• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Karakteristik Responden Penelitian

Responden yang diteliti pada kegiatan penelitian ini berada pada 5 (lima) wilayah kecamatan di Kabupaten Langkat yaitu dari Kecamatan Selesai, Kecamatan Kuala, Kecamatan Padang Tualang, Kecamatan Binjai dan Kecamatan

Wampu dengan jumlah responden sebanyak 150 orang yang terdiri dari 75 orang responden yang ternaknya melaksanakan teknologi Inseminasi Buatan dan 75 orang responden yang ternaknya melaksanakan kawin alam, dengan jumlah responden sebanyak 30 orang tiap kecamatan dimana penelitian ini dilaksanakan.

Karakteristik responden penelitian ini meliputi usia/umur, lama beternak, pendidikan, pekerjaan, jumlah ternak yang dipelihara, jumlah ternak betina produktif yang dipelihara .

1) Usia/Umur

Didalam melaksanakan suatu rencana program pembangunan dibutuhkan gambaran komposisi penduduk berdasarkan usia/umur yang akan berguna untuk mencerminkan ketersediaan sumber daya manusia dan mempertimbangkan bagaimana metode pembinaan dan penyampaian program pembangunan tersebut sehingga mudah dan gampang diterima dan diterapkan.

Karakteristik usia/umur dari responden di lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 7 dibawah ini.

Tabel 7. Karakteristik usia/umur responden

No Usia/Umur Inseminasi Buatan Kawin Alam

Responden (Tahun) Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(orang) (%) (orang) (%) 1 20 - 30 1 1,33 2 2,67 2 31 - 40 24 32 13 17,33 3 41 - 50 22 29,33 23 30,67 4 51 - 60 17 22,67 22 29,33 5 ≥ 61 11 14,67 15 20 Jumlah 75 100 75 100

Sumber : Data Primer Diolah, (2013)

Dari tabel diatas diperoleh gambaran bahwa usia/umur responden dari Inseminasi Buatan yang berada diantara rentang usia/umur antara 20 sampai dengan 30 tahun sebanyak 1 orang atau sebesar 1,33%, yang berumur 31 sampai dengan 40 tahun sebanyak 24 orang atau sebesar 32%, yang berumur 41 sampai dengan 50 tahun sebanyak 22 orang atau sebesar 29,33%, yang berumur 51 sampai dengan 60 tahun sebanyak 17 orang atau sebesar 22,67% dan yang berumur 61 tahun keatas sebanyak 11 orang atau 14,67%.

Sedangkan untuk usia/umur responden dari Kawin Alam yang berada diantara rentang usia/umur antara 20 sampai dengan 30 tahun sebanyak 2 orang atau sebesar 2,67%, yang berumur 31 sampai dengan 40 tahun sebanyak 13 orang atau sebesar 17,33%, yang berumur 41 sampai dengan 50 tahun sebanyak 23 orang atau sebesar 30,67%, yang berumur 51 sampai dengan 60 tahun sebanyak 22 orang atau sebesar 29,33% dan yang berumur 61 tahun keatas sebanyak 15 orang atau 20%. Rentang usia/umur yang terbanyak pada responden Inseminasi Buatan adalah rentang usia/umur 31 sampai dengan 40 tahun sebanyak 24 orang atau sebesar 32% dan untuk responden Kawin Alam adalah usia/umur 41 sampai dengan 50 tahun sebanyak 23 orang atau sebesar 30,67%, ini menunjukkan bahwa responden baik Inseminasi Buatan dan Kawin Alam adalah responden dalam sebaran/rentang usia produktif untuk memelihara ternak dimana usia muda akan lebih cepat menyerap inovasi yang diperkenalkan atau yang diajarkan.

2) Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini :

Tabel 8. Karakteristik tingkat pendidikan responden

No Pendidikan Inseminasi Buatan Kawin Alam

Responden Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(orang) (%) (orang) (%)

1 SD 33 44 33 44

2 SMP 19 25,33 21 28

3 SMA 23 30,67 21 28

Jumlah 75 100 75 100

Sumber : Data Primer Diolah, (2013)

Dari gambaran diatas dapat dilihat bahwa untuk responden Inseminasi Buatan yang berpendidikan SD adalah sebanyak 33 orang atau 44%, berpendidikan SMP sebanyak 19 orang atau 25,33% dan berpendidikan SMA sebanyak 23 orang atau 30,67%. Untuk responden Kawin Alam yang berpendidikan SD sebanyak 33 orang atau 44%, berpendidikan SMP sebanyak 21 orang atau 28% dan berpendidikan SMA sebanyak 21 orang atau 28%. Dari kedua responden tersebut yang terbanyak adalah responden yang berpendidikan SD

yaitu masing-masing sebanyak 33 orang atau 44%, ini berarti bahwa tingkat pendidikan responden masih sangat rendah yang akan mempengaruhi tingkat kemampuan peternak dalam menyerap dan menerapkan inovasi-inovasi baru dalam hal pengelolaan manajemen ternaknya dan berpengaruh terhadap pola pikir dan tingkah laku responden.

3) Lama beternak

Pengalaman atau lamanya beternak sapi potong pada responden dapat dilihat pada Tabel 9 berikut ini.

Tabel 9. Lama beternak

No Lama Inseminasi Buatan Kawin Alam

Beternak (Tahun) Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(orang) (%) (orang) (%) 1 1 - 5 20 26,67 11 14,67 2 6 - 10 20 26,67 19 25,33 3 11 - 15 14 18,66 31 41,34 4 16 - 20 6 8 7 9,33 5 ≥ 21 15 20 7 9,33 Jumlah 75 100 75 100

Sumber : Data Primer Diolah (2013)

Dari data diatas dapat dilihat bahwa lama responden Inseminasi Buatan beternak sapi potong 1 sampai 5 tahun adalah sebanyak 20 orang atau sebesar 26,67%, lama beternak 6 sampai 10 tahun adalah sebanyak 20 orang atau sebesar 26,67%, lama beternak 11 sampai 15 tahun adalah sebanyak 14 orang atau sebesar 18,66%, lama beternak 16 sampai 20 tahun adalah sebanyak 6 orang atau sebesar 8%, lama beternak 21 tahun atau lebih adalah sebanyak 15 orang atau sebesar 20%.

Untuk responden kawin alam, lama beternak 1 sampai 5 tahun adalah sebanyak 11 orang atau sebesar 14,67%, lama beternak 6 sampai 10 tahun adalah sebanyak 19 orang atau sebesar 25,33%, lama beternak 11 sampai 15 tahun adalah sebanyak 31 orang atau sebesar 41,34%, lama beternak 16 sampai 20 tahun adalah sebanyak 7 orang atau sebesar 9,33%, lama beternak 21 tahun atau lebih adalah sebanyak 7 orang atau sebesar 9,33%.

Semakin lama peternak dalam memelihara ternak sapinya maka peternak tersebut akan mempunyai pengalaman yang lebih banyak dibandingkan dengan

peternak yang baru memelihara ternaknya. Peternak yang berpengalaman akan lebih mudah dan lebih cepat menerima inovasi karena pengalaman peternak yang lebih banyak mempunyai pengaruh terhadap persepsi atau cara pandangnya terhadap suatu inovasi.

4) Pekerjaan

Karakteristik pekerjaan dari masing-masing responden dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 10. Karakteristik pekerjaan responden

No Jenis Inseminasi Buatan Kawin Alam

Pekerjaan Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(orang) (%) (orang) (%)

1 Petani 36 48 37 49,34

2 Karyawan 17 22,67 22 29,33

3 Wiraswasta 22 29,33 16 21,33

Jumlah 75 100 75 100

Sumber : Data Primer Diolah (2013)

Dari data diatas diperoleh bahwa pekerjaan dari responden Inseminasi Buatan sebagai petani adalah sebanyak 36 orang atau sebesar 48%, pekerjaan sebagai karyawan sebanyak 17 orang atau sebesar 22,67% dan pekerjaan sebagai wiraswasta sebanyak 22 orang atau sebesar 29,33%.

Untuk responden Kawin Alam yang bekerja sebagai petani adalah sebanyak 37 orang atau sebesar 49,34%, pekerjaan sebagai karyawan sebanyak 22 orang atau sebesar 29,33% dan pekerjaan sebagai wiraswasta sebanyak 16 orang atau sebesar 21,33%.

Dari hasil perhitungan tersebut jenis pekerjaan baik dari responden Inseminasi Buatan dan Kawin Alam yang terbanyak adalah sebagai petani yaitu 48% untuk Inseminasi Buatan dan 49,34% untuk Kawin Alam, hal ini menunjukkan bahwa petani dalam mengelola ternaknya merupakan usaha sambilan atau sampingan.

5) Jumlah ternak sapi potong yang dipelihara

Jumlah ternak sapi potong yang dipelihara oleh responden dapat dilihat pada Tabel 11 dibawah ini.

Tabel 11. Jumlah ternak sapi potong yang dipelihara responden

No Jumlah Inseminasi Buatan Kawin Alam

Ternak Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(ekor) (orang) (%) (orang) (%)

1 1 - 3 27 36 13 17,33

2 4 - 6 34 45,33 37 49,34

3 7 - 9 9 12 12 16

4 ≥ 10 5 6,67 13 17,33

Jumlah 75 100 75 100

Sumber : Data Primer Diolah (2013)

Dari data diatas dapat dilihat bahwa jumlah kepemilikan ternak terbesar untuk responden Inseminasi Buatan adalah sebanyak 4 sampai 6 ekor ternak sapi potong dengan jumlah responden sebanyak 34 orang atau sebesar 45,33%, demikian juga untuk responden Kawin Alam, jumlah kepemilikan ternak terbesar adalah sebanyak 4 sampai 6 ekor dengan jumlah responden sebanyak 37 orang atau sebesar 49,34%, ini menunjukkan bahwa peternak responden masih mengelola peternakan skala kecil atau tradisional dengan jumlah kepemilikan ternak 4 sampai 6 ekor.

6) Jumlah Ternak Sapi Betina Produktif yang dipelihara

Jumlah ternak sapi betina produktif yang dipelihara oleh responden dapat dilihat pada Tabel 12 dibawah ini.

Tabel 12. Jumlah ternak sapi betina produktif yang dipelihara responden

No Jumlah Inseminasi Buatan Kawin Alam

Ternak Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(ekor) (orang) (%) (orang) (%)

1 1 - 3 60 80 50 66,67

2 4 - 6 13 17,34 18 24

3 7 - 9 1 1,33 3 4 4 ≥ 10 1 1,33 4 5,33

Jumlah 75 100 75 100

Sumber : Data Primer Diolah (2013)

Dari data diatas dapat dilihat bahwa jumlah kepemilikan ternak sapi betina produktif terbesar untuk responden Inseminasi Buatan adalah sebanyak 1 sampai 3 ekor ternak sapi betina produktif dengan jumlah responden sebanyak 60 orang

atau sebesar 80%, demikian juga untuk responden Kawin Alam, jumlah kepemilikan ternak sapi betina produktif terbesar adalah sebanyak 1 sampai 3 ekor dengan jumlah responden sebanyak 50 orang atau sebesar 66,67%.

Dokumen terkait