• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA BUNDA LAU DENDANG Riska Lailawati 1 , Sarbaini Saleh

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap: (1) kepemimpinan kepala sekolah di SMP Karya Bunda; (2) kedisiplinan, keteladanan, dan berakhlak mulia guru di SMP Karya Bunda; (3) program-program kepala madrasah dalam meningkatkan kompetensi guru di SMP Karya Bunda; dan 4) faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan kompetensi kepribadian guru. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan teknik pengumpulan data penulis menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Analisis data oleh Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.. Hasil penelitian ini mengungkapkan empat temuan yaitu: (1) Kepemimpinan kepala sekolah di SMP Karya Bunda Lau Dendang sudah berjalan dengan efektif, (2) Kedisiplinan, Keteladanan, dan Berakhlak Mulia Guru di SMP Karya Bunda Lau Dendang sudah baik karena disekolah tersebut setiap guru maupun kepala sekolah wajib datang lebih awal dari jam masuk sekolah, (3) Program-program Yang Dirancang Kepala Sekolah Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru yaitu, mengikutsertakan guru dalam pelatihan, seminar dan kunjungan kesekolah-sekolah diluar daerah, (4) Faktor pendukung dalam meningkatkan kompetensi guru antara lain: koordinasi yang baik, SDM yang kompeten dan memadai, motivasi dari orang tua, dan lingkungan yang mendukung. Faktor penghambatnya antara lain: latar belakang peserta didik yang berbeda-beda, kurangnya dana, dan sarana prasarana yang kurang memadai.

Kata kunci :Kemampuan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kompetensi

Kepribadian Guru

1 Alumni Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sumatera Utara 2 Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumatera Utara

Kemampuan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Kepribadian Guru Di SMP Karya Bunda Lau Dendang

PENDAHULUAN

Keberhasilan suatu organisasi madrasah tersebut sangat tergantung pada kualitas kepemimpinan kepala madrasah yang terdapat dalam organisasi madrasah yang bersangkutan. Untuk itu sejak dini dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang siap dan mampu berkompetensi dengan situasi di era globalisasi dan otonomi daerah yaitu melalui pendidikan didalamnya. Sehingga keberadaan madrasah sebagai pendidikan formal merupakan wadah kerja sama sekelompok orang yaitu Kepala Madrasah, Staff, Guru-guru, Pegawai dan Siswa, untuk mencapai tujuan madrasah yang telah diterapkan.

Kepemimpinan kepala sekolah pada dasarnya adalah tugas tambahan, dikatakan demikian karena kepala sekolah madrasah adalah guru yang diangkat oleh satuan atasan karena memiliki kredibilitas yang tinggi dibandingkan dengan guru-guru lain dilingkungan persekolahan madrasah. Kredibilatas yang utama dimilikinya adalah kredibilitas kepemimpinan dan keilmuan yang diatas rata-rata guru lainnya karena memang terbukti memiliki keunggulan dan telah terbukti selama mereka bersama-sama melakukan tugas kependidikan.(nasution, dkk, 2009)

Peran utama dalam menjalankan pola manajemen sekolah terletak pada kepala sekolah dan seluruh komunitas sekolah, baik secara bersama- sama maupun individu. Tinggi rendahnya kemampuan kepala sekolah dalam memberdayakan stafnya, memiliki kaitan erat dengan pemilihan pola dan gaya kepemimpinan yang tepat oleh kepala sekolah, sangatlah membantu tugas dalam penerapan program, strategi, dan strategi sekolah akan memberi dampak yang cukup signifikan bagi keberhasilan peningkatan kompetensi guru di bawah pimpinannya.

Oleh karena itu, perlu tersedia suatu sumber yang dapat dimanfaatkan untuk merangsang kesadaran, bahwa kepemimpinan di sini berperan dalam kehidupan berorganisasi. Dengan adanya kesadaran tersebut, akan menjadi pendorong untuk lebih memantapkan penguasaan tentang prinsip-prinsip kepemimpinan serta peningkatan berbagai keterampilan untuk mewujudkan fungsi-fungsi kepemimpinan yang diperlukan.(karina, dkk, 2004)

Selain kepala madrasah, Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Seorang guru memiliki beberapa peranan yang sangat penting, karena memiliki tanggung jawab

Riska Lailawati , Sarbaini Saleh

yang tidak bisa digantikan oleh peralatan canggih apapun. Oleh karena itu guru idealnya bisa mempersiapkan diri sebagai guru yang tetap lebih progresif dan produktif dalam semua proses kegiatan belajar begitu pula terkait dengan kepribadian guru yang diembankanya selalu mengedapankan keprofesionalanya yaitu dengan memiliki kepribadian atau kualitas keilmuan yang pantas atau patut di banggakan dan bisa menjadi teladan dalam segala aktivitas kehidupan sehari-hari baik dalam lingkungan sekolah, keluarga, maupun pada masyarakatnya.

Agar guru mampu dan memiliki kompetensi yang baik dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, maka pembinaan terhadap peningkatan kompetensi guru kelas menjadi perhatian serius, terutama usaha dari kepala sekolah yang menjadi tanggung jawab sepenuhnya terhadap mutu hasil belajar mengajar di sekolah.(Rosita, 2016)

Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen; dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 mengamanatkan bahwa guru profesional harus memiliki syarat kualifikasi akademik sekurang- kurangnya S1/D-IV dan memiliki empat kompetensi utama yakni: kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.

Dengan adanya kelima kompetensi tersebut, diharapkan seorang guru dapat melaksanakan proses pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien. Namun untuk memenuhi kelima kompetensi tersebut bukan hal yang mudah, untuk dapat meningkatkan kompetensi seorang guru menjadi lebih baik diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan komperehensif.(Sandi, 2017)

Kepala Madrasah sebagai pimpinan tertinggi sangat berpengaruh dalam menentukan kemajuan Madrasah, maka dalam hal ini seorang pemimpin tidak bisa lepas dari fungsi kepemimpinan, yang antara lain ialah: Memandu, menuntun, membimbing, membangun, memberi motivasi-motivasi kerja, mengemudikan organisasi, menjalin jaringan- jaringan komunikasi yang baik, memberikan supervisi/pengawasan yang efisien, dan membawa para pengikutnya kepada tujuan awal saat perencanaan. Tuntutan tersebut penting sekali dipenuhi agar lembaga pendidikan menjadi efektif dalam membina sumber daya manusia yang berkualitas.

Kemampuan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Kepribadian Guru Di SMP Karya Bunda Lau Dendang

Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan, bahwa kompetensi kepribadian guru di SMP Karya Bunda Lau Dendang masih belum bisa dikatakan baik terlihat dari segi kedisiplinan guru: 1) Masih ada guru yang pulang duluan sebelum jam sekolah selesai,. 2) guru terlambat masuk untuk mengajar dan 3) Masih ada terdapat guru yang tidak rapi dalam berpakaian ketika dikawasan sekolah. Dari segi tanggung jawab: masih ada guru yang merumpi dengan guru yang lain saat jam pembelajaran.

Dari fenomena diatas dapat dilihat bahwa kemampuan kepemimpinan kepala madrasah disekolah SMP Karya Bunda dalam meningkatkan kompetensi kepribadian guru masih kurang sehingga guru disekolah SMP Karya Bunda kurang menanamkan kedisiplinan dan tanggung jawab yang baik kepada para peserta didik.

Dari permasalahan yang telah dipaparkan tersebut, untuk mengetahui kemampuan kepala madrasah dalam mengelola sekolah agar sekolah tersebut dapat dikatakan berkualitas dengan baik maka dengan demikian peneliti merasa tertarik untuk meneliti judul “Kemampuan Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kompetensi Kepribadian Guru di SMP Karya Bunda.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, peneliti klasifikasikan sebagai penelitian lapangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditunjukkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena- fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia(Sugiono, 2017). Pendekatan kualitatif menghasilkan data berupa kata-kata tulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Karena penelitiannya sebagian besar bersumber dari data-data yang terdapat di Yayasan Perguruan Karya Bunda.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Karya Bunda Lau Dendang. Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data yang akurat dan yang diperlukan dalam kegiatan penelitian ini, maka peneliti menetapkan responden (pelaku) yang akan diteliti yaitu : Kepala Sekolah di Yayasan Perguruan Karya Bunda di Lau Dendang dan Guru di Yayasan Perguruan Karya Bunda di Lau Dendang. Sumber data dalam penelitian ini adalah

Riska Lailawati , Sarbaini Saleh

subyek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.(Moleong, 2014) Sehingga beberapa sumber data yang dimanfaatkan dalam penelitian ini meliputi:1) Sumber data utama (primer) yaitu sumber data yang diambil peneliti melalui wawancara dan observasi, 2) Sumber data tambahan (sekunder), yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada. Data itu biasanya diperoleh dari perpustakaan atau laporan- laporan, dokumen penelitian yang terdahulu. Tehnik pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi yang tepat, maka peneliti menggunakan beberapa tehnik dalam pengumpulan data yaitu: wawancara, observasi dan dokumentasi. Pada penelitian ini, penelitian menggunakan analisis data model Milles dan Huberman yang terdiri dari: (a) reduksi data, (b) penyajian data, (c) kesimpulan.

Garis besar

Dokumen terkait