.000.000 masing-masing berjumlah 2 orang atau sama-sama berkontribusi sebesar 2.3% dari total keseluruhan responden.

Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan yang diperoleh petani padi setelah menerima kredit pinjaman adalah antara Rp 2.000.001 -- Rp 4.000.000. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah responden sebanyak 52 orang. Banyaknya pendapatan yang mereka terima hendaknya digunakan secara lebih

Pendapatan Jumlah Persentase (%)

< Rp 2.000.000 9 10.5 Rp 2.000.001 -- Rp 4.000.000 52 60.5 Rp 4.000.001 -- Rp 6.000.000 21 24.4 Rp 6.000.001 – Rp 8.000.000 2 2.3 > Rp 8.000.000 2 2.3 Total 86 100

bijak dan tidak mengesampingkan sisi penggunaan dana untuk modal usaha dikemudian hari agar kelangsungan usaha lebih terjamin dan mandiri.

Dokumen terkait