• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

C. Karakteristik Siswa Kelas V Sekolah Dasar

Menurut Zulkifli L (2005: 52) siswa sekolah dasar adalah siswa yang berusia sekitar 6-12 tahun yang sedang menjalani tahap perkembangan masa kanak-kanak dan memasuki masa remaja awal. Setelah siswa memasuki usia enam atau tujuh tahun, perkembangan jasmani dan rohaninya mulai sempurna

29

sehingga sudah siap untuk masuk ke sekolah dasar. Siswa yang berumur enam atau tujuh tahun dianggap matang untuk belajar di sekolah, seperti berikut.

a. Kondisi jasmani cukup sehat dan kuat untuk melakukan tugas di sekolah. b. Ada keinginan belajar.

c. Fantasi tidak lagi leluasa dan liar.

d. Perkembangan perasaan sosial telah memadai.

Syamsu Yusuf L. N. (2009: 24) mengatakan bahwa masa usia sekolah dasar sering disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah. Pada umur berapa tepatnya anak matang untuk masuk sekolah dasar, sebenarnya sukar dikatakan karena kematangan tidak ditentukan oleh umur semata-mata. Namun pada umur 6 atau 7 tahun, biasanya anak telah matang untuk memasuki sekolah dasar.

Zulkifli (2005: 53) menjelaskan siswa sekolah dasar diharapkan dapat menguasai tiga kemampuan supaya pembelajaran dapat berlangsung dengan baik yaitu matang menulis, membaca, dan berhitung. Kemampuan membaca dan menulis termasuk keterampilan yang harus dipelajari dengan sengaja. Siswa dalam belajar membaca memerlukan beberapa persyaratan, seperti berikut.

a. Siswa mampu manangkap perkataan orang lain. b. Siswa mampu mengeluarkan isi hatinya.

c. Fantasi tidak lagi leluasa dan liar.

d. Perkembangan perasaan sosial telah memadai.

Menurut Zulkifli L. (2005: 54-62) terdapat 7 perkembangan pada siswa sekolah dasar diantaranya sebagai berikut.

30 a. Perkembangan pengamatan

Mengamati adalah kegiatan yang menggunakan lima alat indera yaitu melihat dengan mata, mendengar dengan telinga, mencium dengan hidung, meraba dengan ujung-ujung jari, dan mengecap dengan lidah.

b. Perkembangan fantasi

Sejak siswa berumur lima atau enam tahun, perhatiannya mulai ditujukan ke dunia luar, ke alam kenyataan. Fantasi yang ditujukan ke kenyataan tidak membuat fantasi tersebut menjadi lenyap, fantasi itu masih terus hidup. Fantasi yang senantiasa hidup itu akan mencari lapangan penyaluran lain misalnya hiburan seperti membaca buku-buku, mendengarkan cerita, membuat sesuatu, dan sebagainya.

c. Perkembangan gambar anak sekolah

Menurut Kerschensteiner (Zulkifli L., 2005: 57) dengan cara mengumpulkan beribu-ribu gambar hasil karya siswa ternyata bahwa kemajuan menggambar itu melalui beberapa taraf yaitu menggores, skema, bentuk dan garis, silhuet (bayang-bayang), dan perspektif.

d. Perkembangan berpikir

Berpikir dilakukan melalui perbuatan menimbang-nimbang, menguraikan, menghubung-hubungkan, sampai akhirnya mengambil keputusan.

e. Perkembangan perasaan

Siswa sekolah dasar cepat merasa puas, siswa sekolah dasar selalu gembira, jarang bahkan tidak pernah menyesali perbuatannya. Siswa belum mampu turut merasakan kesusahan yang dirasakan orang lain.

31 f. Perkembangan rasa sosial

Belajar bergaul dan menyesuaikan diri dengan siswa lain merupakan suatu usaha untuk membangkitkan rasa sosial atau usaha memperoleh nilai-nilai sosial. Sehubungan dengan usaha kearah itu, sekolah hendaknya secara eksplisit ikut menanamkan paham rasa sosial yang demokratis.

g. Perkembangan kemauan

Masa sekolah adalah masa yang sangat baik untuk pembentukan kemauan. Siswa suka dan rela tunduk kepada pimpinan yang kuat dan tegas. Siswa sudah pandai memberi kritik walaupun masih bersifat sederhana.

Rita Eka Izzaty, dkk. (2013: 115) mengemukakan ciri-ciri siswa sekolah dasar menjadi dua bagian yaitu siswa kelas rendah dan siswa kelas tinggi. Adapun ciri-ciri siswa kelas rendah (kelas 1, 2, dan 3) sebagai berikut.

a. Ada hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah. b. Suka memuji diri sendiri.

c. Jika tidak dapat menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan, tugas atau pekerjaan itu dianggapnya tidak penting.

d. Suka membandingkan dirinya dengan siswa lain, jika hal itu menguntungkan dirinya.

e. Suka meremehkan orang lain.

Sedangkan, ciri-ciri siswa kelas tinggi (kelas 4, 5, dan 6) sebagai berikut. a. Perhatiannya yang tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari. b. Ingin tahu, ingin belajar, dan realistis.

32

d. Siswa memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah.

e. Siswa suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya.

Berdasarkan hal tersebut, menunjukkan bahwa siswa sekolah dasar memiliki karakteristik yang berbeda-beda pada masing-masing kelas. Perbedaan karakteristik tersebut dipengaruhi oleh perkembangan fisik, emosi, perasaan, moral, sosial, pikiran, minat, keterampilan, pengamatan, dan lain-lain. Hal tersebut dapat dilihat melalui perilaku siswa serta prestasi hasil belajar siswa. Adanya karakteristik siswa yang berbeda-beda pada mengharuskan guru untuk menyesuaikan kagiatan pembelajaran yang dilaksanakan dengan karakter siswa. 2. Karakteristik Siswa Kelas V Sekolah Dasar

Masa kelas V SD termasuk dalam masa kelas tinggi. Siswa kelas V SD mempunyai usia 9 atau 10 sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Syamsu Yusuf LN., (2009: 25) siswa pada masa ini mempunyai sifat khas atau karakteristik, seperti berikut.

a. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang kongkret, hal ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis.

b. Amat realistik, ingin mengetahui, ingin belajar.

c. Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal dan mata pelajaran khusus yang oleh para ahli yang mengikuti teori faktor ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor (bakat-bakat khusus).

33

d. Sampai kira-kira umur 11 tahun, siswa membutuhkan guru atau orang-orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya. Selepas umur ini pada umumnya siswa menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha untuk menyelesaikannya.

e. Pada masa ini, siswa memandang nilai (angka raport) sebagai ukuran yang tepat (sebaik-baiknya) mengenai prestasi sekolah.

f. Siswa pada usia ini gemar membentuk kelompok sebaya biasanya untuk dapat bermain bersama-sama. Permainan yangdilakukan siswa tidak lagi terikat kepada peraturan permainan tradisional (yang sudah ada), mereka membuat peraturan sendiri.

Menurut Dalman (2013: 72) keterampilan yang dituntut siswa kelas V sekolah untuk membaca dalam hati atau Sustained Silent Reading (SSR) supaya tujuan keterampilan membaca pemahaman dapat tercapai sebagai berikut.

a. Membaca dalam hati jauh lebih cepat daripada membaca bersuara. b. Membaca dengan pemahaman yang baik.

c. Membaca tanpa gerakan-gerakan bibir atau kepala atau menunjuk-nunjuk dengan jari tangan.

d. Menikmati bahan bacaan yang dibaca dalam hati, senang membaca dalam hati. Siswa kelas V Sekolah dasar sudah memiliki kemampuan atau perkembangan sebagai bekal meningkatkan kemampuan mereka. Menurut William Stern (Zulkifli L., 2005: 55) siswa usia 9-10 tahun mulai mengenal hubungan antara waktu, tempat, dan sebab-akibat. Selain itu, pada usia lebih dari

34

10 tahun siswa sudah mulai mampu menganalisis pengamatannya sehingga siswa mengenal sifat-sifat benda, manusia, dan hewan.

Perkembangan fantasi siswa pada siswa kelas V SD juga sudah memiliki perubahan. Zulkifli L., (2005: 56) mengungkapkan perkembangan fantasi siswa kelas V SD memasuki masa Robinson Crusoe (8-12 tahun) dimana pada masa ini siswa mengalami realisme naif (diterima tanpa kritik). Kemudian siswa memasuki masa realisme kritis, yaitu masa siswa tidak menyukai lagi dongeng yang fantastis, dongeng yang tidak masuk akal, siswa lebih menyukai cerita yang benar-banar terjadi, cerita yang masuk akal seperti cerita perjalanan, cerita roman, dan sebagainya.

Berdasarkan karakteristik tersebut menunjukkan bahwa siswa usia kelas V SD sudah mengalami perubahan dan perkembangan. Siswa usia kelas V lebih menyukai hal-hal yang lebih nyata dan tidak lagi menyukai cerita khayal atau dongeng. Pembelajaran membaca siswa usia kelas V juga sudah memilih-milih bahan bacaan dan mampu memahami isi bacaan tidak hanya sekedar membaca. Adanya perubahan dan perkembangan serta perbedaan karakteristik tiap siswa, diharapkan guru dapat menyampaikan pembelajaran dengan menyesuaikan karakteristk dan kondisi tersebut.

D.Evaluasi Keterampilan Membaca Pemahaman

Dokumen terkait