• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. GAMBARAN UMUM PT. HERO SUPERMARKET Tbk

5.1. Karakteristik Umum Responden

5.1. Karakteristik Umum Responden

Pada uraian ini akan dijelaskan karakteristik responden secara umum meliputi jenis kelamin, status pernikahan, , pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan usia responden, untuk lebih jelasnya karakteristik umum konsumen ikan segar di Hero Supermarket tersaji pada Tabel 1 sampai dengan Tabel 6.

5.1.1. Jenis Kelamin

Sampel yang diambil pada penelitian ini sebanyak 180 orang dibedakan menjadi dua jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Diperoleh sebanyak 72 orang 40 persen berjenis kelamin laki-laki dan sisanya sebanyak 108 orang 60 persen adalah perempuan. Sampel yang terambil umumnya 60 persen perempuan dikarenakan berdasarkan interview umumnya keputusan pembelian dan cara mengolah ikan dilakukan oleh ibu rumah tangga (perempuan dewasa yang sudah menikah). Tabel 1 di bawah ini secara rinci menjelaskan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Hero Supermarket Tahun 2006 Jumlah Jenis Konsumen Orang % Perempuan Laki- laki 108 72 60.0 40.0 Total 180 100 5.1.2. Status Pernikahan

Sesuai pada penjelasan sebelumnya di atas umumnya konsumen ikan segar adalah perempuan dewasa yang sudah menikah pada Tabel 2 di bawah ini dapat di lihat jumlah dan persentase status pernikahan responden.

Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan di Hero Supermarket Tahun 2006 Jumlah Status pernikahan Orang % Menikah Belum Menikah 154 26 85.6 14.4 Total 180 100

Seperti terlihat pada Tabel 2 sebanyak 154 orang 85,6 persen adalah konsumen yang sudah menikah dan sisanya 26 orang 14,4 persen belum menikah. Dalam hal ini perempuan dewasa yang sudah menikah atau biasa disebut sebagai ibu rumah tangga memiliki tanggung jawab terbesar dalam menyiapkan/menyajikan makanan bergizi sehari-hari untuk keluarga. Selain itu pola pikirpun akan lebih berkembang apabila telah dianugerahi seorang anak sehingga kebutuhan mengkomsumsi ikan segar dirasakan lebih penting lagi untuk membantu menin gkatkan kecerdasan otak anak sejak kecil bahkan sejak masih dalam kandungan. Sedangkan untuk responden yang belum menikah 14,4 persen

jarang melakukan pembelian ikan segar dikarenakan mereka lebih menyukai membeli ikan olahan karena lebih praktis (tinggal makan di rumah saja) dan lebih efisien.

5.1.3. Pendidikan

Untuk mengetahui karakterisik responden, peneliti membagi pendidikan

terakhir responden menjadi 6 kategori mulai dari SD sampai dengan Pascasarjana. Karakteristik ini dapat di lihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir di Hero Supermarket Tahun 2006 Jumlah Pendidikan Terakhir Orang % SD SMP SMA Diploma Sarjana Pasca Sarjana 1 2 50 27 88 12 0.6 1.1 27.8 15.0 48.9 9.7 Total 180 100

Pada Tabel 3 terlihat bahwa sebaran konsumen berdasarkan pendidikan terakhir responden dimulai dari tingkat SD sampai dengan Pascasarjana. Berdasarkan hasil penelitian dari 180 responden, ternyata dominasi tertinggi pendidikan responden adalah Sarjana (S1) yaitu sebesar 88 orang 48,9 persen, diikuti SMA sebesar 50 orang 27,8 persen, Diploma sebesar 27 orang 15 persen, Pascasarjana sebesar 12 orang 6,7 persen, SMP sebesar 2 orang 1,1 persen dan terakhir 1 orang berpendidikan SD 0,6 persen. Tingginya tingkat pendidikan responden menandakan tingkat pengetahuan akan ikan segar yang berkualitas dan

sangat di butuhkan sebagai salah satu ikan yang memiliki tingkat/kandungan gizi tinggi sangat baik untuk kesehatan (non kolestrol) dan sebagai salah satu makanan untuk meningkatkan kecerdasan otak (omega-3 dan omega 6). Di samping itu dengan tingkat pendidikan yang tinggi umumnya akan berkorelasi positif dengan pekerjaan dan tingkat pendapatan yang tinggi pula sehingga konsumen tersebut akan melakukan pembelian ikan segar di Hero Supermarket dengan harapan semua kebutuhan yang diharapkan konsumen dapat terpenuhi dengan baik.

5.1.4. Jenis Pekerjaan

Responden yang melakukan pembelian ikan segar di Hero Supermerket memiliki peke rjaan yang berbeda bahkan ada yang belum bekerja, sebaran konsumen berdasarkan jenis pekerjaan dibagi menjadi tujuh bagian meliputi mahasiswa, pegawai swasta, pegawai negeri ( PNS ), belum bekerja, wiraswasta, pensiunan dan ibu rumah tangga seperti tersaji pada Tabel 4.

Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Hero Supermarket Tahun 2006 Jumlah Jenis Pekerjaan Orang % Mahasiswa Pegawai Swasta Pegawai Negeri Belum Bekerja Wiraswasta Pensiunan

Ibu Rumah Tangga

8 59 8 4 63 2 36 4.4 32.8 4.4 2.2 35.0 1.1 20.0 Total 180 100

Dapat dilihat pada Tabel 4 wiraswasta adalah jenis pekerjaan yang memiliki persentase terbesar yaitu sebanyak 35.0 persen dari keseluruhan responden. Dalam melakukan pembelian ikan segar wiraswasta tidak terbatas waktu, mereka

dapat melakukan pembelian kapan saja mereka dapat meluangkan waktu luangnya disela -sela pekerjaan. Persentase responden kedua terbanyak yaitu pegawai swasta sebesar 32,8 persen. Umumnya pegawai swasta ini mela kukan pembelian sehabis pulang kerja, biasanya sore hari dan pada hari libur. Ibu rumah tangga berada pada peringkat ketiga terbesar yaitu sebanyak 36 orang 20,0 persen hal ini di kerenakan pada umumnya penyelenggaraan makanan dalam rumah tangga sehari-hari dikoordinir oleh ibu. Ibu bertanggung jawab dalam menentukan pemenuhan gizi keluarga sehingga seorang ibu diharapkan memiliki pengetahuan gizi yang tinggi akan produk makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Umumnya responden yang diteliti yaitu konsumen perempuan yang sudah dewasa/menikah dan memiliki pendidikan tinggi maka ibu rumah tangga ini akan lebih meluangkan waktu untuk mengurus rumah tangganya serta memberikan sajian makanan keluarga dengan mengkons umsi ikan segar yang bergizi tinggi. Berdasarkan pertimbangan mutu produk, maka ibu rumah tangga memutuskan berbelanja di Hero Supermarket. Untuk responden pegawai negeri dan mahasiswa masing-masing memiliki persentase yang sama yaitu 4,4 persen dan mereka sama-sama meluangkan waktu sehabis beraktifitas rutin/pada waktu libur. Persentase kedua terkecil diduduki oleh konsumen yang belum bekerja sebanyak 4 orang 2,2 persen walaupun mereka memiliki waktu luang yang cukup banyak hal lain mereka dibatasi dengan pendapatan yaitu Rp < 500.000,00 /bulan sehingga mereka lebih memilih produk lain yang lebih murah tapi masih tetap memiliki nilai gizi tinggi seperti tahu, tempe/telur. Kemungkinan alasan lain konsumen yang belum bekerja berstatus belum menikah, sehin gga apabila mengkonsumsi ikan, mereka akan cenderung

memilih ikan olahan kerena lebih praktis dan efisien. Peringkat terkecil terakhir sebesar 2 orang 1,1 persen adalah pensiunan, sangat jelas mereka memiliki waktu luang paling banyak (tidak dalam proses mencari kerja/bekerja) namun di mungkinkan ada alasan lain yang lebih urgen untuk tidak/jarang melakukan pembelian langsung di Hero Supermerket misalnya kerena faktor usia (usia > 54 tahun menduduki peringkat ke - 3 terjarang yang membeli ikan segar di Hero Supermarket), sehingga keterbatasan usia ini memungkinkan konsumen enggan membeli sendiri ikan segar dan lebih memilih tinggal di rumah, untuk itu pembelian ikan segar biasa dilakukan oleh anaknya atau pembantu.

5.1.5. Tingkat Pendapatan

Karakteristik lain yang dikaji dalam penelitian ini adalah tingkat pendapatan. Dapat di lihat pada Tabel 5 tingkat pendapatan responden dalam membeli/mengkonsumsi ikan segar di Hero Supermarket bervariasi. Tabel 6 ini menunjukan tingkat rata-rata pendapatan konsumen perbulan yang di hitung dari hasil pendapatan sendiri untuk konsumen yang sudah bekerja, ataupun yang berkeluarga dihitung dari pendapatan akumulasi antara istri dan suami. Sedangkan yang belum bekerja dihitung dari uang saku/bulan. Agar lebih jelas lagi tingkat pendapatan responden digambarkan sebagai berikut.

Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan di Hero Supermarket Tahun 2006 Jumlah Tingakat Pendapatan Orang Perkapita < 500.000 500.000 – 1.000.000 1.000.000 – 2.500.000 > 2.500.000 4 13 66 97 2.2 7.2 36.7 53.9 Total 180 100

Berdasarkan Tabel 5 diatas tingkat rata-rata pendapatan konsumen perbulan terbanyak adalah konsumen dengan tingkat pendapatan sebesar Rp > 2.500.000,00 yaitu sebanyak 97 orang 53,9 persen, diikuti tingkat pendapatan Rp 1.000.000,00 sampai dengan Rp 2.500.000,00 sebanyak 66 orang 36,7 persen, 13 orang 7,2 persen dengan tingkat pendapatan Rp 500.000,00 sampai dengan Rp 1.000.000,00 dan 4 orang 2,2 persen dengan tingkat pendapatan Rp < 500.000,00. Dominasi konsumen dengan tingkat pendapatan tertinggi

menandakan kesesuaian dengan tingkat pendidikan yang tinggi pula yaitu umumnya sarjana. Hal lain tingkat pendapatan merupakan salah satu faktor yang menentukan life style masyarakat sehingga mereka cenderung lebih senang berbelanja di Supermerket dari pada pasar tradisional. Di Supermarket barang yang ditawarkan mutunya terjamin dan dapat memenuhi apa yang konsumen inginkan dengan banyaknya pilihan.

5.1.6. Usia Responden

Usia responden yang membeli ikan segar di Hero Supermarket cukup beragam mulai dari usia remaja hingga orang dewasa. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia di Hero Supermarket Tahun 2006

Jumlah Kelompok Usia (tahun)

Orang % < 20 20 – 24 25 – 34 35 – 44 45 – 54 > 54 6 7 58 75 23 11 3.3 3.9 32.2 41.7 12.8 6.1 Total 180 100

Berdasarkan hasil penelitian, sebaran usia terbe sar adalah antara 35 - 44 tahun sebanyak 75 orang 41,7 persen, diikuti usia antara 25-34 tahun sebanyak 58 orang 32,2 persen, kemudian usia 45-54 tahun sebanyak 23 orang 12,8 persen. Hal ini menunjukan pada level usia tersebut di atas konsumen telah menikah/berumah tangga sehinga mereka bertanggung jawab penuh untuk menyajikan makanan bergizi sebagai barang konsumsi sehari-hari. Selain itu pada tingkat usia ini konsumen sudah matang dalam mengambil keputusan akan ikan yang terbaik untuk dikonsumsi keluar ga. Selanjutnya konsumen ikan segar berusia > 54 tahun sebanyak 11 orang 6,1 persen, kemudian 7 orang 3,9 persen antara usia 20-24 tahun dan terakhir usia < 20 tahun sebanyak 6 orang 3,3 persen. Kemungkinan untuk dua tingkat usia terakhir (< 20 tahun dan 20 - 24 tahun) umumnya mahasiswa sehingga cenderung lebih menyukai membeli ikan olahan dibandingkan ikan segar karena terbatas waktu dan cara mengolah mereka lebih disibukkan waktu untuk belajar dari pada belanja dan memasak.

Dokumen terkait