• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Peran Teman Sebaya Responden Berdasarkan Jawaban Item Pernyataan tentang Sumber Informasi dan Kognitif, Sumber

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran umum SMA HARAPAN 3 Medan PROFIL SEKOLAH PROFIL SEKOLAH

4.2.2 Karakteristik Peran Teman Sebaya Responden Berdasarkan Jawaban Item Pernyataan tentang Sumber Informasi dan Kognitif, Sumber

Emosional dan Kebudayaan

Tabel 4.3 menjelaskan bahwa dari 14 pernyataan yang diajukan tentang sumber informasi dan kognitif menunjukkan sebagian besar responden sebanyak 83 responden (72,8%) Teman pernah mengajak melihat gambar/ video berbau pornografi, sebanyak 79 responden (69,3%) Teman mengatakan melakukan ciuman saat pacaran adalah hal yang biasa, sebanyak 99 responden (86,8%) Teman tidak pernah mengatakan melakukan aborsi tidak berbahaya bagi kesehatan dan tidak menimbulkan gangguan untuk organ reproduksi , sebanyak 87 responden (76,3%) pernah mendapat informasi dari teman bahwasanya pacaran anak remaja sekarang, ciuman dan melakukan hubungan seksual sudah banyak terjadi, sebanyak 82 responden (71,9%) teman tidak pernah mengatakan seksual pranikah tidak menimbulkan kehamilan apabila hanya sekali saja, sebanyak 85 responden (76,6%) teman tidak pernah mengatakan resiko aborsi tidak berbahaya bagi kesehatan dan

tidak menimbulkan gangguan untuk organ reproduksi , sebanyak 93 responden (81,6%) Teman selalu mengingatkan saya untuk menjauhi tindakan yang menjurus kepada tindakan seksual, sebanyak 78 responden (68,4%) pernah mendengar dari teman kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial dan bukan semata – mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya, sebanyak 96 responden (84,2%) pernah mendengar dari teman ciri – ciri remaja mulai akhil baligh adalah terjadinya menstruasi atau haid pada remaja putris, sebanyak 90 responden (78,9%) pernah mendengar dari teman mimpi basah merupakan tanda lain pada remaja putra bahwa remaja tersebut mulai akhil baligh atau pubertas, sebanyak 91 responden (79,8%) pernah mendengar dari teman pada remaja pubertas akan terjadi perubahan – perubahan dalam tubuh dan perubahan ini dipengaruhi oleh hormonal dalam tubuh , sebanyak 67 responden (58,8%) pernah mendengar dari teman hormon yang dihasilkan oleh alat reproduksi laki – laki adalah testosteron dan androgen , sebanyak 63 responden (55,3%) pernah mendengar dari teman keinginan yang menggebu untuk memperoleh perasaan yang menyenangkan dengan tujuan hubungan seksual adalah masturbasi atau onani, sebanyak 87 responden (76,3%) pernah mendengar dari teman faktor hormonal mempunyai peranan penting untuk proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

Tabel 4.3 Distribusi Jawaban Item Pernyataan Sumber informasi dan Kognitif

No Pernyataan Ya Tidak Total

f % f % f %

1 Teman pernah mengajak saya melihat gambar/

video berbau pornografi

83 72,8 31 27,2 114 100 2 Teman saya mengatakan melakukan ciuman

saat pacaran adalah hal yang biasa

79 63,3 35 30,7 114 100 3. Teman saya pernah mengatakan melakukan

aborsi tidak berbahaya bagi kesehatan dan tidak menimbulkan gangguan untuk organ reproduksi

15 13,2 99 86,8 114 100

4. Teman saya pernah mengatakan melakukan aborsi tidak berbahaya bagi kesehatan dan tidak menimbulkan gangguan untuk organ reproduksi

87 76,3 27 23,7 114 100

5. Menurut teman saya seksual pranikah tidak menimbulkan kehamilan apabila hanya sekali saja

32 28,1 82 71,9 114 100

6. Menurut teman saya resiko aborsi tidak berbahaya bagi kesehatan dan tidak

menimbulkan gangguan untuk organ reproduksi

28 24,6 85 76,6 114 100

7. Teman selalu mengingatkan saya untuk menjauhi tindakan yang menjurus kepada tindakan seksual

93 81,6 21 18,4 114 100

8. Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial dan bukan semata – mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya

78 64,4 36 31,6 114 100

9. Ciri – ciri remaja mulai akhil baligh adalah terjadinya menstruasi atau haid pada remaja putri

96 84,2 18 15,8 114 100

10. Mimpi basah merupakan tanda lain pada remaja putra bahwa remaja tersebut mulai akhil baligh atau pubertas

90 78,9 24 21,1 114 100

11. Pada remaja pubertas akan terjadi perubahan – perubahan dalam tubuh dan perubahan ini

91 79,8 23 20,3 114 100 12. Hormon yang dihasilkan oleh alat reproduksi

laki – laki adalah testosteron dan androgen

67 58,8 47 41,2 114 100 13. Keinginan yang menggebu untuk memperoleh

perasaan yang menyenangkan dengan tujuan hubungan seksual adalah masturbasi atau onani

63 55,3 51 44,7 114 100

14. Faktor hormonal mempunyai peranan penting untuk proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh

87 76,3 27 23,7 114 100

Berdasarkan Tabel 4.4, dapat dilihat sumber informasi dan kognitif responden adalah positif yaitu sebanyak 72 responden (63,2%) dan sisanya negatif 42 responden (36,8%)

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber Informasi dan Kognitif di SMA HARAPAN 3 Medan Tahun 2015

Variabel f %

Sumber Informasi dan Kognitif

Positif Negatif

72 42

63,2 36,8

Berdasarkan Tabel 4.5, dapat dijelaskan bahwa dari sumber emosional yang terdiri dari 10 pernyataan, sebagian besar responden atau sebanyak 89 responden (78,1%) mengatakan tidak untuk apa saja yang sudah dilakukan sahabat kepada kekasihnya, saya juga ingin melakukanya kepada kekasih saya, sebanyak 79 responden (69,3%) mengatakan saya dan teman – teman saya menganggap tidak wajar jika remaja seusia saya berciuman dengan pacar, sebanyak 73 responden (64,0%) mengatakan saya dan teman – teman saya beranggapan remaja seusia saya harus menggunakan kondom saat berhubungan seksual, sebanyak 68 responden (59,6%) saya dan teman – teman saya menganggap wajar jika remaja seusia saya melakukan masturbasi /onani, sebanyak 102 responden (89,5%) mengatakan menurut saya seks bebas sangat beresiko karena dapat menyebabkan penyakit menular seksual, sebanyak 108 responden (94,7%) mengatakan menurut saya melakukan hubungan seksual diusia remaja sangat beresiko terhadap kesehatan reproduksi, sebanyak 87 responden (76,3%) mengatakan saya sangat tertarik apabila ada teman

yang bercerita tentang hal – hal yang berhubungan dengan pornografi, sebanyak 67 responden (58,8%) mengatakan Saya benci dan marah jika ada teman saya membahas tentang hal – hal yang berhubungan dengan seksual karena bagi saya itu sangat tabu untuk dibahas, sebanyak 69 responden (60,5%) mengatakan saya pernah membayangkan berciuman dan melakukan hubungan badan dengan pasangan (orang yang disukai), sebanyak 96 responden (84,2%) mengatakan saya tidak pernah berkeinginan melakukan hubungan seksual dengan pasangan (orang yang disukai) karena saya tahu itu sangat berbahaya dan akan berdampak buruk terhadap kesehatan.

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Item Pernyataan Sumber Emosional

No Pernyataan Ya Tidak Total

f % f % f %

1 Apa saja yang sudah dilakukan sahabat kepada kekasihnya, saya juga ingin melakukanya kepada kekasih saya

25 21,9 89 78,1 114 100

2 Saya dan teman – teman saya menganggap wajar jika remaja seusia saya berciuman dengan pacar

35 30,7 79 69,3 114 100 3. Saya dan teman – teman saya beranggapan remaja

seusia saya harus menggunakan kondom saat berhubungan seksual

73 64,0 41 36,1 114 100

4. Saya dan teman – teman saya menganggap wajar jika remaja seusia saya melakukan masturbasi /onani

66 59,6 46 40,4 114 100 5. Menurut saya seks bebas sangat beresiko karena dapat

menyebabkan penyakit menular seksual

10 2

89,5 12 10,5 114 100 6. Menurut saya melakukan hubungan seksual diusia

remaja sangat beresiko terhadap kesehatan reproduksi 10

8

94,7 6 5,3 114 100 7. Saya sangat tertarik apabila ada teman yang bercerita

tentang hal – hal yang berhubungan dengan pornografi

27 23,7 87 76,3 114 100 8. Saya benci dan marah jika ada teman saya membahas

tentang hal – hal yang berhubungan dengan seksual karena bagi saya itu sangat tabu untuk dibahas

47 41,2 67 58,8 114 100

9. Saya pernah membayangkan berciuman dan melakukan hubungan badan dengan pasangan ( orang yang disukai )

45 39,5 69 60,5 114 100

10. Saya tidak pernah berkeinginan melakukan hubungan seksual dengan pasangan ( orang yang disukai ) karena saya tahu itu sangat berbahaya dan akan berdampak buruk terhadap kesehatan saya

96 8,2 18 15,8 114 100

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat sumber emosional responden adalah positif yaitu sebanyak 88 responden (77,2%) dan sisanya negatif sebanyak 22,8 responden (22,8%)

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber Emosional di SMA HARAPAN 3 Medan Tahun 2015

Variabel f %

Sumber Emosional Positif

Negatif

88 26

77,2 22,8

Berdasarkan tabel 4.7 pengukuran Kebudayaan yang terdiri dari 5 pernyataan, sebagian besar responden sebanyak 100 responden (87,7%) mengatakan dalam berteman tidak pernah melihat seseorang dari status sosial dan ekonomi keluarganya, sebanyak 85 responden ( 74,6%) mengatakan lebih suka berteman dengan orang yang cerdas dan pintar, sebanyak 98 responden (86,0%) mengatakan dalam berteman selalu memilih teman yang dari segi ekonominya sama atau lebih tinggi dari saya, sebanyak 86 responden (75,4%) mengatakan hanya mau berteman dengan seseorang yang populer disekolah, sebanyak 96 responden (84,2%) mengatakan tidak mau mengikuti semua tingkah laku teman yang tidak baik walaupun dia populer disekolah

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Item Pernyataan tentang Kebudayaan

Dalam berteman saya tidak pernah melihat seseorang dari status sosial dan ekonomi keluarganya

Saya lebih suka berteman dengan orang yang cerdas dan pintar

Dalam berteman saya selalu memilih teman yang dari segi ekonominya sama atau lebih tinggi dari saya

Saya hanya mau berteman dengan seseorang yang populer disekolah

Saya tidak mau mengikuti semua tingkah laku teman yang tidak baik walaupun dia populer disekolah

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat kebudayaan responden adalah positif yaitu sebanyak 81 responden (71,1%) dan sisanya negatif sebanyak 33 responden (28,9%)

Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Kebudayaan di SMA HARAPAN 3 Medan Tahun 2015

Variabel F %

Berdasarkan Tabel 4.9 hasil pengukuran sikap yang terdiri dari 10 pernyataan sebagian besar responden , sebanyak 62 responden (54,4%) sangat setuju kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik yang hanya semata – mata bebas dari penyakit kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya, sebanyak 40 responden (35,1%) tidak setuju pendidikan kesehatan reproduksi lebih baik diberikan kepada orang dewasa karena bagi remaja adalah hal yang tabu, sebanyak 48 responden (42,1%) sangat setuju informasi tentang

seksual dan kesehatan reproduksi penting untuk remaja karena menjelaskan perubahan – perubahan baik secara fisik maupun anatomi yang terjadi pada remaja, sebanyak 56 responden (49,1%) tidak setuju pendidikan yang baik tidak seharusnya menjelaskan hal – hal yang berkaitan dengan seksual atau kesehatan reproduksi, sebanyak 39 responden (34,2%) sangat tidak setuju cara yang baik untuk menghindari terjadinya kehamilan pranikah yaitu dengan menggunakan kontrasepsi kondom sesering mungkin., sebanyak 45 responden (39,5%) setuju pada masa pubertas akan terjadi perubahan – perubahan dalam tubuh dan perubahan ini dipengaruhi oleh faktor hormonal dalam tubuh, sebanyak 51 responden (44,7%) sangat setuju masa subur pada wanita adalah masa yang sangat mungkin bagi seorang wanita bisa menstruasi, sebanyak 46 responden (40,4%) sangat setujut tempat terjadinya pembuahan atau pertemuan antara sel telur dengan sel sperma disebut rahim atau uterus, sebanyak 56 responden (49,1%) sangat setuju menstruasi atau haid merupakan tanda lain dari remaja putri memasuki usia remaja, sebanyak 82 responden (71,9%) sangat tidak setuju seks bebas dan ganti – ganti pasangan tidak dapat menyebabkan penyakit menular dan gangguan kesehatan.

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Item Pernyataan tentang Sikap

No Pernyataan SS S TS STS Total

f % f % f % f % F %

1. Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik yang hanya semata – mata bebas dari penyakit kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya

62 54,4 46 40,4 5 4,4 1 9 114 100

2. Pendidikan kesehatan reproduksi lebih baik diberikan kepada orang dewasa karena bagi remaja adalah hal yang tabu

30 26,3 31 27,2 40 35,1 13 11,4 114 100

3. Informasi tentang seksual dan kesehatan reproduksi penting untuk remaja karena menjelaskan perubahan – perubahan baik secara fisik maupun anatomi yang terjadi pada remaja

48 42,1 30 26,3 25 21,9 11 9,6 114 100

4. Pendidikan yang baik tidak seharusnya menjelaskan hal – hal yang berkaitan dengan seksual atau kesehatan

6. Pada masa pubertas akan terjadi perubahan – perubahan dalam tubuh dan perubahan ini dipengaruhi oleh faktor hormonal dalam tubuh

43 37,7 45 39,5 16 14,0 10 8,8 114 100

7. Masa subur pada wanita adalah masa yang sangat mungkin bagi seorang wanita bisa menstruasi

51 44,7 35 30,7 19 16,7 9 7,9 114 100

Tabel 4.9 (Lanjutan)

8. Tempat terjadinya

pembuahan atau pertemuan antara sel telur dengan sel sperma disebut rahim atau uterus

46 40,4 26 22,8 27 23,7 15 13,2 114 100

9. Menstruasi atau haid merupakan tanda lain dari remaja putri memasuki usia remaja

Ket : SS : Sangat Setuju, S : Setuju, TS : Tidak Setuju, STS : Sangat Tidak Setuju

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat sikap responden adalah positif yaitu sebanyak 65 responden (57,0%%) dan sisanya negatif sebanyak 49 responden (43,0%)

Tabel 4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Sikap di SMA HARAPAN 3 MedanTahun 2015

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen menggunakan uji Chi-square pada tingkat kemaknaan α < 0,05. Tabel 4.11 menjelaskan tentang hasil analisis bivariat. Tabel silang antara umur dan sikap remaja menunjukkan bahwa dari 84 responden (73,7%) yang umur 15-16 tahun ada 46 responden (40,4%) yang sikap remajanya positif, sedangkan dari 30 responden yang umur > 16 tahun sikap negatif hanya 19 responden

(16,7%) yang sikapnya positif. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat perbedaan antara responden yang memiliki umur 15-16 tahun dengan responden umur >16 tahun.

Hasil uji chi square diperoleh p= 0,416 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara umur terhadap sikap remaja.

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen menggunakan uji Chi-square pada tingkat kemaknaan α

< 0,05. Tabel 4.11 menjelaskan tentang hasil analisis bivariat. Tabel silang antara jenis kelamin dengan sikap remaja menunjukkan bahwa dari 64 responden (56,1%) jenis kelamin laki – laki ada 43 responden (37,7%) yang sikap remajanya positif, sedangkan dari 50 responden (43,9%) yang jenis kelamin perempuan negatif hanya 22 responden (19,3%) yang sikap remajanya positif. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat perbedaan sikap remaja antara responden jenis kelamin laki-laki positif dan responden dengan jenis kelamin perempuan negatif. Hasil uji chi square diperoleh p= 0,013 artinya ada pengaruh yang signifikan antara jenis kelamin dengan sikap remaja.

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen menggunakan uji Chi-square pada tingkat kemaknaan α

< 0,05. Tabel 4.11 menjelaskan tentang hasil analisis bivariat. Tabel silang antara sumber informasi dan kognitif dengan sikap remaja menunjukkan bahwa dari 72 responden (63,2%) yang sumber informasi dan kognitif positif ada 58 responden (50,9%) yang sikap remajanya positif, sedangkan dari 42 responden (36,8%) yang sumber informasi dan kognitif negatif hanya 7 responden (6,1%) yang sikap

remajanya positif. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat perbedaan sikap remaja antara responden yang memiliki sumber informasi dan kognitif positif dan responden dengan sumber informasi dan kognitif negatif. Hasil uji chi square diperoleh p= 0,000 artinya ada pengaruh yang signifikan antara sumber informasi dan kognitif dengan sikap remaja.

Tabel silang antara sumber emosional dan sikap remaja menunjukkan bahwa dari 88 responden (77,2%) yang sumber emosional positif ada 57 responden (50,0%) yang sikap remajanya positif, sedangkan dari 26 responden (22,8%) yang sumber emosional negatif hanya 10 responden (8,8%) yang sikap remajanya positif.

Hal ini menjelaskan bahwa terdapat perbedaan sikap remaja antara responden yang memiliki sumber emosional positif dan responden dengan sumber emosional negatif. Hasil uji chi square diperoleh p= 0,030 artinya ada pengaruh yang signifikan antara sumber emosional dan sikap remaja.

Tabel silang antara kebudayaan dan sikap remaja menunjukkan bahwa dari 81 responden (71,1%) yang memiliki kebudayaan positif ada 53 responden (46,5%) yang sikap remajanya positif, sedangkan dari 33 responden (28,9%) yang memiliki kebudayaan negatif hanya 12 responden (10,5%) yang sikap remajanya positif. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat perbedaan sikap remaja antara responden yang memiliki kebudayaan positif dan responden dengan kebudayaan negatif. Hasil uji chi square diperoleh p= 0,004 artinya ada pengaruh yang signifikan antara kebudayaan dan sikap remaja.

Tabel 4.11 Pengaruh Variabel Independen (Umur, Jenis Kelamin, Sumber Informasi dan Kognitif, Sumber Emosional dan Kebudayaan)

terhadap Sikap Remaja

Analisis multivariat dilakukan untuk menganalisis pengaruh variabel independen (Umur, Jenis kelamin, Sumber Informasi dan Kognitif, Sumber Emosional dan Kebudayaan) terhadap variabel dependen (Sikap Remaja) siswa SMA HARAPAN 3 Medan. Analisis multivariat menggunakan analisis regresi logistik berganda, Sebelum melakukan analisis multivariat maka dilakukan terlebih dahulu pemilihan variabel yang menjadi kandidat model multivariat. Variabel yang menjadi kandidat multivariat adalah variabel independen dengan nilai p<0,25 dalam analisis bivariat . Pada tabel

4.12 diketahui bahwa dari empat variabel, yang masuk menjadi kandidat model yaitu variabel jenis kelamin, sumber informasi dan kognitif, sumber emosional dan kebudayaan.

Tabel 4.12 Pemilihan Kandidat Model untuk Tahap Pemodelan Multivariat

No. Variabel P*

Sumber Informasi dan Kognitif Sumber Emosional

*:Variabel yang masuk model

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan kolineritas antar semua variabel independen yang masuk dalam kandidat model multivariat (Lampiran 4). Hasil analisis menunjukan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin, sumber informasi dan kognitif , sumber emosional dan kebudayaan, sehingga variabel-variabel tersebut tidak boleh dalam satu model, oleh karena itu alternatif model yang dapat dibentuk dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut :

Tabel 4.13 Alternatif Model Regresi Logistik Alternatif

Sikap = (sumber emosional, kebudayaan

Sikap = (sumber informasi dan kognitif, sumber

Karena nilai χ2 lebih besar pada model 2, maka sebagai model analisis multivariat dipilih model 2 dimana sikap = (sumber informasi dan kognitif, sumber emosional). Selanjutnya dilakukan analisis regresi logistik ganda dengan metode

backward LR, yaitu memasukan semua variabel independen ke dalam model dan variabel yang tidak berpengaruh secara otomoatis akan keluar dari model .

Kemudian dilakukan pemeriksaan interaksi pada alternatif model yang terpilih. Ternyata ada interaksi antar sumber informasi dan kognitif dengan sumber emosional, dilihat dari nilai p variabel interaksi semua > 0,05, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut

Tabel 4.14 Hasil Uji Interaksi

Variabel B P Exp (B) 95.0% C.I.

Lower Upper Sumber informasi dan kognitif

Sumber Emosional

Sumber informasi dan kognitif*

Sumber Emosional

Model akhir dari analisis multivariat yang dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut : Tabel 4.15 Hasil Analisis Regresi Logistik

Variabel B P Exp (B) 95.0% C.I.

Lower Upper Sumber informasi dan kognitif

Sumber Emosional

Setelah dilakukan uji regresi logistik diperoleh hasil yang menunjukkan variabel sumber informasi dan kognitif (p=0,000) dengan (OR=23.162;95% CI=

8.122<OR<66.052) dan sumber emosional (p=0,027) dengan (OR=3.627;95%

CI=1.159<OR<11.348) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Sikap remaja tentang kesehatan reproduksi.

Dapat dijelaskan bahwa variabel sumber informasi dan kognitif nilai odds ratio Exp (B) sebesar 23.162, artinya remaja yang memiliki sumber informasi dan kognitif positif mempunyai peluang 23.162 (23 kali) lebih besar untuk memiliki sikap

positif terhadap kesehatan reproduksi remaja dibandingkan remaja yang memiliki sumber informasi dan kognitif negatif. Demikian juga dengan variabel sumber emosional, dengan nilai odds ratio Exp (B) sebesar 3.627, remaja yang mempunyai sumber emosional positif mempunyai peluang 3.627 (3 kali) lebih besar untuk sikap remaja yang positif terhadap kesehatan reproduksi.

Nilai Overall Percentage diperoleh sebesar 81,6% yang artinya variabel sumber informasi dan kognitif, sumber emosional pengaruhnya terhadap sikap remaja tentang kesehatan reproduksi sebesar 81,6% , sedangkan sisanya sebesar 18,4%

dipengaruhi faktor lain.

Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka persamaan regresinya dapat ditulis sebagai berikut :

𝑝 =1+𝑒−(𝑎+𝑏1𝑥1+𝑏2𝑥2+⋯𝑏𝑖𝑥𝑖)1

𝑝 = 1

1 + 𝑒−(−6,203+3.143 (sumber informasi dan kognitif)+1.288(sumber emosional)

Dengan model persamaan regresi yang diperoleh, maka kita dapat suatu gambaran besar probabilitas Sikap Remaja tentang kesehatan reproduksi yaitu jika remaja memiliki sumber informasi dan kognitif serta sumber emosional yang positif, maka nilai probabilitas sikap remaja tentang kesehatan reproduksi sebesar 85,4% dan sebaliknya jika remaja memiliki sumber informasi dan kognitif serta sumber emosional negatif, maka nilai probabilitas sikap remaja tentang kesehatan reproduksi sebesar 14,6%

BAB 5 PEMBAHASAN

Dokumen terkait