• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Karakteristik Subjek Penelitian…

Telah dilakukan penelitian dengan cara eksperimental dengan rancangan case control diruang Instalasi Hemodialisis RSUP H.Adam Malik Medan pada bulan Juli-Agustus 2014. Secara keseluruhan, terdapat 54 orang pasien penyakit ginjal kronik (PGK) yang diikutsertakan dalam penelitian ini. Karakteristik klinis dasar subyek penelitian dapat dilihat pada table 4.1.

Dari hasil randomisasi dengan menggunakan tabel acak diperoleh 30 pasien dilakukan modifikasi kadar natrium dialisat (Kelompok Modifikasi) dan sebanyak 24 pasien tidak dilakukan modifikasi (Kelompok Kontrol).

Pasien di kedua kelompok kebanyakan berjenis kelamin perempuan, sebanyak 19 pasien (63,3%) di kelompok modifikasi dan 18 pasien (75%) pada kelompok kontrol. Tidak ada perbedaan yanng signifikan kedua kelompok berdasarkan jenis kelamin (p=0,359). Rerata umur kedua kelompok tidak berbeda secara bermakna (p=0,902), dimana pada kelompok modifikasi dengan rerata umur 50,73 tahun dan kontrol 51,13 tahun. Rerata tinggi dan berat badan kelompok modifikasi adalah 161,67 cm dan 58,37 kg sedangkan di kelompok kontrol 162,38 cm dan 57,5 kg dan tidak berbeda secara bermakna (p=0,683, p=0,782) .

Diagnosis terbanyak di kedua kelompok adalah Penyakit ginjal hipertensi (Hipertensi Nefropati), kelompok modifikasi sebanyak 13 pasien (43,3%) dan kelompok kontrol sebanyak 14 orang (58,3%). Dari hasil pengukuran terhadap IMT ditemukan rerata IMT pada kelompok modifikasi 22,19 kg/m2 dan kelompok kontrol 21,67 kg/m2

Rerata lama HD pada kelompok modifikasi adalah 30,77 bulan dan kelompok kontrol 24,71 bulan dan tidak berbeda secara bermakna (p=0,486).

. Tidak ada perbedaan bermakna IMT pada kedua kelompok (p=0,559).

Kadar awal Natrium serum rerata pada kelompok modifikasi 135,33 mEq, kelompok kontrol 136,42 mEq dan tidak berbeda secara bermakna (p=0,133).

Tabel 4.1 Karakteristik Dasar Subjek Penelitian Karakteristik Modifikasi (n=30) Kontrol (n=24) P Jenis Kelamin Laki-laki 11 (36,7) 6 (25) 0,359 Perempuan a 19 (63,3) 18 (75)

Umur, rerata (SB), tahun 50,73(12,26) 51,13 (10,72) 0,902 Tinggi Badan, rerata (SB), cm

b 161,67 (6,73) 162,38 (5,71) 0,683 Berat Badan, rerata (SB), kg

b 58,37 (9,95) 57,51 (12,68) 0,782 Diagnosis, n (%) b DN 4 (13,3) 4 (16,7) 0,453 GNC a 5 (16,7) 3 (12,5) HN 13 (43,3) 14 (58,3) PGOI 7 (23,3) 2 (8,3) PNC 0 1 (4,2) UAN 1 (3,3) 0 IMT, rerata (SB), kg/m2 22,19 (3,37) 21,67 (3,92) 0,559 Lama HD, rerata (SB), bulan

b 30,77 (27,51) 24,71 (22,78) 0,486 Natrium, rerata (SB), mEq

c 135,33 (2,54) 136,42 (2,65) 0,133b

a

Chi Square, b T independent, c Mann Whitney

4.2. Skor kualitas hidup SF-36 dimensi kesehatan fisik dan mental

Dari hasil penelitian sebelum dan sesudah modifikasi Natrium dialisat pada kelompok modifikasi dan kontrol, beberapa parameter didapati berbeda bermakna dengan skor kualitas hidup SF-36 dimensi kesehatan fisik dan mental sesuai uji analisis yang telah dilakukan.

Parameter dimensi kesehatan fisik yang dinilai dengan SF-36 setelah dilakukan modifikasi Natrium dialisat pada kelompok modifikasi lebih tinggi (rerata skor 48,72; SB=10,1) dibandingkan kelompok kontrol (rerata skor 43,24;

SB=11,36) dan berbeda secara bermakna dengan uji Mann Whitney (p=0,014). Sedangkan untuk parameter dimensi kesehatan mental setelah dilakukan modifikasi Natrium dialisat pada kelompok kontrol lebih tinggi (rerata skor 48,08; SB=8,94) dibandingkan kelompok modifikasi (rerata skor 47,96; SB=5,49), namun tidak berbeda secara bermakna dengan uji Mann Whitney (p=0,814).(Tabel 4.2).

Tabel 4.2 Skor Kualitas Hidup SF-36 Dimensi Kesehatan Fisik dan Mental Sebelum dan sesudah Modifikasi Natrium Dialisat

Skor Kualitas Hidup SF-36 Modifikasi (n=30)

Kontrol (n=24)

Nilai P

SF-36 Dimensi Kes. Fisik, Pre-Modifikasi, rerata (SB)

47,19 (10,11) 42,99 (13,11) 0,088

SF-36 Dimensi Kes.Mental, Pre-Modifikasi, rerata (SB)

46,26 (5,27) 46,41 (12,19) 0,503

SF-36 Dimensi Kes. Fisik, Post-Modifikasi, rerata (SB)

48,72 (10,1) 43,24 (11,36) 0,014*

SF-36 Dimensi Kes. Mental, Post-Modifikasi, rerata (SB)

47,96 (5,49) 48,08 (8,94) 0,814

Uji paired T (T berpasangan) digunakan untuk membandingkan skor kualitas hidup SF-36 dimensi kesehatan fisik dan mental sebelum dan sesudah modifikasi Natrium dialisat pada kelompok modifikasi. Dari uji ini didapatkan perbedaan bermakna skor kualitas hidup SF-36 dimensi kesehatan fisik sebelum dan sesudah modifikasi Natrium dialisat pada kelompok modifikasi (p=0,032). Sedangkan, untuk skor kualitas hidup SF-36 dimensi kesehatan mental tidak ditemukan perbedaan bermakna (p=0,068). (Tabel 4.3).

Tabel 4.3 Skor kualitas hidup SF-36 Dimensi kesehatan fisik dan mental sebelum dan sesudah modifikasi Natrium dialisat pada kelompok modifikasi

Skor kualitas hidup SF-36 Modifikasi (n=30)

Nilai P

SF-36 Dimensi Kes. Fisik, pre-modifikasi, rerata (SB) 47,19 (10,11) 0,032* SF-36 Dimensi Kes. Fisik, post-modifikasi, rerata (SB) 48,72 (10,1)

SF-36 Dimensi Kes. Mental, pre-modifikasi, rerata (SB) 46,26 (5,27) 0,068 SF-36 Dimensi Kes.Mental, post-modifikasi, rerata (SB) 47,96 (5,49)

Pada kelompok kontrol digunakan uji Wilcoxon untuk membandingkan skor kualitas hidup SF-36 dimensi kesehatan fisik dan mental sebelum dan sesudah modifikasi Natrium dialisat.

Dari uji ini didapatkan perbedaan bermakna skor kualitas hidup SF-36 dimensi kesehatan mental sebelum dan sesudah modifikasi Natrium dialisat pada kelompok kontrol (p=0,01) dimana rerata skor SF-36 dimensi kesehatan mental pre-modifikasi 46,11 (SB=12,19) dan post-modifikasi 48,08 (SB=8,94). Sedangkan, untuk skor kualitas hidup SF-36 dimensi kesehatan fisik tidak ditemukan perbedaan bermakna (p=0,452). (Tabel 4.4).

Tabel 4.4 Skor kualitas hidup SF-36 Dimensi kesehatan fisik dan mental Sebelum dan sesudah modifikasi Natrium dialisat pada kelompok kontrol

Skor kualitas hidup SF-36 Kontrol (n=24)

Nilai P

SF-36 Dimensi Kes. Fisik, pre-modifikasi, rerata (SB) 42,99 (13,11) 0,452 SF-36 Dimensi Kes. Fisik, post-modifikasi, rerata (SB) 43,24 (11,36)

SF-36 Dimensi Kes. Mental, pre-modifikasi, rerata (SB) 46,41 (12,19) 0,01* SF-36 Dimensi Kes. Mental, post-modifikasi, rerata (SB) 48,08 (8,94)

4.3. Analisis Hubungan antar variabel

Dari hasil analisis hubungan antara modifikasi Natrium dialisat dengan skor kualitas hidup dimensi kesehatan fisik dan mental yang dinilai dengan SF 36 pada keseluruhan pasien, beberapa parameter berkorelasi positif bermakna dengan dimensi kesehatan fisik dan mental.

Dilakukan uji Korelasi Spearman untuk mengetahui hubungan antara skor kualitas hidup SF-36 dimensi kesehatan fisik dan mental dengan modifikasi Natrium dialisat pada kelompok modifikasi dan kontrol.

Gambar 1. Grafik Scatter Plot Hubungan Skor kualitas hidup SF-36 dimensi kesehatan fisik dan mental dengan modifikasi Natrium dialisat pada kelompok modifikasi

BAB V PEMBAHASAN

Pasien hemodialisis reguler sering menunjukkan fluktuasi kualitas hidup yang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain anemia, usia, regulasi volume cairan tubuh, status nutrisi dan lain-lain. Dalam penatalaksanaan pasien hemodialis reguler, disamping tindakan hemodialisis yang adekuat, penilaian terhadap kualitas hidup juga merupakan faktor utama. Kualitas hidup berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas. Selama lebih dari 20 tahun terakhir, sejumlah teknik telah digunakan untuk mengurangi keluhan intradialitik yang terjadi. Salah satu teknik adalah dengan modeling Natrium yaitu dengan memodifikasi konsentrasi Natrium dialisat saat tindakan hemodialisis. Kadar Natrium dialisat bisa diatur secara manual ataupun otomatis melalui sistem pada mesin hemodialisis.

Dalam penelitian ini kami meneliti pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis tanpa memandang etiologi dari penyakit ginjal dan obat-obatan yang digunakan. Penelitian dilakukan secara acak (randomisasi) terhadap pasien hemodialisis untuk mengelompokkan pasien menjadi 2 kelompok yaitu pasien yang mendapat perlakuan modifikasi Natrium dialisat berdasarkan kadar Natrium serum awal (Kelompok modifikasi) dan kelompok yang tidak mendapat perlakuan modifikasi Natrium dialisat (Kelompok kontrol).

3,4

Dari hasil pengukuran yang kami lakukan tidak terdapat perbedaan nilai karakteristik berdasarkan jenis kelamin, usia, tinggi badan, berat badan, IMT pasien. Begitu juga dengan lamanya pasien sudah menjalani hemodialisis dan kadar Natrium serum awal tidak didapati perbedaan secara bermakna antara kedua kelompok. Rerata lama HD pada kelompok modifikasi adalah 30,77 bulan dan kelompok kontrol 24,71 bulan (p=0,486). Rerata Kadar awal Natrium serum pada kelompok modifikasi 135,33 mEq, kelompok kontrol 136,42 mEq (p=0,133).

Dengan memakai uji Mann Whitney pada keseluruhan pasien didapatkan adanya perbedaan bermakna antara parameter dimensi kesehatan fisik pada kelompok modifikasi (rerata skor 48,72; SB=10,1) dibandingkan kelompok kontrol (rerata skor 43,24; SB=11,36) (p=0,014). Namun untuk parameter dimensi

kesehatan mental tidak berbeda secara bermakna antara kedua kelompok (p=0,814).

Bila dianalisis lebih jauh pada masing-masing kelompok didapati pada kelompok modifikasi dengan uji paired T (T berpasangan) perbedaan bermakna skor kualitas hidup SF-36 dimensi kesehatan fisik sebelum dan sesudah modifikasi Natrium dialisat (p=0,032), sedangkan, untuk skor kualitas hidup SF-36 dimensi kesehatan mental pada kelompok modifikasi tidak ditemukan perbedaan bermakna (p=0,068). Sebaliknya pada kelompok kontrol skor kualitas hidup SF-36 dimensi kesehatan mental didapatkan perbedaan bermakna dengan uji Wilcoxon (p=0,01), sedangkan untuk skor kualitas hidup SF-36 dimensi kesehatan fisik tidak ditemukan perbedaan bermakna (p=0,452).

Hasil tersebut sejalan dengan hasil penelitian dilakukan oleh George Lam Sui Sang, didapatkan antara kedua protokol modifikasi Natrium dialisat dibandingkan dengan standar dialysis, yaitu berkurangnya efek samping (kramp, mual, muntah, sakit kepala) dan jumlah episode hipotensi namun meningkatnya keluhan interdialitik (fatigue, rasa haus), berat badan dan hipertensi.11

Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa adanya korelasi positif kualitas hidup baik dimensi kesehatan fisik dan mental pasien hemodialisis dengan modifikasi Natrium dialisat sesuai uji Korelasi Spearman. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan di tempat yang sama nilai kualitas hidup SF-36 oleh Lina et all (2008), adalalah 43,8 % + 14,7% untuk dimensi kesehatan fisik dan 51,9 %

+ 15,2 % untuk dimensi kesehatan mental.

Penelitian ini masih belum dapat digunakan sebagai alat ukur prognostik yang dibandingkan antara sebelum modifikasi Natrium dialisat dengan sesudah modifikasi Natrium dialisat pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.

7

Studi ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain: Pertama, populasi penelitian yang kecil, hanya dilakukan pada 1 rumah sakit pusat. Kedua, penelitian ini tidak membahas secara lebih detail mengenai penyebab terjadinya peningkatan kualitas hidup pada setiap skor SF-36 yang didapat. Ketiga, studi ini hanya meneliti pada 2 waktu saja, yaitu sebelum modifikasi Natrium dialisat dan setelah 1 bulan modifikasi Natrium dialisat. Keempat, pada penelitian ini

pemeriksaan kadar Natrium setelah modifikasi tidak dilakukan. Oleh karena itu diperlukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar dan penelitian yang bersifat multicenter.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait