• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS KARYA

B. Karya II

2. Spesifikasi Karya Judul : Gua Jepang I

Media : Tinta sublim yang dituangkan pada kertas inkjet untuk di-hot press pada keramik lantai yang telah diberi lapisan coating, komputer grafis

Ukuran : 23,246 cm x 18,597 cm Tahun : 2009

Bagan proses berkarya II

Keterangan :

a. Gambar obyek wisata Gua Jepang yang diambil dengan teknik fotografi menggunakan kamera digital Fujifilm FinePix A900 9.0 Megapixel.

c. Proses pembuatan dengan media komputer dengan menggunakan program photoshop.

d. Karya siap dipamerkan.

Aplikasi desain pada bentuk nyata

3. Deskripsi Karya

Karya desain grafis untuk aplikasi digital printing ini berukuran 23,246 cm x 18,597 cm dengan judul “Gua Jepang I”. Bahan yang digunakan untuk menuangkan gambar adalah tinta warna sublim untuk keramik, kertas inkjet untuk di-press. Promosi wisata ini berisikan gambar obyek wisata Gua Jepang di area perkebunan teh Kaligua.

Keyword atau headline pada aplikasi digital printing promosi wisata terletak di bawah keramik lantai dengan bertuliskan “Gua Jepang” dan kalimat penjelas atau sub headline “Sebuah terowongan yang dijadikan tempat persembunyian tentara jepang pada masa perang dengan sekutu” ditempatkan tepat dibawah headline. Sementara pada bagian paling atas keramik lantai terdapat alamat obyek wisata “2400 meter dari pintu gerbang utama di Agro Wisata Kaligua”.

Karya ini menyuguhkan pemandangan di dalam gua yang masih alami keberadaannya. Pada background terpampang sebuah lorong yang berpapan namakan ruang tahanan. Keadaan gua yang tergenang oleh air dan gelap menambah kesan suasana dingin dari gua ini.

4. Analisis Karya

Penerapan unsur-unsur desain pada tampilan desain dalam proses berkarya disesuaikan dengan data-data yang telah diperoleh dari hasil riset guna memaksimalkan daya tarik visual desain. Pada desain ini unsur-unsur rupa sebagai aspek bentuk dwi matra maupun tri matra dianalisis penggunaannya dalam desain grafis pada aplikasi digital printing.

a. Garis

Penggunaan garis pada karya ini lebih banyak menggunakan garis lengkung ganda. Garis lengkung memiliki kesan lembut sesuai dengan tumpukan dinding Gua Jepang yang membentuk garis lengkung di pintu Gua ini.

b. Bentuk

Bentuk keramik lantai yang digunakan adalah bentuk raut geometris oval telur yang menciri khaskan Kota Brebes sebagai penghasil telur asin. Sedangkan penggunaan bentuk atau raut gambar pada karya menggunakan raut organis atau biomorfis sebab raut ini memiliki lengkung yang bebas dan sesuai dengan pengguanan garis lengkung.

c. Warna

Untuk memaksimalkan tampilan warna pada desain maka penulis menggunakan pilihan jenis warna CMYK yang terdiri dari cyan, magenta, yellow, black. Keseluruhan warna yang digunakan dalam mendesain oleh penulis adalah warna monokromatik, yaitu warna yang menggunakan perpaduan warna (rona) tunggal dengan memberagamkan value atau intensitasnya. Pemilihan warna coklat sebagai warna monokromatik dapat membantu membangun kesan tanah/ bumi, reliability, comfort, daya tahan. Penggunaan warna coklat dalam desain ini juga disesuaikan dengan warna background foto yang mayoritas warna dinding guanya adalah coklat tua.

Table 4.4 Warna pada background

Pewarnaan pada garis tepi huruf atau outline font menggunakan warna monokromatik hijau menyesuaikan warna background. Penggunaan warna ini dinaikkan intensitas warnanya agar warna dari font sendiri tidak mati sehingga font mudah dibaca dan tidak tenggelam.

Table 4.5 Warna pada outline huruf

No. Warna Presentase Reduksi

1. Cyan 40

Magenta 64

Yellow 70

black 29

N0. Warna Presentase Reduksi

1. Cyan 68 Magenta 75 Yellow 81 black 49 2. Cyan 40 Magenta 53 Yellow 64 black 42

Komposisi warna tersebut juga digunakan pada pewarnaan headline atau nama tempat obyek dan sub headline yang memuat keterangan penjelas mengenai informasi akan “Gua Jepang” yang menggunakan warna coklat muda yang dominan.

d. Ukuran

Secara keseluruhan keramik lantai yang digunakan berukuran 23,246 cm x 18,957 cm x 0,5 cm merupakan ukuran yang pas untuk sebuah penyajian karya karena tidak terlalu memakan tempat jika diletakkan pada meja. Begitu juga dengan ukuran-ukuran unsur yang lainnya seperti headline “Gua Jepang” yang berukuran 36 pt (satuan point), sub headline “sebuah terowongan yang dijadikan tempat persembunyian tentara Jepang pada masa perang dengan sekutu” menggunakan ukuran 14 pt, sedangkan “2400 meter dari pintu gerbang utama di Agro Wisata Kaligua” menggunakan ukuran 14 pt. Kemudian ukuran foto sebagai ilustrasi background berukuran 23 cm x 18,5 cm.

e. Ilustrasi

Ilustrasi gambar yang ditampilkan pada aplikasi digital printing “Gua Jepang” menggunakan foto nyata atau asli dari hasil pemotretan menggunakan kamera digital. Ilustrasi gambar dibuat oval mengikuti bentuk keramik lantai dimaksudkan untuk diaplikasikan pada keramik lantai. Pada karya promosi wisata di atas terdiri atas gambar utama yaitu beberapa gambar potongan foto bagian dalam gua yang di-eraser atau dihapus sedikit demi sedikit agar menjadi satu kesatuan. Seluruh gambar yang telah diambil diolah dengan

mengatur cahaya agar terlihat menarik. Selain itu, penggunaan brush pada digunakan untuk memberikan kesan kedalaman ruang. Hal ini ditunjukkan pada potongan gambar foto daun yang di-brush sehingga pengaburan fotonya menjadi halus. Selain itu, penggunaan irama flowing juga penulis manfaatkan agar gambar terkesan hidup karena ada pergerakan garis.

f. Tipografi

Pada bagian bawah keramik terdapat beberapa kalimat yang tersusun rapi. Penempatan kalimat utama atau headline yang bertuliskan “Gua Jepang” ditempatkan di atas kalimat-kalimat pendukung atau sub headline tujuannya untuk menyeimbangkan komposisi kalimat. Jenis font pada headline menggunakan jenis ReBucked dengan regular dan sharp yang terkesan menakutkan. Karakter jenis huruf ini juga mempunyai kekuatan garis tepi yang tegas dan berkaki. Sedangkan dua kalimat pendukung seperti “sebuah terowongan yang dijadikan tempat persembunyian tentara Jepang pada masa perang dengan sekutu” dan lokasi obyek wisata “2400 meter dari pintu gerbang utama di Agro Wisata Kaligua” menggunakan jenis font atau huruf Pump Demi Bold Let yang terkesan formal. Pembedaan jenis font atau huruf antara headline dengan sub headline dimaksudkan agar headline lebih menonjol dan kuat. Untuk memberikan kedalaman ruang, maka blending yang terdapat pada propertis photoshop sangat membantu dalam pembuatan karya. Pada headline “Gua Jepang” menggunakan blending bevel and emboss outer bevel dengan size 18 px, soften 5 px. Sedangkan pada sub headline menggunakan blending drop shadow dengan size 9 px dan spread 49 %.

g. Tata Letak atau Lay out

Tata letak atau lay out merupakan tahapan dalam menyusun dan mengkombinasikan seluruh elemen visual dan aspek grafis pada desain menjadi satu kesatuan yang utuh. Karya desain untuk aplikasi digital printing pada keramik lantai ini menggunakan prinsip keseimbangan asimetris atau senjang. Hal ini terlihat antara bagian bawah dan atas keramik lantai yang tidak sama persis. Akan tetapi dengan penataan yang diatur sedemikian rupa menimbulkan kesan antara bawah dan atas keramik keramik lantai tersebut tetap seimbang meskipun tidak simetris secara nyata. Penataan kalimat pada desain di atas menggunakan dua jenis create wraped teks yakni create wraped teks non style yang digunakan pada headline “Gua Jepang” terkesan tegas dan sub headline seperti “sebuah terowongan yang dijadikan tempat persembunyian tentara Jepang pada masa perang dengan sekutu” menggunakan create wraped teks arc style dengan pengaturan ukuran bend adalah minus (-) 39 dimaksudkan untuk mengikuti garis lengkung bawah keramik lantai. Sedangkan pada sub headline kedua yakni “2400 meter dari pintu gerbang utama di Agro Wisata Kaligua” menggunakan create wraped teks arc style ukuran bend plus (+) 35 dimaksudkan untuk mengikuti kelengkungan garis atas keramik oval. Alamat obyek wisata ditempatkan dibagian paling atas, sedangkan nama tempat obyek ditempatkan menyatu dengan bidang lengkung.

Dokumen terkait