• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Siswa

Karakteristik berasal dari kata karakter yang berarti ciri, tabiat, watak, dan kebiasaan yang dimiliki oleh seseorang yang sifatnya relatif tetap. Karakteristik siswa dapat diartikan keseluruhan pola kelakukan atau kemampuan yang dimiliki siswa sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan, sehingga menentukan aktivitasnya dalam mencapai cita-cita atau tujuannya. Informasi terkait karakteristik siswa sangat diperlukan untuk kepentingan-kepentingan dalam perancangan pembelajaran. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Ardhana karakteristik siswa adalah salah satu variabel dalam desain pembelajaran yang biasanya didefinisikan sebagai latar belakang pengalaman yang dimiliki oleh siswa termasuk aspek-aspek lain yang ada pada diri mereka seperti kemampuan umum, ekspektasi terhadap pembelajaran dan ciri-ciri jasmani serta emosional siswa yang memberikan dampak terhadap keefektifan belajar (dalam Asri Budiningsih, 2017: 11).

Karakteristik siswa meliputi: etnik, kultural, status sosial, minat, perkembangan kognitif, kemampuan awal, gaya belajar, motivasi, perkembangan emosi, perkembangan sosial, perkembangan moral dan spiritual, dan perkembangan motorik (Isniatun Munawaroh, 2020).

Dalam penggemar KPop, karakteristik yang dapat terlihat antara lain: 1. Etnik

Negara Indonesia merupakan negara yang luas wilayahnya dan kaya akan etniknya. Namun, berkat perkembangan alat komunikasi yang semakin modern, maka seolah tidak ada batas antar daerah atau suku dan juga tidak ada kesulitan menuju daerah lain untuk berkomunikasi, sehingga dalam komunikasi tertentu terdapat multietnik atau suku bangsa, seperti dalam satu

33

grub penggemar KPop kadang terdiri dari penggemar etnik Jawa, Sunda, Madura, Minang, dan Bali, maupun etnik lainnya.

2. Kultural

Meskipun kita telah memiliki jargon Sumpah Pemuda yang mengakui bertumpah darah yang satu tanah air Indonesia, berbangsa yang satu bangsa Indonesia dan menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia. Namun penggemar KPop sebagai anggota suatu masyarakat memiliki budaya tertentu dan sudah barang tentu menjadi pendukung budaya tersebut. Budaya yang ada di masyarakat Indonesia sudah sangatlah beragam, seperti kesenian, kepercayaan, norma, kebiasaan, dan adat istiadat. Dengan munculnya KPop, bertambah satu budaya yang melebur dalam budaya Indonesia sendiri yakni budaya Korea Selatan.

3. Minat

Minat dapat diartikan suatu rasa lebih suka, rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas. Hurlock menyatakan bahwa minat merupakan suatu sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan yang dipilihnya (dalam Sadirman, 1990: 114).

Apabila seseorang melihat sesuatu yang memberikan manfaat, maka dirinya akan memperoleh kepuasan dan akan berminat pada hal tersebut. Lebih lanjut Sardiman menjelaskan bahwa minat sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu, apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingan orang tersebut (Sadirman, 2011: 76).

Minat penggemar KPop yakni memenuhi keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya mencari tahu idolnya; mengoleksi poto atau gambar idolnya, album, lagu mp3, MV; memasang poto profil idol di wallpaper HP, media sosial, dan kamar; bergabung dan mengikuti media sosial grub idolnya.

34

Gaya belajar didefinisikan sebagai cara yang cenderung dipilih seseorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan memproses informasi tersebut (Masganti, 2012: 49). DePorter dan Hemacki menyebutkan gaya belajar adalah kombinasi dari cara menyerap, mengatur dan mengolah informasi (dalam Masganti, 2012: 49). Dari dua pendapat tersebut dapat ditegaskan bahwa gaya belajar adalah cara yang cenderung dipilih/ digunakan oleh siswa dalam menerima, mengatur, dan memproses informasi atau pesan dari komunikator/ pemberi informasi. Gaya belajar siswa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan dalam melakukan proses pembelajaran karena dapat mempengaruhi proses dan hasil belajarnya. Gaya belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu visual, auditif, dan kinestetik. Hal ini juga diungkapkan oleh Connell yaitu visual learners, auditory learners, dan kinesthetic learners (dalam Yaumi: 2013: 125).

Bagi penggemar KPop musik dapat dijadikan suatu gaya belajar yang efektif bagi yang mempunyai gaya belajar fun dengan mendengarkan musik KPop tersebut.

7. Motivasi

Motivasi telah banyak didefinisikan oleh para ahli, diantaranya oleh Wlodkowski (dalam Suciati, 1994:41) yaitu suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut. Motivasi kadang timbul dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi instrinsik dan kadang motivasi itu muncul karena faktor dari luar dirinya sendiri (motivasi ekstrinsik).

Dapat memotivasi karena dengan mengagumi hal yang berbau Korea mereka akan otomatis ingin belajar memahami bahasa Korea tersebut sehingga dapat memperluas tambahan bidang kuasa bahasa asing. Musik dapat juga dijadikan motivasi karena dapat menambah semangat belajar dengan mendengarkan musik KPop tersebut. Selain itu kisah idola mereka juga dianggap menginspirasi penggemar untuk bekerja keras dan lebih menghormati.

35

Tidak jarang juga seorang KPopers mendambakan untuk melanjutkan kuliah di Korea untuk dekat dengan sang Idol, hal ini memacu para pelajar untuk bekerja keras dan giat belajar demi menempuh pendidikan di negeri Gingseng tersebut. Selain itu, KPop juga memotivasi KPopers untuk menjadi sosok yang kreatif dan menggali potensi dari dalam diri.

8. Perkembangan emosi

Emosi telah banyak didefinisikan oleh para ahli, diantaranya Kartono mendefinisikan emosi sebagai tergugahnya perasaan yang disertai dengan perubahan-perubahan dalam tubuh, misalnya otot menegang, dan jantung berdebar. Dengan emosi siswa dapat merasakan senang/gembira, aman, semangat, bahkan sebaliknya siswa merasakan sedih, takut, dan sejenisnya (dalam Sugihartono, 2013: 20).

Perkembangan emosi penggemar KPop terbentuk dan berkembang mulai dari sedih, senang, marah, semangat. Sedih, saat idolanya mengalami kesusahan, ada barang koleksi kesukaannya hilang, tidak bisa membeli tiket konser, dan tidak bisa ke Korea untuk ketemu idolnya. Senang, saat penggemar hanya melihat poto idolnya tak terbayang jika melihat langsung nantinya. Selain itu, penggemar senang saat mendengarkan lagu-lagunya, menonton Mvnya. Emosi marah terlihat saat para penggemar ketemu dengan hatters meskipun tidak ketemu secara langsung tetapi hanya dalam bentuk cuitan di media sosial seperti washapp grub, instagram, facebook, twitter, line, weibo. Sedangkan emosi semangat terlihat bagi penggemar yang menjadikan hal yang disukainya itu sebagai inspirasi dan semangat positif dalam hidupnya. Semisal, lagu-lagu idolnya didengarkan setiap kali penggemar melakukan kegiatan belajar dalam kesehariannya belajar. Karena hanya dengan mendengarkan lagu idolnya penggemar bisa fokus belajar dan hasilnya prestasi memuaskan seperti halnya Rara (11 tahun) yang semenjak respek positif terhadap lagu KPop sebagai semangat belajarnya, Rara bisa meraih juara umum di kelasnya.

9. Perkembangan sosial

Perkembangan sosial menurut Hurlock, (1998: 250) adalah kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya, bagaimana anak

36

tersebut memahami keadaan lingkungan dan mempengaruhinya dalam berperilaku baik kepada dirinya sendiri maupun kepada orang lain. Dari pernyataan ini dapat ditegaskan bahwa perkembangan sosial siswa merupakan kemampuan siswa untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma dan tradisi yang berlaku pada kelompok atau masyarakat, kemampuan untuk saling berkomunikasi dan kerjasama.

Perkembangan sosial penggemar KPop lebih banyak dilakukan di media sosial untuk usia SD dengan membentuk dan bergabung dalam grub idolnya. Dan mereka tidak hanya bergabung satu atau dua grub saja. Dalam grub tersebut mereka berinteraksi dengan sesama penggemar yang berasal dari daerah lain setiap harinya, bercengkrama baik dari hal yang ringan sampai hujatan saat ada hatters yang ikut nimbrung.

10. Perkembangan Motorik

Salah satu faktor penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan yang perlu dikenali dan dipahami pendidik adalah faktor perkembangan motorik siswanya. Perkembangan motorik menurut Hurlock diartikan perkembangan gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkordinasi. Perkembangan motorik merupakan proses yang sejalan dengan bertambahnya usia secara bertahap dan berkesinambungan, dimana gerakan individu meningkat dari keadaan sederhana, tidak terorganisir, dan tidak terampil, kearah penguasaan keterampilan motorik yang kompleks dan terorganisir dengan baik (Isniatun Munawaroh, 2020: 62).

Dokumen terkait