• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. ANALISIS DATA

5.3. Kasus Informan III

Nama : T. Br Siringo

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 45 Tahun

Pendidikan terakhir : SMP

Alamat Rumah : Emplasmen Bah-Butong I Kecamatan Sidamanik

Agama : Kristen Protestan

Suku : Batak Toba

Jumlah Anggota Keluarga : 5 Orang

5.3.2 Kondisi Sosial Ekonomi Informan III

Pada dasarnya, informan III masih merupakan keluarga penulis karena adanya hubungan persaudaraan dari marga selain itu juga informan III memiliki rumah yang cukup dekat dengan rumah penulis, oleh karena itu penulis tidak terlalu sulit untuk mendapatkan informasi dari informan III, letak rumah informan III dengan rumah penulis hanya berjarak sekitar 10 meter.

Pada tanggal 11 april sekitar pukul 17.00 WIB, penulis mendatangi rumah informan III, ketepatan informan III beserta suaminya sedang berada di rumah dan sedang menggiling kopi. Selamat sore mang boru, wah lagi penen nih yah mangboru, sapa penulis kepada keluarga Informan III, “yah lumayanlah dedi, ada sedikit-sedikit dari ladang kita itu balas suami informan III. Uda gimana kuliahmu dedi, mangboru dengar uda skripsi kamu yah Tanya suami informan III kepada penulis, yah begitulah mangboru, ini saya lagi penelitian untuk melengkapi data-data skripsi saya jelas penulis kepada suami informan III. Penelitian saya berbicara tentang strategi

adaptasi rumahtangga karyawan yang dirumahkan PTPN IV Bahbutong di desa bahbutong I kecamatan sidamanik kabupaten simalungun dalam mempertahankan social ekonomi keluarga, jadi disini yang menjadi informan saya adalah namboru sebagai karyawan yang menjadi korban dirumahkan. Oh, begitu yah sudah lanjutlah wawancaranya, sapa suami informan III kembali. Maka informan III pun mempersilahkan penulis untuk masuk kedalam rumah supaya suasananya enak dan tenang. Selanjutnya penulis memulai melakukan wawancara, jadi bou sebelum dirumahkan uda berapa lama bou menjadi karyawan di Perkebunan ini, bou menjadi karyawan di perkebunan ini sejak tahun 1992 yah sudah hampir 15 tahun sampai nantulang dirumahkan.

Selanjutnya informan III sebelum dirumahkan bekerja sebagai pemanen pucuk teh dan bekerja dari pukul 8 pagi hingga pukul 4 sore dan hari kerjanya dari senin hingga sabtu. Bou sangat senang sekali dahulunya bisa bekerja di perkebunan ini, karena selain gajinya yang lumayan bonusnya juga ada biasanya kami menerima gaji 2 kali dalam sebulan yaitu gajian besar dan gajian kecil. Sama seperti halnya informan I dan informan II gaji dan bonus yang diterima karyawan rata-rata sama jumlahnya dan juga fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh pihak perkebunan juga sama seperti rumah, alat-alat kerja dan air bersih.

Selanjutnya informan III menceritakan awal dari pihak perkebunan akan merumahkan sebagian dari karyawannya, seingat bou, 3 bulan sebelum kami resmi dirumahkan memang sudah ada kabar kalau pihak PTPN mengalami kerugian dan akan melakukan pemutasian dan merumahkan karyawannya. Saat mendengar kabar tersebut kami karyawan sangat sedih dan kuatir apabila kami karyawan jadi dirumahkan oleh pihak perusahaan bagaimana dengan nasib keluarga kami untuk selanjutnya hingga akhirnya surat resmi yang menyatakan kami resmi telah dirumahkan telah keluar. Awalnya kami memang telah

melakukan protes dan mohon pengertian dari pihak perusahaan agar kami tidak jadi dirumahkan dengan cari melakukan demonstrasi ke kantor pusat PTPN IV yang ada di medan namun tuntutan kami tidak di kabulkan hingga akhirnya kami resmi dirumahkan. Awal bou menerima surat resmi yang menyatakan resmi dirumahkan bou sangat sedih sekali, bou memikirkan gimana dengan ekonomi keluarga bou, karena 2 orang saja yang bekerja bisa di bilang gaji yang diterima pas-pasan gimana lagi kalau hanya 1 orang saja yang bekerja. Apa lagi anak-anak bou masih sekolah, bou benar-benar pusing dan bingung jika memikirkan tentang biaya sekolah anak-anak.

Informan III memiliki empat anggota keluarga, yaitu seorang suami serta tiga anak dimana ada dua anak perempuan dan satu anak laki-laki, ketiga anak informan III masih duduk di bangku sekolah dimana anak pertama yaitu merupakan seorang perempuan duduk di bangku kuliah semester 4, anak keduanya juga seorang perempuan duduk di kelas tiga SMA dan anak ketiganya yaitu seorang laki-laki duduk di bangku kelas 1 SMP, Suami informan III bekerja sebagai karyawan di PTPN IV dan posisi kerjanya sebagai mandor di bagian pengolahan daun teh.

“bagaimanakah hubungan bou dengan suami bou sejak bou dirumahkan?”. “hubungan keluarga kami tetap baik, sejak awal bou dirumahkan suami bou lah yang memberikan semangat kepada bou agar tidak terlalu setres memikirkan bagaimanakah nasib keluarga kami. Suami bou selalu memberikan semangat agar bou tetap kuat dalam menjalani hari- hari dan mendidik anak-anak kami walaupun di awalnya bou memang sangat bingung dan takut ketika bou harus dirumahkan, bou selalu memikirkan bagaimana cara kami untuk menyekolahkan anak-anak kami hingga keperguruan tinggi sementera yang bekerja saja hanya suami saja, namun kekawatiran itu perlahan hilang ketika suami bou naik jabatan

sebagai mandor, yah gaji mandor lumayan dedi dibanding ketika suami bou masih menjadi karyawan biasa”.

Mengenai kondisi pendapatan, informan III bercerita bahwa sebelum dirumahkan informan III dapat menerima upah kerja rata-rata perbulanya sekitar 1,5 juta rupiah dan ditambah dengan bonus yang diterima 2 kali dalam setahun dimana hitungannya 6 bulan sekali dan rata- rata bonus yang di terima 8juta, dengan upah sebanyak itu informan III merasa sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga nya sehari-sehari ditambah lagi suami informan III juga bekerja sebagai karyawan dan memiliki gaji rata-rata 2juta perbulannya serta bonus yang di dapat tiap tahunnya.

“kalau dahulu sebelum saya dirumahkan keluarga kami masih bisa menyimpan uang dan keluarga kami juga masih bisa membeli tanah dan membangun rumah, awalnya sebelum bou dirumahkan bou tidak merasa takut dan bimbang bagaimana biaya untuk menyekolahkan anak-anak bou namun setelah bou dirumahkan dan hanya mengandalkan gaji suami bou sendiri sebagai ibu rumahtangga saya harus benar-benar pintar membagi gaji agar cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga bou sehari-hari”.

Informan III juga bercerita bahwa sejak dirumahkan informan III mulai bekerja sebagai buruh harian di ladang orang lain dengan upah Rp.40.000,-perharinya dan upah tersebut digunakan untuk kebutuhan dapur sehari-hari.

Informan III menempati rumah dinas yang di sediakan oleh pihak PTPN IV sama seperti karyawan lainnya dimana sumber air bersih berasal dari mata air yang dialirkan kerumah karyawan dan di berikan secara gratis.

“yah kalau sehari-hari bou memasak menggunakan gas elpiji dan untuk memasak nasi menggunakan ricecooker”.

Dengan kondisi pekarangan rumah yang cukup luas, seperti karywan lainya informan III juga memanfaatkan pekarangannya untuk menanam sayu-sayuran dan memelihara ayam.

Untuk menjaga kesehatan keluarga apakah ada cara-cara khusus yang keluarga bou lakukan? Penulis kembali bertanya.

Kalau cara-cara khusus tidak ada, yah kalau keluarga kami ada yang sakit langsung kami bawa berobat ke dokter dan kalau parah langsung di bawa ke rumahsakit, apalagi pihak perusahaan PTPN IV memberikan asuransi kesehatan kepada karyawan dan keluarga karyawan jadi kalau sakit dan harus dirawat dirumahsakit seluruh biaya ditanggung oleh pihak perusahaan.

Informan III juga mengatakan anggota keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit yang berbahaya dan apabila sakit hanya demam biasa. Informan III juga mengikuti asuransi jiwa di salah satu perusahaan asuransi swasta dengan pembayaran asuransi Rp.300.000,-per bulannya. Hal ini memberikan gambaran bahwa informan III benar-benar mempersiapkan dan menjaga kualitas hidupnya untuk masa mendatang.

Ketiga anak informan III masih sekolah, dimana anak pertamanya yang bernama Siska duduk di bangku kuliah semester IV dan kuliah di Universitas Nomensen pematangsiantar dan anaknya tersebut kos, anak keduanya yang bernama Nita duduk di bangku kelas III SMA di SMA Negri sidamanik dan anak ketiganya yang bernama coky duduk di bangku kelas 1 SMP. “kalau biaya sekolah yang paling berat pasti yang kuliah tapi untung uang kuliahnya bisa nyicil jadi tidak terlalu berat membayarnya, jelas informan III”.

Informan III mengatakan bahwa keluarganya aktif mengikuti arisan dari marga baik dari marga nya sendiri maupun dari suami, selain itu informan III juga merupakan anggota gereja dan selalu mengikuti kegiatn gereja seperti partangiangan dan kor. Informan III juga mengatakan apabila mereka kekurangan uang maka informan III akan meminjam dari kerabatnya karena ada salah satu kerabatnya yang memiliki penghasilan yang lebih dan hubungan dengan kerabatnya tersebut sangatlah baik.

Dokumen terkait