• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Ibn Rusyd

2. Karya-karya Ibn Rusyd

Sebagai seorang penulis produktif, Ibn Rusyd banyak menghasilkan karya-karya dalam berbagai disiplin keilmuan, seperti kedokteran, astronomi, sastra, fiqh, ilmu kalam dan tentu saja filsafat. Perhatiannya pada dunia ilmu pengetahuan

sungguh luar biasa, sehingga Ibn al-Albar, seperti dikutip al-Ahwani, menyimpulkan bahwa di bumi Spanyol belum pernah ada seorang ilmuwan yang utama dan

sempurna seperti Ibn Rusyd. Lebih dari 10.000 lembar kertas telah dihabiskannya untuk menulis karya-karyanya, sehingga tidak berlebihan kiranya ada ungkapan bahwa Ibn Rusyd tidak pernah lepas dari kegiatan membaca dan menulis, kecuali hanya pada malam perkawinannya dan malam ketika ayahnya wafat.

Menurut Ernest Renan (1823-1892), 57 karya Ibn Rusyd mencapai 78 judul, dengan rincian 39 judul tentang filsafat, lima tentang ilmu kalam, delapan tentang fiqh, empat tantang ilmu falaq, matematik dan astronomi, dua tentang Nahwu dan sastra serta dua puluh judul tentang kedokteran. Namun sayang, karya-karya tersebut banyak yang raib dan tidak sampai ketangan kita. Hal ini terjadi terutama ketika Ibn Rusyd mengalami fitnah dan pengasingan. Dalam masa itu, banyak sekali

56 Muhammad Iqbal, loc. cit.

57Ernest Renan, Ibn Rusyd wa al-Rusydiyah, (Kairo: Darul Ihya al-Kitab al-Arabiyah, 1957),

karyanya, terutama dalam bidang filsafat, yang dibakar atas perintah khalifah. Hanya buku-buku kedokteran, astronomi, matematik yang selamat dari pembakaran. Masih beruntung bahwa yang musnah dibakar hanyalah karya-karya asli Ibn Rusyd yang berbahasa arab. Tidak lama setelah pembakaran tersebut, muncul karya-karya Ibn Rusyd dalam bahasa Latin dan Ibrani Yahudi.58

Penyelamatan terhadap karya-karya Ibn Rusyd ini diperkirakan dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa dari universitas-universitas Seville, Cordova, Granada dan universitas-universitas lainnya di Spanyol yang berasal dari berbagai daerah di Eropa. Mereka menaruh hormat dan simpati pada usaha-usaha dan pemikiran Ibn Rusyd. Karenanya, buku-buku Ibn Rusyd di bawa ke Universitas Toledo di Spanyol dan Palermo di Sicilia yang ketika itu menjadi pusat penerjemahan karya-karya intelektual muslim. Disinilah karya-karya Ibn Rusyd dialih bahasakan ke dalam bahasa latin. Sebagian besar karya-karya yang bisa diselamatkan tersebut masih berupa makhthuth (manuskrip) dan tersimpan di berbagai perpustakaan seperti perpustakaan Escoreal di Spanyol, di Kairo, di Venesia (Itali) dan Munich (Jerman).

Selain itu, dalam kaitannya dengan situasi dan kondisi politik, kehidupan Ibn Rusyd tidak terpaut jauh dengan waktu jatuhnya pemerintahan Islam di Spanyol. Sejak abad ke-11 hingga 1492 satu persatu kota-kota Islam jatuh ketangan orang kristen Spanyol. Pada 1058 kota Toledo jatuh ketangan kristen. Lalu disusul Sarragosa tahun 1118. Dinasti Muwahhidun yang memerintah Spanyol selama Ibn

Rusyd masih hidup jatuh pada 1235. kemudian pada periode 1238-1260, kota-kota Cordova, Valencia, Murcia dan Seville jatuh pula hingga terakhir Granada 1492. Dalam penaklukan kembali ini, Cardinal Ximenez memerintahkan pembakaran buku-buku Islam. Tercatat 80.000 jilid buku-buku, termasuk karangan Ibn Rusyd, musnah dibakar di Granada. Ini juga menyebabkan sulitnya beberapa karya-karya Ibn Rusyd di temukan. Karya-karya Ibn Rusyd akhirnya menjadi korban balas dendam pihak kristen Spanyol.

Penyusunan secara kronologis karya-karya Ibn Rusyd pertama kali dilakukan oleh M. Alonso dalam karyanya La Cronologia en Las Obras des Averoes pada 1943. karya-karya Ibn Rusyd ini pun bisa antara yang asli berasal dari pemikirannya sendiri dan yang merupakan komentar atas karya-karya lain, terutama karya-karya

Aristoteles. Karya dalam bentuk yang kedua ini juga dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu yang berupa komentar panjang (great commentaries, tafsirat), komentar menengah atau sedang (middle commentaries, jawâmi’) dan komentar yang ringkas (compendium, talkhishat). Banyak komentar Ibn Rusyd yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa latin pada awal-awal abad ke-13 M.59

R. Arnaldez mencatat bahwa periode hingga tahun 1178 dari kehidupannya, Ibn Rusyd mulai menulis karya komentar atas karya-karya Aristoteles dan filosof lainnya. Barulah setelah itu hingga 1180 ia menulis karyanya yang orisinal. Sementara Dominique Urvoy membagi kronologi riwayat kepenulisan Ibn Rusyd

kepada tiga periode. Pertama, periode awal hingga tahun 1176. dalam fase ini, Ibn Rusyd menulis komentar-komentar pendek dan menengah dari karya-karya filosof Aristoteles. Lalu pada fase kedua, sekitar masa 1177 –1190 Ibn Rusyd sudah mulai menulis karya-karya orisinalnya. Pada fase inilah lahir dari tangannya kitab-kitab filsafatnya seperti Fashl al-Maqâl, Kasyf ‘an Manâhij al-Adillah dan Tahâfut al-Tahâfut . Pada fase ini, karya-karya Ibn Rusyd mengambil bentuk-bentuk doktrinal yang radikal. Terakhir pada fase ketiga, Ibn Rusyd menjadi dokter istana, ia menulis komentar-komentar panjang karya-karya Aristoteles. Dalam komentar panjang ini, Ibn Rusyd sesekali berbeda pendapat dari Aristoteles dan ia mengemukakan pendapatnya sendiri sebagai perbandingan atas pendapatnya Aristoteles.

Karya-karya Ibn Rusyd yang masih dapat dilacak diantaranya adalah sebagai berikut:60

1. Karya Asli

Karya-karya asli pemikiran Ibn Rusyd meliputi berbagai bidang seperti filsafat, kedokteran, fiqh/ ushul fiqh, psikologi. Diantaranya adalah:

1. Tahâfut al-Tahâfut (Kerancuan dari buku Kerancuan [maksudnya buku al-Gazâlî yang berjudul Tahâfut al-Falâsifah]). Buku ini merupakan magnum opus dan puncak kematangan pemikiran filsafat Ibn Rusyd. Isi buku ini merupakan “serangan balasan” Ibn Rusyd atas serangan al-Gazâlî terhadap para filosof sebagaimana dalm bukunya Tahâfut al-Falâsifah . Dalam buku

60Kalsifikasi karya Ibn Rusyd mengikuti klasifikasi yang dibuat Muhammad Iqbal, ibid., h.

ini Ibn Rusyd membela filosof atas tuduhan al-Gazâlî dalam masalah-masalah filsafat. Buku ini ditulis sekitar tahun 1180 dan sudah diterjemahkan kedalam bahasa Latin dan bahasa Ibrani 1328. pada tahun 1955, S. Van den Berg menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris.

2. Fasl al-Maqâl fî mâ Bayn al-Hikmah wa al-Syarî’ah min al-Ittisâl (Penjelasan mengenai Hubungan antara Filsafat dan Agama). Dalam buku ini Ibn Rusyd mencoba menjelaskan hubungan yang erat antara akal dan wahyu. Ibn Rusyd menegaskan bahwa akal adalah teman seiring yang tidak saling bertentangan dengan wahyu. Buku ini juga diterjemahkan kedalam bahasa Ibrani dan Latin.

3. Al-Kasyf ‘an Manâhij al-Adillah fî ‘Aqâ’id al-Millah (Menyingkap Metode-metode Demonstratif yang Berhubungan dengan Keyakinan Pemeluk Agama). Buku ini ditulis Ibn Rusyd di Seville pada 1179 (575 H).

4. Bidâyah al-Mujtahid wa Nihâyah al Muqtasid (Tingkat awal bagi seorang Mujtahid dan tingkat Akhir bagi Kaum Awam). Ini adalah bukunya dibidang fiqh Islam dan merupakan satu-satunya karyanya dalam bidang ini yang masih ada. Dalam buku ini, Ibn Rusyd membahas permasalahan fiqh dengan metode perbandingan (muqaranah). Dalam buku ini ia mengungkapkan berbagai pandangan ulama dalam satu masalah fiqh, kemudian baru memaparkan pandangan nya sendiri sebagai seorang penganut mazhab Maliki.

5. Mukhtasar al-Mustasfâ fi Usûl al-Gazâlî (Ringkasan atas kitab al Mustasfa al-Gazâlî). Buku ini masih tersimpan di perpustakaan Escoreal, Spanyol. 6. Risalah al-Kharâj (tentang Perpajakan). Buku ini juga tersimpan di

perpustakaan Escoreal, Spanyol.

7. Kitab al-Kulliyât fî at-Tibb ( Ensiklopedi Kedokteran). Buku ini ditulis sebelum tahun 1162 M (558 H). dalam buku ini, Ibn Rusyd menguraikan berbagai permasalahan kedokteran. Buku ini juga telah diterjemahkan pertama kali kedalam bahasa latin pada 1255 dan dicetak dalam tujuh jilid dengan judul De Colliget. Jilid 2,4 dan 7 dihimpun oleh Jean Bruyerin Champier dengan judul Collectanea de Remedica.

8. Dhâmînah li Mas’alah al-Ilm al-Qadîm. Buku ini merupakan apendiks mengenai ilmu qadimnya Tuhan yang terdapat dalam buku Fashl al-Maqâl.

9. Maqallah Ittishâl al-Qalb al-Insân.Masih berupa manuskrip dan tersimpan di perpustakaan Escoreal, Spanyol.

10. Al-Da’âwi. Buku ini berbicara tentang hukum acara di pengadilan. Seperti diketahui, Ibn Rusyd adalah juga seorang hakim dan bahkan menjabat sebagai qâdhî al-Qudhât. Dalam kaitan dengan tugasnya tersebut, Ibn Rusyd menulis tentang tatacara berperkara di pengadilan, khususnya masalah penggugat dan tergugat.

11. Makasib al-Mulkwa al-Murhin al-Muharramah. Buku ini berbicara tentang perusahaan-perusahaan negara dan sistem-sistem ekonomi yang terlarang. Aslinya masih dijumpai di perpustakaan Escoreal, Spanyol, angka 1127.

12. Durûs fi al-fiqh. Sesuai dengan namanya, buku ini membahas beberapa masalah dalam fiqh. Teks asli bahasa arab buku ini masih dapat dijumpai aslinya di perpustakaan Escoreal, Spanyol.

2. Karya Ulasan

Ibn Rusyd tidak hanya mengulas karya-karya pemikiran Aristoteles, tetapi juga filosof-filosof Yunani lainnya, seperti Galen dan Porphiry. Sebagian karya tersebut masih bersifat manuskrip yang tersimpan di beberapa

perpustakaan di Eropa. Diantara karya-karya ulasannya yang masih bisa di lacak adalah:

1. Urjâzah fi al-Thibb (Ulasan Ibn Rusyd atas syair-syair Ibn Sina dalam bidang kedokteran). Buku ini diterjemahkan kebahasa latin pada 1280. 2. Kitab al-Hayawân, 1169 M (565 H). Komentar atas karya Aristoteles de

anima.

3. Syarah al Samâ’ wa al-‘alam, 1170 M (566 H). Komentar atas karya Aristoteles berjudul De Caleo et Mundo.

4. Al-Kawn wa al-Fasad, Komentar atas karya Aristoteles berjudul De Generatione et Corruptione.

5. Talkhîsh al-Samâ’ wa al-Thâbi’î, 1170 M (566 H). komentar ringkas atas karya Aristoteles berjudul Phisyca.

6. Talkhish mâ ba’d al-Thâbî’ah, 1174 M (570 H). Komentar pendek atas karya Aristoteles berjudul Metaphisica.

7. Syarh Kitâb Burhân, 1170 M (566 H). Komentar atas karya Aristoteles berjudul Demonstration.

8. Talkhîsh Kitâb al-Syi’r, 1174 M (570 H). Komnetar pendek atas Poetica Aristoteles.

9. Talkhîsh Kitâb al-Akhlâq li Aristhû, 1176 M (572 H). Komentar singkat atas karya Aristoteles berjudul Ethica Ni Comachea.

10. Talkhîsh Madkhal Furfuriyus. Merupakan pengantar logika karya Porphiry. Manuskrip ini terdapat di perpustakaan Leiden nomor 2073.

11. Talkhîsh Kitâb al-Himmiyat, Karya Galen, diselesaikan pada 1193 M/ 589H.

12. Talkhîsh Kitâb al-Ma’qûlât (atau Categorie), manuskrip ini terdapat di perpustakaan Leiden, Belanda dan Flerence, Itali.

13. Jawami’Siyâsah Aflatûn. Merupakan komentar terhadap buku Plato yang berjudul Politea. Menurut Carra de Vaux, buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani oleh Samuel ben Ye Huda dan diterjemahkan kedalam bahsa latin pada tahun 1539. aslinya terdapat di perpustakaan Escoreal, Spanyol. Karya-karya no.2 hingga 5 diterjemahkan kedalam bahasa latin oleh Michael Scot pada masa antara tahun 1217 dan 1230. sementara karya no. 8 dan 9 diterjemahkan oleh Hermann dari Jerman antara tahun 1240 hingga 1256. demikian antara lain karya-karya Ibn Rusyd yang dapat di lacak. Sehubungan dengan komnetar-komentarnya terhadap karya-karya filosof Yunani khusunya Aristoteles, dikatakan orang bahwa ia sendiri tidak menguasai bahasa Yunani. Untuk itu, ia

menggunakan terjemahan yang telah dilakuakn oelh penerjemah-penerjemah Yahudi seperti Hunain ibn Ishaq (809-873 M), Ishaq Ibn Hunain wafat 911 M dan Yahya ibn ‘Adi (w. 974 M) serta Abu Bisyr Matta (w. 940 M). mereka menguasai bahasa Yunani dan melakukan terjemahan atas karya-karya filosof Yunani pada masa Khalifah Bani Abbas, terutama masa al-Ma’mun Ibn Rusyd menyeleksi

terjemahan-terjemahan mereka dan melakukan komentar terhadap karya-karya Aristoteles.61

Dokumen terkait